You are on page 1of 15

i

ARTIKEL
“PEWARIS SIFAT “

DI SUSUN OLEH :
1. DEWI MILASARI ( 06 )
2. SISKA DELLA CAROLINE ( 24 )
KELAS :IX

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KECAMATAN


PATEAN KABUPATEN KENDAL
SMP NEGERI 1 PATEAN
TAHUN AJARAN 2018 / 2019
ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Atikel biologi mengenai Pewaris sifat
ini.

Adapun artikel biologi tentang tanaman pewaris sifat ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
artikel ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan artikel ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki artikel biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari artikel biologi ini kita dapat mengambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Patean, 27 Nov 2018

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

1. Pengertian Materi Genetik 1

2. Struktur DNA 2

3. Struktur RNA 3

4. Perbedaan DNA dan RNA 4


5. Perbedaan Sel Haploid dan Diploid 5
6. Persilangan Intermediete 6
7. Persilangan Monohibrid 7
8. Persilanagn Dihibrid 8
9. Menegnal lebih jauh tentang Albinisme ( Albino ) 9
10. Definisi buta warna 10
11. Penutup 11
1

1. Pengertian Materi Genetik

Materi genetik adalah Gen yang merupakan sepotong DNA yang membawa sebuah
informasi suatu sifat dan gen tersebut terdapat pada kromosom.Yang termasuk materi
genetik adalah Gen, Kromosom, Alel, DNA, dan RNA

Gen
Gen adalah sepenggal DNA yang terdapat di dalam kromosom, yang berfungsi untuk
mengendalikan sintesis protein. Selanjutnya, gen merupakan materi genetik pengendali sifat
pada makhluk hidup. Gen juga biasa disebut unit pewarisan sifat.

Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi,
bersama dengan DNA yang dibawanya. Gen terletak didalam kromosom pada lokasi yang
cukup khusus yang disebut dengan lokus.

Gen memiliki beberapa fungsi, antara lain :


1. Sebagai zarah tersendiri pada kromosom. Zarah adalah zat terkecil dan tidak dapat
dibagi-bagi.
2. Menyimpan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
3. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.
2

2. Struktur DNA

DNA tersusun atas molekul nukleotida yang saling sambung-menyambung menjadi struktur
yang sangat panjang. Bahkan bila rantai DNA dalam satu sel manusia direntangkan dapat
sangat mencapai jarak antara bumi dan bulan. Nukleotida adalah molekul yang tersusun atas
gula deoksiribosa, fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen akan terikat pada atom C nomor 1
gula deoksiribosa, sedanagkan fosfat akan terikat pada atom C nomor 5 pada gula tersebut.
Struktur nukleotida adalah sebagai berikut.

Basa nitrogen penyusun DNA dapat digolongkan menjadi kelompok purin dan pirimidin. Basa
nitrogen yang masuk golongan purin adalah adenin (A) dan guanin (G), sedangkan basa
nitrogen yang masuk golongan pirimidin adalah sitosin (C) dan timin (T). Ketika membentuk
DNA, adenin selalu berikatan dengan timin melalui tebentuknya 2 ikatan hidrogan. Sedangkan
guanin akan berikatan dengan sitosin melalui terbentuknya 3 ikatan hidrogen.

Ikatan antar basa nitrogen

Oleh karena jumlah ikatan hidrogen yang berbeda inilah, proses pemisahkan A-T lebih mudah
daripada pemisahkan G-C. Proses pemisahan DNA ini biasanya diaplikaikan dalam teknologi
PCR (Polimerase Chain Reaction) yang akan saya jelaskan di lain kesempatan.

Karena tersusun atas banyak molekul nukleotida, DNA disebut sebagai polinukleotida. DNA
makhluk hidup memiliki jumlah A-T dan G-C yang berbeda-beda.

Contoh soal:
Seekor ayam hutan hijau memiliki kandungan nukleotida A dalam selnya sebanyak 20%.
Berapakah kandungan nukleotida lain di dalam sel ayam tersebut?

