You are on page 1of 28

Makalah Tata Ruang Udara pada Gedung

Disusun Oleh

Tegar Septian Mboro (2106090072)


Raimundus Eo (2106090044)
Yohanes Florian Batista (2106090075)
Yohanis Y.Y. Pandie (2106090077)
Oskar Yohanes Katoda (21060900
Roberth Djolawang (21060900
Redna Frebarani (2106090069)

Mata Kuliah: Utilitas II

Dosen Pengampu: Maria L. Hendrik S.T., M.T

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS SAINS & TEKNIK

PRODI ARSITEKTUR

TAHUN 2023

I
KATA PENGANTAR

Dengan penyertaan Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan berkat -Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Tata ruang udara pada gedung
Makalah ini membahas tentang tata ruang udara pada gedung, yang merupakan salah satu
aspek penting dalam desain dan pengelolaan gedung modern.

Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan gedung modern semakin


meningkat dan memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, perencanaan
tata ruang udara pada gedung menjadi sangat penting dalam menjamin kualitas udara di dalam
gedung dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.

Makalah ini mencakup berbagai aspek penting dari tata ruang udara pada gedung,
termasuk prinsip dasar, komponen sistem, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas udara,
pemilihan sistem, perawatan dan pemeliharaan, serta efisiensi energi. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tata ruang udara pada gedung dan
membantu untuk mengoptimalkan penggunaan gedung modern secara lebih efektif.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat.

II
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................... ii

Daftar Isi...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

Latar Belakang................................................................................................1

Rumusan Masalah...........................................................................................2

Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

HVAC.............................................................................................................3

Ventilasi..........................................................................................................7

AC.................................................................................................................15
BAB III PENUTUP................................................................................................. 24

Kesimpulan...................................................................................................24

Daftar Pustaka............................................................................................................25

III
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Daerah di Indonesia kebanyakan kurang memberikan kenyamanan karena udaranya panas (23
-34°C), kotor (berdebu, berasap) dan angin tidak menentu, khususnya pada bangunan tinggi
dimana angin mempunyai kecepatan tinggi. Karena keadaan alam yang demikian, maka
diperlukan suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan dengan menggunakan alat penyegaran
udara (aircondition).

Sistem tata udara gedung adalah sistem yang dirancang untuk mengatur sirkulasi udara di
dalam gedung, termasuk pengaturan suhu, kelembapan, dan kualitas udara di dalam gedung.
Sistem tata udara gedung bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi
penghuni gedung.

Komponen utama dari sistem tata udara gedung meliputi unit udara, saluran udara, dan
peralatan kontrol. Unit udara adalah perangkat yang digunakan untuk menghasilkan udara
bersih dan mengatur suhu dan kelembapan udara. Saluran udara adalah sistem saluran yang
menghubungkan unit udara dengan ruang di dalam gedung. Peralatan kontrol adalah perangkat
yang digunakan untuk mengontrol suhu dan kelembapan udara.

Dalam menjaga kualitas udara di dalam gedung, sistem tata udara gedung juga harus
dilengkapi dengan perangkat pembersih udara seperti filter udara dan sistem ventilasi yang
memadai. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan partikel dan bahan kimia berbahaya dari
udara dalam gedung, sehingga memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi penghuni gedung.

1
Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang dan memilih sistem tata udara yang tepat untuk gedung?

2. Bagaimana cara memelihara dan merawat sistem tata udara gedung agar tetap berfungsi
dengan baik?

3. Bagaimana memastikan bahwa kualitas udara di dalam gedung memenuhi standar kesehatan
yang ditetapkan?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi energi sistem tata udara pada gedung?

5. Bagaimana cara meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional sistem tata
udara gedung?

Tujuan

1) Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya tata udara pada gedung dan manfaat yang
dihasilkan.

2) Meningkatkan kemampuan merancang, memilih, dan memelihara sistem tata udara pada
gedung agar berfungsi dengan baik.

3) Mengatasi masalah kualitas udara di dalam gedung agar memenuhi standar kesehatan dan
kenyamanan.

4) Meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional gedung dengan memilih
sistem tata udara yang tepat dan melakukan perawatan secara teratur.

2
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN

HVAC adalah suatu sistem pengkondisian tata udara yang memiliki fungsi mengontrol suhu,
kelembaban, kebersihan, pola aliran udara, dan tekanan udara dalam suatu ruangan termasuk
gedung bertingkat untuk mencapai kondisi yang nyaman bagi para pengguna ruangan.
Singkatnya, sistem tata udara (HVAC) ini memiliki definisi sebagai suatu proses pengontrol
udara untuk mendapatkan suhu dan kelembaban udara yang bagus untuk mengatasi udara yang
panas. Kemudian untuk sistem pengkondisian udara sendiri dibagi menjadi dua yaitu
pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja dan juga pengkondisian untuk industri.

