You are on page 1of 10

Volume

Jurnal 7, Nomor Khusus,


Kesehatan Manarang November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...
Volume 7, Nomor Khusus, November 2021, pp. 67 – 76
ISSN 2528-5602 (Online), ISSN 2443-3861 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m

INOVASI PELAKSANAAN POSYANDU SELAMA MASA PANDEMI COVID-19:


STUDI KUALITATIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPALAGIAN

Najdah, Nurbaya
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju

ARTICLE INFO ABS TRACT


Article history Posyandu cadres play an important role in assisting Public Health Center in carrying out
the functions of implementing health efforts and have a strategic position to prevent
Submitted : 2021-11-20 stunting problems, especially in time the Covid-19 pandemic. This study aimed to
Revised : 2021-11-26 describe the implementation of Integrated Health Post (Posyandu) in the working area
Accepted : 2021-11-29 of the Campalagian Health Center during the Covid-19 pandemic in 2020. This study
qualitative used a phenomenology approach which was carried out in the working area
Keywords: of the Campalagian Health Center in July – September 2020. A total of 10 Posyandu
cadres were the main informants. Data were collected through in-depth interviews for
Posyandu 60 – 90 minutes conducted at the homes of Posyandu cadres while still paying attention
Cadre to health protocols. Cadres did not carry out Posyandu in April and M ay 2020 following
Pandemy local government regulations or in certain months when there was an increase in cases
Covid-19 of Covid-19 in the area. In implementing the Posyandu during the pandemic, cadres
Stunting made several innovations such as setting up emergency handwashing facilities,
Qualitative arranging visit schedules, and the distance of waiting chairs at the Posyandu, requiring
them to bring their own sharoong from home for weighing toddlers and disinfecting the
Posyandu room. In conclusion, cadres make innovations in the implementation of
Posyandu during the pandemic such as preparing emergency hand washing facilities,
arranging visit schedules and waiting chair spacing at Posyandu, requiring them to bring
their own gloves and disinfecting the Posyandu room. The implementation of Posyandu
during the Covid-19 pandemic can prevent an increase in nutritional problems in
mothers and stunting problems in toddlers. Therefore, the local government is expected
to support the implementation of Posyandu routinely such as ensuring the availability of
PPE for posyandu cadres, mothers and toddlers. So that Posyandu can still be
implemented while still observing health protocols.
Kata Kunci: Kader Posyandu mempunyai peran penting dalam membantu untuk menjalankan fungsi-
fungsi Puskesmas sebagai penyelenggaraan upaya kesehatan serta memiliki fungsi
Posyandu strategis untuk mencegah terjadinya masalah stunting terutama di masa pandemi Covid-
Kader 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Posyandu di
Pandemi wilayah kerja Puskesmas Campalagian selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020.
Covid-19 Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi yang telah dilakukan di
Stunting wilayah kerja Puskesmas Campalagian pada bulan Juli – September 2020. Sebanyak 10
Kualitatif kader posyandu yang menjadi informan utama. Data dikumpulkan secara wawancara
mendalam (in-depth interview) selama 60 – 90 menit yang dilakukan di rumah kader
Posyandu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kader tidak melaksanakan Posyandu pada bulan April dan M ei tahun 2020 sesuai
dengan aturan pemerintah setemp at atau pada bulan-bulan tertentu ketika terjadi
peningkatan kasus positif Covid-19 di daerah tersebut. Dalam pelaksanaan Posyandu di
masa pandemi, kader membuat beberapa inovasi seperti menyiapkan fasilitas cuci
tangan darurat, mengatur jadwal kunjungan d an jarak kursi tunggu di Posyandu,
mewajibkan membawa sarung sendiri dari rumah untuk kegiatan penimbangan balita
serta melakukan disinfektan ruang Posyandu. Sebagai kesimpulan bahwa kader
melakukan inovasi dalam pelaksanaan Posyandu di masa pandemi sepert i menyiapkan
fasilitas cuci tangan darurat, mengatur jadwal kunjungan dan jarak kursi tunggu di
Posyandu, mewajibkan membawa sarung sendiri serta melakukan disinfektan ruang
Posyandu. Pelaksanaan Posyandu di masa pandemi Covid-19 dapat mencegah
terjadinya peningkatan masalah gizi pada ibu dan masalah stunting pada balita. Oleh
karena itu, pemerintah darah diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Posyandu
secara rutin seperti menjamin ketersediaan APD bagi kader posyandu, ibu dan
balitanya. Sehingga Posyandu tetap dapat dilaksanakan dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan.

67 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

 Corresponding Author:

Nurbaya
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes M amuju
Telp. 08111520666
Email: nurbaya.m.gizi@gmail.com

