Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Jufan
Skripsi Jufan
SKRIPSI
OLEH:
JUFAN RIZKY
NIM: 1902022024
SKRIPSI
Oleh:
JUFAN RIZKY
NIM: 1902022024
Menyetujui
Komisi Pembimbing:
Pembimbing-I Pembimbing-II
1. Identitas Mahasiswa
Nama : Jufan Rizky
Tempat/Tanggal Lahir : Lhokseumawe/25 Januari 1990
Agama : Islam
Nama Ayah : Ahmad Jufri
Pekerjaan : Pensiun
Nama Ibu : Syarifah Ariani Habib
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Komplek Taman Setiabudi Indah 1 Blok OO no.
51. A, Medan Selayang, Sumatera Utara
3. Riwayat Pendidikan
Tahun 1996- 2002 : SD Negeri 1 Lhokseumawe
Tahun 2002- 2005 : SMP Negeri 1 Lhokseumawe
Tahun 2005- 2008 : SMA Negeri 1 Lhokseumawe
Tahun 2008- 2011 : Politeknik Negeri Lhokseumawe Fakultas Teknik
Kimia
Tahun 2019- 2022 : Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
Medan
LEMBAR PERNYATAAN
Jufan Rizky
1902022024
ABSTRAK
JUFAN RIZKY
1902022024
i
ABSTRACT
JUFAN RIZKY
1902022024
The International Labor Organization (ILO) states that around 2.3 million
individuals worldwide die from work-related accidents or diseases. There are
various kinds of high-risk work activities at PT. FWI but workers' OHS awareness
is still low, the results of interviews are that there are still workers who do not use
personal protective equipment (PPE) for various reasons such as lazy,
uncomfortable, forgetful, and uncomfortable even though they are working in
PPE mandatory areas. This study aims to determine the Effectiveness of
Promotion of Occupational Safety and Health (K3) through Counseling on
Awareness About K3 to Workers at PT. First World Indonesia Medan in 2021.
This research is a Quasy Experimental research with One Group Pretest
Posttest design. The research was conducted at PT. FWI from October 2021 to
May 2022. The population is workers at PT. First World Indonesia Medan in the
sales and warehouse division as many as 70 people and the sampling uses the
total population. The analysis uses the Wilcoxon test, which compares the data
before and after being given counseling, and the mean difference between pre-test
and post-test is obtained. The level of significance is 95% (α = 0.05).
The results showed that there were 14 people who experienced an increase
in K3 awareness after the posttest, the mean rank or average increase was 8.50,
and the number of positive ranks or sum of rank was 119.00. Statistical test
results obtained p value 0.003 < (0.05).
The conclusion of this study is that health promotion through occupational
safety and health (K3) counseling is effective on awareness about K3 among
workers at PT. First World Indonesia Medan. It is expected that workers should
attend counseling or provide information to increase knowledge or K3 directions
to improve their abilities and skills so that they have good K3 behavior.
ii
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Berkat dan Rahmat dan Karunia Nya maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini dengan judul “Efektivitas Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Melalui Penyuluhan terhadap Kesadaran Tentang K3 Pada Pekerja di PT.
Firstworld Indonesia Medan Tahun 2021”.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kesalahan
dan kekurangannya, namun harapan penulis, Pembaca dapat memperoleh manfaat
dan memberi masukan untuk penelitian selanjutnya dengan harapan penelitian ini
dapat berkembang dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini, terutama :
1. Dr. dr.Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan
2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes., selaku Ketua Yayasan
Institut Kesehatan Helvetia Medan
3. Dr. Ismail Efendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan
4. dr.Hj.Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Institut Kesehatan Helvetia Medan
5. Teguh Soeharto, S.E., M.Kes., selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi
dan Keuangan Institut Kesehatan Helvetia Medan
6. Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kehatan Helvetia Medan
7. Dr. Nuraini, S.Pd., M.Kes., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas
Kesehatan Masyarakat Institut Kehatan Helvetia Medan
8. Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes., selaku Wakil Dekan II Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kehatan Helvetia
Medan
9. Dian Maya Sari Siregar, S.K.M., M.Kes., selaku Ketua Program Studi S-1
Kesehatan Masyarakat Institut Kehatan Helvetia Medan sekaligus Dosen
Pembimbing I yang telah memberikan waktu, bimbingan, nasehat, motivasi
dan arahan selama penyusunan skripsi.
10. Sukamto S.K.M, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan waktu, bimbingan, nasehat, motivasi dan arahan selama
penyusunan skripsi.
11. Khoirotun Najihah, S.K.M., M.K.M, selaku Dosen Penguji III yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini.
12. Seluruh Dosen Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat yang telah mendidik
dan mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi saya
13. Jajaran manajemen dan seluruh tim PT. First World Indonesia Medan, yang
telah banyak membantu dalamusaha memperoleh data yang saya perlukan
14. Teman-teman Mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Fakultas Kesehatan
Masyarakat Minat Studi Promosi Kesehatan Angkatan 2019 yang telah
berkenan untuk membantu dan memberikan ide-idenya sehingga skripsi ini
menjadi lebih baik dan lengkap
iii
15. Teristimewa kepada Istri, Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan
pandangan, mendukung baik moril maupun materil, mendoakan dan selalu
memotivasi saya dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jufan Rizky
1902022024
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK................................................................................................ i
ABSTRACT............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................ v
DAFTAR TABEL.................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 6
1.3. Tujuan Penelitian............................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian............................................................. 6
1.4.1. Manfaat Teorits........................................................ 6
1.4.2. Manfaat Praktis........................................................ 7
v
BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 47
3.1. Desain Penelitian................................................................ 48
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 49
3.2.1. Lokasi Penelitian...................................................... 49
3.2.2. Waktu Penelitian....................................................... 49
3.3. Populasi dan Sampel.......................................................... 49
3.3.1. Populasi.................................................................... 49
3.3.2. Sampel...................................................................... 49
3.4. Kerangka Konsep............................................................... 49
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran.................... 51
3.5.1. Definisi Operasional................................................. 51
3.5.2. Aspek Pengukuran.................................................... 52
3.6. Metode Pengumpulan Data................................................ 53
3.6.1. Jenis Data.................................................................. 53
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data....................................... 53
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas.................................... 53
3.7. Metode Pengolahan Data................................................... 55
3.8. Teknik Analisis Data.......................................................... 56
3.8.1. Analisis Univariat..................................................... 56
3.8.2. Analisis Bivariat....................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 70
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Tetapi faktanya, tidak semua mampu
menerapkan hal ini secara menyeluruh dan tepat. Padahal K3 merupakan bidang
yang penting dan salah satu alasan terciptanya lingkungan kerja minim risiko.K3
dasar bagi setiap tenaga kerja yang ruang lingkupnya telah berkembang sampai
kepada keselamatan dan kesehatan masyarakat secara nasional. Oleh karena itu
tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab semua pihak,
bahwa sekitar 2,3 juta individu di seluruh dunia meninggal akibat kecelakaan atau
penyakit akibat kerja setiap tahun. Ini setara dengan lebih dari 6000 kematian
1
2
setiap hari. Di seluruh dunia, ada sekitar 340 juta kecelakaan kerja dan 160 juta
korban penyakit akibat pekerjaan setiap tahunnya. ILO memperbarui perkiraan ini
kasus cacat total tetap, dan 2002 kasus meninggal dunia. Data tersebut
kerja yang terjadi sebanyak 77.295 kasus, dan 2018 sebanyak 114.148 kasus.
