You are on page 1of 8

NASKAH SIDANG GUGATAN CERAI

Panitera : Assalamualaikum Wr. Wb, Sidang Pengadilan Agama Kota Pangkalpinang yang memeriksa
dan mengadili perkara gugatan perceraian dengan Nomor Perkara
388/PDT.G/2023/PANGKALPINANG Pada hari ini, Senin tanggal 20 November 2023 akan segera
dimulai. Kepada hadirin diharapkan untuk dapat
tertib dan tenang dalam mengikuti jalannya persidangan, dan bagi yang membawa alat komunikasi
harap dinon-aktifkan agar tidak mengganggu jalannya persidangan.

Majelis Hakim dipersilahkan untuk memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri (majelis
hakim masuk ruang). (Setelah hakim duduk) Hadirin dipersilahkan duduk kembali. Sebelum
persidangan dimulai, marilah kita berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing, berdoa
dimulai (jeda untuk berdoa), berdoa selesai.

Hakim Ketua : Assalamualaikum wr.wb. dengan membaca Bismillahirahmanirrohim, sidang


Pengadilan Agama Pangkalpinang hari Senin, 20 November 2023 dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum. (ketuk palu 3x). Kepada panitera, dipersilahkan memanggil para pihak.

Panitera : Kepada para pihak dengan Nomor Perkara 388/PDT.G/2023/PANGKALPINANG antara


Penggugat Sherlita Dhini Arliani melawan Tergugat Muhammad Fazil Al Falah, dipersilahkan
memasuki ruang sidang. (para pihak masuk keruang sidang dan dipersilahkan duduk).

Hakim Ketua : Saudari penggugat, apakah saudari sedang dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?

Penggugat : saya sehat yang mulia dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara tergugat, apakah saudara sedang dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?

Tergugat : saya sehat yang mulia dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : saudara Penggugat dan tergugat, sebelum sidang dimulai, kami terlebih dahulu
menanyakan identitas saudara.

Hakim Ketua : Apakah benar saudari penggugat, Sherlita Dhini Arliani, berumur 25 tahun, lahir di
Pangkalpinang 14 Juni 1998, beragama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, alamat Air Itam
kec.Bukit Intan

Penggugat : Iya benar yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah benar saudara termohon, Muhammad Fazil Al Falah, berumur 27 tahun, lahir
di Pangkalpinang 23 Januari 1996, beragama Islam, pekerjaan pengusaha, alamat Kace Timur
kec.Mendo Barat

Tergugat : Benar yang mulia.

Hakim Ketua : Saudari Sherlita, apakah anda tidak mempertimbangkan kembali keinginan anda
untuk bercerai dengan saudara Fazil?

Penggugat : Tidak yang mulia, saya tetap pada pendirian saya untuk bercerai. Saya sudah tidak tahan
lagi.
Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu, lalu bagaimana dengan saudara Fazil, apakah saudara juga
mempunyai keinginan yang sama dengan istri saudara? Apakah tidak sebaiknya anda sebagai kepala
keluarga mempertahankan rumah tangga yang anda bina?

Tergugat : Ya Bapak hakim, saya akan mengusahakan perdamaian tersebut, tetapi mohon dengan
segala hormat agar sidang ini tetap dilanjutkan.

Hakim Ketua : Apakah benar saudara adalah kuasa hukum penggugat?

KHP : Ya, benar Bapak hakim.

Hakim Ketua : Apakah benar saudara adalah kuasa hukum tergugat

KHT : Ya, Benar Bpk hakim

Hakim Ketua : selanjutnya adalah pembacaan gugatan dari kuasa hukum penggugat. Kepada
saudara kuasa hukum tergugat, apakah sudah menerima salinan gugatan dari kuasa hukum
penggugat? Dan apakah anda sudah mengetahui isi dari gugatan tersebut?

KHT : Sudah Bpk hakim.

Hakim Ketua : ya, kalau bagitu saudara kuasa hukum penggugat tolong dibacakan surat gugatannya.

KHP : Ya, terima kasih bpk hakim (KHP membaca sutrat gugatannya)

Hakim Ketua : Bagaimana tanggapan saudara kuasa hukum tergugat terhadap gugatan yang telah
dibacakan oleh saudara kuasa hukum penggugat?

KHT : Saya akan memberikan jawaban secara tertulis atas gugatan tersebut.

Hakim Ketua : Kalau begitu, tolong saudara kuasa hukum tergugat, membacakan jawaban saudara.

KHT : Ya! Terima kasih bapak Hakim (membacakan jawaban gugatan).

