You are on page 1of 13

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

https://jurnal.unibrah.ac.id/index.php/JIWP
Vol. 6. No.2, April 2020

Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sosial Pembelajaran Tematik Kelas III SD

Bambang Tri Kuntoro1, Naniek Sulistya Wardani2


1,2
PGSD, FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana, Kota Salatiga, Indonesia

Email: 292016050@student.uksw.edu1, wardani.naniek@gmail.com2

Info Artikel Abstract:


Sejarah Artikel The aims of this research and development are to produce social
Diterima: 25 Maret 2020 attitude assessment instrument products in thematic learning theme 7
Direvisi: 29 Maret 2020 subtheme 1 grade III SD; find out the visibility of social attitude
Dipublikasikan: 15 April 2020 assessment instruments in thematic learning theme 7 subthemes 1
e-ISSN: 2089-5364 grade III SD; understand the level of validity of social attitude
p-ISSN: 2622-8327 assessment instruments in thematic learning theme 7 subtheme 1 grade
DOI: 10.5281/zenodo.3752471 III SD. The approach used is research and development (R&D) by
adapting Sukmadinata's research procedures. The subjects in this study
were grade III SD. The sampling technique is a random sampling quota
technique, which is a technique that determines the number of samples
that are owned and taken at random. The data collection technique used
was nontest in the form of a questionnaire instrument using a Likert
scale. The stages of the research consisted of three stages: a
preliminary study; product developmen; and product testing. The
results showed that the social attitude instrument out of 30 (thirty)
statement items; the visibility of social attitude assessment instruments
in thematic learning theme 7 subtheme 1, learning 6 grade III
elementary school tested 3 times showed an average of α 0.920 then
the instrument categorized as very reliable; the level validity of the
social attitude assessment instruments tested at 20, 34 and 43
respondents showed a value of rhit 0.434; 0.418 and 0.414, so that the
instrument was worth to used because it is quite valid.

Keywords. research and development, thematic learning,


social attitude assessment instruments

PENDAHULUAN salah satu alasan untuk mengembangkan


Fenomena sosial siswa SD masa kini kurikulum yakni kurikulum 13. Dalam
sangat memprihatinkan. Perkelahian antar kurikulum 13 kompetensi yang akan dicapai
teman sebaya sering terjadi. Tragisnya berdasarkan urgensinya adalah kompetensi
pernah ada kejadian perkelahian hingga sikap, pengetahuan, dan aspek keterampilan.
merenggut nyawa temannya sendiri Tahun pelajaran 2013/2014 melalui
(Kompas:2017). Kejadian seperti ini menjadi Permendikbud No. 81A Tahun 2013

163
lampiran IV mengatur mengenai sikap yang sesuai dengan dengan panduan
pengimplementasian pembaharuan penilaian sekolah dasar kurikulum 2013.
kurikulum 2013. Pengimplementasian Penilaian yang dilakukan guru, adalah
kurikulum 2013 dilakukan menggunakan penilaian aspek pengetahuan saja.
strategi pembelajaran agar dapat Permasalahan yang ada adalah belum ada
menyesuaikan perkembangan zaman yang instrumen penilaian sikap sosial yang valid
akan selalu berubah. Fokus pembaharuan dan reliabel pada pembelajaran tematik di
kurikulum 2013 terletak pada proses SD. Hal tersebut disebabkan kurangnya
penilaian dan materi yang dipadukan. pemahaman dalam membuat instrumen
Penilaian kurikulum 2013 tidak hanya penilaian pembelajaran tematik pada ranah
meliputi kompetensi pengetahuan, menurut sikap sosial di SD. Selain itu instrumen yang
permendikbud No. 53 Tahun 2015 Pasal 1 digunakan guru tersebut belum pernah
Ayat 1 penilaian pembelajaran mencakup 3 diujikan sehingga belum dapat dinyatakan
kompetensi yaitu pengetahuan, sikap, dan valid, reliabel dan belum dapat dinyatakan
ketrampilan. Hal tersebut bertujuan agar hasil layak untuk digunakan.
penilaian dari ketiga aspek tersebut dapat Penelitian yang sejalan dilakukan oleh
menggambarkan kemampuan belajar peserta Wardatul Hidayati pada tahun 2018 dengan
didik secara keseluruhan. judul penelitian “Peran Guru Dalam
Kompetensi inti aspek sikap terdiri Mengembangkan Sikap Sosial Siswa pada
dari 2 jenis, yaitu sikap spiritual dan sikap Pembelajaran Tematik di Kelas 2B MIN 2
sosial. Sikap spiritual adalah sikap yang Kota Tangerang Selatan”. Penilaian sikap
yang dilakukan masih berupa pemberian
berhubungan dengan beriman dan bertakwa,
tugas-tugas, pengamatan perilaku siswa
dan sikap sosial adalah sikap yang
hanya dilakukan saat kegiatan belajar
berhubungan dengan sikap mandiri, terbuka, mengajar berlangsung sehingga kurang
memiliki tanggung jawab serta berakhlak menggambarkan sikap yang terdapat pada
mulia. Sikap yang dimiliki siswa merupakan diri siswa sebenarnya. Penilaian sikap
sikap hasil belajar. Oleh karena itu, perlu tersebut dianggap kurang terarah karena
dilakukan penilaian yang benar-benar dapat tidak sesuai indikator pada pedoman
mengukur kompetensi sikap peserta didik
penilaian sekolah dasar yang berupa
yang berupa instrumen. Instrumen untuk
daftar cek atau skala penilaian untuk
mengukur aspek sikap sosial, dapat
menyatakan kondisi sikap siswa.
dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
Berdasarkan identifikasi masalah di
penilaian antar teman, dan daftar cek atau
atas menunjukkan bahwa permasalahan yang
skala penilaian yang disertai rubrik. Masing-
timbul dalam penelitian ini dapat dirumuskan
masing instrument berbeda dengan
sebagai berikut: 1) Bagaimana menyusun
instrumen yang lain. Salah satu bentuk
produk instrumen penilaian sikap sosial
instrumen adalah instrumen skala penilaian.
dalam pembelajaran tematik tema 7 subtema
Instrumen skala penilaian yang terkenal
1 kelas III SD, 2) Bagaimanakah visibilitas
adalah skala Likert. Skala Likert adalah salah
instrumen penilaian sikap sosial pada
satu skala yang dapat dikembangkan untuk
pembelajaran tematik tema 7 subtema 1 kelas
mengukur sikap, pendapat seseorang atau
III SD, 3) Bagaimanakah tingkat validitas
kelompok.
instrumen penilaian sikap sosial digunakan
Hasil identifikasi dari tiga sekolah
pada pembelajaran tematik tema 7 subtema 1
dasar negeri gugus Diponegoro, Kota
kelas III SD.
Salatiga menunjukan bahwa guru belum
Penelitian ini diharapkan dapat
pernah melakukan penilaian pada aspek
memberikan manfaat sebagai bahan