alasan pekerja yang meninggal dunia karena penyakit akibat kerja, meninggal
dalam hubungan kerja karena kecelakaan, dan alasan cacat total tetap sebanyak
203 kasus. Pada Februari 2020 naik menjadi 403 kasus, dan Maret 2020 naik lagi
menjadi 603 kasus. Dari data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa situasi
Berdasarkan data dari Infodatin K3 (2018) bahwa ada sebanyak 26, 74%
berdasarkan lapangan usaha ada 24,84% yang bekerja di industri pengolahan dan
penduduk karena adanya industri pabrik rokok. Mengingat dampak yang dapat
terutama pengaruhnya terhadap fungsi paru-paru yang cukup besar yang dapat
menyebabkan PPOK. Di pabrik rokok itu sendiri memiliki tingkat kejadian PPOK
sebanyak 4 orang karyawan dari keseluruhan sample yang diambil yang dilakukan
rokok bisa menganggu kesehatan. Untuk itu, penelitian ini mengambil lokasi di
Pabrik Rokok Praoe Lajar Semarang. Dikarenakan pabrik ini menghasilkan debu
tembakau yang mudah terpapar oleh karyawan dan setiap karyawannya harus
beberapa jenis yang digolongkan berdasarkan penyebab dari penyakit yang ada di
tempat kerja. (a) Golongan fisik: bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara,
ragam, yaitu berkisar 2.000-100.000 lux di tempat terbuka sepanjang hari dan
pada malam hari dengan pencahayaan buatan 50-500 lux. Kelelahan pada mata
ditandai oleh :iritasi pada mata/conjunctiva, penglihatan ganda, sakit kepala, daya
semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut (c) Golongan
tempat kerja, beban kerja. (e) Golongan psikososial: stres psikis, monotomi kerja,
tuntutan pekerjaan(4).
adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu)
Punggung dan Sendi, (5) Kanker, (6) Coronary Artery, (7) Penyakit Liver, (8)
oleh faktor manusia, diantaranya tidak mengikuti metode kerja, mengambil jalan
akibat tindakan tidak aman dapat terhindarkan. Berdasarkan hal itu, dapat
karena menyangkut jiwa manusia atau tenaga kerjanya dan lingkungan kerja itu
dan masyarakat merupakan hal yang penting bagi perusahaan guna terciptanya
budaya K3(6).
sikap, dan keterampilan) untuk mencapai derajat hidup sehat yang optimal.
secara tepat guna agar masyarakat dapat mengerti, bertanggung jawab, serta
lain karena memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi kelompok sehingga
metode promosi K3 yang efektif karena dapat menjangkau sasaran dengan jumlah
membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola kehidupan yang sehat dan
Hasil penelitian oleh Alwindi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa dari
orang (53,2%), dan yang sering mendapat penyuluhan namun tetap memiliki
memiliki nilai p = 0,037 (p< 0,05) hal ini menunjukan ada hubungan yang
First World Indonesia Medan (PT. FWI). PT. FWI bergerak di bidang distribusi
rokok yang ruang lingkupnya tidak hanya di Medan, namun juga hampir di
seluruh pulau Sumatera. Terdapat berbagai macam aktivitas kerja berisiko tinggi
di PT. FWI seperti kegiatan gudang, lalu lintas kendaraan operasional di dalam
karyawan di PT. FWI, masih ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan K3
yang belum terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat pada pekerja yang tidak
menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan berbagai alasan seperti malas,
risih, lupa, serta kurang nyaman padahal sedang bekerja di area wajib APD.
sekeliling (tidak berjalan di jalur pejalan kaki, berdiri di jalur forklift), serta
ditemukan pula pekerja yang merokok di tempat yang bukan smoking area dan
tidak mengenakan safety belt pada saat berkendara keluar menuju outlet-outlet
untuk distribusi. Dari hasil wawancara juga ditemukan adanya masalah penyakit
akibat kerja, ada 2 orang pekerja mengatakan bahwa mereka bukan perokok
Tahun 2021” yang dapat dijadikan pembelajaran bagi pembaca pada umumnya
masalah dalam penelitian ini adalah apakah promosi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) melalui penyuluhan efektif terhadap kesadaran para pekerja PT. First
1. Bagi Peneliti
akan K3.
9
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan dasar
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pekerja PT. First World
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil penelitian oleh Zahtamal pada tahun 2015 yang berjudul Pengaruh
pekerja (p< 0,05). Hasil penelitian inisejalan dengan yang dikatakan oleh De
hati, tanpa paksaan, dan merasa bahwa program tersebut merupakan hak dan
kewajibannya(10).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Perilaku K3 pada Karyawan Sub
komunikasi 51% dan kegiatan bulan K3 51%. Hasil uji chi-square menunjukkan
dengan perilaku K3 dengan masing-masing nilai p value sebesar 0,003, dan 0,000
(11).
10
11
dengan perilaku pekerja aman sebanyak 16 orang (36,4%) dan terhadap perilaku
pekerja aman tidak baik sebanyak 4 orang (9,1%), dan responden yang
menyatakan komunikasi pesan K3 baik dengan perilaku pekerja yang tidak aman
sebanyak 11 orang (25,0) dan terhadap komunikasi pesan K3 tidak baik dengan
perilaku pekerja tidak aman sebanyak 13 orang (29,5). Variabel komunikasi pesan
K3 memiliki nilai p = 0,020 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan ada hubungan yang
Pada penelitian oleh Yolanda pada tahun 2018 yang berjudul Pengaruh
Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Pengetahuan dan Sikap
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diperoleh p sebesar 0,000 dan oleh karena
itunilai p value (0,000< 0,05), sehingga ada pengaruh pengetahuan pada pekerja
informal mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di TPA Terjun Medan
Marelan(13).
