You are on page 1of 9

Journal of Nonformal Education and Community Empowerment

Volume 6 (2): 138-146, December 2022


Available at http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc
p-ISSN 2549-1539
e-ISSN 2579-4256

Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan


Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja

Rista Pratiwi, Bagus Kisworo

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, FIP, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


Lembaga pelatihan daring yang berbeda menyebabkan sistem yang
Sejarah Artikel: disediakan untuk pelatihanpun bebrbeda. Maka dari itu pentingnya
Diterima Agustus 2022 untuk menyediakan kemudahan sistem dalam pelatihan daring agar
Disetujui September 2022 materi mudah terserap oleh peserta pelatihan. Penelitian ini bertujuan
Dipublikasikan Desember 2022 untuk mengembangkan instrumen pengukuran kemudahan
penggunaan sistem pada pelatihan daring menggunakan indikator yang
Keywords: telah disediakan. instrumen penilaian kemudahan penggunaan sistem
Confirmatory Factor Analysis, dalam pelatihan daring ini dikembangkan menjadi 5 indikator dengan
Easy of Use System, Online 5 pernyataan. Instrumen yang dikembangkan kemudian di uji cobakan
Training kepada peserta pelatihan program kartu prakerja dengan jumlah sampel
sebanyak 227 peserta. Uji validitas konstruk tiap item yang telah
dikembangkan menggunakan analisis CFA dengan soft ware Amos.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap item yang diajukan pada
instrumen sudah valid dengan nilai faktor loading ≥ 0,05, pada item
yang tersedia juga menunjukkan nilai kriteria goodness of fit yang
sudah fit dengan nilai chi-square = 10,676, nilai probabilitas = 0,058,
nilai CFI = 0,989, nilai GFI = 0,981, nilai AGFI = 0,942, dan nilai
RMSEA = 0,071 dengan demikian item yang dikembangkan dapat
digunakan untuk mengukur kemduahan penggunaan sistem pada
pelatihan daring.
Abstract
Different online training institutions cause the systems provided for training to
be different. Therefore, it is important to provide the ease of the system in online
training so that the material is easily absorbed by the trainees. This study aims
to develop measurement instruments for ease of use of the system in online
training using the indicators provided. This system ease of use assessment
instrument in online training is developed into 5 indicators with 5 statements.
The instrument developed was then tested to the trainees of the pre-employment
card program with a sample number of 227 participants. Test the validity of
each item construct that has been developed using CFA analysis with Amos soft
ware. The results showed that each item submitted on the instrument was valid
with a loading factor value of ≥ 0.05, on the available items also shows the
value of goodness of fit criteria that are already fit with the value chi-square =
10,676, probability value = 0.058, CFI value = 0.989, GFI value = 0.981,
AGFI value = 0.942, and RMSEA value = 0.071 thus the developed item can
be used to measure the efficacy of system usage in online training.


Alamat korespondensi:
E-mail: rist.p@students.unnes.ac.id
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja

PENDAHULUAN pertemuan secara realtime dilaksanakan secara


Pandemi COVID-19 merupakan wabah webinar melalui aplikasi zoom,google meet,
yang terjadi pada seluruh negara di dunia, tidak youtube dan lain sebagainya. Ketika ada diskusi
terkecuali Indonesia juga terkena pandemi ini. secara realtime antara instruktur dan peserta
Pandemi COVID-19 di Indonesia awal mula pelatihan menjadikan hal tersebut sebagai hal
terkonfirmasi yaitu pada tanggal 2 Maret 2020 yang dapat berpengaruh pada efektivitas sebuah
(Akbar, 2020). Sejak pandemi yang terjadi ini pelatihan.
banyak kegiatan yang dilakukan dengan Adanya pandemi COVID-19
komunikasi jarak jauh, seperti pembelajaran menyebabkan sistem pelatihan dalam kartu
daring, pekerjaan secara daring, hingga prakerja menggunakan sistem pelatihan secara
pelatihan dilaksanakan secara daring. daring. Hal ini dikarenakan agar tetap
Pembelajaran pada pelatihan yang memerhatikan protokol kesehatan sesuai dengan
dilakasanakan dalam jarak jauh dibantu dengan anjuran pemerintah. Pelatihan daring
adanya e-learning. e-Learning sudah banyak dilaksanakan dalam jarak jauh dan
dikembangkan dan menjadi alternatif menggunakan aplikasi pelatihan yang
pembelajaran dalam pendidikan maupun mendukung pembelajaran-pembelajaran yang
pelatihan (Hendrastomo, 2017). sesuai didalamnya. Pelatihan yang dilaksanakan
Melalui e-Learning proses pembelajaran secara daring memanfaatkan e-Learning dalam
tetap dapat dilakukan meskipun dilaksanakan proses pembelajaran selama pelatihan. E-
dari jauh tanpa harus melakukan tatap muka, Learning atau Pembelajaran online pada
dengan bantuan perangkat komunikasi dan umumnya adalah pembelajaran sistem yang
internet tujuan dalam sebuah pembelajaran tetap memanfaatkan media elektronik sebagai alat
dapat tercapai. Penggunaan e-Learning dalam bantu dalam kegiatan pembelajaran (Eddy &
pelatihan yang dilaksanakn secara daring Suryono, 2019).
kemudian berkembang dengan istilah e- Kemudahan dalam menjalankan serta
Training. e-Training adalah sistem pelatihan mengoperasikan alat pelatihan juga ternyata
yang berbasis e-learning (electronic learning) menjadi salah satu hal yang bisa menjadikan
yang membuat karyawan termotivasi untuk pelatihan efektif atau tidak. (Jogiyanto,
belajar dengan menerapkan imbalan pada setiap 2007:115) menyatakan bahwa jika terdapat
materi pembelajaran pada pelatihan yang kemudahan dalam suatu penggunaan persepsi
diambil oleh karyawan (Pratiwi, 2016). (Perceived ease of use) menjadikan sebuah
Menurut (Sutarto et al. 2019) e-Training kepercayaan terhadap proses dalam
memiliki banyak kesamaan dengan e-Learning, pengambilan sebuah keputusan. Dengan kata
kesamaan yang terdapat antara keduanya yaitu lain, jika seseorang mengoperasikan sistem
pada metode pengiriman dan penggunaan informasi yang menurutnya mudah untuk
teknologi, akan tetapi untuk e-Training proses digunakan dan dioperasikan maka mereka lebih
pembelajarannya dibuat lebih singkat dan memilih menggunakannya dibandingkan
dirancang secara khusus guna mencapai tujuan dengan sistem informasi yang lebih sulit untuk
pembelajaran dan keahlian-keahlian tertentu. dipahami saat menggunakannya. Penelitian
Penerapan dalam e-Learning sendiri dibagi yang dilakukan oleh (Alhabeeb & Rowley, 2018)
menjadi 2 yaitu pada metode online dan juga membuktikan bahwa semakin mudah digunakan
realtime. Penerapan secara online ini lebih sebuah teknologi maka semakin mudah
menitikberatkan pada proses pembelajaran yang masyarakat dapat menerima teknologi tersebut
dapat diakses dimana dan kapan saja. sehingga efektivitas pelatihan pun dapat tercapai
Sedangkan untuk realtime lebih kepada dengan baik. Pada program kartu prakerja
pertemuan dan diskusi yang dilaksanakan secara sistem aplikasi pelatihan berbeda-beda
langsung melalui media tanpa harus bertatap tergantung dengan lembaga penyedia jasa
muka. Pada program kartu prakerja diskusi atau pelatihan. Misalkan saja pada aplikasi

