You are on page 1of 29
sxang dan Prinsip Latihan, on ‘sot Peregangan Mandi dengan tatihan Akuatik 304 Poralatan Akuatie 315 oT ,aanindikast Latihan Lathan Penge 316 5 eon 30 Teknik Tahanan Manuat “onan ow Eksiromitas Atas 316 rsanidikast Latihan Akuatlk 304 ‘Toknik Tahanan Manuat woredakan seiapadamn 304) pee anton Bawah 318 nas 1h Gorakan 320 xeon Hydro-tono® 310) Stabiisasi Trunk Oinamis. 320 ft er 208 Papan Apung 310 Latinan Penguatan Mandi 321, SSromekanika 206 poral an Kesmanan Kolm 0, Conloning Aro 323 Jemodinamika 306 \Menggunakan Yervenel Toropt pusatApung 307 tk 314 Fanon wie shu Akuatik dan Terapi Latihan 307 atihan Peregangan 311 Cara Tepat Berlari di Air yang engaturan Suhu 307 Teknik Peregengan Manual 311 Dalam 324 tatinan Kontrol Fungsional dan Mobiitas 307 conditioning Aerobik 307 (clam untuk Latihan Akuatik 308 oiam Terapeutik Tradisional 308 ‘Teknik Peregengan Tulang Belakang 311 ‘Teknik Peregangan Bahu 312 ‘Teknik Peregangan Pinggul 313, Teknik Peregangan Lutut 314 Pengawasan Lathan 324 Pemihan Peralatan 325 Autivitas Belajar Mandiri 325 ae Tecpi akuatik, penggunaan air untuk ryjuen rebabilitas, ‘mulai beberapa abed yang lalu. Penggunaan air untuk juan perbaikan telah semakin terkenal dan semakin banyak ienakan untuk mem fasilitasi terapi latihan. Sifat lingkungan_ sos yang unik memberikan Kins pliban terspi yang ota tale mmglinéilskukan di drat, Praktst dapat Joan mudah memosisikan pasien (telentang, duduk, ‘erlutut, tengkurap, tidur miring, atau secara vertikal) dengan ‘wthagai jumlah beban tumpu (weight bearing) yang ‘inginkan menggunakan sifat apung dan kedalaman imersi sang berbeda. Latihan akuatik telah sukses digunakan pada ‘ebagai populasi rehabilitasi yang luas termasuk pasien snlatikge™"29299" ortopedie heaton sina [itarB@fakang\dan'Prinsip Latihan Akuatik { Definisi Latinan Akuatik, ‘orton akuaik adalah pengguoan air (di dalam kolen atau ‘amgki dengan kedalaman berbeda) yang memfasilitasi apli- kasi intervensi terapeutik yang telah ditetapkan, meneakup peregangan, penguaian, mobiisasisendi, keseimbangan dan latiban gaya jalan, serta latihan daya taban, Indikasi Latihan Akuatik ‘Tyjuan spesifiklatihan okvatik adalah untuk memfasiitasi pemulihan fingsional dengan memberikan lingkungan yang meningkatkan Kemampuan pasien dan/atau praktisi untuk melakukan berbagai intervensi teapeutik. Latihan akuatik ‘dapat digunakan untuk meneapaitujuan spesifik berikut: ‘= Memifsilitasilatihan lingkup gerak sendi (LGS) "21 ‘Mengawali lathan tahanan'"0s.2488 ‘Memfasilitos aktivitas menumpu beban* Meningkatkan pelaksanaanteknik manual” Memberikan akses 3 dimensi ke tubub pasien!*” Memfasilitailatihan kardiovaskula™™ Meengaweli replikasiativits fungsional!**™ = Meminimatkan rsiko cedera atau cedera ulang selama rehabilitai®™™ ‘& Meningkathan relaksasi pasien!™* juan di 301 Dipinda dengan Camscaner 302 Penerapan timu Latihan dan Teknik Welaupun penclitian mendukung tujuan-tujuan atihan akuatik inj, Hall dan rekan‘' menyebutkan - kebutuhan Penelitian lebih Janjut dengan rancangan tangguh (Robust Design) tentang suhu, kedalaman imersi, dan tatanan Perawatan, Kebanyakan pasien mudah menoleransi tatihan akuatik. Namun, praktisi harus mempertimbangkan beberapa aspek fisiologis dan psikologis imersi yang memengarubi pemilihan lingkungan akuatik, TINDAKAN KEWASPADAAN Takut Ai Takut air dapat membatasi efektivitas aktvitas imersi, Pasien yang takut seringkali mengelami peningkatan gejala selama ddan setelah imersi Karena muscle guarding, respons stres, dan bbentuk latihan yang tidak sesuai. Kebanyakan pasien mem- bbutubkan waktu orientasi yang dirancang untuk