Kopi di PT. Ketiara Kopi Gayo Kabupaten Aceh Tengah menunjukkan bahwa
perilaku aman yang memiliki nilai p = 0,020 (p<0,05), hal ini menunjukan ada
2.2 Kesadaran
mampu mengerti apa yang sedang terjadi. Kedua, kesadaran diartikan sebagai
semua ide, perasaan, pendapat, dan sebagainya yang dimiliki seseorang atau
Definisi lain tentang kesadaran antara lain: (1) tahu dan mampu
sadar bahwa hal tersebut penting baginya. Sikap loyalitas pada kesadaran akan
13
individu akan lebih mudah mematuhi peraturan yang didoktrin jika sudah sadar
hal itu penting. Perilaku patuh berdasarkan kesadaran juga disebabkan adanya
Kesadaran selalu dilawankan dengan ketidaksadaran. Dua hal ini dalam disiplin
ilmu psikologi banyak berakar pada pemikiran Sigmund Freud. Menurut tokoh yang
paling dominan pemikirannya dalam disiplin ilmu psikologi ini, kunci untuk
Ketidaksadaran tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul itu
bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia.Hal ini dapat
Zeman (2011) dalam Solso membagi kesadaran dalam empat kategori: (1)
kondisi terjaga (waking state) yakni kondisi saat kita mempersepsi dan
yang meliputi keyakinan, harapan, niat dan hasrat, (4) kesadaran diri kita, yang
pikiran, ide-ide dan perasaan kita sendiri.Tingkat kesadaran adalah ukuran dan
kondisi dimana seseorang mengerti akan hak dan kewajiban yang harus
dijalankannya.
bagi tahapan berikutnya dan menunjuk pada tingkat kesadaran tertentu, mulai dari
understanding fhe informed actions required for finding the solutions to the
issues. Dari teori di atas dapat dijelaskan bahwa indikator kesadaran adalah
tiga hal, yaitu: persepsi, pikiran, dan perasaan. Sedangkan dalam teori
(tindakan)(8).
pemikiran dan upaya untuk menjamin keadaan, kekuatan, dan kesempurnaan, baik
jasmasni maupun rohani manusia serta karya dan budayanya tertuju pada
tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
di tempat kerja serta begitu pula bagi orang lain yang memasuki tempat kerja
maupun sumber dari proses produksi dapat secara aman dan efesien dalam
pemakaiannya(16).
pesawat, alatkerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
b. Bersifat teknik
yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and
Health.
kesehatan kerja dewasa ini semakin berubah, bukan sekadar “kesehatan pada
sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk
b. Bersifat medis
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
17
Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses
Secara umum tujuan K3 adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat
dan produktif. Selain itu, untuk menciptakan lingkungan kerja yang higienis,
aman, dan nyaman yang dikelola oleh tenaga kerja sehingga sehat, selamat dan
produktif.
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain
di tempat kerja.
efisien.
mitra kerja(17).
ditempat kerja.
kerjadan APD.
pengendalian bahaya.
daya tahan tubuh dan kebugaran pekerja. Sementara peran keselamatan adalah
menciptakan sistem kerja yang aman atau yang mempunyai potensi risiko yang
kemungkinan loss(5).
dan menimbulkan akibat yang buruk. Bertolak dari pemikiran ini maka
pencegahan, sehingga dengan demikian akibat yang lebih buruk yang mungkin
akan terjadi di masa depan itu menjadi tidak pernah terjadi sama sekali.
trauma bagi kedua pihak. Bagi pekerja, cedera akibat kecelakaan dapat
terbuang pada saat melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut serta biaya
kebetulan sehingga pasti ada sebab dibalik setiap kecelakaan. Penting sekali agar
cedera atau kerusakan dan hanya memiliki selang perbedaan waktu yang sangat
yang saling berkaitan yaitu kesalahan dari sisi perusahaan, sisi pekerja, atau
keduanya. Akibat yang ditimbulkan yakni trauma bagi keduanya, bagi pekerja
yaitu cedera yang dapat memengaruhi terhadap pribadi, keluarga, dan kualitas
mutlak minimum(5).
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau
d. Spesifik lainnya.
Pekerjaan penyakit akibat kerja pada klasifikasi jenis I ini sebagai berikut: a.
penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, meliputi: 1. penyakit yang disebabkan
10. penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida; 11. penyakit yang disebabkan
oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatic; 12.
penyakit yang disebabkan oleh benzene atau homolognya; 13. penyakit yang
disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzene atau homolognya; 14.
penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya; 15.
penyakit yang disebabkan oleh alcohol, glikol, atau keton; 16. penyakit yang
disebabkan oleh gas penyebab asfiksia seperti karbon monoksida, hydrogen sulfida,
hidrogen sianida atau derivatnya; 17. penyakit yang disebabkan oleh acrylonitrile;
18. penyakit yang disebabkan oleh nitrogen oksida; 19. penyakit yang disebabkan
oleh vanadium atau persenyawaannya; 20. penyakit yang disebabkan oleh antimon
atau persenyawaannya; 21. penyakit yang disebabkan oleh hexane; 22. penyakit
22
yang disebabkan oleh asam mineral; 23. penyakit yang disebabkan oleh bahan obat;
24. penyakit yang disebabkan oleh nikel atau persenyawaannya; 25. penyakit yang
disebabkan oleh thalium atau persenyawaannya; 26. penyakit yang disebabkan oleh
osmium atau persenyawaannya; 27. penyakit yang disebabkan oleh selenium atau
31. penyakit yang disebabkan oleh zinc atau persenyawaannya; 32. penyakit yang
disebabkan oleh phosgene; 33. penyakit yang disebabkan oleh zat iritan kornea
seperti benzoquinone; 34. penyakit yang disebabkan oleh isosianat; 35. penyakit
yang disebabkan oleh pestisida; 36. penyakit yang disebabkan oleh sulfur oksida;
37. penyakit yang disebabkan oleh pelarut organik; 38. penyakit yang disebabkan
oleh lateks atau produk yang mengandung lateks; dan 39. penyakit yang disebabkan
oleh bahan kimia lain di tempat kerja yang tidak disebutkan di atas, di mana ada
hubungan langsung antara paparan bahan kimia dan penyakit yang dialami oleh
pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat;
getaran atau kelainan pada otot, tendon, tulang, sendi, pembuluh darah tepi atau
saraf tepi; 3. penyakit yang disebabkan oleh udara bertekanan atau udara yang
light), infra merah, termasuk laser; 6. penyakit yang disebabkan oleh pajanan
23
temperatur ekstrim; dan 7. penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika lain yang
tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan faktor
fisika yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh
pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat; c.
penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi atau parasit,
bakteri atau jamur; 7. anthrax; 8. leptospira; dan 9. penyakit yang disebabkan oleh
faktor biologi lain di tempat kerja yang tidak disebutkan di atas, di mana ada
hubungan langsung antara paparan faktor biologi yang muncul akibat aktivitas
pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara
II. Penyakit Berdasarkan Sistem Target Organ Penyakit Akibat Kerja pada
henep, sisal, dan ampas tebu atau bagassosis; 7. asma yang disebabkan oleh
penyebab sensitisasi atau zat iritan yang dikenal yang ada dalam proses pekerjaan;
8. alveolitis alergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat
24
yang timbul dari aktivitas pekerjaan; 9. penyakit paru obstruktif kronik yang
disebabkan akibat menghirup debu batu bara, debu dari tambang batu, debu kayu,
debu dari gandum dan pekerjaan perkebunan, debu dari kandang hewan, debu
tekstil, dan debu kertas yang muncul akibat aktivitas pekerjaan; 10. penyakit paru
yang disebabkan oleh aluminium; 11. kelainan saluran pernafasan atas yang
disebabkan oleh sensitisasi atau iritasi zat yang ada dalam proses pekerjaan; dan
12. penyakit saluran pernafasan lain yang tidak disebutkan di atas, di mana ada
hubungan langsung antara paparan faktor risiko yang muncul akibat aktivitas
pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara
disebabkan oleh faktor penyebab alergi lain yang timbul dari aktivitas pekerjaan
yang tidak termasuk dalam penyebab lain; 2. dermatosis kontak iritan yang
disebabkan oleh zat iritan yang timbul dari aktivitas pekerjaan, tidak termasuk
dalam penyebab lain; dan 3. vitiligo yang disebabkan oleh zat penyebab yang
diketahui timbul dari aktivitas pekerjaan, tidak temasuk dalam penyebab lain; c.
gangguan otot dan kerangka, meliputi: 1. radial styloid tenosynovitis karena gerak
repetitif, penggunaan tenaga yang kuat dan posisi ekstrim pada pergelangan
tangan; 2. tenosynovitis kronis pada tangan dan pergelangan tangan karena gerak
repetitif, penggunaan tenaga yang kuat dan posisi ekstrim pada pergelangan
lesions karena periode kerja yang panjang dalam posisi berlutut atau jongkok; 7.
pada pergelangan tangan, atau 3 (tiga) kombinasi diatas; dan 8. penyakit otot dan
kerangka lain yang tidak disebutkan diatas, dimana ada hubungan langsung antara
paparan faktor yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dan penyakit otot dan
kerangka yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan
gangguan stres pasca trauma; dan 2. gangguan mental dan perilaku lain yang tidak
disebutkan diatas, dimana ada hubungan langsung antara paparan terhadap faktor
perilaku yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan
menggunakan metode yang tepat. III. Penyakit Kanker Akibat Kerja Penyakit
Akibat Kerja pada klasifikasi jenis III ini, yaitu kanker yang disebabkan oleh zat
persenyawaan chromium VI; 5. coal tars, coal tar pitches or soots; 6. beta-
derivatif atau homolognya; 10. radiasi mengion; 11. ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaannya, produk atau residu dari zat ini; 12.
emisi oven arang; 13. persenyawaan nikel; 14. debu kayu; 15. arsen dan
persenyawaannya; 18. erionite; 19. ethylene oxide; 20. virus Hepatitis B dan virus
26
Hepatitis C; 21. kanker yang disebabkan zat lain yang tidak disebutkan diatas,
dimana ada hubungan langsung antara paparan terhadap zat penyebab yang
muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan kanker yang dialami oleh pekerja yang
IV. Penyakit Spesifik Lainnya Penyakit spesifik lainnya merupakan penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau proses kerja, dimana penyakit tersebut ada
hubungan langsung antara paparan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja
yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat. Contoh
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga
bahaya tempat kerja. Penggunaan APD harus tetap di kontrol oleh pihak yang
Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain:
Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain :
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis
a. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
28
Sepatu karet (sepatu boot) berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di
tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk
melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan
sebagainya(19).
d. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di
tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan.Bahan dan bentuk
meter(19).
h. Masker (Respirator)
bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb)(19).
Jas hujan (rain coat) berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja
sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai, memastikan APD
yang dugunakan aman untuk keselamatan pekerja, selain itu APD juga harus
juga merupakan suatu kegiatan yang mempunyai masukan (input), proses dan
Promosi kesehatan sebagai bagian atau cabang dari ilmu kesehatan, juga
mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan seni. Dari sisi seni, yakni praktisi atau
penyakit, perbaikan gizi masyarakat, sanitsi lingkungan, kesehatan ibu dan anak,
program pelayanan kesehatan, dan sebagainya, perlu ditunjang atau dibantu oleh
Lebih dari 50% penduduk Indonesia merupakan angkatan kerja dan pada
umumnya mereka menghabiskan waktu kerja rata-rata 8 jam per hari di tempat
kerja. Dengan demikian, tempat kerja menjadi penting bagi para pekerja untuk
di tempat kerja ada yang sudah mandiri atau menyatu dengan program kerja
bagian lain dan sebagai pelaksana bisa dari pemerintah setempat atau perusahaan
kondisi lingkungan fisik dan sosial di tempat kerja, kecepatan kerja, paparan
skrining sehingga sumber daya dan pekerja menjadi lebih produktif, sehat, dan
adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendorong dan menguatkan kesadaran
dan perilaku pekerja tentang K3 sehingga dapat melindungi pekerja, properti, dan
b. Citra positif (tempat kerja) yang maju dan peduli keselamatan dan
kesehatan
e. Peningkatan produktifitas
2. Bagi pekerja
b. Penurunan stress
penyakit
yang akan dicapai dari promosi kesehatan tersebut. Pengunaan metode yang tepat
dalam suatu proses penyajian materi merupakan hal sangat penting dalam rangka
membina perilaku baru, atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada
Agar petugas mengetahui dengan tepat serta dapat membantunya maka perlu
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih insentif. Setiap
penyelesaiannya.
b. Wawancara (Interview)
2) Metode Kelompok
pendidikan.
a. Kelompok Besar
metode yang baik untuk kelompok besar anatara lain ceramah dan
seminar.
b. Kelompok Kecil
sebut kelompok kecil, metode yang cocok untuk kelompok kecil yaitu
2.5.1. Pengertian
perilaku sasaran agar berperilaku sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan
masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Secara umum
a. Tingkat Pendidikan
menerima informasi.
