You are on page 1of 14

Laporan Hidrologi

FS Waduk Limo

ANALISIS DEBIT
ANDALAN

6.1. KETERSEDIAAN AIR

Secara umum pembahasan analisa hidrologi adalah melakukan analisa


hidroklimatologi dengan teknik analisa secara kuantitatif yang mengacu pada
berbagai metode yang relevan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang
berlaku.
Hasil analisa hidrologi dalam studi ini menjadi dasar untuk mengidentifikasi
besaran potensi sumber air yang terkandung dalam setiap sumber air sasaran
studi, yang selanjutnya akan menjadi panduan dalam penyusunan peringkat
skala prioritas rencana pengembangan potensi sumber daya air.
Untuk analisa tampungan dibutuhkan data debit dengan rentang waktu yang
cukup panjang. Oleh karena itu untuk memperkirakan besarnya debit pada
lokasi pekerjaan dapat digunakan metode analisa FJ. Mock.

6.2. EVAPOTRANSPIRASI

Disamping data curah hujan, data lain yang diperlukan dalam penerapan model
tangki adalah evapotranspirasi. Besaran evapotranspirasi yang dipergunakan
adalah menggunakan metode Penman. Alasan utama penerapan metode ini
adalah karena Metode Penman dihitung dengan memasukkan cukup banyak
parameter iklim yang berpengaruh dan data parameter iklim tersebut diharakan
mampu mewakili secara kuantitas maupun kualitas.
Evaporasi dan transpirasi merupakan faktor penting dalam studi pengembangan
sumbar daya air. Evaporasi adalah proses fisik yang mengubah suatu cairan
atau bahan padat menjadi gas. Sedangkan transpirasi adalah penguapan air
yang terjadi melalui tumbuhan. Jika kedua proses tersebut saling berkaitan
disebut dengan evapotranspirasi. Sehingga evapotranspirasi merupakan
gabungan antara proses penguapan dari permukaan tanah bebas (evaporasi)
dan penguapan yang berasal dari daun tanaman (transpirasi).

Bab 6 - 1
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
Besarnya nilai evaporasi dipengaruhi oleh iklim, sedangkan untuk transpirasi
dipengaruhi oleh iklim, varietas, jenis tanaman serta umur tanaman.
Persamaan yang dipergunakan dalam perhitungan kebutuhan air tanaman
adalah sebagai berikut :
ET = k x Eto
dengan :
k = koefisien tanaman
Eto = evapotranspirasi (mm/hari)
Dalam studi ini untuk menghitung besarnya evapotranspirasi digunakan metode
Penman Modifikasi yang telah disesuaikan dengan keadaan daerah Indonesia
(Suhardjono, 1990: 54).
Eto = c x Eto*
Eto* = W (0.75.Rs – Rn1) + (1 – W). f(u). (ea – ed)
Rumus penyederhanaan Penman ini mempunyai ciri khusus sebagai berikut:
W = faktor yang berhubungan dengan suhu (t) dan elevasi daerah
Rs = radiasi gelombang pendek (mm/hari)
= (0,25 + 0,54. n/N). Ra
Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir
(angka angot)
Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)
= f(t) . f(ed) . f(n/N)
f(T) = fungsi suhu = σ. Ta4
f(ed) = fungsi tekanan uap
= 0,34 – 0,044 . (ed)1/2
f(n/N) = fungsi kecerahan
= 0,1 + 0,9 . n/N
f(u) = fungsi kecepatan angin angin pada ketinggian 2 meter (m/det)
= 0,27 (1 + 0,864 .u)
ea–ed) = perbedaan tekanan uap jenuh dengan uap sebenarnya
ed = ea x RH
RH = kelembaban udara relatif (%)
c = angka koreksi Penman yang besarnya melihat kondisi siang dan
malam

