You are on page 1of 18

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI KIMIA: STUDI LITERATUR

Lesa Maharani*1, Dewi Handayani2


1,2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu
*Coresponding Author: maharanilesa3@gmail.com

Abstrak: Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa hasil belajar kimia


dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: (1) siswa yang kesulitan memahami
konsep kimia mempunyai ciri khusus dalam hubungan antara konsep dan
penerapannya (2) anak yang membaca buku sulit menerapkan ilmu kimia. pendapat
(2) 3) Siswa kurang termotivasi dalam belajar kimia dan (4) masih banyak siswa yang
menganggap kimia itu sulit dipelajari. Topik sains yang dibahas dalam ulasan ini
meliputi, namun tidak terbatas pada, larutan asam-basa, kimia, persamaan kimia,
sistem koloid, larutan buffer, dan larutan stoikiometri. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengkaji dan menjelaskan model pembelajaran berbasis masalah (PBL)
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar beberapa konsep sekolah
menengah antara lain SMA, SMK, dan MA. Metode yang digunakan adalah tinjauan
literatur, disebut juga penelusuran perpustakaan, yang melibatkan pencarian
sistematis atas suatu pertanyaan atau masalah dengan memeriksa kumpulan teks yang
diterbitkan sebelumnya. Dalam konteks banyak penelitian terkait dikatakan bahwa
metode yang paling umum digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah penilaian kelas (PTK) dengan menggunakan metode dasar pengajaran yaitu
pembelajaran berbasis masalah (PBL). Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan PBL lebih baik
dibandingkan siswa yang menggunakan metode tradisional.
Kata Kunci : Problem Based Learning, Hasil Belajar

Abstract: Many studies have shown that the results of learning chemistry are
affected by many factors, including: (1) students who have difficulty understanding
chemical concepts with special properties and the relationship between their
concepts and applications (2) students who It is difficult to apply chemicals.
Assumptions (2) 3) Students are not motivated to learn chemistry and (4) there are
still many students who find it difficult to learn. Science topics covered in this review
include, but are not limited to, acid-base solutions, chemical chemistry, chemical
equations, colloidal systems, buffer solutions, and stoichiometric solutions. The
purpose of this study is to investigate and explain the problem-based learning (PBL)
model as a way to improve the learning outcomes of several high school concepts,
including SMA, SMK, and MA. The method used is a literature review, also called a
library search, which involves a systematic search for a question or problem by
examining a collection of previously published texts. In the context of many related
studies, it is said that the most common method used by teachers to improve students'
learning outcomes is classroom assessment (PTK) using the basic teaching method,
namely problem-based learning (PBL). ). Based on the results of the study, it can be
concluded that the learning outcomes of students using PBL are better than those of
students using traditional methods.
Keywords: Problem Based Learning, Learning Outcomes

1
2
PENDAHULUAN Menurut Wiseman serta Suarsani (2020),

Kimia merupakan salah satu cabang ilmu Terdapat bukti bahwa kimia adalah salah satu

pengetahuan alam (IPA). Kimia sebagai dari sedikit mata pelajaran yang dianggap

sebuah metode dapat digambarkan sebagai sulit oleh banyak siswa. Ambang batas ini

latihan intelektual yang dapat membantu terkait dengan sifat kimia itu sendiri. Jika

memperjelas pemahaman dan memperoleh siswa yang tidak mempunyai keterampilan

pengetahuan baru bagi peserta didik. Suatu yang baik dalam bidang kimia, maka siswa

produk didefinisikan sebagai hasil suatu tersebut akan menghadapi kesulitan dalam

proses yang mencakup tidak hanya pembelajaran kimia. Proses pembelajaran

pengetahuan kimia tetapi juga fakta, konsep, adalah suatu hubungan antara guru dan siswa

prinsip dan konsep hukum. Kimia adalah dimana hasil belajar dievaluasi untuk

ilmu yang mempelajari susunan zat, sifat- mencapai tujuan pembelajaran dalam jangka

sifatnya, perubahan suatu zat menjadi zat waktu tertentu. (Zagoto, 2022). Guru

lain, dan gaya-gaya yang menyebabkan mempunyai posisi penting untuk

perubahan pada suatu zat. Kimia sebagai ilmu menunjukkan pentingnya dan merupakan

menggabungkan dua aspek penting: kimia salah satu faktor utama keberhasilan program

sebagai produk dan kimia sebagai proses. pembelajaran siswa. (Tiwow et al., 2022).

Kimia sebagai produk pengetahuan Pembelajaran dihasilkan dari hubungan yang

didasarkan pada berbagai fakta, konsep dan sehat antara seseorang dengan

prinsip yang harus dipelajari mahasiswa S1 lingkungannya. Faktor-faktor yang

untuk mendukung dan meningkatkan mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan

pengetahuan kimianya. Kimia sebagai mata menjadi dua kategori, yaitu faktor internal

pelajaran mencakup pengetahuan dan dan eksternal. Faktor internal adalah hal-hal

keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk yang berasal dari diri siswa, seperti motivasi

meningkatkan dan memperluas belajar, ketekunan, perilaku, kebiasaan

pemahamannya tentang kimia. (Hemayanti et belajar, serta kebutuhan jasmani dan

al., 2020). kesehatan. Sedangkan faktor eksternal adalah

Alasan yang baik untuk fokus pada hal-hal yang berada di luar kendali siswa dan

kimia adalah karena ilmu ini sangat berguna mempengaruhi gaya mengajar dan materi

dalam kehidupan manusia. Namun banyak pembelajaran yang digunakan guru. Sejalan

fakta yang menunjukkan bahwa mempelajari dengan temuan di atas, penelitian juga

kimia dianggap sulit dan tidak menarik. menunjukkan bahwa jika media yang
digunakan untuk mengumpulkan data baik