37
c. Adat Istiadat
d. Kepercayaan Masyarakat
yang sudah mereka kenal karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan
penyampain informasi.
e. Media
penyuluhan(22).
a. Agar masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada kesehatan
c. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi atau
perubahan-perubahan sistem
d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dilakukan sendiri dan bagaimana
kesehatan(23).
masyarakat menurut Effendy (2015), apakah itu dari penyuluh, sasaran atau dalam
a. Faktor Penyuluh
1) Kurang persiapan
membosankan.
b. Faktor Sasaran
disampaikan
39
3) Kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk
yang sulit air akan sangat sukar untuk memberikan penyuluhan tentang
proses pendidikan kesehatan, metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan
informasi yang sifatnya searah yakni dari penceramah kepada para peserta
ceramah. Pada metode ini si penceramah lebih banyak memegang peran untuk
dimaksud dengan kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu
murah dari segi biaya, mudah mengulang kembali jika ada materi yang kurang
jelas dipahami oleh peserta dari pada proses membaca sendiri, lebih dapat
kalau waktu yang tersedia sangat minim maka metode inilah yang tepat untuk
digunakan dimana dapat menyampaikan banyak pesan dalam waktu yang relatif
singkat(24).
apa yang diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan
mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi kalau disusun
latihan singkat, dengan demikian peserta dapat bertanya tentang hal-hal yang
sebagai berikut: sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap
ragu-ragu dan gelisah, suara hendaknya cukup keras dan jelas, pandangan harus
suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran
pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih
dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
menguasai bidangnya.
kesehatan masyarakat
1) Menetapkan tujuan
2) Penentuan sasaran
a. Komunikasi satu arah sehingga sasaran menjadi pasif untuk bertanya atau
mengeluarkan pendapat
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
5) Tanya jawab
bagi tahapan berikutnya dan menunjuk pada tingkat kesadaran tertentu, mulai dari
(tindakan)(8).
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
45
sebagainya). Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulasi atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup.Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
suka atau tidak suka seseorang terhadap objek, yang diperoleh dari pengalaman
sendiri atau orang lain yang membuat seseorang mendekati atau menjauhi objek
perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan
perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:
ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus
itu tidak efektif memengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi
bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan
RESPON TERTUTUP
STIMULUS ORGANISME Pengetahuan
(Penyuluhan Sikap (Kesadaran)
Kesehatan)
RESPON TERBUKA
Praktik / Tindakan
pengetahuan dan sikap individu melalui proses yang panjang yaitu proses adopsi
menyukainya maka; 5) Menerima ide baru (adoption) dan pada akhirnya timbul
2.7. Hipotesis
kemungkinan hasil dari suatu kemungkinan dari hasil suatu penelitian. Hipotesa
METODE PENELITIAN
diberikan, terlebih dahulu sampel diberi pretest (tes awal) dan sesudah eksperimen
sampel diberi posttest (tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang
Tabel 3.1
Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
Keterangan:
48
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2021 sampai Maret
tahun 2022.
3.3.1. Populasi
penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja di PT. First World
Indonesia Medan di bagian sales dan bagian gudang sebanyak 70 orang. Alasan
memilih populasi karena karyawan di bagian sales dan bagian gudang lebih
3.3.2. Sampel
49
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran
cara bekerja agar tetap sehat dan selamat dengan metode ceramahsatu arah
Aspek pengukuran data adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat
50
Tabel 3.2. Aspek Pengukuran
Jenis
Variabel Jumlah Cara Ukur Hasil
Alat Ukur Skala
Penelitian Pertanyaan Ukur
Ukur
Kesadaran 14 Diukur Kuesioner, 14-42 Interval
Tentang melalui jawaban
Keselamatan wawancara Tidak Setuju
dan dengan (TS) diberi
Kesehatan menggunaka skor 1, Ragu-
Kerja (K3) n kuesioner ragu(R) diberi
(Pretest) sebelum skor 2, Setuju
dilakukan (S) diberi
penyuluhan skor 3
Kesadaran 14 Diukur Kuesioner, 14-42 Interval
Tentang melalui jawaban
Keselamatan wawancara Tidak Setuju
dan dengan (TS) diberi
Kesehatan menggunaka skor 1, Ragu-
Kerja (K3) n kuesioner ragu(R) diberi
(Postest) sesudah skor 2, Setuju
dilakukan (S) diberi
penyuluhan skor 3
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama, baik individu
ataupun perseorangan atau data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh
3. Data Tersier
Data tersier merupakan data primer dan sekunder yang telah disusun dan
51
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer merupakan data yang diperoleh oleh peneliti. Pada penelitian ini
2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh oleh peneliti dari tempat
3. Data Tersier merupakan data yang diperoleh dari berbagai referensi yang
sangat valid dan telah dipublikasikan seperti data WHO, jurnal-jurnal, dan
1. Uji Validitas
apakah kuesioner dapat mengukur apa yang hendak diteliti (valid). Maka
pertanyaan dengan skor totalnya dala suatu variabel. Teknik kolerasi yang
52
SPSS. Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan di PT. Sampoerna
Kriteria validitas instrumen penelitian yaitu jika r-hitung > r-tabel maka butir
instrumen dinyatakan valid, jika r-hitung < r-tabel maka butir instrumen
Setelah dilakukan uji validitas pada variabel kesadaran didapatkan ada 6 item
pertanyaan mempunyai korelasi < 0,444 maka dapat dikatakan bahwa item
Corrected Item-
No Item Pertanyaan r-tabel Keterangan
Total Correlation
1 Item No.1 0,262 0,444 Tidak Valid
2 Item No.2 0,886 0,444 Valid
3 Item No.3 0,605 0,444 Valid
4 Item No.4 0,081 0,444 Tidak Valid
5 Item No.5 0,868 0,444 Valid
6 Item No.6 0,736 0,444 Valid
7 Item No.7 0.046 0,444 Tidak Valid
8 Item No.8 0,304 0,444 Tidak Valid
9 Item No.9 0,886 0,444 Valid
10 Item No.10 0,795 0,444 Valid
11 Item No.11 0,850 0,444 Valid
12 Item No.12 0,889 0,444 Valid
13 Item No.13 0,897 0,444 Valid
14 Item No.14 0,868 0,444 Valid
15 Item No.15 0,897 0,444 Valid
16 Item No.16 0,065 0,444 Tidak Valid
17 Item No.17 0,208 0,444 Tidak Valid
18 Item No.18 0,886 0,444 Valid
19 Item No.19 0,795 0,444 Valid
20 Item No.20 0,850 0,444 Valid
53
2. Uji Reliabilitas
dengan r Product Moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel
1. Collecting
2. Checking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
3. Coding
54
4. Entering
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS.
5. Data Processing
komputer.
pada tiap variabel dari hasil penelitian (28). Data disajikan dalam tabel distribusi
55
Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu pengujian
persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas Uji Saphiro Wilk untuk mengetahui
apakah ada data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Langkah sebagai
berikut.
