You are on page 1of 4

1.

Pengertian sejarah menurut ahli adalah menurut moh hatta


sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau. Sejarah bukan
sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu sebagai masalah.
2. Kegunaan sejarah
 Menambah ilmu pengetahuan dan menjadi sumber inspirasi untuk membuat
inovasi-inovasi untuk masa yang akan dating.
 3.2. Bisa belajar atas kejadian/ peristiwa masa lalu dan menghindari kesalahan
kesalahan masa lalu.
 3.3. Memahami, meneladani, dan menghormati Tokoh/ Pahlawan/Pendahulu kita.
 3.4. Meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme.
 3.5. Sebagai dasar mengambil kebijakan atau keputusan secara bijak.
 3.6. Sebagai sarana proses pembentukan watak bangsa.
 3.7. Sebagai sarana hiburan.

3.Faktor yang mendorong terjadinya perubahan (eksternal dan internal)


 A. PERUBAHAN PENDUDUK
 Natalitas, mortalitas, migrasi, transmigrasi, urbanisasi.
 B. PENEMUAN PENEMUAN BARU
1. Discovery: Penemuan unsur kebudayaan baru. Contoh : penemuan ketel uap
2. Invention : Bentuk pengembangan dari suatu discovery sehingga penemuan
baru itu mendapat bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Contoh :
perkembangan hp
3. Inovasi: Proses pembaharuan. Contoh : laptop di tingkatkan menjadi lebih
canggih.
 C. KONFLIK DALAM MASYARAKAT
Konflik adalah perselisihan atau pertentangan, contoh : konflik antar ras
 D. PEMBERONTAKAN ( REVOLUSI) DI MASYARAKAT
Revolusi adalah perubahan yg berlangsung secara tepat tanpa ada perencanaan
sebelumnya. Contoh : masyarakat pada masa tertentu bentuknya sederhana
tetapi seiring dgn perkembangan jaman masyarakat berubah menjadi lebih
maju.

4. Teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (teori yunan dan teori nusantara)

TEORI YUNANN.
Salah satu tokoh yang mendukung teori ini adalah Mohammad Ali. Menurut
Mohammad Ali, bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol. Teori ini juga
disetujui oleh R.H. Geldern dan J.H.C. Kern

Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan


teknologi dan persamaan bahasa. Berdasarkan
penemuan kapak tua di wilayah Nusantara, bentuk
kapak tersebut memiliki kesamaan dengan temuan
kapak di wilayah Asia Tengah.

Dari segi kebahasaan, bahasa Melayu yang
berkembang di Nusantara memiliki kesamaan
dengan bahasa Champa yang berkembang di
Kamboja. Persamaan ini memunculkan dugaan
bahwa penduduk di Kamboja berasal dari Daratan
Yunan.
1.2. TEORI NUSANTARA.
Menurut teori Nusantara, bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri.
Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, Gory’s Keraf, dan J. Crawford.

Teori ini menyatakan nenek moyang bangsa-bangsa


di Nusantara merupakan bangsa Melayu. Orang
Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu
merupakan keturunan dari Homo soloensis dan
Homo wajakensis.

Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang
berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-
Eropa yang berkembang di Asia Tengah

5. Teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan arkeologi


Zaman Paleolitikum
Zaman Mesolitikum
Zaman Neolitikum
Zaman Megalitikum
Zaman Logam