Jawab:
3

Yang paling penting diingat adalah bahwa kandungan DNA dalam sel adalah 100%. Jadi karena
A selalu berpasangan dengan T, maka T juga sebanyak 20%.
A ditambah T maka menjadi 40%, sisanya adalah 60% yang tersusun atas G dan C. Sehingga
kandungan G dalam sel adalah 30% demikian juga C 30%.

3. Struktur RNA

RNA memiliki struktur tunggal, tidak ganda seperti DNA. RNA terbentuk atas gula ribosa, fosfat,
dan basa nitrogen. (ingat bahwa gula pembentuk DNA adalah deoksiribosa). Struktur dari
molekul RNA adalah sebagai berikut.

Struktur RNA dan DNA

Basa nitrogen RNA juga digolongkan menjadi purin ydan pirimidin. Purin tersusun atas adenin
(A) dan guanin (G), sedangkan pirimidin tersusun atas sitosin (C) dan urasil (U). Basa nitrogen
timin pada DNA digandtikan oleh urasil pada RNA.

Terdapat beberapa jenis RNA dalam sel makhluk hidup. Jenis-jenis RNA adalah sebagai berikut.

RNA duta (RNA d) atau messenger RNA (RNA m)


RNA d dibentuk dalam nukleus dan akan dikeluarkan menuju sitolasma sebagai pembawa
informasi dari DNA untuk membentuk protein tertentu. Dalam RNA d terdapat rangkaian 3
basa nitrogen yang disebut kodon, yang akan berpasangan dengan antikodon pada RNA t.

RNA transfer (RNA t)


4

RNA t terletak pada sitoplasma dan akan membawa asam amino khusus sebagai bahan
pembentuk protein. Antikodon pada RNA t akan berpasangan dengan kodon pada RNA d.
Setelah terbentuk ikatan kodon dan antikodon, asam amino akan dilepaskan sebagai bahan
baku protein.

RNA ribosom (RNA r)


RNA r merupakan struktur yang membentuk organel ribosom tempat terjadinya pembentukan
prtein. Ribosom terbentuk dari gabungan antara RNA r dengan protein-protein tertentu.

4. Perbedaan DNA dan RNA

Molekul DNA

 Terdapat dalam nukleus, mitokondria, dan kloroplas


 Berupa rantai ganda
 Kadarnya tidak dipengaruhi oleh kecepatan sintesis protein
 Basa nitrogennya adalah adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T)
 Gula penyusunnya adalah deoksiribosa, yaitu ribosa yang kekurangan satu atom oksigen.
Molekul RNA

 Terdapat dalam nukleus, sitoplasma, dan ribosom


 Strukturnya berupa rantai tunggal
 Kadarnya dipengaruhi kecepatan sintesis protein
 Basa nitrogennya adalah adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan urasil (U)
 Gula penyusunnya adalah ribosa.
5

5. Perbedaan Sel Haploid dan Diploid

Dalam biologi, istilah pliody dipakai untuk memilih jumlah set kromosom yang ditemukan
dalam inti sel. Organisme yang berbeda mempunyai jumlah kromosom yang berbeda.
Organisme eukariota mempunyai dua jenis sel yaitu sel haploid dan sel diploid.

Sel haploid
Sel haploid adalah sel yang hanya berisi satu set lengkap kromosom. Jenis yang paling umum
dari sel haploid ialah gamet, atau sel kelamin. Sel haploid dihasilkan oleh meiosis. Mereka ialah
sel genetik bermacam-macam yang dipakai dalam reproduksi seksual. Ketika sel-sel haploid dari
orangtua bergabung dan dibuahi, keturunannya mempunyai satu set lengkap kromosom dan
menjadi sel diploid. Sebuah sel haploid dengan mempunyai sejumlah haploid, yang merupakan
jumlah kromosom yang ditemukan dalam inti yang membuat satu set. Pada manusia, sel-sel
haploid mempunyai 23 kromosom, dan 46 sel diploid.

