You are on page 1of 4

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel Bahasa Indonesia Dan IPA

Tempat Pelaksanaan SDI Lewokoli

Waktu Pelaksanaan 12 Desember 2023

Nama Mahasiswa Sirilus Hiba

Nama Guru Pamong Ninuk Andayani Suyata, S.Pd., M.Pd.

Nama Dosen Agustiningsih, S.Pd., M.Pd

. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
Topik yang diajarkan pada praktik pengalaman lapangan adalah Bahasa
Indonesia dan IPA dengan Tema Bumiku dan Sub Tema Bumi, Matahari
dan Bulan Adapun tujuan pembelajaran ini adalah :
1. Dengan membaca teks nonfiksi yang ditampilkan guru, peserta
didik dapat menemukan informasi penting yang terdapat pada
teks nonfiksi dengan cermat.
2. Dengan melakukan percobaan sederhana, peserta didik dapat
membuat model gerhana matahari dengan mandiri.
3. menganalis proses terjadinya gerhana matahari.
4. mempresentasikan informasi penting yang terkait peristiwa
gerhana matahari
Pada praktik pengalaman lapangan kali ini setelah melalui tahapan-
tahapan identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga
menetapkan solusi dari permasalahan yang dipilih dengan melakukan
inovasi menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL).
Model problem based learning dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran
karena selama ini model yang digunakan saat pembelajaran masih
monoton dan tidak membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran.
Model ini memiliki kelebihan membantu pendidik memberikan informasi
sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan
ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa
melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan
menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri. Model Problem Based
Learning tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk
mengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir
kritis yang dimiliki peserta didik sangat berguna bagi kehidupan nyata
dimana kehidupan penuh tantangan yang datang baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena siswa memiliki
pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memecahkan
masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal
dengan lebih baik.
I. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari
pada MK Pendalaman Materi)
Terdapat beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran
berlangsung setelah penerapan inovasi seperti : mendorong siswa untuk
mendalami materi pelajaran dengan cara yang lebih mendalam. Mereka
harus mencari solusi untuk masalah yang kompleks, yang memungkinkan
mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik, Siswa belajar untuk
mengevaluasi informasi, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan
solusi yang masuk akal, siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan
membangun keterampilan sosial. Mereka belajar cara bekerja bersama
sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama, Siswa mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah yang transferable, yang dapat
diterapkan dalam berbagai konteks dan mata pelajar. Hal ini terjadi karena
Inovasi dalam pembelajaran memiliki potensi untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna, mendalam, dan relevan
bagi siswa. Hal-hal baik ini berkontribusi pada perkembangan siswa
sebagai pembelajar yang komprehensif dan mempersiapkan mereka untuk
tantangan dalam kehidupan nyata.
II. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)
Guru dan siswa mungkin memiliki resistensi terhadap perubahan dalam
metode pembelajaran yang mereka kenal. Mereka dapat merasa nyaman
dengan cara tradisional pembelajaran dan merasa takut atau enggan untuk
mencoba inovasi, Mengukur efektivitas inovasi dan memberikan umpan
balik yang sesuai kepada guru dan siswa adalah tantangan yang signifikan.
Evaluasi harus mencakup pengukuran hasil pembelajaran dan dampak
inovasi. Resistensi terhadap perubahan dapat muncul karena siswa telah
terbiasa dengan cara tertentu untuk mendalami materi. Mereka mungkin
merasa bahwa metode yang mereka ketahui sudah cukup efektif. Oleh
karena itu, dalam pendalaman materi, penting untuk memahami perasaan
siswa terhadap perubahan dan menjelaskan manfaat inovasi yang
diusulkan. memahami bahwa mengukur dampak inovasi pada
pemahaman materi dapat memerlukan pengembangan instrumen evaluasi
yang sesuai. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengintegrasikan
inovasi dengan materi yang diajarkan dan kemampuan mengukur
kemajuan siswa.
III. Solusi Pemecahan Masalah
(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Guru dapat menjelaskantentang cara menggunakan inovasi, menjelaskan
manfaatnya, dan memberikan dukungan teknis jika diperlukan.
mengembangkan instrumen evaluasi yang sesuai dengan inovasi yang
diusulkan dan materi yang diajarkan. Umpan balik yang diberikan harus
membantu guru dan siswa untuk memahami dampak inovasi.
Pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai membantu dalam
mengukur dampak inovasi pada pemahaman materi. Umpan balik yang
diberikan dapat digunakan untuk perbaikan yang lebih lanjut dalam
proses pendalaman materi. Dengan pelatihan yang baik, guru dan siswa
dapat melihat bagaimana inovasi dapat membantu mereka mendalami
materi dengan lebih baik.
IV. Rencana Tindak Lanjut
(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda berjalan
lebih baik ke depannya?)

Memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam kurikulum dan


materi yang diajarkan. Perencanaan yang matang dan koordinasi antara
guru dan staf pendidikan dapat membantu mencapai ini. perencanaan
yang matang memastikan bahwa inovasi tidak mengganggu alur
pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat
mendukung pemahaman materi dengan lebih baik.
Daftar Pustaka

Ati, T. P., & Setiawan, Y. (2020). Efektivitas problem based learning-


problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis dalam
pembelajaran IPA siswa kelas VI. Jurnal Cendekia: Jurnal
Pendidikan IPA 4(1), 294-303.
Mashuri, S., Djidu, H., & Ningrum, R. K. (2019). Problem-based learning
dalam pembelajaran IPA: Upaya guru untuk meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa.. Jurnal Pendidikan IPA, 14(2).
Pansa, H. E. (2016). Problem-based learning dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia Dan Ilmuh Pengetahuan Alam
Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi
Pembelajaran Problem Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.

Flores Timur, 20 Desember 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(Sirilus Hiba) (Ninuk Andayani Suyata, S.Pd., M.Pd.)

You might also like