You are on page 1of 9

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA:

LITERATURE REVIEW

Florin Azzahra
Fakultas Ilmu Kesehatan
Unversitas Muhammadiyah Purwokerto
Dusun II, Sokaraja Kulon, Kec. Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

ABSTRAK
Pendahuluan: remaja merupakan tahapan antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat baik fisik maupun psikologis.
Organ reproduksi mulai berfungsi dengan salah satu ciri yaitu mulainya menstruasi. Pada
umumnya wanita saat mengalami menstruasi mengalami rasa nyeri atau dismenore. Dismenore
merupakan keluhan ginekologis yang diakibatkan ketidak seimbangan hormon progesteron yang
menimbulkan rasa nyeri. Banyak penyebab terjadinya dismenore, salah satunya dari pola makan.
Remaja yang memiliki gizi kurang menyebabkan terganggunya fungsi organ reproduksi. Salah
satu cara agar menstruasi tidak menimbulkan rasa nyeri dengan mengkonsumsi gizi seimbang.
Tujuan: literature review ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian
dismenore pada remaja.
Metode: jenis penelitian ini menggunakan studi pustaka atau literature review dengan metode
deskriptif. Metode pencarian jurnal atau artikel menggunakan kata kunci hubungan pola makan
dengan kejadian dismenore pada remaja atau hubungan pola makan dengan dismenore yang
dapat di akses secara full text.
Hasil: berdasarkan tinjauan pustaka dari 15 jurnal diantaranya 5 jurnal internasional yang di
akses melalui PubMed dengan pencarian PICO dan 10 jurnal nasional dengan pencarian melalui
Google Scholar. Hasil tersebut didapat 5 jurnal yang menyebutkan bahwa pola makan dengan
kejadian dismenore memiliki hubungan yang signifikan. 4 jurnal menyebutkan hubungan pola
makan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian dismenore dan 6 jurnal
menyebutkan faktor lain penyebab dismenore serta dampak dari dismenore itu sendiri.
Kesimpulan: Dalam penelitian 15 jurnal dan artikel ada hubungan dan tidak ada hubungan
antara pola makan dengan kejadian dismenore serta memiliki faktor dan dampak dari dismenore

PENDAHULUAN
Kesehatan reproduksi merupakan utuh bukan hanya bebas dari penyakit dan
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, menstruasi tersebut diantaranya
fungsi, serta prosesnya. Remaja usia hipermenorea, hipomenorea, polimenorea,
pubertas tidak hanya bertanggung jawab oligomenorea, amenorea, menometroragia,
untuk berprestasi akademik, tetapi juga dismenorea, dan sindroma prahaid.
memiliki tanggung jawab untuk menjamin Gangguan menstruasi yang sering dirasakan
pemeliharaan fungsi reproduksi yang antara oleh remaja perempuan adalah dismenore
lain yaitu menstruasi. (Mouliza, 2020). Masa atau nyeri haid (Damayanti et al., 2022)
remaja atau pubertas adalah usia antara 10- Menstruasi adalah pendarahan secara
19 tahun dan merupakan peralihan dari masa periodik pada uterus, disertai pelepasan atau
kanak-kanak menjadi dewasa. Peristiwa deskuamasi endometrium. Sebagian besar
penting yang terjadi pada gadis remaja perempuan yang mengalami menstruasi
adalah datangnya haid pertama yang mempunyai tingkatan nyeri haid yang
dinamakan menarche. Masa remaja berbeda diantaranya rasa sakit dan pegal
berlangsung melalui 3 tahapan yang masing- pada bagian panggul dan perut bawah
masing ditandai dengan biologis, psikologis hingga kram yang sakitnya luar biasa.(Sari
dan sosial yaitu masa pra remaja 11-13 et al., 2023) Menstruasi merupakan proses
tahun untuk wanita dan 12-14 tahun untuk pelepasan dinding rahim yang disertai
pria, masa remaja awal 13-17 tahun untuk dengan pendarahan yang terjadi secara
wanita dan 14-17 tahun 6 bulan untuk pria, berulang setiap bulan, kecuali pada saat
masa remaja akhir 17-21 tahun untuk wanita terjadi kehamilan. Hari pertama terjadinya
dan 17 tahun 6 bulan -22 tahun untuk pria. menstruasi dihitung sebagai awal setiap
(Hayati et al., 2020). Kualitas remaja siklus menstruasi (hari ke-1). Menstruasi
diawali dengan proses datangnya masa akan terjadi 3-7 hari. Hari terakhir
pubertas yaitu terjadinya pertumbuhan dan menstruasi adalah waktu berakhir sebelum
perkembangan pesat baik fisik, psikis mulai siklus menstruasi berikutnya. Rata-
maupun intelektual. rata perempuan mengalami siklus
Pertumbuhan yang terjadi pada organ menstruasi selama 21-40 hari. Hanya sekitar
reproduksi ditandai dengan pematangan 15% perempuan yang mengalami siklus
organ reproduksi remaja. Pada remaja laki– menstruasi selama 28 hari.