PENDAHULUAN 2020). Pembatasan jarak fisik membantu


Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) membatasi penyebaran Covid-19. Masyarakat
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang dihimbau untuk menjaga jarak minimal 1-2
diselenggarakan dari, oleh dan untuk meter antar satu sama lain dan menghindari
masyarakat yang dibantu oleh petugas menghabiskan waktu di tempat ramai atau
kesehatan (Kemenkes RI, 2012). Beberapa berkelompok (WHO, 2020).
kegiatan vital yang dilakukan di Posyandu Di Indonesia sendiri, pembatasan gerak
antara lain mengukur dan memantau status gizi sosial ini dikenal sebagai Pembatasan Sosial
dan kesehatan pada ibu dan balita, keluarga Berskala Besar (PSBB). Hal ini berdampak
berencana, pelaksanaan imunisasi dan pada semua sektor kehidupan seperti sektor
pencegahan dan penanggulangan diare (Arif, ekonomi, pendidikan, hingga dampak pada
Isdijoso, Fatah, & Tamyis, 2020). Sasaran kesehatan itu sendiri, termasuk terganggunya
Posyandu antara lain ibu (hamil, nifas, pelayanan kesehatan hingga ke tingkat Pratama
menyusui), bayi dan balita serta pasangan usia seperti Puskesmas dan Posyandu (World Food
subur (Bidayati, 2017). Programme, 2020). Kesulitan terbesar dalam
Kader Posyandu sifatnya dinamis pelayanan kesehatan banyak dialami oleh
mampu melaksanakan beberapa kegiatan yang negara-negara berpenghasilan rendah dan
sederhana tetapi tetap berguna bagi masyarakat menengah, termasuk Indonesia. Faktanya,
kelompoknya. Keberadaan Posyandu sangat kapasitas sistem kesehatan yang tidak memadai
berperan penting dalam upaya peningkatan di negara-negara tersebut membuat mereka
kesehatan masyarakat khususnya ibu dan balita. semakin rentan terhadap Covid-19 (Akseer,
Sementara itu kader Posyandu adalah Kandru, Keats, & Bhutta, 2020; Kemenkes RI,
penyelenggara, penggerak dan promotor 2020b)
kegiatan Posyandu (Rinayati, Erawati, & Kebijakan pembatasan gerak sosial
Wahyuning, 2020). menyebabkan terbatasnya bahkan tidak adanya
Kader sangat berperan penting dalam pelayanan di Posyandu untuk menghindari
membantu Puskesmas dalam menjalankan kerumunan di Posyandu yang bisa
fungsi-fungsi penyelenggaraan upaya menyebabkan tingginya potensi penularan virus
kesehatan. Mereka bekerja secara suka rela corona. Terbatasnya pelayanan di Posyandu
untuk membantu upaya peningkatan kesehatan berdampak pada pelayanan Kesehatan ibu dan
di masyarakat. Jika kegiatan Posyandu balita serta terhambatnya pemantauan tumbuh
terlaksana dengan baik secara rutin maka dapat kembang balita (Kemenkes RI, 2020a). Oleh
memberikan kontribusi yang besar dalam upaya karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
pemantauan status gizi ibu dan balita sebagai mengetahui gambaran pelaksanaan Posyandu di
bagian dari upaya pencegahan stunting pada wilayah kerja Puskesmas Campalagian selama
balita dan peningkatan derajat kesehatan masa pandemi Covid-19 tahun 2020.
masyarakat di Indonesia (Sari, Chiani, & Astuti,
2020). METODE PENELITIAN
Namun, pada 11 Maret 2020 Jenis Penelitian
pemerintah Indonesia menyatakan telah Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
menemukan pasien kasus positif Covid-19 menggunakan pendekatan fenomenologi.
untuk pertama kalinya. Penyebaran Covid-19 Pendekatan fenomenologi dalam penelitian
terjadi sangat cepat di berbagai negara hingga kualitatif berusaha merangkum fenomena
akhirnya WHO menyatakan Covid-19 sebagai tentang apa yang dialami, perilaku, persepsi,
pandemi global (Nicola et al., 2020). tidankan dan motivasi subyek penelitian
WHO merekomendasikan pembatasan (Creswell & Poth, 2018).
gerak fisik dan sosial (physical and social
distancing) sebagai salah satu upaya untuk Lokasi dan Waktu Penelitian
mencegah penularan Covid-19 (Qian & Jiang,

