Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
Rina Natalia
Dosen :
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini adalah berkat bantuan
dari tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Tujuan
1. Tujuan umum
Memperoleh pengalaman dalam mengetahui kekerasan dalam rumah tangga akibat
perselingkuhan.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui mengenai predisposisi tanda dan gejala yang di dapati KDRT akibat
perselingkuhan.
BAB II
KONSEP TEORI
2.1Pengertian
Perilaku kekerasan dalam keluarga adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat menyebabkan perasaan kesal atau marah yang tidak
konstruktif.
Undang-undang PKDRT ini menyebutkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga
adalah setiap perbuatan atau penderitaan secara fisik,seksual,psikologis,atau penelentaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,pemaksaan ,atau perampasan.
Whisman et.al ( 2007 ) menyatakan banyak professional Kesehatan jiwa menganggap
perselingkuhan sebagai salah satu peristiwa paling berbahaya yang dapat terjadi dalam suatu
hubungan yang dipandang sebagai salah satu masalah paling sulit untuk ditangani dalam
hubungan pernikahan.perselingkuhan juga diartikan sebagai tindakan melanggar kepercayaan
sekaligus meyimpan rahasia kemitraan yang intim ( schneider et.al,2012)
Dalam sebuah penelitian terhadap laki-laki dan Perempuan menujukkan keduanya
mengalami perasaan cemburu yang lebih kuat setelah mengetahui pasangannya berselingkuh (
Schutzwohl,et al,2004)
1. Perselingkuhan emosional
2. Perselingkuhan seksual
Perselingkuhan seksual adalah keterlibatan seksual dengan pihak ketiga yang melanggar
aturan dasar dalam berpasangan.
3. Perselingkuhan cybersex
Perselingkuhan Cybersex yaitu aktivitas seksual pengguna cybersex yang mengakibatkan
banyak tekanan emosional terhadap pasangannya,sekalipun pengguna menganggap
perilakunya tak bermasalah ( schnneider et al ,2012 ).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Korban KDRT mengalami jenis atau bentuk kekerasannya yakni kekerasan fisik,psikis dan
ekonomi,latar belakang terjadinya kekerasan dalam rumah tangga pada korban diakibatkan adanya
pertengakran secara berulang yang kemudian menimbulkan kekerasan lain seperti fisik
( pemukulan,pencekikan leher,penamparan ),kekerasan psikis ( dibentak,ucapan yang menyakitkan
dan janji-janji yang di ingkari oleh pelaku.
3.2 SARAN
3.2.1. Bagi Lembaga
Perlu adanya sosialisasi di lingkar sosial terkecil dimasyarakat mengenai pentingya
pengetahuan hukum berkeluarga guna menjadi dasar implementasi penyelesaian tingkat pertama pada
kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga dapat memberikan
perlindungan dan rasa aman kepada istri-istri yang merupakan mayoritas sasaran korban kekrasan
dalam rumah tangga.
3.2.2 Bagi Masyarakat Umum
Perlunya kesadaran untuk setiap individu dalam menyikapi korban kekerasan dalam rumah
tangga agar tidak menyalahkan korban agar terciptanya ruang aman untuk korban dan dapat bercerita
atau mengadukan segala kekerasan yang di alaminya agar meminimalkan terjadinya keterlambatan
penanganan yang seharusnya diberikan pada saat masa-masa krisis korban pada saat mengalami
kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kemenppa.go.id/index.php/page/read/31/1742/perempuan-rentan-jadi-korban-kdrt-kenali-
faktor-penyebabnya
Kyra Sly.Mei “ the Mental Health Impact of infidelity in Marriaages: A Literature Review “ https:
//scholarworks.calstate.edu/downloads/9g54x781
http://babel.anataranews.com/berita/248005/psikolog-ingatkan-perselingkuhan-bisa-sebabkan-trauma