You are on page 1of 8
Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com LABORATORY SAFETY Erick Khristian erick_khristian @ yahoo.com A. PENDAHULUAN Laboratorium keschatan adalah sarana Kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penycbab penyakit, kondisi kesehatan atau factor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat, Laboratorium klinik adalah laboratorium Kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia Klinik, mikrobiologi Klinik, parasitologi Klinik, imunologi Klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan keschatan, Masalah Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bagian penting dari manajemen mutu, manajemen risiko dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dalam hal ini, aspek K3 harus menjadi clemen terintegrasi dari semua proses pengembangan manajerial, misalnya strategi perusahaan, sumber daya manusia dan pengembangan organisasi B. KESELAMATAN LABORATORIUM (LABORATORY SAFETY) Keselamatan laboratorium sangat penting baik untuk pekerja ataupun seseorang yang terhubung dengan laboratorium itu sendiri. Keselamatan laboratorium dibuat untuk mendorong dan mempraktikan bagaimana kerja yang aman dan efisien di laboratorium. Banyak pedoman laboratorium ditulis berdasarkan pengalaman (terutama ketika ada yang salah), Namun hal yang harus selalu diingat adalah “Anda munghin berurusan dengan bahan laboratorium yang sangat berbahaya dan beracun, jadi Anda harus berhati-hati setiap saat”. Banyak laboratorium yang diatur oleh peraturan dan regulasi secara manditi, namun pemerintah atau pengawas tidak dapat selalu ada sebagai fungsi pengawasan sehingga tanggung jawab keselamatan akhimya jatuh ke tangan individu. 1. Bahaya Laboratorium Bahaya Laboratorium dapat memiliki konsekuensi serius sehingga sangat penting dalam merawat dan memperhatikan dilakukan setiap saat. Ada beberapa bahaya utama yang harus diperhatikan yaitu peralatan, bahan kimia dan bahan biologis. a. Peralatan Laboratorium merupakan suatu tempat yang penuh dengan berbagai peralatan khusus yang diperlukan untuk berbagai kegiatan, Peralatan ini tidak hanya mahal, tetapi bisa “halus” dan mudah pecah. Oleh karena peralatan tersebut merupakan peralatan yang Khusus maka perlu untuk mendapatkan Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman I dari 8 Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com b. © pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan yang tepat dan praktik terbaik dalam penggunaannya, Peralatan laboratorium yang salah dalam penggunaannya tentu dapat menyebabkan cedera, penambahan biaya, dan keterlambatan dalam pekerjaan, Bahan Kimia Saat_melakukan suatu tindakan di laboratorium dan menyelesaikan pekerjaan tertentu, Anda akan bersentuhan dengan berbagai bahan kimia yang berbeda. Bahan kimia menyebabkan iritasi hingga Iuka bakar dan merusak jaringan dan organ. Penggunaan yang tidak benar dapat menyebabkan risiko Kesehatan yang parah bahkan dapat terjadinya kemungkinan kebakaran. Bahan kimia yang digunakan di dalam laboratorium dapat berbagai bentukan antara lain cairan, gas dan koloid (contoh: aerosol). Bahan kimia yang berbentuk cairan umum digunakan di Laboratorium patologi anatomic antara lain formalin, alcohol, xilol, chloroform dan lain-lain. Bahaya dari bahan kimia berbentuk cairan dapat langsung terjadi atau setelah berubah bentuk menjadi bentukan lainnya seperti gas atau aerosol. Gas-gas kimia dapat menyebabkan sejumlah komplikasi dan mungkin beracun, korosif, dan mudah terbakar. Contoh akibat bahan kimia dalam Jaboratorium Patologi