3
maka reaksi siswa terhadap penggunaan kognitif. Pembelajaran berbasis masalah
media akan positif dan menciptakan (PBL) merupakan metode pembelajaran yang
pembelajaran yang bermanfaat yang terjadi menggunakan pertanyaan-pertanyaan ilmiah
selama proses pembelajaran (Al Mawaddah untuk membantu siswa memahami,
et al., 2021). menjelaskan, mengungkapkan dan
Banyak penelitian menunjukkan berkomunikasi. Pembelajaran berbasis
bahwa apa yang akan terjadi jika masalah (PBL) merupakan metode
mempelajari kimia lebih lanjut ditentukan pembelajaran yang menitikberatkan pada
oleh beberapa faktor, antara lain: (dua) Siswa masalah konseptual untuk memotivasi siswa
mempunyai hambatan dalam menerapkan dalam belajar. PBL merupakan metode
teori kimia. (3) Motivasi siswa dalam belajar pembelajaran yang mendorong siswa untuk
kimia menurun. (4) Banyak siswa yang belajar dan berkolaborasi untuk menemukan
menganggap pelajaran kimia sulit. Topik solusi permasalahan dunia nyata.
sains yang dibahas dalam penelitian ini Pembelajaran dengan menggunakan metode
antara lain larutan asam basa, unsur kimia, pembelajaran berbasis masalah akan
kesetimbangan kimia, sistem koloid, larutan membantu siswa dalam memahami apa yang
buffer, larutan stoikiometri dan lain-lain. diajarkan (Kusuma, 2021).
misalnya, guru mengikuti prinsip dan metode
pengajaran yang penting untuk membantu MODEL PROBLEM BASED LEARNING
siswa mencapai tujuan pembelajaran mereka. (PBL)
Namun metode pengajaran sering kali Model PBL pertama diadakan di
menggunakan gaya tradisional dan metode McMaster University di Kanada. Berbeda
guru sehingga mengakibatkan konsentrasi dengan pengajaran di kelas tradisional, PBL
siswa buruk. Selain itu, siswa tidak didorong menekankan pembelajaran siswa yang aktif
untuk berpartisipasi di kelas dan dipandang dan teliti. Siswa berpartisipasi dalam
sebagai sesuatu yang harus dipelajari dan pembelajaran, kerja kelompok, dan
bukan orang istimewa yang harus diciptakan. pembelajaran interaktif. Beberapa perusahaan
Menghadapi situasi ini, para guru mengklaim bahwa siswa yang menggunakan
mencari alternatif metode pengajaran kimia program pembelajaran terprogram adalah
tradisional. Pendidik mencari solusi untuk pemecah masalah yang lebih baik. Agar
meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara pembelajaran PBL efektif, inisiatif peserta
individual maupun tradisional, dengan sangatlah penting dan setiap orang harus
merancang program pembelajaran yang lebih berusaha menjadi peserta yang produktif (Foo
melibatkan guru dan siswa melalui aktivitas et al., 2021). Model pembelajaran berbasis

4
masalah (PBL) membantu guru menciptakan Mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3)
lingkungan belajar yang dimulai dengan Memperkuat peserta didik secara individu
pertanyaan-pertanyaan penting dan relevan dan kolektif; 4) Mengembangkan dan
bagi siswa, sehingga memungkinkan mereka mengevaluasi proses pemecahan masalah;
mendapatkan pengalaman belajar. dan 5) Meninjau dan mengevaluasi proses
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) pemecahan masalah (Novianti et al., 2020).
membantu siswa meningkatkan keterampilan Bruce Well dalam Yani (2020)
pemecahan masalah, meningkatkan menyebutkan 3 prinsip dalam proses
pemahaman dan pengetahuan, serta pembelajaran. (1) Proses pembelajaran
meningkatkan keinginan untuk belajar. merupakan suatu lingkungan alam yang dapat
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) menciptakan atau mengubah proses
digunakan untuk menyelidiki masalah intelektual peserta didik. (2) jenis
kehidupan nyata atau sehari-hari sehingga pengetahuan, yang masing-masing
siswa dapat mengembangkan pengetahuan memerlukan situasi asinkron: sosial, fisik,
baru dengan menemukan solusi terhadap dan logis; (iii) Penilaian tersebut harus
masalah yang disajikan dan ditantang. mencakup jasa lingkungan. Pusat sosial anak
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) membantu mereka berinteraksi,
merupakan metode pembelajaran yang berkomunikasi dan berbagi pengalaman,
menggunakan contoh-contoh dunia nyata sehingga memungkinkan mereka berkembang
sebagai dasar untuk meningkatkan pemikiran dengan baik.
kreatif dan keterampilan pemecahan masalah
siswa (Handayani & Koeswanti, 2021). HASIL BELAJAR
Menurut Barrow dan Yani (2020), Belajar mandiri adalah proses yang
pendidikan PBL memiliki enam komponen ingin dipahami orang sebagai proses belajar
utama: (1) pengajaran di kelas bagi siswa, (2) yang lambat. Hal pada atas menunjukkan
mengajar siswa muda, (3) perilaku guru beberapa kesalahpahaman perihal hasil
sebagai fasilitator, (4) menekankan motivasi belajar, termasuk perubahan gaya belajar dan
dan pengajaran, ( 5) mengajar sebagai sarana persepsi yg disebabkan oleh nilai (Gulo,
mengembangkan kemampuan siswa dalam 2022). Belajar dan mengajar ialah suatu
memecahkan masalah klinis, dan (6) proses yang digunakan pengajar untuk
informasi baru yang diperoleh melalui mengatasi korelasi kolaboratif yg terdapat
pengajaran yang menantang siswa. Lima pada lingkungan pendidikan buat mencapai
komponen utama proses PBL adalah: 1) tujuan eksklusif. keliru satu syarat penting
Mengorientasikan siswa pada masalah; 2) bagi keberhasilan proses pendidikan