Fungsi

Berdasarkan fungsinya secara umum, sistem tata udara (HVAC) yang ada di Gedung
bertingkat memiliki banyak fungsi, beberapa di antaranya yaitu:

1. Mengontrol Suhu

Salah satu fungsi sistem tata udara (HVAC) di gedung bertingkat yang dengan jelas kita
ketahui yaitu mengontrol suhu. Sebagaimana definisinya, sistem tata udara (HVAC) ini
dapat digunakan untuk mengontrol suhu suatu ruangan atau Gedung agar pengguna di
dalamnya dapat merasa nyaman karena suhu di sekitarnya sesuai dengan yang mereka
butuhkan.

2. Mengatur kelembaban

Banyak daerah di Indonesia yang didominasi oleh udara panas dan juga kotor seperti
berdebu, dsb. Untuk itu, sistem tata udara ini memiliki fungsi untuk mengatur kelembaban
suatu ruangan sehingga dapat mencapai kelembaban udara yang ideal. Dengan idealnya
kelembaban udara tersebut dapat menjadikan udara di ruangan lebih nyaman.

3. Memperlancar distribusi karbondioksida

3
Dengan adanya ventilasi dalam system tata udara (HVAC), dapat memperlancar distribusi
karbondioksida di suatu ruangan sehingga udara di dalam ruangan atau Gedung tersebut
tetap sehat dan aman HVAC sendiri terdiri dari Heating

Apa Itu Penghangat Ruangan?

Alat ini dipakai untuk memanaskan ruangan (cenderung berukuran kecil) dan biasanya dipakai
secara portable ataupun menempel pada dinding. Kedua model ini diciptakan agar bisa
disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika ruangan anda termasuk besar, mungkin anda memerlukan beberapa alat lagi untuk
mengakomodir hal tersebut.

Alat ini menyediakan panas terfokus dan terlokal, sehingga sangat cocok terlebih untuk orang
– orang ynag berusia lanjut, sakit ataupun yang memiliki mobilitas terbatas.

Sumber Pemanas Sekunder


Idealnya, penghangat ruangan lebih baik digunakan sebagai sumber pemanas sekunder
ataupun tambahan saja. Karena satu perangkat pemanas terbatas untuk menghangatkan dalam
volume ruang tertentu. Jika anda menginginkan volume panas yang lebih tinggi , mungkin
dapat memakai beberapa perangkat dalam satu ruang.

Pertimbangan Pemakaian

4
Ketika memutuskan memakai atau menggunakan penghangat ruangan, beberapa pertimbangan
tentu perlu diperhatikan untuk tujuan yang anda inginkan. Berikut ini penjelasan untuk
kebutuhan anda

1. Anda menginginkan pemanas ruangan selama beberapa jam : untuk hal ini, anda
perlu memakai jenis penghangat ruangan konvektor. Jenis pemanas ini merupakan
pilhian tepat jika anda membutuhkan pemanas selama beberapa jam sekaligus. Walaupun
cenderung membutuhkan waktu lebih lama ketika proses penghangatan, namun jenis
pemanas ini mudah dalam segi penggunaan lewat fitur – fitur seperti termostat maupun
timer.
2. Anda menginginkan penghangat ruangan dalam waktu singkat : Jika anda
menginginkan waktu yang lebih singkat, anda perlu memakai jenis penghangat radiant
heaters atau pemanas bercahaya. Jenis radiant heaters fokus memanaskan apa yang ada
didepan alat, untuk itulah tidak begitu membutuhkan waktu yang lama. Tidak seperti tipe
sebelumnya (penghangat konvektor) , radiant tidak mencapat tingkat panas yang merata,
juga tidak memiliki fitur termostat ataupun timer.

5
Jenis Berdasar Bahan Bakar
Penghangat ruangan memiliki 2 jenis pilihan pemakaian bahan bakar, seperti penghangat
berbahan bakar gas maupun listrik. Adanya dua pilihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Baik gas maupun listrik, masing masing memiliki faktor kelebihan maupun kekurangannya
sendiri – sendiri. Penghangat ruangan dapat menkonsumsi banyak energi dan jika dipakai
untuk rentang waktu lama tentu saja meningkatkan biaya yang lebih banyak daripada sistem
pemanas central. Dilansir dari cse.org.uk , berikut penjelasannya
Penghangat Listrik
Penghangat listrik dianggap efisien 100% dengan mengubah energi listrik menjadi panas.
Namun, hal tersebut juga bukan berarti pemakaian listik juga efisien dari segi biaya.

