You are on page 1of 8
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN RENOVASI INTERIOR KANTOR LOKA MONITOR SFR TERNATE ‘TAHUN ANGGARAN 2024 KEMENTERIAN NEGARA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI SUMBER DAYA DAN PERANGKAT PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA LOKA MONITOR SPEKTRUM FREKUENS! RADIO TERNATE 2024 DIREKTORAT JENDERAL UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN LATAR BELAKANG 2. MAKSUD DAN TUJUAN 3. SASARAN 4. LOKASI PEKERJAAN Setiap bangunan negara merupakan teladan bagi penyelenggaraan bangunan gedung pada umumnya, diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunan, handal dan ramah lingkungan, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia, Oleh sebab itu bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis sebagai bangunan yang layak baik secara mutu, biaya dan pemanfataannya. Dalam rangka implementasi kebijakan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) terkait penerapan ruang kerja dengan konsep Active Base Coworking Space (ABCS) yaitu ruang kerja modern yang dapat mendorong pegawai untuk lebih aktif bergerak serta bersosialisasi, menciptakan budaya saling kolaboras| dalam mendukung kesuksesan pekerjaan masing-masing. Maka disusun rencana untuk melakukan renovasi pada interior yang ada di gedung kantor Loka Monitor SFR Ternate sesuai dengan desain yang dimaksud. Dalam menyusun rencana renovasi interior gedung kantor, maka dibutuhkan Penunjukan penyedia konsultan perencana untuk menyusun desain rencana interior dengan konsep ABCS yang dimaksud. Rencana pemilihan penyedia jasa konsultansi perencanaan ini dalam rangka mendapatkan tenaga ahli yang memiliki spesifikasi keahlian dalam bidang konstruksi yang lebih spesifik yaitu Desain Interior. Dan dengan dilaksanakannya pemilihan penyedia jasa Desain Interior ini diharapkan penyedia jasa tersebut dapat bertanggungjawab dalam menghasilkan suatu desain interior yang diharapkan dan memenuhi spesifikasi yang diinginkan berdasarkan KAK ini. Kegiatan pemilihan penyedia jasa perencanaan desain interior ini sasarannya untuk mendapatkan penyedia jasa yang memiliki Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yaitu Aktivitas Desain Interior (KBLI 74120) yang mempunyai kualitas pengalaman kerja yang baik. Dimana Penyedia Jasa tersebut mampu merencanakan desain interior dengan konsep Active Base Coworking Space (ABCS) Objek bangunan yang akan dibuatkan rencana desain interiornya adalah Lantai 1 dan Lantai 2 Gedung Kantor Loka Monitor SFR Ternate, yang 1|Page 5. 6 7. SUMBER PENDANAAN NAMA DAN ‘ORGANISAS PEIABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) MASA PELAKSANAAN DATA PENUNJANG beralamat di Jalan Toboleu Puncak No. 839 Kelurahan Toboleu, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate 97726. Biaya Renovasi Interior Gedung Kantor Loka Monitor SFR Ternate dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Loka Monitor ‘SFR Ternate Tahun 2024, Nomor: SP DIPA-059.03.2.654226/2024, Tanggal 24 November 2023. Dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp. 1.885,000.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Lima Juta Rupiah). ~ Nama PPK : EDI MULYADI - Satuan Kerja: Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Ternate Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informati Kementerian Komunikasi dan Informatika Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konsultansi perencanaan ini adalah 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani. 1. Data Dasar: = Lingkup pekerjaan renovasi interior ruang kerja ini adalah seluruh ruangan yang ada didalam gedung kantor Loka Monitor SFR Ternate. Ruangan yang akan direnovasi merupakan ruang kerja aktif, yang masih digunakan oleh pegawai sehingga diperlukan adanya pekerjaan pemindahan peralatan kerja ke ruang transisi sementara. ~ Gedung Kantor Loka Monitor SFR Ternate terdiri dari 2 (dua) lantai, pekerjaan renovasi interior dilkaksanakan secara bertahap periantai, mulai dari lantai 2 dan dilanjutkan dengan lantai 1. 