laki, mimpi basah merupakan salah satu ciri Umumnya kebanyakan wanita pada
pubertas sedangkan untuk remaja saat menstruasi mengalami dismenore, yaitu
perempuan dimulai dengan menstruasi nyeri haid (Irmawati et al., 2020) Menurut
pertama yang disebut sebagai menarche. penelitian (Mouliza, 2020), beberapa remaja
(Sari et al., 2023). Masa remaja merupakan putri yang memiliki lama menstruasi normal
masa yang penting dimana terjadi tetapi mengalami dismenore dikarenakan
perkembangan dan kematangan organ pola hidup yang tidak sehat seperti sering
seksual untuk persiapan konsepsi. Salah satu makan junk food, merokok, tidak pernah
ciri perkembangan dan kematangan organ berolahraga, dll yang dapat memicu
seksual pada perempuan adalah adanya peningkatan rasa nyeri pada saat menstruasi.
menstruasi. Namun, Beberapa remaja akan Faktor lain yang berhubungan dengan nyeri
mengalami gangguan pada saat menstruasi haid adalah kebiasaan makan seseorang
baik ringan sampai berat yang dapat yang makanannya buruk dan lebih banyak
mengganggu aktivitas mereka. Gangguan mengkonsumsi makanan mengandung
pengawet dan pemanis buatan, makanan antara makan malan. Lama makanan dalam
yang terlampau banyak lemak dan makanan lambung tergantung sifat dan jenis makanan.
yang digoreng atau makanan yang pedas Jika rata-rata umumnya lambung kosong
cenderung mudah pula mengalami nyeri antara 3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun
haid, (Y. Taqiyah, F. Jama, 2022). menyesuaikan dengan kosongnya lambung.
Remaja perempuan sangat (Suciati, E. Hapsari, 2022) Pada prinsipnya,
memperhatikan citra tubuh mereka, mereka seseorang dikatakan sudah berperilaku
sangat mengkhawatirkan pandangan orang makan sehat apabila menu yang
lain terhadap tubuhnya. Remaja yang dikonsumsinya sudah mengandung gizi
memiliki body image yang buruk sering kali seimbang. Gizi seimbang ini hanya dapat
tidak puas dengan bentuk badannya. diperoleh dari beraneka ragam bahan
Meskipun memiliki status gizi yang normal, makanan. Kesadaran untuk pola makan yang
remaja putri sering kali merasa tidak puas sehat tersebut sampai saat ini umumnya
dengan bentuk badannya dan merasa bahwa belum dimiliki oleh remaja. Terdapat
badannya masih dalam kategori berat lebih. kecenderungan untuk makan di luar rumah
Beberapa remaja putri yang memiliki status yaitu di tempat bergengsi dengan pilihan
gizi underweight juga merasa bahwa berat menu tidak memenuhi asas gizi seimbang.
