You are on page 1of 28
‘ Statistika Hasil pembelajaran Setelah menyelesaikan Program ini, Anda diharapkan dapat: ‘Membedakan data diskrit dengan data kontinu ‘Membuat tabel frekuensi dan tabel frekuensi relatif untuk data diskrit yang dikelompokkan an yang tidak dikelompokkan Menentukan batas kelas, interval kelas, dan nitai tengah untuk data diskrit dan data kontinu Membuat histogram dan poligon frekuensi Menentukan rata-rata, median, din modus dari data yang diketompokkan dan dat tidak dikelompokkan Menentukan jangksuan, variansi, dan deviasi standar dari data-data diskrit ‘Mengukur-dispersi-date-dengen-menggunaken-kerve-normat-dan -kurva normal standar 365 366 Matematika Teknik Pendahulufin Staristika berhubungan dengan pengumpulan, pengurutan, dan analisis data. Data terdiri ari bimpunan nilai-nilai atau hasil-hasil pengamatan yang dicatat. Segala kuantitas yang dapat memiliki sejumlah nilai disebut variabel, Variabel bisa digolongkan ke dalam salah satu dari dua jenis berikut ini: (@) Divkrit — varishel yang dapat dihitung, atau variabel di mana untuk vatiabel tersebut terdapat sekumpulan nifai yang pa (b) Kontina ~ vasiabel yang dapat diukur dengan menggunakan suatu skala yang kontinu, hasilnya bergantung pada Ketetitian alat ukur atau keakuratan pengamat. Suatu tindakan statistik biasanya terdiri dari 4 tahap: (@) Mengumpulkan data dengan cara menghitung atau mengukur (>) Mengurutkan dan menampilkan data dalam sebuah bentuk yang paling baik (© Menganalisis data yang terkumput (@) Mengintespretasi hasil dan Kesimpulan yang telah dirumuskan. Sebutkan apakah contoh-contoh di bawah ini termasuk variabel disksit atau variabet kontinu: (a) Banyaknya komponen dalam sebuah mesin (b) Kapasitas sebuah bejana (©). Banyaknya tenaga kerja dalam sebuah pabrik $a Haar perimternerdarisebnimporns mn eae (©), Subu dari suatu cairan pendingin ee (a) dan (6) dishrit, (b), (Dy dane) ontiau | Frame berikwnya Pengaturan data EB) Isi dari 30 Kotak berisi baut masing-masing adalah: 2 3 29 27 3% 29 29 2H 0B 28 29 7% 8 2 30 27 30 29 30 298 Kita dapat mengamati data ini lebih baik jika kita mengatur nilai-nilai di atas mulai dari nilai terkecil hingga terbesar, namun tetap terdiri dari 3 baris dan 10 kolom, Jika kita lakuken ini, kita dapatkan 7 27 BORO | os | 6 mM mM 2 j | 28. 22 28 29-29 HV 2G 20 i [30030 3 3 8} oD OR j Beberupa nilai muncul lebih dari sekali. Seliingys kita dapat mmeinbual sebwuab tabel y memperlihatkan berapa Kali masing-masing nilai tersebut muncul: ‘atistika 367 Nilai | Banyaknya pemunculan 25° 26 2 28 29 30 31 32 Banyaknya pemunculan suatu nilai tertentu disebut frekuensi dari nilai tersebut, dinotasikan dengan simbol f. ReUuarane Dengan demikian total frekuensinya adalah 30, jumlah data keseluruhat Gad diagram turus (tally diagram) Untuk data berjumlah besar, daripada menuliskan seluruh nilai tersebut berdasarkan n yang meningkat (ascending — dari kecil ke besar), lebih baik kit4 membuat sebuah “diagram turus, dengan mencatat jangkauan nilai dari variabel dan membuat sebuah garis miring untuk setiap nilai yang muncul, sehingga: es Biasanya variabel Variabe! ¢v ‘Tanda torus Frek fariabel (9) | Tanda torus | Frekoenst | iberi nous x dan 25 / 1 frekuensi dengan j. G i s Kolom paling kanan | 7 A memberikan a sd distribusi frekuensi 28 Witt 7 dari nila-nilai 29 wrt 6 variabelnya, 30 Me 5 } 31 uw 3 | 2 / 2 | y 2 Latihan Banyaknya komponen yang dihasilkan oleh sebuah mesin bubut dan setidp jam telah diukur pada 40 kejadian, 17 2 18 19 172067 19 19 6 57 15, 191712 . 7 18 19 19 18 19 RSD 1S 17) 2B Susuniah sebuah diagram turus dan tentukan juga distribusi frekuensi dari nilai-nilai di atas. Ini menghasilkan . « 368 © Matematika Teknik | Tanda turus Frekuensi (f) tis a a os {6 MW } oa toi 10 | os HEHE I 2 a9 Hel 8 | 20 wm 4 {a / 1 n= f= 40 Data kelompok Jika jangkauan nilai dari variabelnya besar, biasanya akan lebih mudah apabila nilai-nilai inj disusun dalam kelompok-kelompok yang teratur, atau kelas-kelas. Schagai contoh, banyaknya waktu (jam) lembur per minggu dati para pekerja di sebuah pabrik adalah sebagai berikut: 4 31 4 2% $7 39 42 55) OW 40 59 Il 38 34 220 233 AB. S737 43 S129 8S 32 44°47 «42 46 S465 8S ST 382208339 4S DRT Nilai terkevil dari variabel = 17 Nilariessearaay ginal ea :. Buatlah 6 kelas masing-masing 10 jam. Untuk menentukan distribusi fiekuensi, kita buat tabel sehagai herikut Waktu lembur (x) | Tanda torus Frekuensi (/) 10-19 20-29 40-39 dst. Lengkapi distribusi frekuensi di atas. Variabel (x) Tanda turus I 10-19 Wows 0-29 . vat Se 4 4049 HAT HT HIF It 7 50-59 HOE 60-70 Mm Statistika 369 Pengelompokan untuk data kontinu Dalam contoh sebelum ini, yang menggunakan data