You are on page 1of 1

AUDIT BIAYA JABATAN/PEKERJAAN

Secara umum, jabatan/pekerjaan di suatu perusahaan dibedakan antara pimpinan dan pelaksana.
Pimpinan adalah pegawai yang menduduki posisi struktural, sedangkan pelaksana adalah pegawai yang
menduduki jabatan nonstruktural. Pegawai nonstructural juga dibedakan antara pelaksana dengan
tenaga profesional yang berperan sebagai tenaga ahli dan mendukung pekerjaan pimpinan misalkan
Akuntan, Analis Kredit atau Web Designer.

Berdasarkan penggolongan tersebut maka kita mengenal:

1.Tingkat jabatan pimpinan: direksi (pimpinan puncak), general manajer/ kepala divisi (pimpinan
atas/utama), manajer (pimpinan menengah/ madya), dan supervisor (pimpinan bawah/muda).

2.Tingkat jabatan pelaksana/pekerja (pelaksana senior, pelaksana yunior, pelaksana). Penilaian besaran
gaji berdasarkan tingkat/jenjang jabatan merupakan kelaziman yang berlaku di perusahaan. Penilaian ini
dapat dilakukan melalui penilaian bobot jabatan (nilai relatif jabatan) yang diukur melalui evaluasi
jabatan di mana berat ringannya suatu jabatan dinilai dari compensable factors, yaitu karakteristik
pekerjaan yang dihargai perusahaan untuk dibayar antara lain kompleksitas tugas, kondisi pekerjaan,
pendidikan, dan pengalaman yang dipersyaratkan dan tanggung jawab pekerjaan. Sebagai contoh dari
program evaluasi jabatan yang dilakukan oleh perusahaan A, nilai jabatan terendah adalah 90, dan nilai
jabatan tertinggi 1025. Maka berdasarkan nilai tersebut ditetapkan 15 golongan gaji yang merupakan
gaji dasar dan bersifat tetap dengan rentang nilai jabatan tertentu.

AUDIT BIAYA GAJI DAN UPAH

Gaji dan upah merupakan imbalan yang dibayarkan perusahaan kepada SDM atas jasa yang mereka
konstribusikan. Isu gaji juga merupakan isu kritis yang harus diperhatikan perusahaan apabila ingin
dapat menarik dan mempertahankan SDM yang berkompeten dan yang akan menampilkan kinerja
superior, komit, dan loyal pada perusahaan. Sebagai auditor sebaiknya Anda memahami lebih dahulu
perubahan paradigma yang mendasari sistem remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi
oleh situasi persaingan yang ketat.

Contohnya: Bapak Toni manajer operasi PT NS dengan gaji dasar 5 juta rupiah, penilaian kinerjanya
sangat baik dan posisi gaji yang diterima saat ini ada dalam kuartil 2 sehingga akan menerima kenaikan
sebesar 12% atau 600 ribu rupiah. Kenaikan ini lebih besar dibandingkan yang diterima kenaikan Bapak
Andri (8%) manajer SDM PT NS dengan gaji dasar yang sama, yaitu 5 juta rupiah dan ia juga mendapat
rating penilaian kinerja yang juga sangat baik, namun posisi gaji Bapak Andri saat ini sudah termasuk
kuartil 4 sehingga besaran yang diterimanya 400 ribu rupiah. Percentage kenaikan Bapak Toni ini juga
masih lebih besar dibandingkan kenaikan yang diterima Ibu Ari (10%%) manajer keuangan PT NS dengan
gaji dasar 5 juta rupiah, rating penilaian kinerja baik dan posisi gaji saat ini ada pada kuartil 2, yaitu 500
ribu upiah. Dalam hal ini perusahaan perlu mempertimbangkan besaran % kenaikan gaji yang tepat agar
penerapannya adıl dan dalam jangka panjang tidak merugikan perusahaan.

Sumber Referensi: EKMA4476 Modul 5. Hal. 5.9-5.13

You might also like