badannya berlebih. Ketidakpuasan dengan Makanan cepat saji (fast food)
bentuk tubuh inilah yang dapat adalah makanan yang tersedia dalam waktu
menimbulkan perilaku pola makan yang cepat dan siap untuk disantap, seperti fried
tidak sehat dengan tujuan untuk menurunkan chicken, hamburger atau pizza. Makanan
berat badan untuk mendapatkan bentuk cepat saji yang mudah diperoleh di pasaran
badan yang diinginkan. Perilaku makan memberikan variasi pangan sesuai selera
yang tidak sehat ini dapat mengakibatkan dan daya beli. Namun, Fast food kurang
kurangnya asupan beberapa zat gizi menjamin kebutuhan gizi yang akan
sehingga mengakibatkan meningkatnya berdampak buruk pada kesehatan termasuk
resiko terjadinya dismenore. Beberapa zat kesehatan sistem reproduksi. (Savitri, 2019)
gizi penting bagi reproduksi remaja Junk food umumnya memberikan sedikit
diantaranya kalsium dan besi. Zat gizi mikronutrien untuk diet, mengandung
tersebut bila tidak dipenuhi kebutuhannya banyak lemak dan atau gula serta tinggi
akan berdampak pada meningkatnya resiko energi. Contoh junk food antara lain
dismenore (Damayanti et al., 2022) makanan yang mayoritas dijual di gerai fast
Pola makan atau pola konsumsi food, makanan ringan seperti biskuit manis
pangan adalah susunan jenis dan jumlah dan gurih serta kembang gula (Boylan et al.,
pangan yang dikonsumsi oleh seseorang 2017) Dalam salah satu studi ini siklus
atau kelompok orang pada waktu tertentu. menstruasi yang tidak teratur, gejala
Rentang nilai pola makan didasari atas dasar dismenore dapat disebabkan oleh konsumsi
jadwal makanan lengkap (full meat) dan junk food karena jenis makanan ini
makan selingan (snack). Makanan lengkap kekurangan mikronutrien (Latif et al., 2022).
biasanya diberikan tiga kali sehari (makan Gejala umum yang dialami yatu
pagi, makan siang, dan makan malam), kelebihan berat badan, sering mengonsumsi
sedangkan makanan selingan biasa diberikan junk food, porsi makan sedikit (diet) untuk
antara makan pagi dan makan siang dan menurunkan berat badan dan mereka yang
tidak melakukan aktivitas fisik secara kejadian dismenore mencapai angka 59,7%.
teratur. Meskipun tidak signifikan secara Menurut WHO angka kejadian dismenorea
statistik, dismenore lebih sering dialami oleh di dunia sangat tinggi, didapatkan (90%)
anak perempuan dalam kelompok kurus dan wanita dari total 1.769.425 jiwa mengalami
kelebihan berat badan. Dismenore secara kejadian dismenorea dengan diantaranya 10
signifikan lebih sering terjadi pada anak -15% mengalami dismenorea berat. Angka
perempuan yang sedang diet untuk prevalensi dismenore di Malaysia pada
menurunkan berat badan. (Rupa Vani et al., remaja mencapai 62,3%. (Sari et al., 2023).
2013) Dismenore merupakan suatu fenomena
Dismenorea merupakan kondisi simptomatik pada saat menstruasi meliputi
seorang perempuan mengalami nyeri saat nyeri perut, kram dan sakit punggung
menstruasi, terbagi menjadi 2 jenis yaitu bawah. Dismenore dibagi menjadi 3 derajat
dismenorea primer dan dismenorea yaitu ringan, sedang dan berat. Untuk
sekunder. Dismenorea primer dikenal mengetahui gambaran derajat nyeri saat
dengan sebutan PMS (primary menstruasi dapat diukur menggunakan salah
dysmenorrhea) dan tidak memiliki patologi satu penilaian yang dinamakan skala
khusus, dialami perempuan remaja pada 6 Numeric Rating Scale (NRS) klien dapat
bulan sampai 2 tahun periode menstruasi. menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-
Sedangkan, dismenorea sekunder memiliki 10 (Hayati et al., 2020). Nyeri saat
sebab patofisiologi khusus misalnya menstruasi dikategorikan sebagai nyeri berat
berkenaan dengan adanya fibromyomas dan (8-10 pada skala 0-10 poin), sedang (4-7),
endometriosis (Septiyani & Simamora, atau nyeri ringan atau tidak nyeri (0-3)
2022). Istilah dismenorhea (dysmenorrhoea) (Esen et al., 2016). Di jepang, kejadian ini
berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys merupakan faktor ketidakhadiran siswa di
(gangguan atau nyeri hebat/abnormalitas), sekolah (Tadakawa et al., 2016) Dismenore
meno (bulan) dan rrhea yang artinya flow dapat menyerang perempuan yang
atau aliran. Jadi dismenorhea adalah nyeri mengalami haid pada usia berapapun. Tidak
pada daerah panggul akibat menstruasi dan ada batasan usia. Hampir semua perempuan
produksi zat prostaglandin. (Suciati, E. mengalami rasa tidak nyaman selama haid
Hapsari, 2022) Dismenore berdampak biasanya juga disertai mual, pusing, bahkan
negatif pada rutinitas sehari-hari wanita, pingsan. Jika sudah seperti ini, tentunya
pekerjaan atau pendidikan, tidur, kehidupan nyeri haid tidak boleh dibiarkan begitu saja.
sosial, dan kesehatan mental (Aolymat et al., Nyeri haid harus diatasi dengan benar.