Untuk memperkirakan biaya, anda pelru melihat peringkat daya, yang mana ditunjukkan
dalam kilowatt (kW). Jika semakin tinggi peringkat, itu juga menghasilkan panas yang lebih
tinggi pula, namun segi biaya mungkin juga lebih tinggi.
Tentu saja, pemilihan penghangat ruangan tipe listrik perlu dipertimbangkan matang – matang.
Jika anda memilih secara sembarang, mungkin anda akan berurusan dengan tagihan – tagihan
yang tidak terduga, namun mungkin saja anda tidak begitu merasakan dampak dari pemakaian
alat ini.

Jika anda berencana memilih jenis penghangat listrik , beberapa pertimbangan berikut bisa
anda dapatkan dengan menilik beberapa fitur didalamnya

 Usahakan penghangat memiliki timer. Namun jika tidak, anda bisa membeli timeswitch
untuk steker di tempat penjualan
 Hindari pemakaian waktu yang lama ketika berada di jam sibuk
 Termostat dapat mengurangi biaya operasional, walaupun mengurangi banyak faktor
yang juga mengurangi biaya operasional seperti ukuran kamar , tingkat isolasi serta
beberapa hal lain

6
Penghangat Gas
Pemanas gas berbeda listrik, pemanas gas biasanya cenderung lebih terjangkau daripada
penghangat listrik. Walau begitu, jika meniliki perbandingan efisiensi dengan pemanas listrik,
tidak semua energi gas dapat diubah menjadi output panas ke dalam ruangan( beberapa hilang
sebagai gas buang, kelembaban dan penciptaan cahaya).

Ketika membeli jenis penghangat ruangan gas, pertimbangannya ialah perlunya memeriksa
peraturan keselamatan saat ini, adanya ventilasi gas pembakaran serta kelembapan di luar
rumah ataupun apakah ada cerobong asap dirumaha anda. Ini berguna sebagai unsur keamanan
ketika terjadi kebocoran.

Definisi Ventilasi

Adalah proses pertukaran udara dengan cara pengeluaran udara terkontaminasi dari suatu ruang
kerja, melalui saluran buang, dan pemasukan udara segar melalui saluran masuk
Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam
dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara
alamiah maupun mekanis. Tersedianya udara segar dalam rumah
atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu
ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan
overcrowded maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan

7
• Ventilasi merupakan proses untuk mencatu udara segar ke dalam bangunan gedung
dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.

Tujuan Ventilasi

• Menyediakan pasokan udara segar di luar secara kontinu.

• Mempertahankan suhu dan kelembaban di tingkat yang nyaman.

• Mengurangi potensi bahaya kebakaran atau ledakan.

• Mencairkan konsentrasi kontaminan dalam udara di lingkungan tempat kerja

• Mengontrol kontaminan meliputi:

· menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya atau material,

· pengganti dengan bahan kimia yang kurang beracun, atau perubahan proses

• menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh keringat dan
sebagainya dan gas-gas pembakaran (CO2) yang ditimbulkan oleh pernafasan dan proses-
proses pembakaran.

• menghilangkan uap air yang timbul sewaktu memasak, mandi dan sebagainya.

8
• menghilangkan kalor yang berlebihan.

• membantu mendapatkan kenyamanan termal.

Fungsi utama ventilasi dan jendela antara lain : Sebagai lubang masuk dan keluar angin sekaligus
sebagai lubang pertukaran udara atau lubang ventilasi yang tidak tetap (sering berupa jendela
atau pintu); Sebagai lubang masuknya cahaya dari luar (sinar matahari).

Menurut ILO (1991),Ventilasi digunakan untuk memberikan kondisi dingin atau panas serta
kelembaban di tempat Kerja. Fungsi lain adalah untuk mengurangi konsentrasi debu dan gas-gas
yang dapat menyebabkan keracunan, kebakaran dan peledakan.

Ventilasi secara umum di kategorikan menjadi 5 jenis : Natural, Mechanical, Hybrid, Spot, dan
Task-Ambient Conditioning (TAC).