1) Apabila nilai signifikan p> α (0,05) maka Ho ditolak atau dapat disimpulkan
2. Pengujian Hipotesis
Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil uji normalitas dingunakan
α-0,05 yakni membandingkan data sebelum dan sesudah diberikan intervensi, dan
0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis: apabila nilai probabilitas (p) <0,05
maka H0 ditolak, apabila (p) > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Apabila hasil uji
normalitas menyatakan bahwa distribusi pada data tersebut tidak normal, maka
56
57
BAB IV
PT. First World Indonesia (FWI) berdiri pada tahun 2015 yang bergerak di
bidang distribusi rokok yang ruang lingkupnya tidak hanya di Medan, namun juga
hampir di seluruh pulau Sumatera. PT. FWI beralamat di Jl. Helvetia No.38,
Helvetia, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20124 dimana
berbatasan dengan area pergudangan di sisi timur dan barat. Setiap pagi tim sales
dan tim gudang bersinergi satu sama lain untuk mempersiapkan rokok-rokok ke
yaitu 0,014< α=0,05, sesudah penyuluhan K3 diperoleh bahwa nilai p-value yaitu
0,0090<α=0,05 terlihat bahwa data tidak berdistribusi normal sehingga uji yang
PT. First World Indonesia Medan dapat dilihat pada tabel 4.5 :
negatif) antara pretest dan postest kesadaran K3 adalah 2 untuk N artinya ada 2
orang yang mengalami penurunan nilai setelah postest, nilai mean 8,50 dan sum of
rank17,00. Positif rank (selisih positif) ada 14 artinya ada 14 orang yang
mengalami peningkatan kesadaran K3 setelah postest, mean rank atau rata rata
peningkatannya sebesar 8,50, dan jumlah rangking positif atau sum of rank adalah
sebesar 119,00. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,003< (0,05) sehingga dapat
kesehatan kerja (K3) efektif terhadap kesadaran tentang K3 pada pekerja di PT.
4.3. Pembahasan
pretest dan postest kesadaran K3 adalah 2 untuk N artinya ada 2 orang yang
mengalami penurunan nilai setelah postest, nilai mean 8,50 dan sum of rank
17,00. Positif rank (selisih positif) ada 14 artinya ada 14 orang yang mengalami
peningkatannya sebesar 8,50, dan jumlah rangking positif atau sum of rank adalah
sebesar 119,00. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,003< (0,05) sehingga dapat
kesehatan kerja (K3) efektif terhadap kesadaran tentang K3 pada pekerja di PT.
sebanyak 30 responden (42,9%), dan untuk kategori lebih dari rata-rata sebanyak
penyuluhan K3 lebih banyak dalam kategori lebih dari rata rata sebanyak 52
responden (74,3%), dan lebih sedikit dalam kategori kurang dari rata-rata
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurjannah tahun 2017 yang
pelatihan 51%, pengawasan 52,9%, komunikasi 51% dan kegiatan bulan K3 51%.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Yolanda pada tahun 2018
yang berjudul Pengaruh Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap
pekerja mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diperoleh p sebesar 0,000
dan oleh karena itunilai p value (0,000< 0,05), sehingga ada pengaruh promosi K3
terhadap pekerja mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di TPA Terjun
Medan Marelan.(13)
Penelitian lain yang sejalan oleh Joyo pada tahun 2015 yang berjudul
Dalam Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Djitoe Indonesian Tobacco
63
dan tinggi ada 12 orang (54,55%) dan kedisiplinan sesudah penyuluhan dengan
kategori rendah ada 1 orang (4,55%) dan tinggi ada 21 orang (95,45%). Hasil uji
statistik yang didapat dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh pemberian
PT. Djitoe Indonesian Tobacco, Surakarta dengan nilai signifikan p value 0,003
tentang dirinya dan keberadaan dirinya. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kesadaran adalah keinsafan, keadaan mengerti, hal yang dirasakan atau
berdasarkan pada sadar bahwa hal tersebut penting baginya. Sikap loyalitas pada
keputusan. Suatu individu akan lebih mudah mematuhi peraturan yang didoktrin
tahapan berikutnya dan menunjuk pada tingkat kesadaran tertentu, mulai dari yang
membagi perilaku manusia dalam tiga domain, yakni: kognitif, afektif, dan
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya). Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulasi atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
suka atau tidak suka seseorang terhadap objek, yang diperoleh dari pengalaman
sendiri atau orang lain yang membuat seseorang mendekati atau menjauhi objek
lain.
perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses
terdiri dari: (1) Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima
atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus
itu tidak efektif memengaruhi perhatian individu dan berhenti di sini. Tetapi bila
stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus
tersebut efektif. (2) Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme
berikutnya. (3) Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi
65
kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya. (4) Akhirnya
dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut
mempunyai efek tindakan dari individu tersebut. Menurut Skiner dalam Pakpahan
(Stimulus-Organisme-Respons).(23)
adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendorong dan menguatkan kesadaran
dan perilaku pekerja tentang K3 sehingga dapat melindungi pekerja, properti, dan
didasarkan pada tujuan yang akan dicapai dari promosi kesehatan tersebut.
