You are on page 1of 18

POTENSI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI

KREATIF DI INDONESIA

Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Penugasan Mata Kuliah
Ekonomi Kreatif Indonesia pada Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :
1. Alfito Dinova : 0506203224
2. Berlian Telaumbanua : 0506203155
3. Elfran Dinata Sitepu : 0506202238
4. Wulan Sari : 0506203233

Dosen Pengampu
Windu Anggara

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023/1445 H

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
“Ekonomi Kreatif Indonesia” ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada teman – teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide – ide nya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.

Medan, 18 Oktober 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Ekonomi Kreatif ......................................................................... 3
B. Potensi dan Peluang Ekonomi Kreatif di Indonesia ................................. 5
1. Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap Ekonomi Nasional ........................ 5
2. Kontribusi terhadap Nilai Tambah ............................................................ 7
3. Kontribusi Ekonomi Kreatif dalam Penyediaan Lapangan Pekerjaan ...... 9
4. Kontribusi Terhadap Penciptaan Iklim Usaha .........................................11
C. Potensi dan Perkembangan Ekonomi Kreatif Indonesia ........................ 12
D. Sub Sektor dalam Ekonomi Kreatif ........................................................ 13
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Kreatif Indonesia telah memberikan kontribusi besar
dalam membantu perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari semakin
banyaknya industri kreatif di Indonesia. Dengan demikian dapat
memberikan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan perekonomian
nasional. Pertumbuhan industri kreatif di berbagai industri telah
berkembang pesat dengan berbagai macam cara. Pertumbuhan industri
kreatif didorong oleh berbagai sektor.
Saat ini, ekonomi kreatif selalu ramai apalagi setelah mengetahui
betapa besarnya sumbangan industri ekonomi kreatif seperti seni, musik,
fashion, dan periklanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pasalnya, industri ekonomi kreatif ini merupakan hasil dari pemanfaatan
Ikreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri ekonomi
kreatif merupakan basis dari karakter dan simbol kehadiran Bangsa
Indonesia di tengah pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia. Dengan
memperkuat struktur industri berbasis tradisi dan budaya, kekayaan
intelektual dan warisan budaya bangsa dapat dilestarikan sebagai sumber
inspirasi untuk menghasilkan produk-produk inovatif baru bernilai tambah
dan berdaya saing tinggi dan umumnya berskala kecil menengah seperti
industri rumah tangga.
Peran industri kreatif memegang peranan yang sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi global baik di bidang ekonomi makro maupun usaha
kecil menengah. Dalam membangun sebuah ekonomi kreatif tidak semudah
yang dibayangkan, karena akan muncul kendala yang dapat mengganggu
perkembangan industri kreatif tersebut. Hambatan industri kreatif tidak
hanya berasal dari bentuk kebijakan, tetapi juga dari pengusaha itu sendiri.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Kreatif Indonesia?
2. Bagaimana Potensi dan Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia?
3. Bagaimana Perkembangan Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan ini untuk mengetahui bagaimana potensi
dan perkembangan terhadap sektor Ekonomi Kreatif Indonesia serta
menambah wawasan pembaca dalam memahaminya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Kreatif


Ekonomi kreatif merupakan proses ekonomi yang termasuk
kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa di dalamnya yang
membutuhkan gagasan dan ide kreatif serta kemampuan intelektual dalam
membangunnya. Ekonomi kreatif merupakan gabungan dua kata yang
masing-masing memiliki makna tersendiri. Ekonomi itu sendiri
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan ilmu tentang asas-asas
produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan,
sementara kreatif merupakan kemampuan dalam memiliki daya cipta serta
kemampuan untuk menciptakan. Dapat dikatakan bahwa ekonomi kreatif
merupakan proses perekonomian yang mengutamakan nilai kreativitas.
Menurut definisi Department of Culture, Media and Sport's (DCMS)
negara Inggris, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai ekonomi yang
berbasiskan kepada kreativitas individu, keahlian dan bakat untuk dapat
memberikan nilai tambah. Ekonomi kreatif dapat menciptakan nilai tambah,
penciptaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan ekonomi kreatif.1
Studi Ekonomi Kreatif terbaru, economic growing dilakukan United
Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada tahun
2010 mendefinisikan Ekonomi Kreatif sebagai: "An evolving concept based
creative assets potentially on generating economic growth and
development." Dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Mendorong peningkatan pendapatan, penciptaan pekerjaan, dan
pendapatan ekspor sekaligus mempromosikan kepedulian sosial,
keragaman budaya, dan pengembangan manusia.