HakimKetua : Bagaimana? Apakah ada tanggapan dari saudara kuasa hukum penggugat?

KHP : Ya, Bpk hakim, saya akan memberi tanggapan secara tertulis atas jawaban tergugat tersebut.

Hakim Ketua : Kalau begitu, tolong saudara kuasa hukum penggugat membacakan jawaban saudara.

KHP : Ya! Terima kasih Bapak Hakim (Membacakan replik).

HakimKetua : Bagaimana? Apakah ada tanggapan dari saudara kuasa hukum tergugat?

KHT : Ya, bapak hakim, saya akan memberi tanggapan berupa duplik secara tertulis atas replik
penggugat tersebut.

Hakim Ketua : Kalau begitu, tolong saudara kuasa hukum tergugat, membacakan duplik saudara.

KHT : Ya! Terima kasih Bapak Hakim (membacakan duplik).

HakimKetua : Bagaimana? Apakah ada tanggapan dari saudara kuasa hukum penggugat?

KHP : Tidak, bapak hakim.

Hakim Ketua : selanjutnya pemeriksaan pembuktian. Bagaimana saudara kuasa hukum penggugat
dan tergugat, apakah sudah siap dengan bukti-bukti tertulis?
KHT dan KHP : Ya, Saya siap Bapak hakim (sambil menyerahkan daftar bukti ke majelis hakim dan
kuasa hukum tergugat).

Hakim Ketua : Kepada yang berkuasa hukum/pengaduan tergugat apakah ada tanggapan atas bukti-
bukti tertulis yang diberikan oleh kuasa hukum tergugat?.

KHP : Tidak ada Bapak Hakim.

Hakim Ketua : Bagaimana kuasa hukum tergugat, apakah ada tanggapan atas bukti-bukti tertulis
yang disampaikan oleh kuasa hukum penggugat?.

KHT : Tidak Bapak Hakim!.

KHP : Maaf majelis hakim yang terhormat, telah memberikan bantuan kepada saya menunjukkan
bukti-bukti lain yakni sebuah sms yang pernah diterima klien saya yang berasal dari suaminya sendiri
yang menurut asumsi kami bahwa sms itu sebenarnya ditunjukkan kepada WIL suami, akan tetapi
suami tidak sengaja telah mengirimkannya kepada klien saya. (sambil maju kedepan memberikan
bukti berupa sms).

Hakim Anggota : Kuasa Hukum Tergugat silahkan ini dilihat. (KHT maju ke depan).

KHP : Majelis hakim yang terhormat kami juga ingin membuktikan ada kebenaran asumsi kami
bahwa saudara Fazil benar-benar selingkuh dengan menunjukkan bukti foto-foto mesra pada
kamera HP antara tergugat dengan WIL nya itu. (sambil menyerahkan bukti foto-foto tersebut).

Hakim Anggota : Silakan lihat apakah benar di dalam foto-foto itu, apakah itu tergugat?

KHT : Benar bapak hakim. Tetapi, maaf majelis hakim, akan tetapi saya ragu dengan keaslian foto ini,
bisa saja foto ini merupakan hasil rekayasa komputer. Mengingat sekarang teknologi sangatlah maju,
jadi bisa saja sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

KHP : Keberatan bapak hakim.

Hakim Ketua : Keberatan diterima.

KHP : Tergugat memang benar-benar selingkuh. Teknologi tinggi saja dijadikan alasan tergugat untuk
menutupi kesalahannya. Memang benar teknologi dapat berbicara banyak mengenai rekayasa
komputer itu akan tetapi secara benar foto ini diambil secara tidak sengaja oleh teman dekat dari
penggugat yang nantinya akan dihadirkan sebagai saksi di muka perdamaian. Bahkan, klien saya
sendiri sebelumnya tidak mengetahui mengenai foto ini karena sahabatnya tidak ingin menambah
beban penggugat yang sudah sangat banyak masalah adanya hasil foto-foto tersebut. Foto-foto ini
juga berkaitan dengan sms yang salah dikirim oleh tergugat kepada klien saya.

Hakim Ketua : Baiklah, saya juga akan mengajukan beberapa pertanyaan. Saudari Sherlita, sudah
berapa lama anda pisah dengan saudara Fazil?

Penggugat : Kurang lebih 6 bulan.

Hakim Ketua : siapa yang meninggalkan rumah?

Penggugat : Saya, Majelis Hakim

Hakim Anggota : sekarang, saudari Sherlita tinggal dimana?