diskrit, tidak ada Kesulitan dalam smeletakkan nilai-nilai yang diberikan ke dalam kelompok-kelompok yang tepat, karena, sebagai contob, tidak ada nitai yang terletak di antara, Katakan, 29 dan 30. Akan tetapi pada data Kontinu, variabelnya diukur pada « sehingga dapat memiliki nilai i antara 29 dan 30, seperti 29,7, 29,8 dan seterusnya, skala_ yang kontinu (8) Dalam prakteknya, apabila nitai-nilai variabel semuanya diberikan dalam angka signifikan atau tempat desimal yang sama, kita tidak akan mengalami kesulitan untuk membentak kelompok yang benar. Sebagai contob, panjang (dalam mm) dari 40 gelendong telah divkur dengan hasil: 20,90 20.57 20,86 20,74 20,82 20,63 20,53 20,89 20,75 20,65 20,71 21,03 20,72 20,41 20,94 20,75 20,79 20,65 21,08 20,89 20,50 20.88 20,97 20,78 20,61 20,92 21,07 21,16 20,80 20,77 20,82 20.72 20,60 20,90 20,86 20,68 20,75 20,88 20,56 20,94 } "- Buatlah kelas-kelas dari 20,40 sampai 21,20 Nilai terkecil Nilsi terbesar dengan interval 0,10. Panjang (mm) Tanda turus Frekuensi @ f) 20,40-20.49 20,50-20.59 20,60-20.09 dst Lengkupi tabel di atas dan tentukan distribusi frekuensinya asin | Panjang (m) Tanda turus 20,40-20,49 t 1 20,50-20.59 | my 4 20,60-20,69 Hitt 6 20,70-20,79 Hi Ht 10 20,80-20,89 HA I 9 20,90-20,99 Ht 6 21,00-21,09, ue 3 | ato220 | 7 1 Pethatikan bahwa kelas yang tetakhir sedikit lebih besar daripada kelas-kelas Jainnya, ‘opi ini bukan masalah, Karena hapya terdapat sangat sedikit data dalam Kelas ini, pe 370 Matematika Teknik Frekuensi relatif Dalam distribusi frckuensi yang baru saja dibahas. jika frekuensi dari salah satu Kelas kita bandingkan dengan jumlah dari frekuensi-frekuensi seluruh Kelas (yaitu total frekuensi), maka rasionya adalah frekuensi relatif dari kelas tersebut. Hasilnya pada umumnya dinyatakan dalam persen. ‘Tambahkan kolom keempat pada tabel di atas untuk menampilkan frekuensi relatif dari setiap Kelas yang dinyatakan datam persen. Periksalah dengan frame berikuinya Panjang (mm) Frokuensi Frekuensi relatif ® ” (%) 20,40-20,49 1 25 20,50-20,59 4 100 70,60-20.69 6 15,0 20,70-20,79 10 25.0 20,80-20,89 9 22,5 | 20.90 2099 6 15, 21,00-21,09 3 15 2439 21,90 sl ts n= 3f=40 100.0% Jumlah dari frekuensi-frekuensi relatif dari seluruh kelas harus sama dengan jurnlah data keseluruhan sehingga akan bernilai sebesar 1. atau 100 persen Pembulatan data Jika nilai 21,7 dinyatakan dalam dua angka at adalah 22 Demikian juga, 21/1 dibulatkan menjadi 21, Untuk menjaza kousistensi dari batas-batas Kelas, ‘nilai tengah’ akun selalu dibulatkan ke atas. Sebayrai contoh, 21.5 dibulatkan menjadi 22 dan 42,5 dibulatkan menjadi 43, Jadi, jika sua nila dinyatakan dalam dua angka signifikan sebagai 37 pada suate skala yang kontinu, nilai ini mencakup sclurub nilai yang terletak di antara 6.500000. dan 37,499999... (37,5 senditi harus dibulatkan menjadi 38). Ini dapat dinyatakan dengan mengatakan bahwa 37 mencakup seluruh nai di antara 36.5 dan 37.5 , tanda negatif kecil pada indeks menunjukkan bahwa nilai tersebut tepat di bawah 37,5, tetapi tidak ‘mencapai nilai 37,5. gnitikan, tentu Saja hail Jadi 42 mencakup semua nilai di antara dan 31.4 — mencakup semua nilai di antara . dan 17,63 mencakup semua nilai di antara dan Wy 4 415 dan 42.5 314 34,35 dan Sly 17,63; 17,625 dan 17.635 Statistika 371 tatihan Berikut inj adalah hasil pengukuran ketebalan (dalam milimeter) dari 20 sampel plat baja yang dinyatakan dalam dua angka signifikan: 73° 71 66 70 78 73 75 62 69 67 65 68 72 74 65 69 72 76 70 68 Buatlah sebuah tabel yang menampilkan distribusi frekuensi dan distribusi frekuensi relaif untuk kelas-Kelas dengan interval 0,2 mm dari ketebalan 6,2 mm sampai 7.9 mm. i Panjang (mm) Frekuensi Frekuensi relatf &® ") (%) 1 5 4 20 6 30 { 5 2 | 3 15 1 5 n=3f=20 100% ; Batas-batas kelas Dalam contoh di atas, nilai variabel diberikan dalam 2 angka signifikan, Dengan prosedur pembulatan yang biasa, setiap kelas pada dasamnya akan dimulai dari 0,05 di bawah nilai tercantum pertama dari Kelas itt sampai tepat 0,05 di atas nilai tercantum kedus dari elas tessebun, Jai, kelas 7.1 — 7.3 mencakup selurub nilai di antara 7,05 dan 7,35" | 74 7.6 meneskup selurub nilai di antara 7,35 dan 7,65" dan seterusnys. ' Kita dapat menggunakan contoh ini untuk mendefinisikan beberapa istilab yang akan 1 kita butubkan nanti, Mari kita tinjau kelas yang bertabel 7.1 — 733. (a) Nilai-nilai kelas yang tercantum dalam tabel adalah fiir bawah dan limit aras dari kelas tersebut dan selisih antara keduanya adalah lebar kelas. (by Baias-batas kelasinya terletak 0,05 di bawah Timit bawah dan 0,05 di atas limit atas, artinya: batas kelas bawah adalah 7,1 ~ 0,05 = 7,05 . batas kelas atas adalah 7,3 + 0,05 = 