Professional Documents
Culture Documents
Tsse - Gingerbite Cookies - Proposal
Tsse - Gingerbite Cookies - Proposal
Tsse - Gingerbite Cookies - Proposal
GingerBite Cookies
NAMA ANGGOTA:
1. Muhammad Ali Alfariz (200503105)
2. Ahmad Reza Pebriansyah Nst (170501016)
3. Rayhan Azzuhri Maulana (200503116)
4. Vivi Harianti Rambe (200503133)
RINGAKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………....
1.2 Visi dan Misi………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………………....
1.4 Konsep Usaha..……………………………………………………………………...
BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN……………………………………………….
2.1 Aspek Pasar…………………………………………………………………………
2.1.1 Gambaran Umum Pasar dan Sasaran Pembeli…………………………....
2.1.2 Pesaing………………………….................................................................
2.1.3 Diferensiasi…………………………..........................................................
2.2 Aspek Pemasaran…………………………………………………………………....
2.2.1 Pengembangan Pasar………………………….........................................
2.2.2 Langkah-langkah Promosi…………………………...................................
2.3 Pemilihan Teknologi………………………………………………………………..
BAB III ASPEK PRODUKSI
3.1 Deskripsi Produk/ jasa…..………………………………………………………….
3.2 Komposisi Produk/ jasa…..………………………………………………………...
3.3 Proses Pembuatan Produk/ jasa…..………………………………………………...
3.4 Pengemasan Produk/ Jasa…..………………………………………………………
BAB IV ASPEK KEUANGAN……………………………………………………………….
4.1 Kebutuhan dan Penggunaan Modal Awal Untuk Memulai Usaha …..…………….
4.2 Proyeksi Rugi/ Laba………………………………………………………………..
4.3 Proyeksi cashflow………………………………………………………………….
BAB V ASPEK ORGANISASAI DAN MANAJEMEN…………………………………..
5.1 Pemilik……………………………………………………………………………..
5.2 Pembagian Tugas…………………………………………………………………..
KESIMPULAN……………………………………………………………………………….
RINGKASAN EKSEKUTIF
GingerBite Cookies merupakan sebuah usaha dalam indsutri makanan ringan dan
camilan yang menawarkan inovasi baru dari salah satu jenis camilan yang umum dikenal
dengan Cookies. Ide usaha ini didapat dari hasil penelitian dan survey yang kami lakukan
kepada beberapa masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan umur mengenai perilaku
konsumen pada industri makanan ringan, track record penjualan Cookies, dan keinginan yang
diharapkan masyarakat dalam produk camilan Cookies. Berdasarkan hasil survey dan
penelitian yang dilakukan, kami melihat permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat
menyangkut industri makanan ringan, yaitu kurangnya ketersediaan produk makanan sehat
yang praktis dan enak dengan harga yang ekonomis, hal tersebut merupakan potensi besar
bagi GingerBite Cookies untuk menjadi solusi bagi masyarakat.
Produk GingerBite Cookies mengusung tema cemilan sehat yang merupakan
diferensiasi produk terhadap produk camilan lain dengan jahe sebagai salah satu komposisi
yang mengandung senyawa immunomodulator yang berperan dalam menangkal pandemi
Covid-19 juga meningkatkan dan memperbaiki imunitas tubuh pada masa pandemi. Salah satu
fokus usaha ini adalah memanfaatkan jahe yang merupakan salah satu komoditas tanaman
hortikultura di Indonesia sebagai solusi di tengah masyarakat untuk mengonsumsi camilan
yang tidak hanya sekedar enak namun juga sehat dan digemari masyarakat di semua kalangan
usia, dan meningkatkan perekonomian nasional dengan cara membuka lapangan pekerjaan
baru
Kami berencana mengembangkan usaha kami dengan mengoptimalkan media sosial
sebagai platform pendukung dalam pemasaran produk secara online juga memasarkan secara
offline di supermarket dan minimarket seperti indomaret dan alfamart yang ada di Kota
Medan pada tahap awal dan selanjutnya seiring berjalannya usaha akan kami akan
memperluas distribusi pemasaran produk yang dimana target kami, produk GingerBite
Cookies tersedia di seluruh supermarket dan minimarket di seluruh wilayah Indonesia. Untuk
itu kami membutuhkan dana sebesar Rp yang bersumber dari dana pribadi pemilik perusahaan
GingerBite Cookies.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan zaman saat ini telah mengubah tren dan gaya hidup
masyarakat Indonesia terutama di kota besar. Kebanyakan masyarakat saat ini tengah
disibukkan dengan pekerjaan maupun pendidikan. Dimana para karyawan maupun pelajar
tersebut tidak mempunyai banyak waktu luang, bahkan hanya untuk sarapan dan makan siang,
sebagai alternatif konsumen cenderung memilih makanan ringan dan camilan yang
dikonsumsi sembari beraktivitas. Hal tersebut mengakibatkan perubahan perilaku konsumen
pada ruang lingkup karyawan dan pelajar. Berdasarkan data market research dari
Euromonitor International global market analysis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
sektor makanan ringan dan camilan naik hingga 13% setiap tahunnya dan merupakan
pemasukan terbesar kedua dalam industri kuliner dengan jumlah pemasukan sebesar US$ 2,9
miliar atau setara dengan Rp 41,9 Triliun yang menunjukkan bukti bahwa masyarakat
Indonesia telah beralih ke makanan yang lebih praktis.
