Professional Documents
Culture Documents
Tri Budiyatmi Proposal Terbaru
Tri Budiyatmi Proposal Terbaru
Disusun oleh :
Tri Budiyatmi
230131019
Pembimbing 1 pembimbing 11
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I
BU (...........................
NIK.
Penguji II
Siti Naimah S.Kep,Ns.,M.Kep (............................)
NIK: 42.030490.02
Penguji III
Erika Nurwidiyanti S.Kep,Ns.,M.Kep (............................)
NIK: 42.221185.02
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
i
Yogyakarta PDHI yang telah memberikan izin peneliti dalam
melaksanakan penelitian.
9. Suami dan anak-anak yang selalu mendukung baik secara moral,
material, dan doa yamg tak ada hentinya diberikan kepada saya.
10. Semua pihak yang telah membatu dalam penyusunan penelitian ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bhwa proponal ini masih jauh dari sempurna.Atas
kekurangan dan kesalahan dalam proposal ini, penulis mohon maaf. Demi
kebaikkan proposal ini , penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifat
membangun dari pembaca. Akhir kata penulis mengharapkan semoga
proposal ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
v
DAFTAR ISI
PROPOSAL PENELITIAN......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................5
E. Keaslian Penelitian......................................................................................7
BAB II...................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................10
A. Tinjauan Teorotis........................................................................................10
1) Sectio Caesarea.......................................................................................10
2) Tinjauan Teoritis Tekanan Darah............................................................15
3) Terapi Murotal Al-Qur’an.......................................................................18
B. Kerangka Konsep........................................................................................20
C. Kerangka Penelitian....................................................................................21
D. Hipotesa.......................................................................................................21
BAB III...................................................................................................................22
A. Jenis dan Desain Penelitian.........................................................................22
B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................23
C. Populasi dan sampel..................................................................................23
D. Variabel penelitian dan Devinisi operasional.........................................25
E. Instrumen dan Bahan Penelitian.............................................................27
v
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................27
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian Penelitian...................................................................................7
Tabel 2. Definisi Operasional.................................................................................26
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konsep.................................................................................20
Gambar 2. Kerangka Penelitian.............................................................................21
Gambar 3. Desain Penelitian.................................................................................22
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
melintang/sungsang (3,1%), perdarahan (2,4%,) eklamsi (0,2%), ketuban pecah
dini (5,6%), partus lama (4,3%), lilitan tali pusat (2,9%), plasenta previa (0,7%),
plasenta tertinggal (0,8%), hipertensi (2,7%), dan lainnya (4,6%) (Kementerian
Kesehatan RI, 2021). Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan angka persalinan
melalui metode Sectio Caesarea (SC) (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Berdasarkan data dari RS Islam Yogyakarta PDHI enam bulan terakhir di
dapatkan data pasien yang bersalin secara Sectio Caesarea (SC) berjumlah 103
pasien.
Pasien yang akan menjalani persalinan dengan sectio caesarea (SC) akan
timbul masalah psikis meliputi rasa takut dan cemas. Hal ini dikarenakan pasien
merasa cemas dan takut kemungkinan yang akan terjadi, baik pada diri pasien
maupun pada bayinya (Suwanti, Silawati and Carolin, 2022). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kenaikkan tekanan darah ketika ibu akan mejalani persalinan
diantaranya adalah umur,paritas, pekerjaan dan pengalaman atau pengatahuan
(Sari, Arini and Arindari, 2023). Pengetahuan atau pengalaman yang kurang
tentang sectio caesarea akan meningkatkan risiko kenaikkan tekanan darah.
Tubuh yang mengalami stress akan meningkatkan sekresi epinefrin hingga 300
kali lipat lebih dari kadar normalnya, tergantung dari jenis dan intensitas
rangsangan stress yang dirasakan oleh tubuh. Hormon kortisol yang berperan
dalam kondisi stress akan meningkatkan aktivitas epinefrin sehingga terjadi
peningkatan frekuensi jantung dan tekanan darah (Aziza, Bakar and Ulfiana,
2019). Dampak kecemasan yang dialami oleh ibu saat proses operasi dapat
menyebabkan spasme pembuluh darah yang memburuk sehingga terjadi
kenaikan tekanan darah (Trisiani and Hikmawati, 2021).
2
beberapa faktor penyebab timbulnya kenaikkan tekanan darah adalah kurangnya
dukungan sosial keluarga, mempunyai penyakit yang tidak sembuh, kurangnya
kemampuan pasien dalam mengatasi koping dan persepsi yang salah akan
tindakan operasi (Larasati, 2023)
Tekanan darah ialah gaya yang dikeluarkan darah melawan dinding arteri.
Tekanan paling tinggi saat darah dipompa oleh ventrikel kiri. Tekanan darah pada
pasien pre operasi Sectio Caeserea (SC) akan naik dan turun, bukan hanya
dengan setiap denyutan tetapi juga bergantung pada kondisi terjaga atau tertidur,
melakukan pekerjaan berat maupun bersantai, dan saat bergairah atau tenang.
Bahkan orang yang biasanya memiliki tekanan darah tinggi sementara selama
stress (Soim, 2022)
Kenaikkan tekanan darah dapat dikelola dengan menggunakan
farmakologi dan non- farmakologis. Metode farmakologi dengan pemberian obat
sesuai dengan advis dari dokter. Sedangkan terapi non farmakologi seperti
stressor immunity, psikoterapi, terapi psikoreligius, terapi psikososial, dan
konseling dapat digunakan. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada
pasien pre operasi Sectio Caesarea (SC) adalah dengan melakukan pengobatan
psikoreligius berupa terapi murotta yang diyakini dapat meredakan kecemasan,
ketegangan, dan ketidaknyamanan fisiologis sehingga memberikan dampak efek
menenangkan jiwa. Mendengarkan bacaan Al-Qur'an merupakan salah satu
bentuk pengobatan keagamaan yang mana orang yang membacanya dan yang
mendengarkannya mungkin mempunyai reaksi yang menenangkan . (Di, Pku and
Jepara, 2023).