Pengunaan metode yang tepat dalam suatu proses penyajian materi merupakan hal
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dan sasaran. Untuk kelompok
yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode
akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. Kelompok besar adalah
penyuluhan lebih dari 15 orang, metode yang baik untuk kelompok besar antara
murah dari segi biaya, mudah mengulang kembali jika ada materi yang kurang
jelas dipahami oleh peserta dari pada proses membaca sendiri, lebih dapat
kalau waktu yang tersedia sangat minim maka metode inilah yang tepat untuk
digunakan dimana dapat menyampaikan banyak pesan dalam waktu yang relatif
Notoadmodjo pengetahuan adalah hasil daya tahu seseorang yang nantinya akan
K3. Dari dapat disimpulkan bahwa proses perubahan kesadaran seseorang dalam
individu melalui proses yang panjang yaitu proses adopsi inovasi dengan lima
Menerima ide baru (adoption) dan pada akhirnya timbul kesadaran melakukan
BAB V
5.1. Kesimpulan
penyuluhan K3 lebih banyak dalam kategori lebih dari rata rata sebanyak 52
2. Negative rank (selisih negatif) kesadaran K3 ada 2 dengan nilai mean 8,50
dan sum of rank 17,00. Positif rank (selisih positif) ada 14 dengan mean rank
sebesar 8,50, dan sum of rank sebesar 119,00. Hasil uji statistik didapatkan
5.2. Saran
yang lengkap (Keselamatan kerja, Keamanan Kerja, Kesehatan Kerja, Bahaya K3,
Alat Keselamatan Kerja, Penyakit Akibat Kerja) di setiap ruang kerja karyawan
terutama karyawan bagian sales dan bagian gudang secara merata karena pekerja
tersebut lebih berisiko terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan
penggunaan alat pelindung diri, pemberian sangsi kepada pekerja yang melanggar
peraturan serta mengadakan evaluasi minimal satu tahun sekali tentang kesehatan
68
69
DAFTAR PUSTAKA
70
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Lama Bekerja :
Alamat :
MATERI PENYULUHAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Lampiran 3. Surat Permohonan Pengajuan Judul
Lampiran 4. Surat Survei Awal
Lampiran 5. Surat Balasan Survei Awal
Lampiran 6. Lembar Bimbingan Proposal Pembimbing 1
Lampiran 7. Lembar Bimbingan Proposal Pembimbing 2
Lampiran 8. Surat balasan ijin uji validitas kuesioner
Lampiran 9. Surat Selesai Melakukan Uji Validitas Kuesioner
Lampiran 10. Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 11. Surat Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 12. Master Data Uji Validitas Kuesioner
MASTER DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER KESADARAN
No k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 k14 k15 k16 k17 k18 k19 k20 totalk
1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 28
2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 26
3 3 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 30
4 1 3 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 42
5 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
6 2 1 2 3 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 31
7 1 1 3 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 29
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
9 2 1 2 3 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 31
10 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 38
11 1 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 46
12 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 43
13 1 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 50
14 1 3 3 1 1 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 46
15 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 41
16 1 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 49
17 1 2 3 2 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 33
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
19 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 43
20 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 55
Keterangan :
Correlations
k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 k14 k15 k16 k17 k18 k19 k20 totalk
k1 Pearson 1 -.482* -.273 .466* -.407 -.290 .324 -.155 -.482* -.304 -.428 -.450* -.345 -.345 -.345 .433 .108 -.482* -.304 -.428 -.262
Correlation
Sig. (2- .031 .245 .038 .075 .215 .163 .515 .031 .192 .060 .047 .137 .137 .137 .057 .649 .031 .192 .060 .265
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k2 Pearson -.482* 1 .593** -.092 .772** .750** -.100 .415 1.000 .646** .891** .861** .823** .823** .823** -.212 .263 1.000 .646** .891** .886**
** **
Correlation
Sig. (2- .031 .006 .700 .000 .000 .675 .069 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .369 .262 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k3 Pearson -.273 .593** 1 .332 .467* .817** .273 .564** .593** .309 .432 .478* .404 .481* .404 .272 .470* .593** .309 .432 .605**
Correlation
Sig. (2- .245 .006 .153 .038 .000 .245 .010 .006 .185 .057 .033 .077 .032 .077 .245 .037 .006 .185 .057 .005
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k4 Pearson .466* -.092 .332 1 .056 .305 .920** .217 -.092 .047 -.094 -.086 -.157 -.084 -.157 .826** .149 -.092 .047 -.094 .081
Correlation
Sig. (2- .038 .700 .153 .816 .191 .000 .358 .700 .845 .694 .720 .510 .725 .510 .000 .529 .700 .845 .694 .735
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k5 Pearson -.407 .772** .467* .056 1 .613** .061 .108 .772** .928** .656** .720** .683** .683** .683** -.095 -.103 .772** .928** .656** .868**
Correlation
Sig. (2- .075 .000 .038 .816 .004 .800 .651 .000 .000 .002 .000 .001 .001 .001 .692 .667 .000 .000 .002 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k6 Pearson -.290 .750** .817** .305 .613** 1 .248 .441 .750** .435 .581** .627** .572** .572** .572** .214 .232 .750** .435 .581** .736**
Correlation
Sig. (2- .215 .000 .000 .191 .004 .292 .051 .000 .055 .007 .003 .008 .008 .008 .365 .324 .000 .055 .007 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k7 Pearson .324 -.100 .273 .920** .061 .248 1 .236 -.100 .051 -.102 -.093 -.170 -.091 -.170 .732** .072 -.100 .051 -.102 .046
Correlation
Sig. (2- .163 .675 .245 .000 .800 .292 .317 .675 .832 .669 .697 .473 .702 .473 .000 .762 .675 .832 .669 .846
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k8 Pearson -.155 .415 .564** .217 .108 .441 .236 1 .415 -.060 .254 .180 .191 .120 .191 .267 .611** .415 -.060 .254 .304
Correlation
Sig. (2- .515 .069 .010 .358 .651 .051 .317 .069 .801 .280 .449 .421 .614 .421 .256 .004 .069 .801 .280 .193
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k9 Pearson -.482* 1.000 .593** -.092 .772** .750** -.100 .415 1 .646** .891** .861** .823** .823** .823** -.212 .263 1.000 .646** .891** .886**
** **
Correlation
Sig. (2- .031 .000 .006 .700 .000 .000 .675 .069 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .369 .262 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k10 Pearson -.304 .646** .309 .047 .928** .435 .051 -.060 .646** 1 .603** .674** .645** .645** .645** -.123 -.134 .646** 1.000 .603** .795**
**
Correlation
Sig. (2- .192 .002 .185 .845 .000 .055 .832 .801 .002 .005 .001 .002 .002 .002 .605 .574 .002 .000 .005 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k11 Pearson -.428 .891** .432 -.094 .656** .581** -.102 .254 .891** .603** 1 .968** .937** .937** .937** -.223 .242 .891** .603** 1.000 .850**
**
Correlation
Sig. (2- .060 .000 .057 .694 .002 .007 .669 .280 .000 .005 .000 .000 .000 .000 .345 .304 .000 .005 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k12 Pearson -.450* .861** .478* -.086 .720** .627** -.093 .180 .861** .674** .968** 1 .968** .968** .968** -.198 .169 .861** .674** .968** .889**
Correlation
Sig. (2- .047 .000 .033 .720 .000 .003 .697 .449 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .403 .477 .000 .001 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k13 Pearson -.345 .823** .404 -.157 .683** .572** -.170 .191 .823** .645** .937** .968** 1 .931** 1.000 -.260 .188 .823** .645** .937** .897**
**
Correlation
Sig. (2- .137 .000 .077 .510 .001 .008 .473 .421 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .269 .427 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k14 Pearson -.345 .823** .481* -.084 .683** .572** -.091 .120 .823** .645** .937** .968** .931** 1 .931** -.188 .188 .823** .645** .937** .868**
Correlation
Sig. (2- .137 .000 .032 .725 .001 .008 .702 .614 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .428 .427 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k15 Pearson -.345 .823** .404 -.157 .683** .572** -.170 .191 .823** .645** .937** .968** 1.000 .931** 1 -.260 .188 .823** .645** .937** .897**
**
Correlation