164
pertimbangan untuk mengembangkan emosional, rasa semangat persatuan,
instrumen penilaian pada aspek sikap sosial nasionalisme, dan rasa sosial yang sedang
pembelajaran tematik kelas III pada tema dialaminya. Sikap sosial dapat dilihat pada
pembelajaran berikutnya, dapat ekspresi atau tindakan dalam menyikapi
meningkatkan kualitas instrumen penilaian suatu kehidupan sosial.
sikap mata pelajaran tematik tidak hanya Pada sikap sosial terdapat subjek dan
pada kelas III, sebagai bahan referensi dan objek. Subjek berhubungan dengan
pedoman untuk mengembangkan instrumen seseorang, dan objek berhubungan dengan
penilaian sikap sosial yang sesuai dengan kehidupan sosial, kedua hal tersebut saling
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang berkaitan karena dengan adanya interaksi
digunakan. sosial maka akan terlihat sikap sosial orang
tersebut (Tiara, 2019:24).
TINJAUAN PUSTAKA
Permendikbud No 24 Tahun 2016
Pembelajaran pada jenjang sekolah
yang mengatur tentang Kurikulum 2013
dasar dan menengah melalui Permendikbud
membagi kompetensi sikap menjadi dua,
No. 103 tahun 2014 menyebutkan
yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap
pembelajaran yang berlaku di Indonesia
sosial dapat diartikan sebagai perwujudan
mengacu pada kurikulum 2013. Kurikulum
eksistensi kesadaran dalam upaya
2013 dirancang berupa tema yang dipadukan
mewujudkan harmoni kehidupan.
dalam satu kegiatan pembelajaran. Tema
Kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2:
yang dipadukan yang dimaksud dalam hal ini
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
menurut Mulyasa (2013: 170) yaitu mata
disiplin, tanggung jawab, peduli, toleransi,
pelajaran yang dikombinasikan dengan mata
gotong royong, santun, percaya diri, dalam
pelajaran lainnya. Model pembelajaran
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
tematik menurut Prastowo (2013: 117)
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dirancang berdasarkan tema-tema tertentu
dan keberadaannya.
yang dapat dipadukan dari suatu topik
Wirawan dalam Arifin (2015:124-
tertentu. Kemudian aspek-aspek tersebut
125) mendefinisikan sikap sosial sebagai
ditinjau dari berbagai sudut pandang mata
wujud kesiapan untuk melakukan hal-hal
pelajaran yang biasa diajarkan di sekolah
didalam situasi tertentu yang diperoleh lewat
(Kadir dan Asrohah, 2014:1). Sasaran
pengalaman dan menimbulkan pengaruh
pembelajaran kurikulum 2013 melalui
langsung terhadap perilaku seseorang dan
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang
tampak cenderung mementingkan tujuan
Standar Proses Pendidikan Dasar dan
sosial. Wujud nyata sikap yang
Menengah mencakup pengembangan aspek
mementingkan tujuan sosial meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
bertanggung jawab, toleransi antar umat
Sikap merupakan unsur psikologi,
beragama, gotong royong, peduli terhadap
sikap berawal dari kecenderungan seseorang
sesama, dan santun terhadap orang lain.
merespon kejadian disekitar lingkungan
Fokus penilaian sikap yang di
sosialnya. Wardani (2012:193) menyebutkan
kembangkan hanya meliputi 3 sikap sosial,
sikap sosial merupakan keberhasilan belajar
yaitu sikap bertanggung jawab, santun, dan
peserta didik pada ranah kognitif dan
peduli. Ketiga aspek tersebut diambil dengan
psikomotor yang dipengaruhi oleh kondisi
beberapa alasan karena : a) Sikap
afektif peserta didik. Kondisi afektif peserta
bertanggung jawab merupakan kewajiban
didik cenderung dapat memengaruhi rasa
untuk melakukan tugas dengan penuh
senang mempelajari mata pelajaran tertentu.
komitmen meliputi peduli terhadap diri
Sikap tersebut didorong dengan ikatan