1
Ginting, A. M., Rivani, E., Saragih, J. P., & Wuryandani, D. (2018). Strategi pengembangan
ekonomi kreatif di Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

3
2. Menyertakan aspek social, budaya, ekonomi dalam pengembangan
tehnologi, Hak Kekayaan Intelektual, dan pariwisata.

3. Kumpulan aktivitas ekonomi berbasiskan pengetahuan dengan dimensi


pengembangan dan keterhubungan lintas sektoral pada level ekonomi mikro
dan makro secara keseluruhan.

4. Suatu pilihan strategi pengembangan yang membutuhkan tindakan lintas


kementerian dan kebijakan yang inovatif dan multidisiplin.

5. Di jantung Ekonomi Kreatif terdapat Industri Kreatif.

menurut Florida (2012) Ekonomi Kreatif sebagai perkembangan


ekonomi setelah booming era industri, di mana ekonomi kreatif sebagai
alternatif sumber pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekonomi kreatif
bahkan sanggup bertahan di saat terjadi krisis di suatu negara. Florida
menjelaskan juga bahwa ekonomi kreatif telah berperan penting dalam
perkembangan perekonomian dunia saat ini, di mana ekonomi kreatif telah
menggabungkan ilmu pengetahuan, teknik, arsitektur, para pengajar,
penulis, artis dan pengusaha menjadi satu kesatuan yang dapat menciptakan
ekonomi kreatif.2

Pada intinya, ekonomi kreatif dikembangkan dari konsep ekonomi


dengan penambahan ide, kreativitas dan inovasi, namun tidak terbatas pada
bidang produksi saja, tetapi juga termasuk bagaimana pemanfaatan bahan
baku dan inovasi di bidang teknologi di dalamnya. Ekonomi kreatif tercipta
dari kombinasi beberapa pengetahuan yang tujuannya untuk meningkatkan

2
Florida, R. (2012). The Rise of the Creative Class: and How it's Tranforming Work, Leasure and
Everyday Life. (edisi pertama). London: Peguin Books.

4
kegiatan ekonomi dalam hal kesejahteraan masyarakat. (Arimbhi, Susanto
and Ghany, 2019).3

B. Potensi dan Peluang Ekonomi Kreatif di Indonesia

1. Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap Ekonomi Nasional

Inovasi merupakan bentuk transformasi atau representasi sebuah gagasan


berdasarkan kreativitas dengan memanfaatkan penemuan tertentu untuk
menghasilkan produk atau proses yang lebih baik, bernilai tambah, dan
bermanfaat. Penemuan dalam hal ini berarti menciptakan sesuatu yang
belum pernah ada sebelumnya dan diakui sebagai karya yang memiliki
fungsi unik dan dapat dimanfaatkan oleh banyak khalayak untuk
kehidupannya. Berdasarkan hal tersebut, kreativitas sangat penting dalam
mendorong lahirnya inovasi-inovasi yang berdaya guna dan berdaya saing
untuk kebutuhan manusia.

Ekonomi kreatif saat ini bisa berkontribusi secara positif terhadap


ekonomi nasional yang bisa diidentifikasi secara real melalui penambahan
lapangan kerja, kebangkitan komunitas kreatif, maupun keterkaitan usaha
antar sektor. Namun, pengukuran seberapa besar kontribusi ekonomi kreatif
terhadap perekonomian nasional masih terbatas pada ketersediaan data
makroekonomi.

Oleh karena itu, nilai kontribusi subsektor ekonomi kreatif terhadap


perekonomian nasional ada yang bersifat undervalued khususnya subsektor
yang bersifat jasa dan ada pula yang bersifat overvalued khususnya
subsektor yang menghasilkan produk yang berwujud tangible dan
intangible. Menurut hasil survei dari BPS yang bekerja sama dengan Bekraf
tahun 2017 sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi.

