You are on page 1of 7

The Caregiver dan The Innocent

Sekarang kita belajar tentang karakter; hal yang penting


dalam penulisan cerita, tetapi seringkali diabaikan.

Menulis cerita perlu pemahaman psikologi karakter.


Karakter yang "hidup" adalah yang memiliki watak, motif,
dan tindakan yang konsisten dan masuk akal. Karakter
yang "mati" adalah yang hanya jadi alat pengarang untuk
mewujudkan ide-idenya, untuk berceramah kepada
pembaca. Karakter "mati" akan membuat cerita jadi tidak
realistis, wagu, dan tidak menarik.

Satu cara menciptakan realisme dalam cerita adalah


dengan menggunakan arketipe. Ia adalah pola dasar
dalam ketidaksadaran kolektif manusia. Ia bisa berupa
simbol, tema, atau tokoh yang muncul di berbagai budaya
dan zaman. Ia membantu pembaca merasakan
keterkaitan dengan cerita, sekalipun cerita itu fiksi.

Carl Gustav Jung, psikolog Swiss, memperkenalkan


arketipe di dalam teori ketidaksadaran kolektifnya. Untuk
penulisan cerita, ada 12 arketipe karakter yang lazim
dipelajari:

1. The Caregiver (Pengasuh)

2. The Innocent (Inosens)

3. The Orphan (Anak Yatim)

4. The Hero (Pahlawan)

5. The Explorer (Penjelajah)

6. The Rebel (Pemberontak)

7. The Lover (Kekasih)

8. The Creator (Pencipta)

9. The Jester (Pelawak)

10. The The Sage (Orang Bijak)

11. The Magician (Pesulap)

12. The Ruler (Penguasa)


The Caregiver

The Caregiver atau pengasuh adalah arketipe karakter


yang menunjukkan sifat cinta, kepedulian, dan
pengorbanan membantu orang lain. Individu dengan
arketipe ini melihat sesamanya dengan sisi kebaikan,
menyayangi, dan memaafkan. Mereka membuat dunia
menjadi tempat lebih aman dan lebih nyaman. Dalam
berhubungan dengan orang lain, mereka mengekspresikan
rasa sayang, peduli, menolong, memelihara, dan membuat
perubahan yang baik bagi sesamanya.

Beberapa contoh tindakan dan kecenderungan dari


arketipe The Caregiver adalah:

1. Mereka sering menjadi relawan, donor, atau aktivis


sosial yang berjuang untuk kesejahteraan orang lain,
terutama yang lemah, miskin, atau tertindas.

2. Mereka cenderung mengorbankan kepentingan,


kebahagiaan, atau keselamatan diri sendiri demi
orang lain, terkadang sampai mengabaikan kebutuhan
diri sendiri.

3. Mereka memiliki rasa empati yang tinggi dan mudah


menyesuaikan diri dengan situasi dan perasaan orang
lain.

4. Mereka menghargai hubungan yang harmonis, saling


mendukung, dan penuh kepercayaan dengan orang
lain.

5. Mereka menghindari konflik, pertengkaran, atau


kekerasan, dan berusaha menyelesaikan masalah
dengan cara damai dan diplomatis.

6. Mereka sering merasa bersalah, tidak pantas, atau


tidak berharga jika tidak dapat membantu orang lain
atau jika orang lain tidak menghargai bantuan mereka.

Salah satu contoh karakter dalam film Marvel yang


tergolong the caregiver adalah Steve Roger atau Captain
America. Ia memiliki sifat cinta, kepedulian, dan
pengorbanan untuk membantu orang lain, terutama teman
-teman dan negaranya. Ia sering mengorbankan
kepentingan, kebahagiaan, atau keselamatannya demi
orang lain, seperti saat ia rela membekukan dirinya sendiri
untuk mencegah bom nuklir jatuh ke Amerika.

Ia juga memiliki empati tinggi dan mudah menyesuaikan


diri dengan situasi dan perasaan orang lain, seperti saat
bersahabat dengan Bucky Barnes, Sam Wilson, dan
Natasha Romanoff, meskipun mereka memiliki latar
belakang berbeda. Ia menghargai hubungan harmonis,
saling mendukung, dan penuh kepercayaan dengan orang
lain, seperti saat membela hak-hak para Avengers yang
tidak mau menandatangani perjanjian Sokovia. Ia
menghindari konflik, pertengkaran, atau kekerasan, dan
berusaha menyelesaikan masalah dengan cara damai dan
diplomatis, seperti saat ia mencoba meredam perselisihan
antara Iron Man dan Thor.

The Innocent

The Innocent atau inosens adalah arketipe karakter yang


menunjukkan sifat percaya, optimis, dan harapan terhadap
dunia. Individu dengan arketipe ini melihat dunia sebagai
tempat aman dan nyaman untuk hidup, mereka percaya
bahwa dunia penuh kebaikan dan keadilan. Mereka
menikmati hal-hal sederhana dalam hidup dan tidak terlalu
memikirkan hal-hal rumit atau negatif.

Beberapa contoh tindakan dan kecenderungan dari


arketipe The Innocent adalah:

1. Mereka sering bersikap naif, polos, dan mudah tertipu


oleh orang lain yang berniat jahat, karena mereka
tidak mengenal kecurangan atau kejahatan.

2. Mereka cenderung menghindari konflik, stres, atau


masalah, dan berusaha menjaga keseimbangan dan
harmoni dalam hidup mereka.

3. Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan


keyakinan bahwa segala sesuatu akan berjalan
dengan baik, asalkan mereka tetap setia pada nilai-
nilai dan prinsip-prinsip mereka.
4. Mereka menghargai kejujuran, kesetiaan, dan
kesucian, dan berusaha untuk selalu berbuat baik
kepada orang lain.

5. Mereka sering merasa bersalah, takut, atau malu jika


mereka melakukan kesalahan, melanggar aturan, atau
menyakiti orang lain.

Satu karakter dalam film Marvel yang tergolong The


Innocent adalah Spider-Man. Ia polos, naif, dan mudah
tertipu, seperti saat ia percaya pada Mysterio yang
ternyata adalah penipu. Ia memiliki rasa percaya diri tinggi
dan keyakinan bahwa ia bisa menjadi seperti Iron Man. Ia
menghargai kejujuran, kesetiaan, dan kesucian, dan
berusaha untuk selalu berbuat baik kepada orang lain,
seperti saat menolong Aunt May dalam kegiatan amal.

You might also like