You are on page 1of 5

ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN

SKRIPSI

Husni Wakhyudin dan Anggun Dwi Setya Putri

Universitas PGRI Semarang


Email: husni.wakhyu@yahoo.co.id

Info Artikel Abstract


The purpose of this study is to analyze the anxiety of communicating students with the
Sejarah Artikel: supervisor in the thesis guidance process.
Diserahkan 15 April 2020 This research method uses qualitative methodology. Data collection techniques used were
Direvisi 22 Juni 2020 questionnaire, interview, observation and documentation.
Disetujui 22 Juni 2020 The results showed that the anxiety of communicating students in the experience of
communication interaction with the supervisor in the thesis guidance process occurred in
students when compiling or doing thesis guidance. This results in students experiencing
Keywords: various kinds of anxiety, ranging from headaches, difficulty falling asleep, feeling tired,
anxiety, restlessness, nervousness, despair, depression, dizziness, thoughts become chaotic so that it
students, impacts on others so that they become targets of anger. Factors that have the potential to
supervisor, be the cause of student anxiety in communication interactions with supervisors in the
thesis guidance process are internal and external factors.

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kecemasan berkomunikasi mahasiswa
dengan dosen pembimbing dalam proses bimbingan skripsi.
Metode penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan berkomunikasi mahasiswa dalam
pengalaman interaksi komunikasi dengan dosen pembimbing dalam proses bimbingan
skripsi terjadi pada mahasiswa ketika menyusun maupun melakukan bimbingan skripsi.
Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa mengalami berbagai macam kecemasan, mulai dari
sakit kepala, sulit tidur, cepat merasa lelah, gelisah, gugup, putus asa, depresi, pusing,
pikiran menjadi kacau sehingga berdampak pada orang lain sehingga menjadi sasaran
kemarahan. Faktor-faktor yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya kecemasan
mahasiswa dalam interaksi komunikasi dengan dosen pembimbing dalam proses bimbingan
yakni faktor internal dan faktor eksternal.

© 2020 Universitas Muria Kudus


Husni Wakhyudin, dan Anggun Dwi Setya Putri
ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 1, Nomor 1, Mei 2020, hlm. 14-18