5
merupakan adanya hubungan atau korelasi beberapa konsep sekolah menengah antara
antara pengajar dan siswa. Proses lain SMA, SMK, dan MA. Metode yang
pembelajaran ialah aktivitas yang dilakukan digunakan adalah tinjauan literatur, disebut
peserta didik buat mencapai tujuan juga penelusuran perpustakaan, yang
pembelajaran. hasil belajar mendeskripsikan melibatkan pencarian referensi sistematis
apa yg harus dilakukan siswa sehubungan terhadap suatu isu atau masalah dengan
dengan atau tentang mata pelajaran (Karanja meninjau kumpulan teks yang diterbitkan
& Malone, 2020). sebelumnya. Tinjauan literatur memberikan
Hasil belajar merupakan tingkat gambaran model teoritis dan literatur
kompetensi siswa dalam kaitannya penelitian lain yang disajikan dalam literatur
menggunakan tujuan khusus yang diharapkan penelitian utama untuk menetapkan tujuan
dapat dicapai di setiap bidang program atau penelitian.
taraf kompetensi pada kaitannya dengan Metode pengumpulan data yg
tujuan pembelajaran secara umum (Harefa, digunakan adalah studi pustaka, antara lain
2023). banyak faktor yang bisa mensugesti menggunakan buku teks berbagai topik serta
buruknya akibat belajar peserta didik ialah: sumber antara lain buku, jurnal online,
Khususnya perseteruan yang muncul asal artikel, studi kasus, hasil penelitian serta data
faktor internal yang berkaitan dengan: (1) ciri terkait penelitian. Analisis data dilakukan
siswa; (2) sikap terhadap pembelajaran; (3) menggunakan menggunakan kata “Hasil
motivasi belajar; (4) norma belajar; (5) Belajar Kimia” serta “Pembelajaran Berbasis
kemampuan mengorganisasikan Masalah” (PBL). Metode analisis data yang
pembelajaran; (6) kemampuan mengevaluasi digunakan artinya deskriptif kuantitatif serta
yang akan terjadi belajar; (7) pencerahan diri; komprehensif hasil belajar siswa pada
dan (8) mungil kemungkinannya buat program kimia. Kursus ini serius di sejumlah
belajar. namun faktor eksternal mencakup: literatur krusial. Data masukan berisi data
(a) pengajar; (b) lingkungan sosial, tingkat ke 2. Data di atas dianalisis,
khususnya kelompok sebaya; (c) kurikulum diinterpretasikan serta tersaji dalam bentuk
sekolah; dan (d) pidato (Rahman, 2021). laporan yang mendeskripsikan yang akan
terjadi serta konklusi tentang penerapan
METODE pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk bisa meningkatkan yang akan terjadi belajar
mengevaluasi dan mendeskripsikan model kimia siswa.
pembelajaran berbasis masalah (PBL)
sebagai metode peningkatan hasil belajar

6
HASIL DAN PEMBAHASAN Temuan tersebut meliputi sepuluh artikel
Melalui tinjauan literatur, diperoleh ilmiah untuk dianalisis. Tabel berikut ini
beberapa temuan penelitian tentang memberikan analisis tentang implementasi
implementasi model Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan hasil belajar siswa
(PBL) dan hasil belajar siswa di kelas Kimia. di kelas Kimia.
No. Nama Judul Penelitian Metode Penelitian Instrumen
Penulis
1. Linda Reza Penerapan Model PTK, dan teknik RPP, LKPD,
Yani, 2020 Pembelajaran PBL pengumpulan data Lembar
untuk Meningkatkan dengan observasi,observasi,
Hasil Belajar Siswa pertanyaan dan tes.
angket, soal
pada Materi Ikatan Teknik analisis data
tes, dan
Kimia di SMA Negeri 5 dari data kinerjasumber
Takengon guru dan siswa belajar.
2. Baeduriyah, Penerapan Problem PTK, dengan teknik
RPP, LKPD,
2020 Based Learning pengumpulan data lembar
(Antara, Berbasis TPACK untuk menggunakan tes,
observasi guru
2022) Meningkatkan Hasil Belajar lembar observasi,
dan siswa,
Siswa Kelas X SMKN 3 dan angket siswa.soal
Mataram pada Pokok Bahasan tes, rubrik
Ikatan Kimia keterampilan
diskusi, dan
sumber
belajar.
3. Jami, 2020 Meningkatkan Hasil PTK, dengan teknik RPP, lembar
Belajar Kimia Kelas XI MIA observasi dan tes. observasi guru
MAN 1 Tanjung Jabung Timur dan siswa,
dengan Menerapkan Model soal
pembelajaran Problem Based tes, dan
Learning sumber
belajar.
4. Sulastry et Efektivitas Model Pembelajaran The one group RPP, Tes hasil
al., 2023 problem based learning pada pretest-posttest belajar
(Maulana et materi asam basa untuk design (pretest dan
al., 2021) meningkatkan hasil belajar posttest,
peserta didik lembar
observasi
keterlaksanaan
pembelajaran
dan lembar
observasi
aktivitas
peserta didik
5. Usman et al., Penerapan Model Pembelajaran PTK, dengan Teknik RPP, Lembar
2023 proble based learning (PBL) observasi dan Observasi dan
untuk meningkatkan hasil lembar LKS Lembar LKS
belajar peserta didik pada mata