2022) Kejadian dismenorea pada perempuan Dismenore disebabkan oleh hal-hal di luar
di seluruh dunia rata-rata lebih dari 50%. penyakit yang mendasari. Contohnya
Persentase terjadinya dismenore di dunia meliputi datang bulan normal, datang bulan
sangat tinggi. Turki memiliki angka kejadian hebat, gas, atau sembelit. (Irmawati et al.,
dismenorea sebesar 89,5% disertai 2020). Bila kadar hemoglobin tubuh rendah
ketidakteraturan menstruasi sebanhyak maka oksigen tidak dapat diedarkan ke
31,2%, serta durasi menstruasi yang organ reproduksi sehingga mengakibatkan
berkepanjangan sebanyak 5,3%. Studi pembuluh darah di organ reproduksi
pendahuluan yang dilakukan pada remaja mengalami konstriksi yang memicu nyeri.
(berusia 12 - 17 tahun), dilaporkan angka Iskemia yang diakibatkan oleh kurangnya
kadar hemoglobin ini juga dapat memicu Google Scholar. Metode pencarian untuk
diproduksinya phospholipid, asam mendapatkan jurnal menggunakan kata
arakhidonat, prostaglandin dan vasopressin. kunci "hubungan pola makan dengan
Peningkatan prostaglandin dan vasopressin kejadian dismenore pada remaja" atau
inilah yang mengakibatkan arteri mengalami "hubungan pola makan dengan dismenore".
vasokontriksi dan mengakibatkan uterus Kriteria inklusi yang digunakan yaitu
mengalami iskemia yang dapat memicu menggunakan jurnal hubungan pola makan
diproduksinya prostaglandin semakin dengan kejadian dismenore dan kriteria
banyak sehingga menimbulkan dismenore. eksklusi yang digunakan yaitu penyebab
(Damayanti et al., 2022) Dismenorea dapat dismenore pada remaja yang dapat diakses
diredakan dengan terapi medis dan non secara full text. Peneliti membatasi tahun
medis. Terapi medis bisa dilakukan dengan penerbitan jurnal pada PubMed dalam
pemberian obat analgesik, terapi hormonal, rentang waktu 10 tahun terakhir (2013) dan
obat nonsteroid prostaglandin dan dilatasi Google Scholar dalam rentang waktu 5
kanalis servikalis. Terapi non medis bisa tahun terakhir.
dilakukan dengan memperbaiki pola hidup
Berdasarkan hasil penelusuran dari PubMed
seperti mengurangi stres dengan cara
menggunakan pencarian dengan PICO
rekreasi dan berolahraga secara rutin, karena
didapat 10 jurnal. Peneliti melakukan
itu dapat meningkatkan produksi endorfin
skrining jurnal yang sesuai dengan
dan serotonin sebagai hormon penghilang
penelitian serta bisa diakses full text dan
rasa sakit alami tubuh (Septiyani &
mendapatkan 5 jurnal. Pada Google Scholar
Simamora, 2022). Didapatkan 5 penelitian
dengan rentang waktu 5 tahun terakhir
yang mengatakan bahwa terdapat hubungan
didapat jurnal sebanyak 2.710. assesment
antara konsumsi produk olahan susu
yang dilakukam berdasarkan kelayakan
(sumber kalsium) dengan kejadian
terhadap kriteria inklusi dan eksklusi
dismenorea dan 4 diantaranya mengatakan
didapatkan sebanyak 10 artikel yang bisa
bahwa mengkonsumsi produk olahan susu
digunakan dalam literature review. Hasil
dapat menurunkan kejadian dismenore. Hal
seleksi artikel studi digambarkan dengan
ini dikarenakan produk olahan susu
diagram flow
mengandung kalsium yang berperan dalam
kontraksi otot sehingga asupan kalsium yang
kurang dapat mengakibatkan spasme otot Pubmed (n=10)
dan meningkatkan kontraksi otot. Zat besi
merupakan komponen pembentuk
hemoglobin yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen keseluruh tubuh
termasuk ke uterus
Skrining (n=5) (Damayanti et al., 2022).(n=5)
Remove
METODE
Jenis penelitian ini menggunakan studi
Google scholar
kepustakaam atau literature review dengan
metode(n=2.710)
penelitian deskriptif. Penelusuran
artikel publikasi menggunakan PubMed dan

Skrining (n=10) Remove (n=2.700)


perempuan dalam kelompok kurus dan
kelebihan berat badan. Dismenore secara
signifikan lebih sering terjadi pada anak
perempuan yang sedang diet untuk
menurunkan berat badan (p=0,022).