memberikan instruksi mengenai efek imersi terhadap kescimbengan, kontrol tubuh yang terimersi, dan penggunaan alat apung yang benar* Gangguan Neurologis Pasien ataksia dapat mengalami peningkatan kesulitan ‘mengontrol gerak bertujuan. Pasien dengan sklerosis multipel taktoleran panas dapat mengalami kelelahan dengan imersi bersubu lebih tinggi dari 33°C. Pasien dengan epilepsi terkontrol membutubkan peagawasan ketat selama terapi imersi_ dan harus mematuhi medikasisebelum memulai Gangguan Respirasi Imersi air dapat memberikan efek yang berlawanan pada pernapasan pasicn dengan gangguan respirasi. Ekspansi paru ccenderung terhambat akibat tekanan hidrostatik yang me- Jawan dinding dada, Selain itu, peningkatan sirkulasi di dalam rongga dada dapat menghambat ekspansi paru lebih Janjut akibat peningkatan sirkulasi ke pusat tubuh, Peng- ambilan oksigen maksimal pada latiban di dalam air lebih rendah dibandingkan latihan di darat © FOKUS PADA BUKTI Walaupun tindakan kewaspadaan di atas telah disebutkan, ‘Kurabayashi dan rekan’! membandingkan imersi hidung dan rmulut dengan yang tanpa imersi. Patisipan menghabiskan 30 ‘menit/hari 5 hari/minggu selama dua bulan di dalam kolam dengan subu air diatur pada 38°C, Terdapat perbedaan signifikan pada kelompok imersi dengan peningkatan %FVC (P=0,058), peningkatan FEV,,,. (p=0,018), peningkatan cekspirasi puncak (p-0,039), dan peningkatan P_, (p=0,010),. Berdasarkan hasil ini, mereka menyarankan “penggunaan imersi subtotal untuk meningkatkan fungsi respirasi pada individu dengan emfisema pulmonari kronik. Pechter dan rekan™ membandingkan 30 menit acrobik di dalam sip engan aerobik di darat yang dilakukan dua kali semin sclama 12 minggu. Kelompok aerobik di dalam air menunjukkan peningkatan VO,,.., aliran 0,2, ventilay, puncak, dan beban puncak, juga Penurunan serum kreatn {aju fltrasi glomerular, sistatin-c dalam serum, rasio protein’ kreatinin, tekanan darah sistolik dan diastolik, serum kolesterol total, serta serum trigliserida. Mereka menyarankan penggunaan fatihan akuatik intensitas rendah untug katkan fungsi kardiorespirasi dan ginjal pada individy dengan gagal Disfungsi Jantung Pasien dengan angina, tekanan darah abnormal, penyakit Jantung, atau gangguan mekanisme pompa jantung juga ‘membutubkan pengawasan yang ketat.""™ ‘* FOKUS PADA BUKTI Meyer dan Leblanc memberikan algoritma pengambilan keputusan klinis ketika menyusun terapi akuatik untuk pasien dengan disfungsi ventrikel kiri dan/atau gagal jantung kongestif stabil. Di dalam kajian iteraturnya, ‘mereka menyarankan poin-poin berikut untuk rehabilitsi dan pencegahan sekunder: 1) Respons hemodinamik abnormal ‘temporer dapat ditimbulkan dengan imersi hingga leher. 2) ‘Terapi air adalah kontraindikasi absolut pada pasien dengan gagal jantung kongestif dekompensasi. 3) Rasa nyaman di ‘dalam air tidak sama dengan toleransi ventrikel Kiri pada ppeningkatan pembebanan volume yang disebabkan imersi. 4) Bila pasien dengan riwayat infark miokardium parah dan/ atau gagal jantung Kongestif dapat tidur telentang, mereka rmungkin mampu untuk berendam dalam posisi setengsh SARAN KLINIS Patolog! kafrotator.Pasien dalam masa pemulihan perbaikan af rotator dapat menggunakan gaya daya apung untuk ‘meningkatkan lingkup gerak sendi pada abduksi dan/atau Aleks bahu sambil melakukan gerakan tersebut di dalam air Setinggi Ieher.* Saat melakukan ekstensi bahu dari posisi feksi 90°, gaya daya apung menjadi tahanan seiring pasien ‘menarik lengannya turan ke dalam air, YA AAVILAN pada buh, c* 0 pasienmelakukan yer tbe in ra aktif denon Tekanan Hidrostatik Definisi. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diberikan, air pada objek yang trimers. ‘Sifat. Hokum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang di- berikan oleh cairan terhadap objek yang terimersi setara pada seluruh permukaan objek. Tekanan hidrostatik meningkat seiring dengan peningkatan densitas air dan kedalaman imersi. Signifikansi klinis. Efek tekanan hidrostaik adalah sebagai berikut. = Peningkatan tekanan mengurangi atau membatasi efusi, ‘membantu pengembalian yena, menimbulkan bradi- kardia, dan mermusatkan aliran darah perifer. = Kedalaman dan tekanan yang proporsional memung- kinkan pasien untuk melakuken latihan secara lebih ‘mudah Ketika mendekati permukaan. »SARAN KLINIS Pengaturan performa, Barbosa dan rekan' membandingkan adaptasi fisiologis latihan akuatik dengan tingkat imersi yang, tberbeda dan latihan di darat, Partisipan melakukan latihan ‘yang sama di darat, pada imersi hingea panggul, dan imersi hhinggn dada selama 6 menit, Respons fisiologis lebih tinggi ketika beclatih dengan imersi hingga panggu! daripada imersi hingga dada dan ketika berlatih di darat dacipada tatiban dengan kedua tipe imersi, Klinisi harus mempertimbangkan peningkatan dari imersi sedada menjadi imersi sepanggul ‘menjadi latihan di darat untuk meningkatkan kebutuhan fisiologis pasiea, eee Dipinda dengan Camscaner 304 Penerapan jimu Latinan dan Teknik Viskositas Definisi. Viskositas adalah friksi yang terjadi antar molekul cairan yang menghasilkan tahanan aliran, ‘Sifat, Tahanan dari viskositas proporsional dengan kecepatan sgerakan di dalam cairan. Signifikansi Minis, Viskositas air menimbulkan tahanan pada semua gerak aktif, © Meningkatkan kecepatan gerakan akan meningkatkan tahanan, a Meningkatkan area permukaan yang bergerak di dalam air akan meningkatkan tahanan, > SARAN KLINIS Limfedema, Jamison'*® menyatakan efektivitas tekanan hhidrostatik dan viskositas untuk meningkatkan aliran limfe dan mengurangi edema pada pasien dengan limfedems Namun, dibutuhkan tindakan kewaspadaan karena posisi ekstremitas yang menggantung dapat menghilangkan efek fersebut. Aktivitas akuatik yang disarankan mencakup ‘Watsu® (bentuk Zen Shiatsu di dalam air yang melibatkan peregangan untuk melepaskon hambatan dan menimbulken tileksasi), Jahara, Ai Chi (bentuk Tai Chi di dalam air), acrobik dalam air, metode Halliwick® (telmik yang meningkatkan Kescimbangan, kekuatan, koordinasi, dan fleksibilitas), serta faslitasi' neuromuskular propriosepsi (proprioceptive neuromuscular facilitation, PN) akuatik. Pembaca disarankan mencari daftar referensi berikut untuk informasi lebih lanjut tentang intervensi teri = Watsu®:; Dull, H; Watsu® Freeing the Body in Water, ed 4. Victoria, BC: Trafford Publishing, 2008. = Sahara: Jahara Journal 10 Anniversary Edition, 2007- 2008. Available at: http:/www,jahara.com Accessed 13, June 2010, = AiChi: Sova, R: Ai ChiBalance, Harmony and Healing. Port Washington, WI: DSL, Ltd., 1999 = Water aerobies: Sova, R: Aquatics—The Complete Reference Guide for Aquatic Fitness Professionals. Port ‘Washington, WI: DSL, Ltd., 2000, m= Halliwick Method: Duffield, MH, Skinner, AT, and Thompson, AM: Duffield’s Exercise in Water, Philadelphia: W. B. Saunders, 1983. = Aquatic PNB: Jamison, L, and Ogden, D: Aquatic Therapy Using PNF Patterns. Tuscon, AZ: Therapy Skills Builders, 1994, ‘Tegangan Permukaan Definisi. Permukaan cairan bekerja sebagai membran di bawah tegangan, Tegangan permukaan diukur sebagai gaya per panjang unit. Sifat, ‘Tarikan molekul permukaan sejajar dengan permukaan. Gaya tahanan tegangan permukaan berubah secara proporsional sesuai ukuran objek yang bergerak melalui permukaan