Professional Documents
Culture Documents
Bahan Ajar Sma Program Linear - Sopi Maryani
Bahan Ajar Sma Program Linear - Sopi Maryani
SISTEM PERTIDAKSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL
Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Menjelaskan program linear dua variabel 4.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
dan metode penyelesaiannya dengan berkaitan dengan program linear dua
menggunakan masalah kontekstual variable
3.2.1 Menjelaskan konsep pertidaksamaan linear 4.2.1 Membuat sketsa grafik daerah himpunan
dua variable penyelesaian pertidaksamaan linear dua
3.2.2 Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan variabel.
linear dua variabel Membuat sketsa grafik daerah himpunan
3.2.3 Menjelaskan tahapan menggambar sketsa 4.2.2 penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
grafik dan daerah himpunan penyelesaian dua variabel
pertidaksamaan linear dua variabel
Menjelaskan tahapan menggambar sketsa
3.2.4 grafik dan daerah himpunan penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear dua variabel
►Tujuan Pembelajaran
Sebagai dasar untuk mempelajari Program Linear ini kita harus mempelajari dasar-dasarnya
sebagai berikut :
1. x > 0 mempunyai nilai persamaan x = 0. Maka daerah himpunan penyelesaian (Hp) adalah :
Pertidaksamaan linear dua variable adalah kalimat terbuka matematika yang memuat dua
variable, dengan masing masing variable berderajat satu dan dihubungkan dengan tanda
ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan yang dimaksud adalah > , < , > , <
Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk umum persamaan
linear dua variabel. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perbedaannya terletak pada tanda
ketidaksamaan. Pada persamaan digunakan tanda “ = ”, sedangkan pada pertidaksamaan digunakan
tanda “ >, <, ≥, atau ≤ “.
ax + by > c
ax + by < c
ax + by ≥ c
ax + by ≤ c
Dengan :
a = koefisien dari x, a ≠ 0
b = koefisien dari y, b ≠ 0
c = konstanta
a, b, dan c anggota bilangan real.
Penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linear dua variabel berupa pasangan terurut (a, b) yang
memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel. Semua penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel disatukan dalam suatu himpunan penyelesaian. Himpunan penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan linear dua variabel biasanya disajikan dalam bentuk grafik pada bidang koordinat
cartesius. Langkah-langkah yang harus diambil untuk menggambar kan grafik penyelesaian dari
per tidaksama an linear dua variabel, hampir sama dengan langkah-langkah dalam menggambarkan
grafik persamaan linear dua variabel.
Berikut ini langkah-langkah mencari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel.
a. Ganti tanda ketidaksamaan >, <, , atau dengan tanda “ = “
b. Tentukan titik potong koordinat cartesius dari persamaan linear dua variabel dengan kedua
sumbu.
1. Titik potong dengan sumbu x, jika y = 0 diapit titik (x,0)
2. Titik potong dengan sumbu y, jika x = 0 diapit titik (0,y)
c. Gambarkan grafiknya berupa garis yang menghubungkan titik (x,0) dengan titik (0,y). Jika
pertidaksamaan memuat > atau <, gambar kanlah grafik tersebut dengan garis putus-putus.
d. Gunakanlah sebuah titik uji untuk menguji daerah penyelesaian pertidaksamaan.
e. Berikanlah arsiran pada daerah yang memenuhi himpunan penyelesaian pertidaksamaan.
Ambil titik uji (0,0) untuk mendapatkan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 3x + 4y <
12, diperoleh 3(0) + 4(0) < 12 → 0 < 12 (benar).
Ambil titik uji (0,0) untuk menentukan daerah penyelesaian dari 5x + 3y > 15
→ 5x + 3y > 15
→ 5(0) + 3(0) > 15
→ 0 > 15 (tidak memenuhi)
Oleh karena (0,0) tidak memenuhi 5x + 3y > 15 maka himpunan penyelesaiannya berada di sebelah
kanan kurva. Kurva pertidaksamaan tersebut digambarkan dengan garis putus-putus :
Jika Anda memiliki dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel, dan pertidaksamaan
tersebut saling berkaitan maka terbentukl ah suatu sistem. Sistem inilah yang dinamakan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.
Contoh 3 :
Tentukan daerah penyelesaian dari system pertidaksamaan linear berikut :
5x + 4y < 20
7x + 2y < 14
x>0
y>0
Penyelesaian :
Gambarkan setiap garis batas dari system pertidaksamaan linear dua variable, yaitu 5x + 4y = 20,
7x + 2y = 14, x = 0 (sumbu y), y = 0 (sumbu x).
