Professional Documents
Culture Documents
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo
Alamat korespondensi:
E-mail: rist.p@students.unnes.ac.id
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja
139
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146
BukaLapak tampilan layanan pelatihan berbeda pembelajaran yang dirasakan oleh peserta
dengan aplikasi pada Sisnaker. Dilihat dari pelatihan.
jumlah pelatihan yang dipilih oleh peserta Kemudahan penggunaan yang dimaksud
prakerja, peserta pelatihan terbanyak memilih dalam pelatihan online yaitu kemudahan
pelatihan dari Ruangguru, yaitu sebanyak penggunaan dalam sistem pembelajaran, seperti
62.184 pelatihan. Kemudian dilanjutkan dengan tools dan alat pembelajarannya serta
pelatihan yang dilakukan oleh Sisnaker kemudahan akses materi-materi atau konten
sebanyak 11.169 pelatihan dan Bukalapak pelatihan yang tersedia. Kemudahan
sebanyak 8.466 pelatihan. (Wildan, 2020). penggunaan pada sebuah pelatihan dikaitkan
Menurut (Haryono, 2012) CFA dengan teori penerimaan teknologi.
digunakan untuk menguji dimensionalitas suatu Teori penerimaan teknologi berdasarkan
konstruk atau variabel. Pada umumnya sebelum pada teori TAM atau Theory Acceptance Mode.
melakukan analisis model struktural, peneliti Teori TAM ini juga berdasarkan pada Theory of
terlebih dahulu harus melakukan pengukuran Reasoned Action (TRA) (Ajzen & Fishbein, 1980).
model (measurement model) untuk menguji Pada teori TRA ini menjelaskan tentang konsep
validitas dan reliabilitas dari indikator-indikator adanya reaksi dan persepsi penggunaan
pembentuk konstruk atau variabel laten tersebut teknologi informasi yang memengaruhi sikap
dengan melakukan CFA. Model pengukuran dalam penerimaan teknologi. Teori TAM ini
variable menunjukkan bahwa sebuah variable mengungkapkan penjelasan tentang penerimaan
laten (unbobserved) diukur oleh satu atau lebih teknologi dan menjelaskan tentang perilaku atau
variabel-variabel teramati (observed). analisis sikap penggunaan pada suatu populasi (Davis,
faktor merupakan cara untuk mencari sejumlah 1989). Teori TAM menunjukkan bahwa sikap
variabel indikator yang mampu dalam menggunakan sistem teknologi
memaksimumkan korelasi antara variabel didasarkan pada keyakinan akan kegunaan yang
indikator. Bentuk model pengukuran seperti ini dirasakan, yaitu sejauh mana seseorang percaya
sering disebut model CFA. CFA didasarkan sistem tersebut akan meningkatkan kinerjanya
pada alasan bahwa variabel teramati (observed) dan juga keyakinan akan kemudahan
adalah indikator-indikator tidak sempurna dari penggunaan yang dirasakan, yaitu, orang
variabel laten tertentu yang mendasarinya. CFA percaya bahwa sistem ini mudah digunakan.
merupakan salah satu dari dua pendekatan TAM adalah model yang dianggap terbaik
utama di dalam analisis faktor. Secara umum untuk menjelaskan bagaimana pengguna
dapat disimpulkan bahwa metode CFA menerima sistem (Sayekti & Putarta, 2016).
digunakan untuk menguji keabsahan atau Dasar teori TAM ini digunakan untuk
mengkonfirmasi teori dalam sebuah model. mendasari bahwa kemudahan penggunaan
Penerapan teknologi dalam proses aplikasi yang disediakan pada pelatihan secara
pembelajaran maka sudah seharusnya teknologi daring dapat mewujudkan efektivitas sebuah
tersebut dapat diterima dan mudah digunakan pelatihan. Ketika aplikasi mudah digunakan
oleh pemakainya. Beberapa model teoritis telah maka peserta pelatihan dapat menerima untuk
menempatkan bahwa pentingnya persepsi menggunakan aplikasi tersebut. Selanjutnya
peserta pelatihan tentang kemudahan peserta pelatihan yang sudah nyaman dan mahir
penggunaan, yang telah terbukti berhasil dalam menggunakan aplikasi pada sistem pelatihan
memprediksi dan menjelaskan niat aktual dan mampu dan mudah memahami isi konten dalam
perilaku penggunaan di seluruh area bisnis pelatihan, sehingga dari hal tersebut dapat
(Davis, 1989). Pada konteks pelatihan yang terwujud kefektifan pada sebuah pelatihan yang
diselenggarakan secara online (Ngai, et al. 2007) dilaksanakan secara daring. Pada penelitian ini
berpendapat bahwa dukungan secara teknis indikator penentu kemudahan penggunaan
menghadirkan pengaruh langsung yang mengacu pada pendapat dari (Davis, 1989)
mengarah pada kemudahan penggunaan materi Dapat Dikendalikan, Jelas & Dimengerti,
140
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja
141
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146
Tabel 4.2 pengembangan instrumen kemudahan penggunaan sistem dalam pelatihan daring
142
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja
Dari Output tersebut menunjukkan hasil dari Goodness of fit. Uji GoF ini dilakukan adalah
untuk mengetahui seberapa tepat variabel-variabel manifes (variabel indikator) tersebut dapat
menjelaskan variabel laten yang ada. Hasil uji Goodness of fit dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.