Penggugat : Sekarang saya tinggal dirumah orang tua saya di Perumahan Tidar
Hakim Anggota : Apakah sejak meninggalkan rumah 6 bulan yang lalu saudara Fazil benar-benar
tidak pernah berusaha mencari dan berbicara dengan saudara Sherlita

Penggugat : Ya bapak hakim, karena jika bertemu pun kami pasti selalu bertengkar.

Hakim Anggota : Ya sudah cukup sekian pertanyaan dari saya. Silahkan Kuasa Hukum Penggugat
untuk mengajukan pertanyaan kepada penggugat.

KHP : Cukup majelis hakim.

Hakim Ketua : Apakah Kuasa Hukum Tergugat ingin mengajukan pertanyaan kepada penggugat?

KHT : Terima kasih majelis hakim, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan. Tadi Anda
mengatakan, bahwa Anda telah meninggalkan rumah, apakah Anda telah mendapat izin dari suami?

Penggugat : Ya, sebelum saya meninggalkan rumah saya telah meminta dan mohon izin kepada
suami saya, akan tetapi suami saya tetap tidak menggubris.

KHT : Berarti secara tidak langsung suami anda tidak setuju dengan niat anda untuk meninggalkan
rumah, Berarti sebagai istri anda tidak mematuhi suami anda?

KHP : Keberatan majelis hakim!

Hakim Ketua : Keberatan ditolak. Silahkan menjawab saudara Sherlita.

Penggugat : Sejujurnya saya sudah tidak tahan lagi dengan sikap dan perlakuan suami saya, dan
bagaimana jika anda berada dalam posisi seperti saya?

KHT : Baiklah, kalau begitu.

Hakim Ketua :Baik, pengugat sudah siap dengan saksi-saksinya?

PenggugatT :sudah siap yang mulia

Hakim Ketua :Silakan di panggil saksi-saksi penggugat (kepada panietra)

Panitera:Dipanggil masuk ruang sidang saksi-saksi dari saudara Sherlita Dhini Arliani

(SAKSI SAKSI MASUK)

Hakim Ketua : Saksi yang bernama?

Saksi I : Cindy Selpia.

Hakim Ketua : Umur?

Saksi I : 25 tahun.

Hakim Ketua : Pekerjaan anda?

Saksi I : Swasta.

Hakim Ketua : Agama saudara?

Saksi I : Islam.

Hakim Ketua : Tempat tinggal saudara dimana?

Saksi I: Jalan Sungai Selan desa Terak


Hakim Ketua: Kak Cindy, apakah anda mengerti untuk apa anda dipanggil ke konferensi ini?

Saksi I: Ya, Bapak Hakim

Hakim Ketua: Apa hubungan saudara dengan saudara Sherlita dan saudara Fazil?

Saksi I: Saya adalah sahabat atau teman baik dari penggugat dan tergugat

Hakim Ketua: Saksi yang bernama Putri Farras

Hakim Ketua: Umur?

Saksi II: 23 tahun.

Hakim Ketua: Pekerjaan saudara apa?

Saksi II: Saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahnya pak Fazil

Hakim Ketua: Agama saudara?

Saksi II: Islam.

Hakim Ketua: tempat tinggal/alamat saudara?

Saksi II: Saya tinggal di rumahnya pak Fazil, tapi saya asli dari Mojokerto.

Hakim Ketua: Saudara Farras, apakah anda mengerti untuk apa anda dipanggil ke konferensi ini?

Saksi II: Ya, bapak hakim

Hakim Ketua: Apa hubungan anda dengan saudara Sherlita dan saudara Fazil?

Saksi II: Hubungan saya dengan ibu Sherlita dan bapak Fazil adalah sebagai pembantu dengan
majikan.

Hakim Ketua: ya, saya rasa cukup. Baiklah kepada saudara Saksi, saya ingatkan bahwa saudara
duduk disini akan memberikan keterangan yang sebenarnya, untuk itu silahkan maju memberikan
identitas diri dan berdiri untuk mengambil sumpah. (Saksi berdiri dan mengikuti lafal sumpah)

Hakim : Tolong ikuti saya, Bismillahirrohmanirrohim, saya Bersumpah bahwa saya akan memberikan
keterangan yang sebenarnya, tidak ada yang lain yang sebenarnya. Silahkan duduk kembali (saksi
duduk kembali).

Hakim : Para Saksi, perlu diingat bahwa Anda telah disumpah untuk mengatakan yang sebenarnya,
jadi apa yang telah saudara katakan tadi haruslah sesuai dengan kenyataan, jangan sampai anda
memberikan keterangan palsu. Jika nanti terjadi perceraian akibat keterangan palsu saudara, maka
saudara lah yang harus mempertanggungjawabkannya di hadapan ALLAH SWT, mengerti?