Gunakan titik uji (0,0) pada setiap pertidaksamaan linear dua variable yang diberikan :
→ 5x + 4y < 20
→5(0) + 4(0) < 20
→ 0 < 20 (memenuhi)
Contoh 4 :
Tentukan daerah penyelesaian dari system pertidaksamaan linear berikut :
x + 2y > 6
3x + 2y < 18
x>0
y>0
Penyelesaian :
Lukis keempat garis batas dari system pertidaksamaan linear tersebut, yaitu x + 2y = 6, 3x + 2y =
18, x = 0 (sumbu y) dan y = 0 (sumbu x), seperti pada gambar dibawah ini. Dengan menggunakan
titik uji (0,0), diperoleh hasil akhir berupa daerah penyelesaian dari system pertidaksamaan linear
dua variable yang diberikan seperti gambar berikut yaitu daerah yang berwarna gelap.
1. Gambarkan dan tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variable berikut
ini :
a. 3x + y < 9
b. 4x – 3y > 24
2. Gambarkan dan tentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel berikut
ini :
I
III
2
II
IV V X
O 2 5 9
12 Y
I
6 V
IV
4
III
II
-2 3 6 X
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11sma/siswa/Kelas_11_SMA_Matematika_Siswa_Se
mester_1.pdf
https://jagomatematika.info/rangkuman-lengkap-materi-program-linear.html
https://kulosemprul.com/2017/04/30/materi-program-linear-lengkap-dengan-soal-pembahasan/
https://www.madematika.net/2016/10/sistem-pertidaksamaan-linear-dua_79.html
MODEL MATEMATIKA
Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Menjelaskan program linear dua 4.2 Menyelesaikan masalah kontekstual
variabel dan metode penyelesaiannya yang berkaitan dengan program linear
dengan menggunakan masalah dua variable
kontekstual
3.2.5 Menjelaskan strategi atau tahapan 4.2.3 Membuat model matematika program
menyelesaikan program linear dua linear dua variabel dari masalah
variabel menggunakan masalah kontekstual
kontekstual
3.2.6 Menjelaskan strategi/tahapan
membuat model
matematika program linear dua
variabel dari masalah kontekstual
►Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah), diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan strategi atau tahapan menyelesaikan program linear dua variabel
menggunakan masalah kontekstual dengan benar
2. Menjelaskan strategi/tahapan membuat model matematika program linear dua variabel dari
masalah kontekstualpengertian program linear dua variable dengan baik
3. Membuat model matematika program linear dua variabel dari masalah kontekstual dengan
tepat
Model matematika adalah rumusan matematika yang berupa persamaan, pertidaksamaan, atau
fungsi yang diperoleh dari hasil penafsiran atau terjemahan suatu masalah ke dalam bahasa
matematika. Dengan kata lain, Model Matematika adalah suatu bentuk kalimat matematika yang
paling sederhana dari sebuah soal cerita atau biasanya disebut kalimat verbal matematika.
1. Mengubah Kalimat Verbal Menjadi Model Matematika dalam Bentuk Sistem
Pertidaksamaan.
Dalam program linear untuk mengubah kalimat verbal menjadi model matematika kita gunakan
tabel berikut :
Contoh 1 :
Untuk membuat roti A 200 gram tepung dan 25 gram mentega, Sedangkan
untuk roti B di perlukan 100 gram tepung dan 50 gram mentega. Tepung
yang tersedia hanya 4 kg dan mentega hanya 1,2 kg. Jika harga roti A Rp
400,00 dan roti B Rp. 500,00. Buatlah model matematikanya!
Jawab :
Misalkan banyak roti A = x dan roti B = y, berarti variabel yang lain adalah tepung dan
mentega. Sehingga tabelnya adalah :
Tepung dan mentega paling banyak tersedia masing-masing 4 kg = 4000 gram, 1,2 kg = 1200
gram, jadi tanda pertidaksamaan adalah < , Maka dari tabel di atas dapat kita buat kebentuk
pertidaksamaan menjadi :
200x + 100y < 4000, maka apabila disederhanakan menjadi 2x + y < 40 …. (1)
25x + 50y < 1200, maka apabila disederhanakan menjadi x + 2y < 48 …. (2)
Karena x dan y adalah bilangan bulat bukan negatif maka :
x > 0 … (3)
y > 0 … (4)
Keempat persamaan di atas merupakan merupakan persyaratan yang harus di penuhi disebut
Fungsi Kendala. Harga roti A Rp. 500,00 dan roti B Rp.400,00, maka hasil penjualan dapat
dirumuskan dengan Z = 400x + 500y : Z disebut fungsi objektif atau fungsi sasaran yang dapat
dimaksimumkan atau diminimumkan.
Berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Linda maka diperoleh 3x + 2y = 3.400, sedangkan
berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Wati, diperoleh 2x + 3y = 3.100. Karena x dan y
menunjukkan harga barang maka nilai x dan y harus berupa bilangan real non-negatif sehingga
x ≥ 0, y ≥ 0; x, y ϵ R.
Jadi, model matematika dari masalah di atas adalah :
3x + 2y = 3.400
2x + 3y = 3.100
x ≥ 0, y ≥ 0
x, y ϵ R
Contoh 3 :
Luas lahan parkir 360 m2. Luas rata-rata untuk sebuah mobil 6 m2 dan
untuk sebuah bus 24 m2. Lahan parkir itu tidak dapat memuat lebih dari
25 kendaraan. Buatlah model matematika dari masalah tersebut ?
Penyelesaian :
Misalkan banyak mobil adalah x dan banyak bus adalah y.
Masalah tersebut dapat disajikan dalam tabel berikut.
Karena x dan y menunjukkan banyaknya mobil dan bus maka x dan y harus berupa bilangan
cacah.
Jadi, model matematika dari masalah tersebut adalah :
6x + 24y ≤ 360
x + y ≤ 25
x ≥ 0, y ≥ 0
x, y ϵ R
2. Suatu perusahaan merencanakan membangun rumah untuk 600 orang. Banyaknya rumah yang
akan dibangun tidak lebih dari 120 buah. Rumah jenis I biaya sewanya Rp. 100.000,- tiap bulan
dan ditempati 4 orang, rumah jenis II biaya sewanya Rp. 125.000,- tiap bulan dan ditempati oleh
6 orang. Buatlah model matematikanya?
3. Sebuah pabrik membuat sepeda motor dan sepeda gunung setiap bulan dapat membuat
sebanyak-banyaknya 100 sepeda gunung, sedangkan sepeda motor dapat dibuat sedikitnya 20
buah dan sebanyak-banyaknya 70 buah tiap bulan. Kapasitas produksi pabrik sebanyak-
banyaknya 150 buah kendaraan dalam sebulan. Jika harga setiap sepeda motor 5 juta rupiah dan
harga sepeda gunung 1 juta rupiah.
a. Buatlah model matematikanya ?
b. Tentukan daerah penyelesaian yang sesuai ?
4. Seorang tukang parkir mengelola lahan parkir seluas 588 m2, diperuntukkan untuk menampung
kendaraan jenis bus dan sedan. Luas rata-rata untuk parkir bus adalah 24 m2, sedangkan untuk
sedan memerlukan 6 m2. Lahan parkir tersebut tidak mampu menampung sedan dan bus
melebihi 38 kendaraan. Tentukan model matematika dari permasalahan diatas.
5. Seorang petani memerlukan zat kimia unsur A, B, dan C sebanyak 60 kg, 120 kg, dan 50 kg
untuk memupuk kebun sayurnya. Dalam setiap kaleng pupuk cair mengandung zat A = 1 kg,
zat B = 3 kg, dan zat C = 1 kg. Pupuk kering tiap kantong mengandung zat A = 2kg, zat B = 2
kg, dan zat C = 1 kg. Harga 1 kantong pupuk cair Rp. 30.000,- sedangkan pupuk kering Rp.
25.000,-.
a. Buatlah model matematikanya
b. Tentukan daerah penyelesaiannya
https://setiyaantara.files.wordpress.com/2014/07/modul-program-linear-kur-2013.pdf
http://www.nafiun.com/2014/06/program-linear-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel-
contoh-soal-rumus-cara-menyelesaikan-model-matematika-pembahasan-praktikum.html
NILAI OPTIMUM
Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Menjelaskan program linear dua 4.2 Menyelesaikan masalah
variabel dan metode penyelesaiannya kontekstual yang berkaitan
dengan menggunakan masalah dengan program linear dua
kontekstual variable
►Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah), diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan strategi/tahapan penentuan nilai optimum fungsi objektif dari
masalah program linear dengan metode uji titik pojok dengan benar
2. Menjelaskan strategi/tahapan penentuan nilai optimum fungsi objektif dari
masalah program linear dengan garis selidik dengan tepat
3. Menentukan nilai optimum fungsi objektif pada sebuah permasalahan kontekstual dalam
soal cerita dengan benar
Program linear (linear programming) merupakan model optimasi persamaan linear yang
berkenaan dengan masalah-masalah pertidaksamaan linear. Masalah program linear berarti
masalah nilai optimum (maksimum atau minimum) sebuah fungsi linear pada suatu sistem
pertidaksamaan linear yang harus memenuhi optimasi fungsi objektif.