Bab 6 - 2
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
Prosedur perhitungan ETo berdasarkan rumus Penman Modifikasi adalah
sebagai berikut :
1. Mencari data suhu rerata bulanan (t)
2. Berdasar nilai (t) cari nilai (ea), (W), (1–W) dan f(t) dengan tabel
3. Cari data kelembaban relatif (RH)
4. Berdasar nilai (ea) dan RH cari (ed)
5. Berdasar nilai (ed) cari nilai f(ed)
6. Cari letak lintang daerah yang ditinjau
7. Berdasar letak lintang cari nilai (Ra)
8. Cari data kecerahan matahari (n/N)
9. Berdasar nilai (Ra) dan (n/N) cari besaran (Rs)
10. Berdasar nilai (n/N) cari nilai f(n/N)
11. Cari data kecepatan angin rerata bulanan (u)
12. Berdasar nilai (u) cari besaran f(u)
13. Hitung besar Rn1 = f(t).f(ed).f(n/N)
14. Cari besarnya angka koreksi (c)
15. Hitung Eto*
16. Hitung Eto

Berdasarkan rumus tersebut di atas, maka perhitungan besarnya


evapotranspirasi disajikan pada Tabel 6.1.

6.3. ANALISA KETERSEDIAAN AIR WADUK

Analisa aliran rendah / ketersediaan air dimaksudkan untuk memperkirakan


ketersediaan air di waduk bukan di sungai atau yang lebih umum disebut
sebagai debit andalan. Debit andalan adalah ketersediaan debit air yang sama
atau melampaui suatu nilai yang dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya.
Data yang diperlukan untuk analisa ini adalah data debit bulanan atau harian
dengan periode pencatatan yang cukup panjang yaitu lebih dari 10 tahun. Untuk
ketelitian yang lebih tinggi, sangat disarankan bahwa ketersediaan data lebih
panjang dari 30 tahun. Data harus merupakan hasil rekaman pos duga air di
lokasi bendungan atau dekat di sebelah hulu atau hilirnya.
Apabila data yang diperlukan kurang dari 30 tahun, maka digunakan model
matematik hubungan hujan dan limpasan. Model hubungan hujan-limpasan
dengan interval bulanan yang sering digunakan adalah model NRECA (Panduan
Perencanaan Bendungan Urugan Vol. II. Analisis Hidrologi). Data yang

Bab 6 - 3
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
diperlukan untuk perhitungan model ini selain data hujan adalah data
meteorologi dari stasiun meteorologi terdekat yang berada didalam wilayah
DAS. Parameter model ini akan dikalibrasi dengan data debit, selanjutnya
parameter tersebut digunakan untuk mengubah data hujan menjadi data debit.

Model Matematik Hubungaan Hujan – Limpasan NRECA


Struktur Model
Banyak model hidrologi untuk mensimulasikan hujan-limpasan yang tujuannya
adalah untuk pengisian atau memperpanjang data debit, antara lain model Tank,
model Mock, model SSARR dan model NRECA. Dalam studi ini model hujan-
limpasan yang dipakai adalah model NRECA (USA) yang dikembangkan oleh
Norman H. Crowfort yang merupakan penyederhanaan dari Stanford Watershed
Model IV yang memiliki 34 parameter. Model ini telah banyak diterapkan oleh
Puslitbang Pengairan pada berbagai daerah pengaliran di Indonesia, selain
parameter model relatif sedikit dan mudah dalam pelaksanaannya serta
memberikan hasil yang cukup handal.
Secara umum persamaan dasar dari model ini dirumuskan sebagai berikut :
Q=P-E+S
dimana
Q : limpasan (mm)
P : hujan rata-rata DAS (mm)
E : actual evapotranspirasi (mm)
S : perubahan kandungan (simpanan) air dalam tanah (mm)
Persamaan keseimbangan air diatas merupakan dasar dari model NRECA untuk
suatu daerah aliran sungai pada setiap langkah waktu, dimana hujan, actual
evapotranspirasi dan limpasan adalah volume yang masuk kedalam dan keluar
pada suatu DAS untuk setiap langkah waktu tertentu.
Dalam model NRECA terdapat dua tampungan yaitu simpanan kelengasan
(moisture storage) dan simpanan air tanah (groundwater storage). Simpanan
kelengasan ditentukan oleh hujan dan actual evapotranspirasi. Simpanan air
tanah ditentukan oleh kelebihan kelengasan (excess moisture). Secara skematis
struktur dari model NRECA dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Bab 6 - 4
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
P Evapotranspirasi

