You are on page 1of 10

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN I

Tes Alergi
“Tes Kulit Intrakutan’’
Diajukan sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah

Disusun Oleh :

Dosen Pengampu : Candra Panji Asmoro, S.Kep., Ns. M.Kep.


Disusun oleh
Kelas A1/2019 Kelompok 4
 FIDYA AISYAH PUTRI SAMODRA (131911133070)
 DINDA FEBRI PUTRI ANJARWANTI (131911133040)
 ZAINAB (131911133128)
 ARRISA DEVI AMARIA (131911133149)
 YULENI KARATH (131811133132)
 MARIA ANAMARIA SALOSA (131911133181)
 SILVY OCTAVIA (131911133163)
 FAHRISA AGUSNINGTYAS (131911133072)
 MINA IMROATUS SHOLIHAH (131911133001)
 NACIH (131911133059)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tes Alergi”.
Penyusunan makalah tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka dan dengan
hati yang lapang kami menerima segala masukan-masukan baik saran maupun kritik yang
membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Demikian, besar harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Surabaya, 18 Desember 2019

Kelas A1/2019 Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................................5
1.4 Manfaat ..............................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................6
2.1 Definisi Tes Kulit Intrakutan .............................................................................6
2.2 Indikasi Pemeriksaan .........................................................................................6
2.3 Kontraindikasi Pemeriksaan ..............................................................................6
2.4 Prosedur Pemeriksaan........................................................................................6
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Injeksi Intrakutan.................................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................9
3.2 Saran ..................................................................................................................9
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Injeksi dan pungsi vena merupakan tindakan medis yang paling sering dilakukan
oleh perawat selama prakteknya, sehingga keterampilan injeksi (intramuskuler, intravena,
intrakutan dan subkutan) serta pungsi vena adalah keterampilan dengan tingkat
kompetensi 4. Injeksi bertujuan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh penderita.
Pemberian obat secara injeksi dilakukan bila, antara lain:
1. Dibutuhkan kerja obat secara kuat, cepat, dan lengkap
2. Obat tidak diabsorpsi oleh usus
3. Pasien mengalami gangguan kesadaran atau tidak kooperatif
Adapun kelemahan dari teknik injeksi. Kelemahan teknik injeksi antara lain:
1. Lebih mahal
2. Rasa nyeri yang ditimbulkan
3. Sulit dilakukan oleh pasien sendiri
4. Harus dilakukan secara aseptik karena risiko infeksi
Teknik injeksi yang paling sering dilakukan adalah :
1. Injeksi intramuskuler : Obat diinjeksikan ke dalam lapisan otot. Resorpsi obat akan
terjadi dalam 10-30 menit. Obat yang sering diberikan secara intramuskuler misalnya :
vitamin, vaksin, antibiotik, antipiretik, hormon-hormon kelamin dan lain-lain.
2. Injeksi subkutan : obat diinjeksikan ke dalam lapisan lemak di bawah kulit. Resorpsi
obat berjalan lambat karena dalam jaringan lemak tidak banyak terdapat pembuluh darah.
Obat yang sering diberikan secara subkutan adalah : insulin, anestesi lokal
3. Injeksi intradermal/ intrakutan : obat diinjeksikan ke dalam lapisan kulit bagian
atas, sehingga akan timbul indurasi kulit. Tindakan menyuntikkan obat secara intrakutan
yang sering dilakukan yaitu tindakan skin test, tes tuberkulin/ Mantoux test.
4. Injeksi intravena : Obat diinjeksikan langsung ke dalam vena sehingga menghasilkan
efek tercepat, dalam waktu 18 detik (yaitu waktu untuk satu kali peredaran darah) obat
sudah tersebar ke seluruh jaringan. Obat yang disuntikkan secara intravena misalnya
bermacam-macam antibiotika.
Pada kali ini, kelompok kami akan membahas mengenai injeksi intrakutan atau
intradermal. Injeksi intrakutan sendiri adalah suatu tindakan membantu proses

4
penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intradermis.intrakutan biasa
digunakan untuk mengetahui sensitivitas (alergi) tubuh terhadap obat yang yang
disuntikkan. Cara menyuntikan obat tersebut dengan menggunakan obat yang mempunyai
sudut jarum infeksi 5-15 derajat dan setelah itu menunggu reaksiobat tersebut hingga 10-
15 menit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi tentang injeksi intrakutan?
2. Bagaimana indikasi injeksi intrakutan?
3. Bagaimana kontraindikasi injeksi intrakutan?
4. Bagaimana prosedur pemeriksaan injeksi intrakutan?
5. Bagaimana keuntungan dan kerugian injeksi intrakutan?

1.3 Tujuan
1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter
2. Memeperlancar proses pengobatan dan menghindarai kesalahan dalam pemberian obat
3. membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu
4. Menghindari pasien dari efek alergi obat (dengan injeksi inrakutan)
5. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya melalui suntikan intracutan
6. Mempercepat proses absorbsi obat untukmendapatkan efekobat yang cepat

1.4 Manfaat
1. Untuk melakukan tes mantoux dan uji sensivitas obat
2. Untuk menyalurkan vaksin melalui jalur intrakutan, seperti vaksin BCG

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Injeksi Intrakutan


Injeksi intrakutan atau injeksi intradermal adalah injeksi yang disuntikkan pada
lapisan dermis atau di bawah epidermis/permukaan kulit. Perawat memberikan injeksi
intradermal (ID) untuk uji kulit, seperti skrining tuter kuling dan tes alergi. Akibat obat
intradermal yang keras, maka obat tersebut disuntukkan ke dalam dermis. Untuk klien
yang memiliki alergi, dokter seringkali melakukan uji kulit. Pada uji kulit, perawat harus
mampu melihat tempat injeksi dengan jelas supaya dapat melihat perubahan warna
dengan integritas kulit. Daerah ID harus bebas dari luka dan relatif tidak berbulu. Tempat
yang diinjeksi harus dibaca dalam waktu yang diresepkan, seperti 48 jam setelah injeksi.

