You are on page 1of 11

SURAT PERJANJIAN KERJA

No : SKPA/ LKL/ DIV II/011/ 10/ 01


Rehabilitasi Blok

Perjanjian ini dibuat pada hari Senin, tanggal 3 Oktober 2011, oleh dan antara :

1. H. Giyo, dalam hal ini bertindak bersama-sama selaku pimpinan / Unit Head dan oleh karena
itu bertindak untuk dan nama PT Sinar Kencana Inti Perkasa, berkedudukan di Jakarta,
- untuk selanjutnya disebut “Pihak Pertama”.

2. Abdul Gofffar, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perseorangan yang berdomisili di
desa Sei Kupang Jaya, kecamatan Kelumpang Selatan, kabupaten Kotabaru.
- untuk selanjutnya disebut “Pihak Kedua”.

Para pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu, bahwa:

1. Pihak Pertama adalah pemilik dan atau pengelola sebidang tanah perkebunan kelapa sawit,
yang terletak di desa Sei Kupang Jaya, kecamatan Kelumpang Selatan, kabupaten Kotabaru,
propinsi Kalimantan Selatan, setempat dikenal sebagai Perkebunan Sungai Kupang Plasma
(untuk selanjutnya disebut “Kebun”).

2. Pihak Kedua adalah pengusaha lokal, yang salah satu kegiatannya adalah Pemborong
pekerjaan perawatan tanaman kelapa sawit.

3. Pihak Pertama bermaksud melakukan pekerjaan wedding , untuk maksud tersebut Pihak
Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan tersebut.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini sepakat
untuk mengikatkan diri mengadakan perjanjian kerja (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”),
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
OBYEK

Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua untuk melakukan pekerjaan perawatan tanaman
untuk selanjutnya disebut "Pekerjaan"), dan Pihak Kedua dengan ini menerima dan menyanggupi
serta menjamin akan melaksanakan Pekerjaan dengan sebaik-baiknya, sesuai syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.

PASAL 2
JANGKA WAKTU

Pihak Kedua wajib memulai dan menyelesaikan seluruh Pekerjaan dengan hasil yang memuaskan
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan
selambat-lambatnya tanggal 3 November 2011
PASAL 3
HARGA DAN CARA PEMBAYARAN

1. Harga borongan untuk Pekerjaan Rehabilitasi blok yaitu pekerjaan garuk piringan, dongkel
anak sawit dan cabut manual Asplenium Nidus, sebagaimana diuraikan pada pasal 5
Perjanjian ini disesuaikan dengan kondisi lapangan berikut rincian pekerjaan Rehabilitasi blok
dengan harga dan hektar yang dikerjakan :

A. Garuk Piringan

Blok Luas Jumlah Harga / Jumlah


(ha) Pokok Pokok

C5 31.21 1,670 800 Rp 1,336,000


A8 33.9 1,500 800 Rp 1,200,000
Total 65.11 3,170 Rp2,536,000

Terbilang : (Dua juta lima ratus tiga puluh enam ribu rupiah )

B. Dongkel Anak Sawit

Blok Luas Harga (Rp) / Jumlah


(ha) Ha

C-11 21.18 30000 Rp 635,310


B-12 6.01 30000 Rp 180,300
C-05 31.21 30000 Rp 936,300
C-16 15.79 30000 Rp 473,700
A-08 33.90 30000 Rp1,016,880
A-10 24.71 30000 Rp 741,390
A-11 25.00 30000 Rp 749,850
Total 157.80 Rp4,733,730

Terbilang : (Empat juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus tiga puluh rupiah )

