You are on page 1of 16

KEGIATAN BELAJAR 1

-PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL-

A. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar, berdiskusi, dan menggali informasi, peserta didik diharapkan
mampu:
1. Memahami konsep tentang produksi massal
2. Memahami perencanaan produksi massal
3. Mengetahui urutan perencanaan produksi massal
4. Memahami peramalan dalam perencanaan produksi massal

C. Alokasi Waktu
8 x 45 menit

D. Dasar Teori
Produksi massal diluncurkan pertama kali pada tahun 1926, tepatnya oleh sebuah
perusahaan mobil ternama yang bernama Ford Motor Company. Mulai saat itu, sistem produksi
semacam ini mulai dikenal oleh banyak perusahaan. Di awal kemunculannya sistem produksi
massal hanya diterapkan pada produksi barang tertentu saja. Seperti untuk makanan, bahan bakar
dan bahan kimia. Tetapi saat ini, sistem ini sudah digunakan untuk produk jenis manufacture
serta bidang-bidang kerajinan.
1. Produksi Massal
Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan
menambah daya guna sebuah benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa, dan
kegiatan menambah daya guna sebuah benda dengan mengubah sifat dan bentuknya disebut
produksi barang. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang.
2|Page
Sehingga produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan
standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan
produk sebelumnya.

a. Pengertian Lain Produksi Massal


Produksi massal adalah nama yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi
barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah
tidak berarti dengan kualitas rendah. Sebaliknya diproduksinya barang dalam jumlah yang besar
telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang yang sama.
Menurut Amstrong dan kotler (2009), Mass Production atau produksi massal adalah
kemampuan untuk menyediakan produk dalam skala masal yang didesain secara individual dan
dikomunikasikan untuk dipertemukan dengan kebutuhan setiap pelanggan.
Produksi massal adalah pola menghasilkan produk yang dilakukan terus menerus dan
berurutan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan dari sejak bahan baku, bahan setengah jari hingga
barang siap didistribusikan.

b. Sifat-Sifat Produksi Massal


Setelah mengetahui pengertian dari produksi massal di atas, di bawah ini akan dijelaskan
tentang sifat-sifat produk yang diproduksi secara massal tersebut. Ini dia sifat-sifat yang
dimaksud:
1) Produk Yang Dihasilkan Berjumlah Besar
Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar. Karena
pembuatan barang dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah
untuk waktu tertentu bahkan seterusnya. Sifat ini yang menjadi alasan mengapa produksi
massal disebut juga produksi terus menerus. Karena perusahaan tidak berhenti melahirkan
produk dengan jumlah banyak.

2) Menghasilkan Satu Jenis Produk


Produksi massal akan menghasilkan produk satu varian saja karena mesin dibuat
secara otomatis untuk menciptakan satu jenis produk. Misalnya, pada produksi massal

3|Page
perakitan sepeda motor maka varian motor yang dihasilkan memunyai spesifikasi dan merk
yang sama.

3) Sistem Produksi Disesuaikan Pada Urutan


Produk yang dihasilkan untuk produksi massal salah satu sifatnya ialah dibuat secara
berurutan atau disesuaikan dengan pola urutan. Artinya, proses pengerjaan produk di awali
dari bahan baku, hingga bahan jadi. Menurut sifat ini, produk produksi massal, dibuat dengan
beralur maju. Tidak ada percampuran sistem pembuatan, seperti memasukkan barang jadi,
lalu barang setengah jadi, lalu kembali ke bahan baku lagi, tidak demikian.

4) Tidak Membutuhkan Tenaga Kerja yang Banyak


Sifat selanjutnya adalah tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Karena
produk yang diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih diutamakan. Karena alat inilah
yang membuat proses pembuatan produk lebih cepat. Karena sudah dipahami kalau produksi
massal adalah sistem pembuatan produk dengan jumlah banyak. Maka dari itu, kalau hanya
menggantungkan pada tenaga manusia hasilnya tidak akan maksimal.

5) Persediaan Bahan Produk Lebih Sedikit


Jika membuat produk untuk dipasarkan sesuai sistem produksi massal, biasanya
persediaan bahan produk lebih sedikit. Karena tidak ada stok bahan tak terpakai hanya karena
kesalahan penghitungan. Ini akibat dari pola pembuatan produk yang lebih teratur dan
berurutan. Sehingga, kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur.