3
darah pada pre dan post murotal dengan nilai p 0,001 untuk tekanan sistolik dan
p 0,002 untuk tekanan diastolik. Begitu juga dengan penelitian (Arif et al., 2022)
yang menunjukan adanya pengaruh terapi murotal terhadap tingkat kecemasan
pada pasien pre operasi dengan hasil p 0,000.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
penelitian berupa “Apakah ada pengaruh pemberian terapi Murotal Al-Quran surat
Ar-rahman terhadap Status Hemodinamik pada pasien pre-operasi Sectio
Caesarea (SC) di Kamar Operasi RS Islam Yogyakarta PDHI”
C. Tujuan
Penelitian
1) Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi murotal Al -Quran
terhadap status hemodinamik pada pasien section caesarea (SC) di kamar
4
operasi RS Islam Yogyakarta PDHI.
5
2) Tujuan khusus
a. Mengetahui karakteristik responden meliputi umur, pekerjaan
pendidikan, dan gravida
b. Mengetahui status hemodinamik (tekanan darah dan nadi) pada pasien
pre-operasi section caesarea (SC) di kamar operasi RS Islam
Yogyakarta PDHI sebelum didengarkan murotal Al-Quran.
c. Mengetahui status hemodinamik (tekanan darah dan nadi) pada pasien
pre-operasi section caesarea (SC) di kamar operasi RS Islam
Yogyakarta PDHI setelah didengarkan murotal Al-Quran.
d. Menganalisa pengaruh terapi murotal Al-Quran terhadap hemodinamik
(tekanan darah dan nadi) pada pasien pre operasi section caesarea (SC)
di kamar operasi RS Islam Yogyakarta PDHI
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang terkait antara lain :
1) Manfaat teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan
tentang pengaruh terapi murottal Al Quran sebagai terapi non farmakologi
dalam menurunkan tekanan darah pada pasien pre operasi Sectio Caesarea
(SC).
2) Manfaat praktis
a. Bagi RS Islam Yogyakarta PDHI
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan, khususnya dalam upaya pemecahan masalah
kenaikan tekanan darah dan nadi pada pasien pre operasi Sectio
Caesarea (SC) di RS Islam Yogyakarta PDHI untuk dijadikan standar
operasional prosedur.
b. Bagi STIKES Guna Bangsa
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan literasi dalam
pembelajaran dan praktek terkait pengaruh terapi murotal al quran
terhadap perubahan tekanan darah dan nadi.
c. Bagi perawat
6
Hasil penelitian ini dapat dijadikan intervensi pada pemberian asuhan
keperawatan pada pasien pre operasi sectio caesarea (SC) yaitu terapi
murotal al quranuntuk menurunkan tekanan darah dan nadi.
d. Bagi pasien
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu mengatasi kenaikkan
tekanan darah dan nadi yang dihadapi pasien pada tahap pre operasi
sectio caesarea (SC) dengan ikut berperan serta aktif dalam perawatan.
e. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk peneliti
selanjutnya terkait dengan pengaruh terapi murotal tehadap tekanan
darah dan nadi pada pasien pre operasi sectio caesarea (SC).
7
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Populasi dan Sample Hasil Persamaan dan
dan Tahun Peneliti Perbedaan
1 Shari Pengaruh terapi Metode: menggunakan quasi Terdapat perbedaan yang Persamaan: metode, teknik ,
(2023) murotal alquran experimental dengan rancangan berarti antara sebelum dan instrumen, analisis data
terhadap tingkat one group pre-post test sesudah intervensi Perbedaan: tempat ,waktu, jumlah
kecemasan pada Desaign: pre dan post murotal murotal alquran p value sampel
pasien pre operasi Al Quran =0,005
sectio caesarea Sampel: jumlah sampel
30,teknik connecutive sampling
Instrumen:murotal surat ar
rahman
Analisa data:uji t tets
7
3 Syah, et al( 2023) Gambaran Metode :deskriptif kuantitatif Terjadi penurunan tingkat Persamaan : variebel murotal
kecemasan pasien sampel: 31 responden kecemasan Perbedaan: waktu,tempat sampel
pre operasi turp Sampel: total sampling pada pasien pre operasi dan instrumen
(transurethal Instrumen: surat al mulk TURP
resection of the
prostate)dengan
spinal anestesi
menggunakan
terapi murottal di
rsud Cilacap
4 Soim Pengaruh Metode:One group pre-post Ada pengaruh pemberian Persamaaan :metode,yang di
(2022) pemberian murrotal test eksperimental design murotal wirid kitab ukur perubahan tekanan darah
“wirid kitab Sampel: yang mengalami munajat terhadap tekanan dan nadi pre dan post
munajat”terhadap perawatan pre operasi di darah di ruang tunggu murotal,analisis data
tekanan darah dan holding room rsi sultan agung pasien p value
Perbedaan : tempat,waktu, tahun
frekuensi denyut semarang pada bulan september 0,025(p<0,05) ,instrumen wirid kitab
jantung pasien pre 2021 sebanyak 18 responden Terhadap frekuensi
munajab,variebel
operasi di ruang Sampel:total samplig denyut jantung nilai p
tunggu pasien Instrumen:wirid kitab munajab value 0,046(p,0,05)
(holding room) Analisis data:univariat dan
Rumah Sakit Islam bivariat
SultanAagung
Semarang
5 Parman,et al ( 2019) Perubahan tingkat Metode:pra eksperimen dengan Terjadi pengaruh terapi Persamaaan: instrumen, analisis
kecemasan pasien rancangan pre-post test one murotal Al-Quran dengan data
pre operasi group design. nilai p value 0,01(p<0,05) Perbedaan : metode ,sampel,
dengan Sampel:pasien gagal ginjal yang tempat waktu
terapi murotal al
8
quran di RSUD menjalani operasi pada tahun
Raden Mattaher 2017.Sampel menggunakan
Jambi teknik accidental sampling
,jumlah sampel 14 pasien.
