You are on page 1of 54

Pertemuan ke-11

TEKNOLOGI INDUSTRI HILIR


ANEKA TANAMAN
Dosen : Budi Mulyara
Produksi Polipropilen (PP)
Sejarah Plastik

 Tahun 1839, Charles Goodyear (Inggris) menemukan karet keras


yang disebut EBONIT
 Tahun 1869, J.Whyat (Inggris) menemukan karet SELULOID
 Tahun 1909, L.H Baekland meneliti bahan karet menjadi bahan
karet sintetis
 Produk ini disebut dengan bakelite, kemudian poli (Vinyl Klorida),
polistiren, polietilen, polipopilen, poliester
 Tahun 1970, bahan plastik dikembangkan oleh industri di
Indonesia, bahan plastik secara bertahap mulai menggantikan
bahan jenis gelas, kayu, logam.
Polimer

• Polimer alam adalah polimer yang terbentuk secara


alami di dalam tubuh makhluk hidup
• Polimer sintetis adalah polimer yang tidak terdapat
di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya
dalam reaktor.
Polimer Alam
Polimer Sintetis
Jenis utama plastik diantaranya adalah :
PE : Poly Etylene
PP : Poly Propylene
PS : Poly Styrene
PET : Poly Etylene Therephtalate
PVC : Poly Vinyl Chlorida
Teori Polimer

• Polimer adalah nama teknik untuk plastik, yaitu


molekul yang besar (makro molekul) yang terdiri dari
satuan yang berulang-ulang.
• Secara garis besar polimer terbagi 2, yaitu :
1. Polimer termoplastik (Resin termoplastik)
2. Polimer termoset (Resin termoset)
Sifat Polimer

1. Termoplastik
• Termoplastik adalah jenis plastik yang menjadi lunak jika
dipanaskan dan akan mengeras jika didinginkan dan proses ini
bisa dilakukan berulang kali.
• Nama termoplastik diperoleh dari sifat plastik ini yang bisa
diproduksi ulang dengan cara pemanasan.
• Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai
polimernya melainkan dengan struktur molekul linear atau
bercabang
Linear

Bercabang
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus
sebagai berikut

• Berat molekul kecil


• Tidak tahan terhadap panas.
• Jika dipanaskan akan melunak.
• Jika didinginkan akan mengeras.
• Mudah untuk diregangkan.
• Fleksibel.
• Titik leleh rendah.
• Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
• Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
• Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Contoh Plastik Termoplastik

• Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan,


ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong
plastik dan jas hujan.
• Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel
listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus
makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen.
• Polipropena (PP) / Polipropilena (PP) = karung, tali, botol
minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat
rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil,
dan permadani.
• Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan
baju.
Sifat Polimer
2. Termosetting
• Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan
terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat
meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali.
• Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau
diperbaiki lagi
• Polimer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah
dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi
kaku dan keras.
• Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku
dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya,
maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar
rantai polimer.
Polimer termosetting memiliki sifat – sifat khusus
sebagai berikut

• Keras dan kaku (tidak fleksibel)


• Jika dipanaskan akan mengeras.
• Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur
ulang).
• Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
• Jika dipanaskan akan meleleh.
• Tahan terhadap asam basa.
• Mempunyai ikatan silang antara molekul
Contoh Plastik Termosetting
• Asbak
• Fitting lampu listrik
• Steker listrik
• Peralatan fotografi dan radio
• Perekat plywood
Polipropilena (PP)
Pengertian Polipropilena (PP)

• Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik


yang dibuat oleh industri kimia.
• Bersifat keras, lebih tahan panas, fleksibel, titik leleh 165 oC
• Polypropylene mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia (chemical
resistance) yang tinggi tetapi ketahanan pukul (impact strength) nya rendah.
• Polipropilena dapat mengalami degradasi rantai saat terkena radiasi ultra
violet dari sinar matahari
Pembentukan Polimer PP
Sintesis PP

• Polipropena adalah hasil polimerisasi propena. Polimerisasi


adalah pengabungan molekul – molekul sejenis menjadi
molekul raksasa sehingga berantai karbon sangat panjang.

• Molekul yang bergabung disebut monomer – monomer.


Sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.

Propena
Polipropena (PP)
Dasar Reaksi
Polimerisasi
Propilena Polipropilena

Reaksi yang terjadi ini terbagi atas dua bagian, yaitu


pembentukan kompleks koordinasi katalis – kokatalis
dilanjutkan dengan polimerisasi pertumbuhan rantai (adisi).
Mekanisme Reaksi Pembentukan Polimer PP

Mekanisme reaksi yang terjadi terdiri dari 3 tahapan, yaitu:


1. Pengaktifan Katalis
2. Inisiasi
3. Propagasi
4. Terminasi
1. Pengaktifan Katalis
Tahap ini dengan proses pengaktifan katalis oleh kokatalis
membentuk suatu senyawa kompleks logam transisi yang
mempunyai ikatan koordinasi dengan satu sisi aktif. Katalis yang
digunakan adalah TiCl4 dan kokatalis Al(C2H5)3 (TEAL = Tri Etil
Aluminium)
Dari mekanisme reaksi di atas, terlihat bahwa reaksi aktivasi
katalis terjadi proses bolak-balik.
Reaksi bola-balik sangat dipengaruhi oleh suhu. Aktivasi katalis
merupakan reaksi eksotermis, sehingga suhu dijaga agar tidak
terlalu tinggi sebab jika terlalu tinggi maka reaksi akan bergeser
ke arah kiri.
Hal ini mengakibatkan jumlah pusat aktif yang terbentuk menjadi
berkurang. Hal ini akan menyebabkan jumlah monomer yang
terinisiasi tidak banyak dan berakibat pada menurunnya mileage
(g polimer/ mg katalis yang digunakan).
2. Reaksi Inisiasi