6) Bahan-Bahan Dipindah Menggunakan Mesin


Sistem produksi massal membutuhkan pembuatan barang yang lebih cepat. Karena
jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal. Maka dari itu, sifat
yang kelima adalah pemindahan bahan ke mesin pengolah pun harus menggunakan alat atau
mesin khusus. Sehingga proses meracik bahan baku menjadi bahan jadi bisa lebih efisien.

7) Mesin Pembuat Produk Bersifat Khusus

4|Page
Karena semua proses pembuatan produk didominasi oleh tenaga mesin, maka tentu
kerja mesin tersebut harus bersifat khusus. Karena harus ada yang bekerja sebagai peracik
bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin pengemas produk dan masih
banyak fungsi yang lainnya. Karena hal itulah mengapa sistem produksi massal lebih sering
diterapkan oleh perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil. Karena untuk modal
pengadaan alatnya saja memerlukan finansial yang tidak sedikit.

c. Ciri-ciri Produksi Massal


Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar
2) Biaya perunit rendah
3) Bertujuan menguasai pasar
4) Dijual di pasar bebas
5) Hampir tidak ada variasi produk
6) Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
Bila terjadi kelebihan produk (over production) maka dunia usaha maupun dunia industri
akan mengambil suatu tindakan, yaitu melakukan discount atau suatu promosi produk besar-
besaran dan mengadakan kuis berhadiah. Hal tersebut dilakukan agar produk massal dapat
diserap oleh pasar yang ada. Masalah yang dihadapi oleh sebuah dunia usaha maupun dunia
industri yaitu tantangan dalam menjalankan proses menambah jumlah produksi harus tetap stabil.

d. Keuntungan Produksi Massal


1) Efisien secara ekonomi
Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit waktu, biaya
tenaga kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya,
sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran per unit yang diproduksi. Hal
ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar untuk menghemat pengeluaran yang tidak
perlu.

2) Tingkat Produksi cepat

5|Page
Karena proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk
mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat dari setiap
prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem pengangkutan menjadi lebih maju dalam
industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan mengarahkannya ke tujuan
yang benar tanpa diawasi oleh manusia.

3) Akurasi produksi
Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang berulang
yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga
kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat produk tidak akan terlalu
berdampak negatif. Dengan begitu pola produksi ini memungkinkan akurasi yang luar biasa
dan margin kesalahan yang rendah.

e. Kekurangan Produksi Masal


1) Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen
Karena sistem produksi ini menurut definisi berfokus pada penciptaan satu produk
dalam jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan permintaan pelanggan yang selalu
berubah jika permintaan produk itu tiba-tiba menurun. Permintaan akan sulit diprediksi dan
bisa sia-sia jika Anda memproduksi produk yang mudah rusak.

2) Pengurangan tenaga kerja


Peralatan canggih adalah indikator utama yang ada dalam pola produksi ini, dan ini
dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK, dan tentu ini tidak akan baik.
Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang sama setiap hari, ini pasti dapat
menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu dari proses manufaktur, seperti kontrol
kualitas.

3) Sulit merestrukturisasi produksi


Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja bersama secara serempak,
mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi finansial dan logistik yang besar;
terutama di puncak tren modern untuk menciptakan proses yang lebih ramah lingkungan.

6|Page
Contoh Produk Produksi Massal
Toyota
Toyota adalah perusahaan otomotif asal jepang yang memasarkan dan membuat produknya di
Indonesia dibawah naungan PT. Astra. Penjualannya selalu memuaskan karena terjangkau untuk
masyarakat kelas menengah, bahkan pangsa pasar di tahun 2019 naik menjadi 32%. Saat ini
karyawan yang ada di toyota motor Indonesia berjumlah 8000 orang

Coca-cola
Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang membantu
perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan baik. Minuman manis ini
yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling banyak disajikan di dunia. Mencakup
lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi sehari.sudah lumrah dilakukan saat
ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan masyarakat yang begitu tinggi.

Iphone
Dianggap sebagai salah satu perangkat paling menguntungkan yang pernah diproduksi;
Pendapatan produk iPhone mencapai 91,3 miliar dolar. Ketika iPhone 5 diluncurkan, perusahaan
ini mengalami pertumbuhan terbesarnya. Diikuti oleh perkenalan yang bagus untuk 5S, iPhone
tetap sebagai produk berkualitas tinggi. Menurut para peneliti, gadget Apple kecil ini mengambil
bagian dalam 45% dari seluruh penjualan smartphone tahun lalu.

