You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN CROSS SECTION EMBRIO AYAM


18 DAN 33 JAM

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan dari adanya praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur dari embrio ayam
usia 18 dan 33 jam dengan sayatan cross section.

1.2 Tinjauan Pustaka


Salah satu ciri makhluk hidup yaitu mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri
(reproduksi). Reproduksi merupakan proses biologi yang dilakukan oleh suatu organisme
untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya yaitu untuk mempertahankan jenisnya
serta melestarikan jenisnya agar tidak punah (Ayuningtyas, 2021). Reproduksi dapat terjadi
secara generatif maupun vegetatif. Dimana reproduksi vegetatif tidak melibatkan proses
pembentukan gamet, sedangkan reproduksi generatif diawali dengan adanya pembentukan
gamet (Irdalia, 2021).
Perkembangan embrio ayam secara umum memiliki pola perkembangan dan fungsi yang
identik dengan perkembangan embrio manusia, dimulai dari fertilisasi, blastulasi, gastrulasi,
neurolasi dan organogenesis (Fitriani, 2021). Fertilisasi merupakan penggabungan sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina membentuk zigot. Tahap selanjutnya adalah
pembelahan secara mitosis pada zigot. Blastula merupakan lanjutan dari stadium pembelahan
berupa massa blastomere membentuk dasar calon tubuh ayam. Gastrula adalah proses
kelanjutan stadium blastula, tahap akhir proses gastrulasi ditandai dengan terbentuknya
gastroselum dan sumbu embrio. Lalu pada neurolasi, yaitu pembentukan bumbung neural.
Organogenesis merupakan perkembangan dari bentuk primitive embrio menjadi bentuk
definitive yang memiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam satu spesies (Asmarani, 2016).
Pada hari pertama, tampak terdapat rongga segmentasi yang terletak di bawah area
pelusida, terdapat cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya. Hari ke dua jalur pertama
pada pusat blastoderm mulai muncul, membran vitelum mulai muncul yang merupakan organ
yang berperan dalam penutrisi makanan embrio. Hari ketiga embrio telah berada di sisi kiri
dan mulai muncul sistem peredaran darah, struktur jantung sudah mulai nampak berdenyut.
Hari keempat rongga amniotik mulai berkembang mengelilingi embrio yang berisi cairan
amniotik yang berfungsi untuk melindungi embrio dan memperbolehkan embrio bergerak.
Selain itu, tampak pula tunas-tunas anggota badan yang akan berkembang seperti tunas
anggota badan bagian depan dan tunas badan bagian belakang. Hari kelima, embrio
mengalami peningkatan ukuran dan mulai membentuk huruf C atau dengan kata lain calon
bakal kepala bergerak mendekati ekor (Kimball, 1992).

BAB 2
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada pengamatan cross section embrio ayam 18 dan 33 jam
adalah pensil, gunting, teropong, kertas saring, perekat entelan, alat bedah, papan bedah,
jarum pentul, mikroskop cahaya, kaca preparat, kaca penutup, pipet tetes, kaca arloji, dan
killing jar. Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah embrio ayam
usia 18 dan 33 jam, larutan bouine, garam fisiologis, etanol (70%, 80%, 95%, 100%), serta
xylol.

2.2 Cara Kerja


1. Meneropong telur untuk melihat posisi titik embrio.
2. Menandai bagian yang berembrio dengan pensil.
3. Menginkubasi telur di dalam inkubator pada suhu 36°C selama 24 – 33 jam.
4. Meneropong telur untuk melihat apakah embrio berkembang.
5. Menggunting cangkang pada bagian yang telah ditandai.
6. Menempelkan cincin kertas saring mengelilingi embrio
7. Menggunting selaput embrio di sekeliling luar cincin kertas saring.
8. Mengangkat embrio dengan pinset.
9. Mencuci dengan garam fisiologis.
10. Memfiksasi dengan larutan bouine selama 30 menit.
11. Mencuci dengan etanol 70%.
12. Mewarnai dengan eosin 1% dalam etanol 70% selama lima menit.
13. Mencuci dengan etanol 70%, mendehidrasi dengan etanol 80%, 95%, dan 100% selama
masing-masing 10 menit.
14. Menjernihkan dengan xilol selama 2 x 10 menit.
15. Meletakkan embrio pada gelas benda cekung dan menutup dengan gelas penutup dengan
perekat entelan.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


