Professional Documents
Culture Documents
Kel. 7 Rasm Utsmani Revisi
Kel. 7 Rasm Utsmani Revisi
Kel. 7 Rasm Utsmani Revisi
HAMZAH
Makalah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rasm
Utsmani
.
Disusun Oleh:
Maryam Qurrota A’yun (21211701)
Mauliyah Mahfudhah (21211704)
Nabilah Rahmayanti (21211716)
Nafisa (21211721)
Nur Afiani (21211735)
Dosen Pengampu:
Dr. Ahmad Hawasi, M. Ag.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, sebab dengan rahmat dan
karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan makalah tentang “Hamzah”.
Sholawat serta salam semoga akan senantiasa tercurahkan pahalanya kepada Nabi
Muhammad SAW manusia teladan yang kita harapkan syafaatnya kelak di hari kiamat.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Ahmad Hawasi, M. Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Rasm Usmani, yang telah
membimbing kami dalam penulisan makalah ini. Kami juga mengucapkan rasa terima kasih
kepada para pembaca, semoga materi yang penulis tuliskan dalam makalah ini akan menjadi
ilmu yang bermanfaat.
Terakhir kali, jika ada kebenaran dan kebaikan dalam pembahasan makalah ini, maka
sejatinya kebenaran itu berasal dari Allah SWT. Sementara, segala kesalahan yang ada di
dalamnya sejatinya berasal dari kefakiran penulis sendiri. Karena itulah, penulis dengan tulus
memohon maaf dan menerima segala kritik dan saran untuk nantinya dapat membuat
makalah yang lebih baik.
Ciputat. 04 November
2023
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arti hamzah menurut bahasa adalah tekanan atau dorongan. Disebut hamzah, karena
ketika hendak mengucapkan hamzah pasti memerlukan tekanan suara.
Terjadi perselisihan pendapat di kalangan ulama, apakah hamzah itu sebagai huruf atau
tanda baca. Menurut jumhuria sebagai huruf sedang Imam Mubarrid menyebutnya sebagai
tanda baca. Terlepas dari itu yang perlu diketahui bahwa,bentuk hamzah ( )ءberbentuk kepala
'ain kecil رأس العين الصغرى. Masyarakat Indonesia selama ini mengenal huruf hamzah bukan
dalam arti sebagai Rasm Usmani, akan tetapi hanyalah sebuah tanda untuk menjelaskan (محدثة
) إليضاحbahwa tempat ia berada terdapat huruf hamzah. Boleh dikata bahwa bentuk hamzah
( )ءadalah sebagai tanda baca huruf hamzah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penulisan hamzah hidup di akhir kalimah yang terletak sesudah huruf
hidup?
2. Apa saja kalimah-kalimah yang dikecualikan dari kaidah ke enam?
3. Bagaimana penulisan hamzah hidup di tengah kalimah yang terletak sesudah huruf
hidup?
4. Bagaimana membuang bentuk rasm hamzah disebabkan berkumpulnya dua bentuk
rasm yang sama?
5. Apa saja kalimah-kalimah yang dikecualikan dari kaidah ke delapan?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami penulisan hamzah hidup di akhir kalimah yang terletak sesudah huruf
hidup.
2. Mengetahui apa saja kalimah-kalimah yang dikecualikan dari kaidah ke enam.
3. Memahami penulisan hamzah hidup di tengah kalimah yang terletak sesudah huruf
hidup.
4. Memahami membuang bentuk rasm hamzah disebabkan berkumpulnya dua bentuk
rasm yang sama.
5. Mengetahui apa saja kalimah-kalimah yang dikecualikan dari kaidah ke delapan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
الولو. maka hamzah ditulis dengan bentuk waw,
misalnya ٱلﻠُّ ْؤلُ ُؤ
3. ي ْع َبؤُاDi Surat Al Furqan (25): 77 قُ ْل ما ي ْع َبؤُا بكُ ْم. Rasm hamzahnya ditulis
dengan bentuk waw dan sesudahnya ada Ziadah Alif – yakni يعبوا.
Setelah diberi tanda baca menjadi ي ْعبَؤُا.
1
Khusus hamzah di akhir kalimah yang berbaris dammah dan sebelumnya berupa huruf berharakat
fathah. Menurut kaidah seharusnya hamzah ditulis dengan bentuk alif.