7,35. : (©) Interval Kelas adalah selisih antara batas kelas atas dan batas Kelas bawah. Interval kelas, = batas kelas atas ~ batas kelas bawah 7.35 = 7,05 = 0.30 Jiks kelas-kelasnya beraturan, interval kelas juga dapat ditemtukan dengan casa mengurangi limit bawah swat kelas dengan limit bawah dari kelas sebelumnya (@) Nitai tenga (nila pusat) svat Kelas adalah nitai rata-rata ‘intara batas atas dan batas bawah dari Kelas tersebut, Jadi, untuk kelas yang sedang kita tinjau ini, nilai tengahnya adalah 372 Matematika Teknik 7,20 ‘Untuk nilai tengah = Las +733) = 7,20. Kita dapat merangkum istilab-istilah di atas dalam diagram berikut, dengan menggunakan kelas 7,1 ~ 7,3 sebagai contoh kita Tiont ketas bawah Tit elas stas Iebar kelas way 1A 735 710s (bats Kelas bawah) | i as Jadi sekarang Anda dapat melengkapi tabel di bawih Ketebalan (mm) Nilai tengah | Batas kelas Batas kelas @ bawah ates 6264 65-67 68-70 Waa 7436 TTI | Batas kelas wy) bawah | sas 63 615 ] 645 66 645 | 6.15 69 6.75 | 7,08 12 7.05 | 1,38 15 738 165 18 7,65 | 7,95 Latihan Sebuah mesin dirancang untuk menghasilkan baut-baut logam dengan diameter nominal 20,0 mm. Diameter dari 34 sampel telah dinkur can hasilnya (dalam milimeter) adalah sebagai berikut 19,63 19,82 19,96 19.75 1986 19,82 1961 19,97 2007 19,89 20.16 19,56 20,05 19,72 19.96 19.68 19,87 19,90 19,73 19,93 20,08 19.86 1981 19,77 19,78 19,75 19.87 19,66 19.77 19,99 20,00 20,11 20,01 19.84 Susunlah nilai-nitai ini menjadi 7 kelas yang masing-masing mempunyai lebar 0,09 mm ‘untuk jangkauan dari 19,50 mm sampai 20,19 mm dan tentukan distribusi frekuensinya. Periksalah hasil Anda dengan frame berikunya Statistika 373 ‘Diameter (mm) Frekuensi Bi) w w# 19,50-19,59 19,60-19,69 19,70-19,79 19,80-19,89 19,90-19,99 20,00-20,09 20,10-20,19 Judi (a) Kelas yang mempunyai frekuensi tertingg yaitu (b). datas Kelas bawah dari Kelas ketiga adalah (©) datas kelas atas dari Kelas ketujuly adalah. . (G) lai tengah dari Kelas kelima adalah (©) 20,395 (@) 19.945 Frame berikutnya Histogram Histogram frekuensi tz) Histogram adalah suatu represemtasi grafis dari suatu distribusi frekuensi di mana blok: blok persegi-panjang vertikal digambarkan sedemikian rupa sehingza: (a). tikh tenga dari alas persegi-panjang akan menyatskan nilai tengah dari keles dan (6) luas persegi-panjang menyatakan frekvenst Kelas, Jika interval kelas-kelasnya sama, maka. frekuensi Kelas dilambangksn ole ge dari persegi-panjang, Sebagai contoh, pengukuran terhadap panjang dari 50 batang kuningan menghasilkan { istribusi frekuensi berikut: : Panjang (mm Batas Kelas | Batas Kelas [ Nilai | Frekuensi @ bawah ats tengah | Cf) 345-347 [3445 3475 3,460 2 | sazaso | aa7s 3505 | 390 6 4 351-353 | — 3505 3.535 n | 3,535 3,565, 4 357-359 | 3,595 10 | { 360-262 | 3,625 s | 3,655 1 > 374 Matematika Teknik Pertama-tama, kita menggambar sebuah garis alas dan membuat tanda skala x pada garis tersebut agar kita dapat menentukan nilai tengah dari kelas-kelas di atas. Lakukan itu’sebsgai permutaan 3B8 368 361 364 x Panjang (mm) Karena kelas-kelas ini memiliki interval yang sama, maka batas-batas kelasnya akan berimpit dengan titik-titik tengahnya terletak di antara nilai-nilai tengah tersebut, jadi: J eanesteches, Gay WS 3H TATE TE TE I Ges Panjang (mm) Perhatikan bahwa batas bawah davi Kelas pertams dimulai dari 3,443 dan bahwa batas atas dari Kelas Ketujuh diperpanjang sampai 3.655. Karena interval-interval kelasnya, kelas sehingga semua persegi-panjang dapat digambar sesuai dengan tingginya masing- masing. Selesaikanlah pekerjaan ini dan berikanlah judul. (ig) Histogram frekuensi relatif Y Histagram frebuiensi 15 Frokuensi f L x B Teak a 3H 364 Sree Panjang (mm) Diagram yang sama dapat juga digunakan untuk menyatakan distribusi frekuensi relatif dengan cara mengganti skala frekuensi pada sumbu-y dengan skala frekuensi-relatif (dalam persen).. k informasi yang dapat diperoleh dengan melihat sebuah histogram. Sebagai contoh, kita dapat melihat buhwa kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi adalah Kelas (0) [ Keempat] dan kelas dengan frekuensi terendah adalah kelas Statistika 375 ketujuh Sebagian besar dari seluruh jangkauan nilai akan berada pada kelas-kelas tengah sehingga pengetahuan mengenai daerah pusat dari histogram sangatlah penting. Kita dapat memberi sual nilai numerik pada daerah ini dengan cara menghitung ukuran dari kecenderungan pusat (central tendency) yang sekarang akan kita bahas. Jadi, tanjutkan ke frame berikutnya Ukuran dari kecenderungan pusat Ada tiga ukuran dari kecenderungan pusat yang biasa dipergunckan, rata-rata, modus, dan median, dari suatu set data-data dan kita akan mendiskusikannya satu persatu