cairan, Signifikansi klinis. Efek tegangan permukaan adalah sebagai berikut. = Ekstremitas yang bergerak melalui permukaan melakukan ‘kerja yang lebih banyak daripada di dalam ai © Mengqunakan peralatan pada permukaan air akan me- ‘ningkatkan tahanan, HIDROMEKANIKA Definist. Widromekanika adalah sifatfisik dan karakteritik cairan yang bergerak,™ Komponen gerak aliran. Tiga faktor yang memengaruhi aliran; yaitw aliran laminar, alan turbulen, dan seretan © Aliran laminar, Gerakan ketika semua molekul bergerak sejajar satu sama lain, umumnya gerakan lambat, 1% Aliran turbulen, Gerakan ketika motekul tidak bergerak sojajar satu sama lain, umumnya gerakan lebih cepat. = Sereian, Bfek kumulatif dari turbulensi dan viskositas cairan yang bekerja pada objek yang bergerak. Signifikansi klinis seretan, Tahanan gerakan meningkat seiring peningkatan kecepatan gerakan melalui air!" = Airyang bergerak di sekitar pasien membuat pasien harus bbokerja lebih Kkeras guna mempertahankan posisinya di dalam kolam. = Pemakaian peralatan (sarung tangan/dayung/sepatu) me- rningkatkan seretan dan tahanan saat pasien menggerakkan ekstremitas di air >» SARAN KLINIS Meningkatkan tahanan terhadap gerakan. Bila tujuannya adalah untuk meningkatan produksi gaya otot selama bagian awal ekstensi lutut, klinisi harus mempertimbangkan peng- gunaan sepatu bot atau alat serupa untuk meningkatkan gaya seretan pada tungkai/kaki, Barbosa dan rekan’ mengukur seretan hidrodinamika pada kondisi kaki telanjang dan dengan mengenakan sepatu bot untuk menentukan koefisien seretan pada model tungkai/kaki manusia selama simulasi latihan fleksi-ekstensi Iutut, Pengaruh tahanan air menim- bulkan gaya seretan yang lebih tinggi ketika mengeunakan sepatu bot selama bagian awal ekstensi. TERMODINAMIKA ‘Subu air memiliki efek pada tubuh dan, Karena itu, peda performa di dalam lingkungan akuatik:? Panas Jenis Definisi, Panas jenis adalah jumlah panas (Kalori) yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 gram zat sebesar ro# Sifat, Laju perubahan suhu bergantung pada massa dan panas jenis objek, Signifikansi Kiinis. Ait mempertahankan panas 1000 kali lebih besar daripada udara, Perbedaan subu antara objek yang terimersi dan air diseimbangkan dengan perubahan minimal pada suhu air, Perpindahan Subu. m= Air menghantarken suhu 25 kali lebih cepat daripada udara, Dipinda dengan Camscaner perpindahan panas meningkat cei pasien yang bergerak di dalam air eg Se Kecepatan ans cepat daripada pasien yan, jstirabat, pUSATAPUNG (GAMBAR 9,2) pang memengaruh tubuh di da {adr pst gravis MERI akan i Psa peng adalah ik tempt (vet) diperkirskan akan ekerja pagygi7e SPUN vont bjek yang sift Gaya vertkal yang tidak memoton spenghasifkan gerakan rotasi, % Fat somag Signifikansi klinis. Pada posisi srarusiaberada di sternum, a Pada posisi_vertkal, lat apung F Yang ditempa secara posterior akan membuat pasien mabe depan; scar anterior membuat asin membureene Ee Slama latiban tahanan manual jen berpu rmengelilingi praktisi dalam oem 7 Pada posi vertikal, pasien dengan amputasi ckstremi yah unilateral akan isi ee vera i membunpkuk ke sisi tungkai yang = Pasien yang menumpukan berat tubuhn; kolam (yi, dud, berluut, bend) mengalont kas, aspek pusat apung dan puset gravitas Yertikal, pusat apung juhu Akuatik dan Terapi latihan Gangguan pada pasien dan tujuan intervensi menentukan pemilihan subu air. Umumnya, subu yang lebih dingin diguaakan untuk Iatihan intensitas tings; dan suhu yang lebih GAMBAR 9.2 Pusat apung. Bab 9 Latihan Akuatk 305 mtv lanhan mobilitas dan Meksidititas verte untuk foto Denn Kenyamanan 9s vekitar harus lebih tinggi °C