Anatomik yang berbahaya adalah: i, Formalin : menyebabkan iritasi, asma hingga kanker ii, Xilol — : menyebabkan iritasi, kebakaran, kanker dan lain-lain Bahan Biologis Bahaya biologis lebih umum terjadi di laboratorium Kesehatan, Bahaya biologis diperlukan perawatan dan perhatian yang ekstrim dan kegagalan untuk menanganinya dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ yang permanen, atau bahkan kematian, Semua bahan biologis menimbulkan bahaya potensial dan karena itu, ada tindakan pencegahan tertentu, yang harus selalu diambil. Ada berbagai agen biologis dan racun yang bisa Anda temui di lingkungan laboratorium, termasuk mikroorganisme, kultur sel, dan endoparasit manusia. Ini digolongkan ke dalam empat kelompok utama: i, Kelompok 1 : bahan biologis yang kemungkinan tidak akan membahayakan manusia. ii, Kelompok 2 : bahan biologis dapat berbahaya bagi pekerja jika dikelola dengan tidak benar. Bahan biologis dalam kelompok ini termasuk tuberculosis, adenovirus, clostridium. iii, Kelompok 3 : materi yang dapat menyebabkan bahaya serius dan bahkan dapat menyebar di komunitas. Kategori ini termasuk Hepatitis B, HIV dan salmonella. iv. Kelompok 4 : Pada kelompok yang paling parah adalah bahan biologis yang tidak mungkin dikerjakan di laboratorium biasa. Ini akan mencakup jenis virus yang sangat menular dan berbab: seperti Ebola dan Rabies. Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman 2 dari 8 Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com 2. Kesadaran Keselamatan Kesadaran keselamatan di laboratorium dimulai dengan membiasakan diri dengan semua peralatan dan prosedur yang benar sebelum mulai bekerja. Aturan dan peraturan akan bervariasi dati laboratorium ke laboratorium, tetapi beberapa langkah-langkah dasar kesadaran keselamatan meliputi: a. memberikan perhatian lebih pada peralatan yang tidak aman sehingga tindakan dapat diambil sesegera mungkin Memberi label dengan benar semua peralatan dan memastikan bahan kimia disimpan dalam wadah yang tepat Pastikan tanggal dicatat saat bahan kimia dibuka Waspadai kondisi penyimpanan yang benar dan pastikan untuk mengikuti pedoman Saat mencampur bahan kimia, tuangkan larutan yang lebih pekat ke dalam yang kurang pekat - mis, Tambahkan asam ke dalam air, bukan sebaliknya. Keselamatan pribadi sangat penting di dalam laboratorium, oleh karena itu selalu patubi hal-hal berikut dalam penggunaan di laboratorium a a. Perlindungan Mata (Pakailah kacamata pengaman setiap saat) Bahan kimia atau benda di laboratorium dapat dengan mudah merusak mata Anda dan karenanya, pelindung mata harus dipakai setiap saat. Kacamata safety goggle adalah wajib Pastikan jas atau apron (celemek) laboratorium sudah dipakai Jas laboratorium dirancang untuk melindungi pakaian dan kulit. Jas laboratorium melindungi diri dari percikan bahan kimia, Namun jika bahan kimia bersifat korosif atau sulit dalam membersihkan maka pilihan tambahan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan celemek. Gunakan sarung tangan yang sesuai saat dibutuhkan Saat menangani bahan kimia yang berpotensi berbahaya, penting untuk mengenakan sarung tangan pelindung, untuk meminimalkan risiko iritasi hingga cedera. Periksa untuk memastikan sarung tangan dalam kondisi baik dan bebas dari lubang dan sobekan. Pakailah sepatu yang benar Sepatu yang digunakan di dalam laboratorium harus nyaman, bersol karet, dan menutupi seluruh kaki. Penutup sepatu sekali pakai dan tahan cairan dapat dipakai untuk pekerjaan di mana percikan sering terjadi. Sepatu yang direkomendasikan di dalam laboratorium