Professional Documents
Culture Documents
Laporan Besar
Laporan Besar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbasis kompetensi Pendidikan Program D III Gizi tahun 2008 (SK Kepala
Makanan Institusi.
Madya Gizi (AMG) dan juga merupakan bentuk internship untuk mencapai
kompetensi mahasiswa. Hasil PKL ini juga sebagai bentuk manifestasi dari
Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) di semester VI, oleh karena itu pada
1. Tujuan Umum
mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien, efektif dan optimal untuk
2. Tujuan Khusus
institusi lain selain RS. Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan PKL
MSPI adalah :
makanan.
formula).
gizi.
1. Waktu
PKL dilakukan pada hari Senin, 11 Mei 2015 sampai dengan Sabtu, 23
2. Tempat
Tempat yang dipilih untuk pelaksanaan PKL SPMI ini adalah RSUD
D. Manfaat
Untuk Rumah Sakit khususnya di bagian instalasi gizi agar pelayanan gizi
untuk kedepannya.
2. Bagi Mahasiswa
dapur serta kelayakan higine dan sanitasi makanan serta pengawasan mutu
Klungkung meningkat kelasnya menjadi RSUD kelas C pada tahun 1986 yang
Pada tahun 1990 sesuai dengan peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor
ditetapkan oleh Perda No.8 tahun 2000 yang pelaksanaannya mulai pada
tanggal 01 januari 2002. Setelah itu, sesuai dengan peraturan Daerah No.5
(LTD) dengan bentuk Rumah Sakit Umum Daerah. Sesuai dengan PERDA
Sesuai dengan keputusan Bupati Nomor 253 Tahun 2011 ditetapkan sebagai
a. Visi
Bali Timur
b. Misi
Timur
konsumen.
SEKSI
PELAYANAN PENUNJANG
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN PELY.
&PENGEMBANGA
SEKSI EVALUASI , LANGSUNG
N RS SEKSI SEKSI
PELAPORAN,
PELAYANAN PENUNJANG
Hukum &
MEDIS PELY. TIDAK
Sertifikasi RS
LANGSUNG
c. Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan sistem informasi manajemen
rumah sakit.
d. Meningkatnya kelas rumah sakit dari RSU kelas C menjadi RSU Kelas B
c. Menurunya angka NDR, MMR dan IMR (NDR : <1,95%, MMR < 0,29%,
setiap tahun yaitu target 2015 pendapatan fungsional RSUD menjadi Rp.35
Milyar.
a. Operasional gedung UGD terpadu lantai II (ICU dan One day Care)
5) Instalasi Laboratorium
6) Instalasi Radiologi
8) Instalasi Farmasi
9) Instalasi Gizi
d. Penunjang Pelayanan
a) Unit Hemodialisis
b) Unit Endoskopi
c) Unit EEG
d) Unit Audiometri
a. Instalasi Laboratorium
b. Instalasi Farmasi
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Gizi
e. Instalasi Kesling RS
Tabel. 1
SDM RSUD Kabupaten Klungkung Tahun 2015
KETERANGAN
NO TENAGA JML
PNS NON PNS
1 Dokter Spesialis 23 21 2
2 Dokter umum 25 22 3
3 Dokter Gigi 5 4 1
4 Apoteker 6 5 1
5 Psikolog 1 0 1
Tabel. 2
Dokter Spesialis Di RSUD Kabupaten Klungkung Tahun 2015
PNS KONTRAK
1 Penyakit Dalam 3 3 -
2 Bedah 3 3 -
3 Anak 4 3 1
5 Saraf 1 1 -
6 THT 2 2 -
7 Ortopedi 1 - 1
8 Mata 1 1 -
10. Anaestesi 2 2 -
12. Radiologi 2 2 -
JUMLAH 24 22 2
Tabel. 3
DATA TEMPAT TIDUR TAHUN 2014 DAN 2015
Paviliun : 16 TT Paviliun : 16 TT
Kelas : 18 TT Kelas I : 19 TT
Kels II : 24 TT Kelas II : 26 TT
ICU : 4 TT ICU : 4 TT
Tabel. 4
Rata-Rata Kunjungan:
250/hari 251/hari
7 -Rawat Jalan Perhari
7.000 7.808
-Rawat Inap per tahun
Tabel. 5
Tabel. 6
Grafik. 1
GGr
Tabel. 7
Tabel. 8
Tabel. 9
BPJS PBI 1.368 5.3 3.354 5.06 486 6.22 5.208 5.23
47.4 59.5
16.3 15.7
Tabel. 10
NO KASUS JUMLAH %
1. FEBRIS 3539 16,42