7
Pelajaran kimia di kelas X.6 di
SMA N 4 Mataram
6. Maulana et Penerapan Model Problem PTK, dengan Teknik RPP, Lembar
al., 2021 Based Learning (PBL) Dalam observasi dam tes observasi dan
Meningkatkan Aktivitas Dan instrument tes
Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Materi Kesetimbangan Kimia
SMAN 3 Kota Bengkulu
7. Antara, 2022 Model problem based learning PTK, Metode yang RPP dan LKS
(PBL) untuk meningkatkan hasil digunakan untuk soal tes
belajar kimia pada pokok menganalisis data
bahasan termokimia hasil penelitian ini
adalah metode
deskriptif. Untuk
data
kuantitatif dianalisis
dengan mencari
mean, median,
modus, membuat
interval kelas dan
melakukan
penyajian dalam
bentuk tabel dan
grafik
8. Lembayung, Peningkatan Hasil Belajar Siswa PTK, dengan Teknik RPP, Lembar
2023 Pada Pembelajaran Kimia observasi dan tes observasi dan
(Listiani, Melalui Penerapan Model soal tes
2022) Problem Based Learning Pada
(Kelas & Siswa Kelas X Di SMAN 6
Sman, 2023) Mataram
9. Listiani, Penerapan Model Problem PTK, dengan RPP, lembar
2022 Based Learning Untuk menggunakan observasi dan
Meningkatkan Hasil Belajar Teknik observasi soal tes
Kognitif Kimia Materi Hukum dan tes
Dasar Kimia Dan Konsep Mol
Peserta Didik Kelas X SMK N 1
Danau Sembuluh Seruyan
Kalimantan Tengah Tahun
Pelajaran 2020/2021
10. Siregar, Penerapan Model Pembelajaran PTK, dengan teknik RPP, LKPD,
2022 Problem Based Learning (PBL) pengumpulan data Lembar
Untuk Meningkatkan Hasil melalui observasi, observasi,
Belajar Siswa Kelas X MIPA 6 angket, dan tes. angket, soal
SMA Negeri 1 Matauli Pandan Teknik analisis data tes, dan
Pada Materi Ikatan Kimia dari data aktivitas sumber
guru dan siswa belajar.
Berdasarkan beberapa penelitian untuk memahami dampak penerapan model
terkait, guru melakukan penelitian yang PBL terhadap peningkatan hasil belajar
disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siswa. Penelitian ini dilakukan menurut

8
metode Kemmis dan McTaggart atau John PBL. sebesar 27 peserta didik atau 90% siswa
Elliot yang meliputi empat langkah beropini bahwa gaya belajar PBL bisa
penelitian: penelitian, implementasi, melibatkan lebih banyak peserta didik dalam
observasi dan refleksi serta banyak kasus proses pembelajaran. terdapat 27 siswa yaitu
perbatasan. Setelah guru menyelesaikan 93,33% yang beropini pembelajaran kimia
setiap proses penelitian dan menganalisis data menggunakan metode pembelajaran PBL
dengan membandingkan hasil penelitian lebih mandiri. saat diterapkan contoh PBL,
setiap topik, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pengajar meningkat kurang lebih
penerapan metode pembelajaran PBL dapat 89,17% pada siklus I, 95% di daur II, dan
meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas 96,67% pada daur III. Penggunaan PBL pada
kimia. kelas sangat baik serta menyenangkan, sebab
Hasil survei PTK 3 siklus yg bisa mempertinggi akal budi siswa,
dilakukan Yani (2020) menunjukkan yang menyebarkan jalur karir, membangun
hasil belajar kimia sebanyak 30 peserta didik motivasi belajar intrinsik, dan mempererat
mencapai 60 menggunakan nilai homogen- korelasi interpersonal kekuatannya di kelas.
homogen 69,53. kemudian semakin tinggi di sesuai data yang diperoleh terlihat bahwa
daur ke 2 menjadi 76,67 dan rata-rata 75,4. yang akan terjadi belajar, reaksi serta
Terakhir, peningkatan kembali terjadi pada kegiatan pengajar mengalami peningkatan.
siklus ketiga yaitu mencapai 88,66 hasil tadi memberikan bahwa penerapan
menggunakan homogen-rata 80,86. Kualitas contoh PBL bisa menaikkan akibat belajar
pendidikan lebih berasal 80%. asal 30 peserta peserta didik di mata pelajaran kimia.
didik, kurang lebih 27 peserta didik atau 90% Berikut penelitian yang dilakukan
memilih pembelajaran PBL. tentang oleh Baeduriyah (2020) dengan hasil
pemahaman pelajaran kimia, 28 siswa atau penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar
93,33% menjawab “ya”. Memang sahih dan praktik mata pelajaran kimia terhadap
bahwa siswa lebih praktis memahami konsep integrasi ketika model PBL berbasis
pelajaran waktu mereka bekerja pada grup. TPACK diterapkan di kelas dengan skor
ada 26 mahasiswa atau 86,67% yg siklus II 63 dan skor keseluruhan 66,7 dan
menyatakan kurang memahami perkuliahan. rata-rata 61 pada rata-rata. Putaran kedua,
ada 28 peserta didik atau 93,33% peserta putaran ketiga. Ambang batas penilaian
didik yg merasa suka saat menerima populer adalah 67 dengan nilai rata-rata 71
pekerjaan baru. Terakhir, sebanyak 29 siswa pada siklus I, 80 dengan nilai rata-rata 75
atau 96,67% peserta didik menyatakan puas pada siklus II dan 86,7 dengan nilai rata-rata
dalam menggunakan metode pembelajaran 77,3 pada siklus III. Dari hasil penelitian di