Dilansir dari Mondelez International selaku perusahaan makanan dan minuman yang
berpusat di Northfield, mengungkapkan bahwa produk camilan merupakan peluang besar di
pasar Indonesia, ungkapan tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan terhadap
1.500 responden yang terdiri dari kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa. Penelitian tersebut
menjelaskan bahwa sebanyak 37% responden merupakan penikmat aktif camilan dan 63%
sisanya adalah penikmat pasif. Para responden dalam kategori penikmat aktif adalah
konsumen yang mengonsumsi camilan 6 kali dalam sehari, sedangkan penikmat pasif adalah
konsumen yang tidak pernah melewatkan camilan dalam seminggu. Berdasarkan penelitian
tersebut tidak hanya mendapatkan data persebaran penikmat pasif dan aktif, namun juga
mendapatkan data camilan favorit dari para responden, dari data yang kami dapat makanan
camilan yang paling digemari adalah produk Cookies dengan persentase 13% disusul oleh
produk local snack dan produk roti dengan persentase masing-masing 7% dan 5%.
Memasuki masa pandemi covid-19 di Indonesia yang dimulai pada triwulan pertama
tahun 2019 hingga saat ini, tingkat penjualan camilan terutama pada produk Cookies tidak
mengalami penurunan bahkan mengalami peningkatan akibat kebijakan work from home yang
ditetapkan pemerintah membuat masyarakat lebih sering mengonsumsi camilan. Melalui
survey yang kami lakukan, kami mendapatkan bahwa terdapat peningkatan penjualan produk
Cookies yang didasarkan pada tingkat minat beli dan permintaan konsumen yang
mengharapkan tersedianya produk Cookies yang tidak hanya enak tetapi juga bermanfaat bagi
Kesehatan. Berdasarkan data dan fakta yang terjadi di pasar, kami melihat potensi yang besar
untuk mengembangkan bisnis Cookies yang kami beri nama GingerBite Cookies.
Cookies ini berbahan jahe dan madu yang merupakan salah satu bahan makanan yang
berperan sebagai immunomodulator untuk penunjang kesehatan pada masa pandemi.
Immunomodulator sendiri merupakan zat atau substansi yang dapat memodifikasi respons
imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, seperti
mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu, dan memberikan banyak
manfaat bagi kesehatan seperti, memperkuat daya tahan tubuh; Melawan berbagai patogen
seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit di dalam tubuh; menyembuhkan sejumlah penyakit
ringan seperti demam, batuk, gangguan pencernaan; mencegah berbagai penyakit seperti
penyakit kardiovaskular, stroke, penyakit ginjal; melindungi sel dan organ seperti jantung,
paru-paru, hati, otak. Berdasarkan hal inilah yang mendorong kami untuk memilih produk
Cookies sebagai produk yang kami usung dalam proposal business plan ini.