Saksi I dan II: Ya bapak hakim (seraya menganggukkan kepala).

Hakim : Kepada Saudara Farras, diharapkan untuk meninggalkan ruang sidang terlebih dahulu dan
nanti akan dipanggil kembali di muka sidang. Silahkan, saudara Farras.

Hakim : Selama ini bagaimana hubungan sahabat anda dengan suaminya?

Saksi I: Selama ini keadaan rumah tangganya baik-baik saja, akan tetapi, akhir-akhir ini sedikit ada
permasalahan diantara mereka, apalagi sejak sahabat saya mengatakan bahwa suaminya sering
melakukan KDRT kepadanya.
Hakim : Dari mana Anda mengetahui kalau suami sahabat Anda sering melakukan KDRT?

Saksi I: Sahabat saya adalah seorang yang tidak mudah berterus terang dalam mengatakan hal apa
pun yang menurutnya itu adalah masalah peribadinya sendiri , oleh karena itu rasa sakit yang
dipendam oleh sahabat saya, hanya ia katakan kepada teman dekatnya saja yaitu saya, dia sering
bercerita , katanya sering berdebat dan ditampar oleh suaminya, sehingga ia memutuskan untuk
pergi dari rumah yang bersama suaminya.

Hakim : Selama pergi dari rumah, apakah sahabat anda pernah bercerita tentang permasalahan itu?

Saksi I: Ya, banyak hal yang akan dia ceritakan tetapi intinya dia ingin cerai dengan suaminya.

Hakim : Setelah sahabat anda mengutarakan keinginannya untuk bercerai, apakah anda tidak
memberikan masukan berupa nasihat atau mengupayakan agar sahabat anda tidak bercerai?

Saksi I: Upaya itu sudah saya lakukan tetapi ia tetap teguh untuk bercerai, dan keputusan itu
merupakan hak darinya dan saya tidak berhak untuk ikut campur untuk kehidupan pribadinya.

Hakim : Baiklah, apakah ada keterangan lain yang ingin disampaikan?

Saksi I: tidak, Pak hakim.

Hakim : baiklah, dari Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada pertanyaan untuk Saksi?

KHP : Tidak, majelis hakim. Saya rasa cukup.

Hakim : Baiklah karena Kuasa Hukum Penggugat tidak mengajukan pertanyaan maka sidang akan
dilanjutkan dengan pemeriksaan Saksi II. Sebelumnya, kepada Saksi I silahkan meninggalkan ruangan
sidang dan silahkan mengambil identitasnya.

Panitera : Kepada Saksi Farras dipersilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim : Baiklah, apakah saudara bersedia menjadi saksi penggugat?

Saksi II: ya, saya bersedia.

Hakim : apakah saudara ada hubungan keluarga dengan kedua belah pihak yang berperkara
tersebut?

Saksi II: saya tidak adabhubungan keluarga dengan keduanya, tetapi saya ada hubungan kerja.

Hakim : Hubungan kerja apa?

Saksi II: saya adalah Pembantu Rumah Tangga keluarga mereka.

Hakim : apa benar penggugat telah menikah?

Saksi II: Ya, benar. Penggugat telah dinikahi oleh pak Fazil

Hakim : Apakah anda kenal dengan keduanya?

Saksi II: Ya, saya kenal dengan keduanya.

Hakim : Sudah berapa lama penggugat dinikahi oleh tergugat?

Saksi II: Sudah lama, tapi saya tidak tahu pasti berapa lama.

Hakim : Apa yang menyebabkan penggugat hidup terpisah dengan tergugat?


Saksi II: Karena saya sering melihat pak Fazil dan ibu Sherlita bertengkar sehingga pak Fazil
melakukan kekerasan terhadap ibu Sherlita

Hakim : Apakah saudara mengetahui sendiri pada saat penggugat dan tergugat bertengkar?

Saksi II: Ya, saya mengetahui sendiri pak Fazil dan ibu Sherlita terus bertengkar.

Hakim : Saudara tahu pekerjaan sehari-hari tergugat?

Saksi II: Ya saya tahu, pak Fazil bekerja sebagai Pengusaha.

Hakim : Apakah penggugat cukup memperoleh nafkah hidup dari tergugat?

Saksi II: Saya tidak tahu cukup atau tidaknya nafkah penggugat yang diberikan oleh tergugat.