9
atas dapat disimpulkan bahwa penerapan Penelitian lain yang dilakukan
model PBL dapat meningkatkan partisipasi Baqiyatusshalihah dkk (2023), Berdasarkan
siswa dan hasil belajar siswa pada program penelitian yang dilakukan pada Siklus I dan II
kimia sesuai teori kimia. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Penelitian lain yang dilakukan Jami berbasis masalah (PBL) dapat meningkatkan
(2020) menunjukkan bahwa hasil penelitian hasil belajar siswa dibandingkan dengan hasil
yang dilakukan selama dua siklus belajar sebelumnya. Pada Siklus I persentase
menunjukkan terdapat sekitar 14 siswa atau siswa yang memenuhi KKM ≥75 sebesar
51,85 siswa yang mengalami kesulitan 68,57%. Pada Siklus II, siswa juga
pembelajaran kimia di kelas atau 85,19 menunjukkan prestasi akademik yang lebih
dengan rata-rata nilai pada siklus II sebesar baik, dengan rata-rata 74,29% dari 35 siswa
81,52. Salah satu cara untuk mengatasi peserta memenuhi kriteria ketuntasan
permasalahan belajar siswa yang timbul dari minimal. Berdasarkan penelitian di atas dapat
faktor internal dan eksternal adalah dengan disimpulkan bahwa model PBL dapat
menerapkan prinsip PBL. Berdasarkan meningkatkan hasil belajar melalui
analisis data diatas dapat diambil kesimpulan pengalaman siswa terhadap permasalahan
bahwa penerapan model PBL dapat dunia nyata yang muncul dalam kehidupan
memberikan peningkatan terhadap hasil sehari-hari baik yang diselesaikan guru
belajar dan kinerja siswa pada mata pelajaran maupun melalui keputusan sendiri, sehingga
kimia asam basa. memberikan kesempatan kepada siswa.
Penelitian lain yang dilakukan oleh mengembangkan sikap kritis, keterampilan
Sulastry (2023) menunjukkan bahwa berpikir dan menerapkan teori dan kimia
berdasarkan hasil analisis N-Gain diperoleh pada masalah dunia nyata. Selain itu, PBL
80% dalam kategori tinggi dan 17,14% dalam mendorong kolaborasi untuk mengatasi
kategori sedang, maka dapat disimpulkan tantangan saat ini dan membantu siswa yang
bahwa 97,14% sampel termasuk dalam mengalami kesulitan belajar berbagi
kategori efektif. Jika rata-rata jumlah N-Gain informasi dengan teman-temannya.
35 subjek maka nilai N-Gain sebesar 0,75 Penelitian lainnya dilakukan oleh
menunjukkan bahwa pembelajaran Maulana dkk (2021), sebagaimana diuraikan
menggunakan model PBL termasuk tinggi. dalam artikel bahwa hasil penelitian dari 3
Berdasarkan penjabaran data di atas dapat siklus menunjukkan bahwa diantara 35 siswa
diambil kesimpulan bahwa penggunaan PBL yang mengikuti eksperimen dengan tingkat
dalam pembelajaran berpengaruh positif keberhasilan 17%, tes 5 siklus pertama siswa
terhadap hasil belajar kelas. kelas XI MIPA memperoleh nilai rata-rata

10
56,1. Persentase ini termasuk dalam kategori menggunakan metode experiential learning
keseluruhan. Hasil belajar siswa kelas XI dapat meningkatkan proses pembelajaran
MIPA 5 Siklus II mencapai nilai rata-rata secara efektif dan menunjang hubungan
60,7 dan tingkat ketuntasan 31,4. antara siswa dan guru. Lebih lanjut, gaya
Pengetahuan yang utuh pada siklus II hanya pembelajaran berbasis masalah dapat
menunjukkan bahwa analisis tindakan kelas meningkatkan hasil belajar bahasa siswa,
belum membuahkan hasil. Pada siklus III misalnya dengan membantu mereka menjadi
diperoleh nilai rata-rata 75,6 dan tingkat pemikir kritis, pembelajar aktif dan pemecah
keberhasilan 82,8%. Persentase ini masalah, pemecah masalah dan pemecah
didasarkan pada kategori terbaik pada waktu masalah yang kreatif.
tertentu. Berdasarkan hasil penelitian dapat Lembayung (2023) kembali
disimpulkan bahwa metode pembelajaran melakukan penelitian berdasarkan hasil
berbasis masalah dapat meningkatkan hasil penelitian terlihat bahwa prestasi akademik
belajar siswa. Hal ini mengakibatkan siswa sangat tinggi dengan rata-rata 48,84.
peningkatan tingkat penyelesaian setiap Hanya 7 siswa yang memperoleh nilai KKM
siklusnya. Pembelajaran daring dengan dan/atau setara KKM, yang berarti 76 siswa
menggunakan pembelajaran berbasis masalah mempunyai tingkat kelulusan tradisional
dan berbagai platform digital dapat membuat sebesar 20,08%. Namun terjadi peningkatan
siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pada generasi kedua dengan angka tamat
pembelajaran. sekolah tradisional sebesar 88,20% dan
Penelitian lain dilakukan Antara peningkatan pada generasi ketiga dengan
(2022, Berdasarkan penelitian yang angka tamat sekolah tradisional sebesar 97%.
dilakukan, dimungkinkan untuk Berdasarkan penelitian tersebut dapat
mengevaluasi hasil pendidikan mahasiswa S1 disimpulkan bahwa penggunaan model PBL
dan memperoleh skor rata-rata 80,77. Namun pada pembelajaran Kimia kelas X pada siswa
nilai rata-ratanya tidak tinggi karena hanya dapat meningkatkan hasil belajarnya.
31 siswa yang mendapat nilai sesuai KKM, Listiani, Agnes (2022) melakukan
sisanya tidak mendapat nilai KKM. penelitian dengan hasil analisis aktivitas kelas
Sebaliknya, tingkat ketuntasan siswa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
mencapai 88,57%. Selain itu rata-rata nilai model pembelajaran berbasis masalah dapat
siklus II adalah 84,49 dengan tingkat meningkatkan hasil belajar siswa, hasil
keberhasilan belajar 100%. Berdasarkan hasil belajar siswa meningkat melalui siklus I pada
penelitian dapat disimpulkan bahwa model 57,89 pada siklus II dan 69,47 pada siklus III
pembelajaran berbasis masalah dengan dengan waktu 81:05. Tingkat ketuntasan