Simpanan Excess
Kelengasan Moisture
Lengas lebih Direct flow
(nominal) (PSUB)
Imbuhan
ke
Air tanah

Simpanan Aliran air tanah


Air Tanah
(GWF)

Debit Total

Gambar 6.1. Parameter Karakteristik DPS

Pada model NRECA ini ada tiga parameter yang menggambarkan karateristik
DPS yang besar pengaruhnya terhadap keluaran sistem, yaitu :
NOMINAL : indeks kapasitas kelengasan tanah (mm)
dapat didekati dengan persamaan : NOMINAL = 100 + C × RA
dimana C = 0,2 dan RA = hujan tahunan (mm)
Nilai NOMINAL dapat berkurang sampai 25 % pada DPS yang
vegetasinya terbatas dan tanah penutupnya tipis.
PSUB : prosentase dari limpasan yang bergerak keluar dari DPS
melalui limpasan permukaan. PSUB merupakan parameter
karakteristik lapisan tanah pada kedalaman 0 ~ 2 m. Nilai PSUB
berkisar 0,3 ~ 0,9 bergantung kepada sifat lulus air tanah.
PSUB = 0,3 bila tanah bersifat kedap air
PSUB = 0,9 bila tanah bersifat lulus air
GWF : prosentase dari tampungan air tanah yang mengalir ke sungai
sebagai aliran dasar. GWF merupakan parameter karakteristik
lapisan tanah pada kedalaman 2 ~ 10 m.
GWF = 0,2 bila tanah bersifat lulus air
GWF = 0,8 bila tanah bersifat kedap air

Bab 6 - 5
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo

Selain ketiga parameter tersebut, ada dua parameter lagi yang pengaruhnya
kecil terhadap keluaran sistem (low effect parameter), yaitu :
SM stor : simpanan kelengasan tanah (soil moisture storage)
GW stor : simpanan air tanah (ground water storage)

Simpanan Kelengasan Tanah


Simpanan kelengasan tanah adalah cadangan air yang besarnya ditentukan
oleh selisih dari tampungan akhir dan tampungan awal. Besar tampungan ini
ditentukan oleh hujan, evapotranspirasi dan kelebihan kelengasan yang menjadi
limpasan langsung dan imbuhan air tanah. Simpanan kelengasan tanah bulanan
selanjutnya ditentukan dengan persamaan :
SMi = SMi-1 +  Stori-1
dimana
SMi : simpanan kelengasan tanah bulan ke i
SMi-1 : simpanan kelengasan tanah bulan ke i-1
SM0 : simpanan kelengasan awal yang ditentukan dengan cara coba-coba
i : 1, 2, 3, ….
 Stori-1 : perubahan simpanan kelengasan bulan ke i-1

Simpanan Air Tanah (Ground Water Storage/GWstor)


Kelebihan kelengasan tanah yang masuk kedalam tanah dan mengalami
perkolasi akan masuk ke dalam tampungan air tanah, yang biasa disebut
akuifer. Akibat proses hidrologi sebelumnya, akuifer ini biasanya tidak kosong.
Simpanan air tanah dalam akuifer akibat proses hidrologi sebelumnya disebut
tampungan awal air tanah (begin storage groundwater). Sementara itu
tampungan yang telah mendapat air perkolasi disebut sebagai tampungan akhir
air tanah (end storage groundwater). Pada bulan selanjutnya tampungan akhir
ini akan menjadi tampungan awal, proses ini berlanjut terus-menerus sebagai
fungsi waktu. Selanjutnya tampungan akhir inilah yang akan menjadi aliran air
tanah bila kondisi tampungan memungkinkan. Dalam model ini tampungan awal
ditentukan dengan cara coba-coba. Sementara itu tampungan awal bulan
selanjutnya ditentukan dengan persamaan :
BSGi+1 = ESGi - GW Flowi
dimana
BSGi+1 : tampungan awal bulan ke i+1

