Professional Documents
Culture Documents
Bawang Merah Dan Bawang Putih
Bawang Merah Dan Bawang Putih
Pada suatu ketika ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya
meninggal dunia. Bawang putih dan ayahnya begitu sedih dengan adanya
kejadian tersebut.
Bawang Putih : ayahanda, mengapa hal ini terjadi kepada kita? Ibu yang
sangat aku cintai kini telah tiada.
Di desa dimana ayah dan bawang putih tinggali, ada seorang janda
beranak satu yang bernama bawang merah. Ibu bawang merah kerapkali
mengunjungi dan membawakan makanan ke rumah bawang butih.
Ibu Bawang merah:Bawang putih, kau suka dengan makanan yang aku
bawakan ini?
Bawang Putih:Terima kasih bu, makanan ini enak sekali. Aku sangat
menyukainya.
Ayah Bawang Putih : Anakku bawang putih, apa engkau akan setuju jika
ayah hendak menikahi ibu bawang merah?
Ibu bawang merah: hai bawangputih, kau setiap hari harus bangun pagi-
pagi. Siapkan makanan, beres-beres rumah dan lain-lain. mengerti kau?
Ibu bawang merah : Apa katamu dasar anak tak tahu diri! Cepat cari baju
itu, jangan pulang sebelum kau menemukannya.
Bawang Putih : apa ibu melihat pakaian hanyut di sekitar sungai ini?
Bibi :Oh, pakaian itu milikmu? Tadi aku melihatnya hanyut beberapa saat
lalu.
Saat pencarian pakaian tersebut, tak terasa hari sudah mulai gelap,
bawang putih harus menemukan tempat untuk bermalam. Karena tidak
akan sempat untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba ia melihat sebuah gubuk
tua.
Bawang Putih : nama saya Bawang Putih, nek. saya mencari baju miliki
ibu saya yang hanyut di sungai dan saat ini saya butuh tempat untuk
bermalam. Bolehkah saya bermalam di sini nek ?
Nenek : Oh, baju itu milikmu? Aku telah menyimpannya. Akan aku
kembalikan padamu dengan satu syarat. Kau harus menemaniku disini
selama beberapa hari.
Bawang Putih : baiklah nek, aku setuju asalkan nenek mau memberikan
pakaian itu padaku.
Nenek : Nak, kau telah menepati janjimu. Dan aku akan menepati janjiku.
Ini ku kembalikan pakaian milik ibu tirimu. Oh ya, aku punya hadiah
untukmu, bawalah labu kuning ini untukmu!
Bawang Merah:Hai bawang putih, dari mana kau mendapatkan emas ini?
Bawang Putih : aku memperoleh emas permata ini dari dalam buah labu
yang diberikan oleh seorang nenek di tengah hutan ketika aku mencari
pakaian ibu.
Nenek :Oh, aku menemukan baju mu beberapa saat yang lalu dan sedang
ku simpan. Aku akan memberikannya untukmu. Tapi dengan syarat
bahwa kamu harus tinggal denganku beberapa waktu.
Bawang Merah: Baiklah nek, aku akan menuruti kata-katamu.