Sig. (2- .137 .000 .077 .510 .001 .008 .473 .421 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .269 .427 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k16 Pearson .433 -.212 .272 .826** -.095 .214 .732** .267 -.212 -.123 -.223 -.198 -.260 -.188 -.260 1 .181 -.212 -.123 -.223 -.065
Correlation
Sig. (2- .057 .369 .245 .000 .692 .365 .000 .256 .369 .605 .345 .403 .269 .428 .269 .445 .369 .605 .345 .786
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k17 Pearson .108 .263 .470* .149 -.103 .232 .072 .611** .263 -.134 .242 .169 .188 .188 .188 .181 1 .263 -.134 .242 .208
Correlation
Sig. (2- .649 .262 .037 .529 .667 .324 .762 .004 .262 .574 .304 .477 .427 .427 .427 .445 .262 .574 .304 .379
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k18 Pearson -.482* 1.000 .593** -.092 .772** .750** -.100 .415 1.000 .646** .891** .861** .823** .823** .823** -.212 .263 1 .646** .891** .886**
** **
Correlation
Sig. (2- .031 .000 .006 .700 .000 .000 .675 .069 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .369 .262 .002 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k19 Pearson -.304 .646** .309 .047 .928** .435 .051 -.060 .646** 1.000 .603** .674** .645** .645** .645** -.123 -.134 .646** 1 .603** .795**
**
Correlation
Sig. (2- .192 .002 .185 .845 .000 .055 .832 .801 .002 .000 .005 .001 .002 .002 .002 .605 .574 .002 .005 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
k20 Pearson -.428 .891** .432 -.094 .656** .581** -.102 .254 .891** .603** 1.000 .968** .937** .937** .937** -.223 .242 .891** .603** 1 .850**
**
Correlation
Sig. (2- .060 .000 .057 .694 .002 .007 .669 .280 .000 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .345 .304 .000 .005 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
tota Pearson -.262 .886** .605** .081 .868** .736** .046 .304 .886** .795** .850** .889** .897** .868** .897** -.065 .208 .886** .795** .850** 1
lk Correlation
Sig. (2- .265 .000 .005 .735 .000 .000 .846 .193 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .786 .379 .000 .000 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.925 20
Lampiran 14. Master Data Hasil Penelitian
MASTER DATA HASIL PENELITIAN
No k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 k14 Pretest Kategori pretest
kesadaran
1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 22 0
2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 1 25 1
3 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 3 1 1 2 26 1
4 3 3 1 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 2 29 1
5 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 1 2 25 1
6 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 23 0
7 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 29 1
8 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 20 0
9 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 23 0
10 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 2 1 1 25 1
11 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 23 0
12 3 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 1 25 1
13 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 27 1
14 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 20 0
15 2 2 2 3 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 25 1
16 2 2 3 3 1 1 2 1 3 1 3 3 1 1 27 1
17 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 22 0
18 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 2 3 1 26 1
19 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 21 0
20 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 28 1
21 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 1 2 26 1
22 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 20 0
23 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 25 1
No k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 k14 Pretest Kategori pretest
kesadaran
24 2 2 1 3 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 22 0
25 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 20 0
26 1 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 1 1 2 25 1
27 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 24 0
28 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 25 1
29 1 3 1 2 1 1 2 2 2 4 2 1 1 2 25 1
30 1 2 2 1 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 29 1
31 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 27 1
32 2 1 1 2 1 1 4 2 2 2 3 1 1 2 25 1
33 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 24 0
34 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 30 1
35 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 21 0
36 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 22 0
37 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 2 1 1 25 1
38 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 3 2 2 1 25 1
39 3 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 2 1 1 25 1
40 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 26 1
41 1 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 22 0
42 2 2 2 3 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 23 0
43 2 2 3 3 1 1 2 1 3 1 1 3 1 1 25 1
44 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 22 0
45 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 2 3 1 25 1
46 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 22 0
47 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 29 1
48 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 3 3 1 2 28 1
No k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 k14 Pretest Kategori pretest
kesadaran
49 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 23 0
50 3 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 1 25 1
51 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 4 2 2 2 28 1
52 1 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 22 0
53 2 2 2 3 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 25 1
54 2 2 3 3 1 1 2 1 3 1 3 3 1 1 27 1
55 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 23 0
56 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 21 0
57 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 24 0
58 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 3 1 1 2 26 1
59 3 3 1 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 2 29 1
60 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 1 1 2 24 0
61 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 23 0
62 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 29 1
63 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 20 0
64 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 23 0
65 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 2 1 1 25 1
66 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 23 0
67 3 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 1 25 1
68 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 27 1
69 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 20 0
70 2 2 2 3 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 25 1
Keterangan :
1. Kode k1-k14 adalah pretest kuesioner kesadaran 1-14 (Pernyataan Positif = Setuju : 3, Ragu-ragu : 2, Tidak setuju : 1;
Pernyataan Negatif = Setuju : 1, Ragu-ragu : 2, Tidak setuju : 3)
2. Total Pretest adalah jumlah jawaban dari hasil pretest kuesioner kesadaran
3. Kategori pretest : kode 1 untuk total > nilai mean (24,50), kode 0 untuk total ≤ nilai mean (24,50)
Keterangan :
3. Kode k1-k14 adalah pretest kuesioner kesadaran 1-14 (Pernyataan Positif = Setuju : 3, Ragu-ragu : 2, Tidak setuju : 1;
Pernyataan Negatif = Setuju : 1, Ragu-ragu : 2, Tidak setuju : 3)
4. Total Posttest adalah jumlah jawaban dari hasil posttest kuesioner kesadaran
5. Kategori posttest : kode 1 untuk total > nilai mean (37,99), kode 0 untuk total ≤ nilai mean (37,99)
4. Pendidikan : 1 = SD, 2 =SMP, 3 = SMA, 4 = PT
5. Umur ; 1 = dewasa muda, 2 = dewasa tua
Lampiran 15. Hasil Penelitian Univariat
Frequency Table
k1
k2
k3
k4
k6
k7
k8
k10
k11
k12
k14
kategoripretestkesadaran
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kp1
kp3
kp4
kp5
kp7
kp8
kp9
kp11
kp12
kp13
kategoripostestkesadaran
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Umur
Uji Normalitas
Cases
Median 25.00
Variance 6.746
Minimum 20
Maximum 30
Range 10
Interquartile Range 3
Median 39.00
Variance 15.956
Minimum 26
Maximum 42
Range 16
Interquartile Range 4
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pretest
9,00 2 . 000000111
17,00 2 . 22222222333333333
24,00 2 . 444455555555555555555555
10,00 2 . 6666677777
9,00 2 . 888999999
1,00 3 . 0
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Postest
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Lampiran 16. Hasil Penelitian Bivariat
Ranks
Ties 54c
Total 70
Test Statisticsb
kategoripostestkesadaran -
kategoripretestkesadaran
Z -3.000a
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Lampiran 17. Dokumentasi Foto Penelitian