Professional Documents
Culture Documents
Jepretan Layar 2023-12-29 Pada 3.11.30 AM
Jepretan Layar 2023-12-29 Pada 3.11.30 AM
SKIZOFRENIA YTT
Oleh :
PEMBIMBING :
STATUS PASIEN :
No. Status/Reg : 07 64 63
NAMA DOKTER MUDA : Nurul Rasyiqah Hazti, S.Ked
NAMA PASIEN : Tn.. A. R. N
NAMA AYAH : Tn. M
NAMA IBU : Ny. N
No. Status / No. registrasi : 076463
Nama : Tn. A. R. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 27 tahun
Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 14 Februari 1996
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Suku Bangsa : Makassar
No. Hp : 085333346225
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Honorer Perumahan
Alamat : BTN Zamza Resence ,Baruga
Diantar Oleh : Datang sendiri
Gelisah
: Perempuan : meninggal
a. Riwayat Pendidikan :
b. Riwayat Pekerjaan :
c. Riwayat Pernikahan :
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan umum :
3. Keserasian : Serasi
C. Fungsi Intelektual :
3. Daya ingat
D. Gangguan Persepsi :
1. Halusinasi : Ada
E. Proses Berfikir :
1. Arus pikiran
2. Isi pikiran
A. Status Internus :
TD : 112/87 mmHg
N : 87 x/menit
P : 22 x/menit
TB : 171 cm
BB : 70 kg
IMT : 23,93 kg/m2
B. Status Neurologis :
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
A. Aksis I :
1. Berdasarkan hasil alloanamnesis, autoanamnesis dan pemeriksaan
status mental ditemukan tanda dan gejala klinis bermakna yaitu pasien
Sering mengamuk, gelisah, mendegar suara bisikan, halusinasi, bicara
sendiri, memukul, suka jalan tanpa arah, mengancam, mencekik orang
dan susah tidur, perawatan diri kurang, mudah marah, yang
menyebabkan timbulnya “penderitaan” (distress) dan hendaya
(disabilitas) bagi pasien dan orang lain sehingga pasien dapat
dikategorikan mengalami Gangguan Jiwa.
2. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan
adanya hendaya berat menilai realitas berupa halusinasi auditorik
sehingga dapat digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa Psikotik
3. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya riwayat
penyakit fisik ataupun penyakit sistemik yang bermakna sebelumnya
serta tidak didapatkan riwayat penggunaan NAPZA sehingga
kemungkinan gangguan ini tidak diinduksi oleh Penyakit Medis dan
Penyalahgunaan Zat dapat disingkirkan.
4. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan adanya
kriteria 1 gejala yang amat jelas yaitu halusinasi auditorik, yang
mengajak pasien berbicara. Pasien mengalami gejala negatif yaitu sikap
sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang
menumpul atau tidak wajar yang bukan disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika, pasien juga sering melamun sendiri sehingga
dapat menyebabkan menurunnya kinerja sosial ataupun pergaulan
sosial sehingga berdasarkan PPDGJ- III dengan kriteria satu gejala
dapat didiagnosis sebagai Skizofrenia (F20). Namun tidak dapat
digolongkan pada jenis-jenis skizofrenia manapun sehingga di
diagnosis Skizofrenia YTT (F20.9)
B. Aksis II :
C. Aksis III :
Tidak ada
D. Aksis IV
E. Aksis V :
A. Organobiologik :
A. Faktor pendukung :
1. Keluarga mendukung pengobatan dan kesembuhan pasien
B. Faktor penghambat :
1. Terdapat disabilitas berat
2. Pasien tidak merasa sakit → tilikan jelek
C. Prognosis :
A. Psikofarmaka
o Ladomer 1 amp/12J/IM
o Diazepam 1 amp/12J/IM
o Haloperidol 5 mg 3x1
o Clorpromasin 10 mg 2x1
B. Psikoterapi
Alloanamnesis
- DM (Dokter Muda)
- P (Keluarga pasien)
DM : “Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya Nurul Rasyiqah Hazti
yang merupakan dokter muda (coas) yang saat ini sedang menjaga di IGD
RSJ Sultra ini. Boleh saya minta waktunya sebentar untuk tanya jawab ?
P : “Boleh dok”
DM : “Bapak, pasien namanya siapa?”
P : “Namanya Tn. A. R. N. dok”
DM : “Umurnya pasien berapa pak?”
P : “27 tahun dok”
DM : “Tempat tanggal lahirnya pasien pak?”
P : “Kendari, 14 Februari 1996 dok”
DM : “Alamat nya pasien dimana pak?”
P : “di BTN Zam-Zam Di, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara”
DM : “Bapak pasien Suku apa?”