1. Ventilasi Alami

Sistem ventilasi ini akan bergantung pada kekuatan tradisional seperti angin dan daya apung
termal untuk mengalirkan udara dari luar masuk ke seluruh bukaan bangunan.
Ada tiga faktor yang berperan supaya ventilasi alami bisa bekerja dengan baik. Faktor-faktor
tersebut adalah, iklim cuaca, perilaku manusia, dan desain bangunan.

Tampilan skematis sistem ventilasi alami sebagai jenis ventilasi


Selama proses desain bangunan, perancang harus menyediakan beberapa bukaan yang khusus
dibuat seperti jendela, pintu, cerobong asap, menara angin, dan lain-lain. Jika berfungsi dengan

9
baik, maka sistem ventilasi alami akan membantu kamu mengurangi konsumsi energi hingga
25%.

2. Ventilasi Mekanik

Kipas mekanis bisa menjadi ventalasi mekanis. Kipas angin dapat dipasang langsung di
jendela atau dinding dan saluran udara untuk mengalirkan udara ke atau dari ruangan.
Jenis ventilasi ini tergantung pada iklim cuaca. Seperti pada musim panas dan lembab,
mungkin kamu perlu meminimalkan dan mencegah intrusi daipada pemadatan interstitial
(Ketika udara panas dan lembab menembus sebuah dindig, langit-langit, dan lantai dari dalam
ruangan dengan pertemuan permukaan yang dingin).
 Jenis Sistem Ventilasi Mekanik

Jenis ventilasi ini diklasifikasikan menjadi empat jenis sistem.


1.1 Ventilasi Pembuangan

Ventilasi pembuangan merupakan sebuah bagian dari ventilasi mekanis. Sistem ini akan
bekerja dengan mengurangi tekanan di dalam ruangan. Biasanya tidak mempunyai komponen
khusus untuk menarik udara luar masuk. Udara segar akan masuk kedalam ruangan melewati
kebocoran pada struktur ruangan dan menyeimbangkan tekanan.
Ventilasi pembuangan relatif tidak rumit, dan sangat ekonomis. Sistem ini berisi satu kipas
yang terhubung ketitik pembuangan rumah yang berada di tengah, jadi biaya operasionalnya
juga rendah.
Sistem pembuangan ini akan cocok untuk tempat yang lebih dingin daripada lokasi yang
hangat, karena dalam area yang lebih hangat, kelembapan akan menyebabkan kesulitan selama
pengurangan tekanan.
2.2 Pasokan Ventilasi

Sistem ventilasi suplai menggunakan kipas untuk menekan udara ruangan dan secara paksa
akan mengalirkan udara masuk kedalam ruangan. Udara yang berada didalam akan keluar

10
melalui kebocoran dinding dan saluran kipas. Sistem ini tipikalnya memiliki sistem Central
Fan Integrate.
Memiliki kontrol yang lebih besar untuk udara yang masuk kedalam ruangan daripada sistem
ventilasi pembuangan. Dengan memberikan tekanan pada ruangan, sistem ventilasi suplai akan
meminimalkan polutan luar ruangan di ruang tamu.
3.3 Ventilasi Seimbang

Jika kedua ventilasi diatas digabungkan, maka sistem ventilasi ini akan muncul. Dalam
ventilasi seimbang, aliran udara dari ventilasi pembuangan dalam ruangan dan suplai luar kira-
kira akan sama. Ventilasi seimbang menggunakan Energy Recovery Ventilator dan Heat
Recovery Ventilator.

4.4 Pemulihan Tenaga

Kita juga harus memperhatikan pemulihan energi, ventilasi pemulihan energi akan
menyiapkan cara venetilasi yang terkontrol untuk meminimalkan energi yang terbuang.
Ventilasi ini akan mengirim panas dari udara buangan yang hangat ke udara pasokan yang
dingin. Dengan menggunakan metode ini, biaya pemanasan udara berventilasi berkurang
sangat drastis.