21.551 100
JUMLAH
Tabel. 11
NO KASUS JUMLAH %
1. Diabetes Mellitus 4641 8,46
Tabel. 12
NO KASUS JML %
1. Dengue Hemorrhagic Fever 371 5,66
Tabel. 13
Kranial
Lainnya
Lamban
Lamban Lamban
Nafas
Tabel. 14
5. Radiologi 76.28
8. Farmasi 73.08
77.25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyelenggaraan Makanan
Penyelenggaraan berasal dari kata dasar “selengara” yang artinya
pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan
perencanaan menu atau bahan yang akan dibeli sesuai kebutuhan, pengadaan
dapat berkualitas baik dari segi proses maupun hasil pengolahannya maka perlu
makanan yang baik kualitasnya, enak rasanya, penghidangan yang produksi yang
operasionalnya.
a. Ruangan/Tempat
secara baik dan cepat didukung juga oleh kecukupan dan kelengkapan
perlengkapan dapur harus disesuaikan dengan arus kerja, unit kerja, menu,
Rumah sakit ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta adalah dilakukan setiap
setahun sekali.
diolah untuk memenuhi selera konsumen pasien dan kebutuhan zat gizi yang
memenuhi prinsip gizi seimbang. Merencanakan menu untuk suatu pelayanan
makanan kepada orang banyak adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah,
karena setiap orang mempunyai kebiasaan dan kesukaan makan yang saling
berbeda. Oleh karena itu, susunan menu harus disesuaikan kebiasaan makan
ketersediaan bahan sesuai musim, c. usia orang yang akan makan, d. agama, e.
latar belakang kebudayaan / adat istiadat, dan lain sebagainya yang dianggap
3. Standar bumbu.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) dalam perencanaan menu
menyebutkan bahwa :
menu makanan.
katersediaan bahan makanan disamping faktor selera dan nilai gizi. Daftar
macam menu yang diinginkan, menu pilihan atau menu standar. Menu pilihan
adalah jenis menu yang disajikan dan konsumen dapat memilih sesuai dengan
hari atau sampai 10 hari. Jenis masakan yang akan disajikan dari hari ke hari,
baik untuk makan pagi, makan siang, makan malam, maupun makanan
artinya menu tersebut digunakan hanya untuk 10 hari makan (hari ke-1 sampai
dengan hari ke-10) dan untuk selanjutnya hari ke-11 menu itu akan kembali
lagi ke menu awal (hari ke-1) dan seterusnya. Selain itu, setiap 6 bulan sekali
diadakan evaluasi susunan siklus menu. Dari hasil evaluasi tersebut, maka
susunan menu yang sudah digunakan dapat digunakan kembali atau juga
susunan tersebut ditukar dengan susunan menu yang lain atau juga kombinasi
menu(Sutardji, 2007).
dimakan dan dikalikan dengan jumlah hari dalam kurun waktu yang
ditetapkan. Hasil akhir dari penghitungan ini dapat pula dibandingkan dengan
pembelian bahan makanan, maka perhitungan ini perlu juga dinilai untuk dua
sampai tiga kali putara menu, agar pesanan bahan makanan selanjutnya lancer
makanan yang ada di Istalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi Surakarta yaitu:
Jumlah pasien x berat kotor x disesuaikan dengan menu yang akan di masak
besok.
dimaksud adalah bahan makanan mentah dan keadaan bahan makanan yang
harus dipilih kualitasnya yang baik dan tidak tercemar. Utari (2009) yang
5. Tersedianya dana.
dan harga makanan terlebih lagi jika bahan makanan tersebut akan di sajikan
berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen yang
baik makanan kering ataupun makanan basah di tulis pada bon pemesanan.