2. Standar Teknis = Konsultan perencana bertanggungjawab secara profesional atas seluruh hasil pekerjaan, dengan memperhatikan pemenuhan standar perencanaan sesuai ketentuan yang berlaku. - Hasil perencanaan dapat diselesaikan dengan memperhatikan batasan waktu, pembiayaan dan mutu pekerjaan yang telah disepakati termasuk didalam KAK ini. ~ Dokumen perencanaan harus memperhatikan Standar Nasional Indonesia (SN!) antara lain sebagai berikut: a. SNI 03-2056-2004: Tata Cara Perencanaan dan Pembangunan Bangunan Perkantoran b. SNI 04-0227-2000: Tata Cara Pemasangan Instalasi Listrik ‘SNI 03-2048-2004: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Pipa Air Limbah dd. SNI 03-2049-2004: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Tangki Septik fe. SNI 03-6572-2000: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Lantai f. SNI 03-6573-2000: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Dinding & SNI 03-6574-2000: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan 2|Page Piafon hh. SNI 03-6575-2000: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Pintu |. SNI 03-6576-2000: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Jendela J. SNI 03-6577-2000: Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Partisi 3. Referensi hukum yang menjadi panduan antara lain: = Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung - _ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi - Peraturan Pererintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung - Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi = Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang ‘Milk Negara/Daerah ~ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung ~ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat {PUPR) Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan + Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Gedung Negara - Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia 9, RUANG LINGKUP Lingkup tugas yang dilaksanakan oleh konsultan perencana terdiri dari KEGIATAN, tahapan sebagai berikut: 1. Tahapan Persiapan Pada tahap ini, konsultan perencana akan bekerja sama dengan PPK untuk memahami kebutuhan dan keinginan PPK. Konsultan perencana juga akan melakukan survei dan studi kelayakan untuk memastikan bahwa proyek dapat diwujudkan secara teknis dan ekonomis. Selain itu konsultan perencana juga akan membuat program ruang dan kebutuhan pengguna untuk memastikan bahwa desain bangunan 3|Page ‘memenuhi kebutuhan pengguna, sebagai berikut: ~ Mempelajari kebutuhan dan keinginan klien = Melakukan survel dan studi kelayakan = Membuat program ruang dan kebutuhan pengguna = Membuat konsep desain 2. Tahapan Pengembangan Desain Pada tahap ini Konsultan Perencana akan mengembangkan konsep desain menjadi sebuah desain yang lebih detail. Konsultan Perencana ‘akan bekerja sama dengan berbagai disiplin limu terkait, seperti insinyur struktural, insinyur Mechanical, Electrical and Plumbing (MEP), dan desainer interior, untuk memastikan bahwa desain bangunan memenuhi persyaratan teknis dan keamanan. Pada tahap ini, Konsultan Perencana juga akan membuat gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan struktur, perhitungan MEP, dan perhitungan blaya, sebagai berikut: = Mengembangkan desain arsitektur = Mengembangkan desain struktural - Mengembangkan desain MEP = Mengembangkan desain interior 3. Tahapan Dokumentasi dan Pengadministrasian Pada tahap ini Konsultan Perencana akan membuat dokumen- dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi. Dokumen- dokumen tersebut, seperti gambar kerja, spesifikasi_teknis, perhitungan struktur, perhitungan MEP, dan perhitungan biaya, akan digunakan oleh kontraktor untuk melaksanakan proyek sesuai dengan desain yang telah dibuat. Selain itu, Konsultan Perencana juga akan ‘mengurus perizinan yang diperlukan untuk pembangunan bangunan, sebagai berikut: ~ Gambar kerja = Spesifikasi teknis - Perhitungan struktur > Perhitungan MEP + Perhitungan biaya = Perizinan (jika diperlukan) 10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan konsultan perencana dibagi menjadi dua kategori uutama, yaitu: 1. Keluaran Teknis ‘Adalah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan interior, sebagai berkut: Gambar Kerja yang dibuat dalam model gambar 1 dimensi serta dilengkapi dengan visualisasi/ animasi dalam bentuk 3 dimensi, + Spesifikasi Teknis, + Perhitungan Struktur, + Perhitungan MEP, dan = Perhitungan Biaya. Keluaran teknis ini akan digunakan oleh kontraktor pelaksana Pembangunan dalam melaksanakan proyek sesuai yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan membantu pengguna jasa atau pihak- pihak lainnya untuk memahami desain bangunan secara lebih visual dan mendalam. 