143
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146
Pada pengolahan CFA tiap item pada konstruk kemudahan penggunaan sistem dilihat bahwa
sudah fit. Hasil output menunjukkan nilai chi-square = 10,676 dengan nilai probability = 0,058
menujukkan bahwa model sudah fit, selain itu dilihat kriteria fit yang lain seperti
GFI,AGFI,CFI,TLI, nilainya sudah diatas 0.90 dengan RMSEA sudah dibawah 0,08 dan semua
indikator menunjukkan nilai faktor loading diatas 0,50 maka model revisi ini sudah memenuhi
konvergen validity sehingga dapat dipakai untuk mengukur konstruk kemudahan penggunaan sistem
pelatihan daring.
Faktor
Item Variabel Estimate S.E. C.R. P
Loading
P1 <--- P 1.000 .732
P2 <--- P .940 .090 10.490 *** .743
P3 <--- P .855 .079 10.769 *** .777
P4 <--- P 1.009 .088 11.449 *** .830
P5 <--- P 1.037 .105 9.838 *** .681
Berdasarkan tabel diketahui bahwa item-item tersebut sudah valid untuk mengukur
variabel kemudahan penggunaan sistem dikarenakan memiliki nilai faktor loading ≥ 0,50. Dari
hasil pengolahan tersebut maka item yang valid untuk mengukur tiap indikator terdiri dari 5 item
dan disajikan pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 5 item yang telah dikembangkan dapat digunakan
untuk mengukur kemudahan penggunaan sistem dalam pelatihan daring.
Setelah melaksanakan uji validitas maka selanjutnya untuk mengetahui reliabiliats konstruk
diadakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat seberapa besar suatu alat
ukur mengukur secara stabil dan konsisten yang besarnya ditunjukkan oleh nilai koefisien yaitu
koefisien reliabilitas (Ghozali, 2017). Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan nilai
Construct Reliabilty (CR) dan Variance Extract (VE). Item-item pada suatu variabel konstruk
dikatakan sudah reliabel jika nilai CR ≥ 0,70 dan nilai VE ≥ 0,50 (Haryono, 2012). Pada Uji
reliabilitas didapatkan hasil berikut ini :
144
Konfirmatori Faktor Analisis Instrumen Kemudahan Penggunaan Sistem pada Pelatihan Daring pada Program Kartu Prakerja
Loading Measuremen
No. Variabel Indikator Loading Factor2 VE CR
Factor Error
P1 0.718 0.515524 0.484476
P2 0.758 0.57456 0.425436
P3 0.791 0.625681 0.374319
Kemudahan
1 P4 0.831 0.690561 0.309439 0.6 0.9
Penggunaan Sistem
P5 0.658 0.432964 0.567036
Σ 3.756 2.8 2.2
Σ2 14.107536
Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.13 diatas menunjukan nilai CR pada variabel
konstruk kemudahan penggunaan sistem sebesar 0,60 dan nilai tersebut lebih besar dari 0,50 dan nilai
VE sebesar 0,90 lebih besar dari ke 0,50 sehingga dapat disimpulkan bahwa sebanyak 5 item dapat
mengukur variabel konstruk kemudahan penggunaan sistem pelatihan daring secara reliabel.
Setelah dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisi konfirmatori pada instrumen
tersebut, dihasilkan bahwa tiap item pernyataan yang diajukan dalam instrumen tersebut sudah dapat
dipakai untuk mengukur konstruk kemudahan penggunaan sistem dalam pelatihan daring untuk
selanjutnya dipakai dalam pengembangan penelitian lainnya. Item yang terdapat pada konstruk yang
telah dikembangkan ini juga dapat dikembangkan kembali dengan teori-teori lainnya yang relevan
dengan teori yang telah peneliti kembangkan.