Bahan makanan basah seperti buah, sayuran, daging dll di pesan setiap hari.
karena bahan makanan kering dapat bertahan cukup lama. Pembelian adalah
Cara pembelian bahan makanan yang dilakukan di Rumah Sakit dengan cara
kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan yang telah
Surakarta bahwa penerimaan bahan makanan di lakukan oleh salah satu dari
melaporkan macam, jumlah dan kualitas bahan makanan yang di terima sesuai
dengan pemesanan dan spesifikasi yang ada. Jika terjadi kerusakan atau tidak
bahan makanan kering dan penerimaan bahan makanan basah. Masalah yang
persyaratan.
makanan.
4. Penyimpanan beku (frozen) pada suhu <0ºC seperti bahan protein yang
makanan adalah tersedianya bahan makanan yang siap pakai dengan kualitas
ada di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi Surakarta terbagi menjadi dua
dan buah – buahan. Penyimpanan bahan makanan kering yang ada di Instalasi
makanan kering yang mempunyai ruangan cukup luas dengan keadaan yang
sudah cukup layak baik di lihat dari segi luas bangunan, sirkulasi udara dll.
Bahan makanan kering yang biasanya di simpan di gudang tersebut antara lain
yang harus dikerjakan sebelum bahan makanan siap diolah. Persiapan yang
sempurna terhadap bahan makanan sangat penting dan tidak hanya ditinjau
dari segi gizi, tetapi juga dari segi biaya operasionalnya. Selain itu, bagian ini
bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan
aman dikonsumsi.
Tujuan
penampilan makanan.
yaitu makanan tanpa diet tertentu ataupun bentuk khusus. Persiapan yang
h. Pendistribusian Makanan
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
dilayani (makanan biasa maupun khusus) (Depkes RI, 2003). Setelah bahan
makanan.
makanan.
makan pasien sejak dari tempat produksi (dapur), dan sebagian lagi
dimasukkan kedalam wadah besar, pendistribusiannya dilaksanakan
kerja untuk menjalankan seluruh aktifitas yang ada, sehingga dapat mencapai
target-target pekerjaan. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah rumah
sakit beranekaragam dan harus mampu bekerja sama agar mampu memberikan
pelayanan yang maksimal termasuk kepuasan pada pengguna. Oleh karena itu,
a. Tenaga medis adalah lulusan fakultas kedokteran atau kedokteran gigi dan
medis.
b. Tenaga Para Medis Perawatan adalah lulusan sekolah atau akademi perawat
c. Tenaga Para Medis Non Perawat adalah seorang lulusan sekolah atau akademi
tujuan yang sama dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain,yaitu
individu (Azwar,1990)
1. Pengertian Higiene
kesehatan (Azwar,1990)
2. Pengertian Sanitasi
Untuk memberi pengertian sanitasi Instalasi Gizi Rumah Sakit, tidak terlepas
dari pengertian sanitasi rumah sakit itu sendiri dan pengertian sanitasi pada
3. Pengertian Makanan
minuman di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disajikan
dari dapur rumah sakit, untuk pasien dan karyawan, serta makanan dan
minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit atau di bawa dari luar
lain (Azwar,1996) :
penyakit.
dikarenakan alergi tdak tahan asap, bau tertentu atau sebab lain, maka
udara selagi berbicara atau tertawa. Oleh karena itu tidak dibenarkan
5. Penyajian Makanan
a. Cara penyajian makanan harus terhindar dari pencemaran dan
berpakaian bersih.
pasien.
c. Selalu mencuci tangan sebeleum bekerja dan setelah keluar dari kamar
kecil.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENYELENGGARAAN MAKANAN RS
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan dilayani
di suatu institusi atau rumah sakit. Tujuan dari perencanaan biaya pelayanan
gizi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan, macam dan jumlah bahan
makanan bagi konsumen atau pasien yang dilayani sesuai dengan standar yang
ditetapkan. (PGRS,2013)
sebelumnya.