11
3. Ventilasi Hibrid

Di beberapa jenis ventilasi, ventilasi jenis hibrid (mode campuran) lebih bergantung pada gaya
penggerak alami untuk menyiapkan sebuah arus aliran yang diinginkan (laju aliran rancangan).
Ketika ventilasi alami mempunyai debit yang sangat rendah, peran ventilasi mekanis akan
menonjol.
Contoh mode campuran sepeti di sebuah ruangan yang menampung pasien dengan infeksi
lewat udara. Namun, jenis ventilasi gabungan ini harus digunakan secara hati-hati. Kipas harus
dipasang di area udara ruangan yang dapat langsung dibuang ke lingkungan luar lewat dinding
dan langit-langit. Volume udara berventilasi yang ditargetkan akan menentukan ukuran dan
jumlah kipas saluran keluar, dan harus diukur dan diuji sebelum digunakan.
Faktor penting untuk jenis ventilasi ini adalah kekurangan dari sistemnya, seperti pemasangan
(terutama pada kipas besar), kebisingan (kipas dengan tenaga yang sangat tinggi), naik dan
turunya suhu ruangan, dan kebutuhan listrik tanpa henti terkait dengan penggunaan kipas
angin. Pilihan lainnya adalah dengan memasangkan whirlybird (turbin angin) yang tidak
membutuhkan daya listrik dan menyediakan sistem pembuangan atap yang meningkatkan
aliran udara dalam ruangan.

4.Ventilasi Titik
Untuk meningkatkan keefektifan sistem ventilasi alami dan mekanis, dengan kata lain hal ini
adalah sistem tambahan yang melibatkan pemasangan kipas angin lokal, sama seperti yang
digunakan pada kamar mandi dan dapur. Sistem ventilasi ini akan menghilangkan kelembapan
dan polusi udara di dalam sumbernya, dan hasilnya akan meningkatkan kegunaan sistem
ventilasi.

5. Task Ambient Conditioning (TAC)

Merupakan salah satu jenis ventilasi lainnya, tingkat kenyamanan dan suhu ideal tergantung
pada setiap masing-masing orang. Sementara beberapa orang mengeluh terlalu panas, dan
lainnya merasa suhunya dingin. Sistem ventilasi tradisional atau alami tidak dapat memenuhi
preferensi seseorang. Disitulah peranan pengkodisian lingkungan bertugas.

12
Teknologi yang relatif baru akan mengatur aliran udara di suatu ruangan. Setiap jenis ventilasi
memiliki prinsip kerja khusus. Untuk menampilkan prinsipnya, sistem mengubah aliran udara,
dan kemudian persepsi kenyamanan seseorang akan berubah, terlepas dari suhu pusatnya.

Dilusin (general) ventilasi/ Ventilasi Pengenceran Udara,


• Pengenceran terhadap udara yang terkontaminasi di dalam bangunan atau ruangan,
dengan meniup udara bersih (tidak tercemar),
• Tujuannya untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja.
• Dilusi ventilasi biasanya dicapai dengan cara mengencerkan udara yang terkontaminasi
atau mengandung gas yang mudah terbakar dengan meniupkan udara ketempat kerja dan
mengeluarkan kembali lewat saluran buang.
• Ventilasi pengenceran udara dapat lebih efektif jika exhaust fan terletak dekat dengan
pekerja yang terpapar dan udara yang di makeup terletak di belakang pekerja sehingga
udara yang tercemar akan jauh dari zona pernapasan pekerja.

Lokal exhaust ventilasi/ Ventilasi pengeluaran setempat

• Proses pengisapan dan pengeluaran udara terkontaminasi secara serentak dari sumber
pencemaran sebelum udara berkontaminasi berada pada ketinggian zona pernapasan dan
menyebar ke seluruh ruang kerja,

13
• Umumnya ventilasi jenis ini di tempatkan sangat dekat dengan sumber emisi

• Tujuan dari sistem ini adalah mengeluarkan udara kontaminan bahan kimia dari sumber
tanpa memberikan kesempatan kontaminan mengalami difusi dengan udara di tempat
kerja.

Komponen Dasar Lokal Ekshaust Sistem

Local Exhaust Ventilasi (LEV) termasuk alat kontrol engineering (kerekayasaan) yang utama
dan harus tersedia untuk mengurangi konsentrasi dari gas, debu, uap, asap dan kotoran di
udara

Secara ideal, Lokal Exhaust Sistem terdiri dari 4 komponen, yaitu ; (i) hood, (ii) duct work, (iii)
air cleaning device, dan (iv) fan

Eshausted Enclosure / Ventilasi sistem tertutup

• Kontaminan yang beracun yang dipancarkan dari suatu sumber dengan kecepatan yang
tinggi harus dikendalikan dengan isolasi sempurna, atau menutup proses (kususnya pada
pekerjaan blasting).

• Pekerjaan balasting adalah suatu proses yang tertutup, misalnya disebabkan oleh emisi
debu silica bebas yang sangat besar.

Comfort ventilation/Ventilasi kenyamanan.

14
• Pertukaran udara didalam industri merupakan bagian dari ‘Air Conditiong/AC, sering
digunakan bersama –sama degan alat pemanas atau alat pendingin dan alat pengatur
kelembaban udara.