68 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja pelaksanaan Posyandu. Kegiatan triangulasi ini
Puskesmas Campalagian pada bulan Juli- dilakukan untuk meningkatkan validitas data
September 2020. Puskesmas Campalagian yang telah dikumpulkan (Creswell & Poth,
terletak di Kecamatan Campalagian, Kabupaten 2018).
Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
HASIL PENELITIAN
Pengumpulan Data Berdasarkan analisis data hasil
Wawancara mendalam (in-depth wawancara diperoleh tiga tema utama, yaitu:
interview) dilakukan untuk menggali informasi a. Gambaran pelayanan Posyandu pada masa
tentang pelayanan Posyandu selama masa pandemi Covid-19.
pandemi Covid-19 sejak Maret hingga Agustus b. Gambaran inovasi pelaksanaan Posyandu
2020. Durasi wawancara mendalam antara 60- pada masa pandemi Covid-19.
90 menit dan dilakukan di rumah kader c. Gambaran kunjungan rumah (Home visit).
Posyandu dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan. Adapun informan utama Pelayanan Posyandu pada Masa Pandemi
dalam penelitian ini adalah kader Posyandu Covid-19
yang berasal di 3 Posyandu. Informan diwawancarai tentang
Sebanyak 10 kader Posyandu yang pelaksanaan Posyandu selama masa-masa awal
bekerja di wilayah Kerja Puskesmas pandemi merebak di Indones ia yaitu sejak
Campalagian bersedia secara suka rela terlibat bulan Maret hingga September 2020.
dalam penelitian. Kami pun melakukan Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh
triangulasi dengan mewawancarai bidan dan informan, semua informan menjawab bahwa
petugas gizi yang bertugas di daerah tersebut. pelayanan Posyandu di wilayah kerja mereka
Semua wawancara dilakukan dalam bahasa sempat terhenti selama dua hingga tiga kali
Indonesia. namun pada bulan yang berbeda. Sebagian
Semua kegiatan wawancara direkam besar informan menjawab bahwa kegiatan di
menggunakan alat perekam suara. Rekaman Posyandu tidak dilaksanakan pada awal
hasil wawancara lalu ditranskrip verbatim pada maraknya Covid-19 di Indonesia yaitu pada
fail Ms. Word. Peneliti melakukan pengecekan bulan April dan Mei tahun 2020.
berulang pada rekaman dan hasil transkrip
untuk memastikan kelengkapan informasi. “Kami dapat informasi dari petugas
Tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. kesehatan di sini bahwa kami tidak boleh
melaksanakan Posyandu dulu. Waktu itu
Pengolahan dan Analisis Data seingat saya bulan empat dan lima.
Hasil transkrip tersebut lalu dianalisis Waktu awal masuk Covid-19 bulan
melalui tiga tahap yaitu, pengkodean dan Maret, masih sempat dilaksanakan.”
reduksi data (coding), pengelompokan data (Informan 1)
(categorizing) dan penarikan kesimpulan.
Proses pengkodean dan reduksi data adalah “Sekitar bulan 4 dan 5 yang lalu kami
tahap dimana peneliti memilih dan melakukan benar-benar tidak ada kegiatan
pengkodean data serta menyederhanakan data Posyandu. Karena ada kebijakan dari
sesuai tujuan penelitian yang telah ditetapkan kepala desa tidak boleh ada aktivitas
(Creswell & Poth, 2018). berkerumun. Termasuk kegiatan
Setelah pengkodean data (coding), Posyandu, karena pasti berkumpul dan
tahap selanjutnya adalah pengelompokan data berdekatan semua.” (Informan 8)
berdasarkan tema yang muncul lalu dilakukan
penarikan kesimpulan sebagai hasil dari Informan menjelaskan bahwa setelah
penelitian ini. Adapun data yang telah diolah bulan Mei tahun 2020 ada kebijakan dari aparat
akan ditampilkan dalam bentuk narasi dan desa dan Puskesmas setempat untuk
kutipan dari informan dengan tetap menjaga melaksanakan Posyandu secara terbatas.
kerahasiaan data informan. Setelah itu kegiatan Posyandu terlaksana lagi
Peneliti juga melakukan triangulasi dengan mematuhi protokol kesehatan.
dengan mewawancarai bidan desa dan Tenaga
Pelaksana Gizi (TPG) yang terlibat pada

69 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

“Bulan enam kami melaksanakan Posyandu berusaha secara mandiri menerapkan


Posyandu. Tapi terbatas dan tidak boleh protokol kesehatan dengan menyiapkan fasilitas
berkempul banyak -banyak.” (Informan cuci tangan, sabun cuci tangan, hand sanitizer,
5). mengatur jadwal kunjungan ke Posyandu, dan
mengatur jarak kursi tunggu bagi ibu balita.
ok“Saya ingat cuma dua bulan kami Berikut beberapa inovasi yang diinisiasi
tidak melakukan Posyandu. Setelah itu oleh kader Posyandu dalam rangka pencegahan
bulan 6 baru ada posyandu. Tapi kalau penularan Covid-19 di Posyandu:
tidak salah hanya dua bulan saja. Terus a. Menyiapkan fasilitas cuci tangan dan hand
lockdown lagi.” (Informan 3) sanitizer
b. Mewajibkan pakai masker bagi semua
Meskipun Posyandu dapat dilaksanakan pengunjung Posyandu
bulan Juni tahun 2020, namun pada bulan-bulan c. Mengatur jadwal kunjungan dan jarak kursi
tertentu, pelaksanaan Posyandu dihentikan tunggu di Posyandu
sesuai dengan peningkatan jumlah kasus Covid- d. Wajib membawa sarung sendiri dari rumah
19 di wilayah kerja Puskesmas Campalagian. e. Melakukan disinfektan ruang Posyandu
Beberapa informan menjelaskan bahwa
kegiatan Posyandu sempat terhambat lagi pada Menyiapkan fasilitas cuci tangan dan hand
bulan Juli dan Agustus karena adanya sanitizer
peningkatan kasus Covid-19 di desa wilayah Para informan menjelaskan bahwa
kerja Posyandu tersebut. selama masa pandemi, mereka menyiapkan
tempat cuci tangan darurat yang ditujukan
“Kami buka Posyandu itu hanya dua untuk setiap pengunjung Posyandu. Jadi setiap
bulan saja. Tapi pas ada lagi kluster pengunjung wajib mencuci tangan dan
pesantren jadi Posyandu tidak menggunakan hand sanitizer.
dilaksanakan lagi. Khawatir juga jangan
sampai banyak menularkan corona.” “Pas corona kan kita tutup dua bulan,
(Informan 4) nah pas buka lagi Posyandu, kami
siapkan sendiri tempat cuci tangan dan
“Seingat saya, kita melakukan Posyandu sabunnya. Tapi begitulah, masih
itu sekitar bulan 6 dan 7. Tapi terbatas terbatas.” (Informan 1)
saja, tidak seperti waktu sebelum Covid-
19” (Informan 5) “Aslinya Posyandu kan memang tidak
ada tempat cuci tangan. Jadi selama
Dari penjelasan yang disampaikan oleh corona ini, kita siapkan sendiri. Kita kasi
informan bahwa pelayanan Posyandu kadang hand sanitizer juga.” (Informan 10)
tidak dilaksanakan sesuai dengan peningkatan
jumlah kasus positif Covid-19 di daerah Tempat cuci tangan yang disiapkan
tersebut dan berdasarkan kebijakan aparat desa. adalah tempat cuci tangan darurat dan sifatnya
non-permanen. Bentuknya berupa galon air isi
“Kalau tidak salah bulan delapan ulang yang diletakkan di sekitar pintu atau jalur
(Agustus) kita tidak Posyandu karena masuk Posyandu. Sayangnya karena belum
Puskesmas juga tutup. Waktu itu banyak memenuhi syarat tempat cuci tangan yang
kasus positif. Tidak ada Posyandu lagi.” terstandar karena pembuangan airnya masih di
(Informan 9) ruang terbuka dan tidak dialirkan langsung ke
saluran pembuangan.
Inovasi Pelaksanaan Posyandu pada Masa
Pandemi Covid-19 “Iya kita buatkan tempat cuci tangan
Berdasarkan penjelasan dari informan sementara. Pakai galon isi ulang yang
bahwa para kader Posyandu telah berupaya dibagikan desa. Ada juga sabun cuci
menerapkan standar protokol kesehatan tangan.” (Informan 1)
pencegahan Covid-19 dalam setiap pelaksanaan
Posyandu. Petugas kesehatan dan kader “Waktu pertama kan Posyandu-nya
dilaksanakan di dekat rumah orang tua