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen kemudahan penggunaan sistem
dalam pelatihan daring sesuai dengan indikator yang ada. Data yang telah diolah dan dianalisis
menggunakan konfirmatori faktor analisis dengan bantuan software amos menunjukkan bahwa
pengembangan instrumen tersebut valid dan reliabel dengan uji goddness of fit yang baik. Hasil gof
menunjukkan model fit dengan nilai nilai chi-square = 10,676, nilai probabilitas = 0,058, nilai CFI =
0,989, nilai GFI = 0,981, nilai AGFI = 0,942, dan nilai RMSEA = 0,071. Dengan nilai loading
faktor ≥0.05 sehingga dengan demikian item yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur
konstruk kemudahan pengggunaan sistem pada pelatihan daring. Penelitian ini juga dapat
dikembangkan lagi mengenai item pernyataan dalam mengukur kemudahan penggunaan sistem
pada pelatihan daring.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., & Fishbein, M. (1980). Understanding Attitudes and Predicting Sosial Behavior. Prentice-Hall,
Englewood Cliffs, NJ.
Akbar, J. (2020, July 28). Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Lebih dari 100.000 kasus
dalam 5 Bulan. Retrieved November 8, 2020, from Kompas.com website:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/28/060100865/perjalanan-pandemi-covid-19-
di-indonesia-lebih-dari-100.000-kasus-dalam-5?page=all
Alhabeeb, A., & Rowley, J. (2018). E-learning critical success factors: Comparing perspectives from
academic staff and students. Computers and Education, 127(October 2017), 1–12.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2018.08.007
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan User Acceptance of
Information Technology. MIS Quarterly, 13(3), 318–340.
Eddy, G. S., & Suryono, Y. (2019). Implementation of Online Learning Lessons in the Package C
Program. Journal of Nonformal Education, 5(2), 117–124.
https://doi.org/10.15294/jne.v5i2.20355
Ghozali, I. (2017). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 24 Update
Bayesian SEM (7th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
145
Rista Pratiwi, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 6(2) (2022) 138-146
Haryono, S. (2012). Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen dengan AMOS 22.00, LISREL 8.80
dan Smart PLS 3.0 (SEM method for management research with AMOS 22.00, LISREL 8.80
and Smart PLS 3.0). Psychology Applied to Work: An Introduction to Industrial and Organizational
Psychology, Tenth Edition Paul, 53(9), 1689–1699.
Hendrastomo, G. (2017). Pengembangan E-Learning sebagai Alternatif Model Pembelajaran Oleh:
Grendi Hendrastomo. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2), 1–16.
Jogiyanto, H. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.
Lim, H., Lee, S. G., & Nam, K. (2007). Validating E-learning factors affecting training effectiveness.
International Journal of Information Management, 27(1), 22–35.
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2006.08.002
Mbarek, R., & Zaddem, F. (2013a). Determinants of E-Learning Effectiveness: A Tunisian Study.
IBIMA Business Review, 2013, 1–14. https://doi.org/10.5171/2013.996925
Mbarek, R., & Zaddem, F. (2013b). The examination of factors affecting e-learning effectiveness.
International Journal of Innovation and Applied Studies, 2(4), 423–435.
Ngai, E. W. T., Poon, J. K. L., & Chan, Y. H. C. (2007). Empirical examination of the adoption of
WebCT using TAM. Computers and Education, 48(2), 250–267.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2004.11.007
Pratiwi, S. (2016). Rancangan Model Pelatihan Sumber Daya Manusia Berbasis E-Training dalam
Rangka Implementasi Learning Organization (Organisasi Pembelajar) Studi Research And
Development Bagi Pengembangan Lembaga Diklat Di Pt. Drife Solusi Integrasi. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 7(1), 1234–1243. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/114473-ID-rancangan-model-pelatihan-sumber-
daya-ma.pdf
Sayekti, F., & Putarta, P. (2016). Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) Dalam
Pengujian Model Penerimaan Sistem Informasi Keuangan Daerah. Jurnal Manajemen Teori Dan
Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 9(3), 196–209.
https://doi.org/10.20473/jmtt.v9i3.3075
Sutarto, J., Mulyono, S. E., Shofwan, I., & Siswanto, Y. (2019). Determinants of Web-Based E-
Training Model to Increase E-Training Effectiveness of Non-Formal Educators in Indonesia.
Journal of Education and Practice, 10(24), 24–31. https://doi.org/10.7176/jep/10-24-05
Wildan, M. (2020). Ini Daftar Aplikasi Penerima Pelatihan Prakerja Terbanyak. Retrieved December
29, 2020, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20200508/9/1238099/ini-daftar-aplikasi-
penerima-pelatihan-prakerja-terbanyak
146