139
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146

BukaLapak tampilan layanan pelatihan berbeda pembelajaran yang dirasakan oleh peserta
dengan aplikasi pada Sisnaker. Dilihat dari pelatihan.
jumlah pelatihan yang dipilih oleh peserta Kemudahan penggunaan yang dimaksud
prakerja, peserta pelatihan terbanyak memilih dalam pelatihan online yaitu kemudahan
pelatihan dari Ruangguru, yaitu sebanyak penggunaan dalam sistem pembelajaran, seperti
62.184 pelatihan. Kemudian dilanjutkan dengan tools dan alat pembelajarannya serta
pelatihan yang dilakukan oleh Sisnaker kemudahan akses materi-materi atau konten
sebanyak 11.169 pelatihan dan Bukalapak pelatihan yang tersedia. Kemudahan
sebanyak 8.466 pelatihan. (Wildan, 2020). penggunaan pada sebuah pelatihan dikaitkan
Menurut (Haryono, 2012) CFA dengan teori penerimaan teknologi.
digunakan untuk menguji dimensionalitas suatu Teori penerimaan teknologi berdasarkan
konstruk atau variabel. Pada umumnya sebelum pada teori TAM atau Theory Acceptance Mode.
melakukan analisis model struktural, peneliti Teori TAM ini juga berdasarkan pada Theory of
terlebih dahulu harus melakukan pengukuran Reasoned Action (TRA) (Ajzen & Fishbein, 1980).
model (measurement model) untuk menguji Pada teori TRA ini menjelaskan tentang konsep
validitas dan reliabilitas dari indikator-indikator adanya reaksi dan persepsi penggunaan
pembentuk konstruk atau variabel laten tersebut teknologi informasi yang memengaruhi sikap
dengan melakukan CFA. Model pengukuran dalam penerimaan teknologi. Teori TAM ini
variable menunjukkan bahwa sebuah variable mengungkapkan penjelasan tentang penerimaan
laten (unbobserved) diukur oleh satu atau lebih teknologi dan menjelaskan tentang perilaku atau
variabel-variabel teramati (observed). analisis sikap penggunaan pada suatu populasi (Davis,
faktor merupakan cara untuk mencari sejumlah 1989). Teori TAM menunjukkan bahwa sikap
variabel indikator yang mampu dalam menggunakan sistem teknologi
memaksimumkan korelasi antara variabel didasarkan pada keyakinan akan kegunaan yang
indikator. Bentuk model pengukuran seperti ini dirasakan, yaitu sejauh mana seseorang percaya
sering disebut model CFA. CFA didasarkan sistem tersebut akan meningkatkan kinerjanya
pada alasan bahwa variabel teramati (observed) dan juga keyakinan akan kemudahan
adalah indikator-indikator tidak sempurna dari penggunaan yang dirasakan, yaitu, orang
variabel laten tertentu yang mendasarinya. CFA percaya bahwa sistem ini mudah digunakan.
merupakan salah satu dari dua pendekatan TAM adalah model yang dianggap terbaik
utama di dalam analisis faktor. Secara umum untuk menjelaskan bagaimana pengguna
dapat disimpulkan bahwa metode CFA menerima sistem (Sayekti & Putarta, 2016).
digunakan untuk menguji keabsahan atau Dasar teori TAM ini digunakan untuk
mengkonfirmasi teori dalam sebuah model. mendasari bahwa kemudahan penggunaan
Penerapan teknologi dalam proses aplikasi yang disediakan pada pelatihan secara
pembelajaran maka sudah seharusnya teknologi daring dapat mewujudkan efektivitas sebuah
tersebut dapat diterima dan mudah digunakan pelatihan. Ketika aplikasi mudah digunakan
oleh pemakainya. Beberapa model teoritis telah maka peserta pelatihan dapat menerima untuk
menempatkan bahwa pentingnya persepsi menggunakan aplikasi tersebut. Selanjutnya
peserta pelatihan tentang kemudahan peserta pelatihan yang sudah nyaman dan mahir
penggunaan, yang telah terbukti berhasil dalam menggunakan aplikasi pada sistem pelatihan
memprediksi dan menjelaskan niat aktual dan mampu dan mudah memahami isi konten dalam
perilaku penggunaan di seluruh area bisnis pelatihan, sehingga dari hal tersebut dapat
(Davis, 1989). Pada konteks pelatihan yang terwujud kefektifan pada sebuah pelatihan yang
diselenggarakan secara online (Ngai, et al. 2007) dilaksanakan secara daring. Pada penelitian ini
berpendapat bahwa dukungan secara teknis indikator penentu kemudahan penggunaan
menghadirkan pengaruh langsung yang mengacu pada pendapat dari (Davis, 1989)
mengarah pada kemudahan penggunaan materi Dapat Dikendalikan, Jelas & Dimengerti,