165
sendiri dan orang lain. Mampu memenuhi mengendalikan emosi dalam
kewajiban berarti akan memberikan dampak menghadapi masalah, tidak
positif bagi masyarakat, meringankan marahmarah; Mengucapkan salam
penderitaan, dan menciptakan hubungan ketika bertemu guru, teman, dan
yang sudah ada menjadi baik (Lickona, orang-orang di sekolah;
2013:95). b) Sikap santun dapat diartikan Menunjukkan wajah ramah,
sebagai sikap dan perilaku tertib dengan adat bersahabat, dan tidak cemberut;
istiadat, aturan dan norma yang berlaku di Mengucapkan terima kasih apabila
masyarakat. Tujuan sikap santun ialah agar menerima bantuan dalam bentuk jasa
peserta didik dapat bertutur kata secara baik atau barang dari orang lain.
jika berbicara dengan orang yang lebih tua. c. Perilaku peduli
Ketika berbicara tidak menggunakan suara Ingin tahu dan ingin membantu teman
yang keras agar tidak menyinggung perasaan yang kesulitan dalam pembelajaran,
orang lain, apabila sedang berjalan dan perhatian kepada orang lain;
bertemu dengan guru di sekolah atau pada Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
saat bertemu dengan orang yang lebih tua di sekolah; Meminjamkan alat kepada
hendaknya menyapa dan menghargai, c). teman yang tidak
Sikap peduli merupakan salah satu cara untuk membawa/memiliki; Menolong
memelihara hubungan dengan orang lain, teman yang mengalami kesulitan;
orang yang peduli tidak akan menyakiti Menjaga keasrian, keindahan, dan
perasaan orang lain. Sikap peduli akan kebersihan lingkungan sekolah;
mendorong perilaku yang timbul sebagai Melerai teman yang bertengkar;
wujud dari perasaan yang dialami peserta Menjenguk teman atau guru yang
didik. Indikator masing-masing aspek yang sakit; Menunjukkan perhatian
dapat dikembangkan oleh sekolah menurut terhadap kebersihan
panduan penilaian sekolah dasar sebagai
berikut: Proses penilaian sikap peserta didik
a. Perilaku tanggung jawab memerlukan instrumen dan teknik yang perlu
Menyelesaikan.tugas; Mengakui disiapkan karena berkaitan dengan aspek
kesalahan; Melaksanakan tugas yang yang sulit diukur. Teknik penilaian sikap
menjadi kewajibannya dikelas seperti dapat dilakukan secara pengamatan
piket kebersihan; Melaksanakan sistematis. Instrumen sikap menurut Wardani
dan Slameto (2012:206) merupakan alat ukur
peraturan sekolah dengan baik;
ranah afektif yang dipergunakan untuk
Mengerjakan tugas/pekerjaan.rumah
mengetahui dan menggambarkan sikap
sekolah dengan baik; Mengumpulkan peserta didik. Cara ini dilakukan untuk
tugas tepat waktu; Mengakui memperoleh data dan kesimpulan penelitian
kesalahan, tidak melemparkan yang objektif.
kesalahan kepada; Berpartisipasi Penilaian sikap juga dapat diartikan
pada kegiatan sosial di sekolah sebagai penilaian untuk mengetahui sikap
b. Perilaku santun peserta didik terhadap mata pelajaran,
Menghormati dengan cara bicara kondisi pembelajaran, pendidik. Pada ranah
yang tepat; Menghormati guru, sikap dalam pembelajaran dikelas tentunya
pegawai sekolah, penjaga kebun, dan sangat sulit untuk menggambarkan kondisi
orang yang.lebih tua; Berbicara atau sikap peserta didik, maka untuk membantu
proses penilaian sikap sosial diperlukan
bertutur kata halus tidak kasar;
sebuah instrumen penilaian. Instrumen
Berpakaian rapi dan pantas; Dapat penilaian merupakan alat ukur dalam

166
mengumpulkan data di dalam suatu PROSEDUR PENELITIAN
penelitian. Kurikulum 2013 pada tingkat Prosedur penelitian menurut
sekolah dasar menyebutkan bahwa penilaian Sukmadinata (2011:189) terbagi atas tiga
sikap dapat dilakukan pada proses tahap, yaitu:
pembelajaran kurikuler maupun 1. Studi Pendahuluan
ekstrakurikuler.
Studi pendahuluan terdiri atas studi
kepustakaan dan survei lapangan. Studi
METODOLOGI PENELITIAN
kepustakaan berguna untuk mempelajari
Penelitian ini menggunakan jenis
konsep-konsep atau teori-teori yang
penelitian pengembangan atau Research and
digunakan untuk membuat produk
Development (R&D) dengan mengadaptasi
pengembangan instrumen penilaian
tahap penelitian oleh Sukmadinata. Langkah-
ranah sikap sosial pada pembelajaran
langkah penelitian yang dikembangkan oleh
tematik yang akan dikembangkan. Hasil
Sukmadinata (2011:189) dapat dilihat pada
studi ini menghasilkan bahan dasar
gambar 1 dibawah ini :
tentang sikap sosial yang meliputi sikap
tanggung jawab, santun, dan peduli yang
Studi 1. Survey lapangan
Pendahuluan 2. Studi kepustkaan akan digunakan untuk menyusun draf
produk instrumen penilaian aspek sikap
Penyusunan Produk Awal sosial pada pembelajaran tematik.
Survei lapangan digunakan untuk
Pengembangan
Produk
Perancangan Instrumen mengidentifikasi dan menganalisis
persoalan yang terdapat pada kegiatan
Uji coba produk awal pembelajaran di lapangan serta
mengidentifikasi kemungkinan solusi
Pengujian Penyempurnaan produk awal yang tepat untuk mengatasi masalah
Produk
tersebut. Kajian dalam survei lapangan
Uji coba lapangan lebih luas
membahas tentang penilaian sikap sosial
yang berlaku dilingkungan kelas,
Penyempurnaan produk hasil uji sekolah dan masyarakat. Berdasarkan
lapangan lebih luas
survei lapangan didapatkan hasil bahwa
Sumber : Sukmadinata (2011:189) keadaan dilapangan belum di temukan
Gambar 1. Prosedur Penelitian
instrumen penilaian sikap sosial yang
Pengembangan
akurat dan sesuai untuk digunakan pada
pembelajaran tematik di SD.
WAKTU DAN TEMPAT
PENELITIAN 2. Pengembangan Produk
Penelitian ini dilakukan pada semester Pengembangan produk terdiri dari dua
1 dan 2 tahun pelajaran 2019/2020, di SD tahapan yaitu penyusunan produk awal
Negeri 1 Sindurejo, SD Negeri 2 Sindurejo pengembangan instrumen penilaian
dan SD Negeri 1 Ketangirejo Kabupaten sikap sosial pembelajaran tematik dan
Grobogan. Tehnik pengambilan sampel uji validitas produk pengembangan
menggunakan teknik kuota random sampling instrumen penilaian sikap sosial
yaitu teknik pengambilan sampel dengan pembelajaran tematik. Pengembangan
menetapkan jumlah sampel terlebih dahulu, produk instrumen penilaian sikap sosial
dan pemilihan responden dilakukan secara pembelajaran tematik perlu dilakukan
acak. karena jarang terdapat instrumen
penilaian sikap sosial yang sesuai dan

