Professional Documents
Culture Documents
KEL 2 - Hasil Laporan HSO 2
KEL 2 - Hasil Laporan HSO 2
Disusun Oleh :
TAHUN 2023/1445 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Hasil Laporan Penelitian ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari laporan ini adalah Peran Panti Wreda Kasih Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial Lansia Di Kota Cirebon.
Pada kesempatan ini pula kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak
Hamdan Hamdani, M.A selaku dosen mata kuliah Human Service Organization (HSO) yang
telah membimbing kami dengan baik, dan kami juga beterimakasih kepada teman-teman
yang telah mendukung kami sehingga kami bias menyelesaikan laporan penelitian ini dengan
baik.
Dengan keterbatasan waktu, referensi dan kemampuan kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan Hasil laporan penelitian ini dari segi penyusunan, bahasa,
maupun penilisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuanagar kami bias menjadi lebih baik lagi
dimasa mendatang.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini bisa bermanfaat dengan sebaik-baiknya bagi
penulis dan pembaca pada umumnya dan bisa menambah wawasan serta bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, Al-Qur'an juga memerintahkan kita untuk membantu orang lain,
membantu diri sendiri, dan bermanfaat bagi mereka. Hal ini telah dijelaskan dalam
Al-Qur'an Surat Al-Luqman Ayat 14 yang berbunyi:
Artinya : “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.598) (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali (QS
Luqman ayat 14)”.
Dari contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa fase lansia membutuhkan
perhatian baik dari keluarga maupun pemerintah setempat. Pemerintah menyediakan
layanan sosial untuk mendukung kesejahteraan para lansia, dengan tujuan mengurangi
dampak negatif seperti kesulitan pada masa pensiun orang tua.
Panti Wreda Kasih berlokasi di Jl. Gn. Perumnas Merbabu 1, Harjamukti, Kota
Cirebon. Pada awalnya, Panti Wreda Kasih berawal sebagai komunitas Gereja pada
tahun 1990, menyediakan perawatan bagi lansia berusia 70 tahun ke atas. Namun,
sejak tahun 2000, panti tersebut bertransformasi menjadi tempat sementara untuk
kegiatan pelayanan yang bertujuan membantu masyarakat setempat. Jenis pelayanan
ini mencakup penerimaan lansia dari keluarga yang menginginkan perawatan di panti
atau yang tidak mampu merawat orang tua mereka.
Penelitian ini fokus pada pelayanan sosial di Panti Jompo Kasih, bagi lansia
yang masih mempunyai keluarga. Oleh karena itu, merupakan salah satu cara yang
paling banyak digunakan untuk memberdayakan generasi muda Indonesia dan
memberdayakan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ungkapan."PERAN PANTI
WREDA KASIH DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
LANSIA DI KOTA CIREBON"
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan juga batasan masalah tersebut dapat dilihat sejumlah
masalah yang memungkinkan dapat dijelaskan dalam peneliti ini, antara lain:
1. Bagaimana Peran Panti Wreda Kasih Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial
Lansia Di Kota Cirebon?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Peran Panti Wreda Kasih Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial Lansia Di Kota Cirebon?
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Nim : 5060011182
Judul : Peran Panti Sosial Dalam Penanganan Lanjut Usia (Studi Kasus Panti
Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kabupaten Goa)
2. Nama : Pandu Tri Pramono, Puji Astuti, Wiwik Widayati Perguruan Tinggi
Diponegoro
Judul: Pelaksanaan pengerjaan bantuan pemerintah orang tua di Unit
Administrasi Sosial Lama "Wening Wardoyo" Ungaran.
Hasil pemeriksaan yang diungkapkan menunjukkan bahwa pelaksanaan
bantuan sosial dari pemerintah kepada penerima lama telah dilakukan melalui
beberapa tahap, mencakup metodologi dasar, penyampaian administrasi, mediasi,
resosialisasi, dan tahap akhir. Dalam penyelenggaraan tersebut, semua tahap
berjalan dengan baik, terukur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun,
kelemahan dalam pemeriksaan ini terletak pada cakupannya yang umum, karena
fokusnya pada pemerintah sebagai pemberi perhatian terhadap kebutuhan
penerima lama tanpa memberikan klarifikasi yang jelas mengenai respons
penerima lama dalam mengatasi masalah dan mencapai tujuan bantuan
pemerintah. Kesesuaian antara penelaahan ini dengan penjajakan adalah agar
penelaahan ini dapat dijadikan pedoman untuk pemahaman lebih lanjut mengenai
pengembangan bantuan pemerintah melalui jenis kelembagaan administrasi
penerima.
