Professional Documents
Culture Documents
Ridho Al Fatar REPORTSHEET IPTABLES
Ridho Al Fatar REPORTSHEET IPTABLES
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Siswa dapat memahami dan mengevaluasi iptables DNAT
2. Siswa dapat memahami dan mengkonfigurasi iptables DNAT
3. Siswa dapat memahami dan mengevaluasi permasalahan iptables DNAT
4. Siswa dapat memahami dan memperbaiki konfigurasi iptables DNAT
D. LANDASAN TEORI
Iptables adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat
untuk melakukan filter (penyaringan) terhadap (trafic) lalulintas data. Secara sederhana
digambarkan sebagai pengatur lalulintas data. Dengan iptables inilah kita akan mengatur
semua lalulintas dalam komputer kita, baik yang masuk ke komputer, keluar dari komputer,
ataupun traffic yang sekedar melewati komputer kita.
internet berdasarkan alamat IP,port aplikasi dan MAC address. Firewall IPTables
packet filtering memiliki tiga aturan (policy), yaitu:
1. INPUT
Mengatur paket data yang memasuki firewall dari arah intranet maupun internet. kita
bisa mengelolakomputer mana saja yang bisa mengakses firewall. misal: hanya komputer IP
192.168.1.100 yang bisa SSHke firewall dan yang lain tidak boleh.
2. OUTPUT
Mengatur paket data yang keluar dari firewall ke arah intranet maupun internet.
Biasanya output tidak diset,karena bisa membatasi kemampuan firewall itu sendiri.
3. FORWARD
Mengatur paket data yang melintasi firewall dari arah internet ke intranet maupun
sebaliknya. Policy forward paling banyak dipakai saat ini untuk mengatur koneksi internet
berdasarkan port, mac address dan alamat IP Selain aturan (policy) firewall iptables juga
mempunyai parameter yang disebut dengan TARGET, yaitu status yang menentukkan koneksi
di iptables diizinkan lewat atau tidak. TARGET ada tiga macam yaitu:
1. ACCEPT
Akses diterima dan diizinkan melewati firewall
2. REJECT
Akses ditolak, koneksi dari komputer klien yang melewati firewall langsung terputus,
biasanya terdapatpesan “Connection Refused”. Target Reject tidak menghabiskan bandwidth
internet karena akses langsung ditolak, hal ini berbeda dengan DROP.
3. DROP
Akses diterima tetapi paket data langsung dibuang oleh kernel, sehingga pengguna
tidak mengetahui kalau koneksinya dibatasi oleh firewall, pengguna melihat seakan – akan
server yang dihubungi mengalami permasalahan teknis. Pada koneksi internet yang sibuk
dengan trafik tinggi Target Drop sebaiknya jangan digunakan.
E. LANGKAH KERJA
1. Langkah pertama buka Debian server 1 dan 2.
2. Lakukan instalansi server apache2 dalam kedua debian server tersebut dengan perintah:
apt-get install apache2
3. Selanjutnya kita konfigurasi file index.html pada debian 2, agar tampilan berbeda dengan
debian 1. Tambahkan konfigurasi seperti dibawah ini. Di /var/www/html/index.html
Disini saya tambahkan tulisan pada Apache2 Debian Default Page, dengan testing page.
4. Selanjutnya save dengan menekan tombol Ctrl>x>y> lalu Enter
5. Restart konfigurasi apache2 kita dengan perintah:
service apache2 restart
6. Setelah selesai kita konfigurasi ip pada debian server 2,masuk dalam menu interfaces
dengan perintah : nano /etc/network/interfaces , lalu isikan ip seperti berikut.
17. Lalu lakukan routing ke server 1 dan dua dengan memasukan ip server bukan network
karena langsung menuju server bukan router lagi.
18. Lalu coba ping dari server ke client server ke server lalu lakukan pengujian apache2
F. PENGUJIAN
1. Web browser ip 192.168.127.2