PENDAHULUAN mahasiswa. Dengan adanya kondisi seperti ini,


Perguruan tinggi sebagai titik tertinggi bimbingan skripsi adalah metode yang tepat
dari tingkat pendidikan formal dimana untuk mencapai hasil maksimal dan berkualitas
mahasiswa akan mempersiapkan dari penelitian ilmiah mahasiswa. Saat ini salah
kemampuannya sebelum masuk dalam satu faktor yang menjadi penghambat
kehidupan nyata. Secara prosedural, mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah
kemampuan dan kesiapan mahasiswa akan kecemasan. Skripsi tetap menjadi pemicu stres
diuji dengan tugas akhir berupa skripsi sebagai yang dapat memunculkan kecemasan bagi
syarat untuk mendapat gelar sarjana. Skripsi sebagian mahasiswa khususnya bagi
merupakan bukti integritas mahasiswa sebagai mahasiswa tingkat akhir. Setiap mahasiswa
wujud implementasi ilmu yang telah diperoleh yang memiliki kecemasan akan dapat
di perguruan tinggi. Selain itu, skripsi sebagai menurunkan kemampuan akademisnya karena
karya tertinggi mahasiswa Strata satu (S-1) akan mengganggu dan menurunkan kinerja
yang melibatkan rasa dan karsa serta memori ketika kecemasan itu muncul dalam
kemampuan intelijen dan emosional. Hal diri individu (Minahan & Rappaport, 2013).
tersebut dikarenakan mahasiswa dituntut tidak Kecemasan yang semakin meningkat
hanya memahami teori dan memilih metode dapat menghambat komunikasi antara dosen
penelitian yang tepat, tetapi juga kemampuan pembimbing dan mahasiswa dalam bimbingan
untuk menulis secara ilmiah (Puspitasari, skripsi (Huerta, Goodson, Beigi & Chlup,
2013). Sebagai bukti integritas serta 2016). Interaksi dosen pembimbing dengan
implementasi teoritis, skripsi bermanfaat untuk mahasiswa dalam bimbingan skripsi
memberikan dedikasi kepada masyarakat memerlukan peranan komunikasi yang dapat
dengan seluruh ilmu yang diperoleh mahasiswa mempengaruhi kognitif, afektif, dan perilaku
selama di perguruan tinggi. mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya
Mansnur (2009) mendefinisikan bahwa (DeVito, 2012).
skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis Hawari (2006), menjelaskan bahwa
mahasiswa program S1 yang membahas topik faktor yang mempengaruhi kecemasan
atau bidang tertentu berdasarkan hasil kajian tergantung pada struktur perkembangan
pustaka yang ditulis oleh para ahli, hasil kepribadian diri seseorang yaitu usia, jenis
penelitian lapangan, atau hasil pengembangan kelamin, tingkat pendidikan, dukungan sosial
(eksperimen). Penulisan skripsi merupakan dari keluarga, teman dan masyarakat. Peranan
suatu karya ilmiah yang mengajarkan dosen pembimbing diharapkan mampu
mahasiswa untuk belajar mengkritisi suatu mengurangi permasalahan yang akan dialami
fenomena yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa dalam proses pengerjaan skripsi,
manusia secara ilmiah sesuai dengan ilmu yang namun terdapat kondisi nyata dimana dosen
didapat dalam disiplin ilmu masing-masing. pembimbing skripsi menjadi salah satu
Selain itu, penulisan skripsi juga sangat permasalahan bagi mahasiswa dalam proses
berguna bagi tenaga pendidik dan juga pengerjaan skripsinya.
mahasiswa untuk mengetahui tingkat Mahasiswa merasa khawatir apabila
pengetahuan dan pemahaman mahasiswa akan akan bertemu dengan dosen pembimbing dan
ilmu pengetahuan yang didapat selama masa mengalami kecemasan berkomunikasi saat
perkuliahan. bimbingan skripsi. Berdasarkan latar belakang
Pada dasarnya dalam menyususn masalah di atas, maka peneliti melakukan
skripsi, mahasiswa akan melakukan proses penelitian mengenai kecemasan berkomunikasi
bimbingan skripsi kepada dosen pembimbing. mahasiswa dengan dosen pembimbing dalam
Berdasarkan hasil wawancara masalah yang proses bimbingan skripsi. Tujuan dalam
sering muncul dalam proses pengerjaan skripsi penelitian ini untuk mengetahui kecemasan
antara lain mahasiswa yang tidak fokus pada berkomunikasi mahasiswa dalam pengalaman
judul penelitiannya dan masih kesulitan dalam interaksi komunikasi dengan dosen
menyusun latar belakang permasalahan. Selain pembimbing dalam proses bimbingan skripsi.
itu, rendahnya pengetahuan terhadap teori-teori Selain itu, untuk mengetahui faktor-faktor yang
serta metode penelitian juga sebagai kendala berpotensi menjadi penyebab terjadinya
utama mahasiswa tingkat akhir dalam kecemasan mahasiswa dalam interaksi
menyusun skripsi yang sistematis dan komunikasi dengan dosen pembimbing dalam
terstruktur. proses bimbingan skripsi.
Permasalahan tersebut tidak hanya
menguji kecerdasan intelektual mahasiswa,
namun juga menguji kecerdasan emosional

15
Husni Wakhyudin, dan Anggun Dwi Setya Putri
ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 1, Nomor 1, Mei 2020, hlm. 14-18