3
Yunaz, Haswan, et al. Ekonomi Kreatif. Get Press, 2022..

5
sebesar 7.57 persen terhadap total perekonomian nasional dengan
PDB tahun 2018 sebesar 1.100 triliun. Berikut adalah data PDB ekonomi
kreatif Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Gambar 1.1 PDB Ekonomi Kreatif Indonesia (2010-2019)

Sumber: Katadata Indonesia, 2018

6
2. Kontribusi terhadap Nilai Tambah

Berdasarkan data BPS 2015-2017 sektor ekonomi kreatif secara rata-rata


menyumbang 7,47% terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia.
Kontribusi sektor ekonomi kresif masih relatif lebih rendah dibandingkan
kontribusi sektor, pertanian, industri, perdagangan, konstruksi dan
pertambangan namun lebih tinggi dibandingkan sektor transportasi dan
pergudangan, jasa keuangan dan asuransi serta jasa informasi dan
komunikasi. Nilai tambah yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif juga
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Menurut Bekraf nilai tambah ekonomi kreatif yang mencapai Rp
1100 triliun pada tahun 2018 akan terus meningkat untuk setiap tahunnya.
Hal tersebut menjadi sebuah keyakinan bahwa ekonomi kreatif diharapkan
mampu menjadi kekuatan baru ekonomi nasional di masa mendatang,
seiring dengan kondisi sumber dayalam yang semakin terdegradasi setiap
tahunnya. Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Pemerintah Indonesia
berusaha menaruh perhatian dan harapan lebih terhadap sektor ini, dengan
tujuan untuk memaksimalkan potensi dan peluang yang ada saat ini tentu
saja dalam pengelolaan dan peningkatan inovasi.
Ekonomi kreatif sendiri saat ini memiliki 16 subsektor yang dikelola
oleh Bekraf. Berdasarkan data dari Bekraf 2017 sumbangan PDB ekonomi
kreatif yang dilihat berdasarkan subsektor, bahwa subsektor kuliner
memberikan sumbangan paling tinggi yaitu sebesar 41,4 persen, fesyen 18,1
persen, kriya 15,4 persen dan TV & Radio sebesar 8,27 persen. Subsektor
yang masih kecil dalam sumbangan kontribusi PDB ini adalah subsektor
ekonomi kreatif yang bersifat jasa atau subsektor yang menghasilkan karya-
karya yang bersifat tak benda (intangible), seperti: desain interior, film,
animasi dan video, seni rupa, desain produk, dan seni pertunjukan.
Namun ada empat subsektor yang tercatat mengalami pertumbuhan
paling pesat dari beberapa tahun belakangan, yakni subsektor film
mencatatkan pertumbuhan sekitar 10,28%, musik 7,26%, art/arsitektur

7
6,62% dan game tumbuh sekitar 6,68%. Berikut adalah data sumbangan
PDB berdasarkan subsektor ekonomi kreatif.

Gambar 1.2 Sumbangan PDB Ekonomi Kreatif Berdasarkan Subsektor 2017

Sumber: Kata Data Indonesia, 2018

8
Diliat dari diagram di atas bahwa Potensi subsektor kuliner yang masih
sangat signifikan besar ini dicoba untuk ditingkatkan melalui foodstart-up
Indonesia yang biasa lebih dikenal pasar. Pada tahun 2016, Bekraf telah
memberi pendampingan bagi foodstart-up melalui foodstart-up Indonesia.
(Sumber: Bekraf Indonesia, 2018).4

3. Kontribusi Ekonomi Kreatif dalam Penyediaan Lapangan Pekerjaan

Ekonomi kreatif adalah sebuah industri yang didasarkan pada kreativitas


dan inovasi. Industri ini terdiri dari berbagai bidang, termasuk seni, desain,
media, teknologi, fashion, film, musik, arsitektur, dan banyak lagi. Seiring
perkembangan teknologi dan digitalisasi, ekonomi kreatif semakin
berkembang pesat dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perekonomian suatu negara.
Menurut Valentine Siagian, dkk, dalam buku Ekonomi dan Bisnis
Indonesia (2020), ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan, kegiatan
produksi dan distribusi barang serta jasa, yang dalam prosesnya
membutuhkan kreativitas dan kemampuan intelektual. Ciri-ciri ekonomi
kreatif antara lain terfokus pada kreasi intelektual, meningkatkan nilai jual
suatu barang, dan mudah digantikan. Selain itu, ekonomi kreatif juga
memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian suatu negara,
terutama seiring perkembangan teknologi dan digitalisasi.