70 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

saya. Jadi kami buatkan tempat cuci Salah satu tantangan dalam pelaksanaan
tangan, kita sambung selang dari rumah Posyandu di masa pandemi Covid-19 adalah
orang tua saya. Jadi bisa dipakai untuk menjaga jarak fisik dan tidak boleh
cuci tangan” (Informan 3) berkerumun. Sementara kondisi Posyandu
selama ini selalu dipadati oleh ibu-ibu dan
Para kader berinisiatif menyiapkan balitanya. Sehingga untuk mengatasi tantangan
tepat cuci dan sabun cuci tangan sehingga ibu tersebut, para kader berinisiatif untuk mengatur
balita yang datang dapat mencuci tangan. jadwal kunjungan sehingga ibu balita tidak
Mereka pun menyiapkan hand sanitizer, datang bersamaan.
meskipun jumlahnya sangat terbatas. Hal ini
mereka lakukan agar dapat melaksanakan “Sekitar bulan 6 kami bisa
kegiatan Posyandu dengan tetap meminimalisir melaksanakan Posyandu lagi. Tapi
penyebaran dan penularan virus corona. terbatas. Jadi kami membagi waktu
kedatangan ibu dan balitanya. Ada yang
Ibu dan Anak Wajib Pakai Masker datang jam 8, ada juga jam 10. Supaya
Salah satu protokol kesehatan tidak datang bersamaan semua.”
pencegahan penularan Covid-19 adalah (Informan 2)
penggunaan masker. Semua informan
menjelaskan bahwa selama masa pandemi “Kita bagi waktu kunjungan. Jadi kita
Covid-19, semua ibu dan balita yang datang ke umumkan di masjid soal pembagian
Posyandu wajib menggunakan masker. waktunya supaya ibu-ibunya tidak
datang bersamaan. Tapi banyak juga
“Kita wajibkan juga ibu dan balita yang ibu-ibu yang takut ke Posyandu.”
datang harus pakai masker. Kasian (Informan 10)
anaknya tidak biasa pakai masker jadi
biasa dilepas. Tapi kalau ke Posyandu Selain itu, kader juga mengatur jarak
balita juga tetap pakai masker.” kursi di ruang tunggu. Kader selalu
(Informan 5) menyampaikan kepada para ibu yang hadir di
Posyandu untuk selalu menjaga jarak meskipun
“Ibu dan anaknya harus pakai masker berada di ruang terbuka.
kalau ke Posyandu. Kita juga diwajibkan
pakai masker.” (Informan 1) “Kami coba atur kursinya di Posyandu.
Supaya tetap jaga jarak. Tapi di
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh Posyandu, kadang ibu-ibunya tetap
bahwa para kader mewajibkan semua ibu dan berkerumun. Tapi kami selalu
balita yang datang ke Posyandu harus mengingatkan ibu-ibunya supaya tetap
mematuhi protokol kesehatan termasuk dalam jaga jarak.” (Informan 5)
hal menggunakan masker. Kader dan petugas
kesehatan yang hadir pada kegiatan Posyandu “Posyandu kami ruangannya terbatas.
pun menggunakan masker sebagaimana Jadi ada yang duduk di luar, ada yang
dijelaskan oleh salah satu informan berikut. menunggu panas-panasan di luar.
Kasian juga, tapi kita harus jaga jarak
“Kita semua kader wajib pakai masker. tempat duduknya.” (Informan 3)
Begitu juga ibu-ibunya. Kita wajibkan
semua pakai masker. Anaknya juga Wajib Membawa Sarung Sendiri dari Rumah
disuruh pakai masker. Jadi, kadang Kader Posyandu juga mewajibkan para
anaknya pakai masker dewasa karena ibu untuk membawa sarungnya sendiri sehingga
tidak punya masker anak-anak.” sarung yang digunakan untuk menimbang
(Informan 6) adalah sarung sendiri. Aturan ini hanya
diwajibkan bagi ibu yang mempunyai anak di
Mengatur Jadwal Kunjungan dan Jarak Kursi bawah usia dua tahun yang pengukuran berat
Tunggu di Posyandu badannya menggunakan dacin dan sarung
timbangan. Aturan ini dilakukan untuk