P : “Suku Makassar dok”
DM : “Agama pasien pak?”
P : “Islam dok”
DM : “Pendidikan terakhirnya pasien apa pak?”
P : “SMA dok”
DM : “Pekerjaannya pasien pak sebagai apa?”
P : “Honorer Perumahan dok”
DM : “Baik pak. Sebelumnya saya mau bertanya pasien ada keluhan apa datang
ke rumah sakit pak?”
P : “Ini dok, adek saya sering gelisah, sring mengamuk, nafsu makan kurang
baik, sering bicara sendiri, susah tidur, memukul orang terutama keluarga,
biasa sakit kepala”
DM : “keluhan yang dirasakan pasien seperti ini apakah baru pertama kali?”
P : “tidak dok, adek saya rawat jalan di RS ini dok, sejak tahun 2021 dok”
DM : “apakah pasien sering halusinasi?”
P : “sering dok”
DM : “apakah pasien sering mendengar suara-suara?”
P : “sering dok, bisikan inilah dok gejala awalnya, pernah kejadian di masjid
ketika orang sedang ingin sholat, bisikan tersebut mengatakan “tendang
orang itu karena bukan golonganya kita” kemudian pasien menendang
orang yang berada di mesjid.”
DM : “apakah penyakit pasien ini berdampak ke sehari-hariannya?”
P : “iya dok, berdampak. Sebelumnya adek saya pernah hidup layaknya
normal tidak ada gejala dengan komsumsi obat bertahan selama 7 bulan
dan kambu lagi. Dan katanya Ketika minum obat adek saya mual”
DM : “Pak apakah ada faktor yang membuat pasien mengamuk?”
P : “ada dokter, selalu menuduh-menuduh keluarganya sendiri mengambil
barang-barangnya dan menganggap kita ini musuhnya”
DM : “Ada Riwayat penyakitnya seperti Diabetes, hipertensi atau penyakit
jantung?”
P : “ada dokter, sebelumnya saat kelas 6 SD usia 11 tahun pernah kejang”
DM : “pak bagaimana masa kecilnya, apakah ada keterlambatan tumbuh
kembang?”
P : “Kalau tumbuh kembang tidak ada keterlambatan cuma waktu kelas 6 SD
pernah kejang”
DM : “permisi sebelumnya pak apakah pasien komsumsi alkohol, merokok atau
sabu?”
P : “Kalau alkohol tidak pernah, merokok iya, tapi semenjak sakit sudah tidak
pernah merokok. Untuk sabu tidak pernah”
DM : “pak, pasien pernah putus obat?”
P : “iya, sempat pernah tidak komsumsi selama kurang lebih 2 bulan, itupun
kita tidak tahu dia tidak komsumsi, saat kambuh baru ketahuan”
DM : “jadi pasien tinggal dengan siapa sekarang?”
P : “tinggal sama saya”
DM : “kita siapanya?”
P : “saya kakakknya”
DM : “Kalau hubungan pasien di rumah dengan keluarga bagaimana?”
P : “baik dok”
DM : “Pasien sudah menikah?”
P : “belum dokter”
DM : “Baik pak, saya rasa sudah cukup wawancara saya hari ini. Terima kasih
banyak atas kerja samanya”
P : “Baik dok, terimakasih banyak dok.”
DAFTAR PUSTAKA
1. Marcsisin, J. M., Jason, B. R., & Jessica, M. G. 2017. Schizophrenia and
Related Disorders. Oxford University Press.
2. Maslim, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas
PPDGJ-III dan DSM-5. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya :
Jakarta.
3. Nugraha, A. R. 2019. Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pasien Gangguan
Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Tahun 2019 (Doctoral
dissertation, Poltekkes tanjungkarang).
4. Rahaya, Anggie, and Noor Cahaya. 2016. Studi Retrospektif Penggunaan
Trihexyfenidil pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap yang Mendapat Terapi
Antipskotik di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Jurnal Farmasi Galenika
(Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) 2(2) : 124-131.
5. Rumagit, P., Tampa’i, R., Pareta, D., & Tombuku, J. L. 2021. Potensi Interaksi
Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Paranoid di Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr. VL Ratumbuysang. Biofarmasetikal Tropis, 4(1), 88-96.
6. Stahl, S.M. 2013. Stahl’s Essential Psychopharmacology: Neuroscientific
Basis and Practical Applications. 4th Edition.Cambridge University Press.
Cambridge.
7. Yu Andira, Wulan. 2019. Gambaran Peresepan Obat Pada Pasien Skizofrenia
Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Tahun 2018. Diploma thesis,
Poltekkes tanjungkarang