2.2 Indikasi Pemeriksaan


Indikasi dalam injeksi intradermal atau intrakutan, anatara lain :
 Pasien yang membutuhkan tes alergi
 Pasien yang akan melakukan vaksinasi
 Mengalihkan diagnosa penyakit
 Diberikan sebelum memasukkan obat

2.3 Kontraindikasi Pemeriksaan


Kontraindikasi dalam injeksi intradermal atau intrakutan, anatara lain :
 Pasien yang mengalami infeksipada kulit
 Pasien dengan kulit terluka
 Pasien yang telah dilakukan skin test

2.4 Prosedur Pemeriksaan


A. Komunikasi
B. Persiapan Alat
1. Bak injeksi steril
2. Kapas alkohol
3. Spuit injeksi 1 cc
4. Obat dalam sediaan vial/ampule

6
5. Tempat sampah (infeksius, safety box, non infeksius)
6. Larutan klorin 0,5 %
7. Sarung tangan karet sekali pakai
8. Pulpen/spidol
9. Buku kecil
10. Bengkok.
C. Persiapan Lingkungan.
Jendela dan pintu ditutup.
D. Persiapan Pasien.
1. Jelaskan kepada pasien tujuan dan tindakan yang akan diberikan.
2. Pasien duduk dengan rileks.
E. Langkah-Langkah.
1. Penolong menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
2. Penolong mencuci tangan.
3. Penolong menyiapkan alat-alat, menyiapkan diri, dan menyiapkan obat.
4. Penolong mengidentifikasi pasien dengan prinsip 5B (Benar obat, dosis, pasien,
cara pemberian dan waktu)
5. Mengatur posisi senyaman mungkin.
6. Pilih area penyuntikan
7. Pakai sarung tangan
8. Bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol dengan gerakan sirkuler
9. Pegang kapas alcohol pada jari tangan non dominan
10. Buka tutup jarum
11. Tempatkan ibu jari tangan non dominan 2,5 cm di bawah area penusukan
12. Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan dengan tangan dominan masukkan
jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 5-15°
13. Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan sampai adanya bula
14. Cabut jarum sesuai sudut masuknya
15. Usap pelan daerah penusukan dengan kapas alcohol (jangan dimasase)
16. Buat lingkaran pada bula degan menggunakan pulpen/ spidol. Dengan diameter +
5 cm
17. Observasi kulit terhadap kemerahan, bengkak, gatal (10-15 menit)
18. Kembalikan posisi klein
19. Merapikan alat-alat dan cuci tangan

7
20. Dokumentasi hasil tindakan

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Injeksi Intrakutan


Adapun kelebihan dan kekurangan yang ada pada injeksi intrakutan seperti berikut.
1. Kelebihan
a) Suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat
b) Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu
c) Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian
obat
2. Kekurangan
a) Tuntutan sterilitas sangat ketat
b) Memerlukan petugas terlatih yang berwenang untuk melakukan injeksi
c) adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat penyuntikan

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari injeksi kulit atau intrakutan adalah injeksi
ini sangat diperlukan bagi beberapa orang yang ingin melakukan tes alergi, melakukan
vaksinasi, menegakkan diagnosa penyakit, dan dilakukan sebelum measukkan obat.
Injeksi intrakutan ini sendiri dilakukan dengan suntikan ke dalam jaringan kulit atau
intradermis. Injeksi intrakutan dimasukkan langsung ke lapisan epidermis tepat di bawah
startum korneum.

3.2 Saran
Saran kami dalam menghadapi kasus ini adalah sebaiknya ada hubungan terapetik
antara perawat dengan pasien supaya injeksi intrakutan bisa berjalan dengan lancar.
Hubungan terapetik ini berperan penting dalam meberikan perasaan aman dan nyaman
pada pasien dengan mengurangi rasa cemas dan khawatir. Kerjasama dan koordinasi
antara pasien dengan perawat juga sangat dibutuhkan dalam melakukan injeksi intrakutan
ini. Hal itu bertujuan agar proses injeksi intrakutan berjalan dengan lancar dan
menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

9
DAFTAR REFERENSI

Penyusun, Tim. 2019. Injeksi Intracutan. Diambil pada Januari 2019, dari
https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-4-KETERAMPILAN-
INJEKSI-DAN-PUNGSI-2019.pdf

Penyusun, Tim. 2019. Injeksi Intracutan. Diambil pada 03 April 2017, dari
https://dhitaalfan.blogspot.com/2017/04/injeksi-intracutan_10.html?m=1

Annas, Zam. 2019. Injeksi Intracutan. Diambil pada November 2019, dari
https://www.scribd.com/doc/129543000/INJEKSI-INTRACUTAN-doc

Kamadjaja, Stanley. 2017. Prolap Skintest Intracutan. Diambil pada 8 Mei 2017, dari
https://www.scribd.com/document/347692480/Protap-Skintest-Intracutan-docx

10

You might also like