71 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

mencegah penularan Covid-19 melalui sarung “Selama masa pandemi ini, semua
timbangan yang dipakai bersama. diwajibkan pakai masker, cuci tangan,
dan jaga jarak. Bidan, petugas
“Kami mewajibkan ibu balita bawa Kesehatan, kader dan ibu yang datang di
sarungnya sendiri. Supaya lebih aman. Posyandu harus mematuhi protokol
Dulunya pakai sarung timbangan yang kesehatan. Balita yang dayang juga
ada di sini. Selama pandemi akhirnya harus pakai masker.” (Bidan A)
kita suruh ibunya bawa sendiri
sarungnya dari rumah.” (Informan 10) “Kita semua kader di sini wajib pakai
masker. Hanya petugas Kesehatan dari
Beberapa informan menyatakan bahwa Puskesmas yang pakai APD lengkap.
mereka tidak melayani ibu balita yang tidak Pakaian seperti jas hujan itu.” (informan
membawa sarung sendiri. Mereka meminta ibu 4)
balita untuk kembali untuk membawa sarung
agar anaknya dapat ditimbang. Melakukan Disinfektan Ruang Posyandu
Beberapa informan menyatakan bahwa mereka
“Kalau ada ibu balita yang tidak bawa bekerja sama dengan aparat desa untuk
sarung, kami suruh pulang dulu ambil melakukan disinfektan ruang Posyandu yang
sarungnya. Karena sudah diumumkan mereka gunakan. Kegiatan disinfektan ini
satu hari sebelumnya wajib bawa sarung dilakukan sehari sebelum hari posyandu.
kalau penimbangan.” (Informan 7)
“Kita minta tolong ke petugas desa
Sedangkan bagi ibu yang mempunyai supaya Posyandu kami di-disinfektan
anak balita tidak diwajibkan membawa sarung juga kalau mereka sedang keliling desa
karena penimbangan balita tidak menggunakan melakukan disinfektan.” (informan 7)
dacin, melainkan timbangan injak. Meski
demikian, kader secara rutin melakukan Namun beberapa informan menyatakan
disinfektan pada permukaan timbangan injak bahwa mereka tidak melakukan disinfektan
tersebut untuk menghindari penularan virus karena Posyandu mereka di bawah kolong
corona. rumah warga, jadi masih terhitung ruang
terbuka. Ada juga yang beralasan bahwa
“Jadi lebih cape sebenarnya. Karena mereka kurang tahu soal kebijakan disinfektan
kita harus semprot dan lap terus itu untuk Posyandu.
timbangan. Dulu kan langsung naik,
timbang” (Informan 4) “Seingat saya tidak pernah dikasi
disinfektan. Mungkin karena ruang
“Selama pandemi, setiap kali ada yang terbuka. Dan Posyandu dilakukan hanya
sudah ditimbang, kita bersihkan lagi sekali. Beda seperti masjid dan pasar,
timbangannya. Kalau yang dacin kan ramai setiap hari.” (informan 3)
tinggal ganti sarung saja. Dulunya, tidak
pernah dibersihkan ini timbangan. “Posyandu kami tidak disinfektan.
Sarungnya juga cuma pakai satu saja.” Mungkin karena di ruang terbuka. Tapi
(Informan 6) kami bersihkan sebelum hari Posyandu.”
(informan 10)
Hal ini dibenarkan oleh salah satu bidan
desa yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Kunjungan Rumah (Home Visit)
Campalagian. Informan tersebut menjelaskan Meskipun pemerintah setempat
bahwa selama masa pandemi Covid-19, semua mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan
kader diwajibkan untuk menerapkan protokol sementara pelayanan Posyandu, namun
kesehatan seperti rutin mencuci tangan, beberapa kader berinisiatif untuk tetap
penggunaan hand sanitizer, masker dan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita
menjaga jarak. melalui home visit atau kunjungan rumah.
Home visit juga dilakukan untuk melakukan
imunisasi terutama pada balita target imunisasi.