Ada perbedaan antara sel-sel haploid dan monoploid. Sel haploid mempunyai satu set lengkap
kromosom, sedangkan monoploid merujuk pada jumlah kromosom yang unik dalam sel
biologis. Dalam organisme diploid, sel diploid berisi set lengkap kromosom yang diperlukan,
sementara haploid hanya setengah jumlah kromosom yang ditemukan dalam inti. Meskipun sel-
sel haploid pada insan dan banyak organisme lain hanya dalam sel gamet, beberapa organisme,
menyerupai ganggang, melalui fase dalam siklus hidup mereka di mana sel-sel mereka akan
haploid. Selain itu, beberapa organisme, termasuk semut jantan, benar-benar hidup sebagai
organisme haploid sepanjang siklus seumur hidup mereka.

Sel Diploid
Sel-sel diploid adalah mereka yang mempunyai dua set kromosom. Dalam organisme diploid,
masing-masing orang bau tanah menyumbangkan satu set kromosom yang akan membentuk dua
set pada keturunannya. Kebanyakan mamalia ialah organisme diploid, yang berarti mereka
mempunyai dua salinan dari setiap kromosom homolog dalam sel. Pada manusia, ada 46
kromosom. Dalam organisme yang paling diploid, setiap sel kecuali untuk gamet akan diploid
dan mengandung kedua set kromosom. Sel diploid mereproduksi memakai mitosis, yang
membuat salinan sepenuhnya identik dari sel. Pada manusia, sel-sel somatik (atau sel non-seks)
6

semua sel diploid. Ini termasuk sel-sel yang membentuk organ-organ, otot, tulang, kulit, rambut,
dan bab lain dari badan selain telur atau sel sperma.
Perbedaan Sel Haploid dan Sel Diploid

Perbedaan utama antara sel-sel haploid dan diploid ialah jumlah set kromosom yang ditemukan
di inti. Ploidi ialah bidang biologi yang mengacu pada jumlah kromosom dalam sel. Oleh
alasannya itu, sel-sel dengan dua set yang diploid, dan orang-orang dengan satu set yang
haploid. Dalam organisme diploid, menyerupai manusia, sel-sel haploid hanya dipakai untuk sel
kelamin untuk reproduksi, sedangkan sisanya dari sel-sel yang diploid. Perbedaan lain antara
sel-sel haploid dan diploid ialah bagaimana mereka berkembang biak. Sel haploid direproduksi
memakai meiosis, sementara sel-sel diploid melalui mitosis. Kebanyakan mamalia ialah
organisme diploid, dan sel-sel somatik mereka biasanya akan diploid dan sel gamet mereka akan
haploid.

6. Persilangan Intermediete

Persilangan intermediet termasuk persilangan monohibrid. Hal ini dikarenakan proses


persilangan intermediete sama dengan proses persilangan monohibrid yang telah bahas pada
pembahasan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada hasil akhirnya. Pada persilangan
monohibrid, tidak ada fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya. Sedangkan pada
persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya.

Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah (MM) dengan Mawar Putih (mm). Hasil
persilangan monohibrid hanya akan menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih.
Sedangkan pada persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar
merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan m dihasilkan
keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.

Secara singkat, karakteristik persilangan intermediete akan diberikan di bawah.

Karakteristik Persilangan Intermediete:


1. Termasuk persilangan monohibrid
2. Bersifat intermediet (sifat yang sama kuat)
3. Tidak ada sifat dominan atau sifat resesif
Untuk menambah pemahaman sobat idschool tentang persilangan intermediete, akan diberikan
contoh proses persilangan intermediete. Selanjutnya, perhatikan persilangan intermediete antara
bunga miriabilis jalapa merah dan miriabilis jalapa putih di bawah.

Contoh Persilangan Antara Bunga Miriabilis Jalapa Merah dan Miriabilis Jalapa Putih
7

Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan

membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk sesuai
hasil persilagan di atas adalah

Rasio Fenotipe
Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa
sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe

keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilagan di atas adalah

7. Persilangan Monohibrid

Karakteristik persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang kuat
disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif.

Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar merah
dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, perhatikan contoh proses persilangan di
bawah.

Contoh: persilangan pada Mawar Merah dominan (MM) dan Mawar Putih resesif (mm)
8

Hasil yang kita dapat di atas dapat dibuat dua kesimpulan, yaitu raiso genotipe dan rasio
fenotipe.

Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan

membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk sesuai
hasil persilagan di atas adalah

Rasio Fenotipe
Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa
sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe

keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilagan.

8. Persilangan Dihibrid

Jika persilangan monohibrid dan intermediete menyilangkan satu sifat berbeda maka persilangan
dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda. Contohnya persilangan dihibrid antara kacang ercis
berbiji bulat berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang ercis berbiji

keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua keturunan kacang ercis
dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning, BbKk.
9

Apabila kacang ercis pada keturuan disilangkan dengan sesamanya maka kacang ercis ini
akan membentuk empat macam gamet baik jantan maupun betina. Kombinas empat gamet yang
dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan mengulas proses persilangan
dihibrid, yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk, bK, dan bk.

Sebelum membahas proses persilangan dihibris, akan disimpulkan karakteristik persilangan


dihibrid. Perhatikan kesimpulan karakteristrik persilangan dihibrid yang akan diberikan di
bawah.

Karakteristik Persilangan Dihibrid


1. Persilangan dengan dua sifat beda.
2. Sifat yang kuat disebut sifat dominan.
3. Sifat yang lemah disebut sifat resesif.
Pada contoh persilangan yang akan diberikan di bawah, sobat idschool dapat melihat persilangan
dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan kacang ercis berbiji
kisut berwarna hijau (resesif). Simak prosesnya pada cara beriktu.

Baca Juga: Interaksi Makhluk Hidup


Contoh Persilangan Dihibrid
Persilangan antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan kacang ercis
berbiji kisut berwarna hijau (resesif).

Hasil yang diperoleh pada hasil akhir persilangan di atas adalah bulat kuning sebanyak 9, bulat
hijau sebanyak 3, kisut kuning ada 3, dan kisut hijau sebanyak 1.

9. Mengenal Lebih Dalam Tentang Albinisme (Albino)


10

Apakah albinisme atau albino itu?


Orang yang menderita albinisme disebut albino sedangkan albinisme adalah suatu penyakit
keturunan yang jarang ditemukan dimana tubuh tidak dapat membentuk melanin.
Apakah penyebab dari albinisme?
Dalam keadaan normal, suatu asam amino yang disebut tirosin oleh tubuh diubah menjadi
pigmen (zat warna) melanin. Albinisme terjadi jika tubuh tidak mampu menghasilkan atau
menyebarluaskan melanin karena beberapa penyebab. Secara khusus, kelainan metabolisme
tirosin menyebabkan kegagalan pembentukan melanin sehingga terjadi albinisme. Albinisme
bisa diturunkan melalui beberapa pola, yaitu resesif autosom, dominan autosom atau X-linked.
Apakah gejala dari albino?
Albinisme komplit terjadi jika sama sekali tidak ditemukan pigmen pada rambut, mata dan kulit
(disebut juga albinisme okulokutaneus tanpa tirosin), sehingga rambutnya putih, matanya pink
dan kulitnya pucat. Merupakan jenis albinisme yang paling berat. Penderita memiliki rambut,
kulit dan iris mata yang berwarna putih, disertai gangguan penglihatan. Penderita juga
mengalami fotofobia (takut sinar matahari) dan mudah mengalami luka bakar karena matahari
serta bisa menderita kanker kulit karena tidak memiliki melanin yang berfungsi melindungi kulit
terhadap sinar matahari. Albinisme okuler adalah jenis albinisme yang hanya menyerang mata.
Warna kulit biasanya normal dan warna mata juga masih dalam batas normal, tetapi
pemeriksaan retina menunjukkan bahwa retina tidak memiliki pigmen.
Albinisme komplit biasanya disertai oleh beberapa dari gejala berikut:
• pergerakan mata yang sangat cepat (nistagmus)
• strabismus (juling)
• penurunan ketajaman penglihatan
• kebutaan fungsional.
Apakah pengobatan untuk albinisme?
Kulit dan mata harus dilindungi dari sinar matahari. Kacamata anti UV bias meringankan
fotofobia. Resiko luka bakar karena matahari bisa dikurangi dengan cara menghindari sinar
matahari langsung, memakai tabir surya atau memakai pakaian pelindung. Sebaiknya digunakan
tabir surya dengan SPF (sun protection factor yang tinggi).
Adakah tindakan pencegahan untuk albinisme?
Seseorang dengan riwayat keluarga albinisme sebaiknya melakukan konsultasi genetik agar
keturunannya tidak ada yang menderita albinisme.
11