Rata-rata Rata-rata aritmetik ¥ dari suatm set dengan » buab hasil pengamatan « adalah: rata-rata = Jumlah hasil pengamatan Ketika menghitung rata-rata berdasarkan distribusi fiekuensi, ini akan menjadi Zaf _ Eat n &f Sebagai contoh, untuk distribusi frekuensi berikui, kita perlu membuat kolom ketiga yang memuat nilai-nilai hasilkali x x f, sehingga rata lapat ditentukan rata-rata Karena: Eaf _ 566 _sr65 n 32 Ketika menghitung rata-rata berdasarkan distribusi frekuensi yang data-datanya mengelompok, nilai tengah, 1, dari kelas diambil sebagai nilai-r untuk menghitung hasilkali af. Jadi untuk distribusi frekuensi n= Sf = 32 dan Yaf = 566 376 Matematika Teknik Variabel (x) 12-14 | 15-17 | 18-20 | 21-23 | 24-26 | 27-29 Frekuensi (f) 2 6 9 8 4 1 wena = Df= 30 dan Dx, f= 597 n 30 Ini satu contoh lagi Pengukuran panjang (dalam milimeter) dari 60 buah bavt menghasilkan distribusi frekuensi sebagai berikut: r T 7 T T [_ Panjang «(mm | 342 | 304 | 306 | 308 | 310 | 312 Crewe [3 [7 [2 fo fn fs [2 | Rata-ratanya © | pe (mm) | Frekuensi Hasilkali w Y on | 302 3 90.6 . | wa 7 2128 = {Se 306 n 367.2 a 308 " 5236 = 30.79 M0 i 341.0 = 3079 32 5 249.6 34 2 as | a= Xf= 60 + Lyf = 19476 Pengkodean untuk menghiting rata-rata (2ey Kita dapat mengurangi beban kita dari pekerjaan yang membosankan dengan cara menggunakan sebuat sistem pengkodean (coding), yaitu dengan mengubah nilai-x menjadi nilai-nilai yang lebih sederhana untuk perhitungan dan kemudian mengubahnya kembali tumtuk mendapatkan hasil akhir. Sebuah contoh akan memperlihatkan metode ini secara terperinei: kita akon menggunakan distribusi frekuensi yang sama seperti di atas Pertama, kita pili sebuah nilai x yang akan memudahkan pekerjaan kita (di dekat pertengahan jangkatita) dan kemudian kita kurangi setiap nilai x yang Iain dengan nilai yang kits pilih tadi untuk dijsikan ke Kolom kedua. >» Statistika Panjang | Deviasi dari | Dalam satuan 0,2 mm] — Kemudian kita vba aa nila terpih | ae nilai-nilai ini menjadi (s - £5Bs) bemtuk yang lebih ® G-308) | 02 sederhana lagi yaita dengan membagi nilai- 30,2 os nilai di kolom 2 304 04 dengan 0,2 mm. Hasil- 30,6 02 nya kita masukkan ke 20,8 0 | dalam kolom 3 sehing- 31.0 02 ga kita dapatkan nilai- 312 oA nilai-x yang telah diko- aad 06 dekan, yaitu x, ‘Selanjutnya kita masih harus membuat kolom 4 yang memuat frekuensi-frekuensi kelas (dari tabel di atas) dan berikutnya kolom 5 yang memuat nilai-nilai hasilkali x, f. Dengan ‘menggunakan dua kolom yang terakhir ini, rata-rata nilai x, dapat ditentukan seperti sebelumnya. ¥,=.... [eames] 377 Panjang | Deviasi dari Dalam unit Freknensi [ Hasilkali (mm) nilat terpilih 02 mm T w ( ~ 308) o | oh | | 30,2 3 T 9 304 v -l4 306 2 12 30.8 oO 7 oO 310 L iW i 342 2 8 16. | 314 3 2 6 weikuti kembali langkah-laneki kita ke satuan X semula, Pendekodean (decoding) Dalam proses pengkodean di atas, langkah terakhir kita adalah membagi dengan 0,2, kita Oleh karena itu, kita harus mengalikan dengan 0,2 agar bisa kembalikan ke satuan yang benar 4x — 30,8) ¥ - 308 0,0333 0.2 0.00667 Sekarang kita tambahkan 30,8 pada kedua sisi: . ¥ = 308 ~ 0,00667 = 30,79333 378 Matematika Teknik Perhatikan bahwa dalam pendekodean (decoding), kita membalik urutan operasi yang telah kita lakukan dalam proses pengkodean. Nilai (30,8) yang telah dikurangi dari seluruh nilai-x ini terletak di dekat pusat dari jangkauan nilai-x sehingga kadang-kadang disebut sebagai rata-rata semu (false mean), Pengkodean untuk distribusi frekuensi yang dikelompokkan (29) Metodenya sama seperti sebelumnya, hanya sekarang kita bekerja dengan nilai tengah dari kelas-kelas x, yaitu x, untuk tujuan perhitungan, Berikut ini sebuah latihan: Ketebalan 50 potongan jarak telah divkur: Ketebalan x (mm) | 2,20-2,22 | 2 se. Frokuensi Ketebalan x (mm) | 2,35-2,37 | 2,38-2,40 Frekuensi f Dalam satuan | Frekueasi | H, | nilai terpiih 0.03 mom | 1 4-230) =2)] 0 {Pamiang [Nita | Deviast onm Masilkali 0.09 0,06 0,03 -l 0 0 0,03 1 0,06 x 3 5 0.22 x 0,03 = 0,006 X= 2.30 + 0,0066 = 2.3067 2307 Sekarang mari kita membahas tentang modus, lanjutkan ke frame berikumya Statistika 379 Modus dari suatu set data Modus dari svatu set data adalah nilai dari variabel yang paling sering muncul. Sebagai contoh, dalam set nilai-nilai 2, 2, 6, 7, 7, 7, 10, 13, modusnya adalah 7. Dalam satu data mungkin saja terdapat lebih dari satu modus, misalnya 23, 25, 25, 25, 27, 27, 28, 28, 28, memiliki dua modus, 25 dan 28, yang masing-masing angka tersebur muncut tiga kali Modus dari distribusi frekuensi yang dikelompokkan Massa dari 50 coran (casting) memberikan data distribusi frekuensi berikut: Massax tke) | 10-12 | 13-15 | 1618 | 19-21 | 22-24 | 25-27 | 28-30 | Bj BHR | WIE jes | 3 [ Fetacns of} 3 i727 16 10 8 1 | 1 Jika kita gambarkan bistogramnya, menggunakan nilai-nilai tengah sebagai vtik-titik tengah dari alas blok-blok persegi-panjang, kita dapatkan.. 