72 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

harus pakai masker di rumah.”(Informan


“Kami akhirnya melakukan kunjungan ke 5)
rumah-rumah balita, namun khusus
untuk balita yang BGM. Kasian kalau PEMBAHASAN
tidak dipantau pertubuhannya. Jangan Posyandu menjadi kontak pertama
sampai status gizinya makin pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu
buruk”(Informan 4) balita untuk memantau perkembangan
kehamilannya atau tumbuh kembang balitanya
“Kalau saya akhirnya setiap sore kadang (Arif et al., 2020). Posyandu memiliki posisi
kunjungan ke rumah balita, terutama strategis untuk mencegah terjadinya masalah
yang kurus-kurus. Supaya kita bisa tetap stunting di masyarakat, termasuk deteksi dini
pantau status gizinya. Kalau lockdown faktor-faktor risiko stunting yang paling
terus seperti bisa-bisa tidak ada laporan penting, seperti pola asupan gizi ibu dan anak,
pemantauan status gizi.” (Informan 2) pola asuh, higiene dan sanitasi, dan masih
faktor lainnya (Rahmawati & Dewi Sartika,
Selain itu, informan menyatakan bahwa 2020).
mereka melakukan home visit bersama-sama Pelayanan kesehatan di tingkat primer
dengan petugas kesehatan hanya pada keluarga menjadi berubah dan mengganggu pelayanan
yang memiliki balita yang belum lengkap rutin bagi ibu dan balita selama masa pandemi.
imunisasinya. Dalam melaksanakan home visit, Sehingga berakibat pada risiko masalah gizi
mereka tetap menggunakan APD dan mematuhi pada ibu dan risiko stunting pada balita semakin
protokol kesehatan. meningkat (Akseer et al., 2020). Kondisi ini
menjadikan Posyandu menjadi pos pelayanan
“Kalau saya, karena bertugas juga untuk kesehatan yang cukup penting di masa
imunisasi akhirnya kami hanya pandemi.
melakukan kunjungan rumah untuk Selama masa pandemi Covid-19, kader
imunisasi balita yang belum lengkap menyelenggarakan Posyandu sesuai dengan
imunisasinya. Kita kunjungi satu per aturan pemerintah daerah dengan tetap
satu. Tapi susah kalau sekaligus mematuhi aturan pemerintah desa dan menjaga
menimbang. Masyarakat juga.” protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
(Informan 10) Selain itu, pelaksanaan Posyandu juga
dilaksanakan sesuai peningkatan kasus Covid-
“Kami datangi rumahnya satu-satu pakai 19 di wilayah kerja Puskesmas Campalagian.
APD lengkap. Tapi hanya untuk Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa
imunisasi saja. Susah kalau sekalian kegiatan Posyandu tidak dilaksanakan pada
timbang. Karena imunisasi yang bulan April-Mei tahun 2020 atau pada bulan
mendesak.” (Informan 8) tertentu ketika terjadi peningkatan kasus positif
Covid-19 di bulan tersebut. Hal ini sejalan
Namun ada juga kader yang berinisiatif dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh
untuk menjadikan rumahnya sebagai Posyandu Kementerian Kesehatan terkait pelayanan rutin
sementara namun tetap membatasi jumlah pada balita di Posyandu seperti pemantauan
kunjungan sasaran setiap harinya. Ibu balita pertumbuhan dan perkembangan balita,
datang satu per satu ke rumah kader untuk imunisasi dasar, pemberian vitamin A dan obat
melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi pencegahan cacingan. Namun jika Covid-19
badan. meningkat di suatu daerah maka pelaksanaan
pelayanan balita di Posyandu harus ditunda atau
“Waktu itu kalau tidak salah bulan 5, dilakukan secara mandiri di rumah (Kemenkes
kami belum dapat ijin untuk melakukan RI, 2020a).
Posyandu, tapi saya membuka rumah Peran kader sangat penting, terutama di
saya jika ada ibu balita yang ingin masa pandemi ini dimana gerak sosial dibatasi.
menimbang dan mengukur anaknya. Kader tetap berperan aktif dalam
Kasihan juga kalau tidak dipantau. Tapi mengidentifikasi dan menjawab kebutuhan
saya sediakan sabun cuci tangan dan kesehatan masyarakat. Seperti dalam penelitian
ini, kader secara mandiri dapat melaksanakan

73 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

Posyandu dan mengorganisir sasaran dengan bahwa kader Posyandu bertugas dalam
baik. Kader berperan aktif dan mampu menjadi memastikan diri dan kader lainnya dalam
pendorong, motivator dan penyuluh di keadaan sehat untuk membantu pelayanan di
masyarakat . posyandu serta wajib menggunakan alat
Dalam kondisi normal sebelum masa pelindung diri (APD) yang sesuai dengan
pandemi Covid-19, ada beberapa faktor yang prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
mempengaruhi pelaksanaan Posyandu tidak (PPI) minimal masker kain (Garcia Godoy et
efektif. Faktor-faktor tersebut antara lain al., 2020; Kemenkes RI, 2020b)
karakter kader yang kurang aktif, rendahnya Pada penelitian ini, kader Posyandu
peran lintas sektor dan tokoh masyarakat serta menggunakan masker sebagai APD standar
rendahnya keterlibatan ibu dalam pelaksanaan sesuai dengan prinsip PPI yang telah ditetapkan
pemantauan pertumbuhan balitanya. Selain itu, oleh pemerintah. Kepatuhan penggunaan APD
tingkat keaktifan kader juga dipengaruhi oleh oleh kader Posyandu dipengaruhi oleh beberapa
kesibukan mereka sehari-hari dan juga karena faktor antara lain tingkat pengetahuan dan
rendahnya insentif yang mereka terima persepsi kader tentang pentingnya APD yang
(Ambarita, Husna, & Sitorus, 2019). Dalam mempengaruhi praktik penggunaan APD
penelitian ini, kader posyandu melaksanakan (Nirmalarumsari, 2021). Selain faktor
kegiatan Posyandu atas inisiatif mandiri dan pengetahuan, dukungan dari instansi tempat
atas dukungan tenaga kesehatan yang bekerja berupa penyediaan APD berpengaruh
pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan terhadap praktik penggunaan APD (Yanti,
pemerintah setempat. Pradiksa, & Susiladewi, 2021).
Upaya kader dalam melengkapi fasilitas Kader juga membantu petugas
Posyandu tersebut dapat meningkatkan kesehatan dalam melakukan skrining Covid-19
partisipasi ibu membawa balitanya ke Posyandu pada semua pengujung Posyandu dan
untuk pemantauan pertumbuhan. Berbagai memastikan ibu dan balitanya duduk di ruang
penelitian menyebutkan bahwa beberapa tunggu dengan jarak minimal 1 meter dan
permasalahan yang membuat partisipasi ibu ke mengatur jadwal posyandu agar tidak terjadi
Posyandu rendah yaitu kurangnya fasilitas penumpukan pengunjung. Hal tersebut telah
kesehatan, kurangnya kualitas pelayanan sesuai dengan aturan pemerintah tentang tugas
kesehatan di posyandu, dan kurangnya kegiatan dan peran kader dalam pelaksanaan Posyandu
dari pihak Puskesmas sehingga bahwa ibu tidak (Kemenkes RI, 2020b).
tertarik untuk datang membawa anak ke Selain itu, beberapa kader
Posyandu (Lumongga, Sudaryati, & Theresia, melaksanakan Posyandu di ruang terbuka
2020). Namun, keinginan untuk memantau seperti di kolong rumah warga. Hal ini sejalan
pertubuhan balita menjadi alasan utama ibu dengan kebijakan pemerintah bahwa pelayanan
mengunjungi Posyandu setiap bulan (Anwar, kesehatan rutin balita harus dilaksanakan di luar
Khomsan, Sukandar, Riyadi, & Mudjajanto, gedung dengan tetap mematuhi prinsip
2011; Nazri et al., 2016) pencegahan penularan Covid-19 yang telah
Dalam pelaksanaan Posyandu, petugas diatur oleh pemerintah setempat. Pada
kesehatan dan kader Posyandu berupaya pelaksanaan Posyandu, tenaga kesehatan dan
melengkapi sarana dan fasilitas yang ada di kader Posyandu harus memastikan bahwa
Posyandu agar sesuai standar protokol semua yang hadir pada kegiatan posyandu
kesehatan pencegahan penularan Covid-19 seperti ibu dan balitanya, termasuk petugas
seperti penyediaan tempat cuci tangan, sabun, kesehatan dan kader posyandu itu sendiri harus
dan air mengalir, serta tersedianya tempat dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan
duduk yang mengatur jarak fisik antar adanya gejala Covid-19 seperti batuk, pilek,
pengunjung. Hal ini menunjukkan komitmen demam dan memastikan suhu tubuh tidak boleh
yang tinggi pada kader Posyandu. Komitmen lebih dari 37,5o C. Semua yang hadir di
tersebut berimplikasi pada keputusan individu Posyandu harus menggunakan masker termasuk
untuk tetap menjalankan tugas dan fungsi- balita dan harus menjaga jarak pelayanan antara
fungsinya sebagai kader Posyandu meskipun petugas dan sasaran (Kemenkes RI, 2020a).
pada masa pandemi Covid-19 (Bidayati, 2017). Untuk pelayanan imunisasi, kader
Berdasarkan petunjuk tekis pelaksanaan Posyandu dan petugas kesehatan melakukan
Posyandu di masa pandemi Covid-19 dijelaskan home visit dengan mengatur waktu kunjungan