adalah sepatu yang beasal dari bahan kulit atau baban sintetis dan kedap akan air. Sepatu yang menyerap bahan kimia atau cairan menular, tidak direkomendasikan babkan dilarang untuk digunakan di Iaboratorium. Manfaatkan masker pernapasan jika diperlukan Mengenakan asker wajah akan membantu mencegah penyebaran infeksi dan mencegah individu tertular infeksi bakteri yang ada di udara. Ketika Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman 3 dari 8 Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com seseorang batuk, berbicara, bersin mereka bisa melepaskan bakteri ke udara yang dapat menginfeksi orang lain di dekatnya, Masker wajah adalah bagian dari strategi pengendalian infeksi untuk menghilangkan kontaminasi silang. Perhatian yang berkelanjutan dan penguatan prosedur keselamatan diperlukan saat bekerja di lab dengan alasan apa pun. Tanpa tindakan pencegahan yang tepat, ada risiko signifikan membahayakan diri sendiri dan orang lain di sekitar Anda. C. MANAGEMENT RESIKO Penilaian managemen risiko akan menganalisis jika ada risiko bahaya dan bagaimana tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk memastikan masalah tidak muncul dengan sendirinya, 1. Bahaya Kesehatan Bahan Kimia Di laboratorium manapun, bahan kimia dapat menyebabkan ancaman fisik dan Kesehatan bagi pekerja. Hal ini tidak terbatas pada laboratorium klinis saja namun dapat juga dalam laboratorium Pendidikan dan industri, Bahan kimia yang ada di dalam laboratorium munkin saja masuk ke dalam agen penyebab kanker (Karsinogen), racun yang akan mempengarubi sistem saraf, iritan, dan bahkan produk berbahaya bagi darah atau organ. Dengan demikian, Anda tidak akan pernah bisa “terlalu aman” saat bekerja di laboratorium. Saat bekerja dan berurusan dengan bahan kimia berbahaya, ada tiga cara yang berpotensi untuk terpapar. Ini melalui kulit, konsumsi oral dan inhalasi a. Kontak Kulit Kulit merupakan bagian tubuh yang berisiko tertentu ketika berhadapan dengan bahan kimia. Tindakan pencegahan keselamatan dan keamanan yang akurat harus dilakukan setiap saat untuk meminimalkan risiko. Keluhan yang paling umum dari kontak kulit dengan bahan kimia adalah iritasi, tetapi bisa saja dapat menyebabkan luka bakar ringan hingga parah, Bahan kimia beracun apa pun juga bisa masuk ke aliran darah setelah bersentuhan dengan kulit. Mata Anda adalah salah satu area paling sensitif dan dapat teriritasi babkan oleh benda terkecil sekalipun, apalagi bahan kimia berbahaya. Bahan kimia korosif dan beracun akan menyebabkan rasa sakit dan cedera yang ekstrem, oleh karena itu penting untuk bertindak cepat dan mencari bantuan medis segera b. Tertelan oral Tanpa sengaja kadangkala bahan kimia dapat masuk secara oral dan tentunya akan menjadi kecelakaan yang fatal. Kecelakaan pada bahan kimia yang tertelan dapat teridentifikasi dengan cepat, namun jika terjadi hal tersebut, maka bantuan medis harus segera dilakukan sebelum menjadi hal yang memburuk. Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman 4 dari 8 Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com «, Inhalasi Menghirup adalah cara paling umum bahan kimia memasuki tubuh dan dengan demikian, tindakan pencegahan harus dilakukan untuk memastikan menghindari hal ini, Bahkan jumlah terkecil dari racun yang dihirup ke dalam tubuh dapat dengan cepat diserap dan menyebabkan kerusakan. Gejala paparan berkisar dari iritasi, batuk, sakit kepala, mual dan muntah. Tergantung pada bahan kimia yang diserap ke dalam tubuh, itu juga bisa berakibat fatal dan menyebabkan kerusakan pada organ seperti ginjal, hati, dan