140
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja

Fleksibel, Mudah Menjadi Terampil, dan 2013b)Kemudahan penggunaan pada pelatihan


Mudah dipahami oleh peserta. daring dilihat dari konteks mudah dikendalikan,
jelas & dimengerti, fleksibel, mudah menjadi
METODE terampil, dan mudah dipahami oleh peserta
Peneliti menggunakan pendekatan (Davis, 1989). Adapun item pengukuran
kuantitatif dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan skala likert 5 poin dengan rentang
bertujuan untuk mengembangkan instrumen nilai 1-5 (1 = sangat tidak setuju dan 5 = sangat
pengukuran kemudahan penggunaan sistem setuju).
dalam pelatihan daring. Penelitian dilakukan
pada peserta pelatihan program kartu prakerja Tabel 2 Blue Print Skala Kemudahan Penggunaan
gelombang 10 dengan sampel sebanyak 227
orang. Penelitian dilakukan dengan Jumlah
Indikator Definisi
Item
pengumpulan data secara daring dengan
Tools dan perangkat
bantuan google form yang kemudian disebarkan Mudah yang terdapat dalam
melalui sosial media. Setelah data terkumpul 1
dikendalikan aplikasi mudah untuk
kemudian dilakukan pengujian tiap item dikendalikan.
dengan analisis CFA dengan bantuan software Kegunaan tools dan
amos. Analisis CFA dilakukan agar perangkat yang
Jelas &
terdapat dalam aplikasi 1
mengetahui hubungan antar item dengan dimengerti
pelatihan daring jelas
indikator yang ada. Uji kecocokan fit test untuk dan mudah dimengerti
hasil validasi construct Confirmatory Factor Perangkat dalam
Analysis (CFA) ditentukan berdasarkan faktor aplikasi pelatihan
fleksibel 1
pemuatan (load factor)> 0,5. Serta kriteria daring dapat digunakan
dimana dan kapan saja.
godness of fit yang sesuai dengan kriteria Perangkat dalam
sebagai berikut : Mudah aplikasi pelatihan
menjadi daring mudah untuk 1
terampil dipelajari dan
dipraktikkan.
Tabel 1 Kriteria goodness of fit
Panduan penggunaan
Mudah dalam aplikasi
1
dipahami pelatihan daring mudah
untuk dipahami
No Kriteria Cut off Value (Nilai Sistem Pelatihan Daring
Batas)
1. χ 2 (Chi Square) ≤ α.df (lebih kecil
dari χ2 tabel) Dari blueprint yang telah disusun tentang
2. Significance ≥ 0.05
indikator kemudahan penggunaan sistem dalam
probability (p)
3. GFI ≥ 0.90 pelatihan kemudian peneliti mengembangkan
4. AGFI ≥ 0.90 indikator tersebut kedalam 5 item, item
5. CFI ≥ 0.90 pernyataan tersebut yaitu :
6. NNFI/TLI ≥ 0.90
7. RMSEA ≤ 0.08
8. RMR ≥ 0.05

Dalam mengembangkan instrumen


pengukuran pelatihan daring maka dilakukan
studi literatur penelitian terdahulu
menggunakan penelitian oleh (Davis, 1989)
yang telah dipakai pada penelitian, (Lim, Lee, &
Nam, 2007; Mbarek & Zaddem, 2013a,