74 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

secara bergiliran ke rumah bayi dan baduta DAFTAR PUSTAKA


yang menjadi sasaran imunisasi. Home visit Akseer, N., Kandru, G., Keats, E. C., & Bhutta,
tersebut dilakukan ketika Posyandu tidak Z. A. (2020). Covid-19 pandemic and
dilaksanakan sesuai jadwal karena adanya mitigation strategies: Implications for
kebijakan pemerintah setempat untuk tidak maternal and child health and nutrition.
melaksanakan Posyandu sehingga kegiatan American Journal of Clinical Nutrition,
pemantauan pertumbuhan dan pelayanan 112(2), 251–256. https://doi.org/
imunisasi pun tertunda. Inisiatif kader tersebut 10.1093/ajcn/nqaa171.
telah sesuai dengan kebijakan pemerintah agar Ambarita, L. P., Husna, A., & Sitorus, H.
kader dan petugas kesehatan tetap memastikan (2019). Pengetahuan kader Posyandu,
pemberian imunisasi lengkap kepada balita para ibu balita dan perpektif tenaga
meskipun di masa pandemi Covid-19 kesehatan terkait keaktifan Posyandu di
(Kemenkes RI, 2020b). Selain itu, beberapa Kabupaten Aceh Barat. Buletin
kader berinisiatif untuk melakukan pemantauan Penelitian Sistem Kesehatan, 22(3), 147–
pertumbuhan balita secara mandiri melalui 157. Retrieved from %0Apengetahuan
home visit dengan tetap mematuhi protokol kader posyandu, para ibu balita dan
kesehatan pencegahan Covid-19. perspektif...ejournal2.litbang. kemkes.
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak go.id › hsr › article › download%0A.
Maret telah berdampak pada penghentian Anwar, F., Khomsan, A., Sukandar, D., Riyadi,
pelayanan Posyandu pada bulan April dan Mei H., & Mudjajanto, E. S. (2011). High
atau bulan-bulan tertentu pada tahun 2020. participation in the Posyandu nutrition
Beberapa dampak jangka panjang tidak program improved children nutritional
terlaksananya Posyandu antara lain potensi status. Nutrition Research and Practice,
muncul kejadian luar biasa (KLB) akibat tidak 4(3), 208. https://doi.org/10.4162/
tercapainya cakupan imunisasi nasional dan nrp.2010.4.3.208.
meningkatnya masalah gizi pada balita terutama Arif, S., Isdijoso, W., Fatah, A. R., & Tamyis,
stunting (Bappenas RI, 2021). Oleh karena itu A. R. (2020). Strategic Review of Food
peran dan keaktifan kader Posyandu di masa Security and Nutrition in Indonesia.
pandemi ini sangat penting untuk tetap Bappenas RI. (2021). Studi Pembelajaran
memantau pertumbuhan dan perkembangan Penanganan COVID-19 Indonesia (1st
balita sehingga dapat mengantisipasi risiko ed.). Jakarta: Bappenas RI.
meningkatnya kejadian stunting di masa Bidayati, U. (2017). Commitment, Motivation,
pandemi Covid-19. and Performance of Posyandu Cadres.
Advances in Intelligent Systems
KESIMPULAN DAN SARAN Research, 131, 93–97. https://doi.org/
Para kader telah melaksanakan 10.2991/icoi-17.2017.27.
pelayanan Posyandu sesuai dengan aturan yang Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018).
telah ditetapkan oleh kementerian Kesehatan Qualitative Inquiry & Research Design:
dan pemerintah setempat. Kader membuat Choosing Among Five Approaches.
beberapa inovasi dalam pelaksanaan Posyandu SAGE Publication (5th ed.). California:
di masa pandemi seperti menyiapkan fasilitas SAGE Publication. https://doi.org/
cuci tangan darurat, mengatur jadwal 10.13187/rjs.2017.1.30.
kunjungan dan jarak kursi tunggu di Posyandu, Garcia Godoy, L. R., Jones, A. E., Anderson, T.
mewajibkan membawa sarung sendiri dari N., Fisher, C. L., Seeley, K. M. L.,
rumah untuk kegiatan penimbangan balita serta Beeson, E. A., … Sullivan, P. D. (2020).
melakukan disinfektan ruang Posyandu. Facial protection for healthcare workers
Pemerintah daerah perlu mendukung during pandemics: A scoping review.
pelaksanaan Posyandu secara rutin seperti BMJ Global Health, 5(5), 1–9.
menjamin ketersediaan APD bagi kader https://doi.org/10.1136/ bmjgh-2020-
posyandu, ibu dan balitanya. Selain itu, setiap 002553.
Posyandu perlu menyiapkan tempat cuci tangan Kemenkes RI. (2012). Kurikulum dan Modul
permanen yang sesuai dengan standar sanitasi Pelatihan Kader Posyandu (1st ed.).
yang baik. Hal ini akan mendukung efektivitas Jakarta: Kemenkes RI.
pelayanan Posyandu di masa pandemi.