167
akurat untuk mengevaluasi ranah sikap untuk menentukan indikator penilaian.
sosial di lapangan secara langsung. Indikator yang telah dikembangkan lalu
Instrumen dapat digunakan apabila dijabarkan dalam tujuan pembelajaran, untuk
memiliki tingkat validitas dan reliabilitas mencapai tujuan pembelajaran perlu dibuat
yang tinggi serta sudah pernah diujicoba kegiatan pembelajaran dan kisi-kisi
instrumen. Karena masih belum ada instrumen penilaian sikap yang tepat.
instrumen penilaian sikap sosial yang Kisi-kisi yang dikembangkan akan
tepat dan bisa digunakan saat menjadi patokan dalam pembuatan butir
pembelajaran maka perlu disusun pernyataan yang nantinya digunakan sebagai
instrumen yang baik. alat bantu ukur sikap sosial. Pada proses
Langkah penyusunan produk awal pengembangan produk, fokus dalam
adalah menganalisis silabus, kemudian pengembangan indikator pada kisi-kisi hanya
membuat desain pembelajaran dan meliputi 3 sikap sosial, yaitu sikap peduli,
penyusunan RPP tematik. Penyusunan RPP santun dan bertanggung jawab. Kisi-kisi yang
perlu dipilih KI dan KD yang akan digunakan telah dibuat, disajikan dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Sikap Sosial Pembelajaran Tematik


Tema 7 Perkembangan Teknologi Subtema 1 Perkembangan
Teknologi Pangan Pembelajaran 6 Kelas III SD

Kompetensi Kompetensi Indikator Kriteria yang dikembangkan Teknik Penilaian


Inti dasar Non Bentuk No
Tes Instrum Item
en

2. 2.3. 2.3.1 1. Menyelesaikan tugas yang diberikan √ Skala 1-10


Menunjukkan Menampilkan Menunjukkan guru Likert
perilaku kebersamaan perilaku 2. Melaksanakan tugas piket kebersihan
jujur, disiplin, dalam bertanggung dikelas.
tanggung keberagaman jawab dalam 3. Tidak menyalahkan orang lain tanpa
jawab, santun, karakteristik melakukan bukti.
peduli, dan individu di interaksi sosial 4. Mengembalikan barang (alat tulis)
percaya diri lingkungan dengan keluarga, orang lain yang dipinjam.
dalam sekitar teman, guru, dan 5. Mengakui kesalahan yang dilakukan.
berinteraksi tetangganya 6. Meminta maaf atas kesalahan yang
dengan dilakukan.
keluarga, 2.3.2 1. Memberi salam, senyum, sapa (3S) √ Skala 11-20
teman, guru Menunjukkan kepada orang lain saat bertemu Likert
dan tetangga. perilaku santun 2. Mengucapkan terima kasih setelah
dalam melakukan menerima bantuan dari orang lain.
interaksi sosial 3. Bersabar dalam menghadapi masalah
dengan keluarga, 4. Menahan emosi dalam menghadapi
teman, guru, dan masalah
tetangganya. 5. Tidak berkata-kata kotor dengan
orang lain.
6. Tidak menyela pembicaraan orang
lain
2.3.3 1. Membantu teman sekelas yang √ Skala 21-30
Menunjukkan kesulitan dalam pembelajaran Likert
perilaku peduli 2. Ikut serta menjaga kebersihan
dalam melakukan lingkungan kelas
interaksi sosial 3. Ikut serta menjaga kebersihan
dengan keluarga, lingkungan sekolah

168
teman, guru, dan 4. Tidak membuat gaduh dikelas saat
tetangganya pembelajaran berlangsung
5. Membuang sampah pada tempatnya.
6. Meminjamkan alat tulis kepada
teman yang tidak membawa.