4
Ginting, A. M., Rivani, E., Saragih, J. P., & Wuryandani, D. (2018). Strategi pengembangan
ekonomi kreatif di Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

9
Ekonomi kreatif merupakan suatu konsep ekonomi yang mencakup
kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa yang membutuhkan
kreativitas dan kemampuan intelektual dalam prosesnya. Ekonomi kreatif
memiliki manfaat ekonomi yang sangat beragam, seperti membuka
lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun,
untuk memanfaatkan potensi ekonomi kreatif secara maksimal, dibutuhkan
dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, pelaku
usaha, dan masyarakat.
Salah satu contoh nyata ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan
yaitu Kerajinan tangan. Indonesia sangat dikenal dengan aneka macam
budayanya, sehingga akan ada banyak jenis kerajinan tangan yang menjadi
ciri khusus dari satu daerah. Maka dari itu, banyak orang yang memiliki
pekerjaan membuat kerajinan tangan dan memasarkannya. Kerajinan
tangan yang diproduksi dengan teknik tradisional akan menambah nilai
budaya dan kualitas dari kerajinan tangan tersebut, sehingga harga jual
kerajinan tangan menjadi bertambah.
Maka dari itu, agar kerajinan tangan Indonesia semakin maju dan
berkembang serta semakin diketahui oleh wisatawan mancanegara, maka
dibutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kreativitas yang cukup
tinggi, sehingga dapat membuat kerajinan yang semakin berkualitas.
Bahkan, kerajinan tangan yang diciptakan bisa disandingkan dengan
produk-produk luar negeri.

Contoh lainnya, untuk subsektor fotografi dan videografi, profesi sebagai


youtuber dan selebgram (selebriti Instagram) sedang digandrungi oleh
banyak orang mulai dari anak kecil hingga orang tua. Menjadi seorang
selebgram dan youtuber memerlukan kreatifitas yang tinggi dalam hal
pembuatan konten agar dapat menarik minat masyarakat.5

5
https://greatdayhr.com/id-id/blog/industri-kreatif/

10
Selain selebgram dan youtuber, subsektor kuliner juga bertumbuh pesat.
Banyak ide-ide makanan baru yang diminati masyarakat. Sebut saja jajanan
tradisional odading atau roti bantal, klepon, peach gum, pisang nugget, dan
sebagainya.

4. Kontribusi Terhadap Penciptaan Iklim Usaha

Investasi sangat dipengaruhi oleh iklim usaha yang ada dalam sebuah
negara, kemudahan untuk memulai dan menjalankan usaha (ease of doing
business) sangat mempengaruhi pertumbuhan penciptaan lapangan usaha.
Semakin kondusif iklim usaha suatu negara, maka para pelaku bisnis baik
dari dalam maupun dari luar akan tertarik untuk menanamkan modalnya di
sana. Jumlah usaha kreatif mengalami peningkatan setiap tahun, dengan
tingkat pertumbuhan yang relatif kecil karena penghalang untuk masuknya
ke dalam industri ini sangatlah rendah, yang mengakibatkan wirausaha
kreatif dengan mudahnya masuk dan keluar dari industri kreatif

11
C. Potensi dan Perkembangan Ekonomi Kreatif Indonesia

Ekonomi kreatif dalam proses pemanfaatannya selalu menggunakan sumber


daya terbaharukan yang tersedia secara melimpah di Indonesia. Unsur-unsur
ketersediaan tersebut berupa sumber daya manusia kreatif, sumber daya
alam dan warisan budaya nusantara yang unik dan beragam. Ketiga sumber
daya tersebut menjadi kekuatan utama untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi kreatif dan industri kreatif yang berkelanjutan. Selain
berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, ekonomi
kreatif juga memberikan dampak positif terhadap kondisi aspek sosial,
budaya, dan lingkungan. Dari segi aspek sosial, majunya ekonomi kreatif
Indonesia bisa mengangkat citra positif.

Potensi ekonomi kreatif saat ini menjadi sektor yang berkembang


pesat. Secara rata-rata selama periode 2010-2016 ekspor Bekraf mengalami
peningkatan sebesar 6,93 persen per tahun.

Secara umum permintaan terhadap karya kreatif dipengaruhi oleh 3


faktor utama:

1. Peningkatan daya beli masyarakat yang mendorong peningkatan


permintaan pada produk-produk yang memiliki elastisitas pendapatan tinggi
termasuk karya kreatif. Selain itu perkembangan teknologi telah membuat
harga beberapa karya kreatif menjadi lebih terjangkau.

