You are on page 1of 3

KERANGKA ACUAN

SKRINING PERILAKU MEROKOK


PADA REMAJA/USIA SEKOLAH (10-18 TAHUN)
A. Pendahuluan
Indonesia telah mengalami satu peningkatan terbesar dalam konsumsi
tembakau dunia. Merokok, sebagai salah satu bentuk perilaku berisiko Kesehatan
semakin menggejala dikalangan usia muda bahkan remaja terdapat
kecenderungan usia merokok semakin muda. Penelitian Prabandari, (1994)
menunjukkan bahwa kebanyakan remaja mulai merokok pada usia 15-17 tahun.
Apabila sejak usia 10 tahun seorang anak sudah mulai merokok dan kemudian
berkembang menjadi kebiasaan maka dapat diprediksikan 10-20 tahun kemudian
akan tumbuh menjadi individu yang memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit-
penyakit tertentu.
Perilaku merokok merupakan masalah Kesehatan Masyarakat karena dapat
menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian. Rokok dan berbagai produk
tembakau lainnya bersifat adiktif. Sifat adiktif ini dikarenakan adanya nikotin yang
hanya terkandung dalam tembakau. Merokok adalah membakar tembakau yang
kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun pipa. Merokok pada
dasarnya adalah menghisap dan memasukkan nikotin yakni zat adiktif yang
terkadung dalam rokok kedalam tubuh. Terdapat penggunaan tembakau dalam
bentuk lain tidak dengan cara membakar tembakau tetapi dengan cara mengunyah
tembakau atau dalam bentuk permen karet yang mengandung nikotin. Akan tetapi
penggunaan tembakau yang popular adalah dengan merokok.

B. Latar Belakang
Perilaku merokok merupakan hal yang masih dilakukan oleh banyak orang,
walauoun bahaya merokok sering ditulis di surat kabar, majalah dan media massa
lainnya, bahkan dibungkus rokok itu sendiri. Merokok biasanya dimulai pada usia
muda yang dalam tahapan perkembangan termasuk dalam masa remaja.
Dimulainya perilaku merokok pada remaja ini tidak terlepas dari karakteristik khas
pada remaja. Kecenderungan remaja untuk mencari sensasi, suka coba-coba
serta adanya anggapan bahwa remaja tidak mudah terkena penyakit serta hal-hal
negative lain terkait dengan perilaku berisiko satu diantaranya adalah merokok.
Disamping adanya fase negative yang terjadi pada masa remaja, perilaku
merokok pada remaja juga terkait banyak factor. Perilaku merokok pada usia
muda/remaja berhubungan dengan status social ekonomi rendah, penggunaan
dan penerimaan rokok pada saudara dan kelompok sebaya, persepsi bahwa
merokok sebagai hal yang normative, prestasi akademik rendah dan rendahnya
keterampilan menolak pengaruh social untuk merokok, harga diri atau citra diri
rendah, keyakinan adanya keuntungan dengan merokok dan rendahnya efikasi
diri.
Rokok dalam promosinya, di asosiasikan dengan keberhasilan dan
kebahagiaan. Pendapatan dari iklan rokok di Indonesia melalui media massa
meningkat, sehingga menimbulkan persepsi bahwa rokok adalah sarana untuk
mencapai kedewasaan, mencapai kepercayaan diri dan sebagainya. Hal ini
didukung dengan adanya penelitian dari WHO yang memperkirakan bahwa
kenaikan jumlah perokok Indonesia, khususnya anak usia muda karena gencarnya
iklan rokok melalui media, sponsorship pada kegiatan olahraga dan hiburan.
Berdasarkan dari data Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi merokok di luar perkotaan adalah 67%
dibandingkan dengan 58,3% diperkotaan.
Kerangla Acuan Rakor Kader Puskesmas Sadang 1
C. Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran penyebab perilaku merokok pada anak usia
sekolah/remaja.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui perilaku merokok pada anak usia sekolah yang
disebabkan oleh rasa ingin tahu
2. Untuk mengetahui perilaku merokok pada anak usia sekolah yang
disebabkan oleh iklan dan promosi
3. Untuk mengetahui perilaku merokok pada anak usia sekolah yang
disebabkan lingkungan dan keluarga
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan baik secara umum maupun
secara khusus perlu adanya langkah – langkah yang harus dilakukan yaitu:
1. Melakukan persiapan
2. Melakukan perencanaan diantaranya:
a. Inventarisasi kebutuhan
b. Siapa pelaksana dan penanggung jawabnya
c. Waktu dan tempatnya kegiatan akan dilaksanakan
3. Pelaksanaan
Setelah perancanaan dibuat selanjutnya adalah mulai pelaksanaan dengan
melakukan:
a. Menyusun SOP
b. Menyusun Langkah-langkah kegiatan skrining perilaku merokok usia
sekolah/remaja
c. Melaksanakan kegiatan
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan yaitu dengan membagikan kuesioner tentang
perilaku merokok kepada semua siswa/siswi SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sadang.
F. Sasaran
Sasaran utama adalah semua siswa/siswi SMP/Sederajat dan
SMA/Sederajat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sadang.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
2024
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Skrining
perilaku
√ √ √
merokok di
sekolah

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tahun dengan hasil
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala Puskesmas.

Kerangla Acuan Rakor Kader Puskesmas Sadang 2


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
( SKRINING PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA/USIA
SEKOLAH (10-18 TAHUN) )

NOMOR :

PUSKESMAS SADANG
TAHUN 2024

Kerangla Acuan Rakor Kader Puskesmas Sadang 3

You might also like