3
ayat yang tersebut di atas, misalnya dalam Surat Al Mu’minun
(23): 33 وقال ال َم َلؤُا م ٍْن قومهatau beberapa tempat di Surat Al A’raf,
rasm hamzahnya ditulis dengan bnetuk alif (sesuai dengan kaidah)
- yakni المال. Setelah diberi tanda baca menjadi ُ ال َم َل.
5. ت َ ْفتؤُاDi Surat Yusuf (12): 85. Rasm hamzahnya ditulis dengan bentuk
waw dan sesudahnya ada Ziadah Alif – yakni تفتوا. Setelah diberi tanda
baca menjadi ت َ ْفتؤُا.
7. يُنَبَّؤُاDalam Surat Al Qiyamah (75): 13 يُنَبَّؤُا اإلنسا ُن. Rasm hamzahnya tidak
ditulis dengan alif (ُ )يُنَبَّأ, akan tetapi ditulis dengan bentuk waw dan
sesudahnya ada Ziadah Alif – yakni ينبوا. Setelah diberi tanda baca
menjadi يُنَبَّؤُا.
4
C. Kaidah Ketujuh: Penulisan Hamzah Hidup di Tengah Kalimah Yang Terletak
Sesudah Huruf Hidup
Hamzah hidup di tengah kalimah yang terletak sesudah huruf ada 9 macam:
Macam-
No Kata Keterangan
Macam
1. Hamzah سأ َ َل
َ - َتَأَذَّن Seluruh perawi Rasm Usmani ittifaq bahwa
berbaris fathah rasm hamzahnya ditulis sesuai huruf yang
terletak sejenis dengan harakatnya )جنس حرك ٍة نَفسٍها
ٍ من
sesudah huruf ) yaitu bentuk alif. Rasm hamzah سأ َ َل َ dan
yang َتَأَذَّنditulis dengan bentuk alif – yakni - تاذن
berharakat سال. Setelah diberi tanda baca menjadi - َتَأَذَّن
fathah. سأ َ َل
َ . Kecuali, 4 kalimah berikut, di mana
pada sebagian Mushaf Usmani rasm
hamzahnya ditulis dengan bentuk alif, dan
sebagian yang lain ditulis tanpa bentuk
)(بدون الصورة, yaitu:
ْ
a. اطمأنُّوا Dalam Surat Yunus
ayat 7. Sebagian ulama Rasm
Usmani juga meriwayatkan,
bahwa أن ْ
َّ اط َم dalam Surat Al
Hajj (22): 11 terjadi ikhtilaf.
Cara menuliskan 2 kalimah
tersebut adalah:
1) اطمانواSetelah diberi tanda
baca ْ ,
menjadi اطمأنُّوا
boleh juga اطمنوا. Setelah
diberi tanda baca menjadi
ْ
اطمأنُّوا
2) اطمانSetelah diberi tanda
ْ , boleh
َّ اط َم
baca menjadi أن
jadi اطمن. Setelah diberi
5
ْ
tanda baca menjadi اط َمئ ََّن.
َّ ا ْش َم
ْ أز
b. ت Dalam Surat Az
Zumar (39): 45. Cara
menuliskan lafaz ini boleh
اشمازت. Setelah diberi tanda
َّ ا ْش َم, dan
ْ أز
baca menjadi ت
boleh juga اشمزت. Setelah
diberi tanda baca menjadi
َّ ا ْش َم
ْ ئز
ت
َّ أل ْمDi mana saja berada
c. لن
dalam Al-Qur’an. Cara
menuliskan lafaz ini boleh
المالن. Setelah diberi tanda
baca menjadi َّ أل ْم,
لن dan
boleh juga الملن. Setelah
diberi tanda baca menjadi
ّ َألمل.
ئن ْ
d. طفأهَاْ أSurat Al Maidah ayat
64. Menurut Abu Daud rasm
hamzah kedua terdapat
ikhtilaf, yaitu boleh ditulis
dengan bentuk, alif seperti
اطفاها. Setelah diberi tanda
baca menjadi ْ أ,
طفأهَا dan
boleh juga dengan tanpa
bentuk / بدون الصورةseperti
الطفهاSetelah diberi tanda
ْ أ.
baca menjadi طفأهَا
6
yang
berharakat
kasrah.