10. Definisi Buta Warna

Buta warna adalah suatu kondisi di mana kemampuan membedakan warna-warna tertentu
menurun. Dengan kata lain, Anda kesulitan melihat warna merah, hijau, biru, atau campuran dari
warna-warna tersebut. Namun, kasus buta warna di mana penderita tidak bisa melihat semua
warna sama sekali adalah kasus yang sangat langka.

Tanda-tanda dan gejala umum dari buta warna adalah:

 Dapat melihat beberapa warna namun tidak semuanya. Anda tidak dapat membedakan
beberapa warna merah dan hijau, namun dapat membedakan warna biru dan kuning
dengan mudah
 Hanya melihat warna hitam, putih dan abu-abu, namun kasus ini jarang terjadi
 Memiliki masalah penglihatan namun tidak menyadarinya
 Hanya dapat melihat beberapa gradasi warna pada satu objek, padahal orang-orang dapat
melihat ribuan warna.

Penyebab

Banyak orang berpikir bahwa buta warna adalah bawaan lahir. Namun, beberapa obat-obatan
atau penyakit, bahkan usia yang tua dapat menyebabkan buta warna. Anda dapat memiliki buta
warna dari:

 Kelainan turunan. Anda dapat dilahirkan dengan kondisi ini, biasanya kondisi ini lebih
sering terjadi pada laki-laki daripada pada wanita. Merah-hijau biasanya adalah
kekurangan warna yang sering terjadi, dan kekurangan biru-kuning lebih jarang terjadi.
Tingkat keparahan buta warna berkisar dari ringan, sedang, atau parah. Kedua mata dapat
memiliki gangguan ini dan tingkat keparahan tidak akan berubah sepanjang hidup Anda.
 Penyakit. Jika Anda memiliki penyakit seperti diabetes, glaukoma, degenerasi makular,
penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, alkoholisme kronis, leukemia, dan anemia sel
sabit, Anda dapat mengalami buta warna. Kondisi tersebut dapat memengaruhi satu mata,
namun kadang juga dapat memengaruhi kedua mata. Setelah menangani penyebab, kondisi
buta warna dapat membaik
 Obat-obatan tertentu. Beberapa pengobatan dapat memiliki pengaruh terhadap penglihatan
warna, seperti obat-obatan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi, infeksi,
gangguan saraf, dan masalah psikologis
 Penuaan. Kemampuan melihat warna berkurang perlahan seiring berjalannya usia.

Faktor-faktor risiko

 Keturunan. Keturunan adalah faktor risiko utama terhadap buta warna. Jika ibu, ayah, atau
kakek nenek Anda memiliki buta warna, Anda mungkin memiliki gen yang menyebabkan
kebutaan warna.
 Pengobatan. Anda dapat memiliki risiko terkena penyakit ini dari konsumsi obat-obatan
yang merusak retina dan saraf optik, seperti hydroxychloroquine.
12

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
artikel ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul artikel
ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya artikel ini dan dan penulisan artikel di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga artikel ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

You might also like