5. Hitung indeks harga bahan maknan per orang perhari dengan cara
berlaku.
yang diolah untuk seluruh pasien serta untuk PMT petugas dinas malam,
petugas bekerja diluar jam kerja serta pekerja yang berhadapan langsung
tenaga kerja,
b. Perencanaan biaya untuk peralatan sekali pakai seperti kotak nasi yang
e. Perencanaan untuk ATK (Alat Tulis Cetak) yang digunakan dalam proses
penyelenggaraan makanan
f. Perencanaan anggaran biaya untuk pelatihan atau tugas belajar bagi para
pekerja seperti ahli gizi. Tetapi untuk pelatihan atau tugas belajar dilakuka
g.
B. Menu dan Standar Makanan
1. Menu
Menu berasal dari bahan prancis yang berarti suatu daftar yang tertulis
secara rinci. Dengan kata lain menu adalah rangkaian dari beberapa macam
seseorang atau kelompok untuk setiap kali makan dpat berupa hidangan
(PPM) di Rumah sakit dan standar porsi dan standar resep yang telah
dimiliki.
Klungkung telah tersusun dalam siklus menu 10 hari. Siklus menu 10 hari
ini menjadi pedoman sdalam menyajikan menu setiap harinya baik bagi ahli
gizi yag bertugas sebagai pengawas maupun seluruh pekarya yang berkerja
digunakan, maka ahli gizi akan menyebar kuisioner setiap bulannya tetang
tersebut akan direkap setiap 3 bulan sekali selain itu tingkat kepuasan pasien
juga dapat dilihat dari tingkat sisa makan pasien dari seluruh ruangan yang
ada di RSUD Klungkung. Menu yang memiliki tingkat sisa makanan paling
tinggi diseluruh ruangan, maka menu tersebut akan diganti dengan menu
baru, tetapi meu lainnya masih tetap dipakai karena sebagian besar pasien
2. Standar Makanan
digunakan yaitu standart makanan biasa yag termuat pada penuntun diet
edisi baru denga pedoman diet makanan biasa. Jadi dalam hal ini, yang
Tabel 15
Pembagian Makanan Sehari VIP Pratama
NO BAHAN MAKANAN BERAT SATUAN
Tabel 16
Pembagian Makanan Sehari Kelas I, II,dan III
NO BAHAN KELAS I KELAS KELAS III SATUAN
MAKANAN II
1 Beras 275 275 275 Gram
2 Telur ayam 1 1 1 Butir
3 Daging/penukar 150 100 100 Gram
4 Tempe 80 80 80 Gram
5 Tahu 50 50 50 Gram
6 Sayuran 200 150 150 Gram
7 Gula pasir 15 15 15 Gram
8 Kue basah 1 1 1 Buah
9 Kacang hijau 25 25 25 Gram
10 Air mineral gelas 3 3 3 Gelas
11 Buah (300 gram) 200 200 200 Buah
12 Minyak kelapa 30 30 30 Gram
Dari penjelasan standart bahan makanan yang digunakan dari ruag VIP
sampai ruag kelas III terlihat jelas perbedaan seperti pada ruang VIP ada
tambahan lauk hewani atau ektra seperti diberikan ikan, sosis ataupun bakso
selai itu pada ruang VIP setiap pasie baru akan mendapat parsel buah
sebagai tanda selamat datang. Tetapi untuk kelas I,II da III diberikan lauk
C. Ketenagaan
Tenaga kerja yang terdapat di Instalasi gizi RSUD Klungkung yaitu
sebanyak 22 orang dimana terdiri dari 10 orang ahli gizi yang bertugas sebagai
ahli gizi ruangan sebanyak 4 orang (ahli gizi ruangan A, ruangan E, ruangan F
kordinator pengawasan mutu 1 orang dan sebagai kelapa instalai gizi 1 orang.
