Professional Documents
Culture Documents
Tuga Administrasi
Tuga Administrasi
Abstrak
Pendahuluan
Abad 21 merupakan abad pengetahuan yang menjadi landasan utama di berbagai aspek
kehidupan. Pardigma pembelajaran abad 21 menekankan pendidikan berada pada masa
pengetahuan (knowledge age). Frietas dan Yapp (2005) menyatakan pardigma menitik beratkan
pada kemampuan siswa untuk berfikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata,
menguasai teknologi informasi, berkomunikasi da berkolaborasi. Pencapaian keterampilan
dicapai melalui penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan penguasaan materi dan
keterampilan, dengan empat pilar kehidupan yaitu learning to know, learning to do, learning to
be, dan learning to live together. Dalam empat pilar tersebut terkandung keterampilan khusus
masing-masing yang perlu diaplikasikan dalam kegiatan belajar, seperti keterampilan berpikir
kritis, pemecahan masalah, metakognisi, keterampilan berkomunikasi, keterampilan kolaborasi,
kreasi dan inovasi, serta literasi informasi (Saavedra & Opfer, 2012). Keterampilan abad 21
mencakup life nd career skills, learning and innovation skills dan information media and
technology skills (Dantes,Dkk,2020:12). Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai melalui
kegiatan belajar adalah literasi informasi yaitu kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi,
serta menggunakan informasi yang dibutuhkan secara tepat dan efektif di era digital.
Pesatnya perkembangan teknogi sehingga manusia dapat mengakses semua informasi
dengan cepat, yang menyebabkan pengaruh atau dampak dari perkembangan teknologi tersebut
mempengaruhi kehidupan manusia terutama dibidang pendidikan. Dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat, generasi muda dibayangi oleh degradasi moral bangsa yang
dijustifikasi sebagai penyimpangan sikap, watak, atau karakter yang ditunjukkan oleh generasi
masa kini. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai-nilai karakter pada warga
sekolah yang mliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimknai sebagai the deliberate use of
all dimensions of school life to foster optimal character development. Salah satu pendekatan
pendidikan yang dapat digunakan adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan
pendekatan pendidikan, yang memungkinkan peserta didik membangun pengetahuannya dengan
prinsip 5M (mengamati, menanya, mencoba, menganalisis, mengomunikasikan). Di dalam
Nitisatra disebutkan ;
nora na mitramang lwihane,wara guna maruhur, nora’na catru manglewihane,geleng ana ri
hati,nora ‘na sih mahanglewihane,sihikang atanaya,nor’na cacti daiwa juga sakti, tan ana
mamahen.
artinya:
Tidak ada sahabat yang melebihi pengetahuan, yang mempunyai manfaat atau berfaedah sangat
tinggi bagi kehidupan, tidak ada musuh yang berbahaya dari nafsu jahat yang tumbuh dalam hati,
tidak ada cinta yang melebihi cinta orang tua kepada anak-anaknya, merupakan sarana
pendidikan yang efektif, tidak ada menyamai kekuatan kecuali nasib, karena kekuatan nasib tidak
tertahan oleh siapapun (Singer,2017:28).
Untuk menyongsong keberhasilan pendekatan saintifik dalam meningkatkan pendidikan
karakter melalui penggunaan media youtube, diperlukan sinergitas antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Pendidikan karakter melalui penggunaan media youtube akan memberi pemahaman
baru, bahwa kesuksesan pendidikan nasional bukan sekedar dibuktikan dengan pencapaian nilai,
melainkan pendidikan nasional akan membentuk generasi yang berkarakter dan tetap bersinergi
dengan Iptek berdasarkan nilai luhur bangsa .
Nilai Deskripsi
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-
6. Kreatif Berpikir
baiknya. dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru
7. Mandiri berdasarkan sesuatuyang
Sikap dan perilaku yangtidak
telahmudah
dimiliki.
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
kebangsaan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan
12. Menghargai Sikap dan tindakan
fisik, sosial, budaya,yang mendorong
ekonomi dirinya
dan politik untuk menghasilkan sesuatu
bangsa.
prestasi yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan
13. Bersahabat/ Tindakan
orang lain.yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
komunikasi bekerjasama dengan orang lain.
14. Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli social Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
17. Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan
alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
18. Tanggung jawab Sikap dan perilaku
kerusakan seseorang
alam yang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
sudah terjadi.
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan yang Maha Esa.
Nilai-nilai di atas dapat dikelompokkan lebih sederhana sebagai nilai atau sikap hidup
yang berkaitan dengan Tuhan, sesama, Negara, diri sendiri, dan lingkungan seperti berikut:
1. Nilai berkaitan dengan Tuhan: religious, toleransi, dan tanggungjawab;
2. Nilai berkaitan dengan sesama: jujur, toleransi, demokratis, bersahabat, cinta damai,
peduli sosial, tanggungjawab;
3. Nilai berkaitan dengan Negara: demokrasi, semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta
damai, peduli sosial;
4. Nilai berkaitan dengan diri sendiri: jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, ingin
tahu, menghargai prestasi, tanggungjawab;
5. Nilai berkaitan dengan lingkungan: peduli lingkungan, tanggungjawab.
Tentu saja kita sebagai pendidik/guru dapat menambahkan nilai-nilai positif lain yang
barangkali menurut konteks siswa, sekolah, lingkungan sangat tepat untuk ditonjolkan dan belum
tercantum dalam 18 nilai di atas. Disini para pendidik/guru mempunyai kebebasan untuk
memikirkan dan memutuskan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Wibowo. 2016. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah (Konsep dan Praktik
Implementasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dharma Kesuma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Fatchul Mu’in.2013. Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik dan Praktik. Jakarta: Ar-Ruzz
Media
Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya
Lickona, Thomas. 1991. Educating or Character: How Our Shool Can Teach Respect and
Responsibility. New Yor, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam Books.
M Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta:UI Press.
Ratna Megawangi. 2004. Pendidikan Karakter, Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa.
Bogor: Indonesia Heritage Foundation.
Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Pendekatan
Saintifik di Sekolah Dasar. Kemendikbud. Jakarta
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Berk, R. A. (2009). Multimedia teaching with video clips: TV, movies, Youtube, and mtvU in
the college classroom. International Journal of Technology in Teaching & Learning, 5(1).
Danis S Barry, F. M. (2016). Anatomy education for the YouTube generation. Anatomical
Sciences Education, 9(1), 90-96.