You are on page 1of 14
JANGAN MENANGIS IBU wulan: kan sudah aku bilang berulang kali ke ibu beliin aku kereta yang baru, masa iya setiap kali berpergian aku naik kereta butun ini, aku itu malu bu, malu bu. si ibu: nak bukannya ibu tidak mau membelikan kamu kereta, kamu juga tau kan kondisi keuangan kita saat ini sedang sulit nak. wulan: itu bukan urusan akuu, kalo ibu ngga sanggup memenuhi kebutuhan aku, ngapain ibu ngelahirin aku, kalo itu cuman hidup menderita kaya gini,ngapain bu, ngapain coba. kaila: kak, jaga omongan kakak harusnya kakak,kakak itu bersyukur udah merawat kakak ibu sudah merawat kita dari kita kecil, lagian ibu cuman sendirian kita ini sudah tidak punya bapak lagi kak, apa iya kakak setega itu melihat ibu si ibu: nak, ibu janji insyaallah kalau nanti ibu sudah punya uang,ibu akan belikan kereta baru untuk kamu, ya nak wulan: heh kaila ga usah ikut campur, kamu masih kecil ga tau apa’, bu aku mau kereta itu di beliinnya sekarang, enggak nanti apa lagi tahun depan,bu(sambil melempar barang) kaila: kak wulan(sambil mengambil barang yang di lempar) suara dalam: sudah muak melihat ibu dan sang adik , wulan pun memutuskan untuk pergi,sedangkan sang ibu yang khawatir karna sang anak pergi dalam keadaan emosi, akhirnya sang ibu pun memutuskan untuk menyusulnya si ibu: wulan kamu mau kemana nak wulan: ngapain ibu nyusul, aku dari pada hidup miskin bersama ibu lebih baik aku pergi cari kehidupan yang baru suara dalam: para tetangga yang mendengar'pertengkaran ibu dan anakku yang menjadi penasaran tetapi mereka tidak berani ikut campur karena sudah paham dengan watak Wulan,namun Bu Eni beserta Ica anaknya memutuskan untuk menghampiri Wulan karena kasian melihat Bu Lisa menangis Bu Eni: kamu tidak boleh begitu,lihat ibumu sudah menangis karena tingkahmu ica: tau tuh dia yang sudah melahirkan kamu Wulan,cepat minta maaf kepada ibumu,jangan sampai kamu jadi anak yang durhaka loh mau kamu wulan: eh kalian ya,ga usah sok ikut campur dalam urusan keluargaku, kamu juga Ica gak usah sok paling benar deh, pakek nasehatin au segala lagi ica: aku bukan sok,cuma kamu itu sudah keterlaluan banget tahu wulan: terserah aku dong,lagian siapa coba yang sanggup hidup miskin kayak gini ibu lisa: wulan ibu mohon jangan tinggalkan ibu,kamu tidak kasihan melihat ibuk yang sudah tua begini nak wulan: Kasihan?untuk apa aku kasihan kepada orang tua yang tidak bisa memenuhi apa permintaan anaknya,andaikan aku bisa memilih orang tua tentu aku tidak mau memiliki orang tua seperti ibu ibu lisa: Bagaikan abu hidupmu akan berkah,jika lisan dan sikapmu selalu menggoreskan luka di hati orangtuamu setetes air mata ibumu yang tumpah karena perbuatanmu samalah pedihnya seperti sebutir peluru yang menembus di dadamu begitulah agaknya perasaan Bu Lisa saat itu yang Telang mendengar kan perkataan dari wulan anaknya yang sangat di sayangi dengan begitu mudahnya menyinggung perasaannya ibunya Sendiri tanpa memperdulikannya Bu lisa masih meratapi kepergian Wulan sedangkan di saat yang bersamaan Wulan telah pergi meninggalkan kampung dedalu menuju perumahan temannya di kota Wirda: tidak apa Wulan lupakan tentang adik dan ibumu kamu bisa kok hidup tanpa mereka Wulan: iya wir terimakasih ya kamu sudah bersedia membantu aku sekarang aku tidak punya siapa siapa lagi selain kamu Wirda: tenang aja Lan aku akan membuat merasakan betapa senangnya hidup di kota ini Operator: Wulan sangat percaya kepada Wirda hingga dia tidak sadar padahal dia baru kenal Wirda melalui media sosial Wulan sangat menikmati hidup di kota banyak hal baru yang dia rasakan di sini membuat nya tidak pernah memikirkan sang ibu yang selalu menangis untuknya suatu hari wirda pulang ke rumah dim keadaan bingung dan merasa cemas memikirkan sesuatu. wulan: wirda kamu kenapa wirda: aku lagi bingung lan,perusahaanku lagi kritis kami masih membutuhkan dana sebesar 4Ojt lagi wulan: hah! apa 40jt wirda: iya lan 4Ojt, tpi itu uang akan