Instrumen:murotal Al Quran
Analisis data:univariat dan
bivariat
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teorotis
1. Sectio Caesarea
a. Definisi
b. Klasifikasi
Klasifikasi Sectio Caesarea (SC) nenurut (Wiknjosastro, 2017)
adalah
1). Sectio Caesarea Klasik
Sectio Caesarea tipe klasik dilakukan dengan membuat sayatan
1
secara vertikal pada bagian atas rahim. Pembedahan tipe
tersebut diawali dengan membuat sayatan memanjang pada
korpus uteri kira-kira sepanjang 10 cm. Apabila ibu dengan
riwayat SC klasik ingin melahirkan anak berikutnya, maka tidak
dianjurkan melahirkan pervaginam apabila sebelumnya telah
dilakukan tindakan pembedahan ini.
2) Sectio Caesarea Transperitonel Profunda
Klasifikasi berikutnya adalah tipe Sectio Caesarea (SC)
transperitonel profunda, yang juga disebut sebagai low cervical,
yaitu sayatan vertikal pada segmen lebih bawah rahim. Indikasi
dilakukannya jenis sayatan ini adalah apabila bagian bawah
rahim tidak berkembang atau tidak cukup tipis untuk
memungkinkan dibuatnya sayatan transversal. Sebagian sayatan
vertikal dilakukan sampai ke otot-otot bawah rahim.
3) Sectio Caesarea Histerektomi
adalah suatu pembedahan dimana setelah janin dilahirkan
dengan Sectio Caesarea, dilanjutkan dengan pegangkatan rahim.
4) Sectio Caesarea Ekstraperitoneal
yaitu Sectio Caesarea (SC) berulang pada seorang pasien yang
sebelumnya melakukan Sectio Caesarea. Biasanya dilakukan di
atas bekas sayatan yang lama. Tindakan ini dilakukan dengan
insisi dinding dan faisa abdomen sementara peritoneum
dipotong ke arah kepala untuk memaparkan segmen bawah
uterus sehingga uterus dapat dibuka secara ekstra peritoneu
1
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
KTG dengan pembebanan dan USG.
Prolapses tali pusat atau tali pusat menumbung yaitu keadaan
dimana tali pusat berada di depan bagian terbawah janin atau terletak
lebih rendah dari bagian terbawah janin. Tali pusat akan tertekan
oleh bagian terbawah janin dan mengakibatkan hipoksia pada janin
2) Gagal Vakum/Forsep
yaitu suatu keadaan dimana pada tindakan vakum/forsep tidak terjadi
kemajuan persalinan
3) Rupture Uteri Imminent (RU)
yaitu suatu proses persalinan dimana didapatkan ancaman untuk
terjadinya ruptur uteri.Biasanya didahului oleh distosia, adanya
perjalanan persalinan yang abnormal atau persalinan yang macet
(obstructed labor) baik disebabkan oleh faktor maternal,faktor janin
maupun faktor maternal-fetal. Tanda dan gejala yang dapat
ditemukan bervariasi meliputi gawat janin hingga kematian janin,
perdarahan pervaginam,takikardi maternal, nyeri hebat di luar
kontraksi.
4) Hemoragia Antepartum (HAP) dengan syok hipovolemik
yaitu perdarahan dari jalan lahir yang terjadi pada masa kehamilan
(lebih dari 24 minggu) sebelum menjelang persalinan. Penyebab
utama dari perdarahan antepartum adalah plasenta previa. Karena
perdarahan diakibatkan berasal dari pembuluh darah
plasenta,perdarahan seringkali massif dan dapat menyebabkan syok
hipovolemik.
5) Solusio Placenta
yaitu penyebab lain dari HAP, dimana plasenta terlepas dari tempat
implantasin normalnya sebelum melahirkan. Jika proses pelepasan
terus berlanjut janin dengan cepat mengalami hipoksia hingga janin
meninggal.Selain perdarahan placenta posterior dapat menyebabkan
penyerapan dan menimbulkan komplikasi lebih lanjutan (uterus
1
couvelaire) dimana otot-otot rahim tidak dapat berkontraksi dengan
baik.
6) Persalinan Pada Bekas Seksio Sesarea (PBS)
adalah persalinan pervaginam setelah operasi caesar (VBAC) yang
dimaksud dengan persalinan pervaginam setelah operasi caesar
(PBS) atau VBAC (vaginalbirth after cesarean section) adalah suatu
metode persalinan pervaginam bagi seorang ibu yang pernah
menjalani operasi caesar pada kehamilan sebelumnya.
7) Perdarahan Ante Partum
adalah pendarahan yang terjadi sebelum melahirkan. Ada beberapa
penyebabnya, seperti kelainan posisi plasenta atau kondisi dimana
plasenta terpisah dari implantasi normal sebelum bayi lahir.
8) Obstructed Labor
adalah pendarahan yang terjadi sebelum melahirkan. Ada beberapa
penyebabnya, seperti kelainan posisi plasenta atau kondisi
terpisahnya plasenta
9) Letak Lintang kasep
dari implantasi normal sebelum bayi lahir.merupakan kelainan
dimana posisi janin melintang dan telah terjadi proses persalinan
yang mendorong bagian bawah janin jauh ke dalam jalan lahir.
10) PEB (Pre-Eklamasi Berat)
adalah sekelompok penyakit yang disebabkan langsung oleh
kehamilan yang penyebabnya masih belum jelas. Setelah perdarahan
dan infeksi, preeklamsia dan eklampsia merupakan penyebab utama
kematian obstetrik dan perinatal di bidang kebidanan. Oleh karena
itu, diagnosis dini yaitu pengenalan dan pengobatan agar tidak
berkembang menjadi eklamsia sangat penting.
