You are on page 1of 9

LAPORAN SURVEY TINGKAT KEPADATAN JENTIK AEDES AEGYPTI

DI WILAYAH PERIMETER PELABUHAN MAKASSAR


BULAN JANUARI 2024
A. PENDAHULUAN
1. Umum

Penyakit tular vektor yang dewasa ini sangat mewabah di seluruh dunia
adalah demam berdarah dengue (DBD). Wabah penyakit ini pertama kali terjadi
pada tahun 1780 serentak di Asia, Afrika dan Amerika. Di Asia Tenggara, wabah
dimulai pada tahun 1950 di Filipina. Pada tahun 1968 penyakit ini masuk ke
Indonesia yaitu di Kota Surabaya. Selanjutnya, menyebar keseluruhan tanah air
Indonesia. Jumlah kabupaten/kota yang terjangkit pada tahun 2006 mencapai 330
kab/kota dari 440 kab/kota(75%). Semua Provinsi di tanah air sudah terjangkit .
Semakin meluasnya penyebaran penyakit DBD ke negara/wilayah/daerah lain
disebabkan oleh beberapa hal antara lain terjadinya ekspansi geografi nyamuk
Aedes aegypti, perpindahan manusia yang makin mudah, kemiskinan dan
kekacauan iklim global .
Salah satu usaha pencegahan masuknya/penularan penyakit demam
kuning, demam berdarah dengue dan penyakit tular vektor lainnya adalah dengan
membebaskan daerah pelabuhan/bandara dari kehidupan nyamuk Aedes aegypti.
Sesuai dengan Anneks 4 International Health Regulation (IHR) tahun 2005, setiap
pelabuhan dan daerah perimeter suatu bandara harus dipertahankan bebas dari
nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles baik jentik maupun nyamuk dewasanya
yang secara epidemiologis berhubungan dengan lalu lintas internasional.
Demam Berdarah menular melalui gigitan nyamuk Aedes spp yang sering
ditemukan berada di sekitar pemukiman manusia. Aedes sp terdiri dari 4 stadium
yaitu telur-larva-pupa-dewasa sedangkan tempat perindukan utama nyamuk
Aedes sp ditemukan pada tempat penampungan air atau kontainer yang berada di
dalam maupun diluar rumah.4 Beberapa jenis tempat perkembang biakan nyamuk
Aedes sp. antara lain adalah Tempat Penampungan Air (TPA) yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari seperti Tangki reservoir, drum, tempayan, bak mandi,
ember dll. Sedangkan TPA yang peruntukannya bukan untuk keperluan sehari-hari
seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, barang barang-bekas
(ban, kaleng, botol, plastik dll) dan ada juga TPA alamiah seperti lubang pohon,
pelepah daun, tempurung kelapa dll.
Keberadaan jentik di suatu wilayah erat kaitannya dengan adanya populasi
nyamuk Aedes sp di daerah tersebut. pengamatan langsung ke tempat-tempat
penampungan air /kontainer. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kepadatan
jentik yaitu House Index, adalah jumlah rumah ditemukan jentik per jumlah rumah
di survei kali 100%, Container Indeks, adalah jenis container yang berpotensi/
paling banyak ditemukan jentik dan Breteau index (BI), menyatakan jumlah
container yang positif jentik Aedes aegypti dalam 100 rumah yang diperiksa.

2. Maksud dan Tujuan


Melakukan kegiatan survey tingkat kepadatan jentik aedes aegypti di Wilayah
Kerja Pelabuhan Makassar

3 Dasar Hukum
a. Permenkes No. 2 Tahun 2023;
b. International helath Regulation (IHR) tahun 2005
c. Permenkes No. 374/Menkes/Per/III/2010 tentang pengendalian vektor
Surat tugas nomor:PV.05.01/C.IX.3/0189/2024, Tanggal 15 Januari 2023

B. Metode pelaksanaan
Data mengenai keberadaan jentik nyamuk dikumpulkan langsung dari lokasi
pengamatan dengan cara single larva method, yaitu Keberadaan jentik Aedes aegypti
dikumpulkan melalui pemeriksaan jentik pada container air, jentik nyamuk diambil dan
dibawa ke laboratorium. Data tersebut digunakan untuk menilai dan memberikan
gambaran tingkat kepadatan nyamuk Aedes spp dengan menghitung angka House
Index (HI), Container Index (CI) dan Breteau Index (BI) .