3. Hamzah ُم َؤج َال- ُ يُؤيد Rasm hamzahnya ditulis dengan huruf yang
berbaris fathah َفُ َؤادَك sesuai harakat huruf sebelumnya, yaitu
terletak dengan bentuk waw. Sebelum diberi tanda
sesudah huruf baca tulisan seperti: فوادل- موحل- ىوىد
yang
berharakat
dammah.
4. Hamzah ْ ُمRasm hamzahnya ditulis sesuai huruf yang
َي ْو َمئذ- َط َمئ َّنيْن
berbaris سَ يَئ- sejenis dengan harakat nya ( م ْن ج ْنس َح َركَة
kasrah terletak )نَ ْفس َهاyaitu bentuk ya. Sebelum diberi tanda
sesudah huruf basa tulisannya: يئس- يومئذ- مطمئنين
yang
berharakat
fathah.
5. Hamzah بَارئكُ ْم Rasm hamzahnya ditulis dengan huruf yang
berbaris sejenis dengan harakatnya, yaitu bentuk ya.
kasrah terletak Sebelum diberi tanda baca tulisannya
sesudah huruf seperti: بارىكم
yang
berharakat
kasrah.
6. Hamzah ْ َسُئلَ ْوا – سُئل
تل Rasm hamzahnya ditulis sesuai huruf yang
berbaris kasrah sejenis dengan harakatnya yaitu bentuk ya.
terletak Sebelum diberi tanda baca tulisannya
sesudah huruf seperti: سلت-سلوا
yang
berharakat
dammah.
7. Hamzah َيذْ َركُ ْم Rasm hamzahnya ditulis sesuai huruf yang
berbaris sejenis dengan harakatnya yaitu bentuk
7
dammah waw. Sebelum diberi tanda baca,
terletak tulisannya: ىدروكم
sesudah huruf
yang
berharakat
fathah.
8. Hamzah سنُ ْقرئُك
َ Pertama, rasm hamzahnya ditulis dengan
berbaris , Lafazh huruf yang sesuai harakat huruf sebelumnya
dammah yang ( )م ْن ج ْنس َح َركَة َما قَ ْبلَ َهاyaitu bentuk ya. Hal
terletak bermuara tersebut diberlakukan apabila sesudah
sesudah huruf pada ئ
ُ يُنَ ْب hamzah tidak ada waw. Dalam Al Qur'an
yang terdapat 2 lafaz:
berharakat 1. Di سنُ ْقرئُك
َ di Surat Al A'la (87): 6.
kasrah. Rasm Rasm hamzah ditulis dengan bentuk
hamzahnya ya, yakni سقر ىل. Setelah diberi tanda
mempunyai baca menjadi سنُ ْقرئُك
َ ََ
dua jenis. 2) Lafazh yang bermuara pada ئ
ُ يُنَ ْب
misalnya: ( فَنُ َنبّئ ُ ُه ْمLuqman (31): 23) -
( َو َالنُنَبّئُكُمFatir (35): 14) - ( أَئُنَبّئُكُمAl-
Imran) - ( فَيُنَبّئ ُ ُه ْمAl-An'am (7) : 108)
dan yang lainnya.
ْ لي
َُطفؤ ُْو ل ُمتَّكؤ ُْون Kedua, rasm hamzahnya ditulis sesuai huruf
- َُم ْست َ ْهزؤ ُْون yang sejenis dengan harakatnya ( م ْن ج ْنس
- َفَ َمالؤُون ) َح َركَةنَفس َها yaitu bentuk waw. Ini
diberlakukan apabila sesudah hamzah ada
waw Jama' dan di dalam Al Qur'an dapat
ْ لي
dijumpai di banyak tempat, misalnya: ُطفؤ ُْو
َ خَاطؤ ُْون- َ فَ َمالؤُون-ل ُمتَّكؤ ُْونَ ُم ْست َ ْهزؤ ُْو َن. Namun
oleh karena sesudah hamzah yang
berbentuk waw ada waw juga, maka
hamzah yang berbentuk waw dibuang
Demikian tulisan pada contoh-contoh
tersebut menjadi ْ لي- َ خَاطئ ُ ْون- َفَ َمالئ ُ ْون
-ُطفئ ُ ْوا
8
ْ ُم ْست َ ْهز- َ ُمتَّكئ ُ ْون. Sebelum diberi tanda baca
َءون
tertulis:
فما لون- مكو ن- لىطفوا- حاطىون-مسهرون
Kesimpulan dari Kaidah Ketujuh ini adalah bahwa dari Sembilan macam hamzah hidup di
tengah kalimah yang terletak sesudah huruf hidup.