C. Cabut Manual Asplenium Nidus

Blok Luas Harga Jumlah


(ha) (Rp) / Ha
A-13 28.69 6000 Rp 172,140
A-14 29.07 6000 Rp 174,420
A-17 9.99 6000 Rp 59,940
A-18 3.01 6000 Rp 18,060
B-17 33.15 6000 Rp 198,900
B-18 10.62 6000 Rp 63,720
C-05 31.21 6000 Rp 187,260
C-06 22.54 6000 Rp 135,240
C-07 25.25 6000 Rp 151,500
C-08 18.32 6000 Rp 109,920
C-09 19.61 6000 Rp 117,660
C-10 25.33 6000 Rp 151,980
C-11 21.18 6000 Rp 127,080
C-12 30.34 6000 Rp 182,040
C-13 30.15 6000 Rp 180,900
C-14 31.39 6000 Rp 188,340
C-15 14.31 6000 Rp 85,860
C-16 15.79 6000 Rp 94,740
C-17 17.09 6000 Rp 102,540
C-18 25.78 6000 Rp 154,680
Total 442.82 Rp2,656,920

Terbilang : (Dua juta enam ratus lima puluh enam ribu sembilan ratus dua puluh rupiah )

2 Pihak Kedua tidak dapat mengajukan penambahan nilai kontrak tersebut pada ayat 1 pasal ini
kepada Pihak Pertama jika terjadi peningkatan biaya, termasuk upah, dan sebagainya, dan
atau perubahan peraturan Pemerintah yang mempengaruhi Pekerjaan ini selama jangka waktu
pelaksanaan Pekerjaan tersebut pada pasal 2 Perjanjian ini.

3 Pihak Kedua menyanggupi dan menerima sistem pembayaran yang ditentukan oleh Pihak
Pertama sebagai berikut:

1.1. Pembayaran harga borongan pekerjaan dilakukan 2 Minggu sekali pada saat
pelaksanaan gajian kecil dan gajian besar dari jumlah nilai setiap Pekerjaan selesai
(progress) berdasarkan BAPP dalam bulan tersebut yang telah disepakati dan ditanda
tangani oleh Unit Head yang mewakili Pihak Pertama dan wakil Pihak Kedua.

1.2. Pihak Pertama akan melaksanakan pembayaran atas nama Abdul Gofffar, setelah
Pekerjaan diselesaikan oleh Pihak Kedua sebagaimana dimaksud ayat 4.4.1 pasal ini,
dan selamat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya dokumen
tersebut di bawah ini secara benar dan lengkap oleh Pihak Pertama di Kantor Pihak
Pertama di Kebun:
a. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (“BAPP”) asli yang telah ditandatangani oleh
wakil yang ditunjuk oleh para pihak.
b. Kepala rombongan akan mendapatkan 10 % dari jumlah setiap pembayaran.

PASAL 4
PAJAK

1. Selain yang diatur pada ayat 1 pasal ini, maka pajak-pajak yang merupakan kewajiban Pihak
Pertama sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, wajib ditanggung oleh Pihak
Pertama sepenuhnya dan pajak-pajak yang menjadi kewajiban Pihak Kedua wajib ditanggung
oleh Pihak Kedua sepenuhnya.

2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan premi Jamsostek atas diri para tenaga kerja
Pihak Kedua yang dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut pada pasal 5
Perjanjian ini, wajib diurus dan dibayar sepenuhnya oleh Pihak Kedua sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 5
CARA KERJA REHABILITASI BLOK DAN SYARAT PEKERJAAN

A.1. Spesifikasi Kerja pekerjaan garuk piringan

1. Pekerjaan dilakukan secara mengelompok dalam satu rombongan pada satu blok yang
ditunjuk, sehingga memudahkan untuk pengawasan lapangan
2. Dalam tekhnis pelaksanaan pekerjaan Garuk Piringan dilakukan blok per blok, artinya
pekerja tidak boleh pindah ke blok yang lain sebelum blok tersebut selesai dan dapat
diterima oleh staf lapangan atau yang mewakili
3. Peralatan kerja harus dibawa sendiri oleh pihak kedua dan dapat dipakai pada saat
pelaksanaan
4. Pekerja wajib membersihkan semua brondolan busuk, sampah bonggol pelepah dan
anak sawit yang berada di dipiringan dengan diameter 1.5 m dari pokok sawit
5. Hasil pembersihan brondolan kering wajib dikumpulkan ke dalam karung kemudian di
kumpulkan kedalam satu tempat.
6. Sampah dan bonggol pelepah diletakan di gawangan mati, anak sawit yang ada di
piringan dan dipokok sawit harus didongkel menggunakan Cados (cangkul dodos ) dan
diletakan di atas pelepah gawangan mati.
7. Dalam pelaksanaan kerja tidak dibenarkan melakukan kegiatan lain, seperti memotong
pelepah dan lain-lain, sehingga menyebabkan rusaknya pohon sawit
8. Pihak kedua wajib lapor apabila ada kendala yang sifatnya teknis kerja