paru-paru. 2. Pengenalan & Kontrol Bahaya Sebelum melakukan pekerjaan apa pun, pengenalan bahaya sangat penting. Dengan melakukan langkah-langkah tertentu, Anda dapat menentukan potensi bahaya yang dapat berkembang dan memiliki rencana tindakan untuk mencegah hal tersebut terjadi. Analisis bahaya digunakan untuk memecah secara sistematis setiap pekerjaan untuk mengevaluasi bahaya dan memastikan semua ini terkendali, Jika selama tahap ini Anda menemukan potensi bahaya yang tidak dapat dikendalikan, cari bantuan segera dari anggota staf. Untuk analisis bahaya, Anda harus membagi tugas atau pekerjaan tertentu menjadi empat bagian yang jelas. a Pilih tugas / pekerjaan yang akan dianalisis Pastikan untuk memprioritaskan analisis dalam memasukkan faktor yang paling penting terlebih dahulu. Ini akan didasarkan pada * Potensi dan tingkat keparahan cedera © Tugas baru atau modifikasi * Tugas tidak sering dilakukan. Pilah tugas menjadi beberapa langkah Cobalah untuk tidak menggeneralisasi ketika melakukan ini, karena dapat menyebabkan bahaya tertentu terabaikan. Idealnya, tugas apa pun tidak boleh dipecah menjadi lebih dari 10 langkah, tetapi jika ini tampaknya menjadi masala ~ Mungkin ada baiknya membuat tugas tambahan. Pastikan untuk menuliskan langkah-langkah yang diperlukan dan simpan dalam urutan yang benar untuk catatan Anda sendiri, Cara terbaik untuk memecah proses tugas, adalah dengan mengamati orang lain mengambil pekerjaan. Tentu saja, ini haruslah seseorang yang berpengalaman, yang dapat menjelaskan elemen-elemen tertentu dan siap ‘membantu dan menjawab pertanyaan atau pertanyaan yang mungkin Anda miliki. Setelah Anda menetapkan tugas ke dalam langkah-langkah, pastikan pakar, yang dapat mengubah dan menyesuaikan sesuai, melihat ini Identifikasi potensi bahaya Bergantung pada tugas atau pekerjaan yang dilakukan, bahaya dapat bervariasi dari Kecil hingga parah, Bahkan potensi bahaya terkecil harus diperhatikan karena hal ini memastikan persiapan terbaik untuk pekerjaan di Jaboratorium. Bagian paling sulit dari ini adalah mengenali bahaya, terutama jika itu tidak segera terlihat. Hal-hal yang dibutubkan dalam hal ini adalah: Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman 5 dari 8 Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com © Identifikasi semua potensi bahaya di laboratorium * Tentukan efek ini pada keamanan © Pastikan strategi untuk menghilangkan risiko dan menjaga diri Anda dan orang lain sepenuhnya terlindungi setiap saat. Setiap potensi bahaya harus dinilai berdasarkan kemampuannya senditi Anda perlu mengevaluasi bahaya dan mempertimbangkan semua hasil, seperti siapa yang akan terpapar dan lain sebagainya. Bahaya akan mencakup: * Penggunaan peralatan keselamatan, kondisi Laboratorium, dan praktik kerja terbaik © Bahaya biologis © Bahaya kimia * Bahaya kebisingan atau getaran * Bahaya panas atau dingin © Bahaya cuaca, radiasi atau tekanan. Ada juga bahaya lain yang perlu dipertimbangkan yang mungkin kurang terlihat jelas dalam penampilan. Hal ini termasuk tuntutan psikologis, postur yang tidak baik, dan gerakan yang berulang-ulang / kuat, Ada juga serangkaian pertanyaan untuk diajukan kepada diri sendiri sebelum memulai pekerjaan atau ‘tugas apa pun, seperti * Apakah ada potensi cedera pribadi? * Apakah ada peralatan yang digunakan yang dapat menyebabkan potensi bahaya? *Apakah ada potensi untuk jatuh? « Apakah ada potensi untuk bersentuhan dengan bahan kimia berbahaya atau racun? *Apakah ada risiko regangan akibat mengoperasikan mesin? © Apakah Anda akan terkena suhu