4|Page 12. PERSYARATAN TEKNIS ADMINISTRATIF BIAYA 2. Keluaran Non Teknis ‘Adalah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk _keperluan administrasi dan perizinan, yaitu: ~ Laporan Perencanaan, = Studi Kelayakan, dan - Perizinan (jika diperlukan). Keluaran non teknis digunakan oleh pengguna jasa dan pihak-pihak terkait untuk memahami proyek dan memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah DAN sebagai berikut: 1L._Kualifikasi penyedia jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur memiliki: - Sertifikat Badan Usaha (SBU) AROO1 Jasa Arsitektural Bangunan Gedung Hunian dan Non Hunian. ~ Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBL) 71101 Jasa Arsitektural Bangunan Gedung Hunian dan Non Hunian. 2. Mempunyai pengalaman pekerjaan yang sama yaitu Perencanaan Desain Interior dalam kurun waktu dua tahun terakhir, 3. Tenaga Ahli/ Personel yang dipersyaratkan: - Ketua Tim; Minimal $1 Arsitektur atau S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Arsitektur, memiliki pengalaman yang relevan dengan bidang Arsitektur. ~All Mekanikal Elektrikal; Minimal D3 Teknik Elektro, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Instalasi Listrik, memiliki pengalaman yang relevan dengan bidang Instalasi Listrik Minimal $1 Arsitektur atau S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Konstruksi, memiliki pengalaman yang relevan dengan bidang Arsitektur. 4, Dokumen Penawaran Administrasi yang disampaikan terdiri dari: = Surat Penawaran yang berisi Pernyataan Kesediaan Mengikuti Pengadaan, Pakta Integritas dan Penawaran Harga; ~ Data Kualifikasi yang berisi informasi perusahaan seperti dokumen izin usaha, dokumen pengalaman kerja, dokumen kualifikasi tenaga ahli dan dokumen perpajakan. 5. Dokumen Penawaran Teknis yang disampaikan brisi informasi mengenai: = Pendekatan dan Metodologi yang berisi tanggapan dan saran terhadap KAK serta rencana pelaksanaan pekerjaan; = Data Pengalaman Perusahaan yang berisi informasi mengenai pengalaman perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan sejeni ~ Kualifikasi Tenaga Ahli yang berisi informasi mengenai kualifikasi tenaga ahli yang akan ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan. 1. Biaya dan tatacara pembayaran pekerjaan Perencanaan Renovasi Interior Gedung Kantor Loka Monitor SFR Ternate akan diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi, antara lain terdiri dari: 5|Page 13. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa 14. PRODUKS! DALAM NEGERI = Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang, = Materi dan penggandaan laporan, = Pembelian dan atau sewa peralatan, = Biaya survey lapangan, -Jasa Perencanaan, = Pajak dan iuran daerah lainnya. ‘Sumber Dana.Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBK-P pada InspektoratKabupaten Aceh Barat Daya tahun 2013 Studi awal dan survey lapangan Konsultan perencana harus melakukan studi awal dan survey lapangan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penyusunan dokumen perencanaan yang meliputi = Pengumpulan data sekunder; ~ Survey lapangan; = Wawancara. Penyusunan Dokumen Perencanaan Konsultan perencana harus menyusun dokumen perencanaan yang lengkap dan terinci, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen perencanaan ini dapat meliputi: = Studi kelayakan; = Program dan gambar; = Gambar rencana; = Spesifikasi teknis; = Rencana mutu kontrak; + Laporan pendahuluan; + Laporan akhir. Penyelesaian Dokumen Perencanaan Konsultan perencana harus menyelesaikan dokumen perencanaan sesual jadwal yang telah ditetapkan dan diserahkan kepada pemberi Pekerjaan dalam bentuk dokumen fisik dan elektronik. Konsultasi dengan Pemberi Tugas Konsultan perencana harus memberikan konsultasi kepada pemberi pekerjaan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan_konsultansi perencanaan balk secara lisan ataupun tertulis. Penjelasan Dokumen Perencanaan Konsultan perencana harus menjelaskan dokumen perencanaan keplada pemberi pekerjaan dan pihak-pihak terkait baik secara lisan ataupun