A.2. Spesifikasi Kerja pekerjaan Dongkel Anak Sawit

1. Pekerjaan dilakukan secara mengelompok dalam satu rombongan pada satu blok yang
ditunjuk, sehingga memudahkan untuk pengawasan lapangan
2. Dalam tekhnis pelaksanaan pekerjaan dongkel anak sawit dilakukan blok per blok,
artinya pekerja tidak boleh pindah ke blok yang lain sebelum blok tersebut selesai dan
dapat diterima oleh staf lapangan atau yang mewakili
3. Peralatan kerja harus dibawa sendiri oleh pihak kedua dan dapat dipakai pada saat
pelaksanaan
4. Pekerja wajib membersihkan semua anak sawit di gawangan dan disekitar piringan,
anak sawit tersebut harus didongkel menggunakan Cados (cangkul dodos )
5. Hasil dongkelan anak sawit diletakan di atas pelepah gawangan mati dan tidak
dibenarkan diletakan di pasar pikul.
6. Pekerjaan tidak dinyatakan selesai jika di pasar pikul dan disekitar piringan masih
terdapat anak sawit.
7. Dalam pelaksanaan kerja tidak dibenarkan melakukan kegiatan lain, seperti memotong
pelepah dan lain-lain, sehingga menyebabkan rusaknya pohon sawit
8. Pihak kedua wajib lapor apabila ada kendala yang sifatnya teknis kerja

A.2. Spesifikasi Kerja pekerjaan Cabut Manual Asplenium Nidus

1. Pekerjaan dilakukan secara mengelompok dalam satu rombongan pada satu blok yang
ditunjuk, sehingga memudahkan untuk pengawasan lapangan
2. Dalam tekhnis pelaksanaan pekerjaan cabut manual Asplenium Nidus dilakukan blok
per blok, artinya pekerja tidak boleh pindah ke blok yang lain sebelum blok tersebut
selesai dan dapat diterima oleh staf lapangan atau yang mewakili
3. Peralatan kerja harus dibawa sendiri oleh pihak kedua dan dapat dipakai pada saat
pelaksanaan
4. Pekerja wajib mencabut semua Asplenium Nidus di yang berada di pokok sawit, harus
dicabut sampai akar dan tidak dibenarkan memakai parang sehingga akar masih
tertinggal
5. Hasil cabut Asplenium Nidus diletakan di atas pelepah gawangan mati dengan posisi
terbalik
6. Pekerjaan tidak dinyatakan selesai jika di pokok sawit masih terdapat Asplenium Nidus
7. Dalam pelaksanaan kerja tidak dibenarkan melakukan kegiatan lain, seperti memotong
pelepah dan lain-lain, sehingga menyebabkan rusaknya pohon sawit
8. Pihak kedua wajib lapor apabila ada kendala yang sifatnya teknis kerja

B. Syarat Pekerjaan

1. Bentuk dan besarnya Pekerjaan adalah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dan disetujui serta ditandatangani oleh para pihak, sebagaimana tercantum pada lampiran
Perjanjian ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Dalam melaksanakan Pekerjaannya, seluruh kendala, persoalan/tuntutan tenaga kerja


Pihak Kedua dan atau pihak lain, termasuk dalam hal tidak
selesainya/rusaknya/musnahnya hasil Pekerjaan Pihak Kedua yang bukan disebabkan
oleh hal-hal sebagaimana dimaksud pasal 9 Perjanjian ini, merupakan tanggung jawab
Pihak Kedua sepenuhnya.