Menurut (Tadakawa et al., 2016) . Dalam
penelitian ini, korelasi diamati antara
'kesukaan terhadap makanan asin' dan
ketidakhadiran di sekolah. Kami
HASIL DAN PEMBAHASAN menyarankan agar air tubuh dipertahankan
Hubungan pola makan dengan dismenore saat makanan asin dimakan, yang dapat
menyebabkan gejala fisik seperti sakit
Menurut (Latif et al., 2022) Untuk tujuan kepala, penambahan berat badan, atau
ini, junk food dikategorikan ke dalam edema. Kami sebelumnya menunjukkan
sembilan kelompok besar. Hubungan yang bahwa gejala pramenstruasi fisik terkait
sangat signifikan ditemukan antara dengan tingginya frekuensi absen sekolah,
konsumsi biji-bijian olahan, makanan ringan dan ini mungkin menjadi alasan OR yang
manis, roti, makanan jalanan, minuman lebih tinggi dari 'kesukaan terhadap
berkarbonasi, daging beku dan konsumsi makanan asin' dibandingkan dengan faktor
makanan cepat saji dengan kelainan risiko lain dalam kebiasaan gaya hidup. Di
menstruasi yang konsisten dengan temuan sisi lain, preferensi makanan asin mungkin
penelitian lain. Temuan menarik dari merupakan aspek dari kebiasaan makan
penelitian ini adalah bahwa di antara semua orang barat, termasuk konsumsi junk food
kategori makanan junk food tidak ditemukan dan makanan ringan setiap hari. Kebiasaan
hubungan yang signifikan antara konsumsi makan telah menjadi lebih barat selama
snack asin dan item daging beku dengan beberapa dekade terakhir di Jepang, dan
gangguan menstruasi. Namun hubungan generasi yang lebih muda mengkonsumsi
konsumsi daging beku dengan makanan ringan asin dan junk food dalam
ketidaknormalan menstruasi perlu diteliti jumlah yang lebih besar daripada generasi
lebih lanjut. yang lebih tua [24]. Hasil dari penelitian ini
Menurut (Rupa Vani et al., 2013) dapat meningkatkan kesadaran bahwa
menunjukkan hubungan antara masalah kebiasaan makan dan peningkatan konsumsi
menstruasi dan faktor gaya hidup. Gejala makanan ringan asin atau junk food dapat
pramenstruasi secara signifikan lebih umum berdampak besar pada kesehatan ginekologi
di antara anak perempuan yang kelebihan wanita.
berat badan, pada anak perempuan yang Menurut (Sari et al., 2023) Berdasarkann
makan junk food secara teratur, yang makan tabel 1.3 dari 38 siswi menunjukkan
lebih sedikit (diet) untuk menurunkan berat hubungan pola makan dengan kejadian
badan dan pada mereka yang tidak Dismenorea dari 16 orang pada kelompok
melakukan aktivitas fisik secara teratur. pola makan baik mayoritas mengalami
Meskipun tidak signifikan secara statistik, Disemnorea ringan sebanyak 10 (62,5%)
dismenore lebih sering dialami oleh anak siswi dan minoritas mengalami dismenorea
berat sebanyak 3 (18,8%) siswi. Sedangkan atau sebesar 72,2%, sedangkan 27,8 % atau
dari jumlah 22 siswi pada kelompok pola 5 remaja putri lainnya masih terasa cukup
makan kurang baik yang mengalami baik dalam mengatur pola makannya. Sesuai
kejadian dismenorea ringan 17 (77,3%) hasil yang tertulis pada tabel 4.2 dapat
siswi, dan minoritas yang mengalami dikatakan bahwa remaja putri yang pola
disemnore sedang sebanyak 1 (4,5%) siswi. makannya kurang baik mempengaruhi gejala
Hasil uji statistik menunjukkan nilai p dismenorhea, sehingga kondisi badan akan
value= 0.558 (p > 0,05) artinya tidak ada semakin memburuk.