METODE PENELITIAN Kecemasan Berkomunikasi Mahasiswa


Jenis penelitian yang digunakan adalah dalam Pengalaman Interaksi Komunikasi
pendekatan kualitatif deskriptif dengan didasar- dengan Dosen Pembimbing dalam Proses
kan pada data-data yang diperoleh di lapangan Bimbingan Skripsi
untuk kemudian dianalisis. Moleong (2007) Di dalam penelitian ini peneliti ingin
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengetahui bentuk kecemasan yang dialami
adalah penelitian yang bermaksud untuk mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu
memahami fenomena tentang apa yang dialami Pendidikan Universitas PGRI Semarang.
oleh subyek penelitian misalnya perilaku, Pengambilan data tentang kecemasan yang
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, terjadi pada mahasiswa dilakukan dengan
secara holistik, dan dengan cara deskripsi menggunakan wawancara, kuesioner dan
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu observasi. Kecemasan merupakan hal yang
konteks khusus yang alamiah dan dengan wajar dialami bagi siapa saja, termasuk
memanfaatkan berbagai metode alamiah. mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini dilakukan di lingkungan studi.
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Berdasarkan wawancara yang dilakukan
PGRI Semarang. Subjek penelitian ini meliputi dengan responden diperoleh hasil bahwa tidak
mahasiswa FIP Universitas PGRI Semarang ada hal yang membuat responden merasa tidak
yang sedang melaksanakan proses bimbingan nyaman saat melakukan proses bimbingan,
skripsi. Dalam penelitian ini teknik yang namun responden merasakan takut dan was-
digunakan dalam pengambilan data adalah was ketika bimbingan. Proses bimbingan
kuesioner, wawancara, dokumentasi dan skripsi juga membuat responden menjadi lebih
observasi. sensitif, gelisah dan temperamen. Selain itu
Teknik analisis data yang digunakan responden lain menyatakan bahwa dalam
adalah dengan deskriptif analitik. Beberapa melakukan bimbingan skripsi kepada dosen
data yang dihimpuan dari lapangan dianalisis mengalami kecemasan, akan tetapi tidak terlalu
dan disajikan dalam bentuk deskripsi. Data mengganggu. Namun, berdasarkan hasil
hasil penelitian dianalisis menggunakan wawancara mahaisiswa tersebut menyatakan
analisis deskriptif tanpa melalui analisis model bahwa mahasiswa merasa bersalah ketika
presentase. bertemu dengan dosen pembimbing untuk
Teknik triangulasi yang digunakan proses bimbingan karena dia merasa dalam
dalam penelitian ini adalah teknik pemeriksaan mengerjakan skripsi terburu-buru.
dengan memanfaatkan penggunaan sumber Hal di atas didukung dengan kuesioner
berarti membandingkan dan mengecek balik yang telah dibagikan, dimana responden
derajat kepercayaan suatu informasi yang menyatakan mengalami kecemasan saat
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. menyelesaikan skripsi berupa sering sakit
kepala, sulit tidur, cepat merasa lelah, gelisah,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan mengganggu pikirannya. Begitu pula
Hasil penelitian ini meliputi hasil dengan responden lain mengungkapkan sering
observasi, hasil wawancara, hasil studi pustaka merasakan kebingungan dan frustasi ketika
dan hasil dokumentasi yang kemudian dosen dan teman tidak memberikan dukungan
dianalisis dan disajikan dalam deskripsi. Hal dan solusi terhadap permasalahan yang
tersebut berguna untuk menjawab dihadapinya. Bahkan merasa depresi karena
permasalahan yang terjadi pada lokasi tuntutan dari orang tua yang ingin segera lulus.
penelitian diantaranya: 1) kecemasan Selain itu, mahasiswa merasa frustasi terhadap
berkomunikasi mahasiswa dalam pengalaman diri sendiri ketika judul skripsi yang dipilih
interaksi komunikasi dengan dosen pembim- tidak didukung oleh dosen tanpa adanya
bing dalam proses bimbingan skripsi; 2) faktor- pemberian solusi terhadap permasalahan
faktor yang berpotensi menjadi penyebab skripsinya. Selain itu, responden juga
terjadinya kecemasan mahasiswa dalam mengalami kecemasan berupa sering merasa
interaksi komunikasi dengan dosen sakit kepala, susah tidur, gelisah, dan gugup
pembimbing dalam proses bimbingan. jika berurusan dengan skripsi.
Dalam proses penyusunan skripsi,
tentunya mahasiswa memiliki rasa kecemasan
karena manusia mempunyai hati dan perasaan.
Bentuk kecemasan tersebut dapat berupa
ketidakpastian apakah ia mampu menyusun,
dan menyelesaikan skripsi sebelum batas akhir

16
Husni Wakhyudin, dan Anggun Dwi Setya Putri
ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 1, Nomor 1, Mei 2020, hlm. 14-18

