You are on page 1of 15

MAKALAH

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Kapita Selekta Matematika Sekolah Menengah

Dosen Pengampu :

Dr. Kartini, M.Si


Disusun oleh :
Ade Suci Ramadhani
1705113774

Kelas 5A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERITAS RIAU
PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL

1. Pertidaksamaan
Definisi : “Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh
notasi ketidaksamaan ( ¿ , ≤,> , atau≥ ¿ . ”
Contoh :
a. 2 x −1> 5
b. x 2−2 x −3≤ 0
2 x +6
c. >0
3 x−2
d. √ 4 x−1 ≥|2 x +1|

2. Sifat-sifat pertidaksamaan
Untuk mempermudahkan dalam menyelesaiakan pertidaaksamaan, yang
diberikan, maka perlu dipahami sifat-sifat pertidaksamaan berikut :
 Jika pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan sembarang
bilangan real maka tandanya tidak berubah
Bentuk matematis :
Jika a> b dan c ∈ R maka : a+ c> b+c
a−c >b−c
Jika a< b dan c ∈ R maka : a+ c< b+c
a−c <b−c
 Jika pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan sembarang bilangan real
positif maka tandanya tidak berubah
Bentuk matematis :
Jika a> b dan c ∈ R maka : a+ c> b+c
a−c >b−c
Jika a< b dan c ∈ R maka : a+ c< b+c
a−c <b−c
 Jika pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan sembarang bilangan real
negatif maka andanya harus dibalik.
Bentuk matematis :
Jika a> b dan c ∈ R serta c <0 maka : a . c <b . c
a b
<
c c
Jika a< b dan c ∈ R serta c <0 maka : a . c >b . c
a b
>
c c
3. Interval
Nilai x atau sembarang bilangan yang mengakibatkan suatu pertidaksamaan
menjadi benar disebut penyelesaian atau solusi dari pertidaksamaan itu.
tanda ¿ dan>¿ menyatakan selang terbuka dan pada garis bilangan ditandai
dengan noktah kosong ( ). Sedangkan ≤ dan≥ menyatakan selang tertutup dan
pada garis bilangan ditandai dengan noktah berisi ( ).
Penulisan interval dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Jenis Interval Notasi Notasi Garis Bilangan


Pertidaksamaan Interval
Interval
tertutup a≤ x≤b [ a , b] a b
a≤ x [a,∞) a
x≤b ¿ b

Interval
terbuka a< x <b ( a , b) a b
a< x (a , ∞) a

x< b −∞, b
(¿) b
¿
Interval
setengah a< x ≤b ¿
a b
terbuka
a ≤ x<b ¿
a b
Garis lurus
Semua bilangan (−∞ , ∞ )
real

A. Pertidaksamaan Rasional
a
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dengan ,
b
dengan a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0 . Sehingga pertidaksamaan
rasional adalah pertidaksamaan dalam bentuk rasional atau pecahan.
Contoh :

4 x +3
a. ≤2 b. ≤2
x−3 4

Pada contoh (a), merupakan bentuk pertidaksamaan rasional, sedangan contoh


(b) bukan merupakan pertidaksamaan rasional, karena penyebutnya tidak
memuat tidak memuat variabel.
Pertidaksamaan rasional bisa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Pertidaksamaan rasional linear
ax+ b
≥ 0 , cd +d ≠0, c ≠0 (berlaku untuk semua tanda
cx +d
ketaksamaan)
2. Pertidaksamaan rasional kuadrat
ax 2+bx +c
≥ 0 , px+ q ≠ 0,a ≠ 0
px +q
ax 2+ bx+ c
2
≥ 0 , px 2 +qx +r ≠ 0,a ≠ 0, p ≠ 0
px + qx+ r
(berlaku untuk semua tanda ketaksamaan)
Bentuk umum dari persamaan rasional adalah

a. b.

f ( X) f (x )
>0 <0
g ( x) g(x)
f (x )
c. ≥0
g(x)

f ( x)
≤0
g (x)
Dalam menyelesaikan pertidaksamaan rasional, bisa menggunakan sifat-sifat
dari pembagian bilangan bulat ataupun menggunakan langkah-langkah yang
sudah ditentukan.
Dengaan menggunakan sifat-sifat dalam pembagian bilangan bulat dapat
dilakukan langkah sebagai berikut :
f ( X)
 Untuk >0
g (x)
Berlaku untuk kondisi f (x)>0 dan g( x)> 0 atau f (x)<0 dan
g(x)< 0
Contohnya :
3 x−2
>0
x+1
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan rasional tersebut maka terdapat
dua kondisi yaitu
 3 x−2>0 dan x+ 1> 0