0... Y 20; 15 10 Frekuensi f [L.. 7 m7 0 Be Massa (kg) i frekuensi tertinggi adalah kelas - Dengan demikian kelas modusnya adalah Kelas ketiga, dengan batas-batas 15,5 dan 18,5 kg. Nilai dari modus itu sendiri berada di suatu tempat tertentu di dalam jangkavan versebut dan nilainya dapat dicari dengan cara yang mudah Y 20 ~ 15) gt & 6 0 x Ty 14 15 2 % 2 > Modus Massa (ko) 380 Matematika Tekiik ari Kedna garis diagonal AD dan RC digambarkan seperti pada gambar. Nila perpotongan kedua diagonal tersebut adalah modus dari set data ini. “akakan peiangen pada histogram Anda dan Anda akan menemukan bahwa, untuk set data ini, modusnya =... . modus = 17,3 Nilai dari modusnya dapat juga di tung, Are Sie Jika lai batas bawah 1 — AD ~ sclisih frekuensi pada batas bawah u — CD —selisih frekuensi pada batas atas, interval kelas t maka modus = L+ (7 Je © woes Dalam contoh yang baru saa kita L cree DP eneee ees ue c= L~ 15,5; 1- 16-7 ~ Maka modus 155 ( 188 +18= 17,3 Modus = 17.3 ke are)? Hiasil ini sesuai dengan metode grafis yang kite gunakan sebelumnys. Median dari suatu set data ih Ukuran yang ketiga dari kecenderungan pusat adalah median, yaitu nilai dari sukw ten; apabila selurub data disusun secara meningkat (ascending) atau menurun (descending). Sebagai contoh, untuk 4, 7, 8, 9, 12, 15, 26, mediannya = 9 T median Tika banyaknya nilai yang kedua suku tengah, sebagai contoh $ ada adalah genap, maka mediannya adalah rata-rata dari 6, 10, 12, 14, 17, 23, 30 mempunyai median Dengan cara yang sama, untuk himpunan nilai-nilai 13, 4, 18, 23, 9, 16, 18, 10, 20, 6, mediannys adalah Statistika 381 a Karena dengan menyusun suku-suku secara menaik, kita dapatkan: 4, 6,9, 10, 13, 16, 18, 18, 20, 23 dan median = 13 + 16 Sekarang kita harus melihat bagaimana cara mencari median untuk data yong dikelompokkan, jadi lanjuthan ke Frame 39 45 Median dari data yang dikelompokkan Karena merupakan nilai dari suku tengah, m menentukan median. Sebagai contob, temperatur dari suatu komponen diamati dalam 80 kesempatan dengan interval-interval yang teratur, Distribusi frekuensinya adalah: ‘Temperatur x(°C) 309-3141 Frekvensi (f) 3B 9 5 Pertamy kita gambar histogcam frekuensinya. | 30,0-30,2 | 30,3-30,5 | 30,6-30,8 Frekuensi (/) | 6 12 15 20 Temperatur °C) | 31,2-31,4 | 31,5-31,7 n akan membaei histogam fekuensi ESQ) menjadi dua luas yang sama besar. Kenyataan ini memberikan kita sebuah metode untuk 2 10: ian C1 Frekuensi f 30,1 364 30,7 31,0 91,9 31,6 319 x “Temperatur (°C) ‘Mediannya adalah rata-rata dari suku ke-40 dan ke-4], jika kita jumlahkan frekuensi- frekuensi dari empat-persegi-panjang, maka suku-suku ini akan termasuk dalam kelas keempat Jika kita menyisipkan garis putus-putus untuk menyatakan nilai dari median tersebut, maka garis ini akan membagi luas histogram menjadi dua bagian yang sara. 382 Matematika Teknik Frokuensi f Bt BA BLA” ai ais Bho ‘Median ‘Temperatur (°C) OFIZFIS+A=B+ 134945 B42 B49 Tupi A+ B= 20 2 BB+A=2-A427 Mel . Lebar dari A = Z X interval kelas 035 x U3 = 0105 5 Medias = 3085 + 0,105 woe Sckarang. untuk revisi, cobalah latihan singkat berikut. Latihan ‘Tentukan (a) rata-rata, (b) modus, dan (¢) median dari: x 5-9 10-14 15-19. 20-24 Ly 4 9 16 2 [tay ratecrata = 18,6 6) modus (ay 7.2 (e) median Dispersi Rata-rata, modus, dan median memberikan informasi yang penting mengenai keselurubian Gata yang dicatat. Akan tetapi ketiganya tidak memberikan informasi apapun tentang dispersi dari nilai-nilai di sekitar nilai tengah, Set data 26, 27, 28, 29, 30 mempunyai rata-rata 28 dan 5, 19, 20, 36, 60 juga mempunyai rata-rata 28 Kedua set data ini mempunyai rata-rata yang sama, tapi terlihat jelas bahwa set data yang pertama lebih rapat teratur di sekitar rata-ratanya daripada yang kedva. Dengan demikian kita memerlukan satu ukuran yang menyatakan penyebaran nilai-nilai di sekitar nilai rata-rata, Jangkauan (range) Nilat paling sederhana untuk menyatakan penyebaran atau dispersi adalah jangkauan ‘yang tak Jain adalah selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah dalam suatu sct data. P Statistika 383 Dalam kedua contoh kasus di alas, jangkauan dari set data yang pertama adalah 30 ~ 26 sementara dari set yang kedua adalah 60~ 5 = 55. Kelemahan dari jangkauan adalah Jjangkavan hanya berhubungan dengan nilai-nilai ekstrim, tanpa memperhitungkan perilaku. dari nilei-nilai intermediatnya (nilai-nilai di antara nilai ekstrim). Deviasi standar Deviasi standar dari rata-raia (standard deviation from the mean) sering digunakan dalam statistik untuk menyatakan derajat dispersi, Deviasi standar memperhitungkan deviasi (penyimpangan) dari setiap nilai dari nilai rata-ratanya, dan ditentukan sebagai berikut (a) Rota-rata ¥ dari set data yang terdiri dari n buah nilai dihitung terlebih dahulu. (b) Deviasi setiap nilai, xy, xy xp... x, ini dari nilai rata-ratanya dihitung dan hasilnya dikuadratkan, yaitu (x, — £)*; (@¢) — #P; Oy - FP)... 