Bab 6 - 6
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
ESGi : tampungan akhir bulan ke i
GWFlowi : aliran air tanah bulan ke i
Dalam model ini tampungan akhir dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
ESGi = BSGi + RECHi
dimana
RECHi : kelebihan kelengasan tanah yang masuk ke dalam tanah pada
bulan ke i

Urutan langkah perhitungan untuk limpasan bulanan adalah sebagai berikut :


Perhitungan hujan wilayah dan evapotranspirasi potensial standar di daerah
pengaliran (P dan ET0)
Menentukan parameter model : NOMINAL, PSUB, GWF dan nilai awal
tampungan kelengasan tanah (SMstor) dan tampungan air tanah (GWstor) yang
akan digunakan dalam proses kalibrasi
Perhitungan angka tampungan tiap bulan (storage ratio) : Sr =
SMstor/NOMINAL, dimana untuk bulan ke 1, SMstor = angka awal tampungan
dan untuk bulan selanjutnya adalah SMstor (i) = SMstor (i-1) + S(i-1), dimana
S(i-1) adalah perubahan tampungan pada bulan sebelumnya
Perhitungan angka perbandingan antara hujan dan evapotranspirasi potensial :
R = P/PET
Perhitungan evapotranspirasi actual (AET), dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut ini : AET = k1 × PET, dimana k1 adalah koefisien
evapotranpirasi yang bergantung kepada nilai R dan Sr, dengan persamaan
regresi sebagai berikut : k1 = P/PET (1 - 0,5 × Sr) + 0,5 × Sr, bila R < 1 dan Sr <
2 ; k1 = 1 bila P/PET  1 atau Sr  2
Menghitung ratio kelebihan kelengasan (extrat) :
Untuk Sr  0 , maka extrat = 0
Untuk Sr > 0 , maka extrat = 0,5 × ( 1 + tanh (x))
x = (Sr - 1)/0,52
tanh = {exp (x) - exp(-x)} / {exp (x) + exp (-x)}
Perhitungan kelebihan kelengasan (excm), perubahan tampungan (S) dan
perkolasi (rech) dengan rumus sebagai berikut :
excm = exrat ( P - AET)
S = P - AET - excm
rech = PSUB × excm
Perhitungan angka awal dan akhir tampungan air tanah (BSG dan ESG) :

Bab 6 - 7
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
Untuk bulan ke 1 : BSG = GWSTOR
Untuk bulan berikutnya : BSG(n) = ESG(n-1) - GF(n-1)
ESG = rech + BSG
GF = limpasan air tanah
Perhitungan limpasan
Limpasan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu limpasan langsung (DRF) dan limpasan
air tanah (GF) :
DRF = excm - rech
GF = GWF × ESG
Total limpasan tiap bulan adalah sebagai berikut : Q = GF + DRF (mm)

Kalibrasi Parameter
Kalibrasi model dilakukan dengan menggunakan data debit aliran di bendung
Cibalok. Parameter model didapatkan dengan cara coba-coba sampai hasil
keluaran dari model yaitu berupa debit / runoff sintetik mendekati data debit di
lokasi-lokasi tersebut. Ada dua parameter yang perlu dikalibrasi yaitu PSUB dan
GWF. Selain itu ada parameter lain di luar struktur model seperti crop factor (faktor
pengali besaran evapotranspirasi) dan faktor bobot di tiap pos hujan. Untuk
mengevaluasi hasil kalibrasi diperiksa dengan menggunakan fungsi “jumlah
perbedaan relatif absolut”, yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut
:
Error = jumlah ABS (Qobs – Qcom)/Qobs}
Dimana :
Error : kesalahan rata-rata kalibrasi
Qobs : data debit hasil pengukuran
Qcom : debit hasil perhitungan
Kalibrasi difokuskan pada aliran rendah, karena akan digunakan dalam analisis
ketersediaan air (low flow).
Adapun rekap hasil perhitungan debit andalan dapat dilihat pada Tabel 5-2 dan
Gambar 5.1.