11) KDP (Ketuban Pecah Dini)
adalah ketuban pecah sebelum tanda-tanda persalinan dan satu jam
menunggu sebelum kelahiran. Kebanyakan ketuban pecah dini terjadi
pada kehamilan yang berlangsung lebih dari 37 minggu.
1
12) Kembar
adalah anak kembar tidak selalu dilahirkan melalui Sectio Caesarea.
Sebab, kelahiran kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi
dibandingkan kelahiran tunggal. Selain itu, bayi kembar juga bisa
mengalami posisi lintang yang berurutan atau salah sehingga
menyulitkan mereka untuk melahirkan secara normal.
d. Dampak Secio Caesarea (SC)
1) Dampak Fisik
Pada ibu bersalin sectio caesarea lebih berdampak pada
peningkatan angka kematian dan kesakitan. Hal ini disebabkan
oleh berbagai faktor, satu di antaranya oleh adanya komplikasi
yang ada di dalam persalinan, termasuk sectio caesarea Beberapa
komplikasi yang muncul pada sectio caesarea mencakup
perdarahan dan infeksi sesudah pembedahan.Tindakan medis
yang menimbulkan luka insisi ialah tindakan pembedahan(Erna
Kasim, 2023).
Proses pembedahan caesar menimbulkan luka bekas sayatan
operasi. Dengan adanya luka bekas operasi sectio caesarea
menimbulkan nyeri pada pasien sehingga pasien cenderung
untuk berbaring saja, untuk mempertahankan seluruh tubuh kaku
dan tidak mengindahkan daerah pembedahan sehingga
menimbulkan kaku persendian, postur yang buruk, kontraktur
otot, nyeri tekan apabila tidak melakukan mobilisasi dini. Salah
satu penanganan pada penatalaksanaan luka operasi yaitu
mobilisasi dini yang bertujuan mempercepat proses
penyembuhan pada luka post operasi(Kartilah et al., 2022).Yang
perlu diperhatikan ialah bila terjadi nyeri yang disertai dengan
komplikasi setelah tindakan pembedahan seperti luka jahitan
post pembedahan yang tidak menutup, infeksi pada luka operasi,
dan gejala lain yang berhubungan dengan jenis pembedahan
(Lestari Hendring, Machmud and Hamang, 2020).
1
2) Dampak Psikologis
Bahwa setiap pasien yang menghadapi tindakan operasi
akan timbul rasa takut dan cemas, kondisi psikologis ibu hamil dapat
merasa cemas dan takut akan hal-hal yang mungkin akan terjadi,
baik pada diri ibu maupun pada bayinya (Azzahroh, Hanifah and
Nurmawati, 2020)
Dampak pada tindakan pembedahan bisanya menimbulkan
kecemasan pada seorang ibu. Kecemasan pada seorang ibu nifas
post sectio caesarea( SC) ialah masa dimana seorang ibu merasakan
khawatir dan cemas untuk melakukan mobilisasi awal (Dian Eka
Januriwasti, 2019).
Tindakan Sectio Caesarea (SC) akan menimbulkan dampak
negatif pada seorang ibu yaitu efek secara psikologis tindakan sectio
caesarea (SC) akan menimbulkan dampak pada rasa takut dan
cemas terhadap rasa nyeri setelah anastesi hilang. Dampak negatif
yang ditimbulkan karena nyeri ialah mobilisasi fisik menjadi
terbatas, terbatasnya activity daily living (ADL). insisi menyusui
awal tidak terpenuhi dengan baik (Milandri, 2022)
2. Status Hemodinamik
Hemodinamika adalah ilmu yang mempelajari pergerakan darah dan
daya yang berperan di dalamnya. Hemodinamika erat kaitannya dengan
mekanisme sirkulasi darah dalam tubuh (Saputro, 2013). Hemodinamik adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan volume, jantung, dan pembuluh darah.
Hemodinamik ini diatur oleh system saraf simpatik dan parasimpatik (Katili,
2015).
a. Tekanan Darah
1). Definisi
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan pada dinding arteri saat
jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah,
semakin keras jantung bekerja (WHO 2013). Tekanan darah normal
1
orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Angka 120 hhmHg menunjukkan
tekanan sistolik, yaitu tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh
tubuh. Sedangkan angka 80 mmHg menunjukkan tekanan diastolik, yaitu
tekanan
1
saat otot jantung berelaksasi dan menerima darah kembali dari seluruh tubuh. Tekanan
darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara
umum, hipertensi adalah suatu kondisi tanpa gejala di mana tekanan tinggi yang tidak
normal di arteri meningkatkan risiko stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung, dan kerusakan
ginjal. Saat Anda mengukur tekanan darah, Anda mendapatkan dua angka.
Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi atau
pada saat jantung berdetak serta memompakan darah (sistol), angka yang
lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi atau saat jantung
beristirahat disebut diastolik.
2). Klasifikasi Tekanan Darah untuk Orang Dewasa
Klasifikasi tekanan darah berdasarkan WHO:
1) Normal : dimana tekanan darah adalah berkisar
sama dengan 120/80 mmhg
1) Pra Hipertensi : dimana tekanan darah bila angkanya diatas
120/80 mmHg hingga 139/89 mmhg
2) Hipertensi : tekanan darah dikatakan hipertensi bila angka diatas
140/90 mmHg
3) Hipotensi :dimana tekanan darah bila dibawah 90/60 mmhg.
3). Teknik Mengukur Tekanan Darah
Langkah-langkah teknik pengukuran darah :
2) Mencuci tangan.
3) Memberitahukan pada pasien bahwa akan di lakukan pengukuran
tekanan darah.
4) Pasien yang akan di lakukan pengukuran tekanan darah berbaring
dengan lengan rileks di samping bed telapak tangan menghadap ke
atas.