Propilena (monomer) bereaksi di pusat aktif katalis (Ti)


membentuk kompleks yang kemudian akan
terkoordinasi membentuk tahap transisi.
Tahap transisi (transition state) adalah tahap dimana
gugus etil pada pusat aktif terlepas dan membentuk
ikatan dengan propilena pada akhir rantai (terjadi
penyisipan).
Kemudian terjadi migrasi rantai dan terbentuklah pusat
aktif yang baru.
3. Propagasi

Radikal propilen yang terbentuk akan menyerang


monomer propilen lainnya terus menerus dan
mementuk radikal polimer yang panjang.
Pada tahap ini tidak terjadi pengakhiran, polimerisasi
terus berlangsung sampai tidak ada lagi gugus fungsi
yang tersedia untuk bereaksi.
Cara penghentian reaksi yang biasa dikenal adalah
dengan penghentian ujung atau dengan menggunakan
salah satu monomer secara berlebihan.
Propagasi
Terminasi:

4. Terminasi
Pada tahap ini diinjeksikan sejumlah hidrogen yang berfungsi
sebagai terminator. Hidrogen sebagai terminator akan bergabung
dengan sisi aktif katalis sehingga terjadi pemotongan radikal
polimer yang akan menghentikan polimerisasi propilen.
Produksi Polipropilen
Kondisi Operasi Produksi Polipropilen

• Reaksi berlangsung pada fase cair


• Propilena yang masuk kedalam reaktor berwujud cair. Katalis
dan kokatalis masuk reaktor berwujud slurry, sedangkan
hidrogen yang masuk kedalam reaktor berwujud gas.
• Reaktor beroperasi pada tekanan 30 atm dengan temperatur
70 oC
Alasan kondisi operasi

• Untuk menjaga propilena agar tetap dalam fase cair.


• Untuk menghilangkan kebutuhan akan pelarut.
Adanya pelarut menyebabkan dibutuhkannya proses
pemisahan pelarut dari produk.
• Katalis dan kokatalis bekerja secara optimal pada
suhu 70 oC
Proses Pembuatan Termoplastik / PP

Termoplastik dibentuk menjadi produk jadi melalui proses:


1. Injection molding
2. Blow molding
3. Ekstrusi
Bahan Baku Pembuatan PP

Untuk pembuatan PP diperlukan 2 jenis bahan baku, yaitu:


1. Bahan baku utama
2. Bahan baku penunjang
Bahan Baku Utama

Bahan baku utama (feedstock) dari PP adalah Propena yang


diambil dari minyak bumi untuk menjadi Polipropilena
Bahan Baku Penunjang:

1. Katalis
2. Kokatalis (TEAL)
3. Hidrogen
4. Nitrogen
5. Aditif
Reaktor Kimia:
• Reaktor kimia adalah tempat terjadinya reaksi polimerisasi
propilen menjadi resin propilena
• Reaktor kimia yang digunakan berjenis fluidized bed reactor
fasa gas.
• Reaksi kimia ini terjadi di dalam unggun / tumpukan resin
polipropilen yang terfluidakan
Product Discharge System:
• Di sini menjelaskan suatu sistem yang digunakan untuk
mengeluarkan resin yang terbentuk di dalam reaktor dan
dikirim ke product receiver.
Product Receiver:
• Product receiver ini terjadi proses pemisahan campuran gas
hidrokarbon, hidrogen dan nitrogen dengan resin
polipropilen,
• Dari bagian bawah product receiver dimasukan gas nitrogen
yang berasal dari nitrogen surge tank.
Product Purge Bin:
• Purge bin dimana untuk menetralisir sisa katalis dan kokatalis
(TEAL) serta menghilangkan sisa-sisa gas yang masih terdapat
didalam resin.
Pelletizing System:

• Pelletizing system dimana untuk proses pembuatan pellet


polipropilen dari resin polipropilen.
• Resin polipropilen yang berasal dari product purge bin
dan aditif masuk ke dalam polipropilen dan additive
dicampur dan dilelehkan didalam long continious mixer,
• Lelehan di dalam long continous mixer masuk kedalam
melt pump yang berfungsi untuk menaikan tekanan
polimer agar polimer melewati beberapa tahap
pembuatan pellet
Silo and Bagging:
• Silo dan bagging system dimana pellet yang dihasilkan
kemudian dimasukan kedalam silo dan untuk proses
pengantongan produk.
Skema Proses Pengolahan Propyline:
Persiapan Bahan Baku

Reaktor Kimia

Product Discharge

Product Receiver

Product Purge Bin

Pelletizing System

Silo and Bagging System

Product
• Resin atau biji plastik yang terbentuk kemudian
diproses lebih lanjut untuk dijadikan produk baru
• Salah satu caranya adalah dengan metode ekstrusi.
• Proses ekstrusi adalah proses mengubah bentuk dari
bahan baku bijih plastik menjadi gulungan – gulungan
atau roll plastik.
• Pertama-tama bijih plastik dilelehkan pada Ekstruder,
kemudian diinjeksikan melalui cetakan, setelah keluar
dari cetakan yang sesuai dengan profil yang diinginkan
dimasukkan ke dalam alat kalibrasi.
• Keluar dari alat kalibrasi masuk tangki air untuk
didinginkan.
• Setelah dingin dimasukkan ke ban penarik kemudian
dipotong potong sesuai dengan ukuran yang diminta pada
alat potong dan disusun pada alat penyusun.
Bahan Baku PP Produk PP
Tali Poli Propilena (PP)
Kursi PP
Reuse Polimer
Produk PP
Pellet PP
Terima Kasih

You might also like