You are on page 1of 2

Hukum Administrasi Negara

Definisi Hukum Administrasi Negara

Pada dasarnya definisi Hukum Administrasi Negara sangat sulit untuk dapat memberikan suatu definisi yang dapat
diterima oleh semua pihak, mengingat Ilmu Hukum Administrasi Negara sangat luas dan terus berkembang mengikuti
arahpengolahan/penyelenggaraan suatu Negara.

Menurut Logemann mengatakan “ Hukum Administrasi Negara adalah seperangkatdari norma-norma yang menguji
hubungan Hukum Istimewa yang diadakanuntuk memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan
tugasmereka yang khusus.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hukum Administarsi Negara adalahHukum mengenai Pemerintah/Eksekutif
didalam kedudukannya, tugas-tuganya, fungsi dan wewenangnya sebagai Administrator Negara.

Ruang Lingkup Hukum Administarsi Negara

Ruang lingkup Hukum Administrasi Negara


Menurut Prof. Walther Burckhardt bagian hukum tata usaha (Ver waltungsrecht) ialah:
1. Hukum Kepolisian (Polizeirecht)
2. Hukum Perlembagaan (Anstaltsrecht)
3. Hukum Keuangan (Finanzrecht)
Sedangkan menurut E. Utrecht, Hukum Administrasi Negara meliputi:
1. Hukum Agraria (Hukum Tanah)
2. Hukum Administrasi Perbendaharaan (Hukum Administrasi Keuangan, Comptble administratie-recht).
3. Hukum Administrasi pemodalan dan koperasi Asing.

Sumber-Sumber Administrasi Negara


Sumber hukum pada umumnya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sumber hukum material, yaitu sumber hukum yang turut menentukan isi kaidah hukum. Sumber hukum material ini
berasal dari peristiwa-peristiwa dalam pergaulan masyarakat dari peristiwa-peristiwa itu dapat mempengaruhi bahkan
menentukan sikap manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut diberi penilaian oleh masyarakat dan penilaian itu akan menjadi
petunjuk hidup yang diterima masyarakat dan diberi perlindungan oleh pemerintah.
2. Sumber hukum formal yaitu sumber hukum yang sudah diberi bentuk tertentu. Agar berlaku umum, suatu kaidah harus
diberi bentuk sehingga pemerintah dapat mempertahankannya. Penilaian dan penghargaan manusia terhadap petunjuk
hidup itu dipositifkan sehingga akhirnya dijadikan hukum positif.

Sumber hukum formal hukum administrasi negara menurut Utrectht adalah:


1. Undang-undang (hukum administrasi negara tertulis).
2. Praktek administrasi negara (hukum administrasi negara yang merupakan kebiasaan).
3. Yurisprudensi adalah ajaran hukum melalui peradilan.
4. Pendapat para ahli hukum administrasi negara.
Asas-Asas Hukum Administrasi Negara
Dengan adanya kebebasan bertindak pada alat administrasi negara maka tidak jarang terjadi perbuatan alat administrasi
negara tersebut menyimpang dari peraturan hukum yang berlaku yang terdetensinya dapat menimbulkan kerugian pada
pihak administribale. Sehubungan dengan ini, guna meningkatkan perlindungan hukum bagi penduduk, maka untuk
penyelenggarakan tata pemerintahan di Indonesia harus di pedomi dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik, yang
terdiri dari:
1. Asas kepastian hukum
2. Asas keseimbangan
3. Asas kesamaan dalam mengambil keputusan
4. Asas bertindak cermat
5. Asas motivasi
6. Asas larangan mencampur adukan kewenangan
7. Asas permainan yang layak/asas perlakuan yang jujur.
8. Asas keadilan atau kewajaran.
9. Asas menanggapi penghargaan yang wajar
10. Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal
11. Asas perlindungan atas pandangan hidup/cara hidup
12. Asas kebijaksanaan
13. Asas penyelenggaraan kepentingan umum

Kesimpulannya.
1. Hukum Administrasi Negara merupakan istilah yang masih bersifat abstrak, sehingga menimbulkan berbagai macam
definisi dari berbagai pakar dibidangnya. Namun, penulis menarik kesimpulan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah
suatu runtutan hukum yang mengandung aturan tentang hubungan warga dengan badan hukum yang berada pada suatu
Negara, sehingga menimbulkan suatu pergerakan yang menyebabkan Negara tersebut berfungsi.
2. Adapun sumber-sumber dari Hukum Administrasi Negara adalah sumber hukum materil dan sumber hukum formil.
Sedangkan asas-asas yang berlaku pada Hukum Administrasi Negara meliputi asas kepastian hukum, asas keseimbangan,
asas kesamaan dalam mengambil keputusan, asas bertindak cermat, asas motivasi, asas larangan mencampur adukan
kewenangan, asas permainan yang layak/asas perlakuan yang jujur, asas keadilan atau kewajaran, asas menanggapi
penghargaan yang wajar, asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal, asas perlindungan atas pandangan hidup
atau cara hidup, asas kebijaksanaan, dan asas penyelenggaraan kepentingan umum.

You might also like