TATA UDARA
Daerah di Indonesia kebanyakan kurang memberikan kenyamanan karena udaranya panas (23
-34°C), kotor (berdebu, berasap) dan angin tidak menentu, khususnya pada bangunan tinggi
dimana angin mempunyai kecepatan tinggi. Karena keadaan alam yang demikian, maka
diperlukan suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan dengan menggunakan alat penyegaran
udara (aircondition).
• Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu,kelembaban,
kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang
diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu ruangan.Atau dapat didefinisikan suatu
proses mendinginkan udara sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal.
Sistem pengkondisian udara pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama :
• Pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja
• Pengkondisian udara untuk industri

PRINSIP KERJA SISTEM AC (AIR CONDITIONING SYSTEM)


Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang lain. AC sebagai
pendingin memindahkan kalor dari dalam ke luar ruangan, AC sebagai pemanas,memindahkan
kalor dari sistem pemanas ke dalam ruangan (di negara beriklim kutub).
• Refrigerant adalah zat pendingin yang berasal dari gas metan (CH4) yang hidrogennya
diganti dengan Halogen Fluor atau Chloor, dalam bahasa perdagangan adalah Freon.
Contoh ; Freon 11: C C13F (Trichloro mono fluoro methan), dan Freon 12: C C12F3
(Dichloro difluoro methan).
• Refrigerant Freon mempunyai sifat dapat menguap pada tempratur biasa, tidak berbau
dan tidak beracun. Untuk refrigerant Industri seterti pabrik es dan gudang
pendingin,dipakai zat pendingin amoniak (NH3) yang berbau tetapi lebih murah dari
pada Freon.

FUNGSI AC
Sebagai pengatur suhu ruang sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga tercipta kondisi udara

15
yang nyaman. Karena itu, AC memberikan fasilitas bagi bangunan:
a. Sebagai pengatur suhu - pendingin - pemanas
b. Pengatur kelembaban
c. Memperlancar distribusi O2, agar mempunyai komposisi ideal bagi pernafasan.

Seperti yang pernah di utarakan sebelumnya, bahwa tujuan pengkondisian udara adalah untuk
mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam ruangan.Kondisi udara yang
dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar antara :
• Suhu dan kelembaban : 200 C hingga 260 C, 45% hingga 55%
• Kecepatan udara : 0.25 m/s

 Faktor Pengaruh Pada Rancangan AC


a. Primer
• Kecepatan udara
• Temperatur udara
• Kelembaban udara
• Rapat udara, yaitu udara yang dibutuhkan manusia berkisar: 30-50 m3/jam per-orang.
• Pabrik (adaptasi) 80 m3/jam/orang
• Sinar Matahari

b. Sekunder
• Kondisi ruangan
• Fungsi dan kapasitas ruangan
• Jenis dan macam material yang dipakai
Prinsip dasar AC sebagai pemindah kalor menggunakan media pembawa kator yang berupa
larutan pendingin / refrigerant yang tidak berbahaya terhadap lingkungan.

Ada beberapa sistem pengkondisian udara yang dapat dilakukan, yaitu :

16
1. Sistem ekspansi langsung

Dengan sistem ini, pendinginan secara langsung dilakukan oleh refrigerant yang
diekspansikan melalui koil pendingin, sedangkan udara disirkulasikan dengan cara
menghembuskannya dengan menggunakan blower / fan melintasi koil pendingin tersebut.
Sistem ini biasanya dipergunakan untuk beban pendinginan udara yang tidak terlalu besar
seperti keperluan ruangan di rumah

2. Sistem ekspansi tidak langsung (inderect cooling)

media yang dipakai adalah air es / chilled water dengan temperatur 5°C. Air es di produksi dlm
chiller, mesin pembuat air es yang menggunakan refrigerant sebagai zat pendingin. Udara di

serempetkan pada kumparan pipa di mana air es disirkulasikan, mesin pengolah udara/Air
Handling Unit (AHU) yang berisi; kumparan pipa (coil), blower dan filter udara. AHU dapat

17
ditempatkan di setiap lantai atau satu AHU mlayani 2-3 lantai atau jika lantai tingkat sangat
luas, maka satu lantai dilayani 2 atau lebih AHU.