C. Waktu Pelaksanaan
Tabel 1. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Waktu Lokasi

Wilayah Buffer WILKER


Survey kepadatan jentik
17-18 Januari 2024 BBKKM Pelabuhan Laut
aedes aegypti
Makassar
D. Standar Baku Mutu

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Vektor dan Binatang


Pembawa Penyakit terdiri dari jenis, kepadatan, dan habitat
perkembangbiakan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 431/MENKES/SK/I/2007 tentang Pedoman teknis
pengendalian resiko kesehatan lingkungan di pelabuhan/bandara/pos lintas
batas dalam rangka karantina kesehatan adalah :

Tabel 2. Standar Baku Mutu


NILAI BAKU
NO VEKTOR PARAMETER SATUAN UKUR
MUTU
1 Larva Nyamuk HI dan CI Angka rata-rata populasi <0%
Aedes aegypti dalam bentuk persen
2 Nyamuk Aedes Indeks Angka rata-rata populasi 0
aegypti Dewasa Kepadatan Jentik
E. Pemetaan

Koordinat lokasi survey kepadatan jentik di data menggunakan GPS, Survey


jentik dilakukan pada tempat yang potensial sebagai tempat perkembangbiakan
nyamuk di daerah survei dan untuk mengetahui habitat nyamuk pra dewasa.
Gambar 1. Pemetaan Survey Kepadatan Jentik Nyamuk pada Perimeter

Di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Makassar


Berdasarkan dari gambar 1. Menggambarkan titik pemeriksaan survey vector DBD
yang dilaksanakan di wilayah perimeter pelabuhan laut Makassar yang dimana
tersebar di 11 titik daerah yang akan di survey oleh petugas BBKKM bidang PRL, titik
tersebut adalah :
1.Kantor Bea Cukai 7.Multi trading utama
2.Kantor VTS 8.Kantor Pertanian
3.PT.Smart 9.BMM
4.PT. Sari Agrotama 10.Pandawa
5.Kantor Kejaksaan 11.Workshop
6.PT. Corauleng
F. Hasil Kegiatan

a. hasil survey aedes aegypti

Hasil dari survey jentik Aedes spp di Wilayah Kerja Pelabuhan Makassar
selama dua hari di wilayah perimeter Pelabuhan Laut Makassar dapat dilihat
pada table 3 sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil survey kepadatan jentik bulan Januari 2024


Hasil Suvrey
No Nama Bangunan Σ Jumlah Σ Contain Contain
Jenis
Bang Bangunan Conta er Dalam er Luar
Container
unan + - iner + - + -
1. Kantor Bea Cukai 1 1 0 10 1 9 0 0
Ember
2. Kantor VTS 1 0 1 1 0 1 0 0

3. PT. Smart Makassar 1 0 1 7 0 3 0 4

4. Sari Agro
1 0 1 5 0 3 0 2
5. Kantor Kejaksaan 1 0 1 6 0 3 0 3

6. Corauleng Mega 1 0 1 8 0 4 0 4
Putra
7. Multi Trading Pratama 1 0 1 4 0 2 0 2

8. Kantor Pertanian 1 0 1 3 0 3 0 0

9. BMM 1 0 1 2 0 2 0 0

10. Pandawa Putra 1 1 0 7 1 2 0 4


Dispenser
11. Workshop 1 0 1 3 0 1 1 1 Perangkap
Tikus
Jumlah 11 2 9 56 2 33 1 20
Sumber: Data Primer,2024
Hasil dari survei jentik Aedes spp adalah sebagai berikut Total 11 bangunan yang
di survei dan positif jentik Aedes spp adalah 2 bangunan,sedangkan container total yang
diperiksa sebanyak 56 container,sedangkan container yang positif adalah 3.
b. Hasil Identifikasi

Metode pelaksaan survei jentik dengan menggunakan sinle larva method,Jentik


yang diperoleh dimasukan kedalam botol vial, kemudian diberi label dan dibawa ke
laboratorium vektor Wilker Pelabuhan Makassar untuk diidentifikasi,berikut hasil
identifikasi dapat dilihat pada tabe berikut ini :

Tabel 4. Hasil Identifikasi jentik di Wilayah Pelabuhan Makassar

TPA
TPA
Dalam
Lokasi Ditemukan Gedung Luar Jenis
Gedun Species
No. (+) Jentik (+) Gedung Container
g
(+)
(+)
1. Kantor Bea Cukai 1 1 0 Ember Aedes Aegypti
2. Pandawa Putra 1 1 0 Dispenser Aedes Aegypti
Perangkap Aedes Aegypti
3. Workshop 1 0 1
Tikus
JUMLAH 3 2 1

Data Primer, 2024


Hasil survey jentik nyamuk pada daerah Perimeter Pelabuhan Laut Makassar pada
Januari 2024, dari 11 bangunan yang di periksa ada 3 bangunan yang ditemukan jentik, dan dari
56 kontainer yang diperiksa ada 3 kontainer terdapat jentik Aedes Aegypti.

c. Indeks Kepadatan Jentik


Untuk menghitung kepadatan larva dilakukan cara. Berdasarkan Permenkes No.
nomor 431/MENKES/SK/I/2007 tentang Pedoman teknis pengendalian resiko
kesehatan lingkungan di pelabuhan/bandara/pos lintas batas dalam rangka
karantina kesehatan, dimana HI yaitu Jumlah bangunan yang positif dibagi dengan
jumlah yang total yang diperiksa, sedangkan CI yaitu jumlah container yang positif dibagi
dengan total container yang diperiksa,dimana tingkat kepadatan jentik dapat dilihat pada
table berikut ini.