di kembalikan 3kali lipat dari uang yang kita investasi wulan: brrti untung banyak dong wirda: iya,jadi gmn kamu mau gak bekerja sama,sama perusahaan kami wulan: gmn ya,baiklah wir tpi aju hanya punya uang 30jt,inipun hasil menjual perhiasan pemberian ibuku gimana wirda: tdkpp wulan,itu juga sudah sgt menbantu prerusahaan kami dan aku tdk bkl bikin kmu kecewa kok,aku janji operator: wulan yang berasal dari dusun kecil dan pun tidak merasa aneh dengan penawaran wirda,iapun menyerahkan seluruh uangnya kepada si wirda.beberapa bulan setelah dia memberikan uangnya kepada wirda,namun uang itu belum juga dikembalikan seperti yang wirda janjikan kepada wulan wulan: waduh! wirda kok udah 2 hari inj gk pulang" gimana dengan nasib uangku,hmmmmmm apa aku telfon ke teman dia aja kali ya....(nada dering) assalamuaalaikum,ini ayu ya ayu: waalaikumussalam iya saya sendiri,kenapa wulan wulan: maaf yu,jadi begini yu kamu tau gkjeberadaan wirda dimana? ayu: wirdaa??gatau tuh,emangnya kenapa wirda: dia udah 2 hari gk pulang,aku takut di bawa lari uangku ayu: hahh! uang?kenapa uang kaju bisa ketagan dia lan? wirda: aku ikut investasi dengan dia,katanya keuntunga dari investasi itu 3x lipat ayu: investasi?investasi apa?lah wirda aja cuma jadi pelayan disini bareng aku dia udah nipu kamu tuh wirda: tidak,tidak,5nggak mungkin nggak mungkin(dengan histeris) operator: mendengar apa yang dikatakan ayu membuat wulan lemas dan langsung jatuh terduduk meratapinkebodohanya,sekarang bagaimana kelangsungan hidupnya semua uangnya telah dibawa kabur oleh wirda.akhirnya wulan oun memutuskan untuk melamar pekerjaan di beberapa perusahaan.namun,wulan yang hanya lulusan SMA sederajat tentunya sulit mencari pekerjaan di kota besar.tapi,wulan terusbmencari tak pernah putus asa untuk mencari pekerjaan.tetapi,tk ada satupun perusahaan yang mau menerimanya.hingga akhirnya dengan bantuan ayu wulan diterima sebagai pelayan di salah satu restoran sebagai tukang cuci piring.disaat wulan bekerja barulah ia menyadari betapa sulitnya mencari uang.sungguh luar biasa sang ibu yang selama ini membesarkan dia dan adiknya tanpa pernah mengeluh wulan: ya allah!kok tiba" aku kangen ibu ya(suara masa lalu).aku kangen ibu,aku menyesal tidak mau mendengarkan ibu operator: wulan pun teringat saat ia melawan sang ibu padahal ibunya adalah wanita hebat yang selalu mementingkan anak"nya daripada dirinya sendiri.akhirnya wulan memutuskan untuk kembali ke kampung halamanya didehalu.ia ingin segera menemui ibunya dan meminta maaf pada ibunya. Namun, sebelum ia kembali ke kampung halamannya Wulan ingin kembali mencoba untuk terakhir kalinya melamar pekerjaan di salah satu perusahaan yaitu PT Cahaya Abadi. HRD: baiklah saya sudah membaca biografi kamu, kamu bukan berasal dari kota ini dan berasal dari kampung. Alasan kamu melamar kerja di sini apa? Wulan: iya bu benar saya dari kampung Operator: dan pada akhirnya Wulan pun menceritakan kisah hidupnya selama ini penuh belas kasihan dan penuh penyesalan HRD: saya bangga kamu sudah menyadari kesalahanmu nak. Untuk saat ini saya belum bisa memastikan apakah kamu bisa diterima di perusahaan ini. Nanti jika kamu diterima dengan segera saya akan menghubungi kamu. Operator: setelah melamar pekerjaan, Wulan pun melanjutkan perjalanannya menuju kampung halamannya yaitu di dedalu. Setiba di rumahnya Wulan: ibu assalamu'’alaikum bu, Wulan pulang Operator: ibu pun membuka pintu dan menangis karena kedatangan anaknya yang selama ini dirindukannya Wulan: Wulan minta maaf Bu (pelukan+nangis) Ibu: udah nak. ibu tidak pernah marah kok pada Wulan, ibu ngga pernah marah nak, ibu sangat sayang banget sama Wulan. Operator: Wulan benar-benar berubah. Wulan menjadi anak yang berbakti dan selalu menuruti apa yang dikatakan ibunya. la sungguh tidak ingin membuat ibunya meneteskan air matanya lagi. Dia sadar selama ini hidupnya tidak merasa tenang karena telah membuat ibu menangis.

You might also like