Mesin AC Dibagi menurut cara kerjanya :


Unit Refrigerant Kompresi Uap :
1. Sistem expansi langsung (direct expansion)
- Penyegar udara paket
- Penyegar udara ruangan (AC Room Unit)"

2. Sistem expansi tak langsung (indirect expansion)


- Unit pendingin air (Chilled water system)
- Dipakai untuk gedung yang luas dan tinggi

Dibagi menurut sistem pendinginannya:


 Air Cooled (pendingin udara)
- Digunakan untuk mesin-mesin dengan kapasitas kecil
- Efisiensi rendah
- Maintenance rendah.

 Water Cooled (Pendingin Air)


- Digunakan untuk mesin-mesin dengan kapasitas besar.
- Efisiensi lebih besar
- Maintenance lebih tinggi karena menyangkut persoalan penyediaan air.

Jenis sistem pengkodisian udara

SISTEM DISTRIBUSI AC
1. AC unit

Jarak inlet (evaporator) dan outlet (condensor) cooling unit cukup dekat atau terdapat dalam
satu wadah (container). Misalnya AC window (self contained AC unit) dan AC split (fan
coil filter unit).

2. AC central

18
Adatah satu sistem AC yang digunakan untuk
seturuh bangunan. Untuk multi stories building
ditengkapi dengan AHU (Air Handling Unit) di
tiap lantai. Fungsi AHU adalah untuk mengatur
distribusi udara yang dikondisikan pada setiap
lantai. Evaporator terdapat pada setiap AHU
atau pada tiap ruang, bila dikehendaki untuk
diatur suhunya.

Jenis ac menurut medianya

a. All Air System


Adalah sistem AC dengan suplai udara olahan yang didistribusikan dari pendingin sudah
berupa udara, bukan cairan pendingin. Peralatan ditempatkan secara memusat pada suatu
ruang yang dikondisikan, pemusatan dengan penyediaan udara dan refrigerant plants
memungkinkan operasi dan pemeliharaan tidak mengganggu ruang yang lainnya.
Keuntungan sistem ini:
• Ruang yang dikondisikan bebas dari pipa pembuangan, kabel daya listrik dan filter.
• Adanya kebebasan untuk distribusi udara yang optimal cocok untuk penggunaan exhaust
dan make-up udara yang besar.
• Fleksibilitas dan kontrol kelembaban pada semua kondisi operasi yang mudah.

Kerugiannya:
• Balancing sukar sekali untuk daerah yang tidak serentak dihuni.
• Out clearance dapat mengganggu floor space untuk duct-riser dan fan"

b. All Water System

Suatu sistem yang menggunakan media air atau cairan lain sebagai pendingin.
Disirkulasikan lewat coil dari suatu terminal udara ke dalam ruang. Pada musim dingin
dapat diubah menjadi penyediaan panas. Suhu ruang dikontrol oleh katup air / larutan lain
yang teratur dalam coil. Pengatur Suhu Evaporator terdapat pada setiap ruang dari distribusi
All Water System.

19
c. Water To Air System
Adalah sistem AC dengan AHU. Peralatan pengatur udara dan refrigerant plant diletakkan
terpisah dari ruang yang dikondisikan. Pengaturan temperatur untuk tiap ruang dapat
semaksimal mungkin balk suku maupun kecepatan udaranya dengan fan. Dari pendingin ke
AHU berupa air /larutan pendingin, dari AHU ke ruang berupa udara.

d. Direct Expansion System


Adalah sistem AC yang mempunyai satu self compact unit, bisa diletakkan di dalam
maupum dengkat ruang yang dikondisikan

Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) BesertaFungsinya.


a) Compressor (kompresi).
Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant

b) Evaporator (pengembunan).
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin

c) Recervoir.
Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke compressor.

d) Condensor (penguapan).
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas

e) Filter Dryer.
Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli

f) Motor Fan Dan Blower.


Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadinya sirkulasi udara

Sistem pengkodisian udara secara sentral

• AC Central
AC Central adalah satu sistem AC yang digunakan untuk seluruh bangunan. Untuk multi stories
building dilengkapi dengan AHU (Air Handling Unit) di tiap lantai. Fungsi AHU adalah untuk
mengatur distribusi udara yang dikondisikan pada setiap lantai. Evaporator terdapat pada setiap
AHU atau pada tiap ruang, bila dikehendaki untuk diatur suhunya.

20
• Unit pendingin utama digunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana satu unit
beroperasi dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan menggunakan
“Primary Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit Chiller & R 134A pada unit purging
yang
sudah ramah lingkungan, nantinya akan mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air,
dimana air yang sudah didinginkan ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump ke AHU dan
FCU di LQB.