ekstrem? * Apakah akan ada suara atau getaran yang berlebihan? * Bisakah benda yang jatuh menimbulkan masalah? * Apakah akan ada pencahayaan yang memadai? Hal tersebut di atas sama sekali bukan daftar lengkap untuk setiap pekerjaan di laboratorium, Pihak laboratorium harus berhubungan dengan profesional yang berpengalaman untuk mencari bantuan lebih lanjut. d. Menentukan langkah-langkah pencegahan Dengan bantuan penilaian risiko maka dapat menyoroti area-area potensial di ‘mana bahaya dapat terjadi. Karena itu, untuk setiap bahaya yang muncul, penting untuk menemukan cara menghilangkan risiko. Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman 6 dari 8 Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com D. Kontrol Bahaya di Laboratorium Ada tiga cara untuk melakukan ini; kontrol pada sumbernya, kontrol selama pelaksanaan prosedur dan kontrol pada pegawai, 1 2. 3. Kontrol pada sumbernya Langkah pencegahan terbaik adalah menghilangkan segala bahaya di laboratorium sepenuhnya. Ini berarti menemukan solusi alternatif atau mengganti bahan berbahaya. Jika ini tidak memungkinkan, langkah-langkah harus diambil untuk memastikan bahaya diisolasi dan dilampirkan. kontrol selama pelaksanaan prosedur Beberapa bahaya tidak dapat dihilangkan dari proses, karena ini akan ‘mempengaruhi pekerjaan. Untuk contoh ini, solusi harus didorong untuk mengurangi paparan. Sebagai contoh, sistem ventilasi akan mengurangi paparan zat berbahaya di udara. Kontrol pada pegawai Jika tidak satu pun dari solusi di atas yang efektif, pilihan ketiga adalah kontrol pada pegawai. Ini akan mencakup penggunaan peralatan dan alat pelindung diri yang digunakan untuk memastikan hilangnya atau berkurangnya cedera dan bahaya. Contohnya adalah sarung (angan saat menangani bahan kimia dan masker pada pelaksanaan prosedur pekerjaan. Potensi bahaya tidak hanya harus dikendalikan di salah satu dari ketiganya dan bisa ada kombinasi ketiganya untuk memastikan perlindungan yang lebih baik PENUTUP Kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium khususnya laboratorium Patologi Anatomik Kesehatan bertujuan agar petugas, masyarakat dan lingkungan Jaboratorium selalu dalam keadaan sehat, nyaman, sclamat, produktif dan sejahtera ketika bekerja dan selesai bekerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak baik personal, kelompok, institusi dan pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggung-jawab tethadap kesehatan ‘masyarakat, memfasilitasi pembentukan berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman Kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium Kesehatan serta ‘menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaan tersebut. Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman 7 dari 8 Ikatan Teknisi Patologi Anatomik Indonesia (ITPAD) www.erick-khristian.weebly.com DAFTAR PUSTAKA KEMENKES. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/II1/2003. Tentang Laboratorium Kesehatan, Jakarta 2010. KEMENKES. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/II/2003. Jakarta, 2003. LOUIS J, DIBERARDINIS, JANET S. BAUM, MELVIN W. FIRST, GARI T. GATWOOD, SETH. AK. Guidelines for Laboratory Design. Health, Safety, and Environmental Considerations. 2013 Reese CD. Occupational Safety and Health. Fundamental Principles and Philosophies. Francis: Taylor & Francis Group. 2017 WHO. Safe management of wastes from health-care activities. Australia.2014. Disampaikan dalam Seminar Nasional - Technique in Pathology Anatomic Hotel Ibis Trans Studio Bandung 8-10 November 2019 Halaman 8 dari 8

You might also like