Bab 6 - 8
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo

Tabel 6.1 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial Metode Penman

No. Uraian Notasi Satuan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des

o
1. Suhu Udara ta C 26.75 27.20 27.40 27.45 27.65 28.10 27.65 28.10 28.50 28.60 27.60 27.80
2. Koefisien kurve tekanan uap air v 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04
3. Koefisien kurve tekanan uap air w -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70
4. Koefisien fisik c 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485
5. Slope dari tekanan uap air pada toC O 0.18 0.19 0.19 0.19 0.20 0.21 0.20 0.21 0.21 0.22 0.20 0.20
6. O / (O + c) 0.27 0.28 0.28 0.28 0.29 0.30 0.29 0.30 0.31 0.31 0.29 0.29
7. Koefisien Refleksi / albedo r 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
8. Radiasi matahari pd. Lap. Atmsf. Teratas R(top) ls/hari 910.13 914.89 892.34 835.14 765.90 725.94 740.58 796.85 861.07 899.61 905.16 903.10
9. Koefisien radiasi matahari a 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
10. Koefisien radiasi matahari b 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48
11. Lamanya penyinaran matahari aktual n jam 6.36 7.20 6.96 7.68 10.32 8.64 10.08 7.92 9.12 7.92 7.92 3.48
12. Maks. Lamanya penyinaran matahari per-hari N jam 12.43 12.37 12.17 11.97 11.83 11.77 11.77 11.90 12.10 12.23 12.43 12.50
13. Radiasi matahari R ls/hari 451 484 468 466 512 437 490 454 527 504 503 346
14. (A) = O/(O+c)*[1/58*(1-r)*R] 1.58 1.75 1.72 1.72 1.91 1.68 1.83 1.75 2.08 2.01 1.87 1.31
15. Koefisien kurva tekanan uap air p 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29
16. Koefisien kurve tekanan uap air q 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64
17. Tekanan uap air jenuh es mm/Hg 26.40 27.12 27.45 27.53 27.87 28.63 27.87 28.63 29.33 29.51 27.78 28.12
18. Kelembaban udara relatif RH % 85.00 83.00 79.50 82.00 80.50 77.00 75.00 70.00 70.50 75.00 81.00 81.50
19. Tekanan uap air jenuh pada titik embun ea mm/Hg 22.44 22.51 21.82 22.58 22.43 22.05 20.90 20.04 20.68 22.13 22.51 22.92
20. 1/58 * 117 * 10^(-9)*[ta + 273]^4 16.29 16.38 16.43 16.44 16.48 16.58 16.48 16.58 16.67 16.69 16.47 16.51
21. 0,56 - 0,092* (ea)^0.5 0.12 0.12 0.13 0.12 0.12 0.13 0.14 0.15 0.14 0.13 0.12 0.12
22. 0,10 + 0,90 (n/N) 0.56 0.62 0.61 0.68 0.88 0.76 0.87 0.70 0.78 0.68 0.67 0.35
23. (B) = (6) * [(20)*(21)*(22)] 0.31 0.35 0.37 0.39 0.52 0.48 0.58 0.51 0.56 0.45 0.39 0.20
24. c/(O + c) 0.73 0.72 0.72 0.72 0.71 0.70 0.71 0.70 0.69 0.69 0.71 0.71
25. Kecepatan angin rata-rata u m/det 47.53 40.74 53.09 42.60 43.83 38.89 37.04 40.74 40.13 43.83 38.89 48.15
26. 0,35 * [0,50 + 0,54 * u] 9.16 7.88 10.21 8.23 8.46 7.53 7.18 7.88 7.76 8.46 7.53 9.28
27. [es - ea] 3.96 4.61 5.63 4.96 5.43 6.59 6.97 8.59 8.65 7.38 5.28 5.20
28. (C) = (24) * [(26) * (27)] 26.48 26.16 41.16 29.16 32.69 34.80 35.56 47.51 46.62 43.21 28.30 34.17
29. Potensial evapo-transpiration Etp mm/hari 27.74 27.56 42.50 30.49 34.08 36.01 36.81 48.74 48.14 44.77 29.77 35.28
Bab 6 - 9
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
Tabel 6.2 Rekap Perhitungan Debit Periode 15 Harian dengan Metode Mock
(m3/detik)