5) Menggulung lengan baju pasien yang akan di ukur tekanan darahnya.
6) Kemudian memasang manset ke lengan atas pasien dan jarak manset
dengan garis siku lengan kira-kira 1-2cm. Jika manset sudah
terpasang dengan benar rekatkan manset.
7) Lalu Setelah manset terpasang dengan benar tekan tombol star.
1
8) Setelah itu tunggu hasil muncul di monitor.
9) Kemudian setelah hasil muncul di dokumentasikan.
10) Kemudian membereskan alat.
11) Memcuci tangan.
1
4). Faktor- Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Tekanan Darah
Faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah sebagai berikut:
(Ekasari, 2021)
12) Riwayat keluarga
Faktor genetik sangat berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi.Karena
ada mutasi gen atau kelainan genetik yang diwariskan orang tua.Pada
orang pembawa risiko genetik memiliki risikomengalami hipertensi
sebesar 1,36 kali dibanding mereka yang tidak membawa risiko genetik.
13) Usia
Dengan bertambahnya usia akan terjadi kenaikkan tekanan darah karena
disebabkan pembuluh darah mengalami penebal dan semakin
kaku.Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur
45-54 tahun (45,3%) ,umur 55-64 tahun (55,2%).
14) Jenis Kelamin
Kebanyakan pada laki-laki akan mengalami kenaikan tekanan darah di
bawah usia 55 tahun,sementara pada wanita akan terjadi diatas 55 tahun
karena ada perubahan hormon pada tubuh.
15) Pola Makan
Kebiasaan mengomsumsi makanan tinggi garam/makanan asin,rendah
serat dan tinggi lemak jenih dapat berisiko meningkatkan tekanan darah.
Makanan yang asin dapat memenyebab tekanan darah tinggi karena
natrium mempunyai sifat mengikat banyak air,maka makin tinggi
natrium dapat membuat volume darah meningkat. Kurang
mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium atau kurang serat
bisa mengakibatkan jumlah natrium menumpuk sehingga akan terjadi
risiko hepertensi.(Manik and Wulandari, 2020)
16) Stres
Emosi, kecemasan, rasa takut, stress fisik dan rasa sakit dapat
meningkatkan tekanan darah oleh karena stimulasi sistem saraf simpatis
meningkatkan curah jantung dan vasokonstriksi arteriol, sehingga
meningkatkan hasil tekanan darah. Pada keadaan stress atau cemas,
1
medula kelenjar adrenal akan mensekresikan norepinefrin dan
epinefrin,yang keduanya menyebab vasokonstruksi sehingga
meningakatkan tekanan darah.
17) Kurang aktivitas fisik
Aktivitas fisik baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh,jika kurang
aktivitas fisik makan akan menyebabkan obesitas sehinnga berisiko
meningkatkan tekanan darah.
b. Nadi
Arteri Karotis. Termasuk salah satu arteri besar yang terletak pada leher di
lobus telinga.
c. Pernafasan
2
saat inspirasi (mengambil nafas) ataupun ekspirasi (menghembuskan
nafas).. Metode ini bertujuan untuk menilai ada kesulitan atau tidak dalam
bernafas. Laju pernafasan normal untuk orang dewasa yaitu 12-20x/menit,
sementara pada bayi dan anak-anak lebih tinggi dari nilai normal dewasa
Adapun faktor yang mempengaruhi laju pernafasan, yaitu usia,
peningkatan suhu tubuh, beraktivitas/olahraga, posisi tubuh dan jenis
kelamin
d. Suhu
2
penyebab stress, meningkatkan perasaan rileks serta dapat mengalihkan
perhatian pasien dari perasaan cemas dan takut.
Mendengarkan murottal dengan penuh konsentrasi dan menghayati
setiap lantunan bacaannya dapat menimbulkan rasa ketenangan dan
kenyamanan sehingga perasaan takut serta gelisah berkurang.
2. Manfaat dari Murottal
Manfaat dari mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an (Asnaniar et
2
al., 2023)
1) Akan mendapatkan ketenangan jiwa.
2) Pembacaan Al-Qur'an secara fisik mengandung unsur suara manusia,
yang bisa menjadi obat yang luar biasa.
3) Murottal Al Quran dapat menurunkan hormon-hormon stres dan
mengaktifkan hormon endorphin alami.
4) Meningkatkan perasaan rileks.
Dapat mengalihkan perhatian dari rasa takut, tegang, memperbaiki
sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktifitas
gelombang otak
Mendengarkan murottal al qur’an merupakan suatu bentuk
kegiatan yang memberi efek relaksasi dan ketenangan dalam tubuh. Hal
ini berarti keadaan jiwa yang tenang, rileks secara tidak langsung mampu
membuat keseimbangan dalam tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh.
Kemudian keadaan seimbang dapat mengurangi semua ganguan
psikologis termasuk kecemasan(Asnaniar et al., 2023)
3. Surat Ar Rahman
Murottal Al-Quran yang digunakan pada penelitian ini
adalah surat Ar-Rahman yang merupakan surat ke 55 yang terdiri dari
78 ayat. Kandungan Surah Ar-Rahman menjelaskan tentang keagungan
dan kemurahan Allah terhadap hamba- hamba Nya serta mengajarkan
kita dalam mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT berikan. Murottal
Al-Qur’an Surah Ar- Rahman merupakan surah kasih sayang yang
memiliki karakter ayat pendek sehingga ayat ini nyaman didengarkan
serta akan menimbulkan efek relaksasi oleh pendengar atau orang awam
(Umam, Ayubbana and Utami, 2023).