kuliah. Tingkat kecemasan yang dialami menyusun skripsi memerlukan tempat yang
mahasiswa berbeda-beda, rasa cemas akan nyaman dan suasana yang mendukung.
sangat mempengaruhi konsentrasi dan daya Biasanya mereka mengerjakan skripsi
pikir mahasiswa. sekaligus mencari tempat yang memiliki akses
Daradjad (2001) menyatakan kecemasan internet. Atau sekalipun mereka mengerjakan
pada mahasiswa akan menyebabkan mahasiswa di rumah atau di kos juga memerlukan waktu
cenderung minder, takut, gugup, dan bahkan khusus, misalnya ketika sepi dan di waktu
ketika kecemasan dirasakan secara mendalam malam hari bahkan tengah malam. Jika hal
bisa membuat mahasiswa tertekan. Hal ini tersebut tidak mendukung maka penyusunan
tentu akan sangat berpengaruh pada kondisi skripsi pun akan terhambat karena muncul rasa
psikologis dan kepercayaan diri mahasiswa tidak nyaman bagi diri responden.
sehingga berpikir bahwa dirinya tidak mampu Faktor lain yang berpengaruh terhadap
menyelesaikan skripsi sesuai dengan penyelesaian skripsi adalah factor eksternal.
kemampuan yang dimilikinya. Beberapa factor eksternal antara lain birokrasi
kampus, misalnya: syarat kelulusan harus
Faktor Penyebab Kecemasan Mahasiswa melalui beberapa syarat yang rumit. Dosen
dalam Menyusun Skripsi pembimbing dan dosen penguji, penguji yang
Faktor penyebab kecemasan mahasiswa terkenal sulit membuat mahasiswa ketakutan
semester akhir dapat digolongkan menjadi dua sebelum ujian berlangsung. Faktor lainnya
faktor, yaitu faktor internal dan faktor yaitu kuliah sambil bekerja, tuntutan dari orang
eksternal. Faktor internal yaitu yang bersumber tua agar cepat menyelesaikan skripsi, dan
dari individu itu sendiri, sedangkan faktor deadline masa penulisan skripsi seperti batas
eksternal yaitu faktor yang dipengaruhi dari akhir pendaftaran ujian. Belum jelasnya
luar individu. Faktor internal yang sering lapangan pekerjaan (masa depan) yang akan di
dialami oleh mahasiswa dalam penyusunan tuju, ketatnya persaingan kerja, sempitnya
skripsi seperti: kesulitan dalam menyusun lapangan pekerjaan, serta kenyataan alumni
perumusan masalah, mengkonsep isi skripsi, yang masih nganggur juga menjadi penyebab
teknik penulisan, isi dan metode penelitian mahasiswa mengalami kecemasan terhadap
yang digunakan, dan mencari sumber data, masa depan mereka.
serta kesulitan dalam menuangkan tulisan ke Faktor eksternal di atas didukung
dalam naskah skripsi. Selain itu, biaya dengan hasil observasi yang dilakukan.
pembuatan skripsi terutama bagi mahasiswa Berdasarkan observasi terlihat bahwa faktor-
yang berasal dari kondisi keluarga dengan faktor yang mempengaruhi penyusunan dan
ekonomi keluarga yang pas-pasan merasa pembimbingan skripsi yang berasal dari luar
terbebani. Ada juga beberapa mahasiswa yang dijabarkan sebagai berikut. Dalam proses
aktif dan terlena dalam kegiatan berorganisasi. bimbingan pembimbing sulit ditemui, proses
Selain faktor internal tersebut, ada juga bimbingan yang tidak menentu, bimbingan
mahasiswa yang pesimis, malas-malasan, dan yang lama dan hanya memberikan sedikit
tidak bersemangat dalam menyelesaikan waktu untuk bimbingan, dalam memberikan
skripsi. bimbingan kurang jelas, tidak terjadinya
Faktor internal di atas didukung dengan koordinasi yang baik antara pembimbing I
hasil wawancara dan observasi yang telah dengan II, dan ketika melakukan bimbingan
dilakukan peneliti. Berdasarkan wawancara seringnya dosen pembimbing lebih berperan
dengan beberapa responden menyatakan bahwa sebagai penguji awal dari pada sebagai partner
faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan diskusi, pembimbing hanya men-cari kesalahan
dan pembimbingan skripsi berasal dari dalam tanpa memberikan solusi yang pasti.
dan luar. Seperti yang disampaikan beberapa Faktor yang dapat menyebabkan
responden berikut ini, menurut salah satu kecemasan dalam penyu-sunan skripsi adalah
responden menyampaikan bahwa lingkungan adanya suatu kesulitan atau hambatan yang
sebagai salah satu factor yang berpengaruh dirasakan mahasiswa baik bersifat internal
terhadap mahasiswa dalam menyelesaikan maupun eksternal. Faktor internal adalah
skripsi, namun lingkungan sekitar kurang kendala/kesulitan yang dialami mahasiswa
mendukungnya dalam menyelesaikan skripsi. dalam penyusunan skripsi yang bersum-ber
Oleh karena itu, responden memerlukan tempat dari diri sendiri seperti merumuskan masalah,
dan waktu khusus untuk mengerjakan skripsi mengkonsep isi skripsi, mencari data atau
meskipun masih kurang memadai. sumber-sumber yang terkait, dan menuangkan
Selain itu, berdasarkan pengamatan tulisan ke dalam naskah skripsi.
peneliti banyak responden yang ketika

17
Husni Wakhyudin, dan Anggun Dwi Setya Putri
ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 1, Nomor 1, Mei 2020, hlm. 14-18