1. Enam macam (1-4-5-6-7-9) penulisan hamzahnya sesuai huruf yang sejenis dengan
harakatnya.
2. Dua macam (2 dan 3) penulisan hamzahnya sesuai dengan huruf yang sesuai
harakat huruf sebelumnya.
3. Satu macam, yaitu yang ke 8 mempunyai dua cara penulisan hamzah, yaitu dengan
huruf yang sesuai harakat huruf sebelumnya.
9
D. Kaidah Kedelapan: Membuang Bentuk Rasm Hamzah Disebabkan
Berkumpulnya Dua Bentuk Rasm Yang Sama
Para ulama Rasm Usmani meriwayatkan dari Mushaf Usmani bahwa rasm
hamzah ditulis tanpa bentuk ( حذف الصورة/ )بدون الصورةketika terjadi berkumpulnya dua
حذف الصورة/ )بدون الصورةbentuk rasm yang sama di dalam satu kalimah atau bertemu
langsung tanpa ada pemisah. Oleh karena rasm hamzah adakalanya ditulis dengan bentuk
alif/waw/ya, maka bertemunya dua huruf yang sama ada kalanya:
NO. KETERANGAN
1. Alif bertemu alif, misalnya rasm hamzah yang berbentuk alif dibuang demi
menghindari bertemunya dua huruf yang sama. Dengan demikian kalimah
tersebut ditulis ُ َءأ َ ْس ُجد. Sebelum diberi tanda baca tertulis اسحد
2. Waw bertemu waw, misalnya َ ُم ْست َ ْهزؤ ُْونrasm hamzah yang berbentuk waw
dibuang demi menghindari bertemunya dua huruf yang sama. Dengan
demikian kalimah tersebut ditulis َ ُم ْست َ ْهزؤ ُْون. Sebelum diberi tanda baca
tertulis مسىهرون.
3. Ya bertemu ya, misalnya رئيا, rasm hamzah yang berbentuk ya dibuang demi
menghindari bertemunya dua huru yang sama. Dengan demikian kalimah
tersebut ditulis رءيا. Sebelum diberi tanda baca tertulis رىا.
10
maka bentuk tulisannya menjadi
ُ
َ (ءأ ْلقdan
)ي ـ ءإلَهُ ـ ءأَسْجد ُ ـ ءأ َ ْنذَ ْرت َ ُه ْم
sebagian yang lain berpendapat
bahwa yang dibuang hamzah
َ أء ْنذَ ْرت َ ُه ْم) (أءلَهُ ـ أ ُء ْلق
kedua ُ ي ـ أء ْس ُجد
11
terletak sesudah mati pada contoh tersebut harus
huruf hidup. ditulis sesuai huruf yang sejenis
dengan harakat huruf sebelumnya
)(من جنس حركة ما قبلها. Berarti tertulis
(اامنتمhamzah pertama juga ditulis
dengan bentuk alif, sebab menjadi
awal kalimah). Maka terjadilah alif
bertemu alif, ( وتوىhamzah ditulis
dengan bentuk waw). Maka
terjadilah waw bertemu waw, رئيا
(hamzah ditulis dengan bentuk ya).
Maka terjadilah ya bertemu ya.
Bila terjadi demikian (اجماع
)الصورتين, maka hamzah yang
berbentuk alif/waw/ya dibuang
)(بدون الصوؤة. Akhirnya tertulis – ْرىا
امسم-ىو
ْ . Setelah diberi tanda baca
menjadi ر ْءيًا ـ تُوى ـ ءا َم ْنت ُ ْم
4. Hamzah hidup -ٍ َماَب-َ نَا- َر َءا Menurut kaidah ketujuh, hamzah
ditengah kalimah يَ ْست َ ْهزءو َن- َخَاسيْن pada contoh tersebut tertulis
terletak sesudah (يستهزؤونwaw bertemu waw),
huruf hidup. (خاسئينya bdertemu ya), ( ماابalif
bertemu alif). Lalu bertemu dua
huruf yang sama )(اجتماع الصورتين
maka hamzah yang berbentuk
alif/waw/ya dibuang )(بدون الصورة.