6. Jenis manusia purba dan ciri-ciri


 Meganthropus
Ciri-ciri
 manusia jenis ini memiliki ukuran sangat besar atau raksasa.
 diperkirakan hidup pada 1–2 juta tahun lalu.
 Fragmen fosil Meganthropus yang ditemukan masih sangat sedikit.
 Pithecanthropus;
 jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
 Sisa-sisa kehidupan Pithecanthropus dapat ditemukan di Mojokerto,
Kedungbrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong
 hidup sekira 2,5–1,25 juta tahun lalu.
 tulang pipi kuat, berbadan tegap, tonjolan kening tebal, otot-otot tengkuk kukuh,
muka menonjol ke depan, dan volume otak 650–1.000 cc.
 badan tegap,
 hidung lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg,
 tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang
tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka
didominasi oleh bagian rahang yang menonjol.
 Homo sapiens
 Homo sapiens artinya manusia cerdas. Tingkat kecerdasan Homo sapiens salah
satunya disebabkan volume otaknya yang jauh lebih besar daripada jenis manusia
purba sebelumnya.
 memiliki ciri-ciri fisik antara lain tengkorak besar, volume otak diperkirakan
1.650 cc, muka datar dan lebar, akar hidung lebar, bagian mulut menonjol sedikit,
dahi agak miring, di atas rongga mata ada busur kening yang nyata, langit-langit
mulut besar dan dalam, rahang bawah masif, gigi besar-besar, serta tinggi badan
sekira 173 cm.
7. Deskripsi masa berburu dan mengumpulkan makanan
Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun
dalam jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka
hidup secara berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di
gua-gua karang sekitar sungai, danau, atau pantai.

Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa
berburu dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat
batu yang masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut
yaitu kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak,
dan alat-alat serpih (flakes).

Masa berburu dan mengumpulkan makanan merupakan tahap awal kehidupan


manusia. Pada masa ini manusia menghabiskan 90% waktu hidupnya dengan berburu
dan mengumpulkan makanan.

8. Deskripsi masa bercocok tanam dan berternak


Pada masa ini manusia sudah menetap di suatu wilayah. Manusia memenuhi
kebutuhan dari hasil bercocok tanam. Pola kehidupan bercocok tanam menunjukkan
manusia pada masa ini sudah dapat menguasai lingkungan alam.

Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang


dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku
biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem primus
interpares, yaitu orang yang utama atau paling
berpengaruh.

Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan
perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus
dan tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi,
mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan,
serta gerabah.

Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan
dengan sistem barter.

9. Deskripsi masa perundingan


Masa perundagian merupakan masa dengan tingkat kebudayaan tertinggi pada masa
praaksara. Pada masa perundagian masyarakat sudah mampu membuat peralatan dari
perunggu dan mengenal sistem pembagian kerja berdasarkan kemampuan tiap- tiap
individu.

Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar dengan penguasaan terhadap


sebuah wilayah. Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh seorang kepala suku
terpandang yang bergelar datu atau datuk.

Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka dapat membuat barang-barang
logam yang indah sebagai simbol status sosial. Barang-barang yang dihasilkan antara
lain nekara, moko, kapak corong, bejana perunggu, dan arca perunggu.
10. Teknik pengolahan logam
Teknik pengolahan logam yang berkembang di Indonesia berasal dari kebudayaan
Dongson yang dibawa oleh bangsa Deutro Melayu. Sebagian besar peralatan logam
terbuat dari perunggu berupa campuran antara timah dan tembaga.

Masyarakat pada masa praaksara mengenal dua teknik pengolahan logam perunggu,
yaitu teknik a cire perdue dan bivalve.

Teknik a cire perdue disebut teknik cetak lilin karena model dari tanah liat yang akan
dicetak dilapisi lilin. Teknik a cire perdue digunakan untuk membuat benda- benda
perunggu yang memiliki bentuk dan hiasan rumit.

Teknik bivalve disebut juga teknik setangkup karena menggunakan dua keping
cetakan yang terbuat dari batu. Cetakan ini dapat dipakai berkali-kali sesuai
kebutuhan.

11. Penguburan primer dan sekunder


Penguburan primer atau penguburan langsung
• Dalam sistem penguburan ini, mayat hanya dikubur sekali
dalam tanah atau dalam sebuah wadah seperti kendi gerabah
atau peti batu.
Penguburan sekunder atau penguburan tidak langsung
• Dalam sistem ini mayat dikubur langsung dalam tanah tanpa
upacara penguburan. Setelah mayat menjadi kerangka,
kuburnya digali dan kerangka diambil untuk dibersihkan
kemudian diletakkan dalam wadah berupa tempayan atau
sarkofagus dan dikubur kembali disertai upacara penguburan

12. Persamaan dan perbedaan primer dan sekunder


13. Sistem kepercayaan manusia purba sebelum mengenal tulisan

You might also like