141
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146

Tabel 4.2 pengembangan instrumen kemudahan penggunaan sistem dalam pelatihan daring

Indikator Definisi Jumlah Item Pernyataan


Saya sering menjadi
Tools dan perangkat yang
Mudah bingung saat
terdapat dalam aplikasi mudah 1
dikendalikan menggunakan sistem
untuk dikendalikan.
dalam pelatihan online

Kegunaan tools dan perangkat


yang terdapat dalam aplikasi Saya perlu sering
Jelas & dimengerti 1
pelatihan daring jelas dan membaca petunjuk saat
mudah dimengerti menggunakan aplikasi
pelatihan daring

Perangkat dalam aplikasi


pelatihan daring dapat Saya merasa mudah
fleksibel 1 membuat aplikasi
digunakan dimana dan kapan
saja. pelatihan secara daring
melakukan apa yang
saya inginkan

Perangkat dalam aplikasi


Mudah menjadi Saya merasa kurang
pelatihan daring mudah untuk 1
terampil praktis jika pelatihan
dipelajari dan dipraktikkan.
dilaksanakan secara
daring.

Panduan penggunaan dalam


Mudah dipahami aplikasi pelatihan daring 1 Secara keseluruhan
mudah untuk dipahami aplikasi pelatihan
daring mudah
digunakan

142
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisis menggunakan confirmatori faktor
analisis menggunakan software amos untuk menguji item pada instrumen yang telah disesuaikan
dengan indikator yang ada. Adapun hasil dari uji instrumen yang telah disusun adalah sebagai
berikut :

Gambar 5.1 Model diagram jalur konstruk kemudahan penggunaan Sistem

Dari Output tersebut menunjukkan hasil dari Goodness of fit. Uji GoF ini dilakukan adalah
untuk mengetahui seberapa tepat variabel-variabel manifes (variabel indikator) tersebut dapat
menjelaskan variabel laten yang ada. Hasil uji Goodness of fit dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 5.1 Uji Goodness Of Fit

Goodness of fit Cut of value Hasil Kriteria


Chi Square ≤ α.df (lebih kecil 10,676 Diharapkan kecil
dari χ2 tabel)
Probability ≥ 0,05 0,058 Fit
CMINDF ≤ 2,00 2,135 Fit
GFI ≥ 0,90 0,981 Fit
AGFI ≥ 0,90 0,942 Marginal
TLI ≥ 0,90 0,977 Fit
CFI ≥ 0,90 0,989 Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,071 Fit

143
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146

Pada pengolahan CFA tiap item pada konstruk kemudahan penggunaan sistem dilihat bahwa
sudah fit. Hasil output menunjukkan nilai chi-square = 10,676 dengan nilai probability = 0,058
menujukkan bahwa model sudah fit, selain itu dilihat kriteria fit yang lain seperti
GFI,AGFI,CFI,TLI, nilainya sudah diatas 0.90 dengan RMSEA sudah dibawah 0,08 dan semua
indikator menunjukkan nilai faktor loading diatas 0,50 maka model revisi ini sudah memenuhi
konvergen validity sehingga dapat dipakai untuk mengukur konstruk kemudahan penggunaan sistem
pelatihan daring.

Tabel 5.2 Uji Validitas Konstruk Kemudahan Penggunaan Sistem

Faktor
Item Variabel Estimate S.E. C.R. P
Loading
P1 <--- P 1.000 .732
P2 <--- P .940 .090 10.490 *** .743
P3 <--- P .855 .079 10.769 *** .777
P4 <--- P 1.009 .088 11.449 *** .830
P5 <--- P 1.037 .105 9.838 *** .681

Berdasarkan tabel diketahui bahwa item-item tersebut sudah valid untuk mengukur
variabel kemudahan penggunaan sistem dikarenakan memiliki nilai faktor loading ≥ 0,50. Dari
hasil pengolahan tersebut maka item yang valid untuk mengukur tiap indikator terdiri dari 5 item
dan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5.3 item valid pada konstruk kemudahan penggunaan sistem