Akhirnya tertulis – را – ىا – ما ب
ىسىهرون
ْ – حاسىن. Setelah diberi
tanda baca menjadi – ب
ٍ رءا – نَئ َا – َمئ َا
خَسئينَ – يَ ْست َ ْهزءو َن
Catatan:
Rasm Hamzah yang terletak
sebelum alif pada jama’ mudzakkar
12
salim atau jama’ mu’annas salim
dibuang ) )بدون الصورةsedang alif
sesudahnya diisbatkan.
Catatan:
Rasm Hamzah yang terletak sebelum alif pada jama’ mudzakkar salim atau jama’
mu’annas salim dibuang ) )بدون الصورةsedang alif sesudahnya diisbatkan.
Contoh:
NO. KETERANGAN
1. َ( االَم ُرونsebelum diberi tanda baca tertulis )االمروى
2. َ( ءامنيْنsebelum diberi tanda baca tertulis )امىىىى
3. َ(ءاخديْنsebelum diberi tanda baca tertulis )احدىى
4. َ(وءاخَريْنsebelum diberi tanda baca tertulis )واحرىى
5. (ال ُم ْنشئ َاتsebelum diberi tanda baca tertulis )المىساى
6. ( َءايتsebelum diberi tanda baca tertulis )اىى
Diriwayatkan oleh para ulama Rasm Usmani dari Mushaf Usmani, bahwa tujuh
kalimah berikut rasm hamzahnya tidak dibuang walaupun terjadi اجتماع الصورتين.
NO. KETERANGAN
1. سيّئ َا
َ dalam surat at-taubah ayat 102 )سيّئ َا
َ (وءاخ ََر. Rasm hamzah tidak tetap ditulis
dengan bentuk ya. Dengan demikian penulisannya adalah سيَّئ َا
َ . Sebelum diberi
tanda baca tertulis سسا.
2. َ yang bercorak mufrad dimana saja berada dalam Al-Qur’an, misalnya بَلَى
سيَّئ َة
سيَّئة
َ ب َ َ َم ْن ك. Rasm hamzahnya tetap ditulis dengan bentuk ya. Dengan
َ س
demikian rasm kalimah tersebut adalah سيّئة
َ . Sebelum diberi tanda baca
tertulis سسه. Apabila bercorak jama’ )سيّئ َاتكُم
َ - سيّئ َات
َّ (الrasm hamzah ditulis
tanpa bentuk ) (بدون الصورةkarena terjadi اجتماع الصورتين, yakni السساى – سساىكم.
Setelah diberi tanda baca menjadi: سيَّئ َاتكُم
َ - سيّئ َات
َّ ال
3 & 4. َهيّئdan َويُ َهيّئdalam surat al-kahfi (18): 10 dan 16 )َ (يُ َهيّئ لكم – و َهيّئ لَناrasm
hamzahnya tetap ditulis dengan bentuk ya. Dengan demikian rasm dua
kalimah tersebut adalah هى- وهى. Setelah diberi tanda baca menjadi – يء
ّ َويُ َه
13
يء
ّ َه.
5. سيّئ
َّ الdua tempat di surat fatir (35): 43 سيّئ َ سيّئ االبأ َ ْهله
َّ و َمك ََرال. َّ َوالَيَح ْي ُق – ال َم ْك ُرال
(Rasm hamzahnya tetap ditulis dengan bentuk ya. Dengan demikian, rasm
kalimah tersebut adalah سيّئ
َّ الsebelum diberi tanda baca tertulis السى
6. َيئسُواdalam surat al-ankabut (29): 23 ) (أولئك َيئسُوا م ْن َر ْح َمتىRasm hamzahnya
tetap ditulis dengan bentuk ya. Dengan demikian, rasm kalimah tersebut
adalah يَئسُوا. Sebelum diberi tanda baca tertulis ىىسوا.
7. َ يَئسْنdalam surat at-talaq (65): 4 )(والسّئ يئسْنَ من ال َمحيْض. Rasm hamzahnya tetap
ditulis dengan bentuk ya. Degan demikian, rasm kalimah tersebut adalah َ َيئسْن.
Sebelum diberi tanda baca tertulis ىىس.
14
BAB III
PENUTUP
Alhamdulillah telah selesai makalah kami dengan judul "Hamzah". Mohon maaf
apabila terdapat kesalahan penulisan maupun isi, semoga para pembaca mudah memahami
maksud dari materi yang terdapat dalam makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sebagai evaluasi terhadap makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. Penulisan dan Pentashihan Mushaf Al-Qur'an dengan
Rasm Usmani, Jakarta.
15