Dengan kata lain kesulitan yang dialami mengalami berbagai macam kecemasan,
mahasiswa dalam penyusun skripsi terletak mulai dari sakit kepala, sulit tidur, cepat
pada penyusunan metodologi penelitian. merasa lelah, gelisah, gugup, putus asa,
Mahasiswa tidak begitu paham tentang depresi, pusing, pikiran menjadi kacau
metodologi penelitian, dan kebanyakan hingga berdampak pada orang lain
mahasiswa dalam menyusun metodologi hanya sehingga menjadi sasaran kemarahan.
melihat dan mencocokan metodologi penulisan 2. Faktor-faktor yang berpotensi menjadi
yang sudah pernah di tulis dalam skripsi yang penyebab terjadinya kecemasan
sudah ada, dan belum tentu tepat. Kesulitan mahasiswa dalam interaksi komunikasi
dalam penyusunan metodologi penelitian dengan dosen pembimbing dalam proses
tersebut membuat mahasiswa semester akhir bimbingan yakni faktor internal dan
mengalami tekanan atau konflik batin yang faktor eksternal. Faktor internal antara
pada akhirnya dapat menyebabkan kecemasan lain kendala/ kesulitan yang dialami
(Nur, 2008). mahasiswa dalam penyusunan skripsi,
Kecemasan mahasiswa se-mester akhir biaya pembuatan skripsi, terlena beror-
bukan hanya dipengaruhi oleh faktor internal, ganisasi, pesimis, malas-malasan, dan
tetapi dapat juga dipengaruhi oleh faktor tidak bersemangat. Sedangkan faktor
eksternal. Banyak mahasiswa mengalami eksternal yakni pembimbing sulit
kecemasan ketika berurusan dengan birokrasi, ditemui, proses bimbingan yang tidak
menghadapi dosen pembimbing, dan penguji. menentu, bimbingan yang lama dan
Pada birokrasi misalnya, syarat kelulusan harus hanya memberikan sedikit waktu untuk
melalui beberapa syarat yang rumit, sehingga bimbingan, dalam memberikan
mahasiswa harus membagi pikirannya untuk bimbingan kurang jelas, tidak terjadinya
me-nyelesaikan penulisan skripsi yang sudah koordinasi yang baik antara
sangat menguras otak dan sekaligus pembimbing I dengan II, dan ketika
menyelesaikan syarat-syarat kelulusan melakukan bimbingan seringnya dosen
diterapkan fakultas yang lain. pembimbing lebih berperan sebagai
Di dalam konsultasi harusnya terjadi penguji awal dari pada sebagai partner
suatu pertukaran pikiran antara pembimbing diskusi, pembimbing hanya mencari
dengan mahasiswa untuk mendapatkan nasehat, kesalahan tanpa memberikan solusi
dan saran yang sebaik-baiknya. Namun dalam yang pasti.
pelaksanaanya sering dosen pembimbing sulit
untuk ditemui, hanya memberikan sedikit DAFTAR PUSTAKA
waktu untuk bimbingan, dalam memberikan
bimbingan kurang jelas, bimbingan lama, tidak Devito, Joseph. 2011. Komunikasi
terjadinya koordinasi yang baik antara Antarmanusia. Tanggerang Selatan:
pembimbing I dengan II, dan ketika melakukan Karisma Publishing Group
bimbingan seringnya dosen pembimbing lebih
berperan sebagai penguji awal dari pada Hawari, D. 2001. Manajemen Stress, Cemas
sebagai partner diskusi, pembimbing hanya dan Depresi. Jakarta: FK UI.
mencarai kesalahan tanpa memberikan solusi
yang pasti. Situasi seperti inilah yang akhirnya Mansur. 2009. Metode Penelitian Dan Teknik
dapat menimbulkan kecemasan mahasiswa Penulisan Laporan Karya Ilmiah.
pada saat mau melakukan bimbingan skripsi Bandung: Universitas Padjajaran.
dan membuat mahasiswa trauma bimbingan
kembali. Minahan, Jessica dan Rappaport, Nancy. 2013.
Anxiety in Students a Hidden Culprit in
SIMPULAN Behavior Issues. Kappan 94 (4).
Berdasarkan hasil penelitian dan (Online),
pembahasan dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa: Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian
1. Kecemasan berkomunikasi mahasiswa Kualitatif, Bandung: PT.Remaja
dalam pengalaman interaksi komunikasi Rosdakarya.
dengan dosen pembimbing dalam proses
bimbingan skripsi terjadi pada Puspitasari, RT. 2013. Adversity Quotient
mahasiswa ketika menyusun maupun Dengan Kecemasan Mengerjakan Skripsi
melakukan bimbingan skripsi. Hal Pada Mahasiswa. Jurnal Online
tersebut mengakibatkan mahasiswa Psikologi, 1 (1).

18

You might also like