Indikator Definisi Jumlah Item


Mudah Tools dan perangkat yang terdapat dalam aplikasi 1
dikendalikan mudah untuk dikendalikan.
Jelas & dimengerti Kegunaan tools dan perangkat yang terdapat dalam 1
aplikasi pelatihan daring jelas dan mudah
dimengerti
fleksibel Perangkat dalam aplikasi pelatihan daring dapat 1
digunakan dimana dan kapan saja.
Mudah menjadi Perangkat dalam aplikasi pelatihan daring mudah 1
terampil untuk dipelajari dan dipraktikkan.
Mudah dipahami Panduan penggunaan dalam aplikasi pelatihan 1
daring mudah untuk dipahami
Total 5

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 5 item yang telah dikembangkan dapat digunakan
untuk mengukur kemudahan penggunaan sistem dalam pelatihan daring.
Setelah melaksanakan uji validitas maka selanjutnya untuk mengetahui reliabiliats konstruk
diadakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat seberapa besar suatu alat
ukur mengukur secara stabil dan konsisten yang besarnya ditunjukkan oleh nilai koefisien yaitu
koefisien reliabilitas (Ghozali, 2017). Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan nilai
Construct Reliabilty (CR) dan Variance Extract (VE). Item-item pada suatu variabel konstruk
dikatakan sudah reliabel jika nilai CR ≥ 0,70 dan nilai VE ≥ 0,50 (Haryono, 2012). Pada Uji
reliabilitas didapatkan hasil berikut ini :

144
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja

Tabel 5.4 Uji Reliabilitas

Loading Measuremen
No. Variabel Indikator Loading Factor2 VE CR
Factor Error
P1 0.718 0.515524 0.484476
P2 0.758 0.57456 0.425436
P3 0.791 0.625681 0.374319
Kemudahan
1 P4 0.831 0.690561 0.309439 0.6 0.9
Penggunaan Sistem
P5 0.658 0.432964 0.567036
Σ 3.756 2.8 2.2
Σ2 14.107536

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.13 diatas menunjukan nilai CR pada variabel
konstruk kemudahan penggunaan sistem sebesar 0,60 dan nilai tersebut lebih besar dari 0,50 dan nilai
VE sebesar 0,90 lebih besar dari ke 0,50 sehingga dapat disimpulkan bahwa sebanyak 5 item dapat
mengukur variabel konstruk kemudahan penggunaan sistem pelatihan daring secara reliabel.
Setelah dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisi konfirmatori pada instrumen
tersebut, dihasilkan bahwa tiap item pernyataan yang diajukan dalam instrumen tersebut sudah dapat
dipakai untuk mengukur konstruk kemudahan penggunaan sistem dalam pelatihan daring untuk
selanjutnya dipakai dalam pengembangan penelitian lainnya. Item yang terdapat pada konstruk yang
telah dikembangkan ini juga dapat dikembangkan kembali dengan teori-teori lainnya yang relevan
dengan teori yang telah peneliti kembangkan.

SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen kemudahan penggunaan sistem
dalam pelatihan daring sesuai dengan indikator yang ada. Data yang telah diolah dan dianalisis
menggunakan konfirmatori faktor analisis dengan bantuan software amos menunjukkan bahwa
pengembangan instrumen tersebut valid dan reliabel dengan uji goddness of fit yang baik. Hasil gof
menunjukkan model fit dengan nilai nilai chi-square = 10,676, nilai probabilitas = 0,058, nilai CFI =
0,989, nilai GFI = 0,981, nilai AGFI = 0,942, dan nilai RMSEA = 0,071. Dengan nilai loading
faktor ≥0.05 sehingga dengan demikian item yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur
konstruk kemudahan pengggunaan sistem pada pelatihan daring. Penelitian ini juga dapat
dikembangkan lagi mengenai item pernyataan dalam mengukur kemudahan penggunaan sistem
pada pelatihan daring.

DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., & Fishbein, M. (1980). Understanding Attitudes and Predicting Sosial Behavior. Prentice-Hall,
Englewood Cliffs, NJ.
Akbar, J. (2020, July 28). Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Lebih dari 100.000 kasus
dalam 5 Bulan. Retrieved November 8, 2020, from Kompas.com website:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/28/060100865/perjalanan-pandemi-covid-19-
di-indonesia-lebih-dari-100.000-kasus-dalam-5?page=all
Alhabeeb, A., & Rowley, J. (2018). E-learning critical success factors: Comparing perspectives from
academic staff and students. Computers and Education, 127(October 2017), 1–12.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2018.08.007
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan User Acceptance of
Information Technology. MIS Quarterly, 13(3), 318–340.
Eddy, G. S., & Suryono, Y. (2019). Implementation of Online Learning Lessons in the Package C
Program. Journal of Nonformal Education, 5(2), 117–124.
https://doi.org/10.15294/jne.v5i2.20355
Ghozali, I. (2017). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 24 Update
Bayesian SEM (7th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

145
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146

Haryono, S. (2012). Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen dengan AMOS 22.00, LISREL 8.80
dan Smart PLS 3.0 (SEM method for management research with AMOS 22.00, LISREL 8.80
and Smart PLS 3.0). Psychology Applied to Work: An Introduction to Industrial and Organizational
Psychology, Tenth Edition Paul, 53(9), 1689–1699.
Hendrastomo, G. (2017). Pengembangan E-Learning sebagai Alternatif Model Pembelajaran Oleh:
Grendi Hendrastomo. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2), 1–16.
Jogiyanto, H. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.
Lim, H., Lee, S. G., & Nam, K. (2007). Validating E-learning factors affecting training effectiveness.
International Journal of Information Management, 27(1), 22–35.
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2006.08.002
Mbarek, R., & Zaddem, F. (2013a). Determinants of E-Learning Effectiveness: A Tunisian Study.
IBIMA Business Review, 2013, 1–14. https://doi.org/10.5171/2013.996925
Mbarek, R., & Zaddem, F. (2013b). The examination of factors affecting e-learning effectiveness.
International Journal of Innovation and Applied Studies, 2(4), 423–435.
Ngai, E. W. T., Poon, J. K. L., & Chan, Y. H. C. (2007). Empirical examination of the adoption of
WebCT using TAM. Computers and Education, 48(2), 250–267.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2004.11.007
Pratiwi, S. (2016). Rancangan Model Pelatihan Sumber Daya Manusia Berbasis E-Training dalam
Rangka Implementasi Learning Organization (Organisasi Pembelajar) Studi Research And
Development Bagi Pengembangan Lembaga Diklat Di Pt. Drife Solusi Integrasi. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 7(1), 1234–1243. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/114473-ID-rancangan-model-pelatihan-sumber-
daya-ma.pdf
Sayekti, F., & Putarta, P. (2016). Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) Dalam
Pengujian Model Penerimaan Sistem Informasi Keuangan Daerah. Jurnal Manajemen Teori Dan
Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 9(3), 196–209.
https://doi.org/10.20473/jmtt.v9i3.3075
Sutarto, J., Mulyono, S. E., Shofwan, I., & Siswanto, Y. (2019). Determinants of Web-Based E-
Training Model to Increase E-Training Effectiveness of Non-Formal Educators in Indonesia.
Journal of Education and Practice, 10(24), 24–31. https://doi.org/10.7176/jep/10-24-05
Wildan, M. (2020). Ini Daftar Aplikasi Penerima Pelatihan Prakerja Terbanyak. Retrieved December
29, 2020, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20200508/9/1238099/ini-daftar-aplikasi-
penerima-pelatihan-prakerja-terbanyak

146

You might also like