3. Pihak Kedua bertanggung jawab dan menjamin bahwa hasil pelaksanaan Pekerjaan akan
bebas dari segala kesalahan dan atau kerusakan, akibat kurang baiknya hasil kerja Pihak
Kedua persetujuan Pihak Pertama atas hasil kerja Pihak Kedua tidak melepaskan
tanggung jawab Pihak Kedua untuk memenuhi seluruh kondisi dan persyaratan dalam
Perjanjian ini.

4. Pihak Kedua bertanggung jawab dan menjamin untuk melakukan perbaikan dan
mengganti secara cuma-cuma seluruh kesalahan dan atau kerusakan yang terjadi karena
kesalahan Pihak Kedua.

5. Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengalihkan/mensub-kontrakkan Pekerjaan dan


atau hak atas Pekerjaan ini kepada pihak lain dengan cara bagaimanapun juga, baik
sebagian maupun seluruhnya, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak
Pertama.

6. Pihak Kedua menyatakan mempunyai/sanggup mempunyai modal kerja yang cukup, yang
besarnya sesuai dengan yang tercantum pada pasal 3 Perjanjian ini.

7. Pihak Kedua wajib melaksanakan seluruh perubahan Pekerjaan yang dinyatakan secara
tertulis dan disampaikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, termasuk tetapi tidak
terbatas pada:

8. Melaksanakan Pekerjaan tambahan lainnya yang menurut Pihak Pertama diperlukan


untuk menyelesaikan dan menyempurnakan hasil Pekerjaan.
9. Mengubah sifat, mutu, dan jenis bahan serta pelaksanaan Pekerjaan.

10. Apabila selama pelaksanaan Pekerjaan tersebut ternyata terjadi penambahan atau
pengurangan Pekerjaan sebagaimana diatur pada pasal 1 Perjanjian ini, maka Pihak
Pertama akan menentukan besarnya penambahan atau pengurangan nilai kontrak
sebagai akibat adanya penambahan atau pengurangan Pekerjaan berdasarkan referensi
harga satuan yang ada di dalam Perjanjian ini. Jika tidak ada referensi harga satuan di
dalam Perjanjian ini, maka perubahan nilai kontrak tersebut berdasarkan hasil negosiasi
Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

11. Pihak Kedua wajib melakukan penambahan atau pengurangan Pekerjaan setelah
diinstruksikan secara tertulis oleh Pihak Pertama untuk melakukannya. Penambahan
Pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Kedua tanpa mendapat instruksi terlebih dahulu dari
Pihak Pertama, menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya dan untuk itu Pihak
Pertama tidak diwajibkan melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua dalam bentuk
apapun juga sehubungan dengan hal tersebut.

12. Adanya pekerjaan tambah/kurang tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alasan oleh
Pihak Kedua untuk mengubah waktu penyelesaian Pekerjaan, kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama.

13. Apabila Pihak Kedua telah menyelesaikan seluruh pelaksanaan tersebut di atas, maka
akan dibuat BAST yang menerangkan bahwa Pihak Kedua telah menyerahkan hasil
Pekerjaan kepada Pihak Pertama dan Pihak Pertama dengan ini telah menerima dengan
baik hasil Pekerjaan tersebut dari Pihak Kedua.
PASAL 6
SARANA KERJA

1. Tenaga kerja, seluruh jasa lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan Pekerjaan tersebut di atas, wajib disediakan dan ditanggung sepenuhnya oleh
Pihak Kedua guna kelancaran Pekerjaan dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
pada pasal 2 Perjanjian ini.

