Professional Documents
Culture Documents
NIM : 6411420002
Rombel : 4A – Kesehatan Masyarakat
UJI T BERPASANGAN
1.1 SOAL
Suatu kegiatan penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh program diet, lalu diambil 35
mahasiswa sebagai sampel untuk menjalani program diet tersebut. Pengukuran berat badan
pertama (BBMAHASISWA_1) dilakukan sebelum kegiatan diet dilakukan, dan pengukuran
berat badan yang kedua (BBMAHASISWA_2) dilakukan setelah 1 bulan menjalani program diet
tersebut. Apakah ada perbedaan bermakna rata-rata berat badan mahasiswa sebelum diet dengan
rata – rata berat badan mahasiswa setelah diet? Pada α = 0,05.
Berat Badan Mahasiswa Sebelum Program Diet dan Berat Baadan Mahasiswa
Setelah Program Diet
No.
Berat Badan Mahasiswa Sebelum Berat Badan Mahasiswa Setelah
Program Diet (X1) Program Diet (X2)
1. 60 58
2. 59 58
3. 65 64
4. 65 65
5. 58 56
6. 40 39
7. 45 44
8. 43 41
9. 57 55
10. 56 55
11. 54 54
12. 52 50
13. 53 50
14. 48 47
15. 44 43
16. 46 45
17. 61 59
18. 47 46
19. 53 50
20. 59 58
21. 50 47
22. 49 49
23. 54 53
24. 41 38
25. 68 68
26. 61 59
27. 57 56
28. 56 54
29. 55 54
30. 80 75
31. 44 42
32. 41 40
33. 53 51
34. 50 48
35. 59 57
Pada hasil uji normalitas data tersebut diketahui bahwa jumlah responden yang digunakan yaitu
35 orang yang sama yang diukur berat badannya sebelum dan sesudah melakukan diet selama
satu bulan, maka uji yang digunakan yaitu Uji Kolmogorov Smirnov. Karena nilai nilai
signifikansi (Sig.) > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Untuk data sebelum diet
normal, dan untuk data sesudah diet normal.
1.3 INTERPRETASI OUTPUT SPSS
Pada output ini diperlihatkan hasil ringkasan statistic deskriptif dari dari masing-masing variable
pada sampel berpasangan.
1. Tes awal mempunyai nilai rata – rata (mean) 53.8000 dari 35 data. Sebaran data (Std.
Deviation) yang diperoleh adalah 8.59822 dengan standar error 1.45336.
2. Tes akhir mempunyai nilai rata – rata (mean) 52.2286 dari 35 data. Sebaran data (Std.
Deviation) yang diperoleh 8.46823 dengan standar error 1.43139.
Hal ini menunjukan tes awal pada data lebih tinggi dari pada tes akhir. Kemudian, rentang
sebaran data tes awal juga menjadi semakin lebar dan dengan standar error yang semakin tinggi.
Tabel Paired Samples Correlations menunjukan nailai korelasi yang menunjukan hubungan
kedua variable pada sampel berpasangan. Hal ini diperoleh dari koefisien korelasi pearson
bivariate (dengan uji signifikansi dua sisi) untuk setiap pasangan variable yang dimasukan.
1.3.3 OUTPUT KETIGA
1. 75 78
2. 65 68
3. 77 85
4. 68 82
5. 58 85
6. 70 89
7. 75 80
8. 68 82
9. 62 89
10. 69 86
11. 75 76
12. 62 69
13. 40 50
14. 30 33
15. 55 51
16. 70 77
17. 81 89
18. 70 74
19. 57 63
20. 83 85
21. 50 60
22. 23 22
23. 70 85
24. 74 81
25. 75 80
26. 80 77
27. 56 75
28. 67 87
29. 68 82
30. 70 89
1.5 HIPOTESIS
“Ada perbedaan score kecemasan ketika diberi obat fluoxetine dan score kecemasan ketika
diberi placebo, yang artinya ada pengaruh penggunaan Fluoxetine terhadap score penurunan
kecemasan penderita OCD.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Ketika Diberi Obat .196 30 .005 .860 30 .001
Fluoxetine
Ketika Diberi Plasebo .226 30 .000 .788 30 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Interpretasi hasil:
1. Karena jumlah sampel kurang dari 50 maka uji normalitas yang digunakan adalah
Shapiro-Wilk. Untuk kelompok data score kecemasan sebelum diberi fluoxetine p=0.001
(p < 0.05). Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi data score
kecemasan sebelum diberi fluoxetine tidak terdistribusi normal.
2. Nilai tengah (median) dari data tekanan darah sebelum diberi fluoxetine adalah 68,50.
Berarti 15 orang sampel memiliki score kecemasan sebelum diberi fluoxetine lebih
dari68,50 dan 15 orang sampel lainnya memiliki score kecemasan sebelum diberi
fluoxetine kurang dari 68,50
3. Untuk kelompok data score kecemasan sesudah diberi fluoxetine p=0.000 (p < 0.05).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi data score kecemasan
sebelum diberi fluoxetine tidak terdistribusi normal.
4. Karena kedua kelompok data tidak terdistribusi normal maka tidak dapat diuji dengan Uji
Parametrik (Uji T Berpasangan), digunakan uji alternatifnya yaitu Uji Wilcoxon.
1.7 INTERPRETASI OUTPUT “RANKS”
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
1. Negative ranks atau selisih (negative) antara score kecemasan ketika diberi obat
fluoxetine dan score kecemasan ketika diberi placebo. Disini terdapat 3 data negativ (N)
yang artinya ke 3 penderita OCD mengalami penurunan score kecemasan dari
penggunaan obat fluoxetine ke penggunaan placebo. Mean rank atau rata – rata
penurunan tersebut adalah sebesar 5,17, sedangkan jumlah rangking negative atau Sum of
Ranks adalah sebesar 15,50.
2. Positive ranks atau selisih positif antara kecemasan ketika diberi obat fluoxetine dan
score kecemasan ketika diberi placebo. Disini terdapat 27 data positive (N) yang artinya
ke 27 penderita OCD mengalami peningkatan score kecemasan dari score kecemasan
ketika diberi obat fluoxetine ke score kecemasan ketika diberi placebo. Mean Rank atau
rata – rata peningkatan tersebut adalah sebesar 16,65, sedangkan jumlah rangking positif
atau Sum of Ranks adalah sebesar 449,50.
3. Ties adalah kesamaan nilai kecemasan ketika diberi obat fluoxetine dan score kecemasan
ketika diberi placebo, disini nilai Toies adalah 0, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak
ada yang sama antara score kecemasan ketika diberi obat fluoxetine dan score kecemasan
ketika diberi placebo
Test Statisticsa
Ketika Diberi Plasebo - Ketika
Diberi Obat Fluoxetine
Z -4.467b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.