danipada ‘subu ait techadap Kemampuan pasion untuk menoleransi atau Mempertahankan lanban imerss rem, subs vadars na aie, Be PENGATURAN SUHU © Pengaruran suhu selama tatihan imersi berbeds dengan latihan di darat Karena perubahan dalam menghantarkan suhu dan kemampuan tubuh untuk menghilangkan pangs." Pada imersi, kulit yang terpapar wdara lebih sedikit, membuat berkurangnya kesemmpatan untuk meng- hilangkan panas melafu mekanisme berkeringat normal. = Air menghantarkan suhu 25 kali lebih cepat daripada ‘udara’—terlebih bila pasien bergerak di dalam air dan ‘molekul-molekul air tentorong di sekitar pasien © Pasien lebih merasakan perubahan Kecil pada subu ait ddaripada perubahan kecil pada subu war, ‘= Setelah beberapa lama, suhu air dapat menembus jaringan yang lebih dalam. Perubahan suhu internal diketahui berbanding terbalik dengan ketebalan lemak subkutan.* 1 Pasien tidak mampu untuk mempertahankan panas inti ‘yang cukup pada latihan imersi dengan suhu kurang dari 25C2 = Sebaliknya, latihan pada suhu yang lebih tinggi dari 37C dapat berbahaya bila berlangsung lama atau dipertahankan pada intensitas tingyi. Imersi air panas dapat_meningkotkan Kebutuhan kardiovaskular saat istirahat dan seat latiban.” ™ Pada latihan di air setinggi pinggang bersuhu 37°C, stimulus termal digunakan untuk meningkatkan denyut jantung melebihi pemusotan aliran darah perifer akibat tekanan hidrostatik. = Pada temperatur yang lebih tinggi atau sama dengan 37°C, curah jantung telah meningkat secara signifikan Saat istirahat I" LATIHAN KONTROL FUNGSIONAL DAN MOBILITAS ‘= Latihan akustik, termasuk fleksibilitas, penguatan,latihan, gaya jalan, dan relaksasi, dapat dilakukan pada sub 26°C hingga 35°01" = Terapilatihan yang dilakukan di dalam air hangat (33°C) dapet bermanfast bagi pasien dengan cedera ‘muskuloskeletal nyeri akut karena adanya efek relaksasi, peningkatan ambang batas nyeri, dan penurunan spasme oton te CONDITIONING AEROBIK Latihan kardiovaskular dan latihan aerobik harus dilakukan di dalam air bersubu antara 26°C hingga 28°C. Rentang suhu tersebut memaksimalkan efisiensi latihan, meningkatkan ‘volume sekuncup, dan menurunkan denyut jantung."* 7 = Latihan aerobik yang intensitasnya di atas 80% denyut jantung maksimum harus dilakukan di tempat bersuhu antara 22°C hingga 26C untuk meminimalkan risiko penyakit akibat panas.'<*"% Dipinda dengan Camscaner 306 Penerapan Ilmu Latinan dan Teknik pom a > SARAN KLINIS. ‘Ada beberapa pertimbangan terkait waktu imersi dan suhu ‘kolam, 266680 ae Karena terjadi peningkatan kebutuhan pada rgaturan suhu pasien Ketika berlatih di dalam Kola sarankan hal-bal berikut | f= Penggunsan umum wakta imersi maksimum 20 menit untuk pasien tanpa gangguan sistem kardiopulmonal, ‘Awali dengan sesi 10 menit dan tingkatkan waktu sesuai toleransi pasien. Selalu awasi tanda vital untuk memastikan keamanan sien. x Umumaya, subu airantara 36°C dan 37°C sudah diangeap inggi dan antara 26°C hingga 35°C dianggap rendah, ‘Sebagai tambahan untuk panduan ini, faktor kelelahan ‘pasien juga harus dipertimbangkan. = Subu yang lebih tinggi disarankan bagi pasien dengan heumatoid arthritis kecwali pada fase akut. ‘Subu yang lebih rendah disarankan bagi pasien dengan spastisitas atau bagi pasien yang waktu imersinya berlangsung selama 20 hingea 45 menit. = Untuk fleksiblitas, penguatan, latihan gaya jalan, dan rileksasi umum, rentang subu dapat berkisar antara 26°C tan 3c = Latihan Kardiovaskular dan latiban aerobik harus, dilakuken di dalam air bersubu antara 26°C hingga 28°C.) ‘olam untuk Latihan Akuatik Kolam yang digunakan untuk terapi akuatik bervariasi bentuk) dan