Kisi – kisi instrumen yang telah 4 0,21 – 0,40 Rendah


5 0,00 – 0,20 Sangat rendah
dibuat digunakan untuk menyusun butir Sumber : Wardani (2012:344)
pernyataan penilaian sikap sosial dalam
pembelajaran tematik. Instrumen Reliabilitas (ajeg) tes menurut
penilaian sikap sosial pembelajaran Wardani (2012: 344) adalah kemampuan
tematik menggunakan teknik penilaian alat ukur untuk memberikan hasil
nontes berupa instrumen angket skala pengukuran yang konstan atau ajeg.
Likert. Setiap indikator terdapat 6 kriteria Menurut Karlinger yang diikuti oleh
yang dikembangkan menjadi 10 butir Wardani (2012:344) reliabilitas dapat
pernyataan. Instrumen yang disusun diukur dari tiga kriteria yaitu (1)stability
terdiri dari 30 butir pernyataan dan menunjukkan pada keajegan hasil yang
ditunjukkan alat ukur dalam mengukur
merupakan produk awal.
kejadian yang sama pada waktu yang
Butir pernyataan dalam produk awal
berbeda; (2) dependability kemantapan
perlu diujicobakan untuk mengetahui alat dan seberapa jauh alat ukur dapat
kelayakan dan keajegan instrumen setiap diandalkan; (3) predictability yaitu saling
butir. Apabila hasil analisis ujicoba berkaitan dan berkesinambungan.
menunjukkan instrumen tidak valid dan Uji reliabilitas dapat menggunakan
tidak reliabel, maka perlu dilakukan revisi metode Cronbach’s-Alpha melalui IBM
sesuai dengan saran dan rekomendasi ahli. SPSS 25. Caranya klik Analyze, Scale,
Sudijono (dalam Wardani, 2012:342) Reliability Analysis, centang pada Item, Scale,
Scale if item deleted, continue dan klik ok.
validitas merupakan ketepatan mengukur
Muncul tabel Reliability Statistics, dan jika
apa yang seharusnya diukur pada sebutir nilai pada Cronbach’s-Alpha 0,20
item. dinyatakan reliabel. Klasifikasi indeks
Perhitungan validitas dapat reliabilitas dirinci melalui tabel 3 berikut
menggunakan rumus korelasi pearson ini.
product moment atau untuk Tabel 3. Rentang Indeks Reliabilitas
mempermudah, nilai korelasi pearson No Indeks Interpretasi
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
product moment dapat diperoleh melalui
2 < 0,80 – 0,60 Reliabel
IBM SPSS 25. Caranya klik Analyze, 3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
Scale, Reliability Analysis, centang pada 4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
Item, Scale, Scale if item deleted, continue 5 < 0,20 Kurang reliabel
dan klik ok. Muncul tabel Item-Total Sumber : Wardani (2012:346)
Statistics, dan jika nilai pada Corrected Instrumen penilaian sikap sosial
Item-Total Correlation ≥ 0,20 maka yang baku sangat terbatas adanya dan
dinyatakan valid. Rentang indeks validitas bahkan untuk tiap tema belum ada, untuk
secara rinci disajikan dalam tabel 2 itu perlu diadakan instrumen penilaian
berikut ini. sikap sosial. Penyusunan instrumen
Tabel 2. Rentang Indeks Validitas dilakukan dengan langkah yang paling
No Indeks Interpretasi awal adalah melakukan pengkajian
1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi silabus. Silabus yang digunakan adalah
2 0,61 – 0,80 Tinggi
3 0,41 – 0,60 Cukup silabus siswa kelas 3 semester 2.

169
Berdasarkan silabus menentukan tema pengambilan sampel adalah teknik kuota
dan subtema yaitu tema 7 perkembangan random sampling yaitu teknik yang
teknologi Subtema 1 perkembangan menentukan jumlah sampel yang dimiliki
teknologi pangan, Pembelajaran 6. dan diambil secara acak.
Langkah selanjutnya membuat RPP Ujicoba produk awal menggunakan 1
dan kisi-kisi penilaian instrumen sikap SD dengan 32 responden dari peserta
sosial. Berdasar pada kisi-kisi, menyusun didik SD Negeri 1 Genengadal,
instrumen. Instrumen terdiri dari 30 butir Kabupaten Grobogan. Setelah dilakukan
pernyataan merupakan produk awal. uji produk awal, maka perlu dilakukan
Produk awal divalidasi oleh pakar, ujicoba produk lapangan lebih luas yang
kemudian dilakukan ujicoba produk awal melibatkan 20 peserta didik, 34 peserta
ke 20 responden. didik kemudian 43 peserta didik kelas III
Hasil dari ujicoba produk awal, SD Negeri 1 Sindurejo, SD Negeri 2
kemudian dilakukan penyempurnaan Sindurejo dan SD Negeri 1 Ketangirejo
produk awal mendasarkan kelemahan dan Kabupaten Grobogan.. Selama proses uji
kekurangan dalam butir pernyataan. produk awal dan akhir, peserta didik
Selanjutnya instrumen diujicoba lagi, diberikan arahan untuk mengisi lembar
namun di lapangan yang lebih luas yaitu angket respon yang dikembangkan.
untuk 34 responden dan 43 responden. Apabila pada masing-masing hasil ujicoba
Sesudah itu, tahap terakhir dilakukan yang lebih luas terdapat kelemahan dan
penyempurnaan produk hasil uji lapangan kekurangan dilakukan revisi untuk
lebih luas. Penjelasan kerangka berfikir mendapatkan butir instrumen yang baik.
lebih rinci disajikan melalui gambar 2 Hasil dari uji coba ini merupakan data
berikut ini. kuantitatif yang kemudian dianalisis
sesuai dengan tujuan penelitian dan
Mengkaji Silabus Penyempurnaan Produk Hasil
pengembangan yang ingin dicapai,
Uji Lapangan Lebih Luas
sehingga diperoleh data akhir yang akan
Pembelajaran Tematik Kelas III digunakan pada pengembangan
Semester 2 tema 7 subtema 1 Ujicoba Lapangan Lebih Luas
instrumen.
Kajian Kompetensi Dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyempurnaan produk awal
Penelitian ini bertujuan untuk
Rencana Pelaksanaan mengembangkan instrumen sikap sosial
Pembelajaran Ujicoba Produk Awal
peserta didik kelas 3 dengan tema
Menyusun Kisi – Kisi Instrumen Validasi Pakar
7 perkembangan teknologi, subtema 1
Sikap Sosial perkembangan teknologi pangan,
pembelajaran 6. Pada silabus kelas III
Menyusun butir instrumen
penilaian sikap semester 2, pernyataan pada KI-2 yaitu
menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
Gambar 2. Kerangka Berpikir tanggung jawab, santun, peduli, dan
Pengembangan Produk Instrumen percaya diri dalam berinteraksi dengan
Penilaian Sikap Sosial keluarga, teman, guru dan tetangga.
Dalam penelitian ini, variabel sikap sosial
3. Pengujian Produk yang menjadi fokus penelitian mengacu
Pengujian produk pengembangan ini pada KI2 dengan 3 perilaku yaitu perilaku
terdiri dari 2 tahapan yaitu ujicoba produk bertanggung jawab, perilaku santun dan
awal dan uji coba produk akhir. Tehnik