Pengemasan produk akan menggunakan pouch dari plastik yang terbuat dari
aluminium foil. Kami memilih kemasan berbahan aluminium foil agar mencegah dari
kontaminasi dari udara dan kedap udara sehingga secara otomatis aroma jahe yang khas pada
produk GingerBite akan meningkatkan selera konsumen.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
4.1 Kebutuhan dan Penggunaan Modal Awal Untuk Memulai Usaha
4.1.1 Struktur Pemodalan
Bisnis makanan ringan merupakan usaha yang dapat dimulai dengan modal
awal yang tidak terlalu besar. Modal awal yang disetor untuk bisnis makanan ringan
GingerBite Cookies adalah sebesar Rp 925.673.000- yang didanai 100% dari modal
pribadi yang terdiri dari 4 pemegang saham dengan besaran dana yang disetor sesuai
able 4.1. Selanjutnya pendanaan akan diperoleh dari hasil usaha operasional atau laba
ditahan bila mencukupi. Apabila hasil operasional perusahaan tidak mencukupi untuk
pendanaan operasional maka pemegang saham bersedia meminjamkan uangnya dalam
jangka pendek kepada perusahaan. Adapun susunan pemegang saham dari GingerBite
Cookies adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. susunan pemegang saham GingerBite Cookies
Prosentase
Jumlah Dana yang
Pemegang Saham Kepemilikan Status
Disetorkan (Rp)
Saham (%)
Ahmad Reza Pebriansyah 40% Rp 370.269.200 Aktif
Rayhan Azzuhri Maulana 20% Rp 185.134.600 Aktif
Muhammad Ali Alfariz 20% Rp 185.134.600 Aktif
Vivi Harianti Rambe 20% Rp 185.134.600 Aktif
3. Peralatan kantor:
- Komputer 5 2 unit 8.000.000 16.000.000
- Multipurpose 5 1 unit 2.800.000 2.800.000
(printer, fax,
scanner, copy)
b. Biaya Produksi
Tabel biaya produksi berisi rincian dari biaya-biaya yang dibutuhkan untuk
menproduksi GingerBite Cookies. Biaya produksi dibuat berdasarkan
target produksi selama sebulan sebesar 10.000 (sepuluh ribu) pcs dan biaya
operasional perusahaan selama 1 (satu) bulan.
FC
BEP (rupiah) =
1−VC /Sales
Analisis:
18.496 .383 Penjualan Rp 25.079.841,4
¿
4200 Biaya variabel Rp 6.583.512,4
1−
16.000
18.496 .383 Contribution Margin Rp 18.496.383
= 1−0,2625 Fixed cost Rp 18.496.383
18.496 .383
= 0,7375 Profit 0
= Rp 25.079.841,4
FC
BEP (unit) =
sales−vc
18.496 .383
=
16.000−4.200
= 1.567 unit
Laba operasional yang diperoleh GingerBite Cookies pada tahun 2020 diasumsikan pada
kondisi pasar yang baik.
Dari tabel arus kas diatas dapat dilihat bahwa perusahaan GingerBite Cookies
mengalami surplus perdagangan dan pengembalian dana investasi dalam waktu satu tahun.
BAB V
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
5.1 Pemilik
Penemu dari bisnis ini yaitu Muhammad Ali Alfariz. Mahasiswa S-1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Angkatan 2020. Berikut profil dari
penemu bisnis GingerBite Cookies
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap Muhammad Ali Alfariz
Jenis Kelamin Laki-Laki
Program Studi/Jurusan S-1 Akuntansi
Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara
NIM 200503105
Tempat, Tanggal Lahir Medan, 02 Oktober 2002
E-mail Alialfariz517@gmail.com
Nomor Telepon/HP 085762130391
Status Tim Ketua Tim
Vivi Harianti Rambe Ahmad Reza Pebriansyah Nst Rayhan Azzuhri Maulana
(MANAGER KEUANGAN) (MANAGER SUMBER DAYA (MANAGER PRODUKSI)
MANUSIA)
Top Manager bertugas sebagai pembuat Grand Plan untuk bisnis dan menjaring mitra
untuk bisnis kedepannya.
Manager Keuangan bertugas mencatat segala rangkaian pembukuan keuangan
mulai dari HPP, BEP, hingga Cash Flow.
Manager Sumber Daya Manusia bertugas membuat training dan target capaian
dari masing-masing manager.
Manager Produksi bertugas menyelesaikan output dari bisnis ini yaitu produk
GingerBite Cookies mulai dari kualitas, gizi, hingga packagingnya.
KESIMPULAN
GingerBite Cookies adalah produk olahan camilan yang murah, enak dan sehat serta
mampu meningkatkan imunitas tubuh yang sangat berguna di masa pandemi ini sebagai
penangkal virus covid-19 terutama bagi para pelajar dan karyawan yang memilki rutinitas
tinggi hingga sangat sedikit waktu untuk mengikuti gaya hidup sehat. Hal itu menjadikan
GingerBite Cookies memenuhi standar untuk asupan camilan sehat di pangsa pasar nasional.
Selain itu GingerBite Cookies juga mampu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat
Indonesia yang saat ini banyak terkena Pemutusan Hak Kerja (PHK) dan kesulitan
mendapatkan lapangan kerja baru. Oleh dua aspek mulia diatas, GingerBite Cookies layak
dijadikan varian bisnis baru di negara Indonesia tercinta.