You are on page 1of 3

Nama:Oddi Soekarno Putra

Nim:22120045
Prodi:Manajemen
Matkul:Dasar Perpajakan
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak):
 NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak, yang diatur dalam Undang-Undang No. 16
Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Pajak. NPWP adalah nomor identifikasi pajak yang
diberikan kepada wajib pajak.
 Wajib pajak diharuskan untuk memiliki NPWP, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
 NPWP digunakan sebagai dasar untuk identifikasi wajib pajak, pemungutan, dan
pelaporan pajak.
 Ketentuan mengenai NPWP termasuk dalam Pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 16 Tahun 2009.

2. NPPKP (Nomor Pokok Wajib Pajak Kepabeanan dan Cukai):


 NPPKP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak Kepabeanan dan Cukai, yang diatur dalam
Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Pajak.
 NPPKP digunakan dalam konteks kepabeanan dan cukai untuk mengidentifikasi wajib
pajak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
 Wajib pajak yang terlibat dalam kegiatan kepabeanan dan cukai wajib memiliki NPPKP
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Ketentuan mengenai NPPKP termasuk dalam Pasal 3A UU No. 16 Tahun 2009.

Dokumen SPT(Surat Pemberitahuan Tahunan)


1. Tujuan SPT: Tujuan utama SPT adalah melaporkan pendapatan dan kewajiban pajak
wajib pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak. Ini diperlukan oleh hukum dan merupakan
cara untuk memastikan ketaatan pajak.
2. Wajib Pajak: SPT Tahunan harus diisi oleh individu dan badan usaha yang memiliki
kewajiban pajak di Indonesia. Ini mencakup wajib pajak yang menerima penghasilan dari
berbagai sumber, seperti gaji, bisnis, investasi, dan lain sebagainya.
3. Isi SPT Tahunan: SPT Tahunan mencakup berbagai informasi, termasuk rincian
pendapatan, pengurangan, serta perhitungan kewajiban pajak. Isinya dapat berbeda
tergantung pada jenis pendapatan dan status wajib pajak.
4. Jangka Waktu Pengisian: Wajib pajak biasanya memiliki waktu tertentu setiap tahun
untuk mengisi dan mengirimkan SPT Tahunan, yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal
Pajak. Pada umumnya, tenggat waktu pengisian SPT Tahunan adalah 31 Maret.
5. Cara Pengisian SPT: SPT Tahunan dapat diisi secara online melalui portal resmi Direktorat
Jenderal Pajak atau dengan mengisi formulir fisik yang dapat ditemukan di kantor pajak.
Pengisian SPT secara online semakin umum untuk memudahkan wajib pajak.
6. Pemeriksaan SPT: Direktorat Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap SPT
Tahunan yang diajukan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memverifikasi ketepatan dan
kebenaran informasi yang dilaporkan.
7. Sanksi Keterlambatan atau Ketidaklengkapan: Keterlambatan dalam pengiriman SPT atau
pengisian yang tidak lengkap atau tidak benar dapat mengakibatkan sanksi, seperti
denda dan bunga.
8. Kepatuhan Pajak: SPT Tahunan adalah salah satu alat untuk memastikan kepatuhan
pajak. Wajib pajak diharapkan untuk mengisi SPT dengan jujur dan akurat serta
membayar kewajiban pajak mereka sesuai dengan hukum.

Cara membuat Mekanisme NPWP secara online


1. Persiapan Dokumen:
 Pastikan Anda memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan seperti Kartu
Keluarga (KK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen pendukung
lainnya.
2. Akses Website Resmi Pajak:
 Buka situs web resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di alamat
https://www.pajak.go.id/.
3. Pendaftaran Akun:
 Daftarkan akun Anda di situs web DJP jika Anda belum memiliki akun. Anda akan
diminta untuk memberikan alamat email dan membuat kata sandi.
4. Masuk ke Akun:
 Setelah mendaftar, masuk ke akun Anda dengan email dan kata sandi yang telah
Anda buat.
5. Permohonan NPWP:
 Pilih opsi untuk permohonan NPWP baru. Ini biasanya dapat ditemukan di bagian
"Layanan Pajak Online" atau sejenisnya pada situs web DJP.
6. Isi Formulir Online:
 Isi formulir permohonan NPWP secara online. Anda akan diminta untuk mengisi
informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor identifikasi (seperti KTP atau KK),
pekerjaan, dan detail lainnya.
7. Unggah Dokumen:
 Unggah dokumen-dokumen pendukung yang diminta, seperti salinan KTP atau
KK.
8. Verifikasi Informasi:
 Pastikan semua informasi yang Anda masukkan telah benar. Verifikasi kembali
data yang Anda berikan sebelum melanjutkan.
9. Konfirmasi dan Submit:
 Setelah mengisi semua informasi dengan benar dan mengunggah dokumen yang
diperlukan, konfirmasikan dan ajukan permohonan Anda.
10. Tunggu Persetujuan:
 Setelah mengajukan permohonan, Anda harus menunggu persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pajak. Proses persetujuan biasanya memerlukan waktu
beberapa hari hingga beberapa minggu.
11. Dapatkan NPWP:
 Setelah permohonan Anda disetujui, Anda akan menerima Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) Anda melalui email atau melalui surat resmi yang dikirimkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.

You might also like