You are on page 1of 3

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam kegiatan ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Telah diperoleh sistem pengukuran tegangan-regangan rosette strain

gauge dengan 3 axis, objek pengukuran menggunakan batang beam

bermaterial Stainless Steel dengan metode pengujian menggunakan engsel

rol serta pembebanan terpusat dengan variasi beban yang berbeda.

2. Telah diperoleh sistem pengukuran tegangan-regangan rosette strain

gauge yang dikombinasikan dengan jembatan wheastone (Quarter Bridge)

dan Operational Amplifier(Op-Amp) INA 125 sebagai penguat output

dari pengukuran sensor yang telah diperkuat 1000x. kemudian data di olah

menggunakan mikrokontroller Arduino uno untuk selanjutnya dapat di

program dalam mengatur besaran konversi yang diinginkan, sebagai

penghubung komunikasi serial ke radio serta penampilan data. Aplikasi

yang digunakan untuk menampilkan data adalah Arduino IDE, Hterm dan

PLX-DAQ. Sedangkan aplikasi untuk menyimpan data adalah Microsoft

Excel.

3. Telah diperoleh hasil dari perhitungan pengujian tegangan-regangan

sensor rosette strain gauge dari axis X dengan rata-rata regangan sebesar

0,000679373, dari axis Y dengan rata-rata regangan sebesar 0,000230607,

dari axis z dengan rata-rata regangan sebesar 0,00015721. dari axis X

87
88

dengan rata-rata tegangan sebesar 129080933,3 N/m2. dari axis Y dengan

rata-rata tegangan sebesar 44296720 N/m2. Dari axis Z sebesar 30027110

N/m2.

4. Telah diperoleh nilai rata-rata presentase % error sebesar 97% dari

perbandingan tegangan teoritis dengan perbandingan pengukuran.

Kesalahan pengukuran masih sangat besar maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor dari kesalahan pengukur.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebagai saran untuk

menyempurnakan alat dan pengembangan penelitian ini yaitu:

1. Pemasangan sensor harus benar-benar merekat dengan baik agar sensor

dapat memberikan hasil yang akurat.

2. Menggunakan satu rangkain yang telah meliputi 3 penguat.

3. Gunakan kabel penghubung yang panjang dan bagus agar pemasangan

kabel merekat dengan erat.

4. Keluaran dari pemograman Arduino sebaiknya sudah dalam besaran

regangan.

5. Lakukan kalibrasi mikrokontroller arduino agar dapat menganalisis

ketelitian dari mikrokontroller dalam pembacaan sensor dan output

tegangan.

6. Untuk inovasi dan kemajuan dari alat ini gunakan objek pengujian

menggunakan prototype rangka chassis secara real.


89

You might also like