11
tradisional juga meningkat: 52,63% pada dilaksanakan proses pembelajaran PBL, hasil
siklus I, 73,68% pada siklus II, dan 89,47% belajar IPA kelas X MIPA 6 SMA Negeri 1
pada siklus III. Menerapkan pendekatan Matauri Pandan menunjukkan adanya
pembelajaran berbasis masalah dapat peningkatan pada muatan IPA. Khusus pada
membuat siswa dan guru tetap terlibat. siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata
Contoh: Pada siklus I kinerja siswa dan guru 57,14 dan rata-rata 69,34 poin, dan pada
sebesar 82,35%, kinerja guru sebesar 86,98%, siklus II siswa memperoleh nilai rata-rata
hasil kinerja siswa dan guru pada siklus II 88,57 dan rata-rata 82,34 poin. Menurut
sebesar 90,45% dan 93,75%. Hasil observasi sistem pendidikan klasik, suatu kelas belajar
hasil kerja siswa pada siklus III sebesar jika paling sedikit 85 siswa dalam kelas
95,31% hasil kerja guru dan 92,64% aktivitas tersebut memperagakan pendidikan klasik.
siswa. Berdasarkan penelitian di atas dapat Dalam hal ini kelas dianggap belajar secara
disimpulkan bahwa gaya pembelajaran efektif. Berdasarkan hasil penelitian dapat
berbasis masalah dapat meningkatkan hasil disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
belajar siswa pada Materi Teori Hukum masalah (PBL) berpengaruh positif terhadap
Konseptual Biologi Molekuler Siswa Kelas X hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia
SMK Danau Sembuluh, Seruyan Kalimantan yang dipelajari di Kelas X MIPA 6 SMA
Tengah. Negeri 1 Matauli Pandan. Hal ini ditunjukkan
Penelitian tambahan yang dilakukan dengan meningkatnya respon siswa terhadap
oleh Siregar (2022), bahwa siswa kelas kimia proses PBL dan tingkat partisipasi siswa
selama mengikuti program pembelajaran terhadap program guru. Selain itu,
dengan gaya belajar PBL meningkat sekitar penggunaan metode PBL meningkatkan hasil
9,16% dibandingkan Siklus I ke Siklus II. kerja siswa, kemampuan berpikir kritis,
Pada siklus I sebesar 86,67% dan pada siklus kesadaran tugas dan motivasi internal belajar
II sebesar 95,83%. Berdasarkan hasil sehingga membantu menjadikan
pengumpulan data dapat dilihat reaksi siswa pembelajaran menyenangkan dan
setelah mengikuti pembelajaran di kelas dan menyenangkan.
setelah penerapan metode pembelajaran PBL
pada bahan ajar kimia. Di antara 35 siswa, PEMBAHASAN
sekitar 93,71% siswa menyatakan pendapat Ketika suatu permasalahan muncul
positif terhadap model pembelajaran kimia pada pembelajaran di sekolah dan ternyata
PBL, dan 6,29% siswa menyatakan pendapat pembelajaran kimia banyak menimbulkan
negatif terhadap model pembelajaran kimia konsep-konsep kimia kecil, maka guru
tipe d. belajar kimia PBL. Setelah mencari solusi untuk mengatasi permasalahan

12
tersebut. Sebelum melakukan perbaikan, ini terbukti memberikan dampak positif
hendaknya guru terlebih dahulu menganalisis terhadap hasil pembelajaran dan
keadaan yang ada dengan meningkatkan pemikiran kritis di lingkungan
mempertimbangkan metode pengajaran, cara kerja apa pun, termasuk pemecahan masalah,
mengajar, metode dan faktor-faktor lain yang pemikiran kreatif, dan pemikiran kritis.
mungkin menyebabkan siswa tidak dapat (O’Brien et al., 2019).
berprestasi dengan baik. Seperti halnya Dengan kata lain, pembelajaran
banyak penelitian terkait lainnya, metode partisipatif merupakan salah satu bentuk
yang paling umum digunakan guru untuk pembelajaran tekanan teman sebaya di mana
meningkatkan hasil belajar siswa adalah siswa mampu mengontrol pembelajarannya
penilaian kelas (PTK). lebih besar dibandingkan di kelas tradisional
PBL meningkatkan rasa percaya diri dan diharapkan belajar dalam kelompok
siswa, menciptakan lingkungan yang kecil. Yang terpenting, siswa dapat
mendukung kerja kelompok, memperkuat memperoleh pengetahuan baru dengan
komunikasi interpersonal dan kemampuan memecahkan masalah interdisipliner yang
berpikir kritis, serta meningkatkan rasa tidak terstruktur dan menerapkan konsep
percaya diri. PBL merupakan metode disiplin berbeda yang dapat diterapkan pada
pembelajaran yang memperkenalkan pekerjaan profesional (Léger et al., 2019).
masalah-masalah penting selama proses Sebagai salah satu bentuk karya pendidikan,
pembelajaran dan memberikan konteks serta model PBL menitikberatkan pada proses
motivasi kepada siswa. PBL memerlukan penyelesaian masalah yang salah,
keadaan aktif dan mencakup berbagai berdasarkan masalah yang diidentifikasi oleh
aktivitas. Gaya belajar PBL bermanfaat bagi siswa dan guru. Memasukkan PBL ke dalam
siswa karena memperdalam pengetahuan, kurikulum memungkinkan pengajaran lebih
mengedepankan nilai-nilai, meningkatkan efektif, memperkuat keterampilan berpikir
motivasi belajar pribadi, dan meningkatkan kritis, menciptakan motivasi belajar intrinsik,
motivasi belajar intrinsik. PBL berpotensi dan memperkuat kerja sama tim. Siswa
meningkatkan motivasi dan memperkuat belajar memecahkan masalah dengan
keterampilan pemecahan masalah (Sutarto et menggabungkan pengetahuan dan
al., 2022). Pembelajaran berbasis masalah pengalaman mereka dan menerapkannya
(PBL) adalah metode pengajaran yang pada situasi yang relevan. Siswa lebih tertarik
berpusat pada siswa di mana guru dan termotivasi untuk belajar kimia. Dengan
membimbing siswa berdasarkan kemajuan menerapkan model PBL, pembelajaran
mereka melalui serangkaian pertanyaan. Hal berlangsung dari sudut pandang siswa dan