Ahli gizi ersebut dibantu oleh pekarya berjumlah 12 orang yang dibagi menjadi
3 shift yaitu shift subuh, pagi dan sore pekarya tersebut bertugas sebagi juru
Tabel 17
Adapun pola ketenagaan instalasi gizi RSUD Klungkung
teori ISN. Setelah dilakukan analisis tentang ketenagaan dalam instalasi gizi
Kapasitas = (jumlah beban kerja/thn x jam kerja efektif x 365 hari) : waktu
b. Untuk ahli gizi hari libur cuti = 12 hari, hari minggu/tahun = 52 hari, dan
libur national/tahun 15 hari. Maka kerja efektif ahli gizi yaitu setelah
c. Untuk pekarya hari libur cuti = 12 hari, hari minggu/tahun = 52 hari, Setelah
dihitung untuk pekarya RSUD Klungkung waktu kerja efektif adalah 301
(Jumlah ahli gizi saat ini x jam kerja x 365 hari) : jam efektif pertahun
(Jumlah pekarya saat ini x jam kerja x 365 hari) : jam efektif pertahun
kerja ahli gizi di RSUD Klungkung berdasarkan Teori ISN yaitu sebanyak 13
orang sedangkan untuk saat ini ahli gizi hanya ada sebanyak 10 orang dan
RSUD Klungkung masih kurang ahli gizi sebanyak 3 orang. Sedangkan pada
pekarya, berdasarkan teori ISN yaitu sebanyak 15 orang, sedangkan untuk saat
ini Instalasi Gizi RSUD Klungkung hanya memiliki pekarya sebanyak 12 orang
dan dapat disimpulkan jumlah tenaga pekarya masih kurang lagi 3 orang.
Dengan penambahan ahli gizi sebanyak 3 orang maka akan membantu kerja
instalasi gizi terutama pada ruangan – ruangan rawat inap pasien yang saat ini
belum ada ahli gizi sehingga pelayanan gizI DI rsud Klungkung lebih maksimal.
Adapun beberapa tugas tingkatan pekerjaan yang terdapat dalam Instalasi Gizi
organisasi unit pelayanan gizi, yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit
RSUD Klungkung. Adapun beberapa tugas dari kepala unit pelayanan gizi
yaiu
atasan.
hal yang menyangkut keamanan pangan atau makanan yang diproduksi oleh
4. Pengawas
pekerjaan selalu berada dibawah pengawasan ahli gizi yang diberikan tugas
pengawas adalah ahli gizi dan berjumlah sebanyak 3 orang yang dibagi
RSUD Klungkung yaitu SMK boga, SMA dan D1 boga. Adapun tugas dari
b. Tugas pekarya shift pagi yaitu melakukan distribusi untuk makan pagi,
c. Tugas pekarya shift sore yaitu melakukan pengolahan untuk makan sore
D. Produksi Makanan
dalam rangka pencapaiana status yang optimal melalui pemberian makanan yang
tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi bertujuan untuk
mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian makan yang tepat
(Rahmawati, 2011).
perencanaan menu atau bahan yang akan dibeli sesuai kebutuhan, pengadaan
bahan makanan melalui pembelian atau menanam sendiri, pengolahan sesuai
dapat berkualitas baik dari segi proses maupun hasil pengolahannya maka perlu
produksi yang murah. Hal ini berarti bahwa dalam penyenggaraan makanan,
operasionalnya.
