Professional Documents
Culture Documents
Inisiasi 3
Inisiasi 3
LAPORAN AKUNTAN
Sebelum membahas tentang unsur-unsur yang terdapat dalam laporan akuntan, alangkah baiknya
kalau kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan laporan akuntan itu sendiri.
Laporan akuntan adalah hasil akhir dari proses pemeriksaan oleh akuntan publik, yang merupakan
alat komunikasi antara akuntan publik dengan pihak pemakai laporan akuntan.
Dalam laporan tersebut, akuntan publik menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan
keuangan akuntan dan seberapa jauh kesimpulan yang dikemukakan atas dasar hasil penemuan
selama pemeriksaannya.
Bila dipenuhi persyaratan-persyaratan tertentu maka dapat diterbitkan laporan akuntan bentuk
standar baik dalam bentuk pendek maupun laporan bentuk panjang.
Untuk menerbitkan laporan akuntasi baik itu bentuk pendek maupun panjang, haruslah memenuhi
beberapa persyaratan tertentu.
Persyaratan-persyaratan itu adalah sebagai berikut :
1. akuntan harus telah melaksanakan pemeriksaan secara keseluruhan, sehingga norma
pemeriksaan akuntan telah dipenuhi dalam setiap aspek pemeriksaan
2. laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntasi Indonesia dan diterapkan
secara konsisten dibandingkan dengan tahun sebelumnya
3. pengungkapan –pengungkapan yang memadai telah dimuat dalam laporan keuangan sehingga
tidak menyesatkan
4. tidak terdapat ketidak pastian yang luar biasa mengenai perkembangan perusahaan pada periode
berikutnya.
Menurut Mulyadi dalam bukunya Auditing , terdapat6 unsur penting pada laporan akuntan antara
lain, pihak yang dituju, paragraf pengantar, paragraf lingkup audit, paragraf pendapat, tanda tangan,
nama, nomor izin akuntan publik dan atau nomor register negara akuntan, serta tanggal laporan
audit.
Yang akan kita bahas kali ini hanya 3 unsur penting laporan audit bentuk baku, yaitu paragraf
pengantar, paragraf lingkup audit dan paragraf pendapat.
Kita akan mulai dengan paragraf pengantar. Dalam pargaraf ini terdapat 3 kalimat ; kalimat pertama
menjelaskan obyek yang menjadi sasaran auditing, sedangkan kalimat kedua dan ketiga
menjelaskan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab akuntan.
Akuntan memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia melakukan audit atas laporan
keuangan. Dalam kalimat pertama tersebut terdapat kata-kata “kami telah mengaudit …….dan
seterusnya”.
Pernyataan ini bermaksud akuntan tidak menyusun laporan keuangan kliennya, tetapi melakukan
audit dengan tujuan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut.
Obyek yang diaudit oleh akuntan bukanlah catatan akuntasi, melainkan laporan keuangan kliennya,
yang meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan saldo laba ditahan dan laporan arus kas.
Kalimat kedua dan ketiga paragraf pengantar berbunyi “ laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit kami”
Manajemen sebagai penyusun laporan keuangan adalah pihak yang bertanggung jawab atas
kewajaran laporan keuangan, sedangkan akuntan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan
atas laporan keuangan tersebut.