Table 5. indeks kepadatan jentik di Pelabuhan Makassar


No Jumlah Positif negatif Index %

1 Bangunan 2 9 Hi :18 %

2 Container 3 53 Ci :5 %

Tabel 5. Dari kegiatan survei juga di ketahui angka House Indeks (HI) Kantor
positif 2 dibagi Kantor yang diperiksa 11 sehingga angka HI yaitu 18 % Container
Indeks (CI) yaitu kontainer yang positif (3) dibagi dengan kontainer yang diperiksa (53)
yaitu 5%.

J. Pembahasan
Pencegahan masuknya penyebaran vektor penular penyakit melalui pelabuhan,
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No 25 tahun 2020 yang telah ditetapkan
bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai unit pelaksana teknis dan ujung tombak
Kementerian Kesehatan RI yang berwenang mencegah dan mengendalikan vector
penyakit yang masuk dan keluar pelabuhan dengan melakukan upaya pemutusan
mata rantai penularan penyakit secara professional sesuai standar dan persyaratan
yang telah ditetapkan. Pengendalian vector merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
menurunkan populasi vector serendah mungkin, sehingga keberadaannya tidak lagi
berisiko untuk terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah.

Kegiatan survei juga di ketahui angka House Indeks (HI) Kantor positif 2, Kantor
yang diperiksa 11 sehingga angka HI yaitu 18 % Container Indeks (CI) yaitu
kontainer yang positif (3) dibagi dengan kontainer yang diperiksa (53) yaitu 5 %.

Keberadaan jentik Aedes Aegypti sendiri dapat disebabkan karena adanya


genangan air di wilayah tersebut. Genangan ini dapat mencangkup genangan pada
gentong, ban bekas, kaleng bekas, ember,bak mandi atau genangan air yang tidak
berhubungan dengan tanah. Aedes Aegypthi memiliki habitat pada air bersih dimana
jentiknya saat istirahat membentuk sudut 45° memiliki ciri-ciri tubuhnya berwarna
kelabu kehitaman. Jentik spesies ini bahkan dapat bertahan tanpa air hingga jangka
waktu 6 bulan.

Tingkat kepadatan Jentik aedes di Pelabuhan Makassar berada kategori


memenuhi syarat, karena data tingkat indeks kepadatan jentik yaitu dengan HI:18 %
dan CI: 5% Dari hasil yang didapat dari survey itu dikategorikan memenuhi syarat
sesuai dengan permenkes yang telah di tetapkan, namun tetap perlu pengawasan
secara kontinyu dan perbaikan sanitasi secara berkala di setiap Kantor atau instansi
yang akan di cek secara berkala tiap bulannya.
G. Kesimpulan
a. Hasil survey jentik nyamuk pada daerah Perimeter Pelabuhan Laut
Makassar pada Januari 2024, dari 11 bangunan yang di periksa ada 2
bangunan yang ditemukan jentik, dan dari 53 kontainer yang diperiksa ada
3 kontainer terdapat jentik Aedes Aegypti.
b. Hasil identifikasi jentik dari 3 container adalah Aedes aegypti sp.
c. Dari kegiatan survei juga di ketahui angka House Indeks (HI) Kantor positif 2
Kantor yang diperiksa 11 sehingga angka HI yaitu 18 % Container Indeks (CI)
yaitu kontainer yang positif (3) dibagi dengan kontainer yang diperiksa (53) yaitu 5
%.

H. Rekomendasi

1. Meningkatkan upaya pencegahan terhadap nyamuk Aedes Aegypti dan


memberikan penyuluhan kepada warga/ pihak instansi agar selalu menjaga
semua container tetap bersih atau dalam keadaan tertutup.
2. Melakukan upaya pengendalian terpadu untuk memutuskan rantai penularan
penyakit dengan pemberian bubuk abate.
3. Melakukan pemeriksaan dan pemberian bubuk Abate secara rutin

Makassar, 16 Januari 2024


KepalaWilker Pelaksana Kegiatan PRL
PelabuhanLaut Makassar

dr. H. Abbas ZaveyNurdin, Sp.Ok, MKK NursaktiSaputra, Amd,KL


Nip. 198106052008121001 NIP 198810012012121002

1. Muh. Syafar, S.Tr.Kes

2. Faradibah Mahli, S.Tr.Kes

3. Sri Bunga Dewi B., S.Tr.Kes

You might also like