seluruh pasien yang dirawat inap di RSUD Klungkung mulai dari ruang VIP,
Kelas I, II, DAN Kelas III. Adapun proses produksi makanan di Instalasi RSUD
Klungkung yaitu
melalui rekanan. Bahan makanan yang dibutuhkan akan dibuat dlam formulir
pemesanan bahan makanan maka dari fomulir bahan makanan yang memuat
jenis bahan makanan serta volume yang dibutuhkan maka formulir tersebut
dilakukan setiap satu bulan sekali sedangkan untuk jenis bahan makanan
dilakukan pemesanan tergantung dengan stok yang ada jika stok sudah
diterima atau dibawakan oleh rekanan setiap hari karena bahan makanan
basah merupakan bahan makanan yang mudah rusak dan tidak bisa di
bisa itupun tidak terlalu lama. Pihak instalasi melalui coordinator logistic
akan merekap rata – rata jumlah pasien saat itu, serta melihat menu untuk
besok hari dan 2 hari ke depan. Dari melihat menu tersebut bisa diketahui
jenis – jenis bahan makanan basah seperti buah, sayur dan daging yang
bahan makanan untuk 2 hari kedepan dan dikonfersikan dalam satuan kg.
langsung oleh pihak rumah sakit melalui instalasi gizi dan diwakili oleh ahli
gizi ( ahli gizi pengawas) yang betugas saat itu. Bahan makanan yang baru
bahan makanan yang telah ditetapkan oleh pihak RSUD Klungkung serta
berat yang dipesan. Jika ditemukan bahan makanan yang tidak sesuai dengan
pecah, atau kacang ijo isi kutu maka pihak rumah sakit akan menghubungi
rekanan untuk mengganti bahan makanan yang rusak tersebut tetapi jika
bahan makanan dilihat dari beratnya kurang atau tidak sesuai dengan pesanan
bahan makanan maka akan disimpan pada tempatnya masing – masing. RSUD
bahan makanan basah seperti pisang dan bumbu – bumbu yang digunakan
seperti beras, kacang ijo dan yang lainnya dan gudang 3 yaitu gudang yang
digunakan untuk menyimpan alat – alat dapur seperti kotak nasi yang
digunakan untuk penyajian makanan kelas 1, gelas sekali pakai, sendok, serta
sakit. Untuk bahan makanan seperti sayur, buah dan daging disimpan pada
menggunakan 2 sistem yaitu FIFO (First in first out) adalah bahan makanan
dengan bahan makanan yang didatangkan belakangan dan FEFO (First Exp
First Out) adalah bahan makanan yang memiliki bahan makanan dengan
batas kadarluwarsanya.
yaitu 80-90%.
kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya maupun
bahan berbahaya.
b. Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO) dan
first expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan
Tabel 18
akan digunakan dalam menu hari itu akan dipersiapkan sebelumnya. Sehingga
makanan tersebut.
mejadi suatu makanan atau hidangan yang siap untuk disajikan. Pengolahan
makanan di RSUD Klungkung dilakukan oleh pekarya yang bertugas saat itu.
menu 10 hari yang telah ditetapkan oleh instalasi RSUD Klungkung. Selain
berpedoman kepada siklus menu 10 hari, para pekarya juga dalam proses
diterima oleh masing – masing pasien yang termuat dalam kitir diet yang telah
ditulis oleh ahli gizi ruangan atau ahli gizi pengawas yang betugas saat itu.
a. Kelas VIP
itu seperti nasi dihidangkan pada piring makan, lauk pada piring lauk
serta sayur pada piring atau mangkuk sayur selain itu, makanan juga
b. Kelas I
c. Kelas II
mika dan dialasi dengan plato. Jadi makanan tidak bersentuhan langsung
dengan plato.
d. Kelas III
Penyajian makanana untuk pasien rawat inap kelas III dilakukan dengan
menggunakan plato.