2. Perubahan pola konsumsi karya kreatif. Saat ini konsumen karya


kreatif tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga menjadi bagian dari
karya kreatif itu sendiri karena konsumen menjadi co-creator dari karya
kreatif.

3. Pertumbuhan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk


merupakan potensi bagi pemasaran karya kreatif. Keterbukaan informasi
menjadikan karya kreatif menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat dari semua lapisan usia.

12
Potensi dan peluang pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia telah
didukung juga dengan dikeluarkannya Perpres No. 142 tahun 2018. Perpres
tersebut adalah penugasan dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan
daya saing bangsa melalui kontribusi usaha Ekonomi Kreatif dalam
perekonomian nasional, mendorong kreativitas dan inovasi, dan
membangun integrasi serta kolaborasi antar pelaku.

Meningkatkan pembangunan ekonomi kreatif ini harus dilakukan


dengan menumbuhkan kreativitas anak muda dan mendorong inovasi untuk
penciptaan usaha baru. Melalui kolaborasi antar sektor ini ke depannya
ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor
penggerak yang penting untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur.

D. Sub Sektor dalam Ekonomi Kreatif


No Sub Sektor Jenis-jenis Bidang Usaha/kegiatan kreatif
1. Periklanan Kegiatan kreatifnya meliputi : surat kabar, iklan,
penyewaan kolom untuk iklan,reklame,
distribusi.
2. Arsitektur/desain Meliputi : jasa konsultasi mendesain bangunan
perkantoran, rumah, tempat, usaha lainnya.
3. Pasar Barang Seni Meliputi: Barang-barang unik, kuno, langka (
pameran lukisan, pertunjukkan musik,dsb)
4. Kriya/kerajinan Tekstil, kayu, kulit, keramik, dan kaca.
5. Desain Komunikasi Desain produk, industry, grafis, interior, jasa
Visual konsultasi identitas Perusahaan, dsb.
6. Fashion Pakaian, aksesoris, dsb.
7. Kuliner, dsb Pelatihan bisnis untuk usaha kuliner,
pendampingan, pengurusan izin usaha,
permodalan, promosi, dsb.

13
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi kreatif menjadi sektor signifikan bagi iklim ekonomi kreatif
Indonesia, karena memiliki dampak positif sebagai berikut:

1. Kontribusi ekonomi, yaitu PDB, menciptakan lapangan pekerjaan, dan ekspor.

2. Iklim bisnis, yaitu penciptaan lapangan usaha, dampak bagi sektor lain, dan
pemasaran.

3. Citra dan identitas bangsa, yaitu turisme, ikon nasional, membangun budaya,
warisan budaya, dan nilai lokal.

4. Sumber daya terbarukan, yaitu berbasis pengetahuan dan kreativitas, serta green
community.

5. Inovasi dan Kreativitas, yaitu ide dan gagasan, serta penciptaan nilai.

6. Dampak sosial, yaitu kualitas hidup dan peningkatan toleransi sosial.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ari M.Ginting.,dkk. 2018. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Indonesia.


Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Florida, R. (2012). The Rise of the Creative Class: and How it's Tranforming Work,
Leasure and Everyday Life. (edisi pertama). London: Peguin Books.
Ginting, A. M., Rivani, E., Saragih, J. P., & Wuryandani, D. (2018). Strategi
pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.

https://kemenparekraf.go.id/layanan/Subsektor-Ekonomi-Kreatif

Indonesia. 2009. Instruksi Presiden Nomor. 6 Tahun 2009. Pengembangan Ekonomi


Kreatif. Jakarta.

Indoneisa. 2015. Peraturan Presiden (Perpres) No.72 tahun 2015. Badan Ekonomi
Kreatif. Jakarta. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2022.
Subsektor Ekonomi Kreatif.

Lokantara, I. Gede Wyana. Membangun Ruang Kreatif Di Era Digital


Memberdayakan Ide, Kreativitas, Dan Potensi. Deepublish, 2019.

Pangestu, M.E. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Cetak Biru
Ekonomi Kreatif: Departemen Perdagangan Republik Indonesia.

Purnomo, R. A. 2016. Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan Indonesia. Surakarta.

Rahmi, Asri Noer. "Perkembangan industri ekonomi kreatif dan pengaruhnya


terhadap perekonomian di indonesia." Seminar Nasional Sistem Informasi
(SENASIF). Vol. 2. No. 1. 2018.

15

You might also like