You are on page 1of 8

TUGAS KEPERAWATAN PSIKIATRI

MAKALAH KDRT AKIBAT PERSELINGKUHAN SUAMI ISTRI

Disusun Oleh
Rina Natalia

Dosen :

Ns.Engla Rati Pratama,S.kep M.kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITINGGI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,syukur kepada allah yang telah memberikan hidayahnya


kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah “KDRT akibat
perselingkuhan suami istri” ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Rasulullah SAW,suri teladan yang telah membawa kita dari jaman
kebodohan kejaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini adalah berkat bantuan
dari tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Meskipun demikain, tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena


itu,segala kesalahan dan kekhilafan yang ada mohon di maklumi.

Payakumbuh,17 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

BAB II KONSEP TEORI


2.1 Pengertian

2.2 Karakteristik Kekerasan Dalam Rumah Tangga akibat perselingkuhan

2.3 Dampak Perselingkuhan

2.4 Perselingkuhan termasuk Bentuk dari KDRT

2.5 Strategi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga akibat perselingkuhan

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan kebudayaan Masyarakat,membuat banyak perubahan dalam segala segi
kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu baik yang sifatnya positif ataupun
yang negative dapat mempengaruhi keseimbangan fisik,mental,dan sosial.
Seseorang akan beradaptasi terhadap ketidakseimbangan melalui mekanisme penanganan
yang dipelajari pada masa lampau.Apabila seseorang berhasil beradaptasi dimasa lampau,berarti ia
telah mempelajari efektivitas mekanisme penanganan yang sangat berguna bagi dirinya pada saat ini
dan dimasa yang akan datang dan sebaliknya.jika adaptasi dimasa lampau tidak berhasil,makai ia
tidak punya mekanisme penanganan yang adekuat untuk bedaptasi terhadap kesulitan yang lebih
komplek dimasa mendatang dan bisa menyebabkan terjadinya keadaan yang mempunyai pengaruh
terhadap buruk terhadap Kesehatan jiwa dengan kata lain gangguan jiwa.
Salah satu tanda gejala gangguan jiwa adalah ungkapan marah yang mal adaptif yang
dilakukan seseorang karna gagal dalam beradaptasi dan tidak pinya mekanisme penanganan yang ade
kuat.ungkapan marah yang mal adaptif salah satunya adalah agresif yang akan membahayakan karena
dapat timbul dorongan untuk bertindakbaik secara konstruktif maupun destruktif.ppasien dengan
marah agresif akan bersifat menentang,suka membantah,bersikap kasar,kecendrungan menuntut
secara terus menerus,bertingkah laku kasar di sertai kekrasan ( Stuart and Sunen,1991 )
Hasil survey pengalaman hidup Perempuan Nasional ( SPHPN ) kementrian pemberdayaan
Perempuan dan perlindungan Anakk ( Kemenntrian ( PPPA ) tahun 2016 menemukan perselingkuhan
menjadi salah satu penyebab kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) .Peremouan yang suaminya
berselingkuh beresiko 2,48 kali lebih besar mengalami kekerasan fisik dan /atau seksula dibanding
Perempuan yang suaminya tidak selingkuh.

1.2.Tujuan
1. Tujuan umum
Memperoleh pengalaman dalam mengetahui kekerasan dalam rumah tangga akibat
perselingkuhan.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui mengenai predisposisi tanda dan gejala yang di dapati KDRT akibat
perselingkuhan.
BAB II
KONSEP TEORI

2.1Pengertian
Perilaku kekerasan dalam keluarga adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat menyebabkan perasaan kesal atau marah yang tidak
konstruktif.
Undang-undang PKDRT ini menyebutkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga
adalah setiap perbuatan atau penderitaan secara fisik,seksual,psikologis,atau penelentaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,pemaksaan ,atau perampasan.
Whisman et.al ( 2007 ) menyatakan banyak professional Kesehatan jiwa menganggap
perselingkuhan sebagai salah satu peristiwa paling berbahaya yang dapat terjadi dalam suatu
hubungan yang dipandang sebagai salah satu masalah paling sulit untuk ditangani dalam
hubungan pernikahan.perselingkuhan juga diartikan sebagai tindakan melanggar kepercayaan
sekaligus meyimpan rahasia kemitraan yang intim ( schneider et.al,2012)
Dalam sebuah penelitian terhadap laki-laki dan Perempuan menujukkan keduanya
mengalami perasaan cemburu yang lebih kuat setelah mengetahui pasangannya berselingkuh (
Schutzwohl,et al,2004)

2.2 Karakteristik Kekerasan Dalam Rumah Tangga akibat perselingkuhan

Sejumlah ahli mengelompokkan perselingkuhan ini ke dalam 3 jenis

1. Perselingkuhan emosional

Leeker & carlozzi ( 2014 ) mendefenisikan sebagai terjadinya keterlibatan emosional


dengan pihak ketiga yang melanggar aturan dasar yang ditetapkan pasangan.misalnya
saling percaya,saling berbagi pikiran,jatuh cinta dengan orang lain,membelanjakan lebih
banyak uang untuk orang lain.