3 x−2>0 x+ 1> 0
3 x>2 x>−1
2
x>
3
Maka daerah penyelesaiannya adalah

{
2
Hp= x∨x> , x ∈ R
3 }
 3 x−2<0 dan x+ 1< 0
-1
3 x−2<0 x+ 1< 0
3 x<2 x←1
2
x<
3
Maka himpunan penyelesaiannya adalah

Hp={ x∨x ←1, x ∈-1R }


Sehingga himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan rasional tersebut
yang didapatkan dari dua kondisi adalah

{ 2
Hp= x∨x←1 atau x > , x ∈ R
3 }
f (x )
 Untuk <0
g(x)
Berlaku untuk kondisi f (x)>0 dan g(x)< 0 atau f (x)<0 dan
g(x)> 0
Contohnya :
2 x−5
<0
3 x +2
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan rasional tersebut maka terdapat
dua kondisi yaitu :
 2 x −5>0 dan 3 x+2< 0

2 x −5>0 3 x+2< 0
2 x >5 3 x←2
5 2
x> x←
2 3

Maka daerah penyelesaiannya adalah

Tidak ada dua garis yang beririsan, sehingga pada kondisi ini tidak ada

2 x−5
himpunan penyelesaian untuk <0
3 x +2

 2 x −5<0 dan 3 x+2> 0

2 x −5<0 3 x+2> 0
2 x <5 3 x>−2
5 −2
x< x>
2 3
Karena ada daerah yang dilalui oleh dua garis pada kondisi ini, maka

2 x−5
himpunan penyelesaian untuk <0 adalah
3 x +2

Hp= x∨ { −2
3
5
< x< ∈ R
2 }

f (x )
 Untuk ≥0
g(x)
Berlaku untuk kondisi f ( x )≥ 0 dan g ( x ) >0 atau f ( x ) ≤ 0 dan
g ( x ) <0
Contohnya :
9
≥2
x
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan rasional tersebut, ubah menjadi
pertidaksamaan umum, maka
9 9
≥ 2 ⟹ −2≥ 0
x x
9−2 x
¿ ≥0
x
Maka penyelesaian pertidaksamaan tersebut memiliki dua kondisi, yaitu :
 9−2 x ≥0 dan x> 0

9−2 x ≥0 x> 0
−2 x ≥ 9
9
−x ≥
2
9
x ≤−
2
Tidak ada daerah yang diarsir dari kedua garis, maka tidak ada
himpunan penyelesaian pada kondisi ini

 9−2 x ≤0 dan x< 0

9−2 x ≤0 x< 0
−2 x ≤ 9
9
−x ≤
2
9
x ≥−
2

Karena ada daerah yang dilewati oleh dua garis pada kondisi ini, maka

9−2 x
himpunan penyelesaian untuk ≥ 0 adalah
x

{
Hp= x∨
−9
x
< x <0, ∈ R }
f ( x)
 Untuk ≤0
g (x)
Berlaku untuk kondisi f ( x )≥ 0 dan g ( x ) <0 atau f ( x )≤ 0
dan g ( x ) >0
Contohnya :
2 x +1
≤1
x
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan rasional tersebut, ubah menjadi
pertidaksamaan umum, maka
2 x +1 2 x +1
≤ 1⇒ −1 ≤ 0
x x
2 x +1−x
¿ ≤0
x
x +1
¿ ≤0
x
Penyelesaian pertidaksamaan rasional tersebut memiliki dua kondisi,
yaitu :
 x+ 1≤ 0 dan x> 0

x+ 1≤ 0 x> 0
x ≤−1
x ≤−1

Karena tidak ada yang beririsan, maka pada kondisi ini


pertidaksamaan tidak memiliki himpunan penyelesaia

 x+ 1≥ 0 dan x< 0

x+ 1≥ 0 x< 0
x ≥−1
x ≥−1

Karena ada yang beririsan, maka himpunan penyelsaian dari


pertidaksamaan rasional adalah
Hp={ x∨−1≤ x <0,∈ R }
Dengan cara lain, pertidaksamaan rasional dapat lebih mudah diselesaikan
menggunakan barisan bilangan dengan langkah-angkah sebagai berikut :
1. Mengubah bentuk pertidaksamaan ke dalam bentuk baku.
2. Menentukan nilai pembuat nol pada pembilang dan penyebut.
3. Menggambarkan nilai pembuat nol pada garis bilangan dan menguji
nilai (+/-) dengan sembarang nilai pada setiap interval.
4. Interval yang memiliki tanda dengan nilai sesuai dengan tanda
pertidaksamaan merupakan himpunan penyelesaian yang dicari.

Untuk dapat memahami lebih jauh mengenai pertidaksamaan Rasional,


perhatikan beberapa contoh berikut :
Tentukan pertidaksamaan rasional

2 5

x−3 x +6

 Ubah bentuk pertidaksamaan ke dalam bentuk baku.


