You are on page 1of 2

NAMA : Riesha Wira Ningrum

NIM : 221560412078

MK : FARMAKOLOGI

Pengadaan dan penyimpanan obat

Saya bekerja di RS swasta dan untuk pengadaan obat biasanya seles obat datang ke RS atau ke
IGD bertemu dengan KA instalasi untuk selanjutnya bertemu dengan bagian logistic untuk menawarkan
obat atau alkes yang ditawarkan. Tentang sumber pengadaan obat atau sumber nya yang sampai saat ini
selalu dari sumber yang sama sperti misalnya dari PT Media Kesehatanj Indonesia. Pengadaan dan
penyimpanan obat di apotek harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang sudah sesuai dengan SPO.
Obat-obat dan perbekalan farmasi yang diperoleh apotek harus bersumber dari pabrik farmasi,
pedagang besar farmasi (PBF), apotek lain atau alat distribusi lain yang sah. Obat tersebut harus
memenuhi ketentuan daftar obat wajib apotek (DOWA). Surat pesanan obat dan perbekalan farmasi
lainnya harus ditandatangani oleh apoteker dengan mencantumkan nama dan No Surat Izin Kerja (SIK).
Bila berhalangan, APA dapat diwkili oleh apoteker pendamping atau apoteker pengganti.

Penyimpanan Obat dan bahan obat disimpan dalam wadah yang cocok serta memenuhi
ketentuan pembungkusan dan penandaan yang sesuai dengan Farmakope edisi terbaru. Penyusunan
Stok Perbekalan Farmasi Perbekalan farmasi disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis. Untuk
memudahkan pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sesuai SPO. Menggunakan prinsip
FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out) dalam penyusunan perbekalan farmasi yaitu
perbekalan farmasi yang masa kadaluwarsanya lebih awal atau yang dietrima lebih awal harus
digunakan lebih awal sebab umumnya perbekalan farmasi yang datang lebih awal biasanya juga
diproduksi lebih awal dan umumnya relative lebih tua dan masa kadaluwarsanya lebih awal. Susun
perbekalan farmasi dalam kemasan besar di atas pallet secara rapi dan teratur. Kami juga menggunakan
lemari khusus untuk penyimpanan narkotika. Seperti vaksin , oksitosin, dan obat yang tahan dengan
suhu tertentu dan lebih tinggi baisanya dimasjkan kedalam kulkas khusus obat.

Simpan perbekalan farmasi yang dapat dipengaruhi oleh temperatur , udara, cahaya dan
kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai. Simpan perbekalan farmasi dalam rak dan berikan nomor
kode, pisahkan perbekalan farmasi dalam dengan perbekalan farmasi perbekalan farmasi untuk
penggunaan luar. Cantumkan nama masing-masing perbekalan farmasi pada rak dengan rapi. Apabila
persediaan perbekalan farmasi cukup banyak, maka biarkan perbekalan farmasi tetap dalam boks
masing-masing. Perbekalan farmasi yang mempunyai batas waktu penggunaan perlu dilakukan rotasi
stok agar perbekalan farmasi tersebut tidak selalu berada di belakang sehingga dapat dimanfaatkan
sebelum masa kadaluwarsa habis. Item perbekalan farmasi yang sama ditempatkan pada satu lokasi
walaupun dari sumber anggaran yang berbeda. Pemusnahan obat Pemusnahan obat dan perbekalan
farmasi karena rusak, dilarang atau kadaluarsa dilakukan dengan cara dibakar, ditanam atau dengan
cara lain yang ditetapkan oleh Badan POM. Pemusnahan tersebut harus dilaporkan oleh APA kepada
Dinkes setempat dengan mencantumkan. Nama dan alamat apotek, Nama APA, Perincian obat dan
perbekalan kesehatan yang dimusnahkan, Rencana tanggal dan tempat pemusnahan, Cara pemusnahan.
Ada pun System pendistribusian yang digunakan mengikutsertakan kerjasama dengan
perawa/bidan yang sesuai dengan istem pendistribusian. Sistem total floor stock (Stok lengkap di unit
pengguna ), Sisten Resep induvidual (distribusi secara individual/ resep perorangan ), Sistem unit dose/
unit dose distribution, Sistem kombinasi. Sistem total floor stock ( Stok lengkap di unit pengguna ). Pada
sistim ini seluruh persediaan perbekalan farmasi kebutuhan pasien ditempatkan di Unit Pengguna.
Perbekalan farmasi yang tersedia di ruang rawat merupakan tanggung jawab perawat ruangan. Setiap
ruang rawat harus ada penanggung jawab obat. Sistim resep individual. Sistim ini memberikan
pelayanan kepada pasien secara individual berdasarkan resep dokter. Adapun alat kesehatan yang selalu
tersedia di unit masing masing seperti IGD seperti obat obat emetgency dalam trolly emergency seperti
diazepam, epinefrin, elektroda, suction, goodel dan lainya, setelah digunakan untuk pasien yang
membutuhkan , akan diganti menggunakan resep dokter dan di isi kembali ke trolly emergency.

Tempat pelayanan : Apotek RS atau Satelit Farmasi Rawat Jalan. Perbekalan farmasi berasal dari
gudang Farmasi yg didistribusikan ke apotek/ depo/ satelit farmasi sistim dosis unit. Sistem ini khusus
untuk distribusi obat oral. obat-obat yang diinstruksikan, disiapkan dan diserahkan dalam bentuk satuan
unit dosis yang terdiri dari obat-obatan dgn jumlah yang telah ditentukan atau penyediaan yang efisien
untuk satu kali penggunaan. Sistim dosis unit ini dapat dilaksanakan secara sentralisasi dan
desentralisasi. Sistem Kombinasi. Pada sistim ini dispensing terutama dilakukan berdasarkan atas resep
individual atau sistim pesanan obat dikombinasikan dengan floor stock dalam jumlah terbatas.
Penetapan obat-obat mana yang termasuk dalam daftar floorstock dilakukan oleh Instalasifarmasi
rumah sakit bersama Pania Farmasi dan Terapi dan bagian perawatan. Pelaporan perbekalan farmasi
biasa dilakukan rekan perawat/bidan ke ka. Instalasi frmasi. Tapi jika obat narkotika/psikotropika
pelaporanya oleh pihak Dinkes/kemkes. Untuk kendala biasanya yang sering terjadi kurang
ketersediannya barang cito yang dibutukan pasin. Atau obat/alkes diluar Depo unit masing-masing.

You might also like