Di dalam surat Ar-Rahman terdapat pengulang kalimat
sebanyak 31 kali yaitu fabi ayyi aalaai rabbikuma tukadzziban. Menurut
kebanyakan mufassir tujuan pengulangan ayat dalam surat ini yakni
untuk menguatkan, mengingatkan akan nikmat yang Allah karuniakan
2
dan juga peringatan akan pentingnya bersyukur akan nikmat-nikmat
yang disebutkan dalam surar Ar Rahman, baik berupa pahala, balasan
bagi orang yang taat, ataupun hukuman.(Syawal et al., 2022)
B. Kerangka Konsep
Sumber: Nasiroh et al, 2023 , Ekawati et al, 2021, Asnaniar et al, 2021
= diteliti
= tidak diteliti
2
C. Kerangka Penelitian
Variabel independen dari penelitian ini adalah pemberian Terapi Murotal Al-
Quran surat ar-rahman, sedangkan variabel dependennya adalah perubahan
tekanan darah pre operasi Sectio Caesarea (SC) maka dibuat kerangka konsep
penelitian sebagai berikut
D. Hipotesa
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian,oleh sebab itu rumusan masalah pada penelitian biasanya disusun
dengan bentuk kalimat pertanyaan.Pada saat melakukan hipotesis ada dua
kemungkinan jawaban yang dilambangkan dengan huruf H. Huruf H lambang
untuk melihat apakah ada pengaruh antara variable pengaruh atau dipengaruhi.
Dua kemungkinan tersebut merupakan jawaban yang berdasarkan pada teori
dan pada penelitian sebelumnya (Sugiyono and Puspandhani, 2020)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha: Ada pengaruh Pemberian Terapi Murotal Al-Quran terhadapstatus
hemodinamik ( tekanan darah dan nadi ) pasien pre operasi Sectio Caesarea
(SC) di Kamar Operasi RS Islam Yogyakarta PDHI”
Ho: Tidak ada pengaruh Pemberian Terapi Murotal Al-Quran terhadap status
hemodinak ( tekanan darah) pasien pre operasi Sectio Caesarea (SC) di
Kamar Operasi RS Islam Yogyakarta PDHI”
2
BAB III
METODE PENELITIAN
2
Intervensi O1 X O2
Gambar 3. Desain Penelitian
Keterangan :
O1 : Observasi tekanan darah pre operatif sebelum
pada kelompok intervensi (pre test)
O2 : Observasi tekanan darah pre operatif setelah pada
kelompok intervensi (post test)
X : Pemberian murotal
2
A. Kriteria Inklusi
1) Bersedia menjadi responden dengan menandatangi IC.
2) Pasien yang operasi sectio caesarea yang mengalami kecemasan
dengan dibuktikan dengan kenaikkan tekanan dan nadi.
3) Pasien operasi elektif yang belum kontraksi
4) Umur 18 – 45 tahun
5) Beragama islam
B. Kriteria Eksklusi
1) Pasien dengan gangguan pendengaran
2
2) Operasi emergensi atau cito
3) Pre Eklamsi Berat (PEB)
C. Besar Sampel
Besaran sampel di hitung dengan menggunakan rumus Frederer
1 (r-1) > 15
r > 15 + 1
r = 16
Berdasarkan perhitungan sampel diatas diperoleh jumlah sampel
minimal16 sampel, disamping itu untuk mengantisipasi drop out
atau hilangnya unit eksperimen maka dilakukan koreksi dengan.
N = n/( 1-f)
Keterangan :
N : besar sampel
koreksin n : besar sampel
awal
f : perkiraan proporsi drop out sebesar
10% sehingga N = 16/ (1-f)
N = 16 / (1-10%)
N = 16 / (1-0,1)
N = 16 / 0,9%
2
N = 17,7 dibulatkan menjadi N = 18
Jadi sampel yang digunakan sebanyak 18 responden untuk
kelompok intervensi dan 18 responden untuk kelompok kontrol
1. Variabel Penelitian
Variabel yaitu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Definisi
variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang,obyek,organisasi atau kegiatan yang menpunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono and Puspandhani, 2020)
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel ini sering disebut sebagai nilainya menentukan variabel
lain. Variabel bebas biasanya, dimanipulasi, diamati, dan diukur
untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel
lain. Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas biasanya merupakan
stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien
untuk memengaruhi tingkah laku klien (Nursalam, 2018). Variabel
bebas pada penelitian ini adalah pemberian pemberian murotal Al
Quran surat Ar-Rahman.
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Dalam ilmu
tingkah laku, variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati
dari suatu organisme yang dikenai stimulus. Dengan kata lain,
variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel
bebas (Nursalam, 2018). Variabel terikat dalam penelitian ini dalah
perubahan tekanan darah pada pasien pre operasi sectio caesarea.
3
2. Definisi Operasional elitian
Tabel 2. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Pen
Terapi Murotal Al-Qur’an Terapi bacaan Al-Qur’an adalah suatu terapi Diberikan
religi dimana seseorang dibacakan ayat-ayat Al-
Qur’an surat Ar-Rahman selama 11 menit
Tekanan Darah Tekanan darah dari pembuluh nadi dari Monitor Tekanan d
peredaran darah sistolik dan diastolik secara Hemodinamik
sistemik diukur dengan menggunakan manset
monitor hemodinamik
3
E. Instrumen dan Bahan Penelitian
Instrument penelitian adalah alat alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data.
Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari:.
1. Bed Set Monitor : alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
dan nadi responden.
2. Kuesioner : karakteritis responden dan hasil pemeriksaan saat status
hemodinamik
3. Musik player : murottal surat Ar Rahman
c. Kuesioner .
3
H. Teknik Analisis Data
1. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dengan system
komputerisasi yang berguna untuk mengolah data dan menganalisis
data penelitian. Supaya analisis dapat di informasikan dengan benar
terdapat tahapan-tahapan dalam pengelolaan data (Notoatmodjo,
2018).
a. Editing
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan pada data yang telah
diperoleh. Membetulkan data yang salah atau kurang tepat, serta
melengkapi data yang kurang.
b. Coding
c. Entery / Prosesing
d. Tabulating
e. Cleaning
3
2. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisa univariat dalam pengolahan
data. Analisa univariat merupakan analisa yang digunakan untuk
menjelaskan karakteristik setiap variabel dalam penelitian (Moleong,
2018).