Misalkan :

2 5
x−3 ≥ x +6

2 5

x−3 x +6 ≥ 0
2 ( x +6 ) −5(x−3)
(x−3)( x +6) ≥ 0

2 x +12−5 x+ 15
( x−3)(x +6) ≥ 0

−3 x +27
(x−3)( x +6) ≥ 0

 Tentukan nilai pembuat nol pembilang dan penyebut


 Untuk pembilang

−3 x +27 ¿0
−3 x ¿−27
x ¿9
 Untuk penyebut

x−3 ¿0
x ¿3

x+ 6 ¿0
x ¿−6

 Menggambarkan nilai pembuat nol pada garis bilangan dan menguji


nilai (+/-) dengan sembarang nilai pada setiap interval.

-6 -3 0 3 6 9

-6 -3 0 3 6 9

-6 -3 0 3 6 9

 Interval yang memiliki tanda yang nilainya sesuai dengan tanda


pertidaksamaan merupakan himpunan penyeleaian yang dicari
Maka himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut adalah

Hp={ x∨x ←6 atau3< x ≤ 9 }

B. Pertidaksamaan irasional
Bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi (hasil baginya
tidak pernah berhenti). Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat

a
dinyatakan sebagai bentuk pembagian dengan a dan b bilangan
b
bulat dan b ≠ 0. Salah satu contoh dari bilangan irasional adalah
√ 2, √ 5 dan √ 3 , yang biasanya disebut bilangan irasional dalam bentuk akar.
Sehingga pertidaksamaan irasional adalah pertidaksamaan yang memuat
variabel atau peubahnya berada dalam tanda akar.
Contoh dari pertidaksamaan irasional adalah √ 2 x +1>2, √ x2 +2 x−1≥ 0
Pertidaksamaan umum dalam bentuk akar adalah sebagai berikut :

 √ f ( x )>a  √ f ( x )> √ g ( x )
 √ f ( x )<a  √ f ( x )< √ g ( x )
 √ f ( x )≥ a  √f ( x )≥ √g ( x )
 √ f ( x )≤ a  √ f ( x )< √ g ( x )
Catatan : persamaan umum tersebut berlaku untuk semua tanda
pertidaksamaan lainnya yaitu “ ¿ ,<, ≥ ,≤
Pertidaksamaan irasional tersebut bernilai real atau terdefinisikan jika bentuk
aljabar di dalam tanda akar dari fungsi irrasional tersebut tak negatif. Dengan
demikian fungsi irrasional terdefinisi atau bernilai real jika dan hanya jika
f ( x ) ≥ 0 dan g( x) ≥ 0 .
Untuk dapat menyelesaikan pertidaksamaan irrasional, perlu dipahami dalil
berikut :

a=b ⟶ 2
a =b
2

Tetapi perlu diingat bahwa :

a2=b2 ⟶ a=b
Karena yang benar adalah sebagai berikut :

2
a =b
2
⟶ 2
a −b =0
2

⟶ ( a−b ) ( a+ b )=0
⟶ a=b atau a=−b

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan bentuk akar tersebut maka dapat


digunakan langkah-langkah berikut :
1. Tinjau syarat numerus, yaitu ( x ) ≥ 0 dan g ( x ) ≥ 0 .
2. Kuadratkan kedua ruas dan selesaikan sesuai bentuk pertidaksamaan yang
terbentuk.
3. Himpunan penyelesaiannya merupakan irisan dari penyelesaian utama dan
syarat-syaratnya.
Untuk dapat memahami lebih jauh mengenai pertidaksamaan irasional,
perhatikan beberapa contoh berikut :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut :
1. √ x2−x < √ 4 x−6
Penyelesaian:
 Tinjau syarat numerus, yaitu f ( x ) ≥ 0 dan g ( x ) ≥ 0 .
Syarat I :

x −x
2
≥0
x ( x−1 ) ≥0
Harga pembuat nol : x=0 atau x =1
Syarat II :

4 x −6 ≥0
4x ≥6
x 3

2

 Kuadratkan kedua ruas dan selesaikan sesuai bentuk pertidaksamaan yang


terbentuk.

2
x −x ¿ 4 x −6
2
x −x−4 x+6 ¿0
2
x −5 x+6 ¿0
( x−3 ) ( x−2 ) ¿0
Harga pembuat nol x=2 dan x=3

 Himpunan penyelesaiannya merupakan irisan dari penyelesaian utama


dan syarat-syaratnya.

(1)

0 1
(2)

Maka, himpunan penyelesaiannya adalah Hp={ x∨2< x <3, ∈ R }

(3)
2 3
DAFTAR PUSTAKA

Marwanta., dkk. 2009. h Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.


Sukino. 2013. Matematika untuk SMA/MA kelas X (kurikulum 2013). Jakarta:
Erlangga.

You might also like