170
perilaku peduli, dan muatan mata disederhanakan menjadi 4 pilihan
pelajaran PPKn. jawaban : sangat setuju (SS), setuju (S),
Kompetensi dasar (KD) yang akan tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju
dicapai adalah KD 2.1. Menunjukkan (STS). Instrumen terdiri 30 pernyataan
perilaku bertanggung jawab dalam yang responden diminta
melakukan interaksi sosial dengan mengevaluasinya.
keluarga, teman, guru, dan tetangganya; Sependapat dengan Widhiarso
KD 2.2. Menunjukkan perilaku santun (2010: 1) yang menyatakan bahwa skala
dalam melakukan interaksi sosial dengan Likert memuat pernyataan yang
keluarga, teman, guru, dan tetangganya, responden diminta untuk mengevaluasi
KD 2.3. Menunjukkan perilaku peduli kesesuaian responden dengan pernyataan
dalam melakukan interaksi sosial dengan yang diberikan. Pengukuran hasil
keluarga, teman, guru, dan tetangganya evaluasi dalam instrumen ini
Berdasarkan ke 3 kompetensi menggunakan 4 (empat) kategori respon.
dasar tersebut di atas, disusunlah RPP 4 (empat) kategori respon ini
yang inovatif, menyusun kisi-kisi dimaksudkan untuk menyediakan
penilaian, mengembangkan instrumen, alternatif tengah bagi respon responden.
validasi instrumen, uji coba produk awal, Klopfer dan Madden (1980) menjelaskan
penyempurnaan produk awal, uji coba bahwa penyediaan alternatif tengah
lapangan luas, penyempurnaan produk respons bertujuan untuk memberikan
kesempatan bagi responden yang
hasil uji coba lapangan luas. Langkah-
memiliki sikap moderat terhadap
langkah pengembangan instrumen ini
pernyataan yang diberikan. Tidak
sesuai dengan prosedur penyusunan RPP
disediakannya alternatif tengah akan
dan prosedur penelitian pengembangan menyebabkan responden merasa dipaksa
yang disampaikan oleh Sukmadinata dan untuk memilih alternatif secara bipolar.
penelitian yang dilakukan oleh Iska Novi Keterpaksaan ini akan
Hardiani (2017) dengan judul penelitian memberikan kontribusi kesalahan
“Pengembangan Instrumen Penilaian sistematis dalam pengukuran yang dipilih
Sikap Sosial Pembelajaran IPS Kelas IV oleh responden. Instrumen penilaian
SD”. aspek sikap sosial yang telah
Instrumen penilaian sikap sosial dikembangkan, mendapatkan validasi dari
dalam penelitian ini, disusun ke dalam 30 pakar. Kemudian diuji cobakan produk
butir pernyataan, yang terdiri dari 10 butir awal ini, ke satu SD dengan 32 responden
pernyataan untuk mengukur perilaku untuk mengisi 30 butir pernyataan. Hasil
tanggung jawab, 10 butir pernyataan dari uji coba produk awal ini menemukan
untuk mengukur perilaku santun, dan 10 rhitung (korelasi) terendah dari 30 butir
butir pernyataan untuk mengukur perilaku pernyataan sebesar 0.351, koefisien rhitung
peduli. 0.351 berada diantara 0,21-0,40, maka
Pengembangan instrumen sikap butir pernyataan adalah valid dengan
sosial dalam penelitian ini menggunakan tingkat validitas rendah. Adapun
skala Likert dengan 5 pilihan jawaban, reliabilitas instrumen menunjukkan
diantaranya pilihan jawaban: sangat koefisien α sebesar 0,885 berada diantara
penting, penting, tidak penting, sangat 0,810-1,000, maka instrumen sangat
tidak penting, atau menurut Wardani, reliabel. Jadi instrumen penilaian aspek
(2012:213) skala tersebut dapat