ukurannya, Ruangan tempat kolam berada harus memiliki ventilasi yang memadai untuk menghindari menumpuknys kondensasi pada dinding, jendela, dan lantai. Ruang gant harus dapat diguoakan untuk berganti pakaian dan mandi, KOLAM TERAPEUTIK TRADISIONAL (GAMBAR 9.3) Kolam terapeutik tradisional setidaknya berukuran panjang 30,48 meter dan lebar 7,62 meter. Kedalamannya biasanya diawali dengan 0,9 hingga 1,2 meter dengan dasar yang landai, kemudian meningkat menjadi 2,7 hingga 3 meter. = Jenis kolam yang lebih besar ini dapat digunakan bagi kelompok pasicn dan terapis yang memimpin sesi di dalam kolam. = Jalan masuk ke kolam terapeutik besar berupa jalan landai, tangga, tangga panjat, atau pengangkat mekanis. = Kolam ini dilengkapi sistem Klorinasi dan filtrasi KOLAM PASIEN INDIVIDUAL (GAMBAR 9.4) Kolam yang dirancang untuk kebutuhan pasien sendiri biasanya berupa unit mandiri yang lebih kecil = Kolam mandiri ini dimasuki melalui pintu atau dengan satu hingga dua undakan pada sisi unit, Terapis memberikan instruksi atau isyaret dari luar unit. GAMBAR 9.3. Kolam terapoutk tradisional. (Diambil da Fa, Davie Co,, Philadelphia, PA.) 3 t= Scbagai tambahan pada sistem filtrasi, unit ini dapat dilengkapi dengan treadmill, aus yang dapat diatu, dan berbagai kedalaman air, eralatan Khusus untuk Lat Akuatik ‘Ada berbagai macam peralatan yang dapat digunakan untuk Jatihan akuatik. Peralatan akuatik digunakan untuk mem- berikan bantuan daya apung pada tubuh atau ekstremitas, ‘menguji atau membantu keseimbangan, dan memberi tahanan tethadap gerakan. Dayung penghambat, pelampung, papan dayung, dan karsi serta bangku pemberat hanya beberapa tipe dari peralatan yang ada, Praktisi dapat meningkatkan inten- sitas latihan dengan menambahkan atau melepaskan peralat- an. Tipe peralatan yang digunakan ditentukan oleh tingkat fungsional pasien saat itu dan tujuan spesifik sesi terapi BAN LEHER, CINCIN, SABUK, DAN ROMPI Peralatan yang dirancang untuk membantu memposisikan pasien dengan memberikan bantuan daya apung dapat diberikan pada leher, ekstremitas, atau trunk. Ban Ieher yang dapat ditiup digunakan pada pasien yang telentang untuk rmenopang leher dan mempertahankan kepala tetap di tas air (Gambar 9.5). Cincin pelampung memiliki berbagai ukuran dan digunakan sebagai penopang ekstremitas dalam berbagsi Posisi imersi (Gambar 9.6). Biasanya cincin digunakan pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki selama teknik ‘manual untuk membantu memposisikan pasien dan relaks2si ‘Ada beberapa tipe sabuk yang dapat digunakan untuk membantu daya apung ekstremitas atau seluruh tubuh (Gambar 9.7). Sabuk dan rompi digunakan pada pasien dalam posisi telentang, tengkurap, atau vertikal pada aktivitas di it yang dangkal dan dalam, Dipinda dengan Camscaner GAMBAR9.5__Banleher. (Diambif dari Rothhammer Intemational Inc., San Luis Obispo, CA.) BARBEL RENANG Barbel apung (barbel renang) tersedia dalam ukuran pendek: dan panjang, Barbel ini digunakan untuk menopang tubuh agian atas atau srunk pada posisi tegak dan ckstremitas bawah dalam posisi telentang atau tengkurap (Gambar 9.8). Pasien dapat mempertahankan keseimbangan (duduk atau berdiri) dengan barbel renang panjang di air yang dalam untuk menguji keseimbangan, propriosepsi, dan kekuatan érutk, Bab 9 Latihan Akuatk 307 GAMBAR 96 Cran pelimpuna, (Dombi do! Rothhammer imematnal ne, San us Obispo" CO} GAMBAR 87 _Sabuk polampung,(Diomdi temo, Sanu Obapa Ca)” St Rotitammor Dipinda dengan Camscaner 308 Penerapan limu Latihan dan Teknik oe” GAMBAR 9.8 Barbelrenang. (Diambil dari Rothhammer International Inc., San Luis Obispo, CA.) SARUNG TANGAN, DAYUNG