Hakim : Sudah cukup pertanyaan saya. Terimakasih keterangannya. Saudara Kuasa Hukum
Penggugat apakah ada yang ditanyakan kepada saudara Saksi?

KHP : Tidak, Majelis Hakim.

Hakim : Baiklah, karena pemeriksaan alat bukti dan Saksi-Saksi dari pihak penggugat sudah selesai.
Saksi dipersilahkan meninggalkan ruang sidang. (saksi meninggalkan ruang sidang)

Hakim : Agenda selanjutnya adalah mendengarkan kesimpulan dari kedua pihak penggugat dan
tergugat. Bagaimana saudara penggugat, apakah saudara bisa menyampaikan hasil kesimpulan
selama persidangan ini berlangsung?

Penggugat : saya tetap ingin bercerai yang mulia.

Hakim Ketua : Bagaimana dengan saudara Tergugat, apakah saudara bisa menyampaikan
kesimpulan selama persidangan ini berlangsung?

Tergugat : saya mengikuti keinginan penggugat saja yang mulia.

Hakim Ketua : baiklah, sidang akan kita lanjutkan dengan agenda pengucapan ikrar. Silahkan saudara
tergugat untuk maju kedepan. (tergugat maju kedepan)

Hakim Ketua : baca istighfar 3x (tergugat membaca istighfar 3x)

Hakim Ketua : baca syahadat 3x (tergugat membaca syahadat 3x). Silahkan saudara Fazil ikuti saya.

Tergugat : baik yang mulia.

Hakim Ketua : saya sebagai tergugat Muhammad Fazil dengan ini saya menjatuhkan talak 1 Raj’I
kepada istri saya Sherlita Dhini. (ucapan ikrar diikuti oleh tergugat). Silahkan duduk kembali

Hakim Ketua : baiklah, karena tergugat sudah menjatuhkan ikrar talak, maka sidang akan kami
lanjutkan dengan agenda pembacaan putusan yang akan dibacakan oleh majelis hakim. Apakah
saudara tergugat dan saudari penggugat sudah siap mendengarkan putusan ini?

Penggugat : saya siap yang mulia

Tergugat : saya juga sudah siap yang mulia

Hakim :

Putusan Nomor Perkara


Bismillahirrohmanirrohim, demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa pengadilan agama
pangkalpinang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dalam
persidangan majelis hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak
antara :

Sherlita Dhini yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat melawan Muhammad Fazil yang
selanjutnya disebut sebagai tergugat.

Tentang duduk perkara dan seterusnya

Tentang pertimbangan hukum dan seterusnya

Mengadili dalam pokok perara :

- Mengabulkan permohonan penggugat


- Menjatuhkan talak satu Raj’I tergugat (Muhammad Fazil) terhadap penggugat (Sherlita
Dhini)
- Memerintahkan panitera pengadilan agama pangkalpinang untuk mengirimkan Salinan ikrar
talak kepada pegawai pencatatan nikah kantor urusan agama kecamatan rangkui kota
pangkalpinang untuk dicetak
- Dalam rekonvensi :
1. Mengabulkan permohonan penggugat rekonvensi sebagian
2. Menghukum tergugat rekonvensi nafkah ter hutang yang harus dibayar tergugat
rekonvensi sebesar Rp.10.000.000,00
3. Menghukum tergugat rekonvensi nafkah iddah sebesar Rp.15.000.000,00
- Dalam rekonvensi dan konvensi membebankan kepada penggugat konvensi dan tergugat
rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.870.000,00(ketuk palu 1x)

Hakim : demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah majelis hakim pengadilan agama
pangkalpinang pada hari senin tanggal 20 November 2023. Oleh kami dalam sidang terbuka untuk
umu dengan dihadiri oleh majelis hakim, didampingi panitera serta dihadiri pula oleh penggugat dan
tergugat. (ketuk palu 1x)

Hakim : saudara penggugat apakah saudara menerima putusan tersebut?

Penggugat : iya saya menerima yang mulia.

Hakim : Atas putusan Majelis Hakim, pihak pihak dapat menanggapi isi putusan dan diberi
kesempatan untuk mempergunakan hak-haknya. Apabila tidak puas dengan putusan Majelis Hakim
ini, maka dapat mengajukan banding dalam jangka waktu 14 hari sejak kesimpulan ini dibacakan.

Hakim : Terima kasih atas perhatian para pihak dan para hadirin dalam sidang perkara gugatan cerai
ini. Dengan ini sidang Pengadilan Agama Pangkalpinang pada hari ini selesai dan dinyatakan ditutup.
(ketuk palu 3x)

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

You might also like