2. Perencanaan Produksi masal


Perencanaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan
periode dan waktu yang direncanakan. Perencanaan produksi adalah perencanaan dan
pengorganisasian mengenai pekerja, bahan, mesin, dan peralatan serta modal yang diperlukan
untuk memproduksi barang dengan suatu metode tertentu sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus
memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya (ekstensi produk atau
perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi). Kesuksesan suatu dunia usaha maupun
dunia industri tergantung dari cara mencukupi kebutuhan pelanggan, kemudian menciptakan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang rendah.
Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada
suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga

7|Page
kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh
aktivitas rutin tenaga kerja

a. Tujuan Perencanaan Produksi


1) Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
Salah satu tujuan perencanaan produk massal. yaitu meminimalkan biaya produksi dan
memaksimalkan keuntungan. Dengan membuat perencanaan produk, maka akan
dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi, seperti penyediaan
bahan baku, tenaga kerja dan yang lainnya.

2) Memaksimalkan kepuasan pelanggan


Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan
semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk, maka semakin mudah bagi
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, sebaliknya semakin pelanggan tidak puas
terhadap produk, maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari
produk tersebut. Salah satu cara dunia usaha maupun dunia industri untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan yakni dengan melakukan inovasi yang sesuai dengan permintaan
pelanggan pada suatu produk.

3) Meminimalkan perubahan nilai produksi


Perencanaan produksi yang tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi
suatu produk, contohnya perusahaan bahan baku di gudang harus diproduksi sesuai dengan
jadwal waktu yang telah ditentukan. Apabila proses produksi terjadi dalam waktu yang
cukup lama, maka bahan baku yang disimpan di gudang akan mengalami kerusakan apabila
tidak terpakai lagi.

4) Meminimalkan perubahan tenaga kerja


Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga kerja
yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang
berkaitan dengan tenaga kerja tersebut, maka biaya tenaga kerjapun bisa diminimalkan.

8|Page
5) Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik
Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan yang terdapat
dalam pabrikpun di maksimalkan.

b. Fungsi Perencanaan Produksi


1) Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana
penjualan produk kepada konsumen. Rencana produksi yang tepat ialah rencana yang
berhubungan dengan kebutuhan konsumen yang beredar di pasar dan mengetahui selera
konsumen untuk memaksimalkan penjualan

2) Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi


Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar
perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu. Proses
produksi barang harus berjalan dengan konsisten karena pada umumnya konsumen hanya
menginginkan ketersedian barang yang dibutuhkan.

3) Alat untuk memonitor hasil produksi


Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi, yaitu memudahkan perusahaan
dalam memonitor hasil produksinya secara akurat. Pemonitoran bertujuan untuk
memudahkan dunia usaha maupun dunia industry dalam memantau hasil produksinya secara
akurat. Hasil pemantauan digunakan sebagai acuan guna membuat penyesuaian atau revisi
produksi agar berjalan lebih baik.

c. Unsur Perencanaan Produksi


1) Tujuan Produksi
Produksi merupakan kegiatan yang dilakukan memenuhi kebutuhan masyarakat agar
memperoleh keuntungan. Tujuan produksi dapat dikomunikasikan oleh dunia usaha maupun

9|Page
dunia industri yang berkaitan dengan pembuatan produk. Tujuan produksi harus dibuat
sejelas mungkin dan mampu dipahami oleh menejemen perusahaan.

2) Pengukuran dan standar produksi


Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan saja, tetapi juga harus
mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk tersebut agar tidak menyebabkan
penimbunan barang.

3) Perencanaan merupakan fakta obyektif


Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang cukup rasional
bukan hanya sebagai angan-angan saja. Hal tersebut digunakan untuk mengurangi
pemborosan bahan baku dan biaya tenaga kerja.

4) Perencanaan harus bisa diukur


Pengukuran perencanaan membutuhkan perkiraan agar tidak menimbulkan kerugian
pada dunia usaha maupun dunia industri.

5) Tahap awal pelaksanaan produksi


Tahap perencanaan merupakan langkah awal bagi dunia usaha maupun dunia industri
dalam menghasilkan barang yang dibutuhkan konsumen.

d. Jenis-Jenis Perencanaan Produksi


1) Perencanaan Jangka Panjang (Long Range Planning)
Perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan produksi lebih dari Satu tahun
bahkan hingga lima tahun mendatang, dengan tujuan untuk mengatur penambahan kapasitas
peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik, dan pengembangan produk (product
development)

2) Perencanaan Jangka Menengah (Medium Range Planning)


Perencanaan jangka menengah merupakan perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang. Perencanaan jangka menengah meliputi besar

10 | P a g e
kebutuhan kapasitas dan berapa banyak kebutuhan bahan baku atau material yang dibutuhkan
dalam proses produksi.