TANGAN, DAN BEL HYDRO-TONE® Tahanan terhadap gerak ekstremitas atas dihasilkan dengan ‘mengaplikasikan sarung tangan berselaput atau dayung tangan besar pada tangan (Gambar 9.9). Peralatan ini tidak mengapung dan, Karena ita, hanya menahan geraken pada arah gerak. Bel Hydro-tone® adalah alat plastik bercelah besar, memiliki celah yang meningkatkan seretan selama gerak ekstremitas atas. Bel ini menghasilkan tabanan yang lebih signifikan daripada sarang tangan atau dayung tangan. GAMBAR 9.9 Dayung tangan. (Diambil dari Rothhammer International inc., San Luis Obispo, CA.) SEPATU KATAK DAN SEPATU BOT HYDRO-TONE® Aplikasi sepatu katak atau sepatu bot pada kaki selama peak ekstremitas bawah menghasilkan tahanan dengan me. ningkatkan area permukaan yang bergerak di dalam air Sepatu katak sangat berguna untuk menguji kekuatan panggul, lutut, dan pergelangan kaki. Sepatu bot Hydro-tone paling efektif saat berjalan dan berlari di air yang dalam (Gambar 9.10). PAPAN APUNG Ukwan dan gaya papan apung (Gambar 9.11) sangat bervariasi pada setiap produsen, Walaupun begitu, papan, apung tetap merupakan alat akuatik yang berguna dan efekif| untuk ditambahkan pada semua program latihan. Papan apung dapat digunakan untuk memberikan daya apung pada posisi tengkurap atau telentang, menghasilkan tahenan untuk pola berjalan di air dangkal ketika dipegang secara vertkal, atau digunakan untuk menguji keseimbangan saat duduk, berlutut, atau berdiri di air yang dalam, E Perawatan dan Keamanan Kolam Kolam terapeutik membutuhkan perawatan dan pembersitan secara teratur untuk menghindari Pseudomonas aeruginosa (nfeksi_ yang menyebabkan folikulitis):* Seringny? Dipinda dengan Camscaner GAMBAR Ott Supe SARAN KLINIS Diskusikan jadwal terapi, prosedur yang akan digunakzn, dan baju renang yang sesuai sebelum melakukan sesi terapi pertama, Cari tahu juga tentang pengalaman terapi pasien kolam sebelumaya, apa yang diharapkan dari sesi terapl, ‘adanya masalah miksi dan defekasi, penggunaan alat bantu atau alat adaptif, serta medikas. an Peregangan Pasien dapat menoleranst latiban peregangan imersi J baik daripada peregangan di darat Karena adanye fe rileksas, pemanasan jaringan lunak, dan posist yang lei Bab 9 Latinan Akuatk 309 manapan, daya apung a abit danpadla dan mnbanghan dengan fayaman 7999" Flags shungan yang sifataya Kunst Karena in, paastikan untuk seksama saat menyseank 1K PEREGANGAN MANUAL dilokukan dengan posist ngan lat air setinggi pingeane jelentang di dalan 1 lainnya, pasien ange di Feher, pinggamg, dan kaki. C dapat diposistkan dudtuk di nda daya apung dukungan akan meningkatkan {eknik di darat) akses ke pasien maupun kor juga posisi pasien Namun, turbulensi dari akti berikan pengaruh buruk terhadap ker in, Posisi telentang dengan (di andingkan oleh praktisi, tas gelombang dapat mem- ampuan pasien dan Draktisi untuk melakukan peregangan manual. Kesulitay ‘ungkin dinlami saat mempertahankan dan merasakan oe mn stabilisasi lingkup peregangan yang halus serta melakukar skapula pada posisi telentang dengan daya apung dukungan Boktianekdotal-mengindikasikan bahwa pertimbangan saksama (erhadap semua faktor harus dilakukan sebelum rmemulai peregangan manual di dalam lingkungan akuatik. Teknik peregangan manual yang dijelaskan pada bab int adalah teknik pasif, tetapi dapat disesuaikan untuk meng~ ‘gunakan teknik inhibisi otot. Prinsip peregangan sama dengan yang telah dibahas pada Bab 4 Istilah berikut digunakan untuk menjelaskan teknik peregangan, ‘= Posisi praktisi. Menjelaskan orientasi praktisi terhadap pasien = Posist pasien. Mencakup pengaturan posisi duduk atau tegak dengan daya apung