Dalam banyak situasi, sering dijumpai masalah-masalah yang berhubungan dengan
program linear. Agar masalah optimasinya dapat diselesaikan dengan program linear, masalah
tersebut harus diterjemahkan dalam bentuk model matematika. Program linear biasanya digunakan
untuk menyelesaikan masalah dengan melukis garis-garis dan menunjukkan daerah penyelesaian
dengan memberikan arsiran.
Hal terpenting dalalm masalah Program Linear adalah mengubah persoalan verbal
kedalam bentuk model matematika yang merupakan dari penyajian dari bahasa sehari-hari ke
dalam bahasa matematika yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.
Contoh :
Soal nomor 1
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari Z = 5x + 3y, dengan syarat :
x + 2y < 8, x + y < 6, x > 0, dan y > 0.
Jawab :
Dikarenakan soal sudah merupakan kalimat matematika maka kita langsung mencari daerah
himpunan penyelesaiannya pada diagram cartesius.
Untuk mencari titik potong pertidaksamaan x + 2y < 8 dengan sumbu x dan sumbu y maka kita
ubah pertidaksamaan ke dalam persamaan menjadi x + 2y = 8, maka titiknya :
x y
x 8 0
y 0 4
Maka diperoleh titik (8,0) dan (0,4)
Kemudian Untuk mencari titik potong pertidaksamaan x + y < 6 dengan sumbu x dan sumbu y
maka kita ubah pertidaksamaan ke dalam persamaan menjadi x + y = 6, maka titiknya :
x y
x 6 0
y 0 6
Maka diperoleh titik (6,0) dan (0,6)
Cara mencari titik potongnya yaitu dengan cara meng eleminasi dan mensubstitusi persamaan :
x + 2y = 8 dan x + y = 6, perhatikan :
x + 2y = 8
x + y = 6-
y=2
Titik X y 5x + 3y
0 (0,0) 0 0 0
A(6,0) 6 0 30
B(4,2) 4 2 26
C(0,4) 0 4 12
Soal Nomor 2
Tentukan nilai optimum dari model matematika berikut.
Fungsi objektif : memaksimumkan z = x + y
Kendala: 3x + 2y ≤ 12
x, y ≥ 0
x, y ϵ R
Penyelesaian :
Titik potong garis 3x + 2y = 12 dengan sumbu koordinat disajikan dalam tabel berikut.
x 0 4
y 6 0
(x, y) (0, 6) (4, 0)
Jadi, diperoleh titik potong koordinat (0, 6) dan (4, 0).
Dari Gambar 1, terlihat daerah penyelesaian dari kendala-kendala adalah daerah segitiga OAB,
sehingga diperoleh titik-titik sudut dari daerah penyelesaian adalah O(0, 0), A(4, 0), dan B(0, 6).
Selanjutnya, selidiki nilai bentuk objektif z = x + y untuk masing-masing titik sudut tersebut.
Dari tabel di atas, nilai maksimum bentuk objektif z = x + y adalah 6, yaitu untuk x = 0 dan y = 6.
Garis Selidik
Garis Selidik ialah garis yang digunakan untuk menyelidiki Nilai Optimum (maksimum dan
minimum) yang diperoleh dari fungsi sasaran atau fungsi objektif. Dalam mencari nilai optimum
bentuk objektif dari himpunan penyelesaian selain dengan menggunakan metode titik pojok dapat
juga dicari dengan garis selidik.
Langkah-Langkah Mencari Nilai Optimum Dengan Menggunakan Garis Selidik :
1. Buatlah garis ax + by = k, dimana ax + by merupakan bentuk obektif yang dicari nilai
optimumnya. Untuk mempermudah ambil k = ab
2. Buatlah garis-gairs sejajar ax + by = k, yaitu dengan cara mengambil k yang berbeda atau
menggeser garis ax + by = k, ke kiri atau ke kanan.