tertulis. Penyelesaian Masalah Konsultan perencana harus menyelesaikan masalah yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan konsultansi perencanaan, dan dilakukan secara profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaan pekerjaan konsultansi perencanaan, pengadaan barang/ jasa pemerintah wajib menggunakan produk dalam negeri. Persyaratan produksi dalam negeri untuk jasa konsultansi perencanaan dapat dipenuhi dengan cara = Menggunakan tenaga ahli yang memiliki kompetensi_ dan pengalaman di bidang perencanaan yang berasal dari Indonesia. ~ Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang berasal dari 6|Page 15, 16. v7. PERSYARATAN KERIASAMA PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN AUH PENGETAHUAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKS! (SMKK) Indonesia = Menggunakan bahan baku dan material yang berasal dari Indonesia. 2. Pengecualian penggunaan produksi dalam negerijika: = Tidak ada produk dalam negeri yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan persyaratan teknis lainnya; atau - Produk dalam negeri yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan persyaratan teknis lainnya tidak dapat memenuhi kebutuhan pengadaan. 3. Spesifikasi teknis harus menampilkan nilai Tingkat Komponen Dalam "Negeri (TKON) untuk memastikan bahwa barang/ jasa yang dibell oleh Pemerintah memiliki kandungan lokal yang tinggi. Untuk pekerjaan renovasi interior ini nilai TKDN minimal adalah 40%. 4, Penyedia jasa konsultansi perencanaan yang tidak memenuhi Persyaratan produksi dalam negeri dapat dikenai sanksi administratif, seperti pengurangan nilai kontrak, pembatalan kontrak, denda dan sanksi administratif oleh PPK. Pengadaan jasa konsultansi perencana ini tidak diperkenankan melakukan kerjasama operasi (KSO). Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Dalam melaksanakan tugasnya, konsultan harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh PPK melalui KAK it 2. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya. 3. Setelah data lapangan dikumpulkan, konsultan harus melakukan analisis data secara tepat. Analisis data ini bertujuan untuk menginterpretasikan data dan mendapatkan informasi yang bermanfaat dalam penyusunan dokumen perencanaan.. Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alin pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK. Program SMKK konsultan perencanaan harus mencakup hal-hal berikut: 1. Kebijakan dan prosedur keselamatan, harus ditetapkan oleh konsultan erencanaan untuk memastikan bahwa pekerjaan konsultansi perencanaan dilaksanakan dengan aman dan selamat. 2. Penilaian risiko keselamatan, harus dilakukan oleh _konsultan Perencanaan untuk mengidentifikasi dan menilal risiko keselamatan Yang mungkin terjadi dalam pekerjaan konsultansi perencanaan. Risiko keselamatan yang telah diidentifikasi dan dinilai harus dikendalikan dengan tindakan-tindakan yang tepat. 3, Pemantauan dan pengawasan keselamatan harus dilakukan oleh konsultan perencanaan untuk memastikan bahwa _tindakan engendalian risiko keselamatan telah dilaksanakan dengan efektif. 4. Pelatihan dan penyuluhan keselamatan harus diberikan kepada tenaga kerja konsultan perencanaan untuk meningkatkan kesadaran dan 7|Page kemampuan mereka dalam melaksanakan pekerjaan dengan aman dan selamat PROGRAM ANTI Penyedia jasa konsultansi Perencana dalam melaksanakan setiap lingkup KKN kerjanya berkomitmen untuk bebas dari KKN serta menjunjung tinggi nilai- nilai Integritas dan Profesionalisme dan turut serta mendukung dalam rangka mewujudkan pengadaan barang/ jasa di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika semakin berkualitas, akuntabel dan transparan dengan tidak melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Penyampaian dokumen atau keterangan palsu/tidak benar 2. Persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur penawaran 3. Meminjam nama perusahaan lain (pinjam bendera) 4, Menyampaikan penawaran harga yang tidak wajar dengan mengorbankan volume dan kualitas 5. Praktik jual paket pekerjaan dan praktik persaingan usaha tidak sehat 6. Korupsi, kolusi, dan/ atau nepotisme 7. Pengunduran diri dengan alasan yang tidak jelas 8. Tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kontrak. 8|Page

You might also like