hubungan antara pola makan dengan
Menurut (Y. Taqiyah, F. Jama, 2022)
kejadian dismenorea.
menunjukkan bahwa dari 50 siswi yang
Menurut (Damayanti et al., 2022) hasil uji mengalami dismenore ringan yaitu sebanyak
statistik chi-square didapatkan signifikansi 22 siswi (44,0%) dimana 16 siswi (64,0%)
sebesar p=0,808 (>p0,05) sehingga dapat yang memiliki kebiasaan makan yang baik
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dan 6 siswi (24,0%) yang memiliki
antara derajat keparahan dismenore dengan kebiasaan makan yang buruk, sedangkan
frekuensi makan pada remaja putri. yang mengalami dismenore sedang
sebanyak 19 siswi (38,0%) dimana 16 siswi
Menurut (Septiyani & Simamora, 2022)
(64,0%) yang memiliki kebiasaan makan
Pola makan responden dalam keseharian
yang buruk dan 3 siswi (12,0%) memiliki
berpengaruh terhadap dismenorea (Tabel 4).
kebiasaan makan yang baik, dan 9 siswi
Pada penelitian ini sedikit sekali responden
(18,0%) yang mengalami dismenore berat
yang menjawab bahwa pola makannya
dimana yang memiliki kebiasaan makan
tergolong baik. Pada situasi yang serba
yang baik ada 6 siswi (24,0%) sedangkan
cepat, serba praktis dan tersedianya variasi
yang memilki kebiasaan makan buruk ada 3
makanan enak yang kurang seimbang saat
siswi (12,0%). Berdasarkan hasil analisis
ini, sangat memengaruhi kebiasaan banyak
dengan menggunakan uji statistic chi square
orang, termasuk remaja putri. Pola makan
maka diperoleh nilai p: 0,001 yang
yang tidak baik ini dapat juga menyebabkan
menunjukkan p < a (0,05), hal ini berarti ada
responden menderita dismenorea primer.
hubungan yang bermakna antara kebiasaan
Sesuai dengan anjuran Pedoman Gizi
makan yang buruk terhadap kejadian
Seimbang tahun 2014, Konsumsi sayuran
dismenore primer.
dianjurkan 2,5 porsi sama artinya dengan
250 g setiap hari, yaitu setara 2,5 gelas sayur Menurut (Irmawati et al., 2020) uji statistik
setelah dimasak dan ditiriskan. Anjuran menunjukkan bahwa tidak terdapat
konsumsi buah-buahan 150 g setara dengan hubungan yang signifikan antara pola makan
3 buah pisang ambon atau 3 buah jeruk dengan dismenore, hal ini ditunjukkan
ukuran sedang. dengan nilai sig. = 0.113 > 0.05
Menurut (Suciati, E. Hapsari, 2022) Hasil Dapat disimpulkan mengenai hubungan pola
penelitian yang tertulis pada tabel 4.2 bahwa makan dengan kejadian dismenore pada
tidak ada remaja putri yang mengalami pola remaja yang memiliki hubungan signifikan
makan baik, dan sebanyak 13 remaja putri terdapat 5 penelitian dan tidak memiliki
mengalami pola makan yang kurang baik hubungan sebanyak 4 penelitian
FAKTOR LAIN YANG Menurut (Hayati et al., 2020) Hasil ini
MENYEBABKAN DISMENORE menunjukan paling banyak atau hampir
sepenuhnya (66,7%) sebanyak 78 siswi yang
Menurut (Aolymat et al., 2022) . Uji korelasi
mengalai dismenore primer denganmemiliki
Pearson menunjukkan korelasi positif yang
riwayat dismenore primer pada keluarganya.
