Professional Documents
Culture Documents
Catatan SDA Kisi2 FIX - 10.24.22
Catatan SDA Kisi2 FIX - 10.24.22
The law of diminishing return akan berlaku setelah... Produk marginal maksimum
Pembahasan:
The Law of Diminishing Return merupakan salah satu hukum ekonomi yang
menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi, maka
return akan semakin menurun.
"Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi
tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding"
The law of diminishing return ini akan terjadi setelah tercapainya marginal produk
maksimum
Contoh the law of diminishing return yaitu jika suatu perusahaan dengan jumlah
karyawan 5 mampu menghasilkan 10 tas, dan jika ditambah dengan 5 karyawan
lagi bisa menghasilkan 16 tas, akan tetapi jika ditambah lagi 5 karyawan maka
akan menghasilkan 18 tas.
Pembahasan
Secara sederhana, arti the law of diminishing return yaitu untuk meningkatkan hasil
produksi, maka harus menambah faktor produksi, namun jika faktor-faktor produksi
tersebut terus ditambah, maka akam menjadi tidak efektif, sehingga output yang
dihasilkan semakin menurun.
Seperti pada contoh diatas, disaat ada 5 karyawan maka dapat menghasilkan 10 buah
tas, dan jika ditambah 5 karyawan lagi, artinya jumlah karyawan menjadi 10 orang,
maka jumlah tas yang dihasilkan sebanyak 16 buah, dan jika terus ditambah 5
karyawan lagi artinya jumlah karyawan menjadi 15 orang menghasilkan tas sebanyak
18 buah.
Artinya semakin banyak karyawan yang dipekerjakan, maka semakin menurun output
yang dihasilkan. Tujuan penambahan karyawan adalah agar output yang dihasilkan
semakin meningkat, namun pada hukum the law of diminishing return, ada titik dimana
menambah faktor produksi tidaklan efektif lagi, sehingga menyebabkan jumlah produksi
menurun
PENGUKURAN
Konsep ini didasarkan pada pemahaman untuk mengetahui potensi atau kapasitas
sumber daya guna menghasilkan barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu.
Pengukuran ini biasanya didasrkan pada perkiraan-perkiraan ilmiah atau teoritis.
Misalnya diperkirakan bahwa bumi mempunyai kapasitas untuk memproduksi sekitar 40
ton pangan per orang per tahun (Rees, 1990). Pengukuran potensial maksimum lebih
didasarkan kemampuan biofisik alam tanpa mempertimbangkan kendala sosial
ekonomi yang ada.
Kapasitas lestari atau produksi lestari (Sustainable Yield) adalah konsep pengukuran
keberlanjutan dimana ketersediaan sumber daya diukur berdasarkan kemampuannya
untuk menyediakan kebutuhan bagi generasi kini dan juga generasi yang akan datang.
Berkait dengan sumber daya ikan misalnya, konsep ini dikenal sebagai Sustainable
Yield dimana secara teoritis, alokasi produksi dapat dilakukan sepanjang waktu jika
tingkat eksploitasi dikendalikan. Demikian juga pada sumber daya air, produksi lestari
(Sustainable Yield) secara teoritis dapat dicapai jika laju pengambilan (pumping
rate) tidak melebihi rata-rata penurunan debit air tahunan.
*Barang Publik*
Dua ciri utama barang publik adalah:
Dalam ekonomi, barang publik adalah barang yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang
mengandung dua sifat pokok, yaitu non-rival dan non-excludable. Non-rival artinya
penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi
kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang
dapat mengambil manfaat dari barang tersebut tanpa mempengaruhi manfaat yang
diperoleh orang lain. Non-excludable artinya apabila barang publik tersedia, tidak ada
yang dapat menghalangi siapapun untuk mendapatkan manfaat dari barang tersebut.