2. Pihak Kedua bertanggung jawab atas keadaan dan keamanan peralatan, dan diri para
pekerja tersebut, termasuk keamanan daerah kerja, barang-barang, alat-alat, yang berada di
lokasi proyek, baik sebelum, pada saat, maupun setelah Pekerjaan diselesaikan dengan baik
oleh Pihak Kedua berdasarkan Perjanjian ini.

PASAL 7
KECELAKAAN KERJA

1. Seluruh insiden yang terjadi sewaktu Pihak Kedua melaksanakan Pekerjaan sehingga
merugikan Pihak Pertama maupun Pihak Kedua sendiri serta pihak ketiga lainnya, menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya. Oleh karena itu, Pihak Kedua menyanggupi untuk
membayar ganti rugi yang diperlukan kepada pihak yang dirugikan, dengan memperhatikan
serta mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kecelakaan yang terjadi sebelum atau pada saat Pihak Kedua melaksanakan Pekerjaan di
lapangan, melaksanakan mobilisasi, dan lain-lain adalah menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua sepenuhnya dan bukan suatu hal atau alasan yang menjadikan Perjanjian ini terlambat
untuk dilaksanakan dan atau diselesaikan oleh Pihak Kedua.

PASAL 8
SANKSI

1. Apabila karena kelalaiannya, Pihak Kedua belum memulai Pekerjaan tersebut sesuai jadwal
yang telah ditentukan pada pasal 2 Perjanjian ini dan atau tidak melanjutkan Pekerjaan yang
telah dimulainya, dimana kelalaian tersebut telah melebihi 14 (empat belas) hari kalender dari
jadwal yang telah ditentukan, maka terhadap Pihak Kedua berlaku ketentuan ayat 4 dan 5
pasal ini, tanpa diperlukan pemberitahuan terlebih dahulu oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua.

2. Apabila Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan sesuai jangka waktu yang
ditentukan pada pasal 2 Perjanjian ini, maka untuk setiap minggu keterlambatan, Pihak Kedua
bersedia dikenakan ganti rugi sebesar 5% (lima persen) dari total nilai kontrak, sampai dengan
maksimum sebesar 10% (sepuluh persen), dengan ketentuan perhitungan keterlambatan dari
jangka waktu yang dimaksud pada ayat ini adalah total jangka waktu yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan Pekerjaan secara keseluruhan. Apabila ganti rugi tersebut telah mencapai 10%
(sepuluh persen), maka berlaku ketentuan ayat 4 dan 5 pasal ini.
3. Dalam hal Pihak Kedua lambat dalam menyelesaikan dan atau tidak melaksanakan seluruh
Pekerjaan dan atau dalam hal keterlambatan disebabkan oleh kurangnya kegiatan lapangan
dari Pihak Kedua untuk dapat menyelesaikan Pekerjaan ini, maka Pihak Pertama akan
memberikan Surat Peringatan ("SP") kepada Pihak Kedua. Apabila setelah 7 (tujuh) hari
kalender sejak tanggal SP, Pihak Kedua belum menunjukkan kemajuan yang berarti, maka
berlaku ketentuan ayat 4 dan 5 pasal ini.
4. Akibat kelalaian Pihak Kedua tersebut pada ayat 1, 2, dan 3 pasal ini, maka Pihak Pertama
berhak menghentikan seluruh pelaksanaan Pekerjaan tersebut secara sepihak dan Perjanjian
ini menjadi berakhir tanpa hak bagi Pihak Kedua untuk menuntut Pihak Pertama mengenai hal
apapun dan dalam bentuk apapun juga. Untuk pengakhiran Perjanjian ini secara sepihak,
Pihak Pertama dan Pihak Kedua, sekarang untuk nanti pada waktunya, sepakat untuk
melepaskan ketentuan-ketentuan pada pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.