– Jika ax + by = k1, adalah garis paling kiri pada daerah himpunan penyelesaian yang melalui
titik (x1, y1,), k1 = ax1 + by1 maka merupakan nilai minimum
Contoh :
Dengan menggunakan garis selidik tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi objektif :
Z = 2x + 3y pada daerah fisible yang ditunjukan pada gambar dibawah ini :
Jawab :
Untuk memnentukan maksimum dan minimum, yang pertama dilakukan adalah dengan membuat
persamaan garis dari fungsi objektif yang diketahui yaitu 2x + 3y = 6, dan kita namai dengan garis
g.
Perhatikan gambar dibawah ini :
Sumber :
http://www.nafiun.com/2014/06/nilai-optimum-suatu-fungsi-objektif-program-linear-fungsi-
objectif-cara-menentukan-contoh-soal-rumus-pembahasan-metode-uji-titik-sudut-metode-
garis-selidik-matematika.html
►Tujuan Pembelajaran
Masalah 1
Santi berbelanja di toko peralatan sekolah dengan uang yang tersedia Rp250.000,00. Harga
setiap barang di toko tersebut telah tersedia di daftar harga barang sehingga Santi dapat
memperkirakan peralatan sekolah apa saja yang sanggup dia beli dengan uang yang dia miliki.
Berdasarkan daftar harga, jika Santi membeli 2 seragam sekolah dan 3 buku maka dia masih
mendapatkan uang kembalian.
Sumber : supplier-stationery-grosir.blogspot.com
Alternatif Penyelesaian:
Dengan memisalkan harga seragam sekolah = 𝑥 dan harga buku = 𝑦 maka permasalahan di atas dapat dimodelkan
sebagai berikut:
Santi membeli 2 seragam sekolah dan 3 buku serta uang kembalian berarti 𝟐𝒙 + 𝟑𝒚 < 𝟐𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎
Untuk menentukan himpunan penyelesaian, kita pilih 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi. Selengkapnya kita sajikan pada tabel
berikut.
Tabel 1: Semua kemungkinan nilai 𝒙 dan 𝒚 yang memenuhi 𝟐𝒙 + 𝟑𝒚 < 𝟐𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝒙 (Rp) 𝑦 (Rp) 2𝑥 + 3𝑦 (Rp) Uang Kembalian (Rp)
20.000 5.000 55.000 195.000
30.000 6.000 78.000 172.000
40.000 10.000 110.000 140.000
50.000 20.000 160.000 90.000
... ... ... ...
Tabel di atas masih dapat dilanjut hingga tak hingga banyaknya nilai 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi.
i. Untuk mengisi tabel di atas, berikan penjelasan jika x = 0 dan y = 90.000.
ii. Menurut kamu, berapa harga paling mahal satu baju dan harga paling mahal satu buku yang mungkin dibeli
oleh Santi? Berikan penjelasan untuk jawaban yang kamu berikan.
Dengan demikian pasangan nilai 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi, dapat kita tuliskan dalam himpunan dan terdapat banyak
nilai 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi pertidaksamaan 2𝑥 + 3𝑦 < 250.000, tetapi kamu harus mempertimbangkan nilai 𝑥 dan
𝑦 dengan realita yang ada. Secara geometris, himpunan penyelesaian di atas, diilustrasikan sebagai berikut.
Gambar 1. Daerah pernyelesaian pertidaksamaan 2𝑥 + 3𝑦 < 250.000
Keterangan gambar:
• Daerah yang tidak diarsir adalah daerah yang memenuhi.
Dengan melihat spasi pada grafik di atas, kita dapat menemukan tak hingga banyaknya pasangan x dan y yang terletak
pada daerah yang memenuhi. Misalnya 𝑥 = 100.000, dan 𝑦 = 10.000, sedemikian sehingga menjadikan
pertidaksamaan bernilai benar, karena 200.000 + 30.000 = 230.000 < 250.000. Tentunya, kamu dapat memilih
titik yang tak hingga banyaknya yang terdapat pada daerah penyelesaian.