3) Perencanaan Jangka Pendek (Short Range Planning)


Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan
dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu tahun.
Perencanaan jangka pendek berhubungan dengan pengaturan operasi produksi, sehingga
dapat disebut dengan perencanaan operasional.
Berdasarkan keterangan pembagian tersebut, perencanaan produksi mempersiapkan
tenaga kerja atau buruh, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain pada waktu yang
diperlukan.

e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perencanaan Produksi


Secara garis besar, faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan produksi antara lain
sebagai berikut.
1) Faktor Internal, merupakan faktor yang berada di dalam suatu dunia usaha atau dunia
industri. Faktor internal tersebut meliputi produktivitas tenaga kerja, kemampuan pengadaan
dan penyediaan, serta kapasitas mesin dan peralatan.
2) Faktor Eksternal, merupakan faktor dunia usaha atau dunia industri yang berada di luar
kekuasaan pimpinan perusahaan. Faktor eksternal tersebut antara lain kebijakan pemerintah,
inflasi, dan bencana alam.
Beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produksi yakni sifat
proses produksi, jenis dan ilmu barang yang diproduksi, serta sifat barang yang diproduksi.

3. Urutan Perencanaan Produksi Massal


Perencanaan produksi massal memiliki tujuan sebagai langkah awal untuk menentukan
aktivitas produksi dan sebagai masukan rencana sumberdaya, oleh karena itu dalam perencanaan
produksi massal memiliki urutan proses. Adapun Urutan perencanaan produksi dan pengontrolan
(Production planning and controlling) sebagai berikut:

11 | P a g e
http://www.ijesi.org/papers/Vol(5)6/J0506061064.pdf

a. Routing
Perencanaan produksi di mulai dari routing dalam produksi. Routing adalah menetapkan
dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk
akhir. Di dalam menentukan urutan-urutannya, harus sudah termasuk penyusunan alat-alat yang
akan dipergunakan. Routing digunakan untuk memperbaiki (a) kuantitas dan kualitas produk, (b)
sumber daya manusia, mesin, dan bahan yang akan digunakan, (c) jenis, jumlah, dan urutan
operasi manufaktur, dan (d) tempat produksi. Routing merupakan langkah penting dalam
perencanaan produksi dan kontrol. Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.

b. Scheduling
Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi
yang disenergikan sebagai suatu kesatuan. Penjadwalan atau scheduling merupakan langkah

12 | P a g e
kedua dalam perencanaan produksi dan kontrol yang dilakukan guna memperbaiki jumlah
pekerjaan yang harus dilakukan, mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan
prioritas, serta memperbaiki pemulaan dan menyelesaikan tanggal dan waktu untuk setiap
operasi. Sehingga dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui dan diawasi penggunaan waktu
pada setiap saat pemrosesan produksi, sesuai dengan urutan-urutannya (optimlisasi waktu)

c. Dispatching
Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai
melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di
dalam routing dan scheduling. Dispatching memulai produksi dan memberikan kewenangan
yang diperlukan untuk memulai pekerjaan berdasarkan rute.

d. Follow-up
Follow-up adalah menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.

4. Peramalan Dalam Perencanaan Produksi Massal


a. Pengertian Peramalan Perencanaan Produksi Massal
Peramalan perencanaan produksi digunakan untuk menentukan persiapan produksi di
masa yang akan datang dengan menunjukkan arah dan tindakan yang harus dilakukan.
Peramalan (dalam bahasa Inggris disebut dengan Forecasting) ialah seni dan ilmu yang
digunakan untuk memprediksi apa yang terjadi di masa depan. Peramalan merupakan salah satu
fungsi yang sangat penting karena hampir semua keputusan proses produksi massal diambil
berdasarkan peramalan yang terjadi di masa depan.
Peramalan perencanaan produksi massal merupakan peramalan yang ditentukan
manajemen. Contoh peramalan yaitu model produk, jumlah unit yang akan diproduksi, pasar
yang paling berpotensi, jumlah karyawan yang harus direkrut, modal yang harus disediakan, dan
bahan baku yang harus dibeli. Peramalan yang buruk akan menghasilkan keputusan yang salah,
sehingga membuat dunia usaha atau dunia industri tidak siap memenuhi tuntutan di masa depan.
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting. Kriteria tersebut antara
lain sebagai berikut:
1) Akurasi, dilihat dengan mengukur kebiasaan konsistensi peramalan