2. Perselingkuhan seksual
Perselingkuhan seksual adalah keterlibatan seksual dengan pihak ketiga yang melanggar
aturan dasar dalam berpasangan.
3. Perselingkuhan cybersex
Perselingkuhan Cybersex yaitu aktivitas seksual pengguna cybersex yang mengakibatkan
banyak tekanan emosional terhadap pasangannya,sekalipun pengguna menganggap
perilakunya tak bermasalah ( schnneider et al ,2012 ).

2.3 Dampak Perselingkuhan


Dikutip dari antara news.com ( 7/1/2022 ) psikolog universitas Indonesia A.Kasandra
Putranto menyatakan persilingkuhan berpotensi menyebabkan trauma bagi
korban.Menurutnya
Perempuan yang suaminya berselingkuh memenuhi kriteria gangguan stress
pascatrauma. Perselingkuhan memunculkan respon emosional seperti overthinking,gangguan
makan dan tidur, suasana hati yang tidak menentu, masalah Kesehatan, bahkan depresi.
Ragam permasalahan ini mengakibatkan perempuan korban perselingkuhan kemudian
menyalahkan diri sendiri dan merasa harga dirinya rendah. Parahnya ,perselingkuhan juga
berdampak negative pada anak. Perasaan tertekan dari ibu membuat anak manjadi lebih
pendiam,jarang bergaul,hingga berpengaruh pada prestasi sekolahnya.Dampak
sebaliknya,anak beresiko menjadi pemberontak,ini akan terjadi manakala jiwa labil anak
bertemu dengan pergaulan yang keliru sehingga memunculkan sikap benci kepada orang
tuanya.
2.4 Perselingkuhan Termasuk Bentuk dari KDRT
Menurut pasak 1 undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang pengapusan kekerasan
dalam rumah tangga,”kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama Perempuan,yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik,seksual,psikologis,dan penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan,pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum
dalam lingkup rumah tangga.”
Selingkuh memang tidak secara terang tertulis dalam UU Nomor 23 Tahun 2004
tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Tapi kerugian akibat perselingkuhan
jelas membahayakan mental dan emosi korbannya,yaitu Perempuan anak. Untuk itulah bab III
UU Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT menegaskan larangan kekerasan dalam rumah
tangga.”setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang
dalam lingkup rumah tangganya,dengan cara
a. Kekerasan fisik
b. Kekerasan psikis
c. Kekerasan seksual
d. Penelentaran rumah tangga seperti tertulis dalam pasal 5

2.5 Strategi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga akibat perselingkuhan

1. Menjalin komunikasi dengan baik


2. Saling percaya
3. Hindari prasangka buruk
4. Saling berlapang dada
5. Melakukan peran antar masing-masing anggota keluarga dengan baik.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Korban KDRT mengalami jenis atau bentuk kekerasannya yakni kekerasan fisik,psikis dan
ekonomi,latar belakang terjadinya kekerasan dalam rumah tangga pada korban diakibatkan adanya
pertengakran secara berulang yang kemudian menimbulkan kekerasan lain seperti fisik
( pemukulan,pencekikan leher,penamparan ),kekerasan psikis ( dibentak,ucapan yang menyakitkan
dan janji-janji yang di ingkari oleh pelaku.
3.2 SARAN
3.2.1. Bagi Lembaga
Perlu adanya sosialisasi di lingkar sosial terkecil dimasyarakat mengenai pentingya
pengetahuan hukum berkeluarga guna menjadi dasar implementasi penyelesaian tingkat pertama pada
kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga dapat memberikan
perlindungan dan rasa aman kepada istri-istri yang merupakan mayoritas sasaran korban kekrasan
dalam rumah tangga.
3.2.2 Bagi Masyarakat Umum
Perlunya kesadaran untuk setiap individu dalam menyikapi korban kekerasan dalam rumah
tangga agar tidak menyalahkan korban agar terciptanya ruang aman untuk korban dan dapat bercerita
atau mengadukan segala kekerasan yang di alaminya agar meminimalkan terjadinya keterlambatan
penanganan yang seharusnya diberikan pada saat masa-masa krisis korban pada saat mengalami
kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kemenppa.go.id/index.php/page/read/31/1742/perempuan-rentan-jadi-korban-kdrt-kenali-
faktor-penyebabnya
Kyra Sly.Mei “ the Mental Health Impact of infidelity in Marriaages: A Literature Review “ https:
//scholarworks.calstate.edu/downloads/9g54x781
http://babel.anataranews.com/berita/248005/psikolog-ingatkan-perselingkuhan-bisa-sebabkan-trauma

You might also like