13
guru. Penggunaan masalah pembelajaran terorganisir, terstruktur, dan sangat interaktif,
seperti eksperimen kelompok terapan pengajaran PBL adalah metode pengajaran
mendorong siswa untuk menerapkan metode komprehensif yang memungkinkan siswa
ilmiah untuk memecahkan masalah. Dalam mendiskusikan masalah dan menemukan
sistem pendidikan, peserta didik bukan lagi solusi.
pembelajar, melainkan potensi. Namun Berdasarkan hasil penelitian dapat
banyak peneliti yang menyimpulkan bahwa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang
semua gaya pembelajaran berbasis masalah menggunakan PBL lebih baik dibandingkan
mempunyai tiga ciri: (2) Siswa bekerja dalam dengan siswa yang menggunakan metode
kelompok. (3) Siswa memperoleh informasi tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa
baru melalui belajar mandiri. (4) Guru yang penerapan pembelajaran berbasis masalah
membimbing (Thorndahl & Stentoft, 2020). (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Selama pembelajaran, guru khususnya pada mata kuliah kimia. Salah satu
menggunakan media pendidikan untuk manfaat terpenting menggunakan PBL adalah
membantu siswa memahami konsep kimia analisis nilai. Berdasarkan pengalaman kami
sebagai fakta. Guru memadukan metode dengan PBL, kami menemukan bahwa
pengajaran dengan materi yang berkaitan meskipun PBL meningkatkan pembelajaran
dengan topik yang terjadi pada saat diskusi siswa, PBL juga membuat pembelajaran
kelas. Melalui pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih sulit (Grasas & Ramalhinho,
memperoleh pengetahuan baru tentang 2019).
pemecahan masalah dan meningkatkan
keterampilan komunikasinya. Guru SIMPULAN DAN SARAN
menggunakan metode pembelajaran PBL Hasil tinjauan pustaka terhadap
karena menawarkan keuntungan dalam beberapa penelitian terkait dan topik
menyelesaikan permasalahan sebagai berikut: akademis mendukung kesimpulan yang sama.
(2) menambah jumlah siswa dalam kelas; (3) Artinya penerapan pembelajaran berbasis
mengajarkan siswa bagaimana mentransfer masalah (PBL) dapat meningkatkan hasil
pengetahuan untuk memahami permasalahan belajar siswa khususnya pada pembelajaran
dunia nyata; (4) membantu siswa kimia. Dengan menerapkan model PBL,
mengembangkan pengetahuannya; (5) siswa dapat meningkatkan prestasi
Mendorong siswa untuk berpikiran terbuka akademiknya, lebih terlibat dalam proses
dalam pembelajarannya. (6) Siswa pembelajaran, meningkatkan motivasi dan
menganggap proses PBL menarik dan keterampilan kerja tim, mengembangkan
menyenangkan. Meskipun kurikulum kimia keinginan spiritual untuk belajar, dan Model

14
PBL dapat digunakan untuk meningkatkan Baeduriyah. (2020). Penerapan Problem
hasil belajar siswa pada ranah kognitif, Based Learning Berbasis TPACK
afektif, dan psikomotorik. untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Siswa Kelas X SMKN 3 Mataram
penulis menyarankan agar para guru pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia.
khususnya guru kimia hendaknya PPG Daljab Angkatan 2 Pendidikan
menerapkan metode pembelajaran PBL Kimia Universitas Mataram.
ketika mengajar kimia, karena dapat Foo, C. chung, Cheung, B., & Chu, K. man.
meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan (2021). A comparative study
PBL jenis ini harus seefektif mungkin agar regarding distance learning and the
siswa berhasil menyelesaikan proses conventional face-to-face approach
pembelajarannya. mempererat hubungan conducted problem-based learning
antara guru dan siswa. Komunikasi selama tutorial during the COVID-19
proses pembelajaran. pandemic. BMC Medical Education,
21(1), 1–6.
PUSTAKA ACUAN https://doi.org/10.1186/s12909-021-
Al Mawaddah, A. W., Hidayat, M. T., Amin, 02575-1
S. M., & Hartatik, S. (2021). Grasas, A., & Ramalhinho, H. (2019).
Pengaruh Penggunaan Media Teaching distribution planning: A
Pembelajaran Quizizz terhadap Hasil problem-based learning approach.
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran International Journal of Logistics
Matematika melalui Daring di Management, 27(2), 377–394.
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(5), https://doi.org/10.1108/IJLM-05-
3109–3116. 2014-0075
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i Gulo, A. (2022). Penerapan Model Discovery
5.1288 Learning Terhadap Hasil Belajar
Antara, I. P. P. A. (2022). Model Peserta Didik Pada Materi Ekosistem.
Pembelajaran Problem Based Educativo: Jurnal Pendidikan, 1(1),
Learning Untuk Meningkatkan Hasil 307–313.
Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan https://doi.org/10.56248/educativo.v1i
Termokimia. Journal of Education 1.54
Action Research, 6(1), 15. Handayani, A., & Koeswanti, H. D. (2021).
https://doi.org/10.23887/jear.v6i1.442 Meta-Analisis Model Pembelajaran
92 Problem Based Learning (PBL)