13 | P a g e
2) Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan bergantung kepada jumlah item
yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
3) Kemudahan metode peramalan disesuaikan pada dana yang tingkat akurasinya ingin didapat.

b. Metode Peramalan
Menurut metodenya, peramalan dapat diklasiYkasikan menjadi dua kelompok, antara lain
sebagai berikut.
1) Peramalan subjektif, merupakan peramalan yang lebih menekankan pada keputusan hasil
musyawarah diskusi atau pendapat dari banyak pihak. Peramalan subjektif terbagi menjadi
dua metode, yaitu sebagai berikut.
 Metode Delphi
Metode delphi merupakan suatu cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama
dalam suatu kelompok yang terdiri dari ahli yang berasal dari disiplin yang berbeda.
Contoh untuk peramalan teknologi jangka panjang.
 Metode Penelitian
Metode penelitian digunakan untuk menganalisis fakta secara otomatis pada bidang yang
berhubungan dengan pemasaran. Contoh survei konsumen.

2) Peramalan objektif, merupakan peramalan yang memiliki aturan-aturan statistik dalam


menunjukkan hubungan permintaan dengan satu lebih variabel yang memengaruhinya.
Peramalan objektif terdiri atas dua metode sebagai berikut:
 Metode Intrisik
Metode ini digunakan dalam peramalan jangka pendek kegiatan produksi.
 Metode Ekstrinsik
Metode ini digunakan dalam peramalan jangka panjang dengan mempertimbangkan
faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi permintaan di masa yang akan datang.

c. Keuntungan dan Kekurangan Peramalan


Keuntungan dan kekurangan peramalan antara lain sebagai berikut.
1) Keuntungan: metode atau teknik peramalan oleh perusahaan digunakan untuk menilai hasil
yang akan didapatkan. Metode yang digunakan bergantung dari data yang tersedia dan jenis

14 | P a g e
industri yang dioperasikan oleh dunia usaha atau dunia industri untuk mengambil keputusan
tentang masa depan dunia usaha atau dunia industri yang bersangkutan.
2) Kekurangan: teknik peramalan dengan bantuan alat analisis untuk mendapatkan informasi
terbaik, namun tingkat keakurasian hasil peramalannya rendah, maka akan mengakibatkan
kehancuran pada keuangan dunia usaha atau dunia industri. Oleh karena itu, dunia usaha atau
dunia industri dianjurkan untuk memadukannya dengan alat analisis proses produksi massal.

d. Langkah-Langkah Peramalan
Langkah-langkah melakukan peramalan antara lain sebagai berikut:
1) Menentukan Tujuan Peramalan
Penentuan tujuan peramalan dilakukan untuk mempertimbangkan dan memutuskan
peramalan apa yang sebenarnya dibutuhkan. Dalam tahap ini, kita harus menentukan setiap
detail pengamatan tersebut, contohnya jenis produk, unit yang diperlukan, dan jangka waktu
(mingguan, bulanan, atau tahunan).

2) Mengevaluasi dan Menganalisis Data yang Sesuai


Pengidentifikasian data akan berdampak pada peramalan, contohnya apabila ingin
meramalkan jumlah penjualan pada suatu produk baru, maka harus memiliki data historis
penjualan, sehingga membatasi dalam menggunakan metode peramalan yang bersifat
kuantitatif.

3) Memilih dan Menguji Metode Peramalan


Metode peramalan yang dipilih adalah metode yang telah mempertimbangkan
beberapa faktor, seperti biaya dan kemudahan penggunanya. Selain itu, satu faktor yang
terpenting adalah faktor keakuratan peramalan. Keakuratan data dilakukan dengan cara
mencari dua atau tiga metode yang telah dipertimbangkan, kemudian mengujinya pada data
historis untuk melihat metode atau model forecasting yang paling akurat.

4) Menghasilkan Peramalan
Hasil ramalan diperoleh dengan menentukan metode atau model peramalan yang akan
digunakan.

15 | P a g e
E. TUGAS
1. Bacalah dan pahamilah dengan seksama materi tentang perencanaan produksi massal ini.
2. Kerjakan latihan berikut ini untuk mengukur pemahaman kalian mengenai materi ini. Link
latihan: http://form-timer.com/start/66d5c793
Waktu Pengerjaan 90 menit.
Batas Pengerjaan: 04 Agustus 2021 pukul 23.55 WIB
3. Jangan lupa melakukan presensi di link yang telah disediakan pada postingan di Edmodo.

 SELAMAT BELAJAR 

16 | P a g e

You might also like