Masalah 2
Seorang ibu rumah tangga mempunyai 1,6 kg tepung beras dan 2,4 kg tepung terigu untuk
membuat kue jenis A dan B. Setiap kue A memerlukan 160 gram tepung beras dan 200 gram
tepung terigu, sedangkan setiap kue B memerlukan 120 gram tepung beras dan 300 gram
tepung terigu. Ia hendak membuat lebih dari 2 loyang kue A dan sekurang-kurangnya satu
loyang kue B. Dalam berapa carakah dua jenis tepung itu dapat digunakan untuk membuat dua
jenis kue? Lalu, tentukan jumlah loyang kue terbanyak yang dapat dibuat..
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan 𝑥 dan 𝑦 sebagai dua variabel yang hendak dihitung nilainya di mana 𝑥 mewakili banyak kue A serta
𝑦 mewakili banyak kue B.
Analisis kasus:
• Setiap kue A dan setiap kue B memerlukan masing-masing 160 gram dan 120 gram tepung beras. Tepung beras
yang tersedia 1.600 gram. 𝑥 kue A memerlukan 𝑥 kali 160 gram dan 𝑦 kue B memerlukan 𝑦 kali 120 gram
tepung beras, sehingga banyak tepung beras yang diperlukan untuk membuat 𝑥 kue A dan 𝑦 kue B adalah
(160𝑥 + 120𝑦) gram. Hanya tersedia 1.600 gram tepung beras, maka (160𝑥 + 120𝑦) gram tidak boleh
melebihi 1.600 gram. Jadi, pertidaksamaan yang dapat disusun adalah:
160𝑥 + 120𝑦 ≤ 1.600, di mana 𝑥 dan 𝑦 ∈ 𝐵 (bilangan bulat).
• Setiap kue A dan setiap kue B masing-masing memerlukan 200 gram dan 300 gram tepung terigu, dari 2.400
gram tepung terigu yang tersedia. 𝑥 kue A memerlukan 𝑥 kali 200 gram dan 𝑦 kue B memerlukan 𝑦 kali 300
gram tepung terigu, sehingga banyak tepung terigu yang diperlukan untuk membuat 𝑥 kue A dan 𝑦 kue B adalah
(200𝑥 + 300𝑦) gram. Hanya tersedia 2.400 gram tepung terigu, maka (200𝑥 + 300𝑦) gram tidak boleh
melebihi 2.400 gram. Jadi, pertidaksamaan yang dapat disusun adalah:
200x + 300y ≤ 2.400, 𝑥 dan 𝑦 ∈ 𝐵.
• Ia berencana membuat lebih dari 2 loyang kue A, maka 𝑥 > 2.
• Sekurang-kurangnya satu loyang kue B, maka 𝑦 ≥ 1.
Latihan
1. Produsen Sepatu
Produsen sepatu membuat 2 model sepatu menggunakan 2 bahan yang berbeda. Komposisi model pertama
terdiri dari 200 gr bahan kulit asli dan 150 gr bahan kulit sintetis. Sedangkan komposisi model kedua terdiri
dari 180 gr bahan kulit asli dan 170 gr bahan kulit sintetis. Persediaan di gudang bahan kulit asli 76 kg dan
bahan kulit sintetis 64 kg. Harga model pertama adalah Rp. 500.000,00 dan model kedua Rp. 400.000,00.
Tentukan banyaknya sepatu model pertama dan model kedua yang harus diproduksi untuk memaksimumkan
profit.
2. Resep Obat
Seorang pasien diberi resep oleh dokternya agar mengkonsumsi kalsium dan zat besi sedikitnya 60 gram dan
30 gram. Apabila dalam satu kapsul yang akan diberikan dokter mengandung 5 gram kalsium dan 2 gram zat
besi serta dalam satu tablet mengandung 2 gram kalsium dan 2 gram zat besi. Apabila di apotek, harga satu
kapsul adalah Rp 1.000,- sedangkan harga satu tabtel adalah Rp 800,-, maka hitunglah biaya minimun yang
harus dikeluarkan agar kebutuhan kalsium dan zat besi yang diberikan dokter terpenuhi.
3. Perusahaan Tekstil
PT Iguana Tekstil memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis produk, yaitu kain sutera dan kain
wol. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku benang wol dan
tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg per hari dan
tenaga kerja 40 jam per hari. Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 juta untuk kain
sutera dan Rp 30 juta untuk kain wol. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah unit setiap jenis
produk yang akan diproduksi setiap hari agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal?
►Sumber Referensi
➢ Manullang, Sudianto; dkk. 2017. Matematika Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Kemendikbud.
➢ Noormandiri, B.K. 2017. Matematika untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib. Jakarta : Phibeta Aneka Gama