15
Untuk Meningkatkan Kemampuan Model Pembelajaran Problem Based
Berpikir Kreatif. Jurnal Basicedu, Learning di Sekolah Dasar. Jurnal
5(3), 1349–1355. Basicedu, 4(4), 1460–1467.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i
3.924 4.753
Harefa, D. (2023). Efektivitas Model Léger, P. M., Cronan, P., Charland, P.,
Pembelajaran Talking CHIPS Untuk Pellerin, R., Babin, G., & Robert, J.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. (2019). Authentic OM problem
Junal Pendidikan Biologi, 4(1). solving in an ERP context.
Hemayanti, K. L., Muderawan, I. W., & International Journal of Operations
Selamat, I. N. (2020). Analisis Minat and Production Management, 32(12),
Belajar Siswa Kelas Xi Mia Pada 1375–1394.
Mata Pelajaran Kimia. Jurnal https://doi.org/10.1108/01443571211
Pendidikan Kimia Indonesia, 4(1), 20. 284151
https://doi.org/10.23887/jpk.v4i1.240 Lembayung Nyoman Martha Jayanthi., Oni
60 Pahdianti & Rauhul Jannah. (2023).
Jami. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Jurnal Asimilasi Pendidikan
Kimia Kelas XI MIA MAN 1 MELALUI PENERAPAN MODEL
Tanjung Jabung Timur dengan PROBLEM BASED LEARNING
Menerapkan Model pembelajaran PADA. 1(2), 82–86.
Problem Based Learning. Journal Listiani, A. (2022). Penerapan Model
Evaluation in Education (JEE) Vol. 1, Problem Based Learning Untuk
No 2, April 2020, pp. 42-49. Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Karanja, E., & Malone, L. C. (2020). Kimia Materi Hukum Dasar Kimia
Improving project management Dan Konsep Mol Peserta Didik Kelas
curriculum by aligning course X Smk N 1 Danau Sembuluh Seruyan
learning outcomes with Bloom’s Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran
taxonomy framework. Journal of 2020/2021. Arfak Chem: Chemistry
International Education in Business, Education Journal, 5(1), 369–379.
14(2), 197–218. https://doi.org/10.30862/accej.v5i1.33
https://doi.org/10.1108/JIEB-05- 8
2020-0038 Maulana, M. P., Solikhin, F., & Dewi, K.
Kusuma, Y. Y. (2021). Peningkatan Hasil (2021). Penerapan Model Problem
Belajar SIswa dengan Menggunakan Based Learning (Pbl) Dalam

16
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Suarsani, G.A. (2020). Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Materi Belajar Kimia dengan Materi Pokok
Kesetimbangan Kimia Sman 3 Kota Kimia Unsur Melalui Penerapan
Bengkulu. Jurnal Zarah, 9(2), 75–82. Model Pembelajaran Problem Based
https://doi.org/10.31629/zarah.v9i2.31 Learning. JP2, Vol. 2, No. 1
10 Sutarto, Dwi Hastuti, I., Fuster-Guillén, D.,
Novianti, A., Bentri, A., & Zikri, A. (2020). Palacios Garay, J. P., Hernández, R.
Pengaruh Penerapan Model Problem M., & Namaziandost, E. (2022). The
Based Learning (Pbl) Terhadap Effect of Problem-Based Learning on
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Metacognitive Ability in the
Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Conjecturing Process of Junior High
Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, School Students. Education Research
4(1), 194–202. International, 2022.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i https://doi.org/10.1155/2022/2313448
1.323 Thorndahl, K. L., & Stentoft, D. (2020).
O’Brien, E., McCarthy, J., Hamburg, I., & Thinking critically about critical
Delaney, Y. (2019). Problem-based thinking and prob-lem-based learning
learning in the Irish SME workplace. in higher education: A scoping
Journal of Workplace Learning, review. Interdisciplinary Journal of
31(6), 391–407. Problem-Based Learning, 14(1), 1–
https://doi.org/10.1108/JWL-10-2018- 21.
0131 https://doi.org/10.14434/ijpbl.v14i1.2
Rahman, S. (2021). Pentingnya Motivasi 8773
Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Tiwow, D., Wongkar, V., Mangelep, N. O.,
Belajar. Merdeka Belajar, November, & Lomban, E. A. (2022). Pengaruh
289–302. Media Pembelajaran Animasi
Siregar, S. M. (2022). Penerapan Model Powtoon Terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran Problem Based Ditinjau dari Minat Belajar Peserta
Learning (PBL) untuk Meningkatkan Didik. Journal Focus Action of
Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA 6 Research Mathematic (Factor M),
SMA Negeri 1 Matauli Pandan Pada 4(2), 107–122.
Materi Ikatan Kimia. Jurnal Edu https://doi.org/10.30762/factor_m.v4i
Talenta, 1(1), 16–27. 2.4219
https://doi.org/10.56129/jet.v1i1.8 Yani, L.R. (2020). Penerapan Model

17
Pembelajaran PBL untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Ikatan Kimia di SMA
Negeri 5 Takengon. Skripsi
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Prodi Pendidikan Kimia.
Zagoto, M. M. (2022). Peningkatan Hasil
Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Dasar-Dasar Akuntansi 1 Melalui
Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Word Square. Educativo:
Jurnal Pendidikan, 1(1), 1–7.
https://doi.org/10.56248/educativo.v1i
1.1.

18

You might also like