signifikan (p <0,05) antara total skor DASS-
Hasil analisis statistik dengan menggunakan
21, dan subskor depresi, kecemasan, dan
uji chi-square diperoleh nilai p-value 0,01
stres dengan tingkat keparahan dismenore.
yang berarti terdapat hubungan anatara
Menurut (Esen et al., 2016) dampak riwayat keluarga dengan kejadian
ketidakhadiran siswa di turki Sekitar 32% dismenore. Hasil analisis statistik dengan
(261/822) subjek tidak masuk sekolah menggunakan perhitungan uji chi-square
karena alasan terkait siklus menstruasi. dieproleh nilai p-value 0,03 yang berarti
Menstruasi menyebabkan 1 hari absen untuk terdapat hubungan yang signifikan antara
sebagian besar anak perempuan (78,1%), kebiasaan olahraga dengan kejadian
tetapi 2- (17,4%) dan 3 hari absen (4,5%) dismenore. Berdasarkan hasil analisis di
masing-masing pada 17,4% dan 4,5% peroleh nilai P value 0,01. Nilai ini lebih
subjek. Penyebab absen sekolah adalah nyeri kecil dari taraf signifikan 0,05, yang
pada 88,2%, perdarahan hebat pada 4,9%, menunjukan adanya hubungan antara status
dan mual pada 2,3% subjek. nutrisi dengan kejadian dismenore

Menurut (Boylan et al., 2017) perilaku Menurut (Savitri, 2019) Hasil analisis
konsumsi junk food dengan sosial ekonomi: korelasi Product Moment pada Tabel 4.5
anak-anak yang mengalami kerugian sosial menunjukan nilai p=0,005, maka terdapat
ekonomi memiliki kualitas makanan yang hubungan antara usia menarche dengan
lebih rendah dan asupan junk food dan kejadian dismenore dengan tingkat korelasi
minuman yang lebih tinggi. Sebuah studi rendah (r = 0,341).
baru-baru ini dari new south wales (NSW)
Menurut (Mouliza, 2020) Hasil chi-square
menunjukkan bahwa, di antara anak-anak
diperoleh nilai p = 0,045. Dengan demikian
dengan social economic status (SES) rendah,
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
ada juga perbedaan yang jelas dalam berat
hubungan usia menarche dengan dismenore.
badan dan perilaku terkait berat badan
Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,009.
menurut latar belakang budaya. Meskipun
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
telah ditunjukkan bahwa orang tua dari
bahwa terdapat hubungan riwayat keluarga
anak-anak dari latar belakang budaya Timur
dengan dismenore.
Tengah pada umumnya mendorong perilaku
sehat, mereka juga melaporkan membuat KESIMPULAN
pengecualian rutin. Analisis yang disajikan
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
di sini konsisten dengan penelitian ini, yang
pola makan dapat mempengaruhi kejadian
menunjukkan bahwa sekitar setengah dari
dismenore. Pola makan yang dimaksud
anak-anak berlatar belakang budaya Timur
adalah pola makan yang buruk seperti sering
Tengah berada di junk food intake measure
mengonsumsi junk food ataupun makan siap
(JFIM) tinggi.
saji lainnya. Pola makan yang sehat yaitu
sesuai dengan anjuran gizi seimbang seperti
sayuran 250gr dan buah-buahan 150gr atau
setara dengan 3 buah pisang ambon atau 3
buah jeruk ukuran sedang. Pola makan
didasari oleh jadwal makanan lengkap dan
selingan. Dampak dari pola makan yang
tidak baik selama masa remaja dapat
mengganggu perkembangan dan
kematangan organ reproduksi, serta
menurunya fungsi reproduksi yang
menyebabkan gangguan obstetri dan
ginekologi. Salah satunya ialah nyeri pada
saat menstruasi (dismenore)
Dismenore merupakan nyeri pinggul saat
haid. Selain pola makan, penyebab lain yang
dapat mempengaruhi kejadian dismenore
antara lain; status gizi, stress, riwayat
dismenore, riwayat keluarga dan usia
menarche. Dismenore memberikan dampak
negatif pada kehidupan sehari-hari karena
menyebabkan seseorang menjadi lemas,
kurang konsentrasi dan sering tidur. Di
jepang dan di turki, dismenore menjadi
penyebab siswa tidak hadir dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah

You might also like