You are on page 1of 10
BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 53 TAHUN 2020 TENTANG PENERAPAN DISIPLIN DAN PENEGAKAN HUKUM PROTOKOL KESEHATAN Menimbang Mengingat SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No 4 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Peraturan Kepala Daerah Dalam Rangka Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019. 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten di Djawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41} sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat I Surabaya dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273); Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398); . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan, Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang, Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik 10. a. 12. 13. -3 Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); Undang-Undang Nomor 6 ‘Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236); Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanganan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447); Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan — Pengawasan _—Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kedaruratan Bencana pada Kondisi Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 34); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah; nae 14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Sistem Kesehatan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016 Nomor 10); 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Nomor 1 Seri D), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur ‘Tahun 2020 Nomor 2 Seri D); 16, Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 10 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019 Nomor 10); 17. Peraturan Bupati Sampang Nomor 76 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi tugas dan fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang (Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016 Nomor 76); 18. Peraturan Bupati Sampang Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019 Nomor 75), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Sampang Nomor 49 Tahun 2020 _—_Tentang Perubahan Keempat Peraturan Bupati Sampang Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2020 Nomor 49); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENERAPAN DISIPLIN DAN PENEGAKAN HUKUM PROTOKOL KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 ESE BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: SPANBELHE 10. Hig 12. 13. 14, Daerah adalah Kabupaten Sampang. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sampang. Bupati adalah Bupati Sampang. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Kejaksaan Negeri adalah Kejaksaan Negeri Kabupaten Sampang. Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri Kabupaten Sampang. Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah Kepolisian Resor Sampang. Tentara Nasional Indonesia, selanjutnya disingkat TNI adalah Komando Distrik Militer 0828 Sampang. Satuan Polisi Pamong Praja, selanjutnya disingkat Satpol PP adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sampang. Protokel adalah kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, alat urutan dan etika. Masker adalah Alat Pelindung Diri yang terbuat dari kain atau bahan lainnya yang berfungsi untuk melindungi mulut dan hidung dari benda asing atau virus agar tidak masuk ke mulut atau terhirup oleh hidung. Orang adalah setiap individu yang berada di Kabupaten Sampang baik penduduk asli maupun pendatang dari daerah lain. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha atau individu untuk tujuan memperoleh keuntungan. Corona Virus Disease 2019 yang selanjutnya disebut COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan Oleh Severe Acute Respiratory ‘Syndrome-Corona Virus-2. BABII RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup Peraturan Bupati ini adalah: a. Pelaksanaan; b. monitoring dan evaluasi; c. sanksi; d. sosialisasi dan partisipasi;dan e. pendanean. BAB III PELAKSANAAN Bagian Kesatu Subjek Pengaturan Pasal 3 Subjek Pengaturan ini meliputi a. perorangan melakukan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan); b, pelaku usaha menyiapkan sarana dan prasarana 4M bagi karyawan dan pengunjung yang datang; dan c. pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum menyiapkan sarana dan prasarana 4M bagi karyawan dan pengunjung yang datang. Bagian Kedua Kewajiban Pasal 4 Subjek pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan antara lain meliputi: a. Bagi perorangan: 1, menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya; 2.mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dengan air mengalir; 3. pembatasan interaksi fisik (physical distancing); dan 4, meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); b. Bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat, dan fasilitas umum: 1. sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman mengenai pencegahan dan pengendalian COVID-19; 2. penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang mudah diakses dan memenuhi standar atau penyediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer); 3. upaya identifikasi dan pemantauan kesehatan bagi setiap orang yang akan beraktivitas di lingkungan kerja; 4, upaya pengaturan jaga jarak; 5. pembersihan dan disinfeksi lingkungan secara berkala; 6.penegakan kedisiplinan pada perilaku masyarakat yang berisiko dalam penularan dan tertularnya COVID-1 ; dan. 7. fasilitasi deteksi dini dalam penanganan kasus untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Bagian Ketiga Tempat dan Fasilitas Umum Pasal 5 ‘Tempat dan fasilitas umum, meliputi: a. s pRme ao aa! B perkantoran/tempat kerja, usaha, dan industri; sekolah /institusi pendidikan, lainnya; tempat ibadah; terminal; transportasi umum; toko, pasar modern, dan pasar tradisional; apotek dan toko obat; warung makan, rumah makan, cafe, dan restoran; pedagang kaki lima/lapak jajanan; perhotelan/penginapan lain yang sejenis; . tempat wisata; fasilitas pelayanan kesehatan; area publik, tempat lainnya yang dapat memungkinkan adanya kerumunan massa; dan tempat dan fasilitas umum yang harus memperhatikan protokol Kesehatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. BAB IV MONITORING DAN EVALUASI Pasal 6... Pasal 6 Bupati menugaskan dinas terkait untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Bupati ini yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB V SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 7 (1) Bagi perorangan, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggungjawab tempat dan fasilitas umum yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dikenakan sanksi; (2) Sanksi pelanggaran penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. Bagi perorangan : 1, teguran lisan yang diikuti sanksi ringan berupa menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan mengucapkan Dasar Negara Pancasila; 2. teguran tertulis dengan mengisi surat Pernyataan sanggup mematuhi Protokol Covid-19 dan/atau penyitaan sementara identitas diri; 3. kerja sosial berupa membersihkan fasilitas umum; 4, denda administratif paling tinggi Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah). b. Bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat, dan fasilitas umum: 1. teguran isan atau teguran tertulis; 2. penghentian sementara operasional usaha; dan 3. pencabutan izin usaha; 4.denda administratif paling tinggi Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) (3) Denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a angka (4) dan huruf b angka (4) disetor ke Kas Daerah; (4) Penegakan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri, serta perangkat daerah terkait; 20S (5) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sampang. BAB VI SOSIALISASI DAN PARTISIPASI Pasal 8 (1) Bupati menugaskan Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi terkait informasi/edukasi cara pencegahan dan pengendalian COVID-19 kepada masyarakat; (2) Dalam pelaksanaan sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk Tim Sosialisasi yang melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan partisipasi peran serta: a. masyarakat; b. pemuka agama; c. tokoh adat; d. tokoh masyarakat; dan e. unsur masyarakat lainnya. (3) Tim sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VII PENDANAAN Pasal 9 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan Peraturan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber- sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. ‘Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sampang. ato Ditetapkan di: Sampang pada tanggal : 25 Agustus 2020 Diundangkan di: Sampang pada tanggal —: 25 Agustus 2020 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG, YULIADI SETIYAWAN, S.Sos, MM. Pembina Utama Muda NIP. 19660711 198809 1 001 BERITA DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2020 NOMOR : 53

You might also like