171
sosial yang terdiri dari 30 butir pernyataan instrumen di produk akhir adalah cukup
adalah valid dan reliabel. valid. Adapun rhitung tertinggi dari masing-
Instrumen sikap sosial yang masing SD adalah 0.760, 0.601, 0.711,
validitasnya rendah, dan sangat reliabel berarti koefisien rhitung berada diantara
ini, kemudian dilakukan penyempurnaan 0,61 – 0,80, maka validitas instrumen
instrumen berdasarkan kelemahan yang produk akhir adalah tinggi
ditemui di lapangan. agar validitas Distribusi validitas produk akhir
instrumen naik. Oleh karena instrumen ini, ditunjukkan melalui tabel 4. Dari tabel
yang merupakan produk awal sudah valid 4, nampak jumlah instrumen yang r tinggi
dan reliabel serta sudah disempurnakan, antara 0,61 sampai 0,80 berturut-turut
maka di uji lapang lagi di lapangan yang sebesar 43,3 %; 3,3% dan 6,7 % dari 30
lebih luas ke tiga SD masing-masing 20 butir pernyataan. Sedangkan validitas
responden, 34 responden dan 43 instrumen produk akhir yang cukup, dan
responden. Tujuan uji lapang yang lebih berada pada r antara 0,41 – 0,60, sebesar
luas ini untuk pemantapan hasil. Hasil uji 56,7%; 96,7% dan 93,3% dari 30 butir.
lapang yang lebih luas, mendapatkan rhitung Distribusi hasil validitas instrumen sikap
terendah masing-masing SD sebesar sosial secara rinci disajikan dalam tabel 4
0,434, 0,418 dan 0,414, berarti rhitung berikut.
berada diantara 0,41-0,60, maka
Tabel 4. Distribusi Hasil Validitas Instrumen Sikap Sosial
Ujicoba Produk
Jenis
Rentang Lapangan Lapangan Lapangan
Analisis Kategori
Indeks lebih luas 1 lebih luas 2 lebih luas 3
Butir
ƒ % ƒ % ƒ %
0,61 – 0,80 Tinggi 13 43,3 1 3,3 2 6,7
Validitas
0,41 – 0,60 Cukup 17 56,7 29 96,7 28 93,3
Jumlah 30 100 30 100 30 100
Sumber : Data Primer, 2020
Keterangan :
ƒ : frekuensi butir pernyataan
% : presentase butir pernyataan

Penelitian yang sama dilakukan Elvi penelitian pengembangan berupa instrumen


Nur Lailatus Sa’adah (2018) dengan judul yang valid.
Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Reliabilitas produk akhir dari
dan Keterampilan Psikomotorik pada masing-masing kelompok adalah 0,935;
Materi Elektrokimia. Hasil penelitian 0,911 dan 0,914, koefisien α berada
menunjukkan rhitung paling rendah 0,372 ≥ diantara 0,810-1,000, maka produk akhir
0,20 maka instrumen dinyatakan valid. sangat reliabel. Hasil uji reliabilitas
Sejalan dengan Elvi, penelitian yang sama instrumen penilaian sikap sosial
dilakukan Nadya Nur Anggraheni (2015) pembelajaran tematik pada ujicoba produk
dengan judul Pengembangan Instrumen akhir di lapangan yang lebih luas, secara
Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap rinci disajikan pada tabel 5 berikut.
Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Tabel 5. Distribusi Reliabilitas Instrumen
Pembelajaran Fisika. Hasil penelitian Sikap Sosial
menunjukkan rata-rata rhitung 0,601 ≥ 0,20 Uji Coba
Hasil Uji Lapangan Lapangan Lapangan
maka instrumen dinyatakan valid. Jadi Reliabilitas Lebihluas Lebih Luas Lebih Luas
produk akhir yang dihasilkan dalam 1 2 3
α 0,935 0,911 0,914

172
Sangat Sangat Sangat menyusun 30 butir instrumen, uji
Kategori
reliabel reliabel reliabel
coba produk awal, penyempurnaan
Sumber : Data Primer, 2020
produk awal, uji coba lapangan luas,
Indeks keterandalan atau reliabilitas penyempurnaan produk hasil uji coba
instrumen pada uji coba lapangan luas lapangan luas, dan mencapai kualitas
sangat reliabel. Analisis validitas dan instrumen yang cukup valid dan
reliabilitas instrumen penilaian sikap sosial sangat reliabel. Instrumen penilaian
menggunakan bantuan IBM SPSS 25 for sikap sosial terdiri dari 30 (tiga puluh)
Windows. butir pernyataan
Reliabilitas instrumen dapat 2. Visibilitas atau keterandalan
dikatakan baik, apabila instrumen dapat instrumen penilaian sikap sosial
secara ajeg memberikan data yang sesuai pembelajaran tematik kelas 3 SD
dengan kenyataan, memiliki tingkat diujicobakan sebanyak dua kali yaitu
ketepatan (precision) dan keajegan uji coba produk awal dan uji coba
(consistency) skor tes.
lapangan luas sebanyak 20
Hasil penelitian ini, sejalan dengan
responden, 34 responden dan 43
penelitian yang dilakukan oleh Elvi Nur
responden, menunjukkan rata-rata α
Lailatus Sa’adah (2018), yang
menghasilkan instrumen penilaian sikap 0,920; maka instrumen sangat
“reliabel” hingga “sangat reliabel” dengan reliabel
koefisien α sebesar 0,607-0,927. Penelitian 3. Validitas instrumen penilaian sikap
yang sama dilakukan Nadya Nur sosial yang diuji coba produk awal r
Anggraheni (2015), hasil penelitian sebesar 0,365; maka instrumen valid
menunjukkan perhitungan reliabilitas dari dan layak digunakan; validitas
koefisien α sebesar 0,959>0,20, maka instrumen penilaian sikap sosial yang
instrumen dinyatakan “sangat reliabel”. diuji cobakan di lapangan lebih luas 3
Hasil penelitian dan pengembangan SD berturut-turut r sebesar 0.434,
instrumen penilaian sikap sosial peserta 0.418 dan 0.414, maka instrumen
didik kelas III, menunjukkan keterandalan layak cukup valid dan layak
yang sangat reliabel dalam mengukur sikap
digunakan.
peserta didik.
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah:
KESIMPULAN
1. Dalam pembelajaran tematik peserta
Berdasarkan hasil penelitian dan
didik kelas 3 SD semester 2 untuk
pengembangan serta pembahasan, maka
tema 7 perkembangan teknologi
kesimpulan yang dirumuskan adalah:
subtema 1 perkembangan teknologi
1. Langkah pengembangan instrumen
produksi pangan, Guru disarankan
penilaian sikap sosial pembelajaran
melakukan penilaian kompetensi
tematik dimulai dengan mengkaji
sikap sosial dengan menggunakan
silabus, menentukan tema, sub tema
instrumen penilaian sikap sosial;
dan kegiatan pembelajaran,
2. Guru hendaknya melakukan
menentukan kompetensi inti (KI),
penilaian sikap terhadap peserta
kompetensi dasar (KD), indikator,
didiknya, oleh karena itu Guru
tujuan, menyusun RPP yang inovatif,
hendaknya dapat mengembangkan
menyusun kisi-kisi penilaian,
instrumen penilaiannya.