4. Landasan Teori
1. Peran
• Pengertian Peran
• Lanjut Usia
Usia tua merupakan tahap akhir dalam perjalanan hidup manusia yang
ditandai dengan ketidakmampuan untuk meninggalkan rumah, sebab
keberadaannya yang abadi. Lansia mempresentasikan fase kehidupan yang
dicirikan oleh penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan. Lansia juga mencerminkan keadaan di mana seseorang mengalami
kegagalan dalam menjaga keseimbangan terhadap stres fisiologis, sebagaimana
diungkapkan oleh Efendi (2009) dan Hawari (2001).
Usia lanjut atau yang sering disebut sebagai lanjut usia adalah periode di
mana seseorang mengalami peningkatan usia dan merupakan tahap puncak dari
perjalanan kehidupan individu. Pada usia ini, dapat terjadi penurunan fisik,
mental, dan sosial yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu,
penting untuk memberikan perhatian khusus terhadap kualitas hidup lansia agar
mereka dapat menjalani kehidupan sesuai dengan kemampuan mereka,
sebagaimana disarankan oleh (Kementerian Kesehatan pada tahun 2013).
Beberapa definisi tersebut mencerminkan bahwa lansia merujuk kepada individu
yang telah mencapai usia di atas 60 tahun, mengalami penurunan kemampuan
beradaptasi, dan tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
Penurunan ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam menangani permasalahan, seperti
gangguan ingatan dan tekanan emosional yang sering terjadi. Gejala ini dapat menjadi
pemicu awal bagi lansia untuk mengalami kesulitan dalam mengingat, berkomunikasi,
dan bersosialisasi, menciptakan kesan bahwa mereka kembali menjadi seperti anak-
anak, sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Masa tua melibatkan berbagai
tahapan kehidupan, termasuk kehilangan orang-orang tercinta, teman yang selalu
mendampingi, dan lingkungan sekitar. Banyak lansia yang harus menghadapi
kenyataan hidup sendirian setelah kehilangan pasangan hidupnya. Situasi ini
menciptakan ketakutan dan kekhawatiran akan kesulitan untuk melanjutkan kehidupan
dengan sendirinya.
Pada tahap ini, lansia memiliki hak untuk mengalami kehidupan yang
optimal. Kehidupan ideal bagi lansia merujuk pada penerimaan perhatian dari keluarga.
Bagi yang masih memiliki keluarga, perhatian tersebut melibatkan aspek kesehatan,
psikologis, dan kebutuhan lainnya, sehingga lansia dapat menjalani hidup dengan layak
dan produktif di usia senjanya. Sementara itu, bagi lansia yang tidak memiliki keluarga,
pemerintah daerah diharapkan memberikan perhatian melalui program-program lansia,
yang mencakup perhatian yang setara di bidang kesehatan dan bidang lainnya. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pada fase lansia.
Pada tahap lansia ini, terdapat beberapa tantangan yang dapat menghambat
kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, perhatian menjadi faktor krusial pada fase ini,
baik dari keluarga maupun orang lain. Beberapa permasalahan yang muncul pada fase
lansia meliputi:
a) Perubahan kesehatan
c) Perubahan fisik
Gangguan mental dan fisik yang terjadi selama menopause pada wanita
dan masa klimakterik pada pria dapat mengakibatkan tantangan
penyesuaian diri dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
d) Masalah psikososial
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadopsi metode kualitatif. Metode ini
bertujuan untuk menganalisis fenomena terkait dengan pokok-pokok kajian
teoritis, dan juga untuk mengembangkan deskriptif berdasarkan struktur dan
bahasa individu, melibatkan kesempatan alami serta memanfaatkan berbagai
metode pengajaran.
C. Pendekatan Penelitian
B. Hasil Penelitian
Mencapai kondisi optimal bagi lanjut usia melalui penyediaan layanan tidak
hanya bergantung pada pemerintah dan masyarakat, tetapi keluarga juga memiliki
peran krusial sebagai institusi utama dalam memenuhi kebutuhan lansia,
khususnya dalam meningkatkan kesejahteraannya. Dengan adanya globalisasi dan
perubahan struktural dalam keluarga yang mengarah pada pergeseran dari
keluarga besar ke keluarga kecil, terjadi perubahan dalam persepsi terhadap peran
pengasuhan lansia di lingkungan keluarga. Perubahan ini senantiasa beriringan
dengan perkembangan zaman dan transformasi lainnya.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dari pembahasan yang telah peniliti simpulkan di atas
berikutnya peniliti perlu menyampaikan beberapa saran sebagaiberikut;
1. Menambah kerjasama dengan Gereja lain
2. Dan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menggali data lebih
dalam di panti wreda kasih
Dokumentasi
https://drive.google.com/drive/folders/1-tToHgJSZE4nbUEMSvTzrKtgj4Tq8ycD