5. Dengan dilakukannya penghentian pekerjaan tersebut di atas, maka:

a. Pihak Pertama bersama-sama dengan Pihak Kedua akan membuat BAPP. Apabila Pihak
Kedua tidak bersedia membuat BAPP, maka BAPP akan dibuat secara sepihak oleh Pihak
Pertama dan dianggap telah diterima sepenuhnya oleh Pihak Kedua.

b. Pihak Pertama berhak menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pelaksanaan Pekerjaan ini
dengan selisih biaya dari nilai kontrak menjadi beban Pihak Kedua sepenuhnya dan Pihak
Pertama tetap akan membayar Pihak Kedua sebesar progress Pekerjaan yang telah
dicapai sesuai BAPP, serta dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak pemutusan sepihak
tersebut dinyatakan oleh Pihak Pertama.

c. Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian yang disebabkan oleh kesalahan dan atau
kelalaian Pihak Kedua sebagaimana dimaksud ayat 1, 2, dan 3 pasal ini, maka Pihak
Kedua wajib membayar ganti rugi kepada Pihak Pertama sebesar 10% (sepuluh persen)
dari total nilai kontrak, yang wajib dibayar secara sekaligus lunas dalam waktu 7 (tujuh)
hari kalender sejak tanggal pemutusan tersebut.

6. Dalam hal ini Pihak Kedua lambat dalam menyelesaikan dan atau tidak melaksanakan
sebagian dari Pekerjaan, dan atau dalam hal keterlambatan disebabkan oleh kurangnya
kegiatan lapangan dari Pihak Kedua untuk dapat menyelesaikan sebagian dari Pekerjaan
tersebut, maka Pihak Pertama akan memberikan SP kepada Pihak Kedua. Apabila setelah 7
(tujuh) hari kalender sejak tanggal SP, Pihak Kedua belum menunjukkan kemajuan yang
berarti, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Pihak Pertama berhak menghentikan sebagian pelaksanaan Pekerjaan tersebut secara


sepihak tanpa hak bagi Pihak Kedua untuk menuntut Pihak Pertama mengenai hal apapun
dan dalam bentuk apapun juga.

b. Dengan dilakukannya penghentian sebagian Pekerjaan tersebut di atas, maka:


b.1. Pihak Pertama bersama-sama dengan Pihak Kedua akan membuat BAPP
atas sebagian Pekerjaan yang dihentikan tersebut. Apabila Pihak Kedua tidak
bersedia membuat BAPP, maka BAPP tersebut akan dibuat secara sepihak oleh
Pihak Pertama dan dianggap telah diterima sepenuhnya oleh Pihak Kedua.
b.2. Pihak Pertama berhak menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pelaksanaan
sebagian Pekerjaan tersebut dengan selisih biaya dari nilai kontrak menjadi beban
Pihak Kedua sepenuhnya dan Pihak Pertama tetap akan membayar Pihak Kedua
sebesar progress Pekerjaan yang telah dicapai sesuai BAPP sebagaimana dimaksud
ayat 6 b.b.1. pasal ini.

7. Pihak Kedua menjamin bahwa seluruh klaim kerugian yang mungkin diajukan oleh pihak
ketiga kepada Pihak Pertama akibat Pihak Kedua belum memulai, lambat dan atau terlambat
menyelesaikan Pekerjaan tersebut, baik yang timbul pada saat Pihak Kedua melaksanakan
pekerjaan maupun setelah Perjanjian ini berakhir sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini,
menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya dan karenanya Pihak Kedua dengan ini
membebaskan Pihak Pertama dari segala macam tuntutan tersebut.
8. Selain yang diatur pada ayat 1, 2, 3, dan 6 pasal ini, maka dalam hal Pihak Kedua tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditentukan pada Perjanjian ini, maka Pihak
Pertama berhak menghentikan seluruh pelaksanaan Pekerjaan tersebut secara sepihak tanpa
perlu melakukan pembayaran apapun juga kepada Pihak Kedua atas pekerjaan yang tersisa,
dengan seluruh akibatnya sesuai ketentuan ayat 4 dan 5 pasal ini.