3 -— FP (©) Rata-ratanya dicari dan hasilnya disebut varians dari set data tersebut, xP + + Gy = 9? n (@) Akar kuadrat dari varians disebut deviasi standar, dinotasikan dengan huruf Yunani “sigma oat deviasi standar = o = |= 2) ” Jadi, untuk set nilai-nilai 3, 6, 7, 8, 11, 13, ratarata F =. 06... varians =... dan deviasi standar =... 2... 8.0; varians <- deviasi standar = 6 = 10,67 = 3,266.0 = 3,27 Rumus alternatif untuk deviasi standar Gapat juga ditulis dalam bentuk Jain yang lebih mudah, yang hanya membutuhkan rata-rata dan kuadrat dari nilai-nilai x. D> 384 Matematika Teknik vf akan semakin lebih sederhana lagi jika kita menggunakan proses pengkodean seperti yang telah kita lakukan sebelumnya dalam Program ini. ‘Untuk data yang dikelompokkan, rumus ini menjadi o = } ~ (&)? dan pekerjaan Lanjutkan ke frame berikumya untuk sebuah conioh Ini sebuah contoh, frekuensi sebagai berikut: aa ~~ - bee : | Panjang (x) (mm) | 21,2-21,4 | 21,5-21,7 221-223 Frekuensi (f) 3 3 10 16 | Panjang (x) (mm) | 22,4-22,6 | 227-229 | 230-232 Frokucnsi (/) 18 F 6 Pertama kita siapkan sebuah tabel dengan judul Panjang | Nila | Deviasi satwan 0,3 | Frekuensi | te .|.Gnm) | tengah | dari nitai _ _. ‘espa @ | @) | @,- 222 f xf Sediakan ruang di sisi Kanan untuk daa kolom tambahan yang nanti akan digunaken Sekarang Anda dapat melengkapi keenim kolom tersebut, dun dari nilai yang diperolch tentukanlah rata-rata yang dikodekan dan juga rata-rata scbenarnyia, Kerjakunlah dan kemudian lanjurkan akan terlihat seperti i | Panjang | Nilai | Deviasi 0,3 satan | Frekuensi (mm) | tengah | dari nilai | terpilih w (q) | Gq - 222) f af J a224] 23 | -09 3 9 215-21,7| 21,6 | -06 2 -10 218-220] 219 | -03 1 10 221-223] 22] 0 0 0 | 24-26] 2,5 | 03 1 18 nr-n9| 28 06 2 24 230-232 | 231 09 3 18 o 1 Siatistika 385 Rate-rata yang dikodekan = ¥, = 2%f = z 0.4429 (dalam 0,3 satuan) 7 2. Fy, — 222 = 0,4429 x 0,1329 F nm = 22,2 + 0,1329 = 22,333 +. Fq= 22,33 Sekarang kita dapat melengkapi dua kolom yang tersisa. Judul kolomnya adalah x,? dan af, Isilah nil memperoleh nilai dari deviasi standar yang dikodekan (¢,). 7 filainya dan dengan menggunakan of, = (Ret =(&)* kita dapat a Lengkapilah tabel di atas dan tentukan sendiri deviasi standar yang dikodekan Akhimya tabelnya akan menjadi: Panjang | Nilai | Deviasi satuan 0,3. | Frekuensi (mm) } tengah | dari nilai terpilib © (tq) | Gy = 22,2) f 2214] 213 09 3 215-21,7| 216 06 5 218-220 | 21.9 03 10 22,1-22,3 | 22,2 0 16 24-226 | 22,5 03 18 2,7-22.9 | 228 0.6 12 23,0-232 | 23,1 09 6 nm | Ere Sekarang o, = 4} = (5)? dan dati tabel, n = 70 Von Dan, dari hasil sebelumnya, 3 ©, = 1,527 (dalam 0,3 satuan) (43) = 0443 = © G= 1527 X03 = 04581 2. 0 = 0,458 Cataran: dalam perhitungan deviasi standar, kita tidak mengembalikan ‘rate-rata semu’ yang dikurangkan dari nilai-nilai awalnya, Karena deviasi standar diukur relatif terhadap rrata-rata dan bukan terhadap nol atau titik asal dari set data. Sekarang kita akan membahas sesuai yang berbeda Po gon frekuensi Jika titik tengah dari bagian atas blok-blok persegi-panjang davi sebuah histogram freku Gihubungkan, gambar yang dihasilkan adalah suatu poligon frekuensi. Jika poligon ini kita perpanjang sebingga mencakup titik tengah dari Kelas-kelas frekuensi nol pada 386 © Matematika Teknik Poligon frekuensi Kurva frekuensi é x setiap ujung dari histogram ini, maks Iuas dari poligon keseluruhan sama dengan luas histogram dan dengan demikian menyatakan frekuensi total dari variabel Kurva frekuensi Ha poligon ees “dimsata, tu ia Kite empl fee ela tap tengah dari setiap kelas dan kemudian menghubungkannya dengan sebuah kurva ulus, hasilnya adalah sebuah kurva frekucnsi ‘Kurva distribusi_ normal Jika terdapat sangat banyak hasil pengamatan dan jangkauannya dibagi-bagi menjadi Kelas-kelas ‘sempit’ yang sangat banyak. kurva trekuensi yang dihasilkan, dalam banyak asus, sungat mirip dengan kur Uikenal sebagai kurva distribusi normal, ki bentuk karakteristik seperti sebuah lonceng, rainraie Kurva distribust normalnya (kurva nor- mal) simetsis terhacap garis pusatnya yang berimpit dengan rata-rata ¥ dari hasil pengamatan ol x Sebenarnya, deviasi standar (ds) dari rata-rata suatu set nilai memiliki hubongan yang erat dengan kurva normalnya, 1 jai