Dua sifat tersebut bersifat kumulatif, artinya keduanya harus dimiliki oleh suatu barang
untuk dapat dikategorikan sebagai barang publik. Contoh barang publik adalah jalan
raya. Banyaknya pengguna jalan raya tidak akan mengurangi manfaat jalan raya bagi
pengguna lain (non-rival). Selain itu, semua pengguna berhak untuk menggunakan
jalan raya tanpa halangan dari pihak lain (non-excludable).
Jika suatu barang hanya memiliki sifat non-rival atau non-excludable, barang tersebut
tidak dimasukkan sebagai barang publik. Contohnya sekolah, seseorang mendapatkan
manfaat dari bersekolah tanpa mengurangi manfaat bagi siswa yang lain (non-rival).
Namun, untuk bersekolah, calon siswa harus lulus ujian masuk dan membayar uang
sekolah (excludable). Contoh lain yaitu ikan di laut, semua orang dapat memancing ikan
tanpa perlu membayar (non-excludable). Akan tetapi, ikan yang sudah ditangkap akan
mengurangi jumlah ikan yang bisa dipancing (rival).
*Hak Kepemilikan*
*Permintaan*
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan
waktu tertentu, sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai
dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan
sebagai akibat dari suatu perubahan harga
a) Elastis adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih
besar daripada persentase perubahan harga atau jika nilai koefisien > 1,
biasanya terdapat pada barang-barang yang memiliki tingkat substitusi banyak
sseperti pada barang elektronik (televisi dan telepon seluler).
b) Inelastis adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih
kecil daripada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1), biasanya
terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak substitusi, misalnya garam.
c) Elastis uniter adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta
sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1), terdapat
pada sebagian barang elektronik, misalnya VCD player dan DVD player.
d) Elastis sempurna adalah harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta
berubah. Contohnya harga garam dan harga bensin.
e) Inelastis sempurna, adalah berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan
berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta, contohnya harga
beras.
Barang substitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang dapat menggantikan peran
benda pemuas kebutuhan lainnya. Seperti beras ke ubi.
*Ekonomi Pembangunan Berkelanjutan*
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan
hidup masa sekarang dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup
generasi mendatang.
*Willingness to Pay*
Willingness to pay ialah harga tertinggi seseorang (konsumen) yang rela dibayarkan
untuk mendapatkan suatu manfaat baik berupa barang atau jasa, serta menjadikan
tolak ukur seberapa besar calon konsumen menghargai barang atau jasa tersebut.
Faktor yang Memengaruhi Willingness to Pay
1. Keadaan ekonomi
Jika terjadi masalah ekonomi, apakah kamu tetap ingin berbelanja seperti biasanya?
Jawaban idealnya adalah, tentu tidak.
Itulah mengapa, naik-turun ekonomi adalah hal yang memengaruhi willingness to pay.
Jika ekonomi sedang tak baik, besar kemungkinan, WTP produkmu akan turun.
Sebab, semakin banyak orang yang ingin mengurangi pengeluaran mereka. Secara
otomatis, pelanggan lebih suka dengan barang yang lebih murah.
2. Tingkat tren produk
Selain trending topic, apa lagi yang dipengaruhi oleh isu-isu panas? Willingness to
pay dari produkmu adalah salah satunya. Glints akan memberikan contoh.
Di awal masa pandemi corona, harga sabun cuci tangan mendadak meroket. Semua
orang tetap rela membelinya meski harganya selangit.
4. Kelangkaan produk
Coba perhatikan, barang-barang koleksi langka kerap punya harga lebih mahal dari
biasanya. Namun, banyak orang yang tetap mau membelinya.
Dengan alasan unik dan sulit didapatkan, WTP barang-barang ini melejit. Pelanggan
mau menguras kantong lebih dalam karena barang tersebut langka.
5. Kualitas produk
Orang bilang, ada harga ada rupa. Frasa ini memang sering benar. Banyak orang yang
mau membayar lebih jika produkmu punya kualitas prima.