75 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 7, Nomor Khusus, November 2021 Inovasi Pelaksanaan Posyandu Selama Masa Pandemi ...

Kemenkes RI. (2020a). Panduan Kesehatan Qian, M., & Jiang, J. (2020). Covid-19 and
Balita Pada Masa Pandemi Covid-19. Social Distancing. Journal of Public
Kemenkes RI. Health, (Mikulska 2019). https://doi.org/
Kemenkes RI. (2020b). Petunjuk Teknis 10.1007/s10389-020-01321-z.
Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi Rahmawati, N. D., & Dewi Sartika, R. A.
Covid-19. Kemenkes RI. Retrieved from (2020). Cadres’ role in Posyandu
https://covid19.kemkes.go.id/ protokol- revitalization as stunting early detection
covid-19/petunjuk- teknis- pelayanan- in Babakan Madang Sub-District, Bogor
imunisasi-pada-masa- pandemi-covid- District. ASEAN Journal of Community
19/#.X6IYy6ozbIU. Engagement, 4(2), 485–499.
Lumongga, N., Sudaryati, E., & Theresia, D. https://doi.org/10.7454/ajce.v4i2.1055.
(2020). The Relationship of Visits to Rinayati, Erawati, A. D., & Wahyuning, S.
Posyandu with the Nutrition Status of (2020). Gambaran tingkat pengetahuan
Toddlers in Amplas Health Center. dan kinerja kader kesehatan. Jurnal
Budapest International Research and Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
Critics Institute (BIRCI-Journal): Kendal, 10(3), 359–364.
Humanities and Social Sciences, 3(3), Sari, N., Chiani, S. H., & Astuti, W. (2020).
2165–2173. https://doi.org/ 10.33258/ Tingkat Pengetahuan Kader Tentang
birci.v3i3.1149. Kegiatan Posyandu Di Posyandu
Nazri, C., Yamazaki, C., Kameo, S., Herawati, Beringin Jaya Dusun Poto Tahun 2019.
D. M. D., Sekarwana, N., Raksanagara, Jurnal Kesehatan Dan Sains, 3 (2)(2), 1–
A., & Koyama, H. (2016). Factors 9.
influencing mother’s participation in WHO. (2020). Covid-19: Physical Distancing.
Posyandu for improving nutritional status Retrieved from Physical distancing helps
of children under-five in Aceh Utara limit the spread of COVID-19 – this
district, Aceh province, Indonesia. BMC means we keep a distance of at least 1m
Public Health, 16(1), 1–9. https://doi.org/ from each other and avoid spending time
10.1186/s12889-016-2732-7. in crowded places or in groups.
Nicola, M., Alsafi, Z., Sohrabi, C., Kerwan, A., World Food Programme. (2020). Covid-19:
Al-Jabir, A., Iosifidis, C., … Agha, R. Economic and Food Security
(2020). The socio-economic implications Implications. Retrieved from
of the coronavirus pandemic (COVID- https://docs.wfp.org/api/documents/WFP
19): A review. International Journal of -0000116063/ download/?_ga=2.
Surgery, 78(January), 185–193. 119036809.1075483963. 603094778-
https://doi.org/10.1016/j.ijsu.2020.04.018 1862813034.1603094778.
Nirmalarumsari, C. (2021). Hubungan tingkat Yanti, N. P. E. D., Pradiksa, H., & Susiladewi,
pengetahuan, sikap, kedisiplinan perawat I. A. M. V. (2021). Gambaran
dengan penggunaan APD di masa pengetahuan perawat tentang APD dan
pandemi Covid-19 di Puskesmas Wara kebersihan tangan di Masa Pandemi
Selatan Kota Palopo. Jurnal Kesehatan Coronavirus Disease 2019. Jurnal
Luwu Raya, 8(1), 21–30. Keperawatan, 13(1), 213–226.

76 Jurnal Kesehatan Manarang

You might also like