ORAL INFECTION

• Bacterial infections

• Odontogenic infections

• Parotitis

• Fungal infections

• Oral candidiasis

• Deep fungal infections

• Viral infections

• Herpes Simplex Virus

• Varicella Zoster Virus

• Cytomegalovirus

• Epstein-Barr Virus

• Human Papilloma Virus

• Enterovirus

ODONTOGENIC INFECTION

• Infeksi yg terjadi di bagian gigi atau jaringan sekitarnya. Dapat terjadi secara lokalisasi
ataupun menyebar ke area di sekitarnya.

• Odontogenic infection types :

1. Well localized and require only minimal treatment

2. Life threatening (deep facial space infection)

• Clinical Progression

1. Inoculation Stage

• First 3 days

• Soft, midly tender, doughly swelling

• Aerobic bacteria dominated

2. Cellulitis Stage

• 3-5 days

• Swelling become hard, red, acutely tender

• Intense inflammatory response to mixed bacteria (aerobic & anaerobic)

3. Abscess Stage
 • 5-7 days after the swelling

• Anaerobic bacteria dominated

• Liquification of the abscess on the center of swollen area

4. Resolution Stage

• Abscess drain trough skin/mucosa/surgically drain

• Process of healing and repair

• Dental Caries

Berasal dari kata Latin "karies," yang berarti pembusukan. Istilah ini awalnya digunakan untuk
menggambarkan lubang pada gigi.

Caused by the metabolism of sugar in dental plaque by Streptococcus mutans , resulting in the
production of acid and subsequent demineralization of the protective enamel layer.
 • Periodontal Disease

caused by the accumulation of plaque and calculus (calcified dental plaque also referred to as
tartar), that leads to chronic inflammation of the adjacent gingiva, periodontal attachment
structures, and alveolar bone

NON-ODONTOGENIC INFECTIONS

• Parotitis

Bacterial parotitis is characterized by painful acute swelling of the parotid gland, commonly on one
side. It is usually caused by Staphylococcus aureus
Fungal infections: Oral Candidiasis

Presentasi klinis yang paling umum adalah patchy white to yellow spots or plaques yang memiliki
penampilan seperti " “cottage cheese ", yang disebut as pseudomembranous candidiasis (Gambar
7.26, 7.27, dan 7.28). Lesi dapat dilihat di mana saja tetapi sering ditemukan di tongue, buccal
mucosa, dan palate.

Lebih jarang, kandidiasis bisa muncul dengan purely erythematous macular lesion, dan sering
disebut erythematous candidiasis (Gambar 7.29).

Sangat jarang, kandidiasis bisa berbentuk white plaque yang tidak mengelupas dan secara klinis
terlihat identik dengan leukoplakia. Ini disebut sebagai hyperplastic candidiasis

Fungal infections : Deep Fungal Infections

• Infeksi termasuk aspergillosis , cryptococcosis , blastomycosis , histoplasmosis ,

paracoccidioidomycosis , dan mucormycosis .

• Lesi biasanya muncul sebagai deep necrotic ulcerations dan dapat menyebabkan kerusakan
lokal dan invasi jaringan serta penyebaran sistemik
Viral Infections : Herpes Simplex Virus

• Virus ditularkan melalui air liur melalui kontak langsung.

Viral Infections : Varicella Zoster Virus

• Ditandai dengan kesemutan atau sensasi tertusuk

• Lesi secara khas unilateral dan tampak identik secara klinis dengan HSV

• Distribusi lesi mengikuti dermatom saraf yang terkena

•
Viral Infections : Cytomegalovirus

• Infeksi awal biasanya asimtomatik tetapi dapat muncul sebagai mild flu-like illness yang
secara klinis identik dengan yang disebabkan oleh EBV

• Kelenjar ludah menjadi terinfeksi dan menjadi sumber pelepasan virus secara konstan.

Viral Infections : Human Papilloma Virus

• Penularannya melalui kontak langsung dan prevalensi dalam populasi diperkirakan

setidaknya 50%

• Lesi rongga mulut yang disebabkan oleh infeksi HPV meliputi squamous papilloma , verruca
vulgaris , condyloma acuminatum , dan focal epithelial hyperplasia
Viral Infections : Enterovirus

• Enterovirus termasuk dalam keluarga virus Picornaviridae (virus RNA kecil) dan termasuk,
coxsackievirus.

• Herpangina dan hand-foot-and-mouth disease dimediasi oleh coxsackievirus dan keduanya

ditandai dengan ulkus orofaring yang nyeri (Gambar 7.42).

• Enterovirus ditularkan terutama melalui jalur fecal-oral, tetapi dapat ditularkan melalui
tetesan air liur aerosol selama fase akut infeksi.