3
Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik yaitu:
a. Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk
analisis ini tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik
digunakan nilai mean atau rata – rata, median dan standar deviasi.
Analisis univariat dalam penelitian ini terdiri dari tekanan darah pre
operasi sectio caesarea sebelum pemberian murotal Al Quran
menganalisa karakteristik responden meliputia umur, pekerjaan, tingkat
pendidikan dan gravida.Pada umumnya dalam analisa ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi atau persentae dari tiap variabel.
Rumus:p= x100%
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
behubungan atau berkorelasi. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian murotal Al Quran terhadap tekanan darah pada pre operasi
sectio caesarea di RS Islam Yogyakarta PDHI.. Seluruh data yang
diperoleh diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Pertama untuk
menentukan perbedaan nilai pre dan post pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol menggunakan uji Wilcoxon. Untuk membandingkan
perbedaan tekanan darah setelah pemberian murotal Al Quran pada
kelompok intervensi dan kontrol menggunakan uji Man Whitney
(Notoatmodjo, 2018).
I. Rencana Jalanya PenelitianI.
1. Tahap persiapan
a. Peneliti melakukan observasi dan membuat perencanan penelitian.
b. Peneliti berkonsultasi dengan doden pembimbing terkait judul
penelitian.
c. Peneliti mengajukan surat ijin studi pendahuluan di STIKes Guna
Bangsa ditujukan kepada RS Islam Yogyakarta PDHI. Peneliti
mengurus surat ijin guna mencari data terkait pasien yang bersalin
3
dengan metode Section Caesarea (SC) di RS Islam Yogyakarta
PDHI.
d. Kemudian peneliti melakukan kunjungan ke RS Islam Yogyakarta
PDHI untuk melakukan studi pendahuluan.Adapun data yang
diambil meliput usia,tingkat pendidikan,pekerjaan dan gravida.
e. Selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian BAB I,BAB
II,BAB III
f. Kemudian peneliti berkonsultasi dengan pembimbing I dan
pembimbing II terkait bimbingan proposal/skripsi.
g. Setelah proposal penelitian di setujui oleh pembimbing I dan
pembimbing II selanjutnya peneliti melakukan ujian seminar
proposal.
h. Setelah ujian proposal selesai,peneliti melakukan revisi terhadap
hasil ujianseminar proposal.Kemudian memintapersetujuan dan
pengesahan dari dosen penguji,pembimbing I dan pembimbing II.
i. Peneliti kemudian mengurus surat ijin untuk ethical clearance di RS
Islam Yogyakarta PDHI
j. Kemudian peneliti mengurus surat ijin penelitian dari kampus
STIKes Guna Bangsa dan surat ijin dari RS Islam Yogyakarta
PDHI.
2. Tahap pelaksanaan
a. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian di lokasi penelitian yaitu
di RS Islam Yogyakarta PDHI.
b. Kemudian penelitian dilakuan pada bulan Maret 2024 sampai April
2024.
c. Selanjutnya peneliti mengambil data dari rekam medis dengan di
bantu oleh 2 asisten perawat kamar operasi RS Islam Yogyakarta
PDHI minimal DIII.Sebelum pengambilan data peneliti melakukan
apersepsi dengan asisten terkait prosedur dan metode pengambilan
data
3
d. Responden yang masuk kriteria inklusi, dimintai kesediaannya untuk
berpartisipasi dalam penelitian dengan memberikan surat persetujuan
menjadi responden dan menjelaskan prosedur pengisian surat
persetujuan.
e. Responden yang bersedia dijadikan subjek penelitian diberikan
penjelasan tentang prosedur, manfaat, tujuan penelitian kemudian
diminta untuk menandatangi lembar informed consent yang
disediakan. Kemudian mengisi identitas pasien, meliputi nama, usia,
tingkat pendididkan pekerjaan dan gravida.
f. Peneliti memberikan terapi murotal Al Quran surat Ar Rahman
dengan qori Zain Abu Kautsar pada kelompok
intervensi..Sebelumnya dilakukan pemberian murotal diukur tekanan
darah selanjutnya dilakukan terapi murotal Al Quran selama 11 menit
menggunakan musik player dan setelah 11 menit dikakukan
pengukuran tekanan darah post murottal Al Quran.
g. Pada kelompok kontrol peneliti mengukur tekanan pre selang 11
menit dilakukan pengukuran tekanan darah post tanpa didengarkan
murottal surat Ar Rahman.
h. Setelah selesai pengukuran tekanan darah pre dan post, peneliti
mendokumentasikan.
i. Peneliti mengambil data pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol dengan cara penomoran, ganjil untuk kelompok intervensi
dan genap untuk kelompok kontrol.
j. Jika responden ada yang menolak pada saat pengumpulan data
penelitian sebanyak 1 orang karena tidak bersedia menjadi
responden, hal ini tidak mempengaruhi dalam pengumpulan data
karena peneliti akan mencari responden selanjutnya yang bersedia
mengikuti penelitian.
k. Pengumpulan data dijadwalkanbulan bulan Maret sampai April 2024
Peneliti menyelesaikan pengambilan data dan melanjutkan ke tahap
3
selanjutnya. Jika dalam kurun waktu dua bulan belum tercapai
maka, maka teknik yang digunakan adalah total sampling.