3.1.1 Hasil Pengamatan Cross Section Embrio Ayam 24 Jam

3.1.1 Hasil Pengamatan Cross Section Embrio Ayam 33 Jam


3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembahasan Pengamatan Cross Section Embrio Ayam 24 Jam
Saat embrio ayam usia 24 jam, pada sayatan di bagian usus depan terlihat adanya
bibir dorsal, blastoporus, sumbat yolk, dan arkenteron. Sementara itu, pada sayatan di bagian
porta usus depan terlihat adanya ektoderm kepala, neural crest, dan splanchnopleure. Dimana
splanchnopleure merupakan gabungan antara lapisan mesoderm splanchnics dengan lapisan
endoderm. Kemudian, pada sayatan di bagian usus tengah terlihat adanya keping neural,
paritneural, lipatan neural, ektoderm kepala, mesenkim kepala, notochord, dan usus tengah.
Notochord merupakan struktur rangka yang pertama kali muncul pada tahap embrio.
Notochord tidak mengalami pembumbung serta bersifat masif pada tingkat gastrula.
Pada fase ini, terbentuk lima buah somit pada bagian kanan dan kiri atau pada bagian
lateral notochord. Somit ini nantinya akan berkembang menjadi otot-otot penting dalam
tubuh. Pada fase ini terbentuk pula penebalan yang disebut dengan vesicular optic. Darah dan
pembuluh darah yang berasal dari pulau pulau darah (area apaca vasculora) mengalami
pertumbuhan. Sementara itu, pulau pulau darah yang berasal dari sel-sel mesoderm yang
dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dan jaringan yang terdapat di mesenkim.
Embrio ayam umur 24 jam dapat dibedakan menjadi dua yaitu daerah intra embrional dan
daerah ekstraembrional. Daerah intra embrional terdiri dari daerah pellusida dan daerah
opaca. Dimana epiblast pada bagian tengah yang lebih terang disebut dengan area pellusida,
sedangkan bagian tepi yang lebih gelap disebut dengan area opaca. Selanjutnya, daerah
kepala nantinya akan berkembang dengan cepat. Akan tetapi, karena adanya daerah batas
pertumbuhan (zone over growth) maka terjadi lipatan kepala (head fold) yang pada awalnya
ke ventral, kemudian terangkat melipat ke posterior.
3.2.2 Pembahasan Pengamatan Cross Section Embrio Ayam 33 Jam
Pada embrio ayam usia 33 jam, embrio mempunyai panjang sekitar 4mm serta fleksi
pertama dari embrio lurus diawali di daerah kepala dan fleksi tengkorak nantinya akan
terlihat beberapa jam kemudian. Pada fase ini terbentuk 12-13 somit. Dimana somit ini
nantinya akan berkembang menjadi otot-otot penting dalam tubuh. Kemudian, vesikula mata
agak besar. Adapun vesikel otak depan (prosenchepalon) akan akan berkembang menjadi
telencephalon dan diencephalon, vesikula otak tengah (mesenchepalon) tetap tidak terbagi
(tetap menjadi otak tengah), sedangkan vesikel otak belakang (rhombencephalon) akan
membentuk rangkaian neuromer yang lebih kecil. Neuromer merupakan divisi segmental
otak yang terdapat pada embrio serta daerah pembentuk jantung saat ini terlihat jauh lebih
jelas.

BAB 4
KESIMPULAN

Pada pengamatan cross section embrio ayam usia 24 jam terlihat adanya bibir dorsal,
blastoporus, sumbat yolk, arkenteron, ektoderm kepala, neural crest, splanchnopleure, keping
neural, paritneural, lipatan neural, ektoderm kepala, mesenkim kepala, notochord, dan usus
tengah. Pada fase ini, terbentuk lima buah somit pada bagian lateral notochord. Embrio ayam
umur 24 jam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daerah intra embrional dan daerah
ekstraembrional. Kemudian, terjadi lipatan kepala (head fold) yang pada awalnya ke ventral,
kemudian terangkat melipat ke posterior. Selanjutnya, pada embrio ayam umur 33 jam terbentuk
12-13 somit. Vesikula mata agak besar. Terdapat pula vesikel otak depan (prosenchepalon),
vesikula otak tengah (mesenchepalon), dan vesikel otak belakang (rhombencephalon).
DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, C. (2021). Modul Reproduksi Manusia dan Hewan. UIN Raden Intan Lampung.

Fitriani. (2021). Histologis Perkembangan Embrio Ayam pada Masa Inkubasi Satu sampai Tujuh
Hari. Universitas Syiah Kuala.

Irdalia. (2021). Modul Perkembangan Hewan. Jakarta: UHAMKA.

Kimball, John, W. 1992. BIOLOGI edisi ke-5 jilid 2. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Kusumawati, Asmarani. (2016). Perkembangan Embrio dan Penentuan Jenis Kelamin DOC
(Day Old Chicken) Ayam Jawa Super. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

You might also like