9. Pihak Pertama berwenang penuh menentukan atau menunda atau membatalkan pembayaran
dari hasil pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan yang diinginkan, sampai dengan
pekerjaan(-pekerjaan) tersebut diperbaiki oleh Pihak Kedua yang hasilnya sesuai persyaratan
yang diinginkan, tanpa adanya kewajiban untuk membayar ganti rugi apapun juga kepada
Pihak Kedua.

10. Para pihak sepakat, bahwa apabila di kemudian hari terjadi tunggakan pembayaran nilai
kontrak yang wajib dibayar oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dan atau terjadi
hubungan hutang-piutang dan atau tunggakan pembayaran ganti rugi, bunga serta ganti rugi
oleh pihak yang satu kepada pihak lainnya, baik berdasarkan Perjanjian ini maupun perjanjian-
perjanjian lainnya yang dibuat antara Pihak Pertama dan PT-PT dalam Sinarmas Group Divisi
Agribisnis dengan Pihak Kedua, maka atas hutang-piutang dan atau tunggakan (-tunggakan)
tersebut dapat dilakukan set off satu sama lain.

PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Para pihak dibebaskan dari seluruh tuntutan, apabila terbukti telah terjadi suatu peristiwa di
luar kemampuan para pihak untuk mengatasinya ( force majeure), antara lain bencana alam,
perang, huru hara, dan kerusuhan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dengan ketentuan seluruh hak dan kewajiban masing-masing pihak yang timbul
sebelum pembatalan Perjanjian ini tetap wajib dilaksanakan oleh masing-masing pihak.

2. Atas kejadian/akibat tersebut, pihak yang mengalami keadaan force majeure diwajibkan
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya, pemberitahuan mana wajib diterima
oleh pihak lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya kejadian tersebut.
Apabila pihak yang mengalami keadaan force majeure tersebut tidak memberitahukan kepada
pihak lainnya dalam jangka waktu tersebut, maka dianggap tidak terjadi keadaan force
majeure dan pihak yang bersangkutan tetap wajib melaksanakan seluruh kewajibannya sesuai
dengan yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini.

3. Terhadap pemberitahuan pihak yang mengalami force majeure tersebut pada ayat 2 pasal ini,
pihak lainnya tersebut wajib memberikan tanggapan secara tertulis dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diterimanya surat pemberitahuan tersebut.

PASAL 10
ADENDUM

Para pihak sepakat bahwa apabila di kemudian hari ternyata ada hal-hal yang tidak atau belum
cukup diatur dalam Perjanjian ini, maka hal-hal tersebut akan segera dimusyawarahkan untuk
disepakati bersama, yang selanjutnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum (tambahan)
Perjanjian ini.

PASAL 11
LAIN-LAIN

1. Seluruh lampiran, surat, dan atau dokumen lainnya (jika ada), yang berkaitan dengan
Pekerjaan ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Apabila ada 1 (satu) atau lebih ketentuan yang menyimpang/bertentangan dengan Perjanjian
ini, maka ketentuan yang berlaku sah dan mengikat para pihak adalah ketentuan sebagaimana
tercantum dalam Perjanjian ini.

3. Apabila karena alasan apapun juga, salah satu pasal dalam Perjanjian ini menjadi tidak
berlaku dan atau tidak dapat dilaksanakan, maka hal tersebut tidak mempengaruhi berlakunya
dan atau dilaksanakannya pasal-pasal lain dalam Perjanjian ini.

4. Para pihak sepakat bahwa untuk perjanjian ini berlaku hukum negara Republik Indonesia.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka para pihak akan
menyelesaikannya dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat, dan apabila perselisihan
tersebut tidak dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah, maka para pihak sepakat untuk
menyerahkan permasalahan tersebut ke Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di
Jakarta.

DEMIKIANLAH UNTUK TERIKAT SECARA HUKUM, para pihak menandatangani Perjanjian ini
pada hari dan tanggal tersebut pada awal Perjanjian ini, yang dibuat dalam 2 (dua) rangkap,
keduannya bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT Sinar Kencana Inti Perkasa

Giyo Abdul Goffar


Unit Head Pemborong

You might also like