dalam 1 deviasi standar dari rata-rata y Kurva normalnya mempunyai_per- 1 samaan yang rumit, tetapi dapat diperlihatkan bahwa Juas yang diarsir adalah 68 persen dari luas total di bawah kurva normal, dengan kata lain, 68 persen dari hasil-hasil pengamatan lerjadi dalam jangkauan (= ~ 6) sampai (F+0) (B90) FR) Statistika 387 Sebagai contoh, pada sebuah pabrik yang memproduksi 1000 buah baut dengan panjang nominal 32,5 mm, pengambilan sampel menghasilkan rata-rata 32,58 mm dan deviasi standar 0,06 mm. Dari informasi ini, ¥ = 32,58 mm dan o = 0,06 mm. 68 persen dari baut-baut, atau 680 buab, Kemungkinan mempunyai panjang antara Eo = 32,58 - 0,06 = Bal 32,52 mm dan 32,64 mm. Eto = 32,58 + 0,06 = 32,64 dalam 2 deviasi standard; rata-rata Antara (x — 26) dan (X + 20), luas daerah yang diarsir adalah 95 persen Gari Yuas selurvh gasibar, artinya, 95 persen hasil pengamatan terjadi di antara kedua nil rata-rata Di antara (7 - 36) dan (¥ + 30), luas daerah yang diarsir adalah 99,7 persen ari luas total dicbawab kurea nomal maka 99,7 persen dari hasil pengamatan terjadi dalam jangkauan ini; dengan kata lain hampir selurab nilai terdapat di dalam 3o atau 3 deviasi standar dari rata-rata. Jadi. dalam contoh kita sebelumnya di mana ¥ = 32,58 dan o = 0,06 mm: 68 persen dari baut-baut tersebut cenderung mempunyai panjang antara 32,52 dan 32.64 mm, 95 persen dari baut-baut tersebut cenderung mempunyai panjang di antara 32.5 ~ 0.12 dan 32,5 + 0,12; dengan kata lain, di antara 32,38 dan 32,62 mm, 99,7 persen, alau hampir selurchnya, mempunyai panjang di antara 32,5 ~ 0,18 dan 32,5 + 0,18; atau, di antara 32,32 dan 32,68 mm, Kita dapat menyajikan informasi yang sama dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu dengan membagi-bagi gambar menjadi kolom-kolom dengan lebar 1c pada setiap sisi dari rata-rata, 24% 388 Matematika leknik Latihan of ¥ Pengnkuran terhadap diameter dari 1600 buah pasak memberikan rata-rata 74,82 mm dan deviasi standar 0.14 mm, Hitunglah (a) banyaknya pasak yang mempunyai diameter kurang dari 74,54 mm (b) banyaknya pasak yang mempunyai diameter antara 74,68 mm dan 75,10 mm. @) 40 (b) 1304 Karena (a) 74.94 = 74,82 ~ 200,14) = ¥ - 2o, jadi banyaknya pasak dengan diameter kurang dari 74,54 mm = 24 persen x 1600 = 40 (b) 74,68 = 74,82 - 0,1 ° 75,10 = 74.82 + 20,14) = F + 20 ++ Banyaknya pasak dengan diameter di antara kedvanya (34 + 34+ 134) per ~ BIA persen 304 1 persen dari 1600 = ~Kurva normal-standar > Kurva normal standar (standardized normal curve) berbentuk sama dengan kurva nor- ‘mal, tapi sumbu simetrinya sekarang menjadi sumbu vertikal, ditempati oleh frekuensi selatif. Sumbu horizontalnya sekarang memuat nilai-nilai z yang hadir sebagai keliputan- kelipatan dati deviasi standar 6 Luas di bawah kurva normal standar mempunyai nilai total 1, Kurva normal standar mempunyai rata-rata sebesar 0 dan deviasi standar sebesar | y Sie e x 3 2 10 4 2 3 tee % Nitakz Kurva normal standar diperoleh dari kurva normal dengan substitusi. z= substitusi ini mengubah distribusi semula menjadi distribusi dengan rata-rata nol dan deviasi standar sebesar satu. Persamaan dari kurva normal standar agak sedikit rumit ways = 92) = Van tapi, jika dibutubkan, kurva tersebut dapat digambar dari tabel berikut: Wo [o [02] o4 | o6 | os | ao | a2 | 14 [_Freiact T 0.399 [0,391 | 0368 | 0.333 | 0.290 | 0242 | 0,198 | 0.150 Statistika 389 20) ue | 18 | 20 | 22 | 24 | 26 | 28 | 30 frelait | 0,111 | 0,080 | 0,054 | 0,035 | 0,022 | 0,014 | 0,008 | 0,004 Karena kurva simetris terhadap z = 0, kurva untuk nilai-nilai z negatif adalah bayangan dari kurva untuk nilai-nilai z positif. Satu soat lagi: Komponen-komponen dihaluskan schingga berdiameter nominal 32,65 mm, Suatu sampel yang terdiri dari 400 komponen mempunyai diameter rata-rata 32,66 mm dengan deviasi standar 0,02 mm. Jika total 3500 komponen diproduksi, hitunglah: (@) limit-limit tempat di mana sebagian besar diameter cenderung berada. (b) total komponen dengan diameter antara 32,64 dan 32,72 mm. (a) 32,60 mm sampai 32,72 mm —_ (b) 2940 komponen =) (a) ¥ = 32,66 mm; o = 0,02 mm Limit (¥ — 30) sampai (% + 30) 2,66 — 0,06) sampai (32,66 + 0,06) 32,60 sampai 32,72 mm (b) 32,64 = 32,66 ~ 0,02 = (x ~ 0} 32,72 = 32,66 + 0,06 = (4 + 30) - 7) dan (X +, 39) terdapat (34 +344 13.4 +23) perven, atau 84 pefsem i i. 84 persen dari 3500 = 2940 komponen £ Seperti biasa, periksalah kembali Rangkuman revisi di bawah ini dan lihat kembali bagian-bagian yang masih kurang jelas. Sisanya adalah checklist Dapatkah Anda? dan Latihan ujian. Anda pasti tidak akan menemui kesulitan. Rangkuman revisi Daia (a} Data disknit - nilai-nilai yang dapat dihitung dengan pasti (b) Data kontinu — nilai-nilai yang diukur dalam suatu skala yang kontinu. 