173
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan dan Kebudayaan RI.
2015.
Anggraheni, Nadya Nur dkk.
Kemendikbud. Permendikbud Nomor 22
Pengembangan Instrumen
Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Autentik untuk Mengukur
Proses Pendidikan dan Menengah.
Sikap Sosial Peserta Didik SMA
Jakarta: Kementerian Pendidikan
Kelas X pada Pembelajaran Fisika.
dan Kebudayaan RI. 2016.
Radiasi: Jurnal Berkala Pendidikan
Kemendikbud. Permendikbud Nomor 24
Fisika, 7(2), 1-6. 2015.
Tahun 2016 Tentang Kompetensi
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.p
Inti dan Kompetensi Dasar
hp/radiasi/article/view/2347
Pelajaran pada Kurikulum 2013
Arifin, Bambang Syamsul. Psikologi
Pada Pendidikan Dasar Dan
Sosial, Jawa Barat: Pustaka Setia.
Pendidikan Menengah. Jakarta:
2015.
Kementerian Pendidikan dan
Budiyanto. 2017 August 8. Berkelahi
Kebudayaan RI. 2016.
dengan Temannya, Siswa SD di
Klopfer, F. J., & Madden, T. M. The
Sukabumi Tewas. Kompas.
Middlemost Choice on Attitude
https://regional.kompas.com/read/2
Items. Personality and Social
017/08/08/19252521/berkelahi-
Psychology Bulletin, 6(1), 97-101.
dengan-temannya-siswa-sd-di-
1980.
sukabumi-tewas
https://journals.sagepub.com/doi/1
Sa’adah, Elvi Nur Lailatus & Sigit,
0.1177/014616728061014
Darsono. Pengembangan Instrumen
Hidayati, Wardatul. Peran guru dalam
Penilaian Sikap dan Keterampilan
mengembangkan sikap sosial siswa
Psikomotorik pada Materi
pada pembelajaran tematik dikelas
Elektrokimia. Jurnal Pendidikan
2B MIN 2 kota Tanggerang Selatan.
Teori, Penelitian, dan
(Skripsi). Pendidikan guru
Pengembangan, 3(8), 1023—1026.
madrasah ibtidaiyah. Universitas
2018.
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
http://journal.um.ac.id/index.php/jp
Jakarta. 2018.
tpp/article/view/11405/5413
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle
Kemendikbud. Permendikbud Nomor 81A
/123456789/39974
Tahun 2013 Tentang Implementasi
Kadir dan Asrohah. Pembelajaran Tematik.
Kurikulum Pedoman Umum
Jakarta: Rajawali Pers. 2014.
Pembelajaran. Jakarta:
Lickona, Thomas. Mendidik Untuk
Kementerian Pendidikan dan
Membentuk karakter. Jakarta: Bumi
Kebudayaan RI. 2013.
Aksara. 2013.
Kemendikbud. Permendikbud Nomor 103
Mulyasa. Pengembangan dan
Tahun 2014 Tentang Pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013.
Pada Pendidikan Dasar dan
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pendidikan Menengah. Jakarta:
2013.
Kementerian Pendidikan dan
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat
Kebudayaan RI. 2014.
Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Kemendikbud. Permendikbud Nomor 53
Diva Press. 2013.
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan. Jakarta: Kementerian

174
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode https://ejournal.upi.edu/index.php/eduhum
Penelitian Pendidikan. Bandung: aniora/article/view/11905
PT Remaja Rosdakarya. 2010. Wahyu Widhiarso. Pengembangan Skala
_________________________. Metode Psikologi : Lima Kategori Respons
Penelitian Pendidikan. Bandung: ataukah Empat Kategori Respons,
PT Remaja Rosdakarya. 2011. 1-5. 2010
Tiara, Shintia Kandita. Analisis Teknik http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/file
Penilaian Sikap Sosial Siswa dalam s/widhiarso_2010_-
Penerapan Kurikulum 2013 Di SDN _respon_alternatif_tengah_pada_sk
1 Watulimo. EduHumaniora: ala_likert.pdf
Jurnal Pendidikan Dasar, 11 (1), Wardani, Naniek Sulistya. Asesmen
21-30. 2019. Pembelajaran SD. Salatiga: Widya
Sari Press. 2012.

175

You might also like