Cara kerja ac sentral

1. Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor,refrigerator ini difungsikan
untuk mendinginkan air panas dari AHU.
2. Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari AHU masuk chiller
dalam refrigerator diubah menjadi air dingin,yang kemudian air dingin tersebut
disirkulasikan kembali ke dalam AHU yang mana AHU digunakan untuk
mengkondisikan / mengubah udara panas dalam ruang menjadi dingin.
3. Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui lubang register yang
kemudian diubah menjadi udara dingin dengan penambahan O2.
4. Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada setiapruangan dengan
tekanan velocity yang cukup

Ac sentral bisa di pakai pada bangunan seperti :

1. Gudung kantor

2. Rumah sakit

21
3. Toko serba ada dan pertokoan

4. Hotel

5. Bangunan industri

Penggolongan sistem udara penuh

Jenis yang mendasari adalah sistem pengkondisian udara sentral. Untuk menjamin pengaturan
pengkondisian udara ruangan yang diteliti, maka sesuai dengan kemajuan teknik
pengkondisian udara yang telah dicapai sampai pada saat ini, dapat dikembangkan beberapa
sistem. Hal tersebut terutama menyangkut perkembangan elemen pendinginnya.

Sistem Saluran Tunggal


Sistem ini merupakan sistem penghantar udara yang paling banyak dipergunakan. campuran
udara ruangan didinginkan dan dilembabkan, kemudian dialirkan kembali kedalam ruangan
melalui saluran udara.

Keuntungan dari sistem ini adalah :


• Sederhana, mudah perancangannya, pemasangan, pemakaian dan perawatannnya.
• Biaya awal lebih rendah dan murah

Kerugian dari sistem ini adalah :


• Saluran utama berukuran besar, sehingga memerlukan tempat yang lebih besar.
• Kesulitan dalam mengatur temperatur dan kelembaban dari ruangan yang sedang
dikondisikan, karena beban kalor dari ruangan yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Sistem 2 saluran

Sistem ini kebanyakan digunakan di gedung-gedung besar, dalam hal tersebut udara panas dan
udara dingin dihasilkan secara terpisah oleh mesin penyegar udara yang bersangkutan. Kedua

22
jenis udara itu pun disalurkan melalui saluran yang terpisah satu sama lain. Tetapi kemudian
dicampur sedemikian rupa sehingga tercapai tingkat keadaan yang sesuai dengan beban kalor
dari ruangan yang akan disegarkan. Sesudah itu disalurkan ke dalam ruangan yang
bersangkutan. Sistem ini dinamakan sistem dua saluran.

23
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tata udara pada gedung adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengatur kualitas udara di
dalam gedung, memastikan bahwa udara yang dihirup oleh penghuni gedung adalah segar,
bersih, dan nyaman. Sistem tata udara gedung terdiri dari beberapa komponen seperti unit
pemroses udara, ducting, diffuser, dan grilles.

Unit pemroses udara bertanggung jawab untuk mengatur suhu, kelembaban, dan kualitas udara
di dalam gedung, sedangkan ducting berfungsi untuk mendistribusikan udara ke berbagai
ruangan di gedung. Diffuser dan grilles berperan dalam mengatur aliran udara dan
distribusinya secara merata di dalam ruangan.

Tata udara pada gedung sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan
penghuninya. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti alergi,
iritasi mata, hidung dan tenggorokan, serta penyakit pernapasan. Oleh karena itu, perawatan
dan pemeliharaan sistem tata udara di gedung sangatlah penting untuk memastikan bahwa
udara yang dihirup oleh penghuni gedung adalah segar dan bersih.

Selain itu, tata udara pada gedung juga dapat berkontribusi pada efisiensi energi gedung.
Sistem tata udara yang baik dapat mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional gedung.
Oleh karena itu, pemilihan sistem tata udara yang tepat dan perawatan yang teratur dapat
membantu mengurangi biaya operasional gedung serta meningkatkan kenyamanan dan
kesehatan penghuninya.

24
Daftar Pustaka

http://www.indonesian-publichealth.com/prinsip-kerja-

ventilasi/#:~:text=Menurut%20ILO%20(1991)%2C%20ventilasi,menyebabkan%20keracunan%

2C%20kebakaran%20dan%20peledakan.

https://interiordesign.id/ventilasi-pengertian-jenis-dan-kegunaannya/

208-Article Text-778-1-10-20191105.pdf

https://jurnal.polsky.ac.id/index.php/petra/article/download/208/199

http://repository.unsada.ac.id/2196/3/Bab%20II.pdf

25

You might also like