7. Distribusi Makanan
yaitu makanan yang didistribusikan bisa sampai kepada pasien tepat pada
apakah makanan tersebut telah lengkap atau sesuai dengan diit yang termuat
dalam kitir diit masing – masing. Jika makanan sudah lengkap dan siap untuk
Selain pihak instalasi, dalam SPM tersebut juga termuat tandatangan petugas
Dengan empat indicator tersebut bisa dilakukan suatu evaluasi terhadap sistem
gizi dapat diberikan dengan baik dan merata untuk semua pasien.
jalan raya sehingga dalam proses penerimaan bahan makanan dari rekanan
lebih mudah , serta jauh dari tempat pembuangan sampah, tetapi masih sekat
b. Konstruksi Bangunan
berikut :
1) Lantai : Bahan yang digunakan pada lantai dapur Instalasi Gizi RSUD
licin, tidak menyerap air, tahan terhadap asam, dan tidak memberikan
suara keras.
bagi ruangan, serta tahan terhadap cairan. Semua kabel dan instalasi
dalam ruangan. Jarak antara langit-langit dan lantai dapur cukup tinggi
panas yang berasal dari dalam dapur. Tetapi yang perlu diperhatikan, di
c. Arus Kerja
Arus kerja yang dimaksud adalah urutan atau rangkaian kegiatan kerja
3) Ruang Pencuci
secar khusus.
menyimpan pakaian kerja dan ruang untuk ganti pakaian sehingga para
sehingga pekarya atau ahli gizi yang setelah datang dari kamar mandi
1) Air bersih tersedia dalam jumlah yang mencukupi dan telah memenuhi
bakteri E.coli), standar kimiawi (pH, jumlah zat padat dan bahan kimia
air).
2) Alat pengangkat/food trolly terbuat dari bahan stainless steel, kedap air,
dalam makanan, tidak terbuat dari logam berat yang dapat menimbulkan
makanan.
dan masker yang belum maksimal seperti masih ada rambut yang keluar
dalam penggunaan tutup kepala selain itu dalam penggunaan masker yang
E. Pengawasan Mutu
Dalam pengawasan mutu makanan, dilakukan dengan melakukan
Critical Control Point) merupakan suatu alat (tools) yang di gunakan untuk
menilai tingkat bahaya, menduga perkiraan resiko dan menetapkan ukuran yang
kemungkianan adanya resiko bahaya yang tidak dapat di terima. Bahaya disini
adalah segala macam aspek mata rantai produksi pangan yang tidak dapat
Critical control point CCP atau titik kendali kritis adalah langkah dimana
Titik kendali kritis (CCP) dapat berupa bahan mentah, lokasi praktek, prosedur
mengurangi bahaya. Berdasarkan pada tujuh prinsip dasar yaitu (Suklan, 1998) :
pada keamanan pangan melalui analisis dan pengendalian bahaya biologis, kimia
dan fisik mulai tahap produksi bahan baku sampai akhir. Untuk keberhasilan
konsep HACCP. Suatu konsep manajemen puncak yang kuat terhadap HACCP
hati, urap sayuran dan tempe bacem. Dari seluruh penerapan HACCP yang telah
dilakukan mulai dari bahan makanan tersebut diterima sampai bahan makanan
tersebut menjadi suatu hidangan sudah sesuai dengan standart penerapan HACCP
hanya saja yang perlu diperhatikan yaitu dalam proses penyimpanan bahan
makanan yang belum sesuai dengan standart suhu yang ditetapkan terutama
F. Modifikasi Resep
Modifikasi resep yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk merubah dan
memvariasikan resep yang sudah ada dengan menambah atau mengganti bahan
Pengembangan menu
sakit
Tidak semua hal dalam suatu menu bisa dilakukan modifikasi, melainkan
yang dapat dilakukan modifikasi yaitu struktur dari resep atau bahan yang
digunakan bisa diganti dengan bahan lainnya ataupun di tambahkna bahan yang
sehingga menu tersebut atau makanan tersebut lebih menarik. Ada beberapa cara
Member/mengganti/menambahkan
Mengubah bentuk
telur menjadi omelet gulung sayuran, soto ayam menjadi soto ayam sayuran serta
tempe bacem menjadi sate tempe bacem. Semua modifikasi yang dilakukan di
RSUD Klungkung menghasilkan hidangan yang memiliki nilai gizi yang lebi
tinggi dibandingkan dengan nilai gizi sebelumnya dan untuk lebih lengkapnya