3. Tahap penyelesaian
a. Peneliti melakukan penyusunan laporan penelitian bagian
pembahasan BAB IV, yang akan disajikan dan dibahas secara runtut.
b. Kemudian dapat disimpulkan hasil penelitian yang nantinya
akan disajikan pada BAB V kesimpulan dan saran.
c. Kemudian peneliti mengkonsultasikan kepada pembimbing I dan
pembimbing II untuk bimbingan skripsi penelitian
d. Setelah skripsi penelitian disetujui pembimbing I dan
pembimbing II, peneliti mengajukan surat persetujuan seminar hasil
atau skripsi.
e. Kemudian peneliti melakukan pelaporan hasıl dan menyusun
naskah publikasi sebagai tahap akhir dari penelitian.
J. Etika Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
dari komisi etik dan ijin penelitian dari RS Islam
Yogyakarta.Dalam
mempertimbangkan etika peneliti menurut (Sugiyono and
Puspandhani, 2020)
3. Ethical Clearance
3
4. Informed Consent
Pemberian lembar persetujuan diberikan kepada responden yang
akan diteliti sudah memenuhi kriteria inklusi. Jika responden
menolak peneliti tidak memaksa dan menghargai hak responden.
5. Anomity (Tanpa Nama)
Peneliti tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang disajikan, dengan hanya memberi kode pada masing –
masing lembar tersebut.
6. Confidentiality (Kerahasiaan)
Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik
informasi maupun masalah – masalah lainnya. Hasil penelitian
disimpan aman oleh peneliti dan akan dimusnahkan apabila
penelitian sudah selesaidilakukan. Hanya kelompok skor data dan
hasil proses analisi data yang dilaporkan adalah hasil penelitian.
Menjaga ketat kerahasiaan responden dengan menjaga semua
informasi yang didapatkan dari responden dan hanya untuk
kepentingan penelitian ini.
7. Protection from Discomfort
Kesempatan responden untuk memilih melanjutkan
ataupun menghentikan penelitian bila merasakan
ketidaknyamanan pada saat penelitian berlangsung.
8. Keadilan dan inklusitivitas/keterbukaan
Prinsip keterbukaan dan adil perlu di jaga oleh peneliti
dengan kejujuran dan keterbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu
lingkungan peneltian perlu dikondisikan sehingga memenuhi
prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur
penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subyek
penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama,
tanpa membedakan jender, agama, etnis dan sebagainya.
3
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, S., Kartika, I.R. and Apriliani, Y. (2022) ‘Efektifitas Terapi Musik Klasik
dan Murotal Al-Quran terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Pendahuluan Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular ( PTM ) yang
terjadi akibat kondisi tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg ( WHO’, Media Karya
Kesehhatan, 5(1), pp. 68–78.
Aziza, C.N., Bakar, A. and Ulfiana, E. (2019) ‘Pengaruh Murottal Al-Quran terhadap
Pengendalian Marah dan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi’, Indonesian
Journal of Community Health Nursing, 4(1), p. 23. Available at:
https://doi.org/10.20473/ijchn.v4i1.12359.
Azzahroh, P., Hanifah, A. and Nurmawati, N. (2020) ‘Pengaruh Terapi Murottal Al-
Qur’an Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di
Rumah Sakit Ridhoka Salma Cikarang Tahun 2019’, Journal for Quality in Women’s
Health, 3(2), pp. 127–132. Available at: https://doi.org/10.30994/jqwh.v3i2.61.
Di, C., Pku, R.S. and Jepara, A. (2023) ‘Studi kuantitatif - pre eksperimen: pengaruh
terapi murottal al- qur’an terhadap tingkat kecemasan pada ibu pre operasi’, 10(11),
pp. 3254–3260.
Dian Eka Januriwasti (2019) ‘Pengaruh Kecemasan, Usia Dan Faktor Budaya pada
Ibu Nifas Post Sc Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini’, Jurnal Ilmiah Obsgyn,
4
11(2), pp. 14–19. Available at: https://stikes-nhm.e-journal.id/JOB/article/view/206.
4
PUSKESMAS PARONGPONG’, 4.
Milandri, S. (2022) ‘Pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri pada
post sectio caesarea: narrative review’, Jurnal Keperawatan Malang, 7(1), p. 2022.
Available at: http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/6549.
Saputra, Y.Y. et al. (2022) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pemenuhan
Nutrisi Dengan Proses Penyembuhan Luka Ibu Post Sectio Caesarea’, Dohara
Publisher Open Access Journal, 01(08), pp. 281–287.
Sari, S.M., Arini, D.M. and Arindari, D.R. (2023) ‘Analisis Faktor-Faktor
Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di BPM El na Palembang’,
JURNAL SMART ANKes, 7(1), pp. 25–37. Available at:
https://doi.org/10.52120/jsa.v7i1.87.
4
Kehamilan dan Riwayat Persalinan Terhadap Tindakan Sectio Caesarea’, Jurnal
Penelitian Perawat Profesional, 5(4), pp. 1567–1576.
Suwanti, T., Silawati, V. and Carolin, B.T. (2022) ‘Perbandingan Terapi Murottal
Dengan Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio
Cesarea’, Menara Medika, 5(1), pp. 71–80. Available at:
https://doi.org/10.31869/mm.v5i1.3488.
Syawal, A. et al. (2022) ‘Makna Pengulangan Ayat dalam al-Qur’an Surah ar-
Rahman: Tinjauan Literatur’, Gunung Djati Conference Series, 9, pp. 151–163.
Umam, K., Ayubbana, S. and Utami, I.T. (2023) ‘Penerapan Terapi Murottal Qur ’
An Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rsud Jend . Ahmad Yani
Metro The Application Of Murottal Qur ’ An Therapy On Blood Pressure In Hy’,
Jurnal Cendikia Muda, 3(September), pp. 378–385. Available at:
https://www.jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/482.
4
LAMPIRAN
Lampiran 1
Sleman,..................2024
(……………………….)
4
Lampiran 2
Kuesioner Demografi
Petunjuk Pengisian : berilah tanda centang(v) pada jawaban yang yang sesuai pilihan
Nama Inisial :