You are on page 1of 20

DIDIT SUMARDIYANTO

KEGAGALAN STATIK
Kenapa mesin/peralatan atau elemen mesin mengalami
kegagalan?

Kegagalan pada suatu elemen mesin dapat terjadi dalam


berbagai bentuk, misalnya :
 Yielding,
 Retak,
 Patah,
 Korosi,
 Aus, dan lain-lain.
Penyebab kegagalan juga bermacam-macam, seperti :
 Salah design,
 Beban operasional,
 Kesalahan maintenance,
 Cacat material,
 Temperatur,
 Ingkungan,
 Waktu, dan lain-lain.

Dengan pengetahuan yang lengkap tentang kegagalan,


maka dapat mempertimbangkan berbagai aspek penyebab
kegagalan dalam perancangan. Sehingga diharapkan kegagalan
tidak akan terjadi selama umur teknisnya.

Dalam pembahasan nantinya hanya akan dibahas kegagalan


elemen mesin yang diakibatkan oleh beban mekanis. Beban
mekanis yang dimaksud adalah beban dalam bentuk gaya,
momen, tekanan, dan beban mekanis lainnya.
Kriteria perancangan
Meskipun kriteria yang digunakan oleh seorang perancang
adalah banyak, namun semuanya tertuju pada kriteria berikut ini:
1. Function (fungsi/pemakaian)
2. Safety (keamanan)
3. Reliability (dapat dihandalkan)
4. Cost (biaya)
5. Manufacturability (dapat diproduksi)
6. Marketability (dapat dipasarkan)
Prosedur Umum Untuk Menyelesaikan Masalah Perancangan Adalah
Sebagai Berikut:
1. Mengenali kebutuhan/tujuan . Pertama adalah membuat uraian yang lengkap
dari hasil perancangan, menunjukkan kebutuhan/tujuan, maksud/usulan dari
mesin yang dirancang.
2. Mekanisme/Sintesa. Pilih mekanisme atau kelompok mekanisme yang
mungkin.
3. Analisis gaya. Tentukan gaya aksi pada setiap bagian mesin dan energi yang
ditransmisikan pada setiap bagian mesin.
4. Pemilihan material. Pilih material yang paling sesuai untuk setiap bagian dari
mesin.
5. Rancang elemen-elemen (ukuran dan tegangan). Tentukan bentuk dan ukuran
bagian mesin dengan mempertimbangkan gaya aksi pada elemen mesin dan
tegangan yang diijinkan untuk material yang digunakan.
6. Modifikasi. Mengubah/memodifikasi ukuran berdasarkan pengalaman
produksi yang lalu. Pertimbangan ini biasanya untuk menghemat biaya
produksi.
7. Gambar detail. Menggambar secara detail setiap komponen dan perakitan
mesin dengan spesifikasi lengkap untuk proses produksi.
8. Produksi. Komponen bagian mesin seperti tercantum dalam gambar detail
diproduksi di workshop.
STANDAR, KODE, DAN PERATURAN PEMERINTAH
DALAM DESAIN
Standar adalah didefinisikan sebagai kriteria, aturan, prinsip,
atau gambaran yang dipertimbangkan oleh seorang ahli, sebagai
dasar perbandingan atau keputusan atau sebagai model yang
diakui.

Kode adalah koleksi sistematis dari hukum yang ada pada suatu
negara atau aturan-aturan yang berhubungan dengan subyek
yang diberikan.

Peraturan pemerintah adalan peraturan-peraturan yang


berkembang sebagai hasil perundang-undangan untuk
mengontrol beberapa area kegiatan.
Contoh perarturan pemerintah Amerika adalah:
 ANSI : American National Standards Institute
 SAE : Society of Automotive Engineers
 ASTM : American Society for Testing and Materials
 AISI : American Iron and Steel Institute
Dalam perancangan sebuah elemen mesin ada kalanya
disyaratkan penggunaan pada kondisi tertentu,
sehingga material sudah ditentukan terlebih dahulu.
Untuk kondisi seperti ini hasil akhir dari perancangan
adalah dimensi dari elemen tersebut. Akan tetapi
dimensi juga tidak bebas sama sekali, tetap saja ada
batasan-batas ukuran/ruang.

Akan tetapi juga bisa terjadi ukuran/dimensi


ditentukan terlebih dahulu, sehingga hasil akhirnya
adalah menentukan material yang dipergunakan,
yang mampu menahan beban yang diterimanya.
Tegangan maksimum yang terjadi masih di bawah
tegangan ijin material
PERANCANGAN DIMENSI & MATERIAL
BEBAN/
SYARAT SKETSA

DIMENSI/ TEGANGAN
MATERIAL
UKURAN YANG TERJADI

TEGANGAN
IJIN MATERIAL MATERIAL

SKETSA DIMENSI/
UKURAN
WORKING STRESS (TEGANGAN KERJA)
Ketika perancangan elemen mesin, tegangan yang terjadi harus
lebih rendah dari pada tegangan ultimate atau maksimum.
Tegangan yang terjadi ini dinamakan working stress atau design
stress. Atau dinamakan juga tegangan yang dijinkan.

Kegagalan desain tidak berarti bahwa material mengalami patah.


Beberapa elemen mesin dikatakan gagal ketika mereka mengalami
deformasi plastis, dan mereka tidak bisa melakukan fungsi mereka
dengan memuaskan.

FAKTOR KEAMANAN (N)


Definisi umum faktor keamanan adalah rasio antara tegangan
maksimum (maximum stress) dengan tegangan kerja (working
stress),
Faktor Keamanan (N)
Bila angka keamanan beban statsi sudah diketahui,
maka secara impiris angka keamanan untuk beban
yang lain bisa ditentukan menggunakan perbandingan.

Statis: Berulang: Berganti: Kejut = 1 : 2 : 3 : 4


BEBAN

You might also like