bantu (buoyancy-assisted, BA) dan pengaturan posisi telentang dengan daya apung, dukungan (bwoyancy-support, BS). m= Penempatan tangan. Tangan yang memfiksasi, yang ‘akan menstabilisasi pasien, biasanya adalah tangan yang, sama (ipsilateral) dengan ekstremitas yang terganggu pada pasien, dan diposisikan di bagian proksimal ekstremitas yang terganggu. Tangan yang bebas, yang memandu ekstremitas pasien melakukan gerakan yang ddinginkan dan mengaplikasikan gaya regangan, biasanya adalah tangan yang berlawanan (kontralateral) dengan ckstremitas pasien yang terganggu, dan diposisikan di bagian distal, = Arah gerakan, Menjelaskan gerakan pada tangan yang bebas. TEKNIK PEREGANGAN TULANG BELAKANG ‘Tulang Servikal: Fleksi Posisi Praktisi Berdiri pada kepala pasien menghadap ke kaudal, Posisi Pasien ‘Telentang dengan BS tanpa ban Ieher. Dipinda dengan Camscaner 310 Penerapan limu Latihan dan Teknik Penempatan Tangan Pegang kepala pasien dengan kedua tangan Jengan bawah supinasi, dan ved jar Cara lain, letakkan kedua tangan pada pos kedua iba ari pada oksiput. Cara ini menghasilkan posi pergelangen tangan yang lebih netral pada akhir lingkup ‘peregangan. iangan tertangkup, kedua xe arah lateral. ‘Arah Gerakan _ Seat Anda memifleksikan tulang servikal, pasien memiliki Kecenderungan bergeser menjauh bila gerakan dilakukan dengan cepat. Tulang Servikal: Lateral Fleksi (Gambar 9.12) Posisi Praktisi erdiri di sisi pasien menghadap ke pasien. Posisi Pasien Telentang dengan BS tanpa ban leber. Penempatan Tangan ‘Tangan yang memfiksasi meraih ke bawah pasien secara dorsal dan menggenggam lengan kontralateral pasien; samgga kepala dengan tangan yang bebas. Arah Gerakan Gerakan Ieher pasien ke arah lateral fleksi dan aplikasikan ‘gaya regangan pada intensitas yang diinginkan. Posisi ini ‘mencegah pasien bergeser Karena tangan yang, memfiksasi ‘menstabilisasi pasien menggunakan tubuh praktis. GAMBAR 9.12 Siabilisasi dan penempatan tangan pada peregangan untuk meningkatkan lateral fleksi servikal Tulang Toraks dan Lumbal: Lateral Fleksi / Membungkuk ke Samping (Gambar 9.13) Posisi Praktisi Berdiri pada sisi yang berlawanan dengan yang akan dire- ‘gangkan, menghadap ke arah kepala pasien dengan panggul ipsilateral saling bersentuhan (mis., pada peregangan sisi kiri trunk, panggul kanan terapis bersentuhan dengan panggul kanan pasien). GAMBAR 9.13. Stabilsasi dan penempatan tangan pada per. ‘gangan untuk meningkatkan lateral leks! unk. Posisi Pasien Telentang dengan BS, jika mungkin. Lengan pasien pada sisi yang akan diregangkan diabduksikan hingga akhir lingkup untuk memifasilitasi peregangan, Penempatan Tangan Genggam lengan pasien yang diabduksikan dengan tangan, yang memfiksasi; cara lainnya, genggam deltoid bila lengan pasien tidak diabduksikan, Tangan yang bebas berada pada aspek lateral ekstremitas bawah pada sisi yang akan diregangkan (penempatan tangan yong lebih distal akan ‘meningkatkan daya penumpu saat peregangan) Arah Gerakan Dengan posisi pasien distabilkan pada panggul Anda, tarik pasien ke posisi lateral fleksi. Teknik ini memungkinkan bermacam pengaturan posisi dan penempatan tangan untuk ‘memisahkan segmen tulang belakang tertentu, TEKNIK PEREGANGAN BAHU Fleksi Bahu (Gambar 9.14) Posisi Praktisi Berdiri pada sisi yang akan diregangkan, menghadap ke arah kepala pasien. Posisi Pasien Telentang dengan BS dan posisi bahu yang terganggu sedikit abduksi Penempatan Tangan Genggam sabuk pelampung dengan tangan yang memiiksasi; tangan yang bebas berada pada siku ekstremitas yang tergangeu. Arah Gerakan Setelah memposisikan lengan pada derajat abduksi yang

You might also like