2 Data yang diketompokkan limit Kelas Timit Kelas. 4 ‘bawah tas t ae lebar kelas ae |}«_______—+| 2455 247 2.485 tats kets ri bana Kelas tbawal tenga alts interval Kelas 3 Frekuensi (f) ~ banyaknya kejadian di mana masing-masing nilai, atau kelas muncul. Frokuensi relatif ~ setiap frekuensi yang dinyatakan dalam persen atau fraksi dari frekuensi total 390 Maternatil “4 0 un ka Teknik 7 Histogram tampilan gratis suat disiibusifrekuensiatau distibusi fektensi rela Hrekuensi dari suata kelas diberikan oleh Y Jyas dari kolomnya, Jika interval kelasnya_ - Konstan, tinggi dari perSegi-panj * menunjukkan frekuensi pada | yertikal. : - - o x Poligon frekuensi — gambar yang dibentuk v dengan menghubungkan titik-titik tengah dari puncak persegi-panjang suatu histo~ gram frekuensi dengan garis-garis lurus dan diperpanjang hingga menyertakan kedua kolom berfrckuensi nol di kedua sisinya Kurva frekuensi ~ dihasilkan dengan “memuluskan’ batas dari poligon fre- kuensi, atau dengan mempiot nilai tenga dan menghubungkannya dengan suatu kurva mulos Bal ae n Sf ‘Modus ~ nitai vatiabel yang paling sering muncul. Untuk distribusi yang dikelom- pokkan: Rata-rata (rata-rata aritmetik) ¥ = Median — nilai tari suku tengsh apabila seluruh nilai disusun dalam urutan menaik atau menurun. Jika hanyaknya suku genap. mediannya adalah rata-rata dari kedua data yang di tengah Deviasi stander sity 5 7L= banyaknya hasil pengamatan gaye GPF = ratarata Ya = deviasi standar dari rata-rata Dengan pengkodeai Be = foawy ralacrata yang dikodekan Kurva distribusi normal — jika jumlah datanya sangat banyak. y Statistika 391 Simetris terhadap rata-rata. 68 persen dari data terletak dalam +1 deviasi standar dari rata-ratanya.e 95 persen dari data terletak dalam 42 deviasi standar dari rata-ratanya. 99,7 persen dari data terletak dalam +3 deviasi standar dari rata-ratanya, 12 Kurva normal standar ~ sumo simetri dari kurva normal menjadi sumbu vertikal memuat frekuensi relatif. Sumbu horizontal ditempati nilai-nilai z yang hadir sebagai Kelipatan dari deviasi standar. Kurva ini menampilkan suatu distribusi dengan rata-rata nol dan deviasi standar sebesar satu. H-88%—el Nilok7 (x, 0) 1 @ Dapatkah Anda? Checklist 27 Periksa dafiar ini sebelum dan sesudah Anda mengerjakan Soat-soal lanjutan Pada skala 1 sampai § seberapa yakinkah Anda bahwa Anda dapat: dan data kontina? Membedakan antara data dis! Ya a Tiduk * Membuat tabel frekuensi dan frekuensi relutif untuk duta diskrit yang Gikelompokkan dan yang tidak ditelompokkan? Doon Ya o CG OO tide + Menentukan batas-batas Kelas, interval kelas, dan nila tengah untuk data diskit dan data Koninu? amp Ya ocaa Tidak + Membuat sebuah histogram dan sebuah poligon trekuensi? Ya oO QO QQ OE Tidak + Menentukan rata-rata, median, dan modus dari data yang dikelompokkan dan yang tidak dikelompokkan? B®sompi B® Ya Oo 8 O88 GO OO fdak + Menentukan jangkauan, varians, dan deviasi standar dari data diskrit? (@¥) sampai @@) Ya o2g 6 [ Tidak + Mengukur dispersi data dengan menggunakan kurva normal dan kurva normal standar? Bormni Ya o a 9.60 Tidak ra \ssa dari 50 coran telah diukus, Hasilnya (dalam kilogram) adak \ 46 41 45 46 47 44 48 43 42 48 47 45 47 44°45 45 46 44 46 46 48 43 48 45 45 46 46 47 46 47 44 46 45 44 43 47 47 46 46 48 49 44°45 4.7 44 45 49 47 45 46 (a) Susunlah data dalam 8 kelas yang sama besar di antara 4,2 dan 4,9 mm. (b) Tentukan distribusi frekuensinya (c) Gambarkan histogram frekuensinya, 2 Diameter-diameter dari 75 buah alat penppulung memiliki distribusi frekuensi Diameter « (sm) | 8.82-8,86 | 887-891 | 892-¥Y | 897-901 | | Frekuensi 7 3} fj 8 [ Diameter (mm) | 9,02-9,06 | Frekuensi f 15 (a) Untuk setiap kelas, hitungiah (i) nilai tengah; (ii) frekuensi relatif. (b) Gambarkan histogram frekuensi relat. {c) Carilab (i) batas bawah dati kelas ketiga, (ii) batas atas dari kelas keenam. (iti) interval kelas. Ketebalan dari 40 sampel plat baja diukur: Ketebaian vimm) | 9.60-9,80 | 9.90-10,1 | 102-104 | 105-107 | re Prekuewsif | 4 | Ketebalan x (mm) | 10,8-11,0 | 11,1-11,3 Frekuensi f 7 4 3 Dengan menggunakan prosedur peng! . hitunglaty (a) rata-rata (©) modus (b) deviasi standar (@) median dari set nitai-nilai di atas 4 Panjang-panjang dari 50 buah sumbat tembaga memiliki distribusi frekuensi: [ Panjang x (mm) | 140-142 | 143-145 | 146-148 49-15, | | Frekuensi f 2 4 9 | Panjang vim) — | 15.2-15,4 | 155-157 | 15,8-16,00 “Frekuensi f " 6 3 (a) Hitunglah rata-rata dan deviasi standar (b) Untuk 2400 sumbat, hitung (i) limit-limit di mana panjang cenderung berada Gi) jumlab sumbat dengan panjang di atas 15,09 mm. >

You might also like