Debit (m3/dt) Rerata


Bulan Periode
Bulanan
1998 2009 2010 2011 2012 2013

Jan I 3.52 1.24 3.48 4.61 5.21 7.50 4.26


II 2.38 1.11 3.23 4.04 4.90 6.06 3.62
Feb I 3.10 1.12 4.00 5.57 5.18 10.14 4.85
II 4.20 1.23 6.08 4.27 9.26 6.94 5.33
Maret I 1.88 1.01 5.94 4.48 4.87 4.85 3.84
II 2.19 2.12 4.20 4.98 3.61 5.22 3.72
April I 1.95 4.16 3.63 4.18 5.80 7.50 4.53
II 1.69 4.11 4.02 7.78 6.81 8.07 5.41
Mei I 2.43 3.09 4.05 4.11 4.74 5.38 3.97
II 1.51 2.60 4.92 7.65 5.26 5.97 4.65
Juni I 1.53 3.74 4.18 4.69 4.69 4.37 3.87
II 1.65 1.84 6.49 3.75 3.55 5.32 3.77
Juli I 1.43 1.74 4.47 4.02 4.45 6.46 3.76
II 1.25 3.24 3.67 3.32 3.12 4.92 3.25
Agust I 3.00 1.76 4.70 3.97 4.04 6.52 4.00
II 2.81 1.60 4.85 3.08 2.90 4.17 3.23
Sept I 2.56 1.59 4.87 3.82 3.43 4.10 3.40
II 1.81 1.51 5.48 4.49 5.00 5.05 3.89
Okt I 1.75 5.06 5.73 2.98 4.98 5.95 4.41
II 1.69 4.68 8.06 5.16 3.19 4.77 4.59
Nop I 1.98 4.53 4.83 3.77 5.67 8.29 4.84
II 1.83 3.11 6.20 3.59 8.73 4.02 4.58
Des I 1.38 3.55 4.76 6.00 5.11 6.14 4.49
II 1.22 3.51 4.89 3.11 6.64 4.88 4.04

Rerata 2.11 2.63 4.86 4.48 5.05 5.94 4.18


Total 50.72 63.23 116.74 107.41 121.15 142.58
Sumber : Perhitungan

Bab 6 - 10
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
Tabel 6.3 Rekap Perhitungan Debit Periode 15 Harian dengan Metode NReca
(m3/detik)

Debit (m3/dt) Rerata


Bulan Periode
1998 2009 2010 2011 2012 2013 Bulanan

Jan I 0.17 0.01 0.23 0.24 0.43 0.48 0.26

II 0.15 0.00 0.25 0.21 0.49 0.48 0.26

Fep I 0.28 0.00 0.40 0.58 0.55 1.28 0.52

II 0.49 0.00 0.74 0.26 1.40 0.69 0.60

Maret I 0.09 0.00 0.90 0.35 0.56 0.28 0.36

II 0.15 0.30 0.55 0.55 0.24 0.38 0.36

April I 0.08 0.83 0.35 0.33 0.68 0.88 0.52

II 0.03 0.86 0.40 1.26 0.97 1.09 0.77

Mei I 0.19 0.58 0.41 0.37 0.48 0.45 0.41

II 0.03 0.42 0.66 1.29 0.61 0.61 0.60

Juni I 0.02 0.66 0.46 0.50 0.43 0.16 0.37

II 0.05 0.15 1.02 0.18 0.12 0.37 0.31

Juli I 0.01 0.08 0.55 0.21 0.33 0.68 0.31

II 0.01 0.47 0.34 0.09 0.07 0.40 0.23

Agsts I 0.37 0.10 0.53 0.22 0.26 0.75 0.37

II 0.40 0.05 0.62 0.07 0.05 0.23 0.24

Sept I 0.35 0.02 0.59 0.23 0.14 0.13 0.25

II 0.15 0.01 0.74 0.45 0.57 0.38 0.38

Okt I 0.12 0.93 0.81 0.09 0.62 0.65 0.54

II 0.11 0.94 1.46 0.71 0.22 0.44 0.65

Nop I 0.17 0.88 0.60 0.35 0.79 1.31 0.68

II 0.14 0.46 0.87 0.28 1.63 0.26 0.61

Des I 0.04 0.51 0.47 0.92 0.74 0.73 0.57


II 0.02 0.50 0.51 0.24 1.10 0.48

Bab 6 - 11
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
Debit (m3/dt) Rerata
Bulan Periode
1998 2009 2010 2011 2012 2013 Bulanan
0.47
Rerata Tahunan 0.15 0.36 0.60 0.42 0.56 0.57
Total 3.60 8.75 14.45 9.96 13.49 13.60 0.44
Sumber : Perhitungan

Tabel 6.3 Rekap Perhitungan Debit Andalan 80% dengan Metode Mock
(m3/detik)

Jmlh Debit Volume


Bulan Periode
Hr
(m3/dt) (m3)
Jan I 15 7.497 9715479.548
II 16 6.062 8379647.242
Feb I 15 10.138 13138717.135
II 14 6.939 8393040.584
Maret I 15 4.853 6289425.115
II 16 5.220 7216485.716
April I 15 7.500 9720048.636
II 15 8.067 10454426.375
Mei I 15 5.384 6977710.980
II 16 5.970 8252679.611
Juni I 15 4.370 5664117.095
II 15 5.316 6889070.147
Juli I 15 6.457 8367702.062
II 16 4.916 6795607.066
Agust I 15 6.517 8446034.095
II 16 4.175 5771118.020
Sept I 15 4.098 5311489.943
II 15 5.052 6547262.382
Okt I 15 5.952 7713869.602
II 16 4.769 6592102.547
Nop I 15 8.288 10741153.283
II 15 4.022 5212997.508
Des I 15 6.143 7961804.706
II 16 4.881 6746805.636

Gambar 6.2 Grafik Rekap Perhitungan Debit Andalan 80% dengan Metode
Mock (m3/detik)

Bab 6 - 12
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo

Tabel 6.4 Rekap Perhitungan Debit Andalan 80% dengan Metode NReca
(m3/detik)

Debit Volume
Bulan Periode Jmlh Hr
(m3/dt) (m3)
Jan I 15 0.480 622535.941
II 16 0.482 666473.195
Feb I 15 1.284 1664566.350
II 13 0.689 774128.913

Maret I 15 0.278 359955.290


II 16 0.384 530198.530

April I 15 0.884 1145760.657


II 15 1.087 1409236.431
Mei I 15 0.454 588036.377
II 16 0.609 841273.836
Juni I 15 0.160 207714.562
II 15 0.367 475622.087
Juli I 15 0.684 886242.126
II 16 0.396 547900.315

Agust I 15 0.746 967401.702


II 16 0.233 322700.270
Sept I 15 0.131 169895.137
II 15 0.382 495103.521
Okt I 15 0.653 846793.991

Bab 6 - 13
Laporan Hidrologi
FS Waduk Limo
Debit Volume
Bulan Periode Jmlh Hr
(m3/dt) (m3)
II 16 0.442 611396.685
Nop I 15 1.308 1695257.227
II 15 0.259 336109.099
Des I 15 0.732 948337.554
II 16 0.476 657871.621

Gambar 6.3 